Dokumen tersebut membahas tentang pendewasaan usia perkawinan dan perilaku remaja, termasuk dampak hubungan seks pra-nikah, pencegahan kehamilan tidak diinginkan, dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Tujuannya adalah meningkatkan kesiapan mental dan ekonomi remaja sebelum menikah serta mencegah perilaku berisiko.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan bagi remaja dan mengurangi risiko pernikahan dini. Dokumen tersebut menjelaskan tantangan yang dihadapi remaja seperti kehamilan, HIV/AIDS, dan napza serta dampak buruk pernikahan dini seperti kematian ibu dan anak lebih tinggi, pendidikan terputus, dan kekerasan dalam rumah tangga. Dokumen tersebut juga menjelaskan program BKKBN untuk
Dokumen tersebut membahas tentang trend kehamilan di luar nikah di Kabupaten Tulungagung. Data menunjukkan 10,03% dari pencari surat calon pengantin yang dites positif hamil. Kehamilan di luar nikah disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang reproduksi dan kontrasepsi, serta pengaruh media dan longgarnya norma. Ibu hamil di luar nikah mengalami tekanan psikologis dan sosial. Dianjurkan pendidikan seks bag
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan bagi remaja di Indonesia. Program Generasi Berencana (GenRe) dari BKKBN berupaya meningkatkan pengetahuan remaja tentang perencanaan keluarga agar dapat menunda pernikahan hingga usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Pendewasaan usia perkawinan diharapkan dapat menurunkan angka fertilitas total dan memberikan kesempatan
Kelompok 10 PERMASALAHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS.pptxapriliyanti8
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan pada remaja, yang terjadi pada usia 14-19 tahun akibat hubungan seks pra-nikah atau nikah. Kehamilan remaja dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, psikologis, sosial, dan ekonomi bagi remaja dan keluarganya. Dampaknya meliputi keguguran, persalinan prematur, berat badan lahir rendah, infeksi, dan kematian ibu. Pence
[Ringkasan]
1. Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa penting karena perkembangan organ reproduksi. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan emosi yang cepat.
2. Beberapa masalah yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi remaja adalah gizi, pendidikan, lingkungan, seksualitas, perkawinan dini dan kehamilan.
3. Perilaku berisiko remaja yang dapat merusak kesehatan reproduksi ad
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan bagi remaja dan mengurangi risiko pernikahan dini. Dokumen tersebut menjelaskan tantangan yang dihadapi remaja seperti kehamilan, HIV/AIDS, dan napza serta dampak buruk pernikahan dini seperti kematian ibu dan anak lebih tinggi, pendidikan terputus, dan kekerasan dalam rumah tangga. Dokumen tersebut juga menjelaskan program BKKBN untuk
Dokumen tersebut membahas tentang trend kehamilan di luar nikah di Kabupaten Tulungagung. Data menunjukkan 10,03% dari pencari surat calon pengantin yang dites positif hamil. Kehamilan di luar nikah disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang reproduksi dan kontrasepsi, serta pengaruh media dan longgarnya norma. Ibu hamil di luar nikah mengalami tekanan psikologis dan sosial. Dianjurkan pendidikan seks bag
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan bagi remaja di Indonesia. Program Generasi Berencana (GenRe) dari BKKBN berupaya meningkatkan pengetahuan remaja tentang perencanaan keluarga agar dapat menunda pernikahan hingga usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Pendewasaan usia perkawinan diharapkan dapat menurunkan angka fertilitas total dan memberikan kesempatan
Kelompok 10 PERMASALAHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS.pptxapriliyanti8
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan pada remaja, yang terjadi pada usia 14-19 tahun akibat hubungan seks pra-nikah atau nikah. Kehamilan remaja dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, psikologis, sosial, dan ekonomi bagi remaja dan keluarganya. Dampaknya meliputi keguguran, persalinan prematur, berat badan lahir rendah, infeksi, dan kematian ibu. Pence
[Ringkasan]
1. Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa penting karena perkembangan organ reproduksi. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan emosi yang cepat.
2. Beberapa masalah yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi remaja adalah gizi, pendidikan, lingkungan, seksualitas, perkawinan dini dan kehamilan.
3. Perilaku berisiko remaja yang dapat merusak kesehatan reproduksi ad
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang profil Lilin Rosyanti S.Kep.Ns.M.Kep yang merupakan dosen keperawatan. Informasi kunci meliputi latar belakang pendidikan dan pelatihan yang dimiliki Lilin Rosyanti sebagai dosen keperawatan.
Tiga strategi pencegahan pernikahan dini yang disebutkan dokumen tersebut adalah (1) membantu mengarahkan menikah pada usia ideal dan memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi, (2) mengkampanyekan usia ideal menikah yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, (3) melibatkan pemuka adat perempuan dalam kampanye karena dianggap lebih dipercaya masyarakat. Dokumen juga menyebutkan beber
Tiga kalimat ringkasan:
Dokumen tersebut membahas mengenai kesehatan reproduksi remaja dan menyoroti bahaya aktivitas seksual pra-nikah yang dapat menyebabkan kehamilan, penyakit menular seksual, dan komplikasi kesehatan lainnya. Dokumen tersebut juga menekankan pentingnya pendidikan agama dan penundaan aktivitas seksual hingga pernikahan sebagai solusi untuk mencegah masalah tersebut.
