SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Download to read offline
i
IMPLEMENTASI ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE
SYSTEM(ANFIS) UNTUK PERAMALAN PEMAKAIAN AIR DI
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MOEDAL SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 untuk Memperoleh
GelarSarjana Sains Program Studi Matematika
Oleh
Ulfatun Hani’ah
4111411055
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 11 Mei 2015
Ulfatun Hani’ah
NIM. 4111411055
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Implementasi Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System(Anfis) Untuk
Peramalan Pemakaian Air Di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal
Semarang
Disusun oleh
Nama : Ulfatun Hani’ah
NIM : 4111411055
Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada
tanggal 11 Mei 2015
Panitia,
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto. M.Si Drs. Arief Agoestanto, M.Si
NIP. 196310121988031001 NIP. 196807221993031005
Ketua Penguji
Alamsyah, S.Si., M.Kom
NIP. 197405172006041001
Anggota Penguji Anggota Penguji
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Riza Arifudin S.Pd., M.Cs Endang Sugiharti S.Si., M.Kom
NIP. 198005252005011001 NIP. 197401071999032001
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Katakanlah: “Wahai Tuhan yang
mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yangEn
gkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engk
au hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah sega
la kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS.Ali-Imran:26)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru
yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. (Evelyn
Underhill)
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa
depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh
kesadaran. (James Thurber)
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya
Ayah dan Ibu tercinta
Saudara-saudara saya
Kakakku tersayang
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Implementasi Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System(ANFIS)
untuk Peramalan Pemakaian Air di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal
Semarang”.
Skripsi ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan
banyak pihak . Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
studi strata 1 di Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang, yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri
Semarang, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
4. Riza Arifudin, S.Pd., M.Cs selaku pembimbing I, yang telah menuntun,
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom selaku pembimbing II, yang telah menuntun,
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Pimpinan PDAM Tirta Moedal Semarang yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
vi
vi
7. Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan menjadi motivasku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman Jurusan Matematika ’11 dan teman-teman kos yang telah
memberikan motivasinya.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Hanya ucapan terima kasih dan doa, semoga apa yang telah diberikan
tercatat sebagai amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Semoga Tugas Akhir ini bisa membawa manfaat bagi penulis
sendirikhususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Semarang, 11 Mei 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Ulfatun Hani’ah. 2015.Implementasi Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System
(ANFIS) untuk Peramalan Pemakaian Air di Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Moedal Semarang. Skripsi. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Riza
Arifudin, S.Pd., M.Cs dan Pembimbing Pendamping Endang Sugiharti, S.Si.,
M.Kom
Kata Kunci: Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System, peramalan, error.
PDAM Kota Semarang merupakan sebuah perusahaan daerah yang
bertugas untuk memberikan supply air bersih dengan tepat. Permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana mengimplementasikan
metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air?
(2) Bagaimana hasil peramalan pemakaian air pada bulan Januari 2015 sampai
April 2015?.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengimplementasikan metode
Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air. (2)
Untuk mengetahui hasil peramalan pemakaian air pada bulan Januari 2015 sampai
April 2015.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah ANFIS dengan
bantuan software MATLAB. Pengujian program, dilakukan percobaan dengan
memasukkan variabel klas = 2, maksimum epoh = 100, error = 10-6
, rentang nilai
learning rate = 0.6 sampai 0.9, dan rentang nilai momentum = 0.6 sampai 0.9.
Simpulan yang diperoleh adalah (1) Pengimplementasian metode Adaptive
Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air yang pertama
adalah membuat rancangan flowchart, melakukan clustering data menggunakan
fuzzy C-Mean, menentukan neuron tiap-tiap lapisan, mencari nilai parameter
dengan menggunakan LSE rekursif, lalu penentuan perhitungan error
menggunakan sum square error (SSE) dan membuat sistem peramalan pemakaian
air dengan software MATLAB. (2) Setelah dilakukan percobaan dengan
memasukkan variabel klas = 2, maksimum epoh = 100, error = 10-6
, rentang nilai
learning rate = 0.6 sampai 0.9, dan rentang nilai momentum = 0.6 sampai 0.9.
Hasil yang menunjukkan SSE paling kecil adalah nilai learning rate 0.9 dan
momentum 0.6 dengan SSE 0.0079163.Hasilperamalan pemakaian air dengan
metode ANFIS untuk bulan Januari adalah 3.768.083m3
dengan error sebesar
0.00176, lalu Februari adalah 3.623.421m3
dengan error -0.00659, Maret adalah
3.624.532m3
dengan error -0.01467, dan April adalah 3.735.794 m3
dengan error
0.00834. Hasil peramalan pemakaian air dengan metode ANFIS menunjukkan
bahwa error yang dihasilkan relatif kecil, sehingga pihak PDAM dapat
menggunakan metode ANFIS untuk meramalkan pemakaian air kedepannya.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN .............................................................................................. ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.5 Batasan Masalah ......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 7
2.1 Pengertian Analisis Runtun Waktu dan Peramalan .................... 7
2.2 Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network) ................................... 8
2.3 Logika Fuzzy (Fuzzy Logic) ....................................................... 14
2.3.1 Teori Himpunan Fuzzy ..................................................... 15
ix
ix
2.3.2 Fungsi Keanggotaan Fuzzy ............................................... 15
2.3.3 Fuzzy C-Means (FCM) ..................................................... 18
2.3.4 Sistem Inferensi Fuzzy ...................................................... 20
2.3.5 FIS Model Sugeno (TSK) ................................................. 21
2.4 Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) ...................... 22
2.4.1 Gambaran Umum ANFIS ................................................. 22
2.4.2 Arsitektur ANFIS .............................................................. 23
2.4.3 Jaringan ANFIS ................................................................ 24
2.4.4 Algoritma Pembelajaran Hybird........................................ 27
2.4.5 LSE Rekursif ..................................................................... 28
2.4.6 Model Propagasi Error ..................................................... 29
2.4.7 Sum Square Error (SSE) ................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 36
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 36
3.2 Metode Pengambilan Data .......................................................... 36
3.2.1 Metode Observasi ............................................................. 36
3.2.2 Metode Interview .............................................................. 37
3.3 Metode Kegiatan ......................................................................... 37
3.4 Analisis Data ............................................................................... 37
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 39
4.1 Analisis Data Runtun Waktu dengan ANFIS ............................. 39
4.1.1 Tahap Pengambilan Data .................................................. 39
4.1.2 Perancangan Sistem Pelatihan .......................................... 40
x
x
4.1.3 Clustering Data dengan C-Mean ....................................... 41
4.1.4 Lapisan 1 ........................................................................... 41
4.1.5 Lapisan 2 ........................................................................... 42
4.1.6 Lapisan 3 ........................................................................... 43
4.1.7 Lapisan 4 ........................................................................... 44
4.2 Algoritma Pembelajaran Hybrid.................................................. 46
4.2.1 LSE Rekursif ..................................................................... 46
4.3 Perancangan Desain Sistem ........................................................ 47
4.4 Tahap Implementasi Sistem ........................................................ 52
4.4.1 Implementasi Form Pelatihan ........................................... 52
4.4.2 Implementasi Form Hasil Pelatihan ................................. 56
4.5 Pengujian Sistem ......................................................................... 57
4.6 Hasil Analisis Peramalan ANFIS ................................................ 60
4.7 Kelebihan dan Kekurangan Program .......................................... 64
4.7.1 Kelebihan Program ........................................................... 65
4.7.2 Kekurangan Program ........................................................ 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 67
5.1 SIMPULAN ................................................................................ 67
5.2 SARAN ....................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara jaringan syaraf dan sistem fuzzy........................ 10
Tabel 2.2 Prosedur Pembelajaran Hybrid Metode ANFIS ........................... 27
Tabel 4.1 Data Pemakaian Air (m3
) ............................................................. 39
Tabel 4.2 Output Lapisan Pertama ............................................................... 42
Tabel 4.3 Output Lapisan Ketiga ................................................................. 43
Tabel 4.4 Output Lapisan Keempat .............................................................. 44
Tabel 4.5 Koefisien Parameter ..................................................................... 45
Tabel 4.6 Keterangan Form 1 ....................................................................... 48
Tabel 4.7 Keterangan Form Pelatihan .......................................................... 49
Tabel 4.8 Keterangan Form hasil pelatihan ................................................. 51
Tabel 4.9 Keterangan Form Hasil Peramalan Pemakaian Air ..................... 52
Tabel 4.10 Perbandingan nilai learning rate .................................................. 60
Tabel 4.11 Perbandingan nilai Momentum .................................................... 60
Tabel 4.12 Error pada epoh terakhir .............................................................. 61
Tabel 4.13 Hasil Peramalan Pada Tahun 2015................................................ 63
Tabel 4.14 Perbandingan Peramalan Pada Tahun 2015.................................. 63
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arsitektur System Neuro Fuzzy ................................................ 11
Gambar 2.2 Struktur Jaringan Syaraf Tiruan .............................................. 13
Gambar 2.3 Kurva Fungsi Keanggotaan Triangular.................................... 16
Gambar 2.4 Kurva Fungsi Keanggotaan Trapezoidal ................................. 16
Gambar 2.5 Fungsi Keanggotaan Gaussian................................................. 17
Gambar 2.6 Kurva Fungsi Keanggotaan Generalized Bell ......................... 17
Gambar 2.7 Diagram Blok Sistem Inferensi Fuzzy...................................... 20
Gambar 2.8 ANFIS dengan Model Sugeno ................................................. 24
Gambar 2.9 Arsitektur Jaringan ANFIS ...................................................... 25
Gambar 4.1 Flow Chart ANFIS .................................................................. 40
Gambar 4.2 Clustering Data Menggunakan Fuzzy C-Means ..................... 41
Gambar 4.3 Desain Tampilan Form Halaman Depan ................................. 48
Gambar 4.4 Desain Tampilan Form Pelatihan ............................................ 49
Gambar 4.5 Desain Tampilan Form Hasil Pelatihan .................................. 50
Gambar 4.6 Desain Tampilan Form Hasil Peramalan Pemakaian Air ........ 51
Gambar 4.7 Form Pelatihan Sistem ............................................................ 53
Gambar 4.8 Form HasilPelatihan Sistem .................................................... 56
Gambar 4.9 Form Hasil Peramalan Pemakaian Air .................................... 57
Gambar 4.10 Form Pelatihan ........................................................................ 58
Gambar 4.11 Hasil Pelatihan ......................................................................... 59
Gambar 4.12 Hasil Peramalan Pemakaian Air .............................................. 59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Source Code MATLAB Mean, Deviasi dan LSE Rekursif........ 72
Lampiran 2 Source Code MATLAB Pada Pembelajaran Hybrid .................. 73
Lampiran 3 Source Code MATLAB Pada Layer 2 dan 3 ............................. 76
Lampiran 4 Source Code MATLAB Pada Layer 4 ....................................... 77
Lampiran 5 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.6, Momentum 0.9 dan
Hasil SSEANFIS ........................................................................ 78
Lampiran 6 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.7, Momentum 0.9 dan
Hasil SSEANFIS ........................................................................ 80
Lampiran 7 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.8, Momentum 0.9 dan
Hasil SSEANFIS ........................................................................ 82
Lampiran 8 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.9, Momentum 0.9 dan
Hasil SSEANFIS ........................................................................ 84
Lampiran 9 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.9, Momentum 0.7 dan
Hasil SSEANFIS ........................................................................ 85
Lampiran 10 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.9, Momentum 0.8 dan
Hasil SSEANFIS......................................................................... 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting dan
sangat berperan dalam perkembangan dunia. Matematika dibandingkan dengan
disiplin-disiplin ilmu yang lain mempunyai karakteristik tersendiri. Pentingnya
matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan.
Selain itu, matematika juga seringkali dibutuhkan untuk menunjang eksistensi
ilmu-ilmu lain seperti fisika, kimia, astronomi, biologi, ekonomi dan lain
sebagainya.Matematika dikatakan sebagai ratu ilmu karena matematika dapat
tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu tanpa adanya
bantuan dari ilmu lain. Selanjutnya matematika dikatakan sebagai pelayan ilmu
lain karena ilmu lain tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya bantuan
matematika(Bell, 1952: 1).
Di masa lalu, cabang-cabang matematika yang mempelajari fenomena
fisik mendominasi cabang-cabang matematika yang bisa diterapkan pada berbagai
fenomena fisik, seperti yang biasa dipelajari dalam fisika dan kimia. Akibatnya,
cabang-cabang matematika ini digolongkan dalam kelompok matematika terapan
atau matematika fisika. Tetapi sejak berkembangnya ilmu-ilmu komputer,
penerapan cabang matematika yang mempelajari fenomena-fenomena yang bukan
sekedar diskrit, bahkan berhingga, berkembang dengan cepat khususnya berbagai
fenomena alam yang teramati agar pola struktur, perubahan ruang dan sifat-sifat
2
fenomena tersebut dapat dinyatakan dalam sebuah bentuk perumusan yang
sistematis. Hasil perumusan yang menggambarkan perilaku dari proses fenomena
fisik ini disebut model matematika (Widowati & Sutimin, 2007: 1). Matematika
mempunyai banyak fungsi yang digunakan dalam perhitungan sehari-hari,
misalnya saja dalam perhitungan statistik, dalam ilmu kedokteran dan masih
banyak banyak lainnya. Begitu pula dalam penanganan pemakaian air di
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berada disemarang Matematika
mempunya fungsi yang sangat penting yaitu untuk menghitung ketepatan dalam
pembagian air minum di PDAM.
PDAM Kota Semarang merupakan sebuah perusahaan daerah yang
bertugas untuk memberikan supply air bersih pada masyarakat dan badan usaha
yang berada di daerah kota Semarang dan sekitarnya. Dalam melayani
pelanggannya PDAM Kota Semarang selalu mengedepankan pelayanan prima
sebagai perwujudan sikap profesionalitas. Tidak hanya perbaikan dalam bidang
struktural saja yang diperhatikan tetapi juga harus selalu memperhatikan
kebutuhan pelanggannya dalam hal ini adalah kebutuhan akan pasokan air bersih.
Oleh karena itu PDAM dituntut untuk melayani pelanggan dengan tepat
(https://humaspdamsmg.com,2014).
Menurut Bapak Nuryono yang menjabat sebagai sekretaris bagian
pemasaran PDAM Tirta Moedal Semarang, masih banyak kekurangan dalam hal
pendistribusian air bersih, misalnya saja pada wilayah semarang selatan yaitu di
Jatingaleh, Ngesrep, Banyumanik dan masih banyak wilayah lain yang aliran
airnya masih kurang baik. Aliran air yang kurang baik terjadi karena beberapa
3
faktor. Faktor yang pertama adalah karena produksi Instalasi Pengolahan Air
(IPA) yang terbatas. Faktor yang kedua adalah karena faktor cuaca, di saat cuaca
kemarau aliran air menjadi terhambat karena produksi air yang kurang mencukupi
dalam pendistribusian air bersih. Faktor yang ketiga adalah karena kehilangan air,
kehilangan air ini bisa terjadi karena kebocoran pada pipa-pipa air atau pencurian
air. Untuk membantu agar pemakaian air di PDAM Tirta Moedal Semarang lebih
baik lagi penulis ingin meramalkan jumlah pemakaian air perbulan, supaya
PDAM Tirta Moedal dapat memperkirakan kebutuhan pemakaian air bersih dan
dapat memperbaiki IPA yang masih terbatas. Menurut Pakaja dkk (2012: 23)
peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapakebutuhan dimasa yang
akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa.
Peramalan di sini menggunakan metode adaptive neuro fuzzy inference
system. Neuro fuzzy adalah gabungan dari dua sistem yaitu sistem logika fuzzy
dan jaringan syaraf tiruan. Sistem neuro fuzzy berdasar pada sistem inferensi
fuzzy yang dilatih menggunakan algoritma pembelajaran yang diturunkan dari
sistem jaringan syaraf tiruan. Dengan demikian, sistem neuro fuzzy memiliki
semua kelebihan yang dimiliki oleh sistem inferensi fuzzy dan sistem jaringan
syaraf tiruan. Dari kemampuannya untuk belajar maka sistem neuro fuzzy sering
disebut sebagai ANFIS (adaptive neuro fuzzy inference sistems) (Fatkhurrozi,
dkk,2012: 113).
Pada sistem yang semakin kompleks, fuzzy logic biasanya sulit dan
membutuhkan waktu lama untuk menentukan aturan dan fungsi keanggotaan yang
4
tepat. Pada neural network, tahapan proses sangat panjang dan rumit sehingga
tidak efektif pada jaringan yang cukup besar. Fuzzy logic tidak memiliki
kemampuan untuk belajar dan beradaptasi. Sebaliknya neural network memiliki
kemampuan untuk belajar dan beradaptasi namun tidak memiliki kemampuan
penalaran seperti yang dimiliki pada fuzzy logic. Oleh karena itu dikembangkan
metode yang mengkombinasikan kedua teknik itu yaitu biasa disebut sistem
hybrid, salah satunya adalah Adaptive Neuro Fuzzy Inference System atau ANFIS
(Jang, 1993: 665).
Pada pemodelan statistika, ANFIS diterapkan pada masalah klasifikasi,
clustering, regresi, dan peramalan pada data runtun waktu. ANFIS telah banyak
diterapkan pada masalah peramalan data runtun waktu. Atsalakis et al (2007)
menggunakan ANFIS untuk prediksi peluang tren pada nilai tukar mata uang
(kurs) diperoleh bahwa metode ini handal untuk memprediksi naik turunnya
fluktuasi nilai tukar. Wei (2011) menerapkan ANFIS untuk peramalan saham
TAIEX. Mordjaoi dan Boudjema (2011) melakukan peramalan dan pemodelan
permintaan listrik dengan ANFIS. Aldrian dan Yudha (2008) mengaplikasikan
ANFIS untuk prediksi curah hujan. Penelitian-penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa pendekatan metode ANFIS cukup handal dan akurat dalam
peramalan data runtun waktu.
Analisis ANFIS dalam penelitian ini menggunakan model Sugeno orde
satu. Proses pengklasteran dilakukan dengan menggunakan metode Fuzzy C-
means (FCM). Algoritma pembelajaran yang digunakan adalah metode optimasi
Hybrid. Perangkat lunak yang digunakan adalah MATLAB.
5
Berdasarkan uraian di atas yang mengacu pada kondisi saat ini pembagian
wilayah di PDAM dirasakan sudah efektif untuk masalah pendistribusian air
bersih ke pelanggan akantetapi kekurangan air bersih tetap menjadi masalah bagi
pelanggan. Sehingga penulis ingin mengangkat judul tentang “Implementasi
Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System(ANFIS) untuk Peramalan
Pemakaian Air di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal Semarang”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana mengimplementasikan metode Adaptive Neuro-Fuzzy
InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air?
2) Bagaimana hasil peramalan pemakaian air pada bulan Januari 2015
sampai April 2015?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengimplementasikan metode Adaptive Neuro-Fuzzy
InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air.
2) Untuk mengetahui hasil peramalan pemakaian air pada bulan Januari
2015 sampai April 2015.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagi Mahasiswa, menambah wawasan dan kemampuan dalam
mengaplikasikan ilmu-ilmu matematika, khususnya untuk peramalan
6
menggunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem
(ANFIS).
2) Bagi Peneliti, memberikan informasi kepada para praktisi, sebagai
masukan berupa data peramalan pemakaian air kepada PDAM Tirta
Moedal Semarang.
3) Bagi Universitas, menambah koleksi buku referensi yang ada di
Perpustakaan Universitas Negeri Semarang.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis perlu
memberikan batasan-batasan sebagai berikut.
1) Data yang diambil untuk meramalakan pemakaian air pelanggan
PDAM Tirta Moedal Semarang adalah berjumlah 60 data yaitu
dimulai dari pemakaian air pada bulan Januari tahun 2010 sampai
Desember 2014.
2) Penilitian ini menggunakan metode adaptive neuro fuzzy inference
system.
3) Penelitian ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman MATLAB.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Analisis Runtun Waktu dan Peramalan
Data runtun waktu (time series) adalah jenis data yang dikumpulkan
menurut urutan waktu dalam suatu rentang waktu tertentu. Jika waktu dipandang
bersifat diskrit (waktu dapat dimodelkan bersifat kontinu), frekuensi pengumpulan
selalu sama. Dalam kasus diskrit, frekuensi dapat berupa detik, menit, jam, hari,
minggu, bulan atau tahun(Makridakis, dkk, 1999: 3).
Analisis time series dan forecasting adalahbidang penelitian yang aktif.
Artinya,keakuratan dalam time seriesforecasting menjadi pokok dari
prosespengambilan keputusan. Beberapapenelitianyang melakukan riset pada time
series adalahstatistik, jaringan syaraf, wavelet, dan systemfuzzy.Metode-metode
tersebut memilikikekurangan dan keunggulan yang berbeda.Terlebih lagi,
masalah dalam dunia nyataseringkalimerupakan masalah yang kompleksdan satu
model mungkin tidak mampumengatasi masalah tersebut dengan baik (Wiyanti&
Pulungan, 2012: 176)
Menurut Pakaja dkk (2012: 23) Peramalan adalah proses untuk
memperkirakan berapa kebutuhan dimasa yang akan datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa, untuk memprediksikan hal
tersebut diperlukan data yang akurat di masa lalu, untuk dapat melihat situasi di
masa yang akan datang.
8
2.2 Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network)
Menurut Sinaga (2012: 2)Jaringan Syaraf Tiruan adalah merupakan salah
satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk
mensimulasikan proses pembelajaran otak manusia tersebut. Jaringan syaraf
tiruan (JST) atau yang biasa disebut Artificial Neural Network (ANN) atau Neural
Network (NN) saja, merupakan sistem pemrosesinformasi yang memiliki
karakteristik mirip dengan jaringan syaraf pada makhlukhidup. Neural network
berupa suatu model sederhana dari suatu syaraf nyatadalam otak manusia seperti
suatu unit threshold yang biner.Jaringan Syaraf Tiruan tercipta sebagai suatu
generalisasi model matematis dari pemahaman manusia (human cognition) yang
didasarkan atas asumsi sebagai berikut.
1. Pemrosesan informasi terjadi pada elemen sederhana yang disebut neuron.
2. Isyarat mengalir di antara sel syaraf atau neuron melalui penghubung.
3. Setiap sambungan penghubung memiliki bobot yang bersesuaian.
4. Setiap sel syaraf akan merupakan fungsi aktivasi terhadap isyarat hasil
penjumlahan berbobot yang masuk kepadanya untuk menentukan isyarat
keluarannya.
Suatu jaringan saraf tiruan memproses sejumlah besar informasi secara
paralel dan terdistribusi, hal ini terinspirasi oleh model kerja otak biologis. Sistem
syaraf buatan adalah suatu struktur pemroses informasi yang terdistribusi dan
bekerja secara paralel, yang terdiri atas elemen pemroses (yang memiliki memori
lokal dan beroperasi dengan informasi lokal) yang diinterkoneksi bersama dengan
alur sinyal searah yang disebut koneksi. Setiap elemen pemroses memiliki
9
koneksi keluaran tunggalyang bercabang (fan out) ke sejumlah koneksi kolateral
yang diinginkan (setiap koneksi membawa sinyal yang sama dari keluaran elemen
pemroses tersebut). Keluaran dari elemen pemroses tersebut dapat merupakan
sebarang jenis persamaan matematis yang diinginkan. Seluruh proses yang
berlangsung pada setiap elemen pemroses harus benar-benar dilakukan secara
lokal, yaitu keluaran hanya bergantung pada nilai masukan pada saat itu yang
diperoleh melalui koneksi dan nilai yang tersimpan dalam memori lokal (Pakaja,
dkk, 2012: 23).
Menurut Buckley dkk(1995: 265) jaringan syaraf dan sistem fuzzy
memiliki beberapa kesamaan. Jika sudah tidak ada model matematika dari
masalah yang diberikan, maka keduanya dapat digunakan untuk memecahkan
masalah (misalnya pattern recognition, regression atau density estimation).
Jaringan syaraf hanya dapat ikut berperan jika masalah yang ada diungkapkan
oleh contoh yang diamati (dengan jumlah yang cukup). Observasi ini digunakan
untuk pelatihan secara black box. Di satu sisi tidak ada pengetahuan tentang
masalah ini perlu diberikan. Di sisi lain, bagaimanapun, adalah tidak mudah untuk
mengekstrak aturan yang mudah dipahami dari struktur jaringan syaraf tersebut.
Sebaliknya, sistem kabur menuntut aturan linguistik sebagai pengganti contoh
pembelajaran sebagai pengetahuan sebelumnya. Selanjutnya variabel input dan
output harus dijelaskan secara linguistic atau bahasa (Nauck,et al., 1996: 295).
Jika pengetahuan tidak lengkap, salah atau bertentangan, maka sistem fuzzy harus
disetel (tuned). Karena tidak ada pendekatan formal untuk itu, tuning dilakukan
dengan cara heuristik. Hal ini biasanya sangat memakan waktu dan rawan
10
kesalahan. Pada Tabel 2.1 ditunjukkan beberapa perbedaan antara jaringan syaraf
dan sistem fuzzy.
(http://www.scholarpedia.org/article/Fuzzy_neural_network, 2014)
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Jaringan Syaraf dan Sistem Fuzzy
Neural Network Fuzzy System
Tidak memerlukan model matematika Memerlukan model matematika
Proses learning dari awal
Pengetahuan apriori merupakan hal yang
penting
Terdapat beberapa algoritma
Pembelajaran
Tidak mampu untuk belajar
Perilaku black-box Interpretasi dan implementasi sederhana
Dibandingkan dengan jaringan syaraf umum, bobot koneksi dan propagasi
dan fungsi aktivasi jaringan syaraf fuzzy mempunyai banyak perbedaan.
Meskipun ada banyak pendekatan yang berbeda untuk model jaringan syaraf
