Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep ekonomi makro seperti produk domestik bruto, pendapatan per kapita, tingkat pengangguran, inflasi, dan uang. Ia juga menjelaskan metode pengukuran variabel-variabel tersebut dan hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi.
1. Page | 1
Compilation Macroeconomic
Oleh:
Justin Gondokusuma
Laurentcia Liusansky
Marchelino
Rivaldo Agustinus
Tasya
LB24
BINUS UNIVERSITY
2018
2. Page | 2
BAB I
Introduction to Macroeconomics
Scarcity (kelangkaan) adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya
untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Contoh kelangkaan dalam kehidupan adalah
- Air bersih di kota-kota besar mulai sulit didapatkan
- Udara di kota tidak sebersih di daerah perdesaan,diakibatkan ada nya polusi
udara yang berlebih
- Bahan bakar yang semakin mahal dan semakin sulit dijangkau kalangan
menengah kebawah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alamyang melimpah.
Indonesia masih dapat mengandalkan Sumber Daya ALam (SDA) mereka,dikarenakan masih
banyak nya SDA alam yang belum di manfaatkan secara maksimal,oleh karena itu
Pemerintah maupun masyarakat sebaiknya mulai memaksimalkan SDA yang tersedia selagi
SDA tersebut belum langka,apabila SDA dapat di manfaatkan dengan baik akan berakibat
baik pula bagi Indonesia seperti meningkatkan profit negara,menambah kesejahteraan
masyarakatnya, membuat Indonesia lebih di kenal negara lain.
Banyak orang yang sulit membedakan Microeconomic dan Macroeconomic. Adapun
perbedaan nya sebagai berikut:
1. Ekonomi mikro membicarakan bagaimana rumah tangga dan perusahaan
membuat keputusan, sedangkan ekonomi makro membicarakan bukan hanya
rumah tangga dan perusahaan, tetapi perekonomian secara keseluruhan.
2. Ekonomi mikro merupakan bagiandari berbagai variableekonomi makro seperti
konsumsi, tabungan, dan pendapatan. Artinya jika ekonomi mikro membahas
pendapatan suatu perusahaan tertentu, ekonomi makro malah membahas
pendapatan perusahaan secara nasional dalam perekonomian.
3. Ekonomi Mikro berkaitan dengan aliran barang dan jasa dari perusahaan atau
produsen ke rumah tangga atau konsumen, aliran factor produksi dari rumah
tangga ke perusahaan serta penentuan harga barang dan jasa tersebut, baik
sebagai factor produksi maupun sebagai barang konsumsi.
Terdapat beberapa contoh dalam Microeconomic dan Macroeconomic
Contoh Microeconomic:
Kebijakan harga suatu perusahaan
2.Apa saja yang akan dibeli oleh ibu rumah tangga untuk keperluan di rumah
3.Bagaimana pasar mengalokasikan sumber daya di antara ujung alternative
3. Page | 3
Contoh Macroeconomic:
Inflasi
2.Pengangguran
3.Pertumbuhan ekonomi
Biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan
tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak menggunakan untuk
tujuan lain. Biaya Peluangmerupakan suatu keputusan didasarkan pada apa yang harus
dikesampingkan (alternatif terbaik berikutnya) sebagai hasil keputusan. Keputusan apapun
yang melibatkan pilihan antara dua atau lebih memiliki biaya peluang. Seperti pada saat
lulus SMA, kita dihadapkan dengan suatu pilihan yaitu pilihan untuk melanjutkan studi di
perguruan tinggi atau pilihan untuk langsung bekerja. Jika kita memilih untuk langsung
bekerja, maka peluang kita untuk mendapatkan pekerjaan/posisi yang lebih baik itu sangat
rendah. Namun jika kita memilih untuk lanjut kuliah, peluang kita untuk mendapatkan
pekerjaan/posisi yang lebih baik itu meningkat.
Ekonomi positif dapat berupa pernyataan atau analisis positif. Ekonomi positif menjelaskan
tentang hal-hal yang sesuai dengan fakta dan situasi dalamdunia ekonomi yang dedang
terjadi maupun yang akan terjadi. Pendekatan positif berkaitan dengan penjelasan actual
dan ramalan. Maka hal ini mengarah pada analisi dan bukti empiris, karena kebenaran dalam
sebuah pernyataan positif dapat langsung dilihat atau dibuktikan melalui peristiwa yang
sebenarnya terjadi. Ekonomi positif disebut juga sebagai ekonomi hubungan sebab akibat.
Contoh:
a) Apakah kebijakan pemerintah mampu mengatasi pengangguran dan
kemiskiran masyarakat?
b) Apakah tingkat pengangguran masyarakat Indonesia telah menurun dari
tahun sebelumnya?
c) Bagaimana prosesnya sehingga aksi demo masyarakat pada tanggal 4
November 2016 tempo hari mampu memengaruhi nilai tukar rupiah dan
grafik perekonomian bangsa?
Ekonomi Normatif artinya menitikberatkan pada norma, aturan atau ketentuan yang
berlaku. Ekonomi normatif dapat berupa pernyataan dan analisis normatif. Ekonomi
normatif memaparkan tentang hal-hal yang berkaitan erat dengan norma, etika dan aturan
keadilan. Dalam lingkup ini tidak mengedepankan fakta, namun mengedepankan apa yang
seharusnya dilakukan agar menjadi kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Karena dalam sebuah pengambilan keputusan baik oleh pemerintah maupun swasta sebagai
pelaku ekonomi, tidak cukup dengan penjelasan atas fakta dan data empiris yang relevan
sekalipun. Namun hal itu terkait pula tentang “apa yang seharusnya dilakukan sebagai
kebijakan terbaik?” Inilah arti dari pendekatan ekonomi normatif.