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga mudah terlibat pergaulan bebas. Pergaulan bebas berdampak negatif seperti kehamilan di luar nikah, penyakit menular, dan gangguan mental dan sosial. Untuk mencegah dampak buruknya, perlu penguatan pendidikan agama dan pengawasan orang tua.
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga melakukan pergaulan bebas yang berakibat buruk bagi kesehatan, sosial, dan agama mereka. Tindakan tersebut dapat menciptakan lingkaran setan yang sulit dihindari.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Masalah pembuangan bayi di Malaysia semakin serius dengan kes-kes yang dilaporkan meningkat dari tahun ke tahun, terutamanya akibat hubungan seks bebas dan kehamilan di luar nikah antara remaja. Faktor-faktor seperti pengaruh rakan sebaya, media massa, dan keluarga yang kurang memberi perhatian turut menyumbang kepada masalah ini.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya seks bebas pada remaja serta dampak dan pencegahannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa seks bebas pada remaja dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti tontonan dan tekanan teman, yang jika tidak dicegah dapat berdampak buruk seperti kehamilan, penyakit menular, dan gangguan psikologis.
Dokumen tersebut membahas tentang seksualitas, kehamilan, dan menjadi orang tua pada masa remaja. Seksualitas pada remaja diawali dengan interaksi antar lawan jenis yang mengarah pada perilaku untuk menarik perhatian. Kehamilan remaja berisiko tinggi karena belum siap secara fisik dan dapat menimbulkan masalah kesehatan ibu dan janin. Menjadi orang tua pada masa remaja dapat menyebabkan
Dokumen tersebut membahas tentang konseling kesehatan reproduksi remaja dan program-program pelayanan kesehatan reproduksi remaja seperti GenRe, PIK-R, PKPR, dan UKS yang bertujuan untuk memberikan edukasi, konseling, dan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas kepada remaja agar terhindar dari risiko kehamilan, IMS, dan masalah kesehatan reproduksi lainnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang profil Lilin Rosyanti S.Kep.Ns.M.Kep yang merupakan dosen keperawatan. Informasi kunci meliputi latar belakang pendidikan dan pelatihan yang dimiliki Lilin Rosyanti sebagai dosen keperawatan.
Tiga strategi pencegahan pernikahan dini yang disebutkan dokumen tersebut adalah (1) membantu mengarahkan menikah pada usia ideal dan memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi, (2) mengkampanyekan usia ideal menikah yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, (3) melibatkan pemuka adat perempuan dalam kampanye karena dianggap lebih dipercaya masyarakat. Dokumen juga menyebutkan beber
Tiga kalimat ringkasan:
Dokumen tersebut membahas mengenai kesehatan reproduksi remaja dan menyoroti bahaya aktivitas seksual pra-nikah yang dapat menyebabkan kehamilan, penyakit menular seksual, dan komplikasi kesehatan lainnya. Dokumen tersebut juga menekankan pentingnya pendidikan agama dan penundaan aktivitas seksual hingga pernikahan sebagai solusi untuk mencegah masalah tersebut.
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga mudah terlibat pergaulan bebas. Pergaulan bebas berdampak negatif seperti kehamilan di luar nikah, penyakit menular, dan gangguan mental dan sosial. Untuk mencegah dampak buruknya, perlu penguatan pendidikan agama dan pengawasan orang tua.
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga melakukan pergaulan bebas yang berakibat buruk bagi kesehatan, sosial, dan agama mereka. Tindakan tersebut dapat menciptakan lingkaran setan yang sulit dihindari.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Masalah pembuangan bayi di Malaysia semakin serius dengan kes-kes yang dilaporkan meningkat dari tahun ke tahun, terutamanya akibat hubungan seks bebas dan kehamilan di luar nikah antara remaja. Faktor-faktor seperti pengaruh rakan sebaya, media massa, dan keluarga yang kurang memberi perhatian turut menyumbang kepada masalah ini.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya seks bebas pada remaja serta dampak dan pencegahannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa seks bebas pada remaja dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti tontonan dan tekanan teman, yang jika tidak dicegah dapat berdampak buruk seperti kehamilan, penyakit menular, dan gangguan psikologis.
Dokumen tersebut membahas tentang seksualitas, kehamilan, dan menjadi orang tua pada masa remaja. Seksualitas pada remaja diawali dengan interaksi antar lawan jenis yang mengarah pada perilaku untuk menarik perhatian. Kehamilan remaja berisiko tinggi karena belum siap secara fisik dan dapat menimbulkan masalah kesehatan ibu dan janin. Menjadi orang tua pada masa remaja dapat menyebabkan
Dokumen tersebut membahas tentang konseling kesehatan reproduksi remaja dan program-program pelayanan kesehatan reproduksi remaja seperti GenRe, PIK-R, PKPR, dan UKS yang bertujuan untuk memberikan edukasi, konseling, dan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas kepada remaja agar terhindar dari risiko kehamilan, IMS, dan masalah kesehatan reproduksi lainnya.