fuzzy, sebagian besar menyetujui karakteristik tertentu seperti berikut.
1. Sebuah sistem neuro-fuzzy berbasis dasar sistem fuzzy dilatih dengan
menggunakan metode pembelajaran berbasis-data yang berasal dari teori
jaringan syaraf. Heuristik ini hanya memperhitungkan informasi lokal
akun untuk menyebabkan perubahan lokal dalam sistem fuzzy mendasar.
2. Hal ini dapat direpresentasikan sebagai seperangkat aturan fuzzy setiap
saat proses pembelajaran, yaitu, sebelum, selama dan sesudah. Dengan
demikian sistem dapat diinisialisasi dengan atau tanpa pengetahuan
sebelumnya dalam hal aturan fuzzy.
3. Prosedur pembelajaran dengan terpaksa untuk memastikan sifat semantik
sistem fuzzy yang mendasarinya.
11
4. Sebuah sistem neuro-fuzzy mendekati n-dimensi suatu fungsi yang tidak
diketahui yang sebagian diwakili oleh contoh-contoh pelatihan. Aturan
fuzzy sehingga dapat diartikan sebagai prototipe yang jelas dari data
pelatihan.
5. Sebuah sistem neuro-fuzzy direpresentasikan sebagai jaringan syaraf
feedforward tiga lapis khusus seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.
a. Lapisan pertama sesuai dengan variabel input.
b. Lapisan kedua melambangkan aturan fuzzy.
c. Lapisan ketiga merupakan variabel output.
d. Set-setfuzzy dikonversi sebagai (fuzzy) bobot koneksi.
e. Beberapa pendekatan juga menggunakan lima lapisan dimana set-set
fuzzy dikodekan dalam masing-masing unit lapisan kedua dan keempat.
Namun, model ini dapat diubah ke dalam sebuah arsitektur tiga lapis.
Gambar 2.1 Arsitektur System Neuro Fuzzy
12
6. Pada dasarnya seseorang dapat membedakan antara tiga jenis jaringan
syaraf fuzzy, yaitu, koperasi, bersamaan dan hibrida FNNs (Nauck, et al.,
1997: 160).
(http://www.scholarpedia.org/article/Fuzzy_neural_network, 2014)
Neural network merupakan sebuah mesin pembelajaran yang dibangundari
sejumlah elemen pemrosesan sederhana yang disebut neuron atau node.Setiap
neuron dihubungkan dengan neuron yang lain dengan hubungankomunikasi
langsung melalui pola hubungan yang disebut arsitektur jaringan.Bobot-bobot
pada koneksi mewakili besarnya informasi yang digunakan jaringan.Metode yang
digunakan untuk menentukan bobot koneksi tersebut dinamakandengan algoritma
pembelajaran. Setiap neuron mempunyai tingkat aktivasi yangmerupakan fungsi
dari input yang masuk padanya(Warsito, 2009: 29).
Menurut Warsito (2009: 30) aktivasi yang dikirim suatuneuron ke neuron
lain berupa sinyal dan hanya dapat mengirim sekali dalam satuwaktu, meskipun
sinyal tersebut disebarkan pada beberapa neuron yang lain. Seperti Gambar 2.2
yaitu struktur jaringan syaraf tiruan,misalkan input yang
bersesuaian dengan sinyal danmasuk ke dalam saluran penghubung. Setiap sinyal
yang masuk dikalikan denganbobot koneksinya yaitu sebelum
masuk ke blok penjumlahan yangberlabel . Kemudian blok penjumlahan akan
menjumlahkan semua inputterbobot dan menghasilkan sebuah nilai yaitu .
∑
13
Aktifasi ditentukan oleh fungsi input jaringannya, ( )
dengan merupakan fungsi aktifasi yang digunakan.
Gambar 2.2 Struktur Jaringan Syaraf Tiruan
Secara garis besar neural network mempunyai dua tahap pemrosesan
informasi, yaitu tahap pelatihan dan tahap pengujian.
1. Tahap Pelatihan
Tahap pelatihan dimulai dengan memasukkan pola-pola pelatihan (data
latih) ke dalam jaringan. Dengan menggunakan pola-pola ini jaringan akan
mengubah-ubah bobot yang menjadi penghubung antar node. Pada setiap iterasi
(epoch) dilakukan evaluasi terhadap output jaringan. Tahap ini berlangsung pada
beberapa iterasi dan berhenti setelah jaringan menemukan bobot yang sesuai dan
nilai eror yang diinginkan telah tercapai atau jumlah iterasi telah mencapai nilai
yang ditetapkan. Selanjutnya bobot ini menjadi dasar pengetahuan pada tahap
pengujian.
14
2. Tahap Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap suatu pola masukan yang
belum pernah dilatihkan sebelumnya (data uji) menggunakan bobot-bobot yang
telah dihasilkan pada tahap pelatihan. Diharapkan bobot-bobot hasil pelatihan
yang sudah menghasilkan eror minimal juga akan memberikan eror yang kecil
pada tahap pengujian.
2.3 Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)
Berbagai masalah dalam kehidupansehari-hari khususnya dalam produksi
erathubungannya dengan ketidakpastian. Gunamenggambarkan keadaan
kehidupan sehari-hariyang tidak pasti maka muncul istilah fuzzy, yangpertama kali
dikemukakan oleh Zadeh pada tahun 1962.Atas dasar inilah
Zadehberusahamemodifikasi teori himpunan, di mana setiapanggotanya memiliki
derajat keanggotaan yangbernilai kontinu antara 0 sampai 1. Himpunaninilah yang
disebut sebagai himpunan fuzzy (Wayan, dkk, 2012: 2).
Menurut Nasution (2012: 4) Logika fuzzydigunakan untuk
menterjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa
(linguistic), misalkan besaran kecepatan laju kendaraan yang diekspresikan
dengan pelan, agak cepat, cepat, dan sangat cepat. Dan logikafuzzymenunjukan
sejauh mana suatu nilai itu benar dan sejauh mana suatu nilai itu salah. Tidak
seperti logikaklasikatau tegas, suatu nilai hanya mempunyai 2 kemungkinan yaitu
merupakan suatu anggota himpunan atau tidak. Derajat keanggotaan 0 (nol)
artinya nilai bukan merupakan anggota himpunan dan 1 (satu) berarti nilai
tersebut adalah anggota himpunan (Nasution, 2012: 4).
15
2.3.1 Teori Himpunan Fuzzy
Berbeda dengan teori himpunan klasik yang menyatakan suatu objek
adalah anggota (ditandai dengan angka 1) atau bukan anggota (ditandai dengan
angka 0) dari suatu himpunan dengan batas keanggotaan yang jelas/tegas (crips),
teori himpunan fuzzymemungkinkan derajat keanggotaan suatu objek dalam
himpunan untuk menyatakan peralihan keanggotaan secara bertahap dalam
rentang antara 0 sampai 1 atau ditulis [0,1] (Nasution, 2012: 4).
Menurut Kusumadewi, dkk (2006: 18) definisi himpunan fuzzy(fuzzy set)
adalah sekumpulan obyek x dengan masing-masing obyek memiliki nilai
keanggotaan (membership function) “μ” atau disebut juga dengan nilai kebenaran.
Jika adalah sekumpulan obyek, ( ) dan anggotanya
dinyatakan dengan Z maka himpunan fuzzydari A di dalam Z adalah himpunan
dengan sepasang anggota atau dapat dinyatakan sebagai berikut.
{( ( )) }
Dengan F adalah notasi himpunan fuzzy, ( ) adalah derajat
keanggotaan dari Z (nilai antara 0 sampai 1).
2.3.2 Fungsi Keanggotaan Fuzzy
Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu fungsi yang
menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya. Ada
beberapa fungsi yang dapat digunakan melalui pendekatan fungsi untuk
mendapatkan nilai keanggotaan, seperti Triangular, Trapezoidal, Gaussian,
danGeneralized Bell(Widodo & Handayanto, 2012:61).
16
1. Fungsi Keanggotaan Triangular
Gambar 2.3 Kurva Fungsi Keanggotaan Triangular
Fungsi keanggotaan triangularyang ditunjukkan pada Gambar
2.3terbentuk oleh tiga parameter: a, b dan c sebagaiberikut.
( )
{
( )
( )
( )
( )
2. Fungsi keanggotaan Trapezoidal
Gambar 2.4 Kurva Fungsi Keanggotaan Trapezoidal
Fungsi keanggotaan trapezoidalyang ditunjukkan pada Gambar
2.4terbentuk oleh empat parameter: a, b, c, dan d, sebagai berikut.
17
( )
{
( )
( )
( )
( )
3. Fungsi Keanggotaan Gaussian
Gambar 2.5 Kurva Fungsi Keanggotaan Gaussian
Fungsi keanggotaan gaussianyang ditunjukkan pada Gambar 2.5terbentuk
oleh dua parameter: σ dan c, sebagai berikut.
( ) . /
4. Fungsi Keanggotaan Generalized Bell
Gambar 2.6 Kurva Fungsi Keanggotaan Generalized Bell
18
Fungsi keanggotaan generalized bell yang ditunjukkan pada Gambar
2.6terbentuk oleh tiga parameter: a, b,dan c, sebagai berikut.
( )
| |
2.3.3 Fuzzy C-Means (FCM)
Fuzzy C-Means (FCM) adalah suatu teknik pengklasteran data yang mana
keberadaan tiap data dalam suatu cluster ditentukan oleh nilai keanggotaan.
Konsep FCM pertama kali adalah menentukan pusat cluster yang akan menandai
lokasi rata-rata untuk tiap cluster. Pada kondisi awal pusat cluster ini masih belum
akurat. Tiap-tiap data memiliki derajat keanggotaan untuk tiap cluster. Dengan
cara memperbaiki pusat cluster dan nilai keanggotaan tiap-tiap data secara
berulang maka akan dapat dilihat bahwa pusat cluster akan bergerak menuju
lokasi yang tepat(Kusumadewi, dkk, 2006: 23).
Algoritma Fuzzy C-Means diberikan sebagai berikut.
1) Tentukan:
a. matriks berukuran , dengan jumlah data yang akan
diklaster dan jumlah variabel (kriteria),
b. jumlah cluster yang dibentuk ( ),
c. pangkat (pembobot) ( ),
d. maksimum iterasi,
e. kriteria penghentian (nilai positif yang sangat kecil),
f. iterasi awal, dan .
19
2) Bentuk matriks partisi awal adalah sebagai berikut.
[
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )]
(matrik partisi awal biasanya dipilih secara acak)
3) Hitung pusat cluster V untuk setiap cluster.
( )
( )
4) Perbaikan derajat keanggotaan setiap data pada setiap cluster (perbaiki
matrik partisi) sebagai berikut.
[∑ ( )
( )⁄
]
dengan
( ) [∑( )]
⁄
5) Tentukan kriteria berhenti yaitu perubahan matriks partisi pada iterasi
sekarang dengan iterasi sebelumnya sebagai berikut.
‖ ‖
Apabila maka iterasi dihentikan, namun apabila maka
naikkan iterasi ( ) dan kembalikan ke langkah 3.
20
2.3.4 Sistem Inferensi Fuzzy
Sistem Sistem Inferensi Fuzzy(Fuzzy Inference System atau FIS)
merupakan suatu kerangka komputasi yang didasarkan pada teori himpunan
fuzzy, aturan fuzzy berbentuk if-then, dan penalaran fuzzy. Sistem inferensi fuzzy
dijelaskan pada Gambar 2.7. FISmenerima inputcrisp. Input ini kemudian dikirim
ke basis pengetahuan yang berisi n aturan fuzzy dalam bentuk if-then. Fire
strength (bobot) akan dicari pada setiap aturan. Apabila jumlah aturan lebih dari
satu, maka akan dilakukan agregasi dari semua aturan. Selanjutnya, pada hasil
agregasi akan dilakukan defuzzy untuk mendapatkan nilai crisp sebagai keluaran
sistem(Kusumadewi, dkk, 2006: 27).
Gambar 2.7. Diagram Blok Sistem Inferensi Fuzzy
Menurut Jang (1993: 665)sistem inferensi fuzzy terdiri dari 5 (lima)
bagian sebagai berikut.
1. Basis aturan (rule base), terdiri dari sejumlah aturan fuzzy if-then.
2. Basis data (database) yang mendefinisikan fungsi keanggotaan dari
himpunan fuzzy yang digunakan dalam aturan fuzzy, biasanya basis
Input
If-then
If-then
Agregasi
Defuzzy
Agregasi
crisp
aturan -1
aturan -n
fuzzy
fuzzy
fuzzy
crisp
21
aturan dan basis data digabung dan disebut basis pengetahuan
(knowledge base).
3. Satuan pengambilan keputusan (decision-making unit) yang
membentuk operasi inferensi pada aturan (rule).
4. Antarmuka fuzzifikasi (fuzzification interface) yang mengubah input ke
dalam derajat yang sesuai dengan nilai linguistik (linguistik value).
5. Antarmuka defuzzifikasi (defuzzification interface) yang mengubah
hasil fuzzy inferensi ke bentuk output yang kompak.
2.3.5 FIS Model Sugeno (TSK)
Sistem inferensi fuzzymenggunakan metode Sugeno memiliki
karakteristik yaitu konsekuen tidak merupakan himpunan fuzzy, namun
merupakan suatu persamaan linier dengan variabel-variabel sesuai dengan
variabel inputnya. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi Sugeno Kang(TSK)
pada 1985. Aturan fuzzymetode Sugeno adalah sebagai berikut(Kusumadewi,
dkk, 2006: 33).
( )
Ada dua model untuk sistem inferensi fuzzydengan menggunakan metode
Sugeno, yaitu model Sugeno orde dan model Sugeno orde , sebagai berikut.
1. Model FuzzySugeno Orde 0
Secara umum bentuk model fuzzySugeno orde 0 adalah:
( ) ( ) ( ) ( )
22
dengan adalah himpunan fuzzyke-m sebagai anteseden, ° adalah
operator fuzzy(seperti AND atau OR), dan k adalah suatu konstanta (tegas)
sebagai konsekuen.
2. Model fuzzySugeno Orde 1
Secara umum bentuk fuzzysugeno orde 1 adalah:
( ) ( ) ( )
dengan Am adalah himpunan fuzzyke-m sebagai anteseden, ° adalah
operator fuzzy (seperti AND atau OR), pm adalah suatu konstanta (tegas)
ke-m dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen.
2.4 Adaptive Neuro Fuzzy Infererence System (ANFIS)
2.4.1 Gambaran Umum ANFIS
Model fuzzydapat digunakan sebagai pengganti dari banyak lapisan.
Dalam hal ini sistem dapat dibagi menjadi dua grup, yaitu satu grup berupa
jaringan syaraf dengan bobot-bobot fuzzydan fungsi aktivasi fuzzy, dan grup
kedua berupa jaringan syaraf dengan input yang di-fuzzy-kan pada lapisan pertama
atau kedua, namun bobot-bobot pada jaringan syaraf tersebut tidak di-fuzzy-kan.
Menurut Kusumadewi dkk (2006: 23), Neuro Fuzzy termasuk kelompok kedua.
ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System atau Adaptive Network-
based Fuzzy Inference System) adalah arsitektur yang secara fungsional
samadengan fuzzy rule base model Sugeno. Arsitektur ANFIS juga sama
denganjaringan syaraf dengan fungsi radial dengan sedikit batasan tertentu.
Bisadikatakan bahwa ANFIS adalah suatu metode yang mana dalam
23
Premis Konsekuen
Premis Konsekuen
melakukanpenyetelan aturan digunakan algoritma pembelajaran terhadap
sekumpulan data.Pada ANFIS juga memungkinkan aturan-aturan untuk
beradaptasi(Kusumadewi, dkk, 2006: 42).
Agar jaringan dengan fungsi basis radial ekuivalen dengan fuzzy berbasis
aturan model Sugeno orde 1 ini, diperlukan batasan sebagai berikut.
a. Keduanya harus memiliki metode agregasi yang sama (rata-rata terbobot
atau penjumlahan terbobot) untuk menurunkan semua output.
b. Jumlah fungsi aktivasi harus sama dengan jumlah aturan fuzzy(if-then).
c. Jika ada beberapa input pada basis aturannya, maka tiap fungsi aktivasi
harus sama dengan fungsi keanggotaan tiap-tiap inputnya.
d. Fungsi aktivasi dan aturan-aturan fuzzyharus memiliki fungsi yang sama
untuk neuron-neuron dan aturan-aturan yang ada di sisi output.
2.4.2 Arsitektur ANFIS
Menurut Jang et al(1997: 56)Misalkaninput terdiri atas dan dan
sebuah output dengan aturan model Sugeno orde 1 dapat dilihat pada Gambar
2.8. Orde satu dipilih dengan pertimbangan kesederhanaan dan kemudahan
perhitungan. Model Sugeno orde satu dengan dua aturan fuzzy if-then adalah
sebagai berikut.
Aturan 1 :
Aturan 2 :
24
dengan dan adalah nilai-nilai keanggotaan merupakan label linguistik (seperti
“kecil” atau “besar”), , , dan adalah parameter konsekuen.
Gambar 2.8 ANFIS dengan Model Sugeno
2.4.3 Jaringan ANFIS
ANFIS (Adaptif Neuro Fuzzy Inference System) adalah metode jaringan
neural yang fungsinya sama dengan sistem inferensi fuzzy. Pada ANFIS, proses
belajar pada jaringan neural dengan sejumlah pasangan data berguna untuk
memperbaharui parameter-parameter sistem inferensi fuzzy (Fariza, dkk, 2007:
77).Jaringan ANFIS yang ditunjukkan pada Gambar 2.9 terdiri dari lapisan-
lapisan sebagai berikut (Jang, Sun & Mizutani, 1997: 70).
𝐴
𝐴
𝐵
𝐵
𝑤
𝑤
𝑓 𝑝 𝑍 𝑡 𝑞 𝑍 𝑡 𝑟
𝑤 𝑓 𝑤 𝑓
𝑓
𝑤 𝑓 +𝑤 𝑓
𝑤 +𝑤
d
𝑓 𝑝 𝑍 𝑡 𝑞 𝑍 𝑡 𝑟
25
Gambar 2.9 Arsitektur Jaringan ANFIS
Lapisan 1:
Lapisan ini merupakan lapisan fuzzifikasi. Pada lapisan ini tiap neuron
adaptif terhadap parameter suatu aktivasi. Output dari tiap neuron berupa derajat
keanggotaan yang diberikan oleh fungsi keanggotaan input. Misalkan fungsi
keanggotaan Generalized Belldiberikan sebagai.
( )
| |
Dengan Z adalah input, dalam hal ini { }dan * +
adalah parameter-parameter, biasanya . Jika nilai parameter-parameter ini
berubah, maka bentuk kurva yang terjadi akan ikut berubah. Parameter-parameter
ini biasanya disebut dengan nama parameter premis.
Lapisan 2:
Lapisan ini berupa neuron tetap (diberi simbol П) merupakan hasil kali
dari semua masukan, sebagai berikut.
26
Biasanya digunakan operator AND. Hasil perhitungan ini disebut firing
strength dari sebuah aturan. Tiap neuron merepresentasikan aturan ke-i.
Lapisan 3:
Tiap neuron pada lapisan ini berupa neuron tetap (diberi simbol N)
merupakan hasil perhitungan rasio dari firing strength ke-i (wi) terhadap jumlah
dari keseluruhan firing strength pada lapisan kedua, sebagai berikut:
Hasil perhitungan ini disebut normalized firing strength.
Lapisan 4:
Lapisan ini berupa neuron yang merupakan neuron adaptif terhadap suatu
output, sebagai berikut.
( )
dengan adalah normalized firing strength pada lapisan ketiga dan , dan
adalah parameter-parameter pada neuron tersebut. Parameter-parameter ini
biasadisebut parameter konsekuen.
Lapisan 5:
Lapisan ini berupa neuron tunggal (diberi simbol ) merupakan hasil
penjumlahan seluruh output dari lapisan keempat, sebagai berikut.
∑
27
2.4.4 Algoritma Pembelajaran Hybrid
Pada saat parameter premis ditemukan keluaran keseluruhan akan
merupakan kombinasi linier dari konsekuen parameter, yaitu:
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
adalah linier terhadap parameter dan .
Algoritma hibrida akan mengatur parameter-parameter konsekuen
dan secara maju (forward) dan akan mengatur parameter-parameter premis a, b,
dan c secara mundur (backward). Pada langkah maju, input jaringan akan
merambat maju sampai pada lapisan keempat. Parameter-parameter konsekuen
akan diidentifikasi dengan menggunakan least-square.Sedangkan pada langkah
mundur, eror sinyal akan merambat mundur dan parameter-parameter premis akan
diperbaiki dengan menggunakan metode gradient descent.Prosedur pembelajaran
Hybrid metode ANFIS dapat dilihat pada Tabel 2.2 (Jang, Sun & Mizutani 1997:
78).
Tabel 2.2 Prosedur Pembelajaran Hybrid Metode ANFIS
Arah Maju Arah Mundur
Parameter Premis Tetap Gradient descent
Parameter Konsekuen Least-squares estimator Tetap
Sinyal Keluaran neuron Sinyal eror
28
2.4.5 LSE Rekursif
Apabila dimiliki m elemen pada vektor ( berukuran m x 1) dan n
parameter ( berukuran ), dengan baris ke-i pada matriks ,
-dinotasikan sebagai , -, Least-squares estimator ditulis sebagai berikut
(Kusumadewi, dkk, 2006: 50).
̂
Jika adalah nonsingular dan ̂ bersifat unik maka dapat diberikan:
̂ ( )
atau dengan membuang ^ dan diasumsikan jumlah baris dari pasangan dan
adalah maka diperoleh:
( )
Pada LSE rekursif ditambahkan suatu pasangan data , - sehingga
terdapat sebanyak pasangan data. Kemudian LSE + dihitung dengan
bantuan . Karena jumlah parameter ada sebanyak maka dengan metode
inversi, sebagai berikut.
( ) dan ( )
Selanjutnya iterasi dimulai dari data ke ( ) , dengan dan
dihitung dengan persamaan dan , nilai + dan + dapat dihitung sebagai
berikut.
+
( + + )
+ +
29
2.4.6 Model Propagasi Error
Model propagasi eror digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap
parameter premis (a dan c). Konsep yang digunakan adalah gradient descent.
Apabila dimiliki jaringan adaptif seperti Gambar 9, dan menyatakan eror pada
neuron ke-j pada lapisan ke-i maka perhitungan eror pada tiap neuron pada tiap
lapisan dirumuskan sebagai berikut(Kusumadewi, dkk, 2006:53).
a. Eror pada Lapisan 5
Pada lapisan 5 terdapat satu buah neuron. Propagasi eror yang menuju
lapisan ini dirumuskan sebagai berikut:
( )
dengan adalah output target, f adalah output jaringan, dan adalah
jumlah kuadrat eror (SSE) pada lapisan kelima ( ) .
b. Eror pada Lapisan 4
Pada lapisan 4 terdapat sebanyak dua buah neuron. Propagasi eror yang
menuju lapisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
( ) ( )
dengan adalah eror pada neuron ke-j ( ), adalah output neuron
lapisan 4 ke-j. Karena , maka:
( ) ( )
30
sehingga
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
c. Eror pada Lapisan 3
Pada lapisan 3 terdapat sebanyak dua buah neuron. Propagasi eror yang
menuju lapisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
( ) ( ) ( )
dengan adalah eror pada neuron ke- ( ) , adalah output
neuron lapisan 3 ke-j. Karena dan maka:
( )
( )
( )
( )
sehingga
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
d. Eror pada Lapisan 2
Pada lapisan 2 terdapat sebanyak dua buah neuron. Propagasi eror yang
menuju lapisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
31
dengan adalah output neuron ke-1 dan adalah output neuron ke-2
pada lapisan 2. Karena dan maka:
.
+
/
( )
.
+
/
( )
.
+
/
( )
.
+
/
( )
sehingga
(
( )
) (
( )
)
( )
( )
(
( )
) (
( )
)
( )
( )
e. Eror pada Lapisan 1
Pada lapisan 1 terdapat sebanyak empat buah neuron. Propagasi eror yang
menuju lapisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
( ) ( ) ( )
( )
Karena
( ) ( ) ( ) ( )
dan , maka:
32
(
( ( ) ( ))
( ( ))
) ( )
(
( ( ) ( ))
( ( ))
) ( )
(
( ( ) ( ))
( ( ))
) ( )
(
( ( ) ( ))
( ( ))
) ( )
Eror tersebut digunakan untuk mencari informasi eror terhadap parameter
a (a1dan a12untuk A1dan A2, b11dan b12untuk B1dan B2) dan c (c11dan
c12untuk A1 dan A2, c11dan c12untuk B1 dan B2) sebagai berikut:
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Karena fungsi keanggotaan yang digunakan adalah generalized bell :
( )
| |
maka
(
+| |
)
( )
( . / )
33
dan
(
+| |
)
( )
( . / )
serta
sehingga
(
( )
( . / )
)
(
( )
( . / )
)
(
( )
( . / )
)
(
( )
( . / )
)
dan
34
(
( )
( . / )
)
(
( )
( . / )
)
(
( )
( . / )
)
(
( )
( . / )
)
Kemudian ditentukan perubahan nilai parameter aijdan cij( dan ),
i,j=1,2, dihitung sebagai berikut:
dengan adalah laju pembelajaran yang terletak pada interval , - .
Sehingga nilai aijdan cijyang baru adalah:
(lama) dan (lama)
2.4.7 Sum Square Error (SSE)
35
Sum Square Error (SSE) adalah salah satu metode statistik yang
dipergunakan untuk mengukur selisih total dari nilai sebenarnya terhadap nilai
yang tercapai. Istilah SSE disebut juga sebagai Summed Square ofResiduals.
∑( )
Dimana,
X = nilai aktual atau sebenarnya
Y = nilai yang tercapai
Nilai X dalam penelitian ini adalah nilai yang tersimpan dalam database
sedangkan nilai Y adalah komponen data uji. Nilai SSE yang mendekati 0
menandakan bahwa model tersebut mempunyai komponen kesalahan acak terkecil
dan nilai tersebut akan lebih berguna untuk peramalan terhadap suatu model yang
diamati. Sebagai catatan bahwa sebelumnya SSE didefinisikan dalam metode
kelayakan kuadrat minimum (Oktavia, dkk, 2013: 94).
Menurut Putu Eka IN (2003: 16)tidak ada kriteria mutlak untuk
menyatakan berapakah nilai SSE yang dianggap baik dan SSE merupakan besaran
yang sangat dipengaruhi oleh nilai yang digunakan untuk menghitungnya.
Semakin kecil nilai SSE, semakin baik tingkat akurasi prediksinya.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peramalan pemakaian air di
PDAM Tirta Moedal Semarang. Hal ini dapat membantu PDAM Tirta Moedal
agar mudah mendapatkan informasi yang efektif dan efisien. Peramalan disini
menggunakan metode adaptive neuro fuzzy inference system. Metode adaptive
neuro fuzzy inference system (ANFIS) merupakan metode yang menggunakan
jaringan syaraf tiruan untuk mengimplementasikan system inferensi
fuzzy.Analisis ANFIS dalam penelitian ini menggunakan model FISTakagi-
Sugeno orde-1 dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman MATLAB.
3.2 Metode Pengambilan Data
Data studi kasus adalah diambil dari pemakaian air di PDAM Tirta
Moedal. Data yang diambil berjumlah 60 data yaitu dimulai dari pemakaian air
pada bulan Januari tahun 2010 sampai Desember 2014. Metode pengambilan data
yang digunakan dalam kegitan ini adalah metode observasi dan interview.
3.2.1 Metode Observasi
Observasi adalah cara atau teknik yang dipergunakan dalam
pengumpulan data berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap
obyek yang diteliti. Metode ini sangat menjamin kepastian dan
kebenarannya. Dalam hal ini penulis melakukan observasi di PDAM Tirta
37
Moedal Semarang. Dengan observasi ini penulis dapat mengetahui data
pemakaian air di PDAM Tirta Moedal Semarang secara menyeluruh.
3.2.2 Metode Interview
Interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis
dengan wawancara secara langsung dengan staf di PDAM Tirta Moedal
Semarang. Metode ini dilakukan dengan mengadakan tatap muka secara
langsung dengan key person yang terkait yaitu petugas sekertaris PDAM
yang langsung berhubungan dengan pemakaian air di wilayah Semarang.
3.3 Metode Kegiatan
Metode yang dilakukan dalam peramalan penggunaan air di PDAM Tirta
Moedal Semarang adalah metode ANFIS model FISTakagi-Sugeno orde-1 dan
diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab, dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1. Melakukan observasi selama kurun waktu tertentu.
2. Membuat rancangan Flowchart.
3. Memasukkan Data.
4. Membangun Sistem Inferensi Fuzzy (Fuzzy Inference System).
5. Menentukan parameter Pelatihan.
6. Proses pelatihan.
7. Analisis hasil peramalan.
3.4 Analisis Data
Hasil peramalan data pemakaian air di PDAM Tirta Moedal semarang
diuraikan dan dijelaskan secara deskriptif. Penaksiran dan penarikan simpulan
38
dilakukan berdasarkan tiap langkah proses Adaptive Neuro fuzzy Inference
System. Simpulan akhir ditentukan berdasarkan hasil dari peramalan dengan
menggunakan metode ANFIS. Pada tahap ini dapat dilakukan evaluasi dari hasil
pelatihan, yang mana pelatihan terbaik ANFIS berdasarkan jumlah input, jumlah
klaster, error dan momentum, yaitu yang menghasilkan nilai SSE terkecil.
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang sistem peramalan pemakaian
air di PDAM Tirta Moedal Semarang menggunakan metode adaptive neuro-fuzzy
inference systemdapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
8. Pengimplementasian metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem
dalam peramalan pemakaian air yang pertama adalah membuat rancangan
flowchart, melakukan clustering data menggunakan fuzzy C-Mean,
menentukan neuron tiap-tiap lapisan, mencari nilai parameter dengan
menggunakan LSE rekursif, lalu penentuan perhitungan error
menggunakan sum square error (SSE) dan membuat sistem peramalan
pemakaian air dengan software MATLAB.
9. Setelah dilakukan percobaan dengan memasukkan variabel klas = 2,
maksimum epoh = 100, error = 10-6
, rentang nilai learning rate = 0.6
sampai 0.9, dan rentang nilai momentum = 0.6 sampai 0.9. Hasil yang
menunjukkan SSE paling kecil adalah nilai learning rate 0.9 dan
momentum 0.6 dengan SSE 0.0079163.Hasilperamalan pemakaian air
dengan metode ANFIS untuk bulan Januari adalah 3.768.083m3
dengan
error sebesar 0.00176, lalu Februari adalah 3.623.421m3
dengan error
-0.00659, Maret adalah 3.624.532m3
dengan error -0.01467, dan April
68
adalah 3.735.794 m3
dengan error 0.00834. Hasil peramalan pemakaian
air dengan metode ANFIS menunjukkan bahwa error yang dihasilkan
relatif kecil.
5.2 SARAN
1. Dari hasil peramalan pemakaian air menggunakan metode ANFIS pada
Tahun 2015 cenderung naik, maka pihak PDAM dianjurkanuntuk
meningkatkan jumlah produksi air bersih agar tidak mengalami
kekurangan dalam pendistribusian air bersih di kota Semarang.
2. Hasil dari peramalan pemakaian air di PDAM menggunakan metode
adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS)ini mempunyai tingkat
akurasi error yang relatif kecil, maka pihak PDAM dapat menggunakan
metode ANFIS untuk meramalkan pemakaian air kedepannya.
3. Sistem ini memungkinkan untuk dikembangkan dengan menggunakan
software lain selain software MATLAB agar lebih mudah dan bisa
digunakan untuk masyarakat umum.
4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan adanya variabel input yang lebih
detail, misalnya faktor cuaca dan jumlah keluarga, untuk digunakan
sebagai data uji dan data target karena dapat membuat peramalan lebih
akurat dan error yang relatif sedikit.
5. Perlunya penelitian dengan metode adaptive neuro fuzzy inference system
terkait dengan peramalan yang lain misalnya digunakan untuk meramalkan
harga emas, harga saham, penentuan listrik jangka pendek dan sebagainya.
69
DAFTAR PUSTAKA
Aldrian, E & Yudha, SD. 2008. Application of Multivariate Anfis for Daily
Rainfall Prediction: Influences Of Training Data Size. Makara, Sains
Volume 12 No 1. Hal 7-14.
Atsalakis, GS, et al,. Probability of trend prediction of exchange rate by ANFIS.
Recent Advances in Stochastic Modeling and Data Analysis. Hal 414-422.
Bell, E. T. 1952. Mathematics: Queen and Servant of Science. London: G. Bell &
Sons, Ltd.
Buckley, J. J. & Hayashi, Y. (1995). Neural networks for fuzzy systems, Fuzzy
Sets and Systems 71, pp. 265-276.
Defit, S. 2013. Perkiraan Beban Listrik Jangka Pendek Dengan Metode Adaptive
Neuro Fuzzy Inference System. Jurnal Ilmiah Sains dan Komputer
(SAINTIKOM).Vol. 12. No.3.ISSN : 1978-6603. Hal 165-176
Fariza, A, Helen, A & Rasyid, A. 2007. Performansi Neuro Fuzzy Untuk
Peramalan Data Time Series. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2007 (SNATI 2007), 77-82
Fatkhurrozi, B, Muslim, MA& Didik RS. 2012. Penggunaan Artificial Neuro
Fuzzy Inference Sistem (ANFIS) dalam Penentuan Status Aktivitas
Gunung Merapi. Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 2, 113-118.
Http://www.scholarpedia.org/article/Fuzzy_neuro_network[accessed 12/3/2014].
Https://humaspdamsmg.wordpress.com/[accessed 12/11/2014].
Jang, JSR. 1993. ANFIS: Adaptive-Network-Based Fuzzy Inference System.
IEEE Transactions on System, Man, and Cybernetics Volume 23. Hal 665-
685.
Jang, JSR., CT Sun, & E Mizutani. 1997. Neuro-Fuzzy and Soft Computing: A
Computational Approach to Learning and Machine Intelligence.
London:Prentice-Hall, Inc.
70