Ekonomi normatif biasanya menyelesaikan permasalahan yang muncul dengan debat ideal
atau keputusan politis. Yakni dengan menggabungkan antara studi empiris dengan prediksi
ekonomi positif tanpa mengesampingkan nilai gagasan ideal tentang kondisi masyarakat
4. Page | 4
guna memperoleh rekomendasi kebijakan terbaik. Dalampendekatan normatif, tidak jarang
dilengkapi dengan value judgement, yaitu pertimbangan nilai efisiensi ekonomi. Fungsinya
adalah untuk membantu mempertajam analisis dalamdebat politis terkait pengambilan
keputusan atas kebijakan yang akan dilakukan.
Contoh:
a) Haruskah sistempajak diarahkan untuk mengatasi masalah ekonomi
golongan masyarakat menengah kebawah?
b) Berapa persen sebaiknya anggaran negara dinaikkan per tahun?
c) Sampai ke titik berapa nilai inflasi dianggap wajar dan dapat diterima?
5. Page | 5
BAB II
Measuring GDP and Economic Growth
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah total nilai produksi
barang dan jasa di dalam suatu negara selama satu tahun. Penghitungan GDP ini
meliputi keuntungan dan pendapatan yang dihasilkan oleh nonpenduduk dan
perusahaan asing di dalam negara yang bersangkutan, tetapi tidak termasuk penduduk
dan perusahaan dari negera yang bersangkutan di negara lain (luar negeri). Sedangkan
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu
negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional
suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga
merefleksikan PDB per kapita. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok
ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar
pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.
GDP dan income perkapita sama sama memiliki peran penting bagi suatu negara.
Namun, yang lebih penting adalah Income per kapita karena dapat mengetahui
pendapatan rata rata penduduk suatu negara yang sudah didapatkan dari hasil
pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara
tersebut. Apabila pendapatan perkapita negara tersebut tinggi maka warga negara dari
negara tersebut dapat dikatakan makmur dan sejahtera. Selain itu perhitungan
pendapatan perkapita juga dapat menjadi tolak ukur bagi negara lain yang ingin
berinvestasi di suatu negara.
Berikut merupakan metode dalam menghitung GDP
- A. Pendekatan Pendapatan
Y = r + w + i + p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
- B. Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I + G + ( X – M )
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor
6. Page | 6
Suatu negara dapat digolongkan sebagai negara maju jika Pendapatan perkapita dari
negaranya kira-kira 20.000 dollar.
Berikut adalah beberapa contoh negara maju beserta income perkapitanya:
2012 2013 2014 2015 2016
Jepang 45.276 46.249 46.466 47.082 47.607
Singapore 49.103 50.731 51.856 52.244 52.600
USA 49.497 49.976 50.782 51.722 52.194
Grafik :
Berikut meruakan Income percapita Indonesia dari 2012 s.d 2016
2012 3.415
2013 3.560
2014 3.692
2015 3.827
2016 3.974
Grafik :
7. Page | 7
BAB III
Monitoring Jobs and Inflations
- Usia kerja adalah usia yang sudah memasuki usia produktif baik yang sudah
bekerja maupun yang belum bekerja, yaitu antara usia 15 sd 64
- Angkatan kerja adalah jumlah penduduk dengan usia produktif, yaitu 15-64
tahun yang sedang bekerja maupun mencari pekerjaan
- Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas dan selama
seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya,
serta tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan dalam
kategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencaripekerjaan.
- Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu
Tingkat pengangguran menunjukkan persentase individu-individu yang ingin bekerja
namun tidak memiliki perkerjaan. Tingkat pengangguran dihitung berdasarkan rasio
antara jumlah penganggur dengan angkatan kerja. Seseorang dianggap menganggur jika
tidak bekerja namun menunggu untuk mendapatkan pekerjaan.
Rumus ={ J. AK - J. MP } × 100%
= Jumlah Angkatan Kerja - Jumlah Mempunyai Pekerjaan × 100%
Contoh : 1.000 - 500 × 100%
: 500 { Jumlah Pengangguran } × 100%
Adapun tingkat pengangguran di Indonesia tahun 2014-2016
2014 7,147,069
2015 7,454,767
2016 7,024,172
8. Page | 8
Indeks Harga Konsumen (CPI) adalah indeks bulanan untuk menentukan tingkat inflasi dan
juga digunakan untuk menentukan tingkat biaya pada harga yang tetap. Indeks Harga
Konsumen mencerminkan tingkat rata-rata biaya produk yang berupa barang dan jasa yang
disebut sebagai kelompok perwakilan, atau “keranjang” terhadap pembelian rata-rata
konsumen.
Rumus dari CPI
CPI = Pn/Po x 100%
Ket: CPI : Indeks Harga Konsumen
Pn : Harga Sekarang
Po : Harga Tahun Dasar
Contoh soal: pada tahun 2012 suatu barang memiliki harga 8000/unit. Sedangkan pada
tahun dasar yaitu pada 2010 harga barangnya adalah 6000/unit. Maka indeks harga
konsumen pada tahun tersebut adalah:
CPI = 8000:6000 x 100% = 125
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
- Teori Klasik : Menurut para ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith dan David Ricardo,
ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Persediaan barang-barang modal
3. Luas tanah dan kekayaan alam
4. Penerapan teknologi
- Teori Neoklasik : Pendapat neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat
disimpulkan seperti berikut ini:
1. Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan
ekonomi. Menurut neo-klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan
tingginya tingkat tabungan. Pada suatu tingkat tertentu, tingkat bunga menentukan
tingginya tingkat investasi.
2. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. Proses
perkembangan meliputi semua faktor yang terlibat tumbuh bersama.
9. Page | 9
3. Adanya aspek internasional dalam setiap perkembangan. Dengan adanya
pasar yang luas akan memungkinkan produksi sebesar-besarnya sehingga
produktivitas semakin meningkat.
4. Perkembangan merupakan proses yang gradual. Perkembangan merupakan
proses yang bertahap dan berlangsung terus menerus.
5. Aliran neo-klasik merasa optimis terhadap perkembangan ekonomi. Aliran
sebelumnya (aliran klasik) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terhambat
karena terbatasnya SDA, sedangkan aliran neo-klasik yakin bahwa manusia mampu
mengatasi keterbatasan tersebut.
Inovasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang erat,inovasi dapat menjadi
competitive advantage kita di bandingkan negara asing hal itu dapat menarik para
investor untuk berinvestasi di negara kita. Juga dapat memberikan fondasi untuk bisnis
baru, pekerjaan baru dan pertumbuhan produktivitas dan dengan demikian merupakan
pendorong yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan oleh
karena itu pertumbuhan ekonomi pun dapat meningkat
10. Page | 10
BAB IV
Money, the Price Level, and Inflations
-Pengertian uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang
diterima secara umum. Alat tukar ini bisa berupa apapun yang diterima orang dalam
masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut juga uang
barang.
-Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia
dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli
juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Uang sendiri memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Sebagai satuan hitung
Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk menentukan
nilai / harga dari sebuah barang atau jasa yang diperjualbelikan, serta
menghitung besar kecilnya pinjaman dan menunjukkan besarnya kekayaan.
Contoh : Total harga pembelian 3 buah buku dan 5 buah bolpen adalah Rp
15.000.
2. Sebagai alat pembayaran
Sebagai alat pembayaran (means of payment), Guna mempermudah dalam
mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat
pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang. Fungsi uang sebagai
alat pembayaran karena uang berfungsi untuk melakukan berbagai macam
pembayaran misalnya membayar tagihan listrik dan telepon, pembayaran pajak,
iuran, dan sebagainya.
Contoh: Jumlah tagihan listrik bulan ini yaitu Rp 200.000.
3. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalammelakukan investasi.
Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin naik.
Contoh: Arab Saudi investasi di Indonesia sebesar 89 Triliun
4. Penunjuk harga
Dalamperdagangan barang dan jasa, uang juga ditetapkan sebagai penunjuk
harga untuk satuan barang atau jasa.
Contoh : Harga 1 buah bolpen adalah Rp 1.500.
5. Alat Tukar Umum
11. Page | 11
Sebagai alat tukar umum memiliki fungsi untuk mempermudah dalam
melakukan pertukaran dan mengatasi masalah-masalah dalampertukaran secara
barter. Dengan adanya uang, proses pertukaran menjadi lancar dan mudah.
Contoh: Seorang petani membutuhkan sebuah baju, ia akan sulit menentukan
ukuran apabila menukarkan beras hasil panennya dengan baju yang ada di toko.
Akan tetapi dengan adanya uang, kesulitan dalam pertukaran tersebut dapat
diatasi dengan cara petani tersebut menjual berasnya lalu uang hasil penjualan
beras di belikan baju yang ada di toko.
6. Penyimpan Nilai
Sebagai penyimpan nilai, uang memiliki fungsi digunakan untuk mengalihkan
daya beli dari masa sekarang ke masa yang akan datang.
Contoh: Seorang pedagang baju menerima uang dari pembayaran atas barang
atau jasa yang dijualnya, maka pedagang baju tersebut dapat menyimpan
uangnya untuk keperluan dimasa mendatang.
Berikut merupakan kurva supply uang yang didistribusikan Bank Indonesia
-Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalamkehidupan masyarakat.
12. Page | 12
-inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,
sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan
kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu.
-Hubungan terjadinya pertumbuhan ekonomi dan inflasi
Inflasi yang terlalu rendah, bahkan berada di level deflasi, akan menekan
pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terlalu tinggi juga akan membuat daya
beli masyarakat turun mengakibatkan roda perekonomian tidak berjalan.
Namun inflasi tak selalu buruk karena inflasi juga pertanda bahwa perekonomian
suatu negara tumbuh. Karena, kenaikan harga-harga juga disebabkan oleh
semakin tingginya daya beli masyarakat di negara tersebut. Kalau tidak ada
inflasi, perekonomian negara tersebut tidak tumbuh.
Aspek yang menjadi kebijakan moneter antara lain :
1. Uang yang beredar
Perekonomian suatu negara kerap kali tidak stabil, seperti inflasi. Inflasi
merupakan banyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan harga
barang-barang mengalami kenaikan. Apabila suatu negara mengalami inflasi,
maka kebijakan moneter berperan untuk mengurangi peredaran uang.
Dengan begitu laju perekonomian suatu negara akan stabil kembali.
2. Kebijakan menetapkan cash ratio
Kebijakan moneter berperan mengatur persentase cadangan minimum yang
ada di bank berdasarkan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Pemerintah perlu menetapkan rasio presentasi dana cadangan minimum
agar peredaran uang tidak berlebihan, sehingga tidak terjadi inflasi.
