1. TFP : dalam rangka untuk memperhitungkan besarnya pendapatan lintas negara untuk
lebih menjelaskan evolusi dari GDP per kapita dari waktu ke waktu, maka
diperluaslah pemodelan tersebut dengan menyertakan TFP. Disini akan ditunjukkan
sebenernya negara-negara yang memiliki TFP yang tinggi ternyata tidak berbanding
lurus dengan menghasilkan model yang tinggi pula.
Sejauh ini, TFP hanya mencerminkan faktor-faktor yang mempengaruhi keluaran
selain akumulasi modal atau input tenaga kerja. Disini kita akan secara ekplisit
mengindentifikasi beberapa pengaruhnya, dan kemungkinan variasi pada TFP yang
tidak hanya bergantung pada akumulasi modal.
Biasa sebuah negara yang meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan output yang
sudah bawaan dari tingkatan modalnya akan meningkatkan TFP dari negara tersebut.
Peningkatan ini mungkin timbul dari perbaikan dalam bidang pendidikan atau
sebagai akibat dari peningkatan teknologi, sebagaimana contoh yang ditunjukkan
pada Gambar ini. terlihat pada gambar kalau fungsi produksi mulai bergeser ke
atas sebagai imbas dari peningkatan capitanya, semakin tinggi tingkat TFP
memungkinkan lebih banyak output yang bisa dihasilkan. Oleh karena itu salah
satu alasan mengapa PDB per kapita sangat bervariasi di berbagai negara adalah
perbedaan TFP.Negara-negara yang menggunakan secara efektif teknologi terbaru
dan memiliki organisasi sosial yang paling efisien akan menghasilkan tingkat
tertinggi output dari suatu tingkat modal mereka akan berada di perbatasan TFP.
Negara-negara yang berada di perbatasan ini bisa disebabkan karena geografinya
yang tidak begitu baik sehingga menimbulkan efek buruk bagi perekonomian,
korupsi yang merajalela, atau juga resistensi terhadap teknologi.
Kembali ke Gambar , kita dapat melihat implikasi lain untuk negara-negara yang
memiliki TFP yang tinggi. Pergeseran ke atas dalam fungsi produksi yang berasal
dari TFP tinggi berarti sebuah negara yang tidak mengubah tingkat investasi,
dapat juga mencapai kondisi mapan yang lebih tinggi. Di bab terdahulu pernah
dibahas bahwa kondisi modal yang mapan adan titik dimana investasi sama dengan
depresiasai. TFP yang lebih tinggi berarti lebih banyak output yang dihasilkan,
untuk tingkat investasi yang sama, negara dapat memberikan lebih banyak
investasi dengan demikian dapat menutupi penyusutan yang terjadi. Tingkat TFP
yang lebih tinggi memungkinkan tingkat steady state modal yang lebih tinggi pula
yang harus disupport. Dengan demikian negara-negara dengan TFP tinggi akan
memiliki tingkat yang output yang lebih tinggi, tidak hanya dari pergeseran ke
atas dalam fungsi produksi tetapi juga karena peningkatan dalam the steady state
of capital stock.
Peningkatan TFP akan meningkatkan GDP melalui dua saluran :
1) direct effect -> pergeseran ke atas dari fungsi produksi, untuk modal yang
sudah pasti, perusahaan yang dapat menghasilkan output yang lebih besar.
2) indirect effect -> dimana dalam kondisi investment rate yang sama,
peningkatan TFP dapat meningkatkan steady state capital dan output.
Model yang ada sekarang bisa menjelaskan perbedaan dalam GDP per kapita melalui
variasi di berbagai negara dalam bentuk phisik dan human capital.Namun ternyata
TFP masih berperan besar dalam menjelaskan kekayaaan suatu bangsa. Bisa
digambarkan bahwa jika sebuah negara memiliki TFP yang tinggi, sangat mungkin
juga memiliki produktifitas dan GDP yang tinggi tanpa mengetahui phisik dan
human capital di negara teresebut.Contohnya : di india memiliki tingat TFP dan
pendidikan yang sama seperti AS, tetapi berneda dalam tingkatan capital stock,
maka output per pekerja di india akan menjadi hanya 71% dari output yang
dihasilkan oleh AS. Jika satu-satunya perbedaan antara negara-negara adalah
pencapaian pendidikan, maka output India akan menjadi 45% dari tingkat AS.