Kusumadewi, S & Hartati S. 2006. Neuro Fuzzy: Integrasi Sistem Fuzzy &
Jaringan Syaraf. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Makridakis, S. Steven, C & Victor, E. 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan
Edisi Kedua Jilid 1. Terjemahan oleh Untung S Andriyanto. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Mordjaoui, M & Boudjema B. 2011. Forecasting and Modelling Electricity
Demand Using Anfis Predictor. Journal of Mathematics and Statistics Vol.
7 (4). Hal 275-281.
Nasution, H. Implementasi Logika Fuzzy pada Sistem Kecerdasan Buatan.
Pontianak. Jurnal ELKHA Vol.4, No 2,Oktober 2012. Hal 4-8.
Nauck, D. & Kruse, R. (1996). Neuro-Fuzzy Classification with NEFCLASS, in
P. Kleinschmidt, A. Bachem, U. Derigs, D. Fischer, U. Leopold-
Wildburger and R. Möhring (eds.), Operations Research Proceedings
1995, (Berlin), pp. 294-299.
Nauck, D. & Kruse, R. (1997). Function Approximation by NEFPROX, in Proc.
Second European Workshop on Fuzzy Decision Analysis and Neural
Networks for Management, Planning, and Optimization (EFDAN'97),
(Dortmund), pp. 160-169.
Oktavia, SN. Mara, M & Satyahadewi, N. 2013. Pengelompokan kinerja Dosen
Jurusan Matematika Fmipa Untan Berdasarkan Penilaian Mahasiswa
Menggunakan Metode Ward. Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya
(Bimaster). Volume 02, No. 2 (2013). Hal 93 – 100.
Pakaja, F. Naba A. & Purwanto. 2012. Peramalan Penjualan Mobil Menggunakan
Jaringan Syaraf Tiruan Dan Certainty Factor. Malang. Jurnal EECCIS
Vol. 6, No. 1, Juni 2012, Hal 23-28.
Eka PIN. 2003. Evaluasi kinerja jaringan syaraf Tiruan pada peramalan konsumsi
Listrik kelompok tarif rumah Tangga. Jurnal Matematika Vol. 2 No. 1,
Juni 2012. ISSN : 1693-1394, 9-18
Sinaga, RA. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Penentuan Konsentrasi
Program Studi Bagi Calon Mahasiswa Baru Stmik Budidarma Medan.
71
Medan. Pelita Informatika Budi Darma 2012. Volume 11. ISSN : 2301-
9425. Hal 1-4.
Tjahjono, A. Martiana E&Ardhinata, TH. 2011. Penerapan AdaptiveNeuro Fuzzy
Inference System (ANFIS) Untuk SistemPengambilan Keputusan
DistribusiObat pada Sistem Informasi TerintegrasiPuskesmas dan Dinas
Kesehatan. Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya
(EEPIS), Indonesia, Vol. 4 No. 1, Juni 2011. Hal 338-344
Warsito, B. 2009. Kapita Selekta Statistika Neural Network. Semarang: BP
Undip.
Wayan, YA. Suyitno, H & Mashuri. 2012. Aplikasi Fuzzy Linear Programming
Produksi Dalam Optimalisasi. UNNES Journal of Mathematics Vol. 1.
ISSN 2252-6943. Hal 1-7.
Wei, LY. 2011. An Expanded Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS)
Model Based on AR and Causality of Multination Stock Market Volatility
for TAIEX Forecasting. African Journal of Business Management
Vol.5(15). Hal 6377-6387.
Widodo, Prabowo P. & Handayanto, RT. 2012. Penerapan Soft Computing
dengan Matlab. Bandung:Rekayasa Sains.
Widowati & Sutimin. 2007. Buku Ajar Pemodelan Matematika. Semarang:
Jurusan Matematika UNDIP.
Wiyanti, DT & Pulungan R. 2012 Peramalan Deret Waktu Menggunakan Model
Fungsi Basis Radial (RBF) Dan Auto Regressive Integrated Moving
Average (ARIMA). Jurnal MIPA. Vol. 35. ISSN 0215-9945. Hal 175-182.
72
Lampiran 1
Source Code MATLAB Mean, Deviasi dan LSE Rekursif
function [a,c,U,obj_fcn] = findDevMean(A,klas);
[center,U,obj_fcn] = fcm(A,klas);
[n, m] = size(A);
[Yy,Li] = max(U);
for k=1 : klas,
tY = [];
for i=1:n,
if Li(i) == k,
tY = [tY;A(i,:)];
end;
end;
a(k,:) = std(tY);
c(k,:) = mean(tY);
end;
function T = rekursif_LSE(A,y)
[n, m] = size(A);
n1 = m;
n2 = n-n1;
A1 = A(1:n1,:);
y1 = y(1:n1,:);
A2 = A(n1+1:end,:);
y2 = y(n1+1:end,:);
P = inv(A1'*A1);
Az = (A1'*A1);
T = Az(A1'*y1);
for i=1:n2,
P = P -
((P*A2(i,:)'*A2(i,:)*P)/(1+(A2(i,:)*P*A2(i,:)')));
T = T + (P*A2(i,:)'*(y2(i,:) - (A2(i,:)*T)));
end;
D = A*T;
k = 1:n;
73
Lampiran 2
Source Code MATLAB Pada Pembelajaran Hybrid
function [tC,sC,R,y, yr,coef,Et] =
hybridAnfis(A,yTarget,klas,lr,mc, maxEpoch, Eps)
[a,c,U,obj_fcn] = findDevMean(A,klas);
tC = c;
sC = a;
E = 1;
epoh = 0;
[n,m] = size(A);
y = yTarget;
while (epoh <maxEpoch),
epoh = epoh +1;
E = 0;
[coef,cc,We3,We2,We1,MMu,mu] = layer23(A,klas,tC,sC);
w1 = We1;
Mu = MMu;
[We4,Youtput] = layer45(A,klas, coef,We3);
X = coef;
R = rekursif_LSE(X,y);
yr = X*R;
nn1 = fix(length(R)/klas);
for i=1:n,
for k=1:klas,
yt(i,k) = X(i,(k-1)*nn1+1:k*nn1)*R((k-
1)*nn1+1:k*nn1);
end;
end;
% hitung propagasi eror
for i=1:n,
%propagasi error lapisan ke-5 (E5)
E5 = -2*(y(i)-yr(i));
%propagasi error lapisan ke-4 (E4)
for k=1:klas,
E4(i,k)=E5;
end;
%propagasi error lapisan ke-3 (E3)
for k=1: klas
E3(i,k) = yt(i,k)*E4(i,k);
end;
%propagasi error lapisan ke-2 (E2)
for k=1 :klas,
tt=0;
for t=1:klas,
for j=1 : m,
if t~=k, tt=tt+w1(i,t,j); end;
end
74
end;
if m <2,
E2(i,k)= tt/(sum(w1(i,:,1))^2)*E3(i,k);
else
E2(i,k)= tt/(sum(w1(i,:,k))^2)*E3(i,k);
end;
for t=1:klas,
if t~=k,
if m <2,
E2(i,k)= E2(i,k)-
(tt/(sum(w1(i,:,1))^2))*E3(i,t);
else
E2(i,k)= E2(i,k)-
(tt/(sum(w1(i,:,k))^2))*E3(i,t);
end
end;
end;
end;
for j=1:m,
for k=1:klas,
tt=1;
if m>1,
for t=1:m,
if t~=j, tt=tt*Mu(i,k,t); end;
end;
else
tt = tt*Mu(i,k,1);
end;
E1(j,k) = tt*E2(i,k);
end;
end;
%hitung perubahan bobot a dan c (da & dc)
if m>1,
for j=1:m,
for k=1 : klas,
L= A(i,j)-tC(j,k);
H= (1+(L/sC(j,k))^2)^2;
da(j,k)=2*(L^2)/((sC(j,k)^3)*H)*E1(j,k)*lr*A(i,j);
dc(j,k)=2*L/((sC(j,k)^2)*H)*E1(j,k)*lr*A(i,j);
if epoh > 1, da(j,k) = mc*dalama(j,k) + (1-mc)*da(j,k); end;
if epoh > 1, dc(j,k) = mc*dclama(j,k) + (1-mc)*dc(j,k); end;
sC(j,k) = sC(j,k) + da(j,k);
tC(j,k) = tC(j,k) + dc(j,k);
dclama(j,k)=dc(j,k);
dalama(j,k)=da(j,k);
end;
75
end;
else
for j=1:m,
for k=1 : klas,
L= A(i,j)-tC(k,j);
H= (1+(L/sC(k,j))^2)^2;
da(k,j)=2*(L^2)/((sC(k,j)^3)*H)*E1(j,k)*lr*A(i,j);
dc(k,j)=
2*L/((sC(k,j)^2)*H)*E1(j,k)*lr*A(i,j);
if epoh > 1, da(k,j) = mc*dalama(k,j) + (1-mc)*da(k,j); end;
if epoh > 1, dc(k,j) = mc*dclama(k,j) + (1-mc)*dc(k,j); end;
sC(k,j) = sC(k,j) + da(k,j);
tC(k,j) = tC(k,j) + dc(k,j);
dclama(k,j)=dc(k,j);
dalama(k,j)=da(k,j);
end;
end;
end;
%hitung SSE
E = E + (y(i)-yr(i))^2;
end;
Et(epoh,1) = E;
end;
[y yr y-yr];
76
Lampiran 3
Source Code MATLAB Pada Layer 2 dan 3
function [coef,cc,We3,We2,We1,MMu,mu] = layer23(A,klas,c,a);
coef = [];
[n, m] = size(A);
We1 = zeros(n,klas,m);
Mu = zeros(n, klas,m);
for i=1 : n,
for k=1 : klas,
w1(k) = 1;
for j = 1 : m,
mu (k,j) = 1/(1+((A(i,j)-c(k,j))/a(k,j))^2);
We1(i,k,j) = w1(k)*mu(k,j);
MMu(i,k,j) = mu (k,j);
end;
if m>1,
We2(i,k) = We1(i,k,1)*We1(i,k,2);
else
We2 = We1;
end;
end;
for k=1 : klas,
We3(i,k) = We2(i,k)/sum(We2(i,:));
end;
cc=[];
for k=1 : klas,
cc = [cc We3(i,k)*A(i,:) We3(i,k)];
end;
coef = [coef; cc];
end;
77
Lampiran 4
Source Code MATLAB Pada Layer 4
function [We4,Youtput] = layer45(A,klas, coef,We3);
[n,m] = size(A);
Youtput=[];
for i=1 :n,
for k= 1: klas,
for j = 1 :m,
We4(i,k) = ((We3(i,k)*A(i,j))*coef(i,k+0)) +
coef(i,k+1);
end;
end;
for j= 1:m,
Youtput(i,j) = sum(We4(i,:))/A(i,j);
end;
end
78
Lampiran 5
Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.6, Momentum 0.9 dan
Hasil SSEANFIS
No Target Output Output Jaringan Error
1 3.144543999999999 3.339685187241725 -0.195141187241725
2 3.067104000000000 3.218325704911751 -0.151221704911751
3 3.059288000000000 3.195480371148673 -0.136192371148673
4 3.304190000000000 3.340777782638770 -0.036587782638770
5 3.303421999999999 3.292391275162105 0.011030724837894
6 3.453822000000000 3.343848065831246 0.109973934168754
7 3.290379000000000 3.264376329822342 0.026002670177658
8 3.566273000000000 3.274953250693810 0.291319749306190
9 3.618284000000000 3.351464643578148 0.266819356421852
10 3.226684000000000 3.294731887531573 -0.068047887531574
11 3.602617000000000 3.341333116653912 0.261283883346088
12 3.209201000000000 3.282649572271386 -0.073448572271386
13 3.573662000000000 3.392575256699212 0.181086743300788
14 3.354486000000000 3.330781670903313 0.023704329096687
15 3.231039000000000 3.324415646250815 -0.093376646250815
16 3.692030000000000 3.510958657364619 0.181071342635381
17 3.340866000000000 3.510424297935531 -0.169558297935531
18 3.697875000000000 3.606786812970677 0.091088187029324
19 3.338178000000000 3.501290993216836 -0.163112993216836
20 3.595348000000000 3.666154925580230 -0.070806925580231
21 3.712062000000000 3.690080309824908 0.021981690175092
22 3.345547000000000 3.455204541345906 -0.109657541345906
23 3.765259000000000 3.683041717126236 0.082217282873764
24 3.412801000000000 3.442155915746715 -0.029354915746715
25 3.577273000000000 3.669664844895130 -0.092391844895130
26 3.582495000000000 3.545079057346722 0.037415942653278
27 3.268994000000000 3.458429518227524 -0.189435518227524
28 3.707174000000000 3.723601121063076 -0.016427121063077
29 3.619453000000000 3.536014577980699 0.083438422019301
30 3.740184000000000 3.726521925003675 0.013662074996324
31 3.422852000000000 3.534209852763347 -0.111357852763347
32 3.849307000000000 3.679734420145916 0.169572579854084
33 3.528953000000000 3.734010009717259 -0.205057009717259
34 3.609874000000000 3.539145067334123 0.070728932665877
35 3.720595000000000 3.771901080473070 -0.051306080473070
36 3.535390000000000 3.582290408823000 -0.046900408823000
37 3.785714000000000 3.671364788113989 0.114349211886011
38 3.480641000000000 3.673806037219492 -0.193165037219492
39 3.482469000000000 3.486084913958246 -0.003615913958247
79
40 3.717676000000000 3.731357227794799 -0.013681227794799
41 3.703519000000000 3.690601574349566 0.012917425650433
42 3.741736000000000 3.751422105549639 -0.009686105549639
43 3.523584000000000 3.588426442539119 -0.064842442539120
44 3.966401000000000 3.948201575755512 0.018199424244488
45 3.681234000000000 3.647725951208557 0.033508048791443
46 3.942853000000000 3.686315490542514 0.256537509457486
47 3.787325000000000 3.738863963229953 0.048461036770047
48 3.675384000000000 3.650992097126721 0.024391902873279
49 3.785671000000000 3.794579045611176 -0.008908045611176
50 3.557521000000000 3.621996227960884 -0.064475227960884
51 3.477826000000000 3.623009029314688 -0.145183029314688
52 3.819222000000000 3.737168720138811 0.082053279861188
53 3.739103000000000 3.759803851874797 -0.002070085187479
54 3.872621000000000 3.784792093106666 0.008782890689334
55 3.580751000000000 3.643119338016000 -0.006236833801601
56 4.078840000000000 4.036632318480383 0.004220768151962
57 3.820916000000000 3.745391740435373 0.007552425956463
58 3.889462000000000 3.979628583943953 -0.009016658394395
59 3.944786000000000 3.815686464450222 0.012909953554978
60 3.701655000000000 3.741617346291411 -0.003996234629141
80
Lampiran 6
Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.7, Momentum 0.9 dan
Hasil SSEANFIS
No Target Output Output Jaringan Error
1 3.144543999999999 3.380861067755577 -0.236317067755578
2 3.067104000000000 3.173366109905440 -0.106262109905439
3 3.059288000000000 3.093799878798019 -0.034511878798019
4 3.304190000000000 3.381871886515027 -0.077681886515027
5 3.303421999999999 3.327374132463117 -0.023952132463118
6 3.453822000000000 3.384670788702729 0.069151211297271
7 3.290379000000000 3.282734283265337 0.007644716734663
8 3.566273000000000 3.301078332406938 0.265194667593061
9 3.618284000000000 3.391364988260903 0.226919011739097
10 3.226684000000000 3.330577363774106 -0.103893363774107
11 3.602617000000000 3.382382639894927 0.220234360105073
12 3.209201000000000 3.313241619097462 -0.104040619097462
13 3.573662000000000 3.422839033432588 0.150822966567412
14 3.354486000000000 3.372314265536990 -0.017828265536990
15 3.231039000000000 3.365835966489061 -0.134796966489060
16 3.692030000000000 3.499885742739059 0.192144257260941
17 3.340866000000000 3.499515913918349 -0.158649913918348
18 3.697875000000000 3.579421923557722 0.118453076442278
19 3.338178000000000 3.493275444215631 -0.155097444215631
20 3.595348000000000 3.651238150166678 -0.055890150166677
21 3.712062000000000 3.688087107372561 0.023974892627439
22 3.345547000000000 3.463433066726483 -0.117886066726483
23 3.765259000000000 3.676751799422533 0.088507200577467
24 3.412801000000000 3.455214053388024 -0.042413053388024
25 3.577273000000000 3.656335813008617 -0.079062813008617
26 3.582495000000000 3.524821400580470 0.057673599419530
27 3.268994000000000 3.465467829166356 -0.196473829166356
28 3.707174000000000 3.744074358700843 -0.036900358700843
29 3.619453000000000 3.517915935117575 0.101537064882425
30 3.740184000000000 3.748691769698606 -0.008507769698606
31 3.422852000000000 3.516567505303718 -0.093715505303718
32 3.849307000000000 3.671561015561637 0.177745984438362
33 3.528953000000000 3.760005504950394 -0.231052504950394
34 3.609874000000000 3.520275309703474 0.089598690296525
35 3.720595000000000 3.803733440688229 -0.083138440688229
36 3.535390000000000 3.555915598426251 -0.020525598426250
37 3.785714000000000 3.658843739395950 0.126870260604050
38 3.480641000000000 3.662489870788675 -0.181848870788675
39 3.482469000000000 3.483180740571946 -0.000711740571946
81
40 3.717676000000000 3.756090548555608 -0.038414548555609
41 3.703519000000000 3.688940923161402 0.014578076838598
42 3.741736000000000 3.782869280759071 -0.041133280759071
43 3.523584000000000 3.561545402987996 -0.037961402987996
44 3.966401000000000 3.876775546552926 0.089625453447074
45 3.681234000000000 3.626199104291885 0.055034895708115
46 3.942853000000000 3.681977389365385 0.260875610634615
47 3.787325000000000 3.766882111603089 0.020442888396911
48 3.675384000000000 3.630432988815987 0.044951011184013
49 3.785671000000000 3.821077308404782 -0.035406308404782
50 3.557521000000000 3.595561431338930 -0.038040431338931
51 3.477826000000000 3.596684020999163 -0.118858020999162
52 3.819222000000000 3.764523714605963 0.054698285394037
53 3.739103000000000 3.760528333824323 -0.002142533382432
54 3.872621000000000 3.795068741190640 0.007755225880936
55 3.580751000000000 3.620744697918458 -0.003999369791845
56 4.078840000000000 4.025804942250646 0.005303505774936
57 3.820916000000000 3.741121156486686 0.007979484351332
58 3.889462000000000 3.999688630595205 -0.011022663059520
59 3.944786000000000 3.838242828200044 0.010654317179996
60 3.701655000000000 3.736119078875985 -0.003446407887598
82
Lampiran 7
Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.8, Momentum 0.9 dan
Hasil SSEANFIS
No Target Output Output Jaringan Error
1 3.144543999999999 3.340748278836552 -0.196204278836552
2 3.067104000000000 3.215922130829046 -0.148818130829046
3 3.059288000000000 3.192197412195667 -0.132909412195667
4 3.304190000000000 3.341861722510684 -0.037671722510684
5 3.303421999999999 3.292363906235016 0.011058093764984
6 3.453822000000000 3.344989495064704 0.108832504935295
7 3.290379000000000 3.263540281164811 0.026838718835189
8 3.566273000000000 3.274435994036162 0.291837005963838
9 3.618284000000000 3.352741639448518 0.265542360551483
10 3.226684000000000 3.294766805475565 -0.068082805475566
11 3.602617000000000 3.342427574779907 0.260189425220092
12 3.209201000000000 3.282354090126423 -0.073153090126424
13 3.573662000000000 3.394402700327099 0.179259299672901
14 3.354486000000000 3.331667321978383 0.022818678021617
15 3.231039000000000 3.325166294775991 -0.094127294775991
16 3.692030000000000 3.512413158987835 0.179616841012165
17 3.340866000000000 3.511887755248969 -0.171021755248969
18 3.697875000000000 3.605603413891574 0.092271586108426
19 3.338178000000000 3.502896796645030 -0.164718796645030
20 3.595348000000000 3.663296409473338 -0.067948409473338
21 3.712062000000000 3.687551398878591 0.024510601121409
22 3.345547000000000 3.457225329769064 -0.111678329769064
23 3.765259000000000 3.680287879857663 0.084971120142336
24 3.412801000000000 3.444205439169005 -0.031404439169005
25 3.577273000000000 3.666787270980018 -0.089514270980018
26 3.582495000000000 3.545818451329921 0.036676548670079
27 3.268994000000000 3.460437327936932 -0.191443327936932
28 3.707174000000000 3.724186803315897 -0.017012803315897
29 3.619453000000000 3.536971257813950 0.082481742186050
30 3.740184000000000 3.727522774791242 0.012661225208757
31 3.422852000000000 3.535207462365869 -0.112355462365869
32 3.849307000000000 3.676916572489202 0.172390427510798
33 3.528953000000000 3.736120044238513 -0.207167044238514
34 3.609874000000000 3.540028905284486 0.069845094715513
35 3.720595000000000 3.778802981519552 -0.058207981519552
36 3.535390000000000 3.581947198565263 -0.046557198565263
83
37 3.785714000000000 3.668484696382818 0.117229303617182
38 3.480641000000000 3.670930698884951 -0.190289698884950
39 3.482469000000000 3.487883029014181 -0.005414029014181
40 3.717676000000000 3.733069533718779 -0.015393533718779
41 3.703519000000000 3.688094570952072 0.015424429047928
42 3.741736000000000 3.756060151664369 -0.014324151664369
43 3.523584000000000 3.587879484961499 -0.064295484961499
44 3.966401000000000 3.938169705700190 0.028231294299810
45 3.681234000000000 3.645198948304192 0.036035051695808
46 3.942853000000000 3.683650396653265 0.259202603346735
47 3.787325000000000 3.741703653798128 0.045621346201872
48 3.675384000000000 3.648384321732400 0.026999678267600
49 3.785671000000000 3.802711841781448 -0.017040841781448
50 3.557521000000000 3.620276866852663 -0.062755866852663
51 3.477826000000000 3.621254540891028 -0.143428540891028
52 3.819222000000000 3.739754081809267 0.079467918190733
53 3.739103000000000 3.763841718300066 -0.002473871830006
54 3.872621000000000 3.797624747316833 0.007499625268317
55 3.580751000000000 3.621370922889069 -0.004061992288906
56 4.078840000000000 4.014414368853913 0.006442563114609
57 3.820916000000000 3.744649991269716 0.007626600873029
58 3.889462000000000 3.990468920436136 -0.010100692043613
59 3.944786000000000 3.839256532104234 0.010552946789577
60 3.701655000000000 3.739677012213871 -0.003802201221387
84
Lampiran 8
Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.9, Momentum 0.9 dan Hasil
SSEANFIS
No Target Output Output Jaringan Error
1 3.144543999999999 3.377584922188666 -0.233040922188667
2 3.067104000000000 3.142719691314247 -0.075615691314247
3 3.059288000000000 3.047241978413625 0.012046021586375
4 3.304190000000000 3.378653692271118 -0.074463692271119
5 3.303421999999999 3.319732218785911 -0.016310218785912
6 3.453822000000000 3.381608030680635 0.072213969319365
7 3.290379000000000 3.269768421822253 0.020610578177747
8 3.566273000000000 3.290460976482723 0.275812023517278
9 3.618284000000000 3.388643966089956 0.229640033910044
10 3.226684000000000 3.323263696671841 -0.096579696671841
11 3.602617000000000 3.379193361548643 0.223423638451356
12 3.209201000000000 3.304060915931524 -0.094859915931524
13 3.573662000000000 3.421176646475583 0.152485353524416
14 3.354486000000000 3.368509851970694 -0.014023851970694
15 3.231039000000000 3.361586104901558 -0.130547104901558
16 3.692030000000000 3.498680250949052 0.193349749050948
17 3.340866000000000 3.498309407902940 -0.157443407902940
18 3.697875000000000 3.578673098285697 0.119201901714304
19 3.338178000000000 3.492053446874494 -0.153875446874494
20 3.595348000000000 3.651043415924252 -0.055695415924252
21 3.712062000000000 3.688142106681427 0.023919893318573
22 3.345547000000000 3.462153767524429 -0.116606767524429
23 3.765259000000000 3.676734027198300 0.088524972801700
24 3.412801000000000 3.453907222011379 -0.041106222011379
25 3.577273000000000 3.656177771268861 -0.078904771268862
26 3.582495000000000 3.523711934750820 0.058783065249180
27 3.268994000000000 3.464193597279555 -0.195199597279556
28 3.707174000000000 3.744427373845342 -0.037253373845342
29 3.619453000000000 3.516774387371187 0.102678612628812
30 3.740184000000000 3.749064515043911 -0.008880515043912
31 3.422852000000000 3.515420173833189 -0.092568173833189
32 3.849307000000000 3.671508657698206 0.177798342301794
33 3.528953000000000 3.760423366607768 -0.231470366607768
34 3.609874000000000 3.519144264477854 0.090729735522145
35 3.720595000000000 3.804282257623280 -0.083687257623280
36 3.535390000000000 3.554993805173839 -0.019603805173839
37 3.785714000000000 3.658703519211021 0.127010480788979
38 3.480641000000000 3.662375278081869 -0.181734278081869
39 3.482469000000000 3.481938967756050 0.000530032243950
85
40 3.717676000000000 3.756493318451927 -0.038817318451928
41 3.703519000000000 3.689001245709931 0.014517754290069
42 3.741736000000000 3.783364233860555 -0.041628233860555
43 3.523584000000000 3.560663340292966 -0.037079340292966
44 3.966401000000000 3.877390844084995 0.089010155915005
45 3.681234000000000 3.625816347602760 0.055417652397240
46 3.942853000000000 3.681993644134991 0.260859355865009
47 3.787325000000000 3.767325145179682 0.019999854820318
48 3.675384000000000 3.630082796617042 0.045301203382958
49 3.785671000000000 3.821658977130777 -0.035987977130777
50 3.557521000000000 3.594938380455305 -0.037417380455305
51 3.477826000000000 3.596069808273492 -0.118243808273492
52 3.819222000000000 3.764958307396988 0.054263692603012
53 3.739103000000000 3.766585709458278 -0.002748270945827
54 3.872621000000000 3.798168496119289 0.007445250388072
55 3.580751000000000 3.627602590748378 -0.004685159074837
56 4.078840000000000 3.994517649361531 0.008432235063847
57 3.820916000000000 3.748465386510811 0.007245061348919
58 3.889462000000000 3.973211690430545 -0.008374969043054
59 3.944786000000000 3.836621611614929 0.010816438838508
60 3.701655000000000 3.743746564505265 -0.004209156450526
86
Lampiran 9
Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.9, Momentum 0.7 dan Hasil
SSEANFIS
No Target Output Output Jaringan Error
1 3.144543999999999 3.339129500699747 -0.194585500699748
2 3.067104000000000 3.220341377001549 -0.153237377001549
3 3.059288000000000 3.198115648031776 -0.138827648031776
4 3.304190000000000 3.340205296833997 -0.036015296833997
5 3.303421999999999 3.292679499742001 0.010742500257998
6 3.453822000000000 3.343229060567214 0.110592939432786
7 3.290379000000000 3.265263999562363 0.025115000437637
8 3.566273000000000 3.275606458266659 0.290666541733341
9 3.618284000000000 3.350734671764638 0.267549328235362
10 3.226684000000000 3.294973229220565 -0.068289229220565
11 3.602617000000000 3.340752141398658 0.261864858601342
12 3.209201000000000 3.283138322626036 -0.073937322626036
13 3.573662000000000 3.391361882009143 0.182300117990857
14 3.354486000000000 3.330367604745959 0.024118395254042
15 3.231039000000000 3.324107909889685 -0.093068909889685
16 3.692030000000000 3.509672515562832 0.182357484437168
17 3.340866000000000 3.509133252112854 -0.168267252112854
18 3.697875000000000 3.607275949871867 0.090599050128134
19 3.338178000000000 3.499924312097341 -0.161746312097340
20 3.595348000000000 3.668216185840802 -0.072868185840802
21 3.712062000000000 3.692229925219251 0.019832074780749
22 3.345547000000000 3.453679542569504 -0.108132542569504
23 3.765259000000000 3.685249986712169 0.080009013287831
24 3.412801000000000 3.440649073346377 -0.027848073346377
25 3.577273000000000 3.671781899744556 -0.094508899744557
26 3.582495000000000 3.544219624500952 0.038275375499048
27 3.268994000000000 3.456904114988142 -0.187910114988142
28 3.707174000000000 3.723841175777551 -0.016667175777551
29 3.619453000000000 3.535019579608070 0.084433420391930
30 3.740184000000000 3.726457945151197 0.013726054848803
31 3.422852000000000 3.533189808080994 -0.110337808080994
32 3.849307000000000 3.681941685529278 0.167365314470722
33 3.528953000000000 3.733097058707957 -0.204144058707957
34 3.609874000000000 3.538195041836203 0.071678958163796
35 3.720595000000000 3.766614940221819 -0.046019940221819
36 3.535390000000000 3.582159145957969 -0.046769145957969
37 3.785714000000000 3.673504893255911 0.112209106744089
87
38 3.480641000000000 3.675974158041223 -0.195333158041223
39 3.482469000000000 3.484625813926377 -0.002156813926378
40 3.717676000000000 3.730754689030691 -0.013078689030692
41 3.703519000000000 3.692743130953379 0.010775869046621
42 3.741736000000000 3.748374662397349 -0.006638662397349
43 3.523584000000000 3.588441031501896 -0.064857031501896
44 3.966401000000000 3.954208503857750 0.012192496142250
45 3.681234000000000 3.649368626550728 0.031865373449272
46 3.942853000000000 3.688507566293409 0.254345433706591
47 3.787325000000000 3.737364276089337 0.049960723910662
48 3.675384000000000 3.652719816436847 0.022664183563153
49 3.785671000000000 3.787649383332509 -0.001978383332510
50 3.557521000000000 3.622911856379943 -0.065390856379943
51 3.477826000000000 3.623953705659804 -0.146127705659803
52 3.819222000000000 3.735876098140518 0.083345901859482
53 3.739103000000000 3.764846267913646 -0.002574326791364
54 3.872621000000000 3.797491236004204 0.007512976399580
55 3.580751000000000 3.624794401095434 -0.004404340109543
56 4.078840000000000 4.005390582279679 0.007344941772033
57 3.820916000000000 3.746238546638208 0.007467745336180
58 3.889462000000000 3.982483342144131 -0.009302134214413
59 3.944786000000000 3.837575050941686 0.010721094905832
60 3.701655000000000 3.741408133407171 -0.003975313340717
88
Lampiran 10
Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.9, Momentum 0.8 dan Hasil
SSEANFIS
No Target Output Output Jaringan Error
1 3.144543999999999 3.339551429594078 -0.195007429594079
2 3.067104000000000 3.218764378028316 -0.151660378028316
3 3.059288000000000 3.196061288410605 -0.136773288410605
4 3.304190000000000 3.340640456864628 -0.036450456864628
5 3.303421999999999 3.292440828662229 0.010981171337771
6 3.453822000000000 3.343700882010324 0.110121117989676
7 3.290379000000000 3.264559357790074 0.025819642209926
8 3.566273000000000 3.275083830816583 0.291189169183417
9 3.618284000000000 3.351294090177551 0.266989909822449
10 3.226684000000000 3.294771094769213 -0.068087094769214
11 3.602617000000000 3.341193989357022 0.261423010642977
12 3.209201000000000 3.282743542455071 -0.073542542455071
13 3.573662000000000 3.392306570230683 0.181355429769316
14 3.354486000000000 3.330678150746317 0.023807849253683
15 3.231039000000000 3.324334995578569 -0.093295995578569
16 3.692030000000000 3.510713971943306 0.181316028056694
17 3.340866000000000 3.510178346734088 -0.169312346734087
18 3.697875000000000 3.606942066620256 0.090932933379744
19 3.338178000000000 3.501025140321068 -0.162847140321068
20 3.595348000000000 3.666592733961521 -0.071244733961521
21 3.712062000000000 3.690489204047427 0.021572795952573
22 3.345547000000000 3.454886822386531 -0.109339822386531
23 3.765259000000000 3.683477978634758 0.081781021365242
24 3.412801000000000 3.441837589813237 -0.029036589813237
25 3.577273000000000 3.670108286367624 -0.092835286367624
26 3.582495000000000 3.544938583583444 0.037556416416557
27 3.268994000000000 3.458112876513221 -0.189118876513221
28 3.707174000000000 3.723571868757123 -0.016397868757123
29 3.619453000000000 3.535841929589477 0.083611070410522
30 3.740184000000000 3.726432480445172 0.013751519554827
31 3.422852000000000 3.534031184505724 -0.111179184505724
32 3.849307000000000 3.680177364958753 0.169129635041247
33 3.528953000000000 3.733759038274970 -0.204806038274970
34 3.609874000000000 3.538983165870891 0.070890834129109
35 3.720595000000000 3.770944181175928 -0.050349181175928
36 3.535390000000000 3.582314306897680 -0.046924306897679
37 3.785714000000000 3.671809985461725 0.113904014538275
89
38 3.480641000000000 3.674252538344424 -0.193611538344424
39 3.482469000000000 3.485793113861705 -0.003324113861705
40 3.717676000000000 3.731164279007969 -0.013488279007970
41 3.703519000000000 3.691007660529286 0.012511339470713
42 3.741736000000000 3.750800394391331 -0.009064394391330
43 3.523584000000000 3.588481897816972 -0.064897897816973
44 3.966401000000000 3.949233239836654 0.017167760163346
45 3.681234000000000 3.648101165289389 0.033132834710611
46 3.942853000000000 3.686741381373244 0.256111618626756
47 3.787325000000000 3.738506302508549 0.048818697491451
48 3.675384000000000 3.651381492916138 0.024002507083862
49 3.785671000000000 3.793433018936816 -0.007762018936817
50 3.557521000000000 3.622237187370365 -0.064716187370365
51 3.477826000000000 3.623255672288129 -0.145429672288129
52 3.819222000000000 3.736848279860224 0.082373720139776
53 3.739103000000000 3.760863181118268 -0.002176018111826
54 3.872621000000000 3.785431852256006 0.008718914774400
55 3.580751000000000 3.643185523296919 -0.006243452329691
56 4.078840000000000 4.044863585564848 0.003397641443516
57 3.820916000000000 3.746507184931747 0.007440881506826
58 3.889462000000000 3.969380462359323 -0.007991846235932
59 3.944786000000000 3.814975170435565 0.012981082956444
60 3.701655000000000 3.742730849560488 -0.004107584956048
90
91