3. Kebijakan suku bunga kredit
Setiap bank tentu saja perlu menyediakan layanan kredit kepada masyarakat.
Setoran yang diberikan per bulan dari kredit tersebut juga ditambah dengan
bunga yang sudah ditetapkan. Apabila bank tidak memiliki kebijakan suku
bunga, maka perekonomian negara tidak stabil. Untuk itu, kebijakan moneter
berperan dalampenetapan suku bunga kredit agar kestabilan ekonomi
terjaga.
13. Page | 13
4. Kebijakan suku bunga deposito
Kebijakan moneter dalam suku bunga deposito peranannya sama dengan
kebijakan suku bunga kredit. Apabila pemerintah menginginkan peredaran
uangnya bertambah, maka suku bunga deposito dinaikkan. Apabila
pemerintah menginginkan peredaran uangnya berkurang, maka suku bunga
deposito juga perlu diturunkan.
5. Mengendalikan uang dengan menjual atau membeli surat berharga
Kebijakan moneter ini disebut sebagai operasi pasar terbuka. Apabila negara
ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan membeli
surat berharga pemerintah. Ketika pemerintah membeli surat berharga,
dengan begitu aset negara juga bertambah dan peredaran uang bisa
diperbanyak. Begitu sebaliknya, apabila negara ingin mengurangi jumlah
uang yang beredar, maka pemerintah perlu menjual surat berharga kepada
masyarakat. Surat-surat berharga pemerintah antara lain, SBI (Sertifikat Bank
Indonesia) atau SPBU (Surat Berharga Pasar Uang).
6. Memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum
Peran kebijakan moneter ini disebut sebagai fasilitas diskonto. Fasilitas akan
memainkan peredaran uang dengan meningkatkan suku bunga bank sentral
kepada bank umum. Biasanya bank umum seringkali kekurangan uang dan
meminjam uang kepada bank sentral. Untuk itu, bank sentral akan
menurunkan suku bunga dan menaikkan bunga pada bank umum. Fasilitas
diskonto ini membuat jumlah uang bertambah, sehingga tidak mengalami
inflasi.
7. Memainkan jumlah cadangan perbankan
Peran kebijakan moneter ini disebut sebagai rasio cadangan wajib. Peran
kebijakan moneter ini sama halnya dengan memainkan uang, tetapi melalui
jumlah cadangan perbanka yang harus disimpan oleh pemerintah. Ketika
negara akan menambah jumlah uang, maka pemerintah menurunkan rasio
cadangan wajib. Begitu pun sebaliknya, untuk mengurangi jumlah uang,
pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib. Dengan memainkan rasio
cadangan wajib pada perbanka, maka perekonomian negara akan kembali
stabil karena perbanka menjadi lembaga utama dalam peredaran keuangan
negara.
8. Imbauan moral kepada pelaku ekonomi
Dalammengatur kestabilan uang, kebijakan moneter bukan hanya bergerak
untuk memainkan peredaran uang, tetapi juga menghimbau para pelaku
ekonomi. Himbauan ini khususnya ditujukan kepada bank. Pemerintah akan
menghimbau setiap bank agar hati-hati memberikan kredit. Hal itu untuk
menjaga agar peredaran uang tidak meningkat. Selain itu, bank umum juga
14. Page | 14
dihimbau untuk meminjam lebih banyak uang kepada bank sentral untuk
memperbanyak uang yang beredar pada perekonomian.
9. Kebijakan nilai tukar uang
Kebijakan moneter dalam mengatur kestabilan ekonomi juga melakukan
kebijakan nilai tukar uang. Nilai tukar sangat berpengaruh kepada
peningkatan harga barang dan jasa, sehingga kebijakan moneter berperan
memantau nilai tukar. Bank Indonesia akan menjalankan kebijakan nilai tukar
untuk mengurangi volatilitas nilai tukar agar tidak berlebihan. Bank Indonesia
akan menetapkan jumlah nilai tukar pada level tertentu, sehingga peredaran
uang tidak berlebihan.
10. Mengatur persediaan uang dan barang
Kebijakan moneter juga berpengaruh kepada sektor perdagangan. Untuk
mengatur laju perekonomian dengan menstabilkan keuangan, tentu saja
pemerintah juga perlu memperhatikan penyediaan barang. Ketika
pemerintah menginginkan peredaran uang meningkat, maka perlu
meningkatkan penyediaan barang. Jika pemerintah menginginkan peredaran
uang menurun, maka penyediaan barang juga diturunkan. Dengan begitu
perekonomian negara akan stabil melalui kebijakan moneter di bidang
perdagangan.
-Lembaga yang menjalankan kebijakan moneter
a) Bank Indonesia (BI) untuk skala makro
b) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk skala mikro
- Instrumen Kebijakan Moneter
1. Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation)
Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebiajkan yang diambil oleh bank
sentral untuk mengurangi atau menambahkan jumlah uang yang sedang
beredar di masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara menjual serifikat
Bank Indonesia (SBI) atau bisa juga dengan membeli surat berharga yang
ada dalam pasar modal. Contoh dari kebijakan ini adalah ketika Bank
Indonesia melelang sertifikatnya atau bisa juga membeli atau menarik
surat-surat berharga yang beredar di pasar modal.