Namun, faktor yang paling penting menjelaskan perbedaan dalam output per pekerja
di Amerika Serikat dan India adalah TFP. Bahkan jika India memiliki modal yang
sama dan prestasi pendidikan seperti Amerika Serikat, outputnya hanya akan 27%
tingkat AS. Oleh karena itu bisa disimpulkan bawah output yang rendah yang
dihasilakn oleh Indoa tidak hanya dipengaruhi oleh rendahnya inputan tetapi juga
adanya ketidakefisienan dalam inputan yang dipakai oleh India.
-> Ternyata dengan sudah tidak memperhitungkan Human Capital dari TFP, perbedaan
2. TFP masih memperhitungkan variasasi substansial dalam GDP di negara2.
Mengapa beberapa negara bisa menggunakan faktor2 inputan yang lebih efisien
daripada negara lain?? Ternyata ruang lingkung dari faktor2 tersebut mempunyai
range yang cukup besar sehingga mempengaruhi TFP (mulai dari teknologi,
kebijakan pemerintah dan norma2 sosial budaya, agama, geografi, dan iklim.
Salah satu elemen dari TFP yang banyak diapakai adalah sangat pentingnya suatu
institusi.Institusi adalah pencerminan secara luas mengenai "aturan main" dalam
suatu negara, yang merupakan norma perilaku yang secara eksplisit maupun
implisit memberikan insentif ekonomi kepada masyarakat.Institusi ini tidak hanya
terbatas pada organisasi pemerintahan yang ada, tetapi juga bisa seperti
berbagai perilaku dan pengaruh sosial.
Pengertian dari institutions ini sangat penting untuk mengerti mekanismenya dari
economic growth, ini menjadikan sangat sulit untuk menemukan alat ukut yang
tepat dalam menilai kualitas dari institutions. Karena alasan tersebut, banyak
peneliti menyempitkan asumsi dan fokus pada peran lembaga pemerintah terkait :
1. Property Rights
apakah ada sistem hukum yang independen yang menjunjung tinggi hak dari
kepemilikan properti pribadi
2. Regulatory Institutions
apakah pemerintah bertindak untuk mengekang kekuatan monopoli dan penyalahgunaan
pekerja dan konsumen
3. Macroeconomic stabilization
apakah ada lembaga yang independen yang bisa membantu merendahkan dan
menstabilkan inflasi, keuangan publik yang berkelanjutan dan tingkat
pengangguran yang rendah
4. Social insurance
apakah pemerintah akan membantu terhadap suatu kelompok masyarakat yang
dirugikan oleh geografi, penyakit, kelaparan dan berbagai kondisi external
lainnya? apakah pemerintah membantu untuk mencapat kesempatan yang sama untuk
semua segmen 5.
penduduk?
5. Conflict management
apakah terdapat lembaga2 politik yang sah yang bisa menengahi antara kebutuhan
yang tidak konsisten dari perbedaan politik atau kelompok etnis yang tidak
pernah menimbulkan konflik atau pemberontak
6. political right
apakah ada kendala yang bisa menyebabkan tindakan dari kelompok yang
berkepentingan atau partai politik untuk menghentikan eksploitasi dari kekuasaan
yang mereka punya yang bisa membahayakan bagi perekonomian.
karena pentingnya institusi dan pemerintahan, bank duni telah mengembangkan
berbagai faktor untuk mengukur kualitas mereka di seluruh dunia. Faktor2nya
adalah sebagai berikut :
1. voice and accountability
ukuran untuk kebebasan sipil dan hak2 politik
2. political stability and lack of violence
ukuran kemungkinan bahwa pemerintah akan digulingkan oleh konstitusional
3. Government effectiveness
ukuran dari kualitas pelayanan publik dan birokrasi dan kebebasan dari pelayanan
sipil
4. Regulation Quality
diukur dari status birokrasi yang berlebihan, distorsi harga dan pasar politik
lainnya
5. Rule of Law
diukur dari persepsi kejahatan yang mungkin terjadi, kehakiman yang bisa
diprediksi dan penegakan kontrak
6. corruption
ditunjukan oleh tindakan suap dan perilaku korup lainnya
Ternyata lembaga yang berkualitas tinggi bisa menghasilkan tingkat yang lebih
tinggi pada GDP per kapita, tingkap pertumbuhan lebih cepat dan mengurangi
volatilitas output.Hasil ini menunjukan pentinya suatu lembaga, mereka dapat
3. meningkatkan dua isu kunci yang relevan untuk negara berkembang. Yang pertama
adalah bahwa meskipun lembaga secara luas diakui sebagai hal yang penting ini
tidak berarti ada kesepatakan luas seperti apa lembaga ini terlihat. Jenis Jenis
lembaga yang berhasil dalam suatu negara tergantung pada budaya dan sejarah
bangsa dan sulit untuk menduplikasi dalam masyarakat lain. Lembaga-lembaga yang
berhasil menghasilkan pertumbuhan GDP di India dan Cina, misalnya, mungkin harus
berbeda dari orang2 Amerika Serikat dan Eropa. Implikasi lainnya adalah bahwa
jika benar pertumbuhan ekonomi bergantung pada struktur kelembagaan maka untuk
mencapai keberhasilan ekonomi bagi negara berkembang akan menjadi sangat sulit.