More Related Content

What's hot

Matematika 2
Matematika 2Matematika 2
Matematika 2
Nugradini
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Kelinci Coklat
 
154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan
Ary Ajo
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
yenisaja
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
pt.ccc
 

What's hot (20)

Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Deret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinDeret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurin
 
Peluang, Permutasi, Kombinasi
Peluang, Permutasi, KombinasiPeluang, Permutasi, Kombinasi
Peluang, Permutasi, Kombinasi
 
Matematika 2
Matematika 2Matematika 2
Matematika 2
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Greedy knapsack
Greedy knapsackGreedy knapsack
Greedy knapsack
 
154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman
Laporan Praktikum Algoritma PemrogramanLaporan Praktikum Algoritma Pemrograman
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
Regula falsi
Regula falsiRegula falsi
Regula falsi
 
Logika fuzzy
Logika fuzzyLogika fuzzy
Logika fuzzy
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
 
Relasi dan Ffungsi
Relasi dan FfungsiRelasi dan Ffungsi
Relasi dan Ffungsi
 
Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Modul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplaceModul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplace
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Desain memory
Desain memoryDesain memory
Desain memory
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 

Similar to Anfis

117%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan%20Cairan%20Elektrolit.pdf
117%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan%20Cairan%20Elektrolit.pdf117%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan%20Cairan%20Elektrolit.pdf
117%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan%20Cairan%20Elektrolit.pdf
ssuser41891f
 
KUALITAS AIR DAN SANITASI TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA PENYAMBARAN KECAMAT...
KUALITAS AIR DAN SANITASI TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA PENYAMBARAN KECAMAT...KUALITAS AIR DAN SANITASI TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA PENYAMBARAN KECAMAT...
KUALITAS AIR DAN SANITASI TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA PENYAMBARAN KECAMAT...
Laras Agung
 
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
indra herlangga
 
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Yohanes Agusanto
 
86656891 study-recloser-unnes
86656891 study-recloser-unnes86656891 study-recloser-unnes
86656891 study-recloser-unnes
randy_wiyarga
 
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangLaporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
ILex Daud Basra
 
Skripsi structural equation_modeling
Skripsi structural equation_modelingSkripsi structural equation_modeling
Skripsi structural equation_modeling
Rahmatdi Black
 

Similar to Anfis (20)

Skripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasanSkripsi tanpa bab pembahasan
Skripsi tanpa bab pembahasan
 
Perencanaan sprinkler
Perencanaan sprinklerPerencanaan sprinkler
Perencanaan sprinkler
 
Tesis deal print ok 1
Tesis deal print ok 1Tesis deal print ok 1
Tesis deal print ok 1
 
Permodelan Numerik untuk Menentukan Sebaran Run-Up Gelombang Tsunami di Indon...
Permodelan Numerik untuk Menentukan Sebaran Run-Up Gelombang Tsunami di Indon...Permodelan Numerik untuk Menentukan Sebaran Run-Up Gelombang Tsunami di Indon...
Permodelan Numerik untuk Menentukan Sebaran Run-Up Gelombang Tsunami di Indon...
 