2. Kebijakan diskonto (discount policy)
Diskonto adalah suatu kebijakan dimana terjadi pengurangan dan
penambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara
mengubah diskonto yang dimiliki oleh bank umum. apabila pada suatu
kondisi dimana bank sentral telah memperhitungkan bahwasannya
jumlah uang yang beredar telah mencapai atau melebihi kebutuhan
(termasuk gejala inflasi), maka bank sentral secara otomatis akan
15. Page | 15
mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga dengan hal ini
maka jumlah uang yang beredar di masayarakat sedikit demi sedikit akan
berkurang, biasanya banyak orang yang berkeinginan untuk
menabungkan uangnya di Bank.
3. Kebijakan cadangan khas
Kebijakan ini berhubungan dengan cash ratio, dimana Bank sentral
memiliki wewenang untuk membuat peraturan yakni dalammenaikkan
ataupun menurunkan cadangan khas atau yang sering kita sebut dengan
cash ratio. Bank umum dalam keadaan ini akan menerima uang dari para
nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, dan jenis tabungan
lainnya. Namun dalamhal ini ada sebuah pengecualian yakni adanya
presentase tertentu dari uang yang disetor oleh nasabah yang tidak
diperbolehkan untuk dipinjamkan.
4. Kebijakan kredit ketat
Sesuai dengan namanya yang mengandung unsur ketat maka kebijakan
yang satu ini berhubungan dengan pengawasan. Pengawasan terhadap
jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dengan adanya kebijakan
diharapkan perekonomian mampu membaca situasi dengan baik dan
mencari sebuah pemecahan masalah ketika kita hidup bersama. Kredit ini
diberikan bank umum dengan beberapa syarat yakni karakter, kapasitas,
jaminan, kapital, dan kondisi perekonomian. Langkah ini sangat tepat
diambil ketika terjadi inflasi di daerah tersebut. Contohnya ketika
peredaran uang di masyarakat tidak merata dan sering terjadi fluktuatif
maka bank sentral akan menerapkan sistempajak kredit ketat agar tidak
ada satupun pihak yang menyelewengkan uang yang ada.
5. Kebijakan dorongan moral (moral suasion)
menstabilkan jumlah uang yang beredar baik untuk menurunkan dan
menaikkan jumlah uang tersebut. Cara atau tindakan yang ditempuh oleh
kebijakan ini adalah dengan pengumuman, pidato dan edaran yang
ditunjukkan pada bank umum dan pelaku ekonomi lainnya.
Pengumuman, pidato dan edaran ini berisi tentang ajakan atau larangan
dengan tujuan menahan pinjaman tabungan dan melepaskan pinjaman
yang ada. Untuk kebijakan yang satu ini layaknya seperti perintah dari
atasan dan secara langsung akan ditindak lanjuti. Untuk kebijakan ini
memiliki kekurangan yakni tidak semua responden yang diperintahkan
untuk melakukan perintah tersebut. Hal ini terjadi karena tidak ada aksi
yang signifikan dan control yang minimal.
-Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy)
16. Page | 16
Kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan moneter yang diambil oleh
pemerintah guna menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Tujuannya
adalah untuk menanggulangi kelesuan ekonomi yang sedang terjadi. Karena itu
kebijakan moneter ekspansif ini dilaksanakan pada saat terjadi depresi ekonomi atau
deflasi (kenaikan nilai mata uang).
Contoh: melalui OPT(operasi pasar terbuka ) dengan cara membeli sertifikat bank
Indonesia untuk menambah uang beredar.
-Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy).
Istilah lain dari kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan uang ketat (tight
money policy). Kebijakan moneter kontraktif ialah kebijakan moneter yang diambil oleh
pemerintah guna mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada
saat terjadi inflasi.
Contoh:
-menjual Surat berharga
-menaikkan tingkat suku bunga bank
-menakkan rasio cadangan wajib
Secara umum bank sentral adalah sebuah lembaga yang bertanggungjawab
atas kebijakan yang berkaitan dengan keuangan (kebijakan moneter) di negara tertentu.
Bank sentral juga dapat diartikan sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk
menstabilkan harga maupun nilai mata uang yang berlaku di suatu negara. Di Indonesia
sendiri yang dijadikan sebagai bank sentral adalah bank Indonesia.
- Tugas Bank Sentral:
a. Sebagai Agen Viskal Pemerintah
b. Mengatur dan mengawasi bank
c. Mengatur dan menjaga kelancaran sistempembayaran
d. Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum dalam bentuk Bantuan
Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
e. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
- Lembaga yang membantu
a. BPK
b. DPR
c. Departemen Keuangan (MoU tentang Mekanisme Penetapan Sasaran,
Pemantauan, dan Pengendalian Inflasi di Indonesia, MoU tentang BI sebagai
Process Agent di bidang pinjaman dan hibah luar negeri Pemerintah, SKB
tentang Penatausahaan Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalamrangka
penyehatan perbankan)
17. Page | 17
d. Kejaksaan Agung & Kepolisian Negara : SKB tentang kerjasama penanganan
tindak pidana di bidang perbankan
e. Kepolisian Negara RI dan Badan Intelijen Negara : MoU tentang Pemberantasan
uang palsu
f. Menkokesra, Kementrian Koperasi dan UKM : MoU bidang Pemberdayaan dan
Pengembangan UMKM
g. Perhimpunan Pedagang SUN (Himdasun) : MoU tentang Penyusunan Master
Repurchase Agreement (MRA)
18. Page | 18
BAB V
Expanditure Multiplier: The Keynesian Model
Ekonomi Klasik dan Ekonomi Keynisian
Teori klasikal mendasarkan berlakunya pada hukum say yang menyatakan ‘’penawaran
menciptakan permintaanya sendiri’’.ini didasarkan pada dua landasan,yaitu fleksibelitas harga-
upah dan teori suku bunganya.