Beda halnya dengan sebuah negara yang merubah kebijakan ekonominya, misalnya,
meningkatkan pendidikan atau mengurangi hambatan dalam perdagangan. Merubah
norma sosial dan budaya yang membentuk struktur suatu kelembagaan itu sangat
sulit.
-> Penentu utama dari TFP adalah kembaga. Kualitas dari tata pemerintahan
terkait dengan aturan hukum dan tidak adanya korupsi adalah komponen yang
penting dari suatu lembaga
Mengapa lembaga begitu penting? telah ditunjukkan sebelumnya bagaimana GDP
adalah ukuran nilai tambah yang dihasilkan oleh masyarakat.Kita juga melihat
bagaimana total pendapatan dalam masyarakat adalah sama dengan nilai tambah yang
dihasilkan. Namun, sementara masyarakat hanya bisa mendapatkan penghasilan
dengan memproduksi nilai tambah, hal yang sama tidak benar pada tingkat
individu. Seorang individu dapat memperoleh penghasilan dengan membuat nilai
tambah (apa yang akan kita sebut menjadi seorang entrepreneur) atau melalui
mengambil nilai tambah orang lain telah diproduksi, dalam hal ini mereka adalah
rent seeker. Sebuah contoh klasik di sini mungkin perbedaan antara pedagang
(pengusaha) dan bajak laut (rent seeker).
Sumber utama pertumbuhan ekonomi terletak pada inovasi dalam menciptakan output.
demi kebaikan masyarakat secara keseluruhan bisa saja beberapa orang harus
terlibat dalam kegiatan rent seeking. Berikut tiga cara untuk menekan
pertumbuhan rent seeking :
1. mengalihkan tenaga kerja di bidang rent seeking ke kegiatan kewirausahaan
2. dengan mendapatkan pendapatan dari nilai tambah yang didapatkan dari
pengusaha, rent seeker bertindak sebagai pajak dan mengurangi suplai dari
pengusaha
3. jika upah untuk rent seeking tinggi, maka orang2 yang mempunyai kualitas akan
menjadi rent seeker dan kualitas dari kewirausahaan akan turun.
Korupsi adalah suatu bentuk dari rent seeking yang ada di beberapa negara. Hal
ini tidak selalu berdampak buruk terhadap perekonomian bahkan mungkin bisa
mendorong pertumbuhan. Namun, penelitian empiris menunjukkan bahwa, secara umum,
korupsi tidak mempengaruhi TFP dan tingkat output dalam perekonomian.
Pengaruh yang paling penting juga untuk TFP adalah kepercayaan. Meskipun penting
untuk memiliki Aturan hukum, tidak setiap transaksi dapat ditegakkan melalui
jalur hukum. bagian tak terpisahkan dari ekonomi yang sukses adalah kepercayaan
antara mitra kontrak. Masyarakat yang ditandai oleh modal sosial yang tinggi
juga akan ditandai dengan kerjasama, dan ini lebih cenderung mengarah ke nilai
yang lebih tinggi. Peran dari sosial sebagaisalah satu alasan mengapa ekonomi
ex-komunis dilakukan begitu buruk ketika mulai mencoba untuk transisi menuju
kapitalisme. Transisi dari negara-negara ini sering ditandai dengan kinerja GDP
yang mengecewakan, meskipun mereka memiliki memiliki modal fisik dan human yang
tinggi, karena mereka juga mempunyai kualitas kelembagaai yang buruk khususnya
korupsi.
-> ekonomi yang berhasil memerluakan lembaga yang mendorong setiap individu
untuk memperoleh pendapatan melalui aktivitas untuk meningkatkan nilai tambah
dibandingkan dengan rent seeking.
Sejauh ini faktor2 yang mempengaruhi TFP lebih berfokus pada faktor2 sosial dan
budaya tetapi sebenarnya masih banyak faktor yang lebih terkait langsung dengan
ekonomi. Salah satu yang paling penting adalah kualitas lembaga keuangan suratu
negara. Sangat penting suatu negara untuk memiliki sistem keuangan yang mampu
4. menyediakan dana yang memadai dan mengalokasikannya untuk proyek2 investasi yang
menawarkan tingkat pengembalian yang tinggi.