4250406037
42504060374250406037
4250406037
 
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi TetesKalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
 
Laporan akhir ian kurniawan
Laporan akhir ian kurniawanLaporan akhir ian kurniawan
Laporan akhir ian kurniawan
 
117%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan%20Cairan%20Elektrolit.pdf
117%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan%20Cairan%20Elektrolit.pdf117%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan%20Cairan%20Elektrolit.pdf
117%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan%20Cairan%20Elektrolit.pdf
 
5302411032-S.pdf
5302411032-S.pdf5302411032-S.pdf
5302411032-S.pdf
 
KUALITAS AIR DAN SANITASI TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA PENYAMBARAN KECAMAT...
KUALITAS AIR DAN SANITASI TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA PENYAMBARAN KECAMAT...KUALITAS AIR DAN SANITASI TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA PENYAMBARAN KECAMAT...
KUALITAS AIR DAN SANITASI TERHADAP PENYAKIT DIARE DI DESA PENYAMBARAN KECAMAT...
 
toto.pdf
toto.pdftoto.pdf
toto.pdf
 
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
 
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
 
Skrining kecelakaan kerja epidemiologi
Skrining kecelakaan kerja epidemiologiSkrining kecelakaan kerja epidemiologi
Skrining kecelakaan kerja epidemiologi
 
86656891 study-recloser-unnes
86656891 study-recloser-unnes86656891 study-recloser-unnes
86656891 study-recloser-unnes
 
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangLaporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
 
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktopAplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
 
Tesis s2
Tesis s2Tesis s2
Tesis s2
 
tesis.pdf
tesis.pdftesis.pdf
tesis.pdf
 
Skripsi structural equation_modeling
Skripsi structural equation_modelingSkripsi structural equation_modeling
Skripsi structural equation_modeling
 

More from LarasWiranti2 (13)

Bioinformatika
BioinformatikaBioinformatika
Bioinformatika
 
Modul pemrograman berbasis_web.pdf;filename= utf-8''modul pemrograman berbasi...
Modul pemrograman berbasis_web.pdf;filename= utf-8''modul pemrograman berbasi...Modul pemrograman berbasis_web.pdf;filename= utf-8''modul pemrograman berbasi...
Modul pemrograman berbasis_web.pdf;filename= utf-8''modul pemrograman berbasi...
 
Buku panduan spk
Buku panduan spkBuku panduan spk
Buku panduan spk
 
Makalah analisis dan desain sistem
Makalah analisis dan desain sistemMakalah analisis dan desain sistem
Makalah analisis dan desain sistem
 
Diktat kuliah c
Diktat kuliah  cDiktat kuliah  c
Diktat kuliah c
 
Diktat logika informatika unsoed
Diktat logika informatika unsoedDiktat logika informatika unsoed
Diktat logika informatika unsoed
 
Fuzzy2
Fuzzy2Fuzzy2
Fuzzy2
 
Fuzzyuas
FuzzyuasFuzzyuas
Fuzzyuas
 
Pandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyPandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzy
 
Adaptive neuro fuzzy inference system (anfis)
Adaptive neuro fuzzy inference system (anfis)Adaptive neuro fuzzy inference system (anfis)
Adaptive neuro fuzzy inference system (anfis)
 
Jaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruanJaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruan
 
Logika fuzzy
Logika fuzzyLogika fuzzy
Logika fuzzy
 
Soft computing
Soft computingSoft computing
Soft computing
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Anfis