Teori keynesian menolak hukum say yang mengatakan kemampuan fluktuasi suku bunga
mensinkronisasi rencana tabungan oleh sektor rumah tangga dan rencana investasi oleh sektor
bisnis.
Karakteristik keseimbangan klasik
- Asumsi-Asumsi : Dua asumsi paling penting dari model Klasik, adalah: Pertama,
perekonomian tersusun dari pasar-pasar yang berstruktur persaingan
sempurna, Kedua, uang bersifat netral. KOnsekuensi dari asumsi tersebut adalah
harga bersifat fleksibel, dalam arti mampu melakukan penyesuaian seketika itu juga.
Dengan demikian pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan.
- Pentingnya Fondasi AnalisisKeseimbangan Makro : pengembangan lebih dari analisis
keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalamkeseimbangan
jika individu-individu (konsumen dan produsen ) telah berada dalam keseimbangan.
Artinya, setiapkonsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan maksimum, sedangkan
setiap produsen telah mencapai laba maksimum.
- Pentingnya Analisis Sisi Penawaran : Pentingnya analisis sisi penawaran dapat
dimaklumi bila melihat situasi dan kondisi masyarakat Barat. Pada waktu itu
masyarakat Barat baru dalam tahap awal perkembangan. Teknologi belum begitu
maju, perekonoian masih berada dalam tahap pemenuhan sendiri.Tingkat
pengunaan uang dalam perekonomian juga masih sangat rendah. Karena itu yang
menjadi masalah adalah bagaimana mengusahakan agar alam dapat menghasilkan
lebih banyak dan lebih baik. Itulah sebabnya sisi penawaran sangat perlu
diperhatikan.
Berdasarkan kombinasi pemikiran Klasik-Keynesian.
- Mengenai investasi
Teori klasik: Mendasarkan berlakunya pada hukum say yang menyatakan “penawaran
menciptakan permintaanya sendiri”.
Teori Keynesian: Menolak hukum say yang mengatakan kemampuan fluktuasi suku bunga
mensinkronisasi rencana tabungan oleh sektor rumah tangga.
- Mengenai faktor penyebab terjadinya pengangguran
Klasik: Perekonomian tidak mungkin akan mengalami pengangguran, sehingga perekonomian
selalu dalam kesempatan kerja yang penuh.
19. Page | 19
Keynes: “perekonomian selalu dalam keadaan kesempatan kerja penuh”.
- Mengenai peranan uang dalam perkeonomian
Teori klasik: Peranan uang dalam perekonomian adalah netral yaitu perubahan perubahanya
tidak akan mempengaruhi produksi nasional. tingkat produksi hanya ditentukan oleh faktor riil
Teori Keynes: Efek penawaran uang dan perubahan perubahanya kepada kegiatan ekonomi.
- Mengenai peranan pemerintah dalam perekonomian
Teori klasik: Para ekonomi klasik tidak menyetujui campur tangan pemerintah yang aktif untuk
mengatur kegiatan perekonomian. Mereka melihat pemerintah mempunyai beberapa peranan
penting dalam menciptakan sistem pasar bebas.
Teori Keynes: Pemerintah bisa dan seharusnya campur tangan dalam perekonomian untuk
mencapai output dan menciptakan kesempatan kerja tertentu.
- Mengenai tingkat suku bunga
Teori Klasik: Tingkat suku bunga keseimbangan hanya ditentukan oleh tabungan dan investasi
dimana naiknya tingkat bunga yang mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.
Teori Keynesian:Tingkat suku bunga juga ditentukan oleh peranan saldo uang tunai milik
masyarakat dan dana bank di pasar uang.
- Mengenai pertumbuhan ekonomi
Teori klasik:Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi yaitu: jumlah penduduk,jumlah stock barang-barang modal,luas tanah
dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Teori Keynes : Keyness menekankan peranan pembelanjaan agregat dalam menentukan tingkat
kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja.dalam suatu perekonomian pembelanjaan agregat
tersebut dibedakan menjadi empat komponen yaitu; pengeluaran konsumsi rumah tangga,
investasi swasta, pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih.
1. Perbandingan antara Teori Ekonomi Klasik dan Keynesian
Teori Klasik Teori Keynesian
1. Pada Pasar Barang
· Tidak mungkin ada
kelebihan/kekurangan produksi
· Produksi total masyarakat =
kebutuhan total masyarakat (full
employment level of activity)
1. Pada Pasar Barang
· Dapat terjadi kelebihan/kekurangan
produksi
· Tidak selalu mencapai full
employment
20. Page | 20
· Landasan berpikirnya:
a. Hukum Say: supply creates its
own demand
b. Harga umum fleksibel
· Setiap proses produksi mempunyai
dua akibat:
a. Menghasilkan output
b. Memberikan penghasilan
· Semua penghasilannya
dibelanjakan di pasar barang
· Tidak perlu campur tangan
pemerintah
· Landasan berpikirnya:
a. Tidak menerima hukum Say
b. Harga umum rigid
· Sama dengan pendapat klasik
· Tidak semua penghasilan
dibelanjakan, ada sebagian yang
ditabung
· Perlu campur tangan pemerintah
2. Pada Pasar Uang
· Menganut prinsip teori kuantitas
uang: uang hanya untuk transaksi.