19. Perilaku negatif yang sering muncul:
• Hubungan seks diluar nikah
• KTD dan aborsi tidak aman
• Hamil dan melahirkan di usia
remaja
• Penggunaan Napza
• Kekerasan dalam pacaran
• Kekerasan dalam pergaulan
(genk motor, dll)
• Tawuran
20. 51.986 dari 115.404 pengguna
NAPZA adalah mereka yang
berusia remaja (usia 16-24
tahun). pelajar sekolah
berjumlah 5.484 dan
mahasiswa berjumlah 4.055.
(BNN,2008)
45,9%
Penderita AIDS
adalah Remaja
(Kemenkes,
2011)
21.
22.
23. Pemuka agama : 12%
Sumber Informasi KRR (Kesehatan Reproduksi
Remaja)
bagi Remaja
(SKRRI, 2007)
Teman sebaya : 71% Orang tua : 31%
Guru : 31%
Petugas kesehatan : 16%
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33. 33
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya
untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama,
sehingga pada saat perkawinan diharapkan mencapai
usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun
bagi laki-laki.
Pada tahun 2007 : rata-rata usia kawin pertama 19,8
tahun.
Diharapkan rata-rata usia kawin pertama menjadi 21
tahun.
Pendewasaan Usia Perkawinan
(PUP)
34. Mengapa 20 tahun ke Atas?
1. Medis
2. Fisik
3. Mental Spiritual
4. Ekonomi Sosial
5. Resiko Kematian Ibu Waktu Melahirkan
6. Bekal Yang Lebih Baik
35. Mengapa PUP Penting ?
1. Perkawinan, jika dilakukan pada usia yang tepat, akan
membawa kebahagiaan bagi keluarga dan pasangan.
2. Menikah di usia muda akan membawa banyak konsekuensi :
Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan sosial.
3. Menikah di usia muda memiliki potensi lebih besar untuk
gagal (cerai) karena ketidaksiapan mental dalam
menghadapi dinamika rumah tangga dan tanggungjawab
atas peran masing-masing seperti dalam
mengurus/mengatur rumah tangga, mencukupi ekonomi
keluarga dan mengasuh/mendidik anak.
4. Tujuan akhir menurunnya Total Fertility Rate (TFR)
36. Terdiri dari tiga masa reproduksi, yaitu:
1. Masa menunda perkawinan dan kehamilan;
2. Masa menjarangkan kehamilan;
3. Masa mencegah kehamilan.
PUP dan Perencanaan Keluarga
38. 1. Pengertian :
Hubungan seksual pranikah (premarital sex) adalah kontak seksual yang dilakukan
remaja dengan lawan jenis atau teman sesama jenis tanpa ikatan pernikahan yang
sah.
TRIAD KRR:
Hubungan Seksual Pranikah
39. Lanjutan ...
2. Dampak hubungan seksual pranikah :
a. Kehamilan tidak diinginkan (KTD)
Dampak fisik : status kesehatan fisik rendah, perdarahan, komplikasi dan kehamilan yang bermasalah;
Dampak psikologis : tidak percaya diri, stres, malu;
Dampak sosial : prestasi sekolah rendah atau drop out, penolakan atau pengusiran oleh keluarga,
dikucilkan oleh masyarakat, tingkat ketergantungan keuangan yang tinggi bahkan kemiskinan;
Dampak bagi anak yang dilahirkan : anak mengalami status kesehatan yang rendah, keterlambatan
perkembangan intelektualitas dan masalah sosial lainnya
40. Lanjutan ...
2. Dampak hubungan seksual pranikah :
b. KTD menyebabkan aborsi pada remaja
Dampak fisik, aborsi oleh tenaga tidak terlatih dapat menyebabkan
berbagai komplikasi medis atau bahkan kematian;
Dampak psikologis, seperti perasaan bersalah;
Dampak sosial, seperti dikucilkan oleh masyarakat, teman dan
keluarga.
c. Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS
IMS pada remaja memiliki dampak serius bagi kesehatan, yaitu
ketidaksuburan (infertility), kanker reproduksi, kehamilan dan
proses melahirkan dengan risiko tinggi dan infeksi HIV.
42. Apa yang dilakukan untuk REMAJA sebagai
generasi emas penerus bangsa dan
Pembangunan Keluarga ??
Penguatan Spiritual
Pembekalan Pendidikan
Ekonomi Mandiri
Kesehatan Unggul dan
Agamis
62. HARAPAN
Materi KRR menjadi mata pelajaran wajib disampaikan pada
sarana pendidikan
Jenjang Pendidikan Terencana dan Terfasilitasi bagi seluruh
remaja
Berkarir dalam pekerjaan secara terencana
Pernikahan dan Kehamilan dengan penuh perencanaan sesuai
siklus kesehatan reproduksi.
65. Alhamdulillah…
Manusia yang bermanfaat adalah seseorang yang
bukan hanya pintar tetapi seseorang yang hatinya
penuh dengan cinta, telinga yang siap untuk
mendengar dan tangannya yg siap untuk membantu.