  • 1. i IMPLEMENTASI ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM(ANFIS) UNTUK PERAMALAN PEMAKAIAN AIR DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MOEDAL SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 untuk Memperoleh GelarSarjana Sains Program Studi Matematika Oleh Ulfatun Hani’ah 4111411055 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
  • 2. ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Semarang, 11 Mei 2015 Ulfatun Hani’ah NIM. 4111411055
  • 3. iii PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Implementasi Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System(Anfis) Untuk Peramalan Pemakaian Air Di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal Semarang Disusun oleh Nama : Ulfatun Hani’ah NIM : 4111411055 Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada tanggal 11 Mei 2015 Panitia, Ketua Sekretaris Prof. Dr. Wiyanto. M.Si Drs. Arief Agoestanto, M.Si NIP. 196310121988031001 NIP. 196807221993031005 Ketua Penguji Alamsyah, S.Si., M.Kom NIP. 197405172006041001 Anggota Penguji Anggota Penguji Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Riza Arifudin S.Pd., M.Cs Endang Sugiharti S.Si., M.Kom NIP. 198005252005011001 NIP. 197401071999032001
  • 4. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yangEn gkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engk au hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah sega la kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS.Ali-Imran:26) Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. (Evelyn Underhill) Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran. (James Thurber) Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk : Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya Ayah dan Ibu tercinta Saudara-saudara saya Kakakku tersayang
  • 5. v KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System(ANFIS) untuk Peramalan Pemakaian Air di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal Semarang”. Skripsi ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan banyak pihak . Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi strata 1 di Jurusan Matematika FMIPA UNNES. 2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 4. Riza Arifudin, S.Pd., M.Cs selaku pembimbing I, yang telah menuntun, memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom selaku pembimbing II, yang telah menuntun, memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Pimpinan PDAM Tirta Moedal Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
  • 6. vi vi 7. Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan menjadi motivasku dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman Jurusan Matematika ’11 dan teman-teman kos yang telah memberikan motivasinya. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Hanya ucapan terima kasih dan doa, semoga apa yang telah diberikan tercatat sebagai amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Semoga Tugas Akhir ini bisa membawa manfaat bagi penulis sendirikhususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Semarang, 11 Mei 2015 Penulis
  • 7. vii ABSTRAK Ulfatun Hani’ah. 2015.Implementasi Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) untuk Peramalan Pemakaian Air di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal Semarang. Skripsi. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Riza Arifudin, S.Pd., M.Cs dan Pembimbing Pendamping Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom Kata Kunci: Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System, peramalan, error. PDAM Kota Semarang merupakan sebuah perusahaan daerah yang bertugas untuk memberikan supply air bersih dengan tepat. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana mengimplementasikan metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air? (2) Bagaimana hasil peramalan pemakaian air pada bulan Januari 2015 sampai April 2015?. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengimplementasikan metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air. (2) Untuk mengetahui hasil peramalan pemakaian air pada bulan Januari 2015 sampai April 2015. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah ANFIS dengan bantuan software MATLAB. Pengujian program, dilakukan percobaan dengan memasukkan variabel klas = 2, maksimum epoh = 100, error = 10-6 , rentang nilai learning rate = 0.6 sampai 0.9, dan rentang nilai momentum = 0.6 sampai 0.9. Simpulan yang diperoleh adalah (1) Pengimplementasian metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air yang pertama adalah membuat rancangan flowchart, melakukan clustering data menggunakan fuzzy C-Mean, menentukan neuron tiap-tiap lapisan, mencari nilai parameter dengan menggunakan LSE rekursif, lalu penentuan perhitungan error menggunakan sum square error (SSE) dan membuat sistem peramalan pemakaian air dengan software MATLAB. (2) Setelah dilakukan percobaan dengan memasukkan variabel klas = 2, maksimum epoh = 100, error = 10-6 , rentang nilai learning rate = 0.6 sampai 0.9, dan rentang nilai momentum = 0.6 sampai 0.9. Hasil yang menunjukkan SSE paling kecil adalah nilai learning rate 0.9 dan momentum 0.6 dengan SSE 0.0079163.Hasilperamalan pemakaian air dengan metode ANFIS untuk bulan Januari adalah 3.768.083m3 dengan error sebesar 0.00176, lalu Februari adalah 3.623.421m3 dengan error -0.00659, Maret adalah 3.624.532m3 dengan error -0.01467, dan April adalah 3.735.794 m3 dengan error 0.00834. Hasil peramalan pemakaian air dengan metode ANFIS menunjukkan bahwa error yang dihasilkan relatif kecil, sehingga pihak PDAM dapat menggunakan metode ANFIS untuk meramalkan pemakaian air kedepannya.
  • 8. viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERNYATAAN .............................................................................................. ii PENGESAHAN .............................................................................................. iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6 1.5 Batasan Masalah ......................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 7 2.1 Pengertian Analisis Runtun Waktu dan Peramalan .................... 7 2.2 Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network) ................................... 8 2.3 Logika Fuzzy (Fuzzy Logic) ....................................................... 14 2.3.1 Teori Himpunan Fuzzy ..................................................... 15
  • 9. ix ix 2.3.2 Fungsi Keanggotaan Fuzzy ............................................... 15 2.3.3 Fuzzy C-Means (FCM) ..................................................... 18 2.3.4 Sistem Inferensi Fuzzy ...................................................... 20 2.3.5 FIS Model Sugeno (TSK) ................................................. 21 2.4 Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) ...................... 22 2.4.1 Gambaran Umum ANFIS ................................................. 22 2.4.2 Arsitektur ANFIS .............................................................. 23 2.4.3 Jaringan ANFIS ................................................................ 24 2.4.4 Algoritma Pembelajaran Hybird........................................ 27 2.4.5 LSE Rekursif ..................................................................... 28 2.4.6 Model Propagasi Error ..................................................... 29 2.4.7 Sum Square Error (SSE) ................................................... 35 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 36 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 36 3.2 Metode Pengambilan Data .......................................................... 36 3.2.1 Metode Observasi ............................................................. 36 3.2.2 Metode Interview .............................................................. 37 3.3 Metode Kegiatan ......................................................................... 37 3.4 Analisis Data ............................................................................... 37 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 39 4.1 Analisis Data Runtun Waktu dengan ANFIS ............................. 39 4.1.1 Tahap Pengambilan Data .................................................. 39 4.1.2 Perancangan Sistem Pelatihan .......................................... 40
  • 10. x x 4.1.3 Clustering Data dengan C-Mean ....................................... 41 4.1.4 Lapisan 1 ........................................................................... 41 4.1.5 Lapisan 2 ........................................................................... 42 4.1.6 Lapisan 3 ........................................................................... 43 4.1.7 Lapisan 4 ........................................................................... 44 4.2 Algoritma Pembelajaran Hybrid.................................................. 46 4.2.1 LSE Rekursif ..................................................................... 46 4.3 Perancangan Desain Sistem ........................................................ 47 4.4 Tahap Implementasi Sistem ........................................................ 52 4.4.1 Implementasi Form Pelatihan ........................................... 52 4.4.2 Implementasi Form Hasil Pelatihan ................................. 56 4.5 Pengujian Sistem ......................................................................... 57 4.6 Hasil Analisis Peramalan ANFIS ................................................ 60 4.7 Kelebihan dan Kekurangan Program .......................................... 64 4.7.1 Kelebihan Program ........................................................... 65 4.7.2 Kekurangan Program ........................................................ 66 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 67 5.1 SIMPULAN ................................................................................ 67 5.2 SARAN ....................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69
  • 11. xi DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan antara jaringan syaraf dan sistem fuzzy........................ 10 Tabel 2.2 Prosedur Pembelajaran Hybrid Metode ANFIS ........................... 27 Tabel 4.1 Data Pemakaian Air (m3 ) ............................................................. 39 Tabel 4.2 Output Lapisan Pertama ............................................................... 42 Tabel 4.3 Output Lapisan Ketiga ................................................................. 43 Tabel 4.4 Output Lapisan Keempat .............................................................. 44 Tabel 4.5 Koefisien Parameter ..................................................................... 45 Tabel 4.6 Keterangan Form 1 ....................................................................... 48 Tabel 4.7 Keterangan Form Pelatihan .......................................................... 49 Tabel 4.8 Keterangan Form hasil pelatihan ................................................. 51 Tabel 4.9 Keterangan Form Hasil Peramalan Pemakaian Air ..................... 52 Tabel 4.10 Perbandingan nilai learning rate .................................................. 60 Tabel 4.11 Perbandingan nilai Momentum .................................................... 60 Tabel 4.12 Error pada epoh terakhir .............................................................. 61 Tabel 4.13 Hasil Peramalan Pada Tahun 2015................................................ 63 Tabel 4.14 Perbandingan Peramalan Pada Tahun 2015.................................. 63
  • 12. xii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Arsitektur System Neuro Fuzzy ................................................ 11 Gambar 2.2 Struktur Jaringan Syaraf Tiruan .............................................. 13 Gambar 2.3 Kurva Fungsi Keanggotaan Triangular.................................... 16 Gambar 2.4 Kurva Fungsi Keanggotaan Trapezoidal ................................. 16 Gambar 2.5 Fungsi Keanggotaan Gaussian................................................. 17 Gambar 2.6 Kurva Fungsi Keanggotaan Generalized Bell ......................... 17 Gambar 2.7 Diagram Blok Sistem Inferensi Fuzzy...................................... 20 Gambar 2.8 ANFIS dengan Model Sugeno ................................................. 24 Gambar 2.9 Arsitektur Jaringan ANFIS ...................................................... 25 Gambar 4.1 Flow Chart ANFIS .................................................................. 40 Gambar 4.2 Clustering Data Menggunakan Fuzzy C-Means ..................... 41 Gambar 4.3 Desain Tampilan Form Halaman Depan ................................. 48 Gambar 4.4 Desain Tampilan Form Pelatihan ............................................ 49 Gambar 4.5 Desain Tampilan Form Hasil Pelatihan .................................. 50 Gambar 4.6 Desain Tampilan Form Hasil Peramalan Pemakaian Air ........ 51 Gambar 4.7 Form Pelatihan Sistem ............................................................ 53 Gambar 4.8 Form HasilPelatihan Sistem .................................................... 56 Gambar 4.9 Form Hasil Peramalan Pemakaian Air .................................... 57 Gambar 4.10 Form Pelatihan ........................................................................ 58 Gambar 4.11 Hasil Pelatihan ......................................................................... 59 Gambar 4.12 Hasil Peramalan Pemakaian Air .............................................. 59
  • 13. xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Source Code MATLAB Mean, Deviasi dan LSE Rekursif........ 72 Lampiran 2 Source Code MATLAB Pada Pembelajaran Hybrid .................. 73 Lampiran 3 Source Code MATLAB Pada Layer 2 dan 3 ............................. 76 Lampiran 4 Source Code MATLAB Pada Layer 4 ....................................... 77 Lampiran 5 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.6, Momentum 0.9 dan Hasil SSEANFIS ........................................................................ 78 Lampiran 6 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.7, Momentum 0.9 dan Hasil SSEANFIS ........................................................................ 80 Lampiran 7 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.8, Momentum 0.9 dan Hasil SSEANFIS ........................................................................ 82 Lampiran 8 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.9, Momentum 0.9 dan Hasil SSEANFIS ........................................................................ 84 Lampiran 9 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.9, Momentum 0.7 dan Hasil SSEANFIS ........................................................................ 85 Lampiran 10 Hasil PelatihanANFIS Pada Learning Rate 0.9, Momentum 0.8 dan Hasil SSEANFIS......................................................................... 88
  • 14. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting dan sangat berperan dalam perkembangan dunia. Matematika dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu yang lain mempunyai karakteristik tersendiri. Pentingnya matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. Selain itu, matematika juga seringkali dibutuhkan untuk menunjang eksistensi ilmu-ilmu lain seperti fisika, kimia, astronomi, biologi, ekonomi dan lain sebagainya.Matematika dikatakan sebagai ratu ilmu karena matematika dapat tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu tanpa adanya bantuan dari ilmu lain. Selanjutnya matematika dikatakan sebagai pelayan ilmu lain karena ilmu lain tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya bantuan matematika(Bell, 1952: 1). Di masa lalu, cabang-cabang matematika yang mempelajari fenomena fisik mendominasi cabang-cabang matematika yang bisa diterapkan pada berbagai fenomena fisik, seperti yang biasa dipelajari dalam fisika dan kimia. Akibatnya, cabang-cabang matematika ini digolongkan dalam kelompok matematika terapan atau matematika fisika. Tetapi sejak berkembangnya ilmu-ilmu komputer, penerapan cabang matematika yang mempelajari fenomena-fenomena yang bukan sekedar diskrit, bahkan berhingga, berkembang dengan cepat khususnya berbagai fenomena alam yang teramati agar pola struktur, perubahan ruang dan sifat-sifat
  • 15. 2 fenomena tersebut dapat dinyatakan dalam sebuah bentuk perumusan yang sistematis. Hasil perumusan yang menggambarkan perilaku dari proses fenomena fisik ini disebut model matematika (Widowati & Sutimin, 2007: 1). Matematika mempunyai banyak fungsi yang digunakan dalam perhitungan sehari-hari, misalnya saja dalam perhitungan statistik, dalam ilmu kedokteran dan masih banyak banyak lainnya. Begitu pula dalam penanganan pemakaian air di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berada disemarang Matematika mempunya fungsi yang sangat penting yaitu untuk menghitung ketepatan dalam pembagian air minum di PDAM. PDAM Kota Semarang merupakan sebuah perusahaan daerah yang bertugas untuk memberikan supply air bersih pada masyarakat dan badan usaha yang berada di daerah kota Semarang dan sekitarnya. Dalam melayani pelanggannya PDAM Kota Semarang selalu mengedepankan pelayanan prima sebagai perwujudan sikap profesionalitas. Tidak hanya perbaikan dalam bidang struktural saja yang diperhatikan tetapi juga harus selalu memperhatikan kebutuhan pelanggannya dalam hal ini adalah kebutuhan akan pasokan air bersih. Oleh karena itu PDAM dituntut untuk melayani pelanggan dengan tepat (https://humaspdamsmg.com,2014). Menurut Bapak Nuryono yang menjabat sebagai sekretaris bagian pemasaran PDAM Tirta Moedal Semarang, masih banyak kekurangan dalam hal pendistribusian air bersih, misalnya saja pada wilayah semarang selatan yaitu di Jatingaleh, Ngesrep, Banyumanik dan masih banyak wilayah lain yang aliran airnya masih kurang baik. Aliran air yang kurang baik terjadi karena beberapa
  • 16. 3 faktor. Faktor yang pertama adalah karena produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang terbatas. Faktor yang kedua adalah karena faktor cuaca, di saat cuaca kemarau aliran air menjadi terhambat karena produksi air yang kurang mencukupi dalam pendistribusian air bersih. Faktor yang ketiga adalah karena kehilangan air, kehilangan air ini bisa terjadi karena kebocoran pada pipa-pipa air atau pencurian air. Untuk membantu agar pemakaian air di PDAM Tirta Moedal Semarang lebih baik lagi penulis ingin meramalkan jumlah pemakaian air perbulan, supaya PDAM Tirta Moedal dapat memperkirakan kebutuhan pemakaian air bersih dan dapat memperbaiki IPA yang masih terbatas. Menurut Pakaja dkk (2012: 23) peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapakebutuhan dimasa yang akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa. Peramalan di sini menggunakan metode adaptive neuro fuzzy inference system. Neuro fuzzy adalah gabungan dari dua sistem yaitu sistem logika fuzzy dan jaringan syaraf tiruan. Sistem neuro fuzzy berdasar pada sistem inferensi fuzzy yang dilatih menggunakan algoritma pembelajaran yang diturunkan dari sistem jaringan syaraf tiruan. Dengan demikian, sistem neuro fuzzy memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh sistem inferensi fuzzy dan sistem jaringan syaraf tiruan. Dari kemampuannya untuk belajar maka sistem neuro fuzzy sering disebut sebagai ANFIS (adaptive neuro fuzzy inference sistems) (Fatkhurrozi, dkk,2012: 113). Pada sistem yang semakin kompleks, fuzzy logic biasanya sulit dan membutuhkan waktu lama untuk menentukan aturan dan fungsi keanggotaan yang
  • 17. 4 tepat. Pada neural network, tahapan proses sangat panjang dan rumit sehingga tidak efektif pada jaringan yang cukup besar. Fuzzy logic tidak memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi. Sebaliknya neural network memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi namun tidak memiliki kemampuan penalaran seperti yang dimiliki pada fuzzy logic. Oleh karena itu dikembangkan metode yang mengkombinasikan kedua teknik itu yaitu biasa disebut sistem hybrid, salah satunya adalah Adaptive Neuro Fuzzy Inference System atau ANFIS (Jang, 1993: 665). Pada pemodelan statistika, ANFIS diterapkan pada masalah klasifikasi, clustering, regresi, dan peramalan pada data runtun waktu. ANFIS telah banyak diterapkan pada masalah peramalan data runtun waktu. Atsalakis et al (2007) menggunakan ANFIS untuk prediksi peluang tren pada nilai tukar mata uang (kurs) diperoleh bahwa metode ini handal untuk memprediksi naik turunnya fluktuasi nilai tukar. Wei (2011) menerapkan ANFIS untuk peramalan saham TAIEX. Mordjaoi dan Boudjema (2011) melakukan peramalan dan pemodelan permintaan listrik dengan ANFIS. Aldrian dan Yudha (2008) mengaplikasikan ANFIS untuk prediksi curah hujan. Penelitian-penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan metode ANFIS cukup handal dan akurat dalam peramalan data runtun waktu. Analisis ANFIS dalam penelitian ini menggunakan model Sugeno orde satu. Proses pengklasteran dilakukan dengan menggunakan metode Fuzzy C- means (FCM). Algoritma pembelajaran yang digunakan adalah metode optimasi Hybrid. Perangkat lunak yang digunakan adalah MATLAB.
  • 18. 5 Berdasarkan uraian di atas yang mengacu pada kondisi saat ini pembagian wilayah di PDAM dirasakan sudah efektif untuk masalah pendistribusian air bersih ke pelanggan akantetapi kekurangan air bersih tetap menjadi masalah bagi pelanggan. Sehingga penulis ingin mengangkat judul tentang “Implementasi Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System(ANFIS) untuk Peramalan Pemakaian Air di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal Semarang”. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimana mengimplementasikan metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air? 2) Bagaimana hasil peramalan pemakaian air pada bulan Januari 2015 sampai April 2015? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengimplementasikan metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air. 2) Untuk mengetahui hasil peramalan pemakaian air pada bulan Januari 2015 sampai April 2015. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagi Mahasiswa, menambah wawasan dan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu matematika, khususnya untuk peramalan
  • 19. 6 menggunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem (ANFIS). 2) Bagi Peneliti, memberikan informasi kepada para praktisi, sebagai masukan berupa data peramalan pemakaian air kepada PDAM Tirta Moedal Semarang. 3) Bagi Universitas, menambah koleksi buku referensi yang ada di Perpustakaan Universitas Negeri Semarang. 1.5 Batasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis perlu memberikan batasan-batasan sebagai berikut. 1) Data yang diambil untuk meramalakan pemakaian air pelanggan PDAM Tirta Moedal Semarang adalah berjumlah 60 data yaitu dimulai dari pemakaian air pada bulan Januari tahun 2010 sampai Desember 2014. 2) Penilitian ini menggunakan metode adaptive neuro fuzzy inference system. 3) Penelitian ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB.
  • 20. 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Runtun Waktu dan Peramalan Data runtun waktu (time series) adalah jenis data yang dikumpulkan menurut urutan waktu dalam suatu rentang waktu tertentu. Jika waktu dipandang bersifat diskrit (waktu dapat dimodelkan bersifat kontinu), frekuensi pengumpulan selalu sama. Dalam kasus diskrit, frekuensi dapat berupa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan atau tahun(Makridakis, dkk, 1999: 3). Analisis time series dan forecasting adalahbidang penelitian yang aktif. Artinya,keakuratan dalam time seriesforecasting menjadi pokok dari prosespengambilan keputusan. Beberapapenelitianyang melakukan riset pada time series adalahstatistik, jaringan syaraf, wavelet, dan systemfuzzy.Metode-metode tersebut memilikikekurangan dan keunggulan yang berbeda.Terlebih lagi, masalah dalam dunia nyataseringkalimerupakan masalah yang kompleksdan satu model mungkin tidak mampumengatasi masalah tersebut dengan baik (Wiyanti& Pulungan, 2012: 176) Menurut Pakaja dkk (2012: 23) Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa yang akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa, untuk memprediksikan hal tersebut diperlukan data yang akurat di masa lalu, untuk dapat melihat situasi di masa yang akan datang.
  • 21. 8 2.2 Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network) Menurut Sinaga (2012: 2)Jaringan Syaraf Tiruan adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran otak manusia tersebut. Jaringan syaraf tiruan (JST) atau yang biasa disebut Artificial Neural Network (ANN) atau Neural Network (NN) saja, merupakan sistem pemrosesinformasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf pada makhlukhidup. Neural network berupa suatu model sederhana dari suatu syaraf nyatadalam otak manusia seperti suatu unit threshold yang biner.Jaringan Syaraf Tiruan tercipta sebagai suatu generalisasi model matematis dari pemahaman manusia (human cognition) yang didasarkan atas asumsi sebagai berikut. 1. Pemrosesan informasi terjadi pada elemen sederhana yang disebut neuron. 2. Isyarat mengalir di antara sel syaraf atau neuron melalui penghubung. 3. Setiap sambungan penghubung memiliki bobot yang bersesuaian. 4. Setiap sel syaraf akan merupakan fungsi aktivasi terhadap isyarat hasil penjumlahan berbobot yang masuk kepadanya untuk menentukan isyarat keluarannya. Suatu jaringan saraf tiruan memproses sejumlah besar informasi secara paralel dan terdistribusi, hal ini terinspirasi oleh model kerja otak biologis. Sistem syaraf buatan adalah suatu struktur pemroses informasi yang terdistribusi dan bekerja secara paralel, yang terdiri atas elemen pemroses (yang memiliki memori lokal dan beroperasi dengan informasi lokal) yang diinterkoneksi bersama dengan alur sinyal searah yang disebut koneksi. Setiap elemen pemroses memiliki
  • 22. 9 koneksi keluaran tunggalyang bercabang (fan out) ke sejumlah koneksi kolateral yang diinginkan (setiap koneksi membawa sinyal yang sama dari keluaran elemen pemroses tersebut). Keluaran dari elemen pemroses tersebut dapat merupakan sebarang jenis persamaan matematis yang diinginkan. Seluruh proses yang berlangsung pada setiap elemen pemroses harus benar-benar dilakukan secara lokal, yaitu keluaran hanya bergantung pada nilai masukan pada saat itu yang diperoleh melalui koneksi dan nilai yang tersimpan dalam memori lokal (Pakaja, dkk, 2012: 23). Menurut Buckley dkk(1995: 265) jaringan syaraf dan sistem fuzzy memiliki beberapa kesamaan. Jika sudah tidak ada model matematika dari masalah yang diberikan, maka keduanya dapat digunakan untuk memecahkan masalah (misalnya pattern recognition, regression atau density estimation). Jaringan syaraf hanya dapat ikut berperan jika masalah yang ada diungkapkan oleh contoh yang diamati (dengan jumlah yang cukup). Observasi ini digunakan untuk pelatihan secara black box. Di satu sisi tidak ada pengetahuan tentang masalah ini perlu diberikan. Di sisi lain, bagaimanapun, adalah tidak mudah untuk mengekstrak aturan yang mudah dipahami dari struktur jaringan syaraf tersebut. Sebaliknya, sistem kabur menuntut aturan linguistik sebagai pengganti contoh pembelajaran sebagai pengetahuan sebelumnya. Selanjutnya variabel input dan output harus dijelaskan secara linguistic atau bahasa (Nauck,et al., 1996: 295). Jika pengetahuan tidak lengkap, salah atau bertentangan, maka sistem fuzzy harus disetel (tuned). Karena tidak ada pendekatan formal untuk itu, tuning dilakukan dengan cara heuristik. Hal ini biasanya sangat memakan waktu dan rawan