· Penawaran uang ditentukan oleh
pemerintah
· Keseimbangan dalam pasar uang :
MS = MD = kPQ
2. Pada Pasar Uang
· Terdapat tiga motif memegang
uang: (1) untuk transaksi; (2) jaga-jaga;
(3) spekulasi.
· Penawaran uang ditentukan oleh
pemerintah
· Keseimbangannya:
MS=MD=[kQ+θr]P
3. Di Pasar Tenaga Kerja
· Tingkat upah fleksibel
· Selalu full employment
· Tidak perlu campur tangan
pemerintah dalam mengatasi
pengangguran
3. Di Pasar Tenaga Kerja
· Tingkat upah rigid
· Tidak selalu full employment
· Perlu campur tangan pemerintah
dalam mengatasi pengangguran
21. Page | 21
Disposable Income
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh daripersonal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak
dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
Disposible Income adalah Personal Income setelah dikurangi pajak langsung (misalnya pajak
bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan sebagainya). Disposible income merupakan
pendapatan yang siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun ditabung.
Rumusan untuk menghitung DI adalah:
DI = PI - Pajak Langsung
DI = Disposable Income
PI = Personal Income
Tabungan (saving) yang disimpan di lembaga keuangan resmi (Bank) akan dapat menambah
pendapatan nasional karena, saving ini akan dimanfaatkan untuk investasi, lewat investasi
inilah pendapatan nasional dapat meningkat.
Ekonomi Tertutup
Sistem ekonomi tertutup merupakan sistemyang menutup semua akses kegiatan
ekonomi suatu negara dengan negara lain. Ia menutup diri dan mengandalkan produksi barang
dan jasa dalamnegeri. Seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan hanya dijual di dalam
negeri. Dalamsistemekonomi tertutup ini, kegiatan warga negara baik individu atau
perusahaan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka bertindak sebagai produsen
sekaligus merupakan konsumen, sehingga pertukaran produk barang dan jasa baru tidak akan
terjadi. Karena itu kelangkaan atas barang atau jasa pun bisa saja terjadi.
Y = C + I + G
Dalamperekonomian tertutup: Nasional tabungan = investasi.
Negara perekonomian tertutup dapat meningkatkan kekayaan hanya dengan mengumpulkan
modal baru.
KELEBIHAN
- Sistem ekonomi bisa kuat dari imbas global
22. Page | 22
- Karena tidak tergantung sistempasar bebas, maka ia relatif lebih tahan gempuran krisis
moneter
- Menjadikan perekonomian yang mandir
KELEMAHAN
- Sistem ekonomi tertutup membuatnya sulit mengikuti perkembangan
- Mudah adanya kelangkaan Barang / Jasa
- Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
- Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalammemilih sumber daya
- Tidak adanya kegiatan Ekspor dan Impor / Tidak adanya perdagangan Internasional
- Tidak adanya arus Modal
- Mudah tertinggal dari kemajuan negara lain
TREATMENT
- Perekonomian tertutup sudah terbukti sangat lemah dan pernah dialami oleh negara
Jepang, Korea dan China dan lainnya
- Dari sisi kemandiriannya perlu diterapkan agar penggunaan sumber daya alammaupun
manusia secara maksimal dan adanya kontribusi
- Sistem perekonomian tertutup bisa menjadi kuat jika penggunaan SDA dan SDM-nya baik
dan terarah dan sesuai dengan Ideologi Negara Tersebut
- Indonesia menganut perekenomian pancasila, Perekonomian Tertutup tidak cocok untuk
negara Indonesia
Contoh Perkonomian Tertutup
A. Perekonomian negara tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi global.
B. Tahan terhadap krisis moneter karena tidak tergantung pada sistempasar bebas.
C. Menjadi negara dengan sistemperekonomian yang mandiri
D. Karena tidak tergantung sistempasar bebas, maka ia relatif lebih tahan gempuran krisis
moneter.
Konsumsi Otonomos
Autonomos consumption termasuk kedalam suatu pengeluaran konsumsi. Konsumsi sendiri
adalah bagian dari pendapatan yang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang berguna
untuk kelangsungan hidup kita.
23. Page | 23
Autonomous consumption adalah konsumsi otonomi dalam bahasa Indonesia. Autonomous
consumption berarti besarnya konsumsi saat pendapatan bernilai nol. Suatu kegiatan konsumsi
dipengaruhi oleh berbagai macam hal baik dari dalam diri individu maupun dari luar.
Teori konsumsi Keynes mengedepankan tentang analisis perhitungan statistik, serta membuat
hipotesa berdasarkan observasi kasual. Keynes menganggap perhitungan fluktuasi ekonomi
negara dapat dihitung berdasarkan besarnya konsumsi dan pendapatan belanja rumah tangga.
Pada pengeluaran rumah tangga, selalu terdapat pengeluaran untuk konsumsi walaupun tidak
memiliki pendapatan. Hal ini disebut sebagai pengeluaran konsumsi otonomus atauautonomus
consumption.
Contoh:
- Pembayaran kebutuhan hidup seperti makan, biaya pernikahan, dll.
- Biaya asuransi meliputi kesehatan, kendaraan, properti dan lain lain.
- Biaya tidak terduga seperti kecelakaan, kendaraan rusak dll.
MPC (Marginal Propensity to Consume)
adalah bentuk rasio yang menyatakan besarnya pertambahan konsumsi saat terjadi
pertambahan pendapatan
MPC = ΔC / ΔY
MPS (Marginal Propensity to Save)
adalah bentuk rasio yang menyatakan besarnya pertambahan tabungan saat terjadi tambahan
pendapatan.