  • 23. 10 kesalahan. Pada Tabel 2.1 ditunjukkan beberapa perbedaan antara jaringan syaraf dan sistem fuzzy. (http://www.scholarpedia.org/article/Fuzzy_neural_network, 2014) Tabel 2.1 Perbedaan Antara Jaringan Syaraf dan Sistem Fuzzy Neural Network Fuzzy System Tidak memerlukan model matematika Memerlukan model matematika Proses learning dari awal Pengetahuan apriori merupakan hal yang penting Terdapat beberapa algoritma Pembelajaran Tidak mampu untuk belajar Perilaku black-box Interpretasi dan implementasi sederhana Dibandingkan dengan jaringan syaraf umum, bobot koneksi dan propagasi dan fungsi aktivasi jaringan syaraf fuzzy mempunyai banyak perbedaan. Meskipun ada banyak pendekatan yang berbeda untuk model jaringan syaraf fuzzy, sebagian besar menyetujui karakteristik tertentu seperti berikut. 1. Sebuah sistem neuro-fuzzy berbasis dasar sistem fuzzy dilatih dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis-data yang berasal dari teori jaringan syaraf. Heuristik ini hanya memperhitungkan informasi lokal akun untuk menyebabkan perubahan lokal dalam sistem fuzzy mendasar. 2. Hal ini dapat direpresentasikan sebagai seperangkat aturan fuzzy setiap saat proses pembelajaran, yaitu, sebelum, selama dan sesudah. Dengan demikian sistem dapat diinisialisasi dengan atau tanpa pengetahuan sebelumnya dalam hal aturan fuzzy. 3. Prosedur pembelajaran dengan terpaksa untuk memastikan sifat semantik sistem fuzzy yang mendasarinya.
  • 24. 11 4. Sebuah sistem neuro-fuzzy mendekati n-dimensi suatu fungsi yang tidak diketahui yang sebagian diwakili oleh contoh-contoh pelatihan. Aturan fuzzy sehingga dapat diartikan sebagai prototipe yang jelas dari data pelatihan. 5. Sebuah sistem neuro-fuzzy direpresentasikan sebagai jaringan syaraf feedforward tiga lapis khusus seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. a. Lapisan pertama sesuai dengan variabel input. b. Lapisan kedua melambangkan aturan fuzzy. c. Lapisan ketiga merupakan variabel output. d. Set-setfuzzy dikonversi sebagai (fuzzy) bobot koneksi. e. Beberapa pendekatan juga menggunakan lima lapisan dimana set-set fuzzy dikodekan dalam masing-masing unit lapisan kedua dan keempat. Namun, model ini dapat diubah ke dalam sebuah arsitektur tiga lapis. Gambar 2.1 Arsitektur System Neuro Fuzzy
  • 25. 12 6. Pada dasarnya seseorang dapat membedakan antara tiga jenis jaringan syaraf fuzzy, yaitu, koperasi, bersamaan dan hibrida FNNs (Nauck, et al., 1997: 160). (http://www.scholarpedia.org/article/Fuzzy_neural_network, 2014) Neural network merupakan sebuah mesin pembelajaran yang dibangundari sejumlah elemen pemrosesan sederhana yang disebut neuron atau node.Setiap neuron dihubungkan dengan neuron yang lain dengan hubungankomunikasi langsung melalui pola hubungan yang disebut arsitektur jaringan.Bobot-bobot pada koneksi mewakili besarnya informasi yang digunakan jaringan.Metode yang digunakan untuk menentukan bobot koneksi tersebut dinamakandengan algoritma pembelajaran. Setiap neuron mempunyai tingkat aktivasi yangmerupakan fungsi dari input yang masuk padanya(Warsito, 2009: 29). Menurut Warsito (2009: 30) aktivasi yang dikirim suatuneuron ke neuron lain berupa sinyal dan hanya dapat mengirim sekali dalam satuwaktu, meskipun sinyal tersebut disebarkan pada beberapa neuron yang lain. Seperti Gambar 2.2 yaitu struktur jaringan syaraf tiruan,misalkan input yang bersesuaian dengan sinyal danmasuk ke dalam saluran penghubung. Setiap sinyal yang masuk dikalikan denganbobot koneksinya yaitu sebelum masuk ke blok penjumlahan yangberlabel . Kemudian blok penjumlahan akan menjumlahkan semua inputterbobot dan menghasilkan sebuah nilai yaitu . ∑
  • 26. 13 Aktifasi ditentukan oleh fungsi input jaringannya, ( ) dengan merupakan fungsi aktifasi yang digunakan. Gambar 2.2 Struktur Jaringan Syaraf Tiruan Secara garis besar neural network mempunyai dua tahap pemrosesan informasi, yaitu tahap pelatihan dan tahap pengujian. 1. Tahap Pelatihan Tahap pelatihan dimulai dengan memasukkan pola-pola pelatihan (data latih) ke dalam jaringan. Dengan menggunakan pola-pola ini jaringan akan mengubah-ubah bobot yang menjadi penghubung antar node. Pada setiap iterasi (epoch) dilakukan evaluasi terhadap output jaringan. Tahap ini berlangsung pada beberapa iterasi dan berhenti setelah jaringan menemukan bobot yang sesuai dan nilai eror yang diinginkan telah tercapai atau jumlah iterasi telah mencapai nilai yang ditetapkan. Selanjutnya bobot ini menjadi dasar pengetahuan pada tahap pengujian.
  • 27. 14 2. Tahap Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap suatu pola masukan yang belum pernah dilatihkan sebelumnya (data uji) menggunakan bobot-bobot yang telah dihasilkan pada tahap pelatihan. Diharapkan bobot-bobot hasil pelatihan yang sudah menghasilkan eror minimal juga akan memberikan eror yang kecil pada tahap pengujian. 2.3 Logika Fuzzy (Fuzzy Logic) Berbagai masalah dalam kehidupansehari-hari khususnya dalam produksi erathubungannya dengan ketidakpastian. Gunamenggambarkan keadaan kehidupan sehari-hariyang tidak pasti maka muncul istilah fuzzy, yangpertama kali dikemukakan oleh Zadeh pada tahun 1962.Atas dasar inilah Zadehberusahamemodifikasi teori himpunan, di mana setiapanggotanya memiliki derajat keanggotaan yangbernilai kontinu antara 0 sampai 1. Himpunaninilah yang disebut sebagai himpunan fuzzy (Wayan, dkk, 2012: 2). Menurut Nasution (2012: 4) Logika fuzzydigunakan untuk menterjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa (linguistic), misalkan besaran kecepatan laju kendaraan yang diekspresikan dengan pelan, agak cepat, cepat, dan sangat cepat. Dan logikafuzzymenunjukan sejauh mana suatu nilai itu benar dan sejauh mana suatu nilai itu salah. Tidak seperti logikaklasikatau tegas, suatu nilai hanya mempunyai 2 kemungkinan yaitu merupakan suatu anggota himpunan atau tidak. Derajat keanggotaan 0 (nol) artinya nilai bukan merupakan anggota himpunan dan 1 (satu) berarti nilai tersebut adalah anggota himpunan (Nasution, 2012: 4).
  • 28. 15 2.3.1 Teori Himpunan Fuzzy Berbeda dengan teori himpunan klasik yang menyatakan suatu objek adalah anggota (ditandai dengan angka 1) atau bukan anggota (ditandai dengan angka 0) dari suatu himpunan dengan batas keanggotaan yang jelas/tegas (crips), teori himpunan fuzzymemungkinkan derajat keanggotaan suatu objek dalam himpunan untuk menyatakan peralihan keanggotaan secara bertahap dalam rentang antara 0 sampai 1 atau ditulis [0,1] (Nasution, 2012: 4). Menurut Kusumadewi, dkk (2006: 18) definisi himpunan fuzzy(fuzzy set) adalah sekumpulan obyek x dengan masing-masing obyek memiliki nilai keanggotaan (membership function) “μ” atau disebut juga dengan nilai kebenaran. Jika adalah sekumpulan obyek, ( ) dan anggotanya dinyatakan dengan Z maka himpunan fuzzydari A di dalam Z adalah himpunan dengan sepasang anggota atau dapat dinyatakan sebagai berikut. {( ( )) } Dengan F adalah notasi himpunan fuzzy, ( ) adalah derajat keanggotaan dari Z (nilai antara 0 sampai 1). 2.3.2 Fungsi Keanggotaan Fuzzy Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu fungsi yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya. Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan melalui pendekatan fungsi untuk mendapatkan nilai keanggotaan, seperti Triangular, Trapezoidal, Gaussian, danGeneralized Bell(Widodo & Handayanto, 2012:61).
  • 29. 16 1. Fungsi Keanggotaan Triangular Gambar 2.3 Kurva Fungsi Keanggotaan Triangular Fungsi keanggotaan triangularyang ditunjukkan pada Gambar 2.3terbentuk oleh tiga parameter: a, b dan c sebagaiberikut. ( ) { ( ) ( ) ( ) ( ) 2. Fungsi keanggotaan Trapezoidal Gambar 2.4 Kurva Fungsi Keanggotaan Trapezoidal Fungsi keanggotaan trapezoidalyang ditunjukkan pada Gambar 2.4terbentuk oleh empat parameter: a, b, c, dan d, sebagai berikut.
  • 30. 17 ( ) { ( ) ( ) ( ) ( ) 3. Fungsi Keanggotaan Gaussian Gambar 2.5 Kurva Fungsi Keanggotaan Gaussian Fungsi keanggotaan gaussianyang ditunjukkan pada Gambar 2.5terbentuk oleh dua parameter: σ dan c, sebagai berikut. ( ) . / 4. Fungsi Keanggotaan Generalized Bell Gambar 2.6 Kurva Fungsi Keanggotaan Generalized Bell
  • 31. 18 Fungsi keanggotaan generalized bell yang ditunjukkan pada Gambar 2.6terbentuk oleh tiga parameter: a, b,dan c, sebagai berikut. ( ) | | 2.3.3 Fuzzy C-Means (FCM) Fuzzy C-Means (FCM) adalah suatu teknik pengklasteran data yang mana keberadaan tiap data dalam suatu cluster ditentukan oleh nilai keanggotaan. Konsep FCM pertama kali adalah menentukan pusat cluster yang akan menandai lokasi rata-rata untuk tiap cluster. Pada kondisi awal pusat cluster ini masih belum akurat. Tiap-tiap data memiliki derajat keanggotaan untuk tiap cluster. Dengan cara memperbaiki pusat cluster dan nilai keanggotaan tiap-tiap data secara berulang maka akan dapat dilihat bahwa pusat cluster akan bergerak menuju lokasi yang tepat(Kusumadewi, dkk, 2006: 23). Algoritma Fuzzy C-Means diberikan sebagai berikut. 1) Tentukan: a. matriks berukuran , dengan jumlah data yang akan diklaster dan jumlah variabel (kriteria), b. jumlah cluster yang dibentuk ( ), c. pangkat (pembobot) ( ), d. maksimum iterasi, e. kriteria penghentian (nilai positif yang sangat kecil), f. iterasi awal, dan .
  • 32. 19 2) Bentuk matriks partisi awal adalah sebagai berikut. [ ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )] (matrik partisi awal biasanya dipilih secara acak) 3) Hitung pusat cluster V untuk setiap cluster. ( ) ( ) 4) Perbaikan derajat keanggotaan setiap data pada setiap cluster (perbaiki matrik partisi) sebagai berikut. [∑ ( ) ( )⁄ ] dengan ( ) [∑( )] ⁄ 5) Tentukan kriteria berhenti yaitu perubahan matriks partisi pada iterasi sekarang dengan iterasi sebelumnya sebagai berikut. ‖ ‖ Apabila maka iterasi dihentikan, namun apabila maka naikkan iterasi ( ) dan kembalikan ke langkah 3.
  • 33. 20 2.3.4 Sistem Inferensi Fuzzy Sistem Sistem Inferensi Fuzzy(Fuzzy Inference System atau FIS) merupakan suatu kerangka komputasi yang didasarkan pada teori himpunan fuzzy, aturan fuzzy berbentuk if-then, dan penalaran fuzzy. Sistem inferensi fuzzy dijelaskan pada Gambar 2.7. FISmenerima inputcrisp. Input ini kemudian dikirim ke basis pengetahuan yang berisi n aturan fuzzy dalam bentuk if-then. Fire strength (bobot) akan dicari pada setiap aturan. Apabila jumlah aturan lebih dari satu, maka akan dilakukan agregasi dari semua aturan. Selanjutnya, pada hasil agregasi akan dilakukan defuzzy untuk mendapatkan nilai crisp sebagai keluaran sistem(Kusumadewi, dkk, 2006: 27). Gambar 2.7. Diagram Blok Sistem Inferensi Fuzzy Menurut Jang (1993: 665)sistem inferensi fuzzy terdiri dari 5 (lima) bagian sebagai berikut. 1. Basis aturan (rule base), terdiri dari sejumlah aturan fuzzy if-then. 2. Basis data (database) yang mendefinisikan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy yang digunakan dalam aturan fuzzy, biasanya basis Input If-then If-then Agregasi Defuzzy Agregasi crisp aturan -1 aturan -n fuzzy fuzzy fuzzy crisp
  • 34. 21 aturan dan basis data digabung dan disebut basis pengetahuan (knowledge base). 3. Satuan pengambilan keputusan (decision-making unit) yang membentuk operasi inferensi pada aturan (rule). 4. Antarmuka fuzzifikasi (fuzzification interface) yang mengubah input ke dalam derajat yang sesuai dengan nilai linguistik (linguistik value). 5. Antarmuka defuzzifikasi (defuzzification interface) yang mengubah hasil fuzzy inferensi ke bentuk output yang kompak. 2.3.5 FIS Model Sugeno (TSK) Sistem inferensi fuzzymenggunakan metode Sugeno memiliki karakteristik yaitu konsekuen tidak merupakan himpunan fuzzy, namun merupakan suatu persamaan linier dengan variabel-variabel sesuai dengan variabel inputnya. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi Sugeno Kang(TSK) pada 1985. Aturan fuzzymetode Sugeno adalah sebagai berikut(Kusumadewi, dkk, 2006: 33). ( ) Ada dua model untuk sistem inferensi fuzzydengan menggunakan metode Sugeno, yaitu model Sugeno orde dan model Sugeno orde , sebagai berikut. 1. Model FuzzySugeno Orde 0 Secara umum bentuk model fuzzySugeno orde 0 adalah: ( ) ( ) ( ) ( )
  • 35. 22 dengan adalah himpunan fuzzyke-m sebagai anteseden, ° adalah operator fuzzy(seperti AND atau OR), dan k adalah suatu konstanta (tegas) sebagai konsekuen. 2. Model fuzzySugeno Orde 1 Secara umum bentuk fuzzysugeno orde 1 adalah: ( ) ( ) ( ) dengan Am adalah himpunan fuzzyke-m sebagai anteseden, ° adalah operator fuzzy (seperti AND atau OR), pm adalah suatu konstanta (tegas) ke-m dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen. 2.4 Adaptive Neuro Fuzzy Infererence System (ANFIS) 2.4.1 Gambaran Umum ANFIS Model fuzzydapat digunakan sebagai pengganti dari banyak lapisan. Dalam hal ini sistem dapat dibagi menjadi dua grup, yaitu satu grup berupa jaringan syaraf dengan bobot-bobot fuzzydan fungsi aktivasi fuzzy, dan grup kedua berupa jaringan syaraf dengan input yang di-fuzzy-kan pada lapisan pertama atau kedua, namun bobot-bobot pada jaringan syaraf tersebut tidak di-fuzzy-kan. Menurut Kusumadewi dkk (2006: 23), Neuro Fuzzy termasuk kelompok kedua. ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System atau Adaptive Network- based Fuzzy Inference System) adalah arsitektur yang secara fungsional samadengan fuzzy rule base model Sugeno. Arsitektur ANFIS juga sama denganjaringan syaraf dengan fungsi radial dengan sedikit batasan tertentu. Bisadikatakan bahwa ANFIS adalah suatu metode yang mana dalam
  • 36. 23 Premis Konsekuen Premis Konsekuen melakukanpenyetelan aturan digunakan algoritma pembelajaran terhadap sekumpulan data.Pada ANFIS juga memungkinkan aturan-aturan untuk beradaptasi(Kusumadewi, dkk, 2006: 42). Agar jaringan dengan fungsi basis radial ekuivalen dengan fuzzy berbasis aturan model Sugeno orde 1 ini, diperlukan batasan sebagai berikut. a. Keduanya harus memiliki metode agregasi yang sama (rata-rata terbobot atau penjumlahan terbobot) untuk menurunkan semua output. b. Jumlah fungsi aktivasi harus sama dengan jumlah aturan fuzzy(if-then). c. Jika ada beberapa input pada basis aturannya, maka tiap fungsi aktivasi harus sama dengan fungsi keanggotaan tiap-tiap inputnya. d. Fungsi aktivasi dan aturan-aturan fuzzyharus memiliki fungsi yang sama untuk neuron-neuron dan aturan-aturan yang ada di sisi output. 2.4.2 Arsitektur ANFIS Menurut Jang et al(1997: 56)Misalkaninput terdiri atas dan dan sebuah output dengan aturan model Sugeno orde 1 dapat dilihat pada Gambar 2.8. Orde satu dipilih dengan pertimbangan kesederhanaan dan kemudahan perhitungan. Model Sugeno orde satu dengan dua aturan fuzzy if-then adalah sebagai berikut. Aturan 1 : Aturan 2 :
  • 37. 24 dengan dan adalah nilai-nilai keanggotaan merupakan label linguistik (seperti “kecil” atau “besar”), , , dan adalah parameter konsekuen. Gambar 2.8 ANFIS dengan Model Sugeno 2.4.3 Jaringan ANFIS ANFIS (Adaptif Neuro Fuzzy Inference System) adalah metode jaringan neural yang fungsinya sama dengan sistem inferensi fuzzy. Pada ANFIS, proses belajar pada jaringan neural dengan sejumlah pasangan data berguna untuk memperbaharui parameter-parameter sistem inferensi fuzzy (Fariza, dkk, 2007: 77).Jaringan ANFIS yang ditunjukkan pada Gambar 2.9 terdiri dari lapisan- lapisan sebagai berikut (Jang, Sun & Mizutani, 1997: 70). 𝐴 𝐴 𝐵 𝐵 𝑤 𝑤 𝑓 𝑝 𝑍 𝑡 𝑞 𝑍 𝑡 𝑟 𝑤 𝑓 𝑤 𝑓 𝑓 𝑤 𝑓 +𝑤 𝑓 𝑤 +𝑤 d 𝑓 𝑝 𝑍 𝑡 𝑞 𝑍 𝑡 𝑟
  • 38. 25 Gambar 2.9 Arsitektur Jaringan ANFIS Lapisan 1: Lapisan ini merupakan lapisan fuzzifikasi. Pada lapisan ini tiap neuron adaptif terhadap parameter suatu aktivasi. Output dari tiap neuron berupa derajat keanggotaan yang diberikan oleh fungsi keanggotaan input. Misalkan fungsi keanggotaan Generalized Belldiberikan sebagai. ( ) | | Dengan Z adalah input, dalam hal ini { }dan * + adalah parameter-parameter, biasanya . Jika nilai parameter-parameter ini berubah, maka bentuk kurva yang terjadi akan ikut berubah. Parameter-parameter ini biasanya disebut dengan nama parameter premis. Lapisan 2: Lapisan ini berupa neuron tetap (diberi simbol П) merupakan hasil kali dari semua masukan, sebagai berikut.
  • 39. 26 Biasanya digunakan operator AND. Hasil perhitungan ini disebut firing strength dari sebuah aturan. Tiap neuron merepresentasikan aturan ke-i. Lapisan 3: Tiap neuron pada lapisan ini berupa neuron tetap (diberi simbol N) merupakan hasil perhitungan rasio dari firing strength ke-i (wi) terhadap jumlah dari keseluruhan firing strength pada lapisan kedua, sebagai berikut: Hasil perhitungan ini disebut normalized firing strength. Lapisan 4: Lapisan ini berupa neuron yang merupakan neuron adaptif terhadap suatu output, sebagai berikut. ( ) dengan adalah normalized firing strength pada lapisan ketiga dan , dan adalah parameter-parameter pada neuron tersebut. Parameter-parameter ini biasadisebut parameter konsekuen. Lapisan 5: Lapisan ini berupa neuron tunggal (diberi simbol ) merupakan hasil penjumlahan seluruh output dari lapisan keempat, sebagai berikut. ∑
  • 40. 27 2.4.4 Algoritma Pembelajaran Hybrid Pada saat parameter premis ditemukan keluaran keseluruhan akan merupakan kombinasi linier dari konsekuen parameter, yaitu: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) adalah linier terhadap parameter dan . Algoritma hibrida akan mengatur parameter-parameter konsekuen dan secara maju (forward) dan akan mengatur parameter-parameter premis a, b, dan c secara mundur (backward). Pada langkah maju, input jaringan akan merambat maju sampai pada lapisan keempat. Parameter-parameter konsekuen akan diidentifikasi dengan menggunakan least-square.Sedangkan pada langkah mundur, eror sinyal akan merambat mundur dan parameter-parameter premis akan diperbaiki dengan menggunakan metode gradient descent.Prosedur pembelajaran Hybrid metode ANFIS dapat dilihat pada Tabel 2.2 (Jang, Sun & Mizutani 1997: 78). Tabel 2.2 Prosedur Pembelajaran Hybrid Metode ANFIS Arah Maju Arah Mundur Parameter Premis Tetap Gradient descent Parameter Konsekuen Least-squares estimator Tetap Sinyal Keluaran neuron Sinyal eror
  • 41. 28 2.4.5 LSE Rekursif Apabila dimiliki m elemen pada vektor ( berukuran m x 1) dan n parameter ( berukuran ), dengan baris ke-i pada matriks , -dinotasikan sebagai , -, Least-squares estimator ditulis sebagai berikut (Kusumadewi, dkk, 2006: 50). ̂ Jika adalah nonsingular dan ̂ bersifat unik maka dapat diberikan: ̂ ( ) atau dengan membuang ^ dan diasumsikan jumlah baris dari pasangan dan adalah maka diperoleh: ( ) Pada LSE rekursif ditambahkan suatu pasangan data , - sehingga terdapat sebanyak pasangan data. Kemudian LSE + dihitung dengan bantuan . Karena jumlah parameter ada sebanyak maka dengan metode inversi, sebagai berikut. ( ) dan ( ) Selanjutnya iterasi dimulai dari data ke ( ) , dengan dan dihitung dengan persamaan dan , nilai + dan + dapat dihitung sebagai berikut. + ( + + ) + +
  • 42. 29 2.4.6 Model Propagasi Error Model propagasi eror digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap parameter premis (a dan c). Konsep yang digunakan adalah gradient descent. Apabila dimiliki jaringan adaptif seperti Gambar 9, dan menyatakan eror pada neuron ke-j pada lapisan ke-i maka perhitungan eror pada tiap neuron pada tiap lapisan dirumuskan sebagai berikut(Kusumadewi, dkk, 2006:53). a. Eror pada Lapisan 5 Pada lapisan 5 terdapat satu buah neuron. Propagasi eror yang menuju lapisan ini dirumuskan sebagai berikut: ( ) dengan adalah output target, f adalah output jaringan, dan adalah jumlah kuadrat eror (SSE) pada lapisan kelima ( ) . b. Eror pada Lapisan 4 Pada lapisan 4 terdapat sebanyak dua buah neuron. Propagasi eror yang menuju lapisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ( ) ( ) dengan adalah eror pada neuron ke-j ( ), adalah output neuron lapisan 4 ke-j. Karena , maka: ( ) ( )
  • 43. 30 sehingga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) c. Eror pada Lapisan 3 Pada lapisan 3 terdapat sebanyak dua buah neuron. Propagasi eror yang menuju lapisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) dengan adalah eror pada neuron ke- ( ) , adalah output neuron lapisan 3 ke-j. Karena dan maka: ( ) ( ) ( ) ( ) sehingga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) d. Eror pada Lapisan 2 Pada lapisan 2 terdapat sebanyak dua buah neuron. Propagasi eror yang menuju lapisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
  • 44. 31 dengan adalah output neuron ke-1 dan adalah output neuron ke-2 pada lapisan 2. Karena dan maka: . + / ( ) . + / ( ) . + / ( ) . + / ( ) sehingga ( ( ) ) ( ( ) ) ( ) ( ) ( ( ) ) ( ( ) ) ( ) ( ) e. Eror pada Lapisan 1 Pada lapisan 1 terdapat sebanyak empat buah neuron. Propagasi eror yang menuju lapisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) Karena ( ) ( ) ( ) ( ) dan , maka:
  • 45. 32 ( ( ( ) ( )) ( ( )) ) ( ) ( ( ( ) ( )) ( ( )) ) ( ) ( ( ( ) ( )) ( ( )) ) ( ) ( ( ( ) ( )) ( ( )) ) ( ) Eror tersebut digunakan untuk mencari informasi eror terhadap parameter a (a1dan a12untuk A1dan A2, b11dan b12untuk B1dan B2) dan c (c11dan c12untuk A1 dan A2, c11dan c12untuk B1 dan B2) sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Karena fungsi keanggotaan yang digunakan adalah generalized bell : ( ) | | maka ( +| | ) ( ) ( . / )
  • 46. 33 dan ( +| | ) ( ) ( . / ) serta sehingga ( ( ) ( . / ) ) ( ( ) ( . / ) ) ( ( ) ( . / ) ) ( ( ) ( . / ) ) dan
  • 47. 34 ( ( ) ( . / ) ) ( ( ) ( . / ) ) ( ( ) ( . / ) ) ( ( ) ( . / ) ) Kemudian ditentukan perubahan nilai parameter aijdan cij( dan ), i,j=1,2, dihitung sebagai berikut: dengan adalah laju pembelajaran yang terletak pada interval , - . Sehingga nilai aijdan cijyang baru adalah: (lama) dan (lama) 2.4.7 Sum Square Error (SSE)
  • 48. 35 Sum Square Error (SSE) adalah salah satu metode statistik yang dipergunakan untuk mengukur selisih total dari nilai sebenarnya terhadap nilai yang tercapai. Istilah SSE disebut juga sebagai Summed Square ofResiduals. ∑( ) Dimana, X = nilai aktual atau sebenarnya Y = nilai yang tercapai Nilai X dalam penelitian ini adalah nilai yang tersimpan dalam database sedangkan nilai Y adalah komponen data uji. Nilai SSE yang mendekati 0 menandakan bahwa model tersebut mempunyai komponen kesalahan acak terkecil dan nilai tersebut akan lebih berguna untuk peramalan terhadap suatu model yang diamati. Sebagai catatan bahwa sebelumnya SSE didefinisikan dalam metode kelayakan kuadrat minimum (Oktavia, dkk, 2013: 94). Menurut Putu Eka IN (2003: 16)tidak ada kriteria mutlak untuk menyatakan berapakah nilai SSE yang dianggap baik dan SSE merupakan besaran yang sangat dipengaruhi oleh nilai yang digunakan untuk menghitungnya. Semakin kecil nilai SSE, semakin baik tingkat akurasi prediksinya.
  • 49. 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peramalan pemakaian air di PDAM Tirta Moedal Semarang. Hal ini dapat membantu PDAM Tirta Moedal agar mudah mendapatkan informasi yang efektif dan efisien. Peramalan disini menggunakan metode adaptive neuro fuzzy inference system. Metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS) merupakan metode yang menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mengimplementasikan system inferensi fuzzy.Analisis ANFIS dalam penelitian ini menggunakan model FISTakagi- Sugeno orde-1 dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. 3.2 Metode Pengambilan Data Data studi kasus adalah diambil dari pemakaian air di PDAM Tirta Moedal. Data yang diambil berjumlah 60 data yaitu dimulai dari pemakaian air pada bulan Januari tahun 2010 sampai Desember 2014. Metode pengambilan data yang digunakan dalam kegitan ini adalah metode observasi dan interview. 3.2.1 Metode Observasi Observasi adalah cara atau teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Metode ini sangat menjamin kepastian dan kebenarannya. Dalam hal ini penulis melakukan observasi di PDAM Tirta
  • 50. 37 Moedal Semarang. Dengan observasi ini penulis dapat mengetahui data pemakaian air di PDAM Tirta Moedal Semarang secara menyeluruh. 3.2.2 Metode Interview Interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan wawancara secara langsung dengan staf di PDAM Tirta Moedal Semarang. Metode ini dilakukan dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan key person yang terkait yaitu petugas sekertaris PDAM yang langsung berhubungan dengan pemakaian air di wilayah Semarang. 3.3 Metode Kegiatan Metode yang dilakukan dalam peramalan penggunaan air di PDAM Tirta Moedal Semarang adalah metode ANFIS model FISTakagi-Sugeno orde-1 dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab, dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Melakukan observasi selama kurun waktu tertentu. 2. Membuat rancangan Flowchart. 3. Memasukkan Data. 4. Membangun Sistem Inferensi Fuzzy (Fuzzy Inference System). 5. Menentukan parameter Pelatihan. 6. Proses pelatihan. 7. Analisis hasil peramalan. 3.4 Analisis Data Hasil peramalan data pemakaian air di PDAM Tirta Moedal semarang diuraikan dan dijelaskan secara deskriptif. Penaksiran dan penarikan simpulan
  • 51. 38 dilakukan berdasarkan tiap langkah proses Adaptive Neuro fuzzy Inference System. Simpulan akhir ditentukan berdasarkan hasil dari peramalan dengan menggunakan metode ANFIS. Pada tahap ini dapat dilakukan evaluasi dari hasil pelatihan, yang mana pelatihan terbaik ANFIS berdasarkan jumlah input, jumlah klaster, error dan momentum, yaitu yang menghasilkan nilai SSE terkecil.
  • 52. 67 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang sistem peramalan pemakaian air di PDAM Tirta Moedal Semarang menggunakan metode adaptive neuro-fuzzy inference systemdapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 8. Pengimplementasian metode Adaptive Neuro-Fuzzy InferenceSystem dalam peramalan pemakaian air yang pertama adalah membuat rancangan flowchart, melakukan clustering data menggunakan fuzzy C-Mean, menentukan neuron tiap-tiap lapisan, mencari nilai parameter dengan menggunakan LSE rekursif, lalu penentuan perhitungan error menggunakan sum square error (SSE) dan membuat sistem peramalan pemakaian air dengan software MATLAB. 9. Setelah dilakukan percobaan dengan memasukkan variabel klas = 2, maksimum epoh = 100, error = 10-6 , rentang nilai learning rate = 0.6 sampai 0.9, dan rentang nilai momentum = 0.6 sampai 0.9. Hasil yang menunjukkan SSE paling kecil adalah nilai learning rate 0.9 dan momentum 0.6 dengan SSE 0.0079163.Hasilperamalan pemakaian air dengan metode ANFIS untuk bulan Januari adalah 3.768.083m3 dengan error sebesar 0.00176, lalu Februari adalah 3.623.421m3 dengan error -0.00659, Maret adalah 3.624.532m3 dengan error -0.01467, dan April