MPS = ΔS/ΔY
24. Page | 24
BAB VI
Monetary Policy
Negara maju MPS lebih besar daripada MPC karena dinegara maju masyarakatnya tidak begitu
menyukai berbelanja/ konsumerisme, karena dinegara maju masyarakatnya cenderung
mengutamakan pekerjaan dan memiliki kebiasaan menabung yang tinggi sehingga pendapatan
dinegara maju menjadi besar. Hal ini menyebabkan MPS negara maju lebih besar dari pada
MPC.
Selain itu di negara maju pemerataan penghasilan penduduk cenderung lebih baik. Di sana tidak
ada orang yang sangat miskin dan terlantar, karena mereka menjadi tanggungan negara dan
pemerintah. Untuk mereka yang kaya masih ada yang lebih kaya lagi dan seterusnya. Jadi tidak
ada kesenjangan yang begitu kentara.
Tidak hanya itu, pola hidup dan pola fikir masyarakat di negara maju cenderung berbeda dengan
negara berkembang. Mereka cenderung mengalokasikan pendapatan atau penghasilan yang
mereka dapatkan selain untuk konsumsi, juga dialokasikan ke tabungan, investasi atau yang
lainnya. Berbeda dengan masyarakat di negara berkembang yang mindset-nya masih berkutat
pada konsumsi semata.
Sedangkan negara miskin/negara berkembang tidak memiliki kemampuan untuk menabung
dibanding negara maju yang bisa menabung dan meminjamkannya ke negara-negara miskin
sehingga simpanan negara maju tersebut akan semakin bertambah.
Setiap tambahan penghasilan disposabel akan dialokasikan untuk menambah konsumsi dan
tabungan. Besarnyatambahan pendapatan disposabelyang menjadi tambahan tabungan disebut
kecenderungan menabung marginal (Marginal Prospensity to Saving – MPS ). Pada saat
pendapatan disposabel rendah, setiap unit tambahan pendapatan sebagian besar dialokasikan
untuk konsumsi. Niai MPC mendekati satu. Nilai MPS mendekati nol. Hal ini dapat menjelaskan
mengapa di negara-negara miskin kemampuan menabungnya sangat rendah, sehingga ketika
mereka membutuhkan investasi mereka meminjam dari luar negeri. Umumnya dana pinjaman
tersebut berasal dari negara-negara kaya, yang nilai MPC-nya sudah makin kecil sementara MPS
makin besar.
Penyebab Inflasi
1. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Merupakan Inflasi yang terjadi karena kelebihan permintaan atas barang dan jasa.
Kelebihan permintaan yang tidak dapat dipenuhi produsen tersebut tentu akan
mendorong kenaikan harga-harga, karena permintaan lebih besar daripada
penawaran. Perhatikan grafik berikut:
Contoh : Naiknya harga rumah di wilayah perkotaan, dengan jumlah lahan untuk
perumahan di wilayah perkotaan selalu tetap. Sementara jumlah orang yang
pindah ke kota karena urbanisasi selalu meningkat. Karenanya harga rumah
25. Page | 25
setiap tahun selalu naik. Penjual rumah bisa menaikkan harga karena calon
pembeli tidak memiliki banyak pilihan akibat terbatasnya pilihan rumah yang
bisa dibeli.
a. Inflasi Dorongan Biaya Produksi (Cost Push Inflation)
Inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi. Biaya produksi yang naik akan
mendorong naiknya harga barang dan jasa. Selain itu, kenaikan biaya produksi
akan mengakibatkan turunnya jumlah produksi sehingga penawaran menjadi
berkurang, jika penawaran berkurang sedangkan permintaan diasumsikan tetap,
maka akibatnya harga-harga akan naik.
Contohnya: Pada saat harga bahan baku produksi dan upah pekerja naik,
Produsen pasti akan menaikkan harga jual ke konsumen. Hal ini disebabkan
karena produsen ingin tetap menjaga keuntungan, Sehingga harga naik dan
terjadi inflasi.
Kurva Philips
26. Page | 26
Kurva Philips adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengangguran dengan
tingkat inflasi di sebuah negara.
Menurut Kurva Philips, hubungan keduanya adalah berbanding negatif. Jadi ketika inflasi naik,
maka pengangguran turun. Dan ketika inflasi turun, maka pengangguran naik jumlahnya.
Kurva Phillips Jangka Panjang:
Pergeseran Kurva Phillips dapat dijelaskan melalui beberapa tahapan berikut ;
- Pada periode awal, pengangguran berada pada tingkat normal, tidak terdapat
permintaan atau penawaran yang mencolok.
- Pada periode kedua, peningkatan yang cepat pada output selama ekspansi ekonomi
menurunkan tingkat pengangguran. Seiring menurunnya pengangguran, perusahaan
cenderung merekrut pekerja lebih banyak lagi, memberikan peningkatan upah yang
lebih besar dari biasanya. Saat output melebihi potensinya, utilitas kapasitas
meningkat dan penggelembungan dana meningkat, upah dan harga mulai naik.
- Pada periode ketiga, dengan naiknya inflasi maka perusahaan dan pekerja akan
mengharapkan inflasiyang lebihtinggi.Harapan inflasiyang lebih tinggi tampak dalam
keputusan upah dan harga. Tingkat ekspektasi inflasi lalu meningkat. Tingkat
ekspektasi inflasi meningkat diatas kurva phillip awal yang menunjukkan tingkat
ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.