  • 53. 68 adalah 3.735.794 m3 dengan error 0.00834. Hasil peramalan pemakaian air dengan metode ANFIS menunjukkan bahwa error yang dihasilkan relatif kecil. 5.2 SARAN 1. Dari hasil peramalan pemakaian air menggunakan metode ANFIS pada Tahun 2015 cenderung naik, maka pihak PDAM dianjurkanuntuk meningkatkan jumlah produksi air bersih agar tidak mengalami kekurangan dalam pendistribusian air bersih di kota Semarang. 2. Hasil dari peramalan pemakaian air di PDAM menggunakan metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS)ini mempunyai tingkat akurasi error yang relatif kecil, maka pihak PDAM dapat menggunakan metode ANFIS untuk meramalkan pemakaian air kedepannya. 3. Sistem ini memungkinkan untuk dikembangkan dengan menggunakan software lain selain software MATLAB agar lebih mudah dan bisa digunakan untuk masyarakat umum. 4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan adanya variabel input yang lebih detail, misalnya faktor cuaca dan jumlah keluarga, untuk digunakan sebagai data uji dan data target karena dapat membuat peramalan lebih akurat dan error yang relatif sedikit. 5. Perlunya penelitian dengan metode adaptive neuro fuzzy inference system terkait dengan peramalan yang lain misalnya digunakan untuk meramalkan harga emas, harga saham, penentuan listrik jangka pendek dan sebagainya.
  • 54. 69 DAFTAR PUSTAKA Aldrian, E & Yudha, SD. 2008. Application of Multivariate Anfis for Daily Rainfall Prediction: Influences Of Training Data Size. Makara, Sains Volume 12 No 1. Hal 7-14. Atsalakis, GS, et al,. Probability of trend prediction of exchange rate by ANFIS. Recent Advances in Stochastic Modeling and Data Analysis. Hal 414-422. Bell, E. T. 1952. Mathematics: Queen and Servant of Science. London: G. Bell & Sons, Ltd. Buckley, J. J. & Hayashi, Y. (1995). Neural networks for fuzzy systems, Fuzzy Sets and Systems 71, pp. 265-276. Defit, S. 2013. Perkiraan Beban Listrik Jangka Pendek Dengan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System. Jurnal Ilmiah Sains dan Komputer (SAINTIKOM).Vol. 12. No.3.ISSN : 1978-6603. Hal 165-176 Fariza, A, Helen, A & Rasyid, A. 2007. Performansi Neuro Fuzzy Untuk Peramalan Data Time Series. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007), 77-82 Fatkhurrozi, B, Muslim, MA& Didik RS. 2012. Penggunaan Artificial Neuro Fuzzy Inference Sistem (ANFIS) dalam Penentuan Status Aktivitas Gunung Merapi. Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 2, 113-118. Http://www.scholarpedia.org/article/Fuzzy_neuro_network[accessed 12/3/2014]. Https://humaspdamsmg.wordpress.com/[accessed 12/11/2014]. Jang, JSR. 1993. ANFIS: Adaptive-Network-Based Fuzzy Inference System. IEEE Transactions on System, Man, and Cybernetics Volume 23. Hal 665- 685. Jang, JSR., CT Sun, & E Mizutani. 1997. Neuro-Fuzzy and Soft Computing: A Computational Approach to Learning and Machine Intelligence. London:Prentice-Hall, Inc.
  • 55. 70 Kusumadewi, S & Hartati S. 2006. Neuro Fuzzy: Integrasi Sistem Fuzzy & Jaringan Syaraf. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Makridakis, S. Steven, C & Victor, E. 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi Kedua Jilid 1. Terjemahan oleh Untung S Andriyanto. Jakarta: Penerbit Erlangga. Mordjaoui, M & Boudjema B. 2011. Forecasting and Modelling Electricity Demand Using Anfis Predictor. Journal of Mathematics and Statistics Vol. 7 (4). Hal 275-281. Nasution, H. Implementasi Logika Fuzzy pada Sistem Kecerdasan Buatan. Pontianak. Jurnal ELKHA Vol.4, No 2,Oktober 2012. Hal 4-8. Nauck, D. & Kruse, R. (1996). Neuro-Fuzzy Classification with NEFCLASS, in P. Kleinschmidt, A. Bachem, U. Derigs, D. Fischer, U. Leopold- Wildburger and R. Möhring (eds.), Operations Research Proceedings 1995, (Berlin), pp. 294-299. Nauck, D. & Kruse, R. (1997). Function Approximation by NEFPROX, in Proc. Second European Workshop on Fuzzy Decision Analysis and Neural Networks for Management, Planning, and Optimization (EFDAN'97), (Dortmund), pp. 160-169. Oktavia, SN. Mara, M & Satyahadewi, N. 2013. Pengelompokan kinerja Dosen Jurusan Matematika Fmipa Untan Berdasarkan Penilaian Mahasiswa Menggunakan Metode Ward. Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster). Volume 02, No. 2 (2013). Hal 93 – 100. Pakaja, F. Naba A. & Purwanto. 2012. Peramalan Penjualan Mobil Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dan Certainty Factor. Malang. Jurnal EECCIS Vol. 6, No. 1, Juni 2012, Hal 23-28. Eka PIN. 2003. Evaluasi kinerja jaringan syaraf Tiruan pada peramalan konsumsi Listrik kelompok tarif rumah Tangga. Jurnal Matematika Vol. 2 No. 1, Juni 2012. ISSN : 1693-1394, 9-18 Sinaga, RA. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Penentuan Konsentrasi Program Studi Bagi Calon Mahasiswa Baru Stmik Budidarma Medan.
  • 56. 71 Medan. Pelita Informatika Budi Darma 2012. Volume 11. ISSN : 2301- 9425. Hal 1-4. Tjahjono, A. Martiana E&Ardhinata, TH. 2011. Penerapan AdaptiveNeuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Untuk SistemPengambilan Keputusan DistribusiObat pada Sistem Informasi TerintegrasiPuskesmas dan Dinas Kesehatan. Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, Vol. 4 No. 1, Juni 2011. Hal 338-344 Warsito, B. 2009. Kapita Selekta Statistika Neural Network. Semarang: BP Undip. Wayan, YA. Suyitno, H & Mashuri. 2012. Aplikasi Fuzzy Linear Programming Produksi Dalam Optimalisasi. UNNES Journal of Mathematics Vol. 1. ISSN 2252-6943. Hal 1-7. Wei, LY. 2011. An Expanded Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) Model Based on AR and Causality of Multination Stock Market Volatility for TAIEX Forecasting. African Journal of Business Management Vol.5(15). Hal 6377-6387. Widodo, Prabowo P. & Handayanto, RT. 2012. Penerapan Soft Computing dengan Matlab. Bandung:Rekayasa Sains. Widowati & Sutimin. 2007. Buku Ajar Pemodelan Matematika. Semarang: Jurusan Matematika UNDIP. Wiyanti, DT & Pulungan R. 2012 Peramalan Deret Waktu Menggunakan Model Fungsi Basis Radial (RBF) Dan Auto Regressive Integrated Moving Average (ARIMA). Jurnal MIPA. Vol. 35. ISSN 0215-9945. Hal 175-182.
  • 57. 72 Lampiran 1 Source Code MATLAB Mean, Deviasi dan LSE Rekursif function [a,c,U,obj_fcn] = findDevMean(A,klas); [center,U,obj_fcn] = fcm(A,klas); [n, m] = size(A); [Yy,Li] = max(U); for k=1 : klas, tY = []; for i=1:n, if Li(i) == k, tY = [tY;A(i,:)]; end; end; a(k,:) = std(tY); c(k,:) = mean(tY); end; function T = rekursif_LSE(A,y) [n, m] = size(A); n1 = m; n2 = n-n1; A1 = A(1:n1,:); y1 = y(1:n1,:); A2 = A(n1+1:end,:); y2 = y(n1+1:end,:); P = inv(A1'*A1); Az = (A1'*A1); T = Az(A1'*y1); for i=1:n2, P = P - ((P*A2(i,:)'*A2(i,:)*P)/(1+(A2(i,:)*P*A2(i,:)'))); T = T + (P*A2(i,:)'*(y2(i,:) - (A2(i,:)*T))); end; D = A*T; k = 1:n;
  • 58. 73 Lampiran 2 Source Code MATLAB Pada Pembelajaran Hybrid function [tC,sC,R,y, yr,coef,Et] = hybridAnfis(A,yTarget,klas,lr,mc, maxEpoch, Eps) [a,c,U,obj_fcn] = findDevMean(A,klas); tC = c; sC = a; E = 1; epoh = 0; [n,m] = size(A); y = yTarget; while (epoh <maxEpoch), epoh = epoh +1; E = 0; [coef,cc,We3,We2,We1,MMu,mu] = layer23(A,klas,tC,sC); w1 = We1; Mu = MMu; [We4,Youtput] = layer45(A,klas, coef,We3); X = coef; R = rekursif_LSE(X,y); yr = X*R; nn1 = fix(length(R)/klas); for i=1:n, for k=1:klas, yt(i,k) = X(i,(k-1)*nn1+1:k*nn1)*R((k- 1)*nn1+1:k*nn1); end; end; % hitung propagasi eror for i=1:n, %propagasi error lapisan ke-5 (E5) E5 = -2*(y(i)-yr(i)); %propagasi error lapisan ke-4 (E4) for k=1:klas, E4(i,k)=E5; end; %propagasi error lapisan ke-3 (E3) for k=1: klas E3(i,k) = yt(i,k)*E4(i,k); end; %propagasi error lapisan ke-2 (E2) for k=1 :klas, tt=0; for t=1:klas, for j=1 : m, if t~=k, tt=tt+w1(i,t,j); end; end
  • 59. 74 end; if m <2, E2(i,k)= tt/(sum(w1(i,:,1))^2)*E3(i,k); else E2(i,k)= tt/(sum(w1(i,:,k))^2)*E3(i,k); end; for t=1:klas, if t~=k, if m <2, E2(i,k)= E2(i,k)- (tt/(sum(w1(i,:,1))^2))*E3(i,t); else E2(i,k)= E2(i,k)- (tt/(sum(w1(i,:,k))^2))*E3(i,t); end end; end; end; for j=1:m, for k=1:klas, tt=1; if m>1, for t=1:m, if t~=j, tt=tt*Mu(i,k,t); end; end; else tt = tt*Mu(i,k,1); end; E1(j,k) = tt*E2(i,k); end; end; %hitung perubahan bobot a dan c (da & dc) if m>1, for j=1:m, for k=1 : klas, L= A(i,j)-tC(j,k); H= (1+(L/sC(j,k))^2)^2; da(j,k)=2*(L^2)/((sC(j,k)^3)*H)*E1(j,k)*lr*A(i,j); dc(j,k)=2*L/((sC(j,k)^2)*H)*E1(j,k)*lr*A(i,j); if epoh > 1, da(j,k) = mc*dalama(j,k) + (1-mc)*da(j,k); end; if epoh > 1, dc(j,k) = mc*dclama(j,k) + (1-mc)*dc(j,k); end; sC(j,k) = sC(j,k) + da(j,k); tC(j,k) = tC(j,k) + dc(j,k); dclama(j,k)=dc(j,k); dalama(j,k)=da(j,k); end;
  • 60. 75 end; else for j=1:m, for k=1 : klas, L= A(i,j)-tC(k,j); H= (1+(L/sC(k,j))^2)^2; da(k,j)=2*(L^2)/((sC(k,j)^3)*H)*E1(j,k)*lr*A(i,j); dc(k,j)= 2*L/((sC(k,j)^2)*H)*E1(j,k)*lr*A(i,j); if epoh > 1, da(k,j) = mc*dalama(k,j) + (1-mc)*da(k,j); end; if epoh > 1, dc(k,j) = mc*dclama(k,j) + (1-mc)*dc(k,j); end; sC(k,j) = sC(k,j) + da(k,j); tC(k,j) = tC(k,j) + dc(k,j); dclama(k,j)=dc(k,j); dalama(k,j)=da(k,j); end; end; end; %hitung SSE E = E + (y(i)-yr(i))^2; end; Et(epoh,1) = E; end; [y yr y-yr];
  • 61. 76 Lampiran 3 Source Code MATLAB Pada Layer 2 dan 3 function [coef,cc,We3,We2,We1,MMu,mu] = layer23(A,klas,c,a); coef = []; [n, m] = size(A); We1 = zeros(n,klas,m); Mu = zeros(n, klas,m); for i=1 : n, for k=1 : klas, w1(k) = 1; for j = 1 : m, mu (k,j) = 1/(1+((A(i,j)-c(k,j))/a(k,j))^2); We1(i,k,j) = w1(k)*mu(k,j); MMu(i,k,j) = mu (k,j); end; if m>1, We2(i,k) = We1(i,k,1)*We1(i,k,2); else We2 = We1; end; end; for k=1 : klas, We3(i,k) = We2(i,k)/sum(We2(i,:)); end; cc=[]; for k=1 : klas, cc = [cc We3(i,k)*A(i,:) We3(i,k)]; end; coef = [coef; cc]; end;
  • 62. 77 Lampiran 4 Source Code MATLAB Pada Layer 4 function [We4,Youtput] = layer45(A,klas, coef,We3); [n,m] = size(A); Youtput=[]; for i=1 :n, for k= 1: klas, for j = 1 :m, We4(i,k) = ((We3(i,k)*A(i,j))*coef(i,k+0)) + coef(i,k+1); end; end; for j= 1:m, Youtput(i,j) = sum(We4(i,:))/A(i,j); end; end
  • 63. 78 Lampiran 5 Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.6, Momentum 0.9 dan Hasil SSEANFIS No Target Output Output Jaringan Error 1 3.144543999999999 3.339685187241725 -0.195141187241725 2 3.067104000000000 3.218325704911751 -0.151221704911751 3 3.059288000000000 3.195480371148673 -0.136192371148673 4 3.304190000000000 3.340777782638770 -0.036587782638770 5 3.303421999999999 3.292391275162105 0.011030724837894 6 3.453822000000000 3.343848065831246 0.109973934168754 7 3.290379000000000 3.264376329822342 0.026002670177658 8 3.566273000000000 3.274953250693810 0.291319749306190 9 3.618284000000000 3.351464643578148 0.266819356421852 10 3.226684000000000 3.294731887531573 -0.068047887531574 11 3.602617000000000 3.341333116653912 0.261283883346088 12 3.209201000000000 3.282649572271386 -0.073448572271386 13 3.573662000000000 3.392575256699212 0.181086743300788 14 3.354486000000000 3.330781670903313 0.023704329096687 15 3.231039000000000 3.324415646250815 -0.093376646250815 16 3.692030000000000 3.510958657364619 0.181071342635381 17 3.340866000000000 3.510424297935531 -0.169558297935531 18 3.697875000000000 3.606786812970677 0.091088187029324 19 3.338178000000000 3.501290993216836 -0.163112993216836 20 3.595348000000000 3.666154925580230 -0.070806925580231 21 3.712062000000000 3.690080309824908 0.021981690175092 22 3.345547000000000 3.455204541345906 -0.109657541345906 23 3.765259000000000 3.683041717126236 0.082217282873764 24 3.412801000000000 3.442155915746715 -0.029354915746715 25 3.577273000000000 3.669664844895130 -0.092391844895130 26 3.582495000000000 3.545079057346722 0.037415942653278 27 3.268994000000000 3.458429518227524 -0.189435518227524 28 3.707174000000000 3.723601121063076 -0.016427121063077 29 3.619453000000000 3.536014577980699 0.083438422019301 30 3.740184000000000 3.726521925003675 0.013662074996324 31 3.422852000000000 3.534209852763347 -0.111357852763347 32 3.849307000000000 3.679734420145916 0.169572579854084 33 3.528953000000000 3.734010009717259 -0.205057009717259 34 3.609874000000000 3.539145067334123 0.070728932665877 35 3.720595000000000 3.771901080473070 -0.051306080473070 36 3.535390000000000 3.582290408823000 -0.046900408823000 37 3.785714000000000 3.671364788113989 0.114349211886011 38 3.480641000000000 3.673806037219492 -0.193165037219492 39 3.482469000000000 3.486084913958246 -0.003615913958247
  • 64. 79 40 3.717676000000000 3.731357227794799 -0.013681227794799 41 3.703519000000000 3.690601574349566 0.012917425650433 42 3.741736000000000 3.751422105549639 -0.009686105549639 43 3.523584000000000 3.588426442539119 -0.064842442539120 44 3.966401000000000 3.948201575755512 0.018199424244488 45 3.681234000000000 3.647725951208557 0.033508048791443 46 3.942853000000000 3.686315490542514 0.256537509457486 47 3.787325000000000 3.738863963229953 0.048461036770047 48 3.675384000000000 3.650992097126721 0.024391902873279 49 3.785671000000000 3.794579045611176 -0.008908045611176 50 3.557521000000000 3.621996227960884 -0.064475227960884 51 3.477826000000000 3.623009029314688 -0.145183029314688 52 3.819222000000000 3.737168720138811 0.082053279861188 53 3.739103000000000 3.759803851874797 -0.002070085187479 54 3.872621000000000 3.784792093106666 0.008782890689334 55 3.580751000000000 3.643119338016000 -0.006236833801601 56 4.078840000000000 4.036632318480383 0.004220768151962 57 3.820916000000000 3.745391740435373 0.007552425956463 58 3.889462000000000 3.979628583943953 -0.009016658394395 59 3.944786000000000 3.815686464450222 0.012909953554978 60 3.701655000000000 3.741617346291411 -0.003996234629141
  • 65. 80 Lampiran 6 Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.7, Momentum 0.9 dan Hasil SSEANFIS No Target Output Output Jaringan Error 1 3.144543999999999 3.380861067755577 -0.236317067755578 2 3.067104000000000 3.173366109905440 -0.106262109905439 3 3.059288000000000 3.093799878798019 -0.034511878798019 4 3.304190000000000 3.381871886515027 -0.077681886515027 5 3.303421999999999 3.327374132463117 -0.023952132463118 6 3.453822000000000 3.384670788702729 0.069151211297271 7 3.290379000000000 3.282734283265337 0.007644716734663 8 3.566273000000000 3.301078332406938 0.265194667593061 9 3.618284000000000 3.391364988260903 0.226919011739097 10 3.226684000000000 3.330577363774106 -0.103893363774107 11 3.602617000000000 3.382382639894927 0.220234360105073 12 3.209201000000000 3.313241619097462 -0.104040619097462 13 3.573662000000000 3.422839033432588 0.150822966567412 14 3.354486000000000 3.372314265536990 -0.017828265536990 15 3.231039000000000 3.365835966489061 -0.134796966489060 16 3.692030000000000 3.499885742739059 0.192144257260941 17 3.340866000000000 3.499515913918349 -0.158649913918348 18 3.697875000000000 3.579421923557722 0.118453076442278 19 3.338178000000000 3.493275444215631 -0.155097444215631 20 3.595348000000000 3.651238150166678 -0.055890150166677 21 3.712062000000000 3.688087107372561 0.023974892627439 22 3.345547000000000 3.463433066726483 -0.117886066726483 23 3.765259000000000 3.676751799422533 0.088507200577467 24 3.412801000000000 3.455214053388024 -0.042413053388024 25 3.577273000000000 3.656335813008617 -0.079062813008617 26 3.582495000000000 3.524821400580470 0.057673599419530 27 3.268994000000000 3.465467829166356 -0.196473829166356 28 3.707174000000000 3.744074358700843 -0.036900358700843 29 3.619453000000000 3.517915935117575 0.101537064882425 30 3.740184000000000 3.748691769698606 -0.008507769698606 31 3.422852000000000 3.516567505303718 -0.093715505303718 32 3.849307000000000 3.671561015561637 0.177745984438362 33 3.528953000000000 3.760005504950394 -0.231052504950394 34 3.609874000000000 3.520275309703474 0.089598690296525 35 3.720595000000000 3.803733440688229 -0.083138440688229 36 3.535390000000000 3.555915598426251 -0.020525598426250 37 3.785714000000000 3.658843739395950 0.126870260604050 38 3.480641000000000 3.662489870788675 -0.181848870788675 39 3.482469000000000 3.483180740571946 -0.000711740571946
  • 66. 81 40 3.717676000000000 3.756090548555608 -0.038414548555609 41 3.703519000000000 3.688940923161402 0.014578076838598 42 3.741736000000000 3.782869280759071 -0.041133280759071 43 3.523584000000000 3.561545402987996 -0.037961402987996 44 3.966401000000000 3.876775546552926 0.089625453447074 45 3.681234000000000 3.626199104291885 0.055034895708115 46 3.942853000000000 3.681977389365385 0.260875610634615 47 3.787325000000000 3.766882111603089 0.020442888396911 48 3.675384000000000 3.630432988815987 0.044951011184013 49 3.785671000000000 3.821077308404782 -0.035406308404782 50 3.557521000000000 3.595561431338930 -0.038040431338931 51 3.477826000000000 3.596684020999163 -0.118858020999162 52 3.819222000000000 3.764523714605963 0.054698285394037 53 3.739103000000000 3.760528333824323 -0.002142533382432 54 3.872621000000000 3.795068741190640 0.007755225880936 55 3.580751000000000 3.620744697918458 -0.003999369791845 56 4.078840000000000 4.025804942250646 0.005303505774936 57 3.820916000000000 3.741121156486686 0.007979484351332 58 3.889462000000000 3.999688630595205 -0.011022663059520 59 3.944786000000000 3.838242828200044 0.010654317179996 60 3.701655000000000 3.736119078875985 -0.003446407887598
  • 67. 82 Lampiran 7 Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.8, Momentum 0.9 dan Hasil SSEANFIS No Target Output Output Jaringan Error 1 3.144543999999999 3.340748278836552 -0.196204278836552 2 3.067104000000000 3.215922130829046 -0.148818130829046 3 3.059288000000000 3.192197412195667 -0.132909412195667 4 3.304190000000000 3.341861722510684 -0.037671722510684 5 3.303421999999999 3.292363906235016 0.011058093764984 6 3.453822000000000 3.344989495064704 0.108832504935295 7 3.290379000000000 3.263540281164811 0.026838718835189 8 3.566273000000000 3.274435994036162 0.291837005963838 9 3.618284000000000 3.352741639448518 0.265542360551483 10 3.226684000000000 3.294766805475565 -0.068082805475566 11 3.602617000000000 3.342427574779907 0.260189425220092 12 3.209201000000000 3.282354090126423 -0.073153090126424 13 3.573662000000000 3.394402700327099 0.179259299672901 14 3.354486000000000 3.331667321978383 0.022818678021617 15 3.231039000000000 3.325166294775991 -0.094127294775991 16 3.692030000000000 3.512413158987835 0.179616841012165 17 3.340866000000000 3.511887755248969 -0.171021755248969 18 3.697875000000000 3.605603413891574 0.092271586108426 19 3.338178000000000 3.502896796645030 -0.164718796645030 20 3.595348000000000 3.663296409473338 -0.067948409473338 21 3.712062000000000 3.687551398878591 0.024510601121409 22 3.345547000000000 3.457225329769064 -0.111678329769064 23 3.765259000000000 3.680287879857663 0.084971120142336 24 3.412801000000000 3.444205439169005 -0.031404439169005 25 3.577273000000000 3.666787270980018 -0.089514270980018 26 3.582495000000000 3.545818451329921 0.036676548670079 27 3.268994000000000 3.460437327936932 -0.191443327936932 28 3.707174000000000 3.724186803315897 -0.017012803315897 29 3.619453000000000 3.536971257813950 0.082481742186050 30 3.740184000000000 3.727522774791242 0.012661225208757 31 3.422852000000000 3.535207462365869 -0.112355462365869 32 3.849307000000000 3.676916572489202 0.172390427510798 33 3.528953000000000 3.736120044238513 -0.207167044238514 34 3.609874000000000 3.540028905284486 0.069845094715513 35 3.720595000000000 3.778802981519552 -0.058207981519552 36 3.535390000000000 3.581947198565263 -0.046557198565263
  • 68. 83 37 3.785714000000000 3.668484696382818 0.117229303617182 38 3.480641000000000 3.670930698884951 -0.190289698884950 39 3.482469000000000 3.487883029014181 -0.005414029014181 40 3.717676000000000 3.733069533718779 -0.015393533718779 41 3.703519000000000 3.688094570952072 0.015424429047928 42 3.741736000000000 3.756060151664369 -0.014324151664369 43 3.523584000000000 3.587879484961499 -0.064295484961499 44 3.966401000000000 3.938169705700190 0.028231294299810 45 3.681234000000000 3.645198948304192 0.036035051695808 46 3.942853000000000 3.683650396653265 0.259202603346735 47 3.787325000000000 3.741703653798128 0.045621346201872 48 3.675384000000000 3.648384321732400 0.026999678267600 49 3.785671000000000 3.802711841781448 -0.017040841781448 50 3.557521000000000 3.620276866852663 -0.062755866852663 51 3.477826000000000 3.621254540891028 -0.143428540891028 52 3.819222000000000 3.739754081809267 0.079467918190733 53 3.739103000000000 3.763841718300066 -0.002473871830006 54 3.872621000000000 3.797624747316833 0.007499625268317 55 3.580751000000000 3.621370922889069 -0.004061992288906 56 4.078840000000000 4.014414368853913 0.006442563114609 57 3.820916000000000 3.744649991269716 0.007626600873029 58 3.889462000000000 3.990468920436136 -0.010100692043613 59 3.944786000000000 3.839256532104234 0.010552946789577 60 3.701655000000000 3.739677012213871 -0.003802201221387
  • 69. 84 Lampiran 8 Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.9, Momentum 0.9 dan Hasil SSEANFIS No Target Output Output Jaringan Error 1 3.144543999999999 3.377584922188666 -0.233040922188667 2 3.067104000000000 3.142719691314247 -0.075615691314247 3 3.059288000000000 3.047241978413625 0.012046021586375 4 3.304190000000000 3.378653692271118 -0.074463692271119 5 3.303421999999999 3.319732218785911 -0.016310218785912 6 3.453822000000000 3.381608030680635 0.072213969319365 7 3.290379000000000 3.269768421822253 0.020610578177747 8 3.566273000000000 3.290460976482723 0.275812023517278 9 3.618284000000000 3.388643966089956 0.229640033910044 10 3.226684000000000 3.323263696671841 -0.096579696671841 11 3.602617000000000 3.379193361548643 0.223423638451356 12 3.209201000000000 3.304060915931524 -0.094859915931524 13 3.573662000000000 3.421176646475583 0.152485353524416 14 3.354486000000000 3.368509851970694 -0.014023851970694 15 3.231039000000000 3.361586104901558 -0.130547104901558 16 3.692030000000000 3.498680250949052 0.193349749050948 17 3.340866000000000 3.498309407902940 -0.157443407902940 18 3.697875000000000 3.578673098285697 0.119201901714304 19 3.338178000000000 3.492053446874494 -0.153875446874494 20 3.595348000000000 3.651043415924252 -0.055695415924252 21 3.712062000000000 3.688142106681427 0.023919893318573 22 3.345547000000000 3.462153767524429 -0.116606767524429 23 3.765259000000000 3.676734027198300 0.088524972801700 24 3.412801000000000 3.453907222011379 -0.041106222011379 25 3.577273000000000 3.656177771268861 -0.078904771268862 26 3.582495000000000 3.523711934750820 0.058783065249180 27 3.268994000000000 3.464193597279555 -0.195199597279556 28 3.707174000000000 3.744427373845342 -0.037253373845342 29 3.619453000000000 3.516774387371187 0.102678612628812 30 3.740184000000000 3.749064515043911 -0.008880515043912 31 3.422852000000000 3.515420173833189 -0.092568173833189 32 3.849307000000000 3.671508657698206 0.177798342301794 33 3.528953000000000 3.760423366607768 -0.231470366607768 34 3.609874000000000 3.519144264477854 0.090729735522145 35 3.720595000000000 3.804282257623280 -0.083687257623280 36 3.535390000000000 3.554993805173839 -0.019603805173839 37 3.785714000000000 3.658703519211021 0.127010480788979 38 3.480641000000000 3.662375278081869 -0.181734278081869 39 3.482469000000000 3.481938967756050 0.000530032243950
  • 70. 85 40 3.717676000000000 3.756493318451927 -0.038817318451928 41 3.703519000000000 3.689001245709931 0.014517754290069 42 3.741736000000000 3.783364233860555 -0.041628233860555 43 3.523584000000000 3.560663340292966 -0.037079340292966 44 3.966401000000000 3.877390844084995 0.089010155915005 45 3.681234000000000 3.625816347602760 0.055417652397240 46 3.942853000000000 3.681993644134991 0.260859355865009 47 3.787325000000000 3.767325145179682 0.019999854820318 48 3.675384000000000 3.630082796617042 0.045301203382958 49 3.785671000000000 3.821658977130777 -0.035987977130777 50 3.557521000000000 3.594938380455305 -0.037417380455305 51 3.477826000000000 3.596069808273492 -0.118243808273492 52 3.819222000000000 3.764958307396988 0.054263692603012 53 3.739103000000000 3.766585709458278 -0.002748270945827 54 3.872621000000000 3.798168496119289 0.007445250388072 55 3.580751000000000 3.627602590748378 -0.004685159074837 56 4.078840000000000 3.994517649361531 0.008432235063847 57 3.820916000000000 3.748465386510811 0.007245061348919 58 3.889462000000000 3.973211690430545 -0.008374969043054 59 3.944786000000000 3.836621611614929 0.010816438838508 60 3.701655000000000 3.743746564505265 -0.004209156450526
  • 71. 86 Lampiran 9 Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.9, Momentum 0.7 dan Hasil SSEANFIS No Target Output Output Jaringan Error 1 3.144543999999999 3.339129500699747 -0.194585500699748 2 3.067104000000000 3.220341377001549 -0.153237377001549 3 3.059288000000000 3.198115648031776 -0.138827648031776 4 3.304190000000000 3.340205296833997 -0.036015296833997 5 3.303421999999999 3.292679499742001 0.010742500257998 6 3.453822000000000 3.343229060567214 0.110592939432786 7 3.290379000000000 3.265263999562363 0.025115000437637 8 3.566273000000000 3.275606458266659 0.290666541733341 9 3.618284000000000 3.350734671764638 0.267549328235362 10 3.226684000000000 3.294973229220565 -0.068289229220565 11 3.602617000000000 3.340752141398658 0.261864858601342 12 3.209201000000000 3.283138322626036 -0.073937322626036 13 3.573662000000000 3.391361882009143 0.182300117990857 14 3.354486000000000 3.330367604745959 0.024118395254042 15 3.231039000000000 3.324107909889685 -0.093068909889685 16 3.692030000000000 3.509672515562832 0.182357484437168 17 3.340866000000000 3.509133252112854 -0.168267252112854 18 3.697875000000000 3.607275949871867 0.090599050128134 19 3.338178000000000 3.499924312097341 -0.161746312097340 20 3.595348000000000 3.668216185840802 -0.072868185840802 21 3.712062000000000 3.692229925219251 0.019832074780749 22 3.345547000000000 3.453679542569504 -0.108132542569504 23 3.765259000000000 3.685249986712169 0.080009013287831 24 3.412801000000000 3.440649073346377 -0.027848073346377 25 3.577273000000000 3.671781899744556 -0.094508899744557 26 3.582495000000000 3.544219624500952 0.038275375499048 27 3.268994000000000 3.456904114988142 -0.187910114988142 28 3.707174000000000 3.723841175777551 -0.016667175777551 29 3.619453000000000 3.535019579608070 0.084433420391930 30 3.740184000000000 3.726457945151197 0.013726054848803 31 3.422852000000000 3.533189808080994 -0.110337808080994 32 3.849307000000000 3.681941685529278 0.167365314470722 33 3.528953000000000 3.733097058707957 -0.204144058707957 34 3.609874000000000 3.538195041836203 0.071678958163796 35 3.720595000000000 3.766614940221819 -0.046019940221819 36 3.535390000000000 3.582159145957969 -0.046769145957969 37 3.785714000000000 3.673504893255911 0.112209106744089
  • 72. 87 38 3.480641000000000 3.675974158041223 -0.195333158041223 39 3.482469000000000 3.484625813926377 -0.002156813926378 40 3.717676000000000 3.730754689030691 -0.013078689030692 41 3.703519000000000 3.692743130953379 0.010775869046621 42 3.741736000000000 3.748374662397349 -0.006638662397349 43 3.523584000000000 3.588441031501896 -0.064857031501896 44 3.966401000000000 3.954208503857750 0.012192496142250 45 3.681234000000000 3.649368626550728 0.031865373449272 46 3.942853000000000 3.688507566293409 0.254345433706591 47 3.787325000000000 3.737364276089337 0.049960723910662 48 3.675384000000000 3.652719816436847 0.022664183563153 49 3.785671000000000 3.787649383332509 -0.001978383332510 50 3.557521000000000 3.622911856379943 -0.065390856379943 51 3.477826000000000 3.623953705659804 -0.146127705659803 52 3.819222000000000 3.735876098140518 0.083345901859482 53 3.739103000000000 3.764846267913646 -0.002574326791364 54 3.872621000000000 3.797491236004204 0.007512976399580 55 3.580751000000000 3.624794401095434 -0.004404340109543 56 4.078840000000000 4.005390582279679 0.007344941772033 57 3.820916000000000 3.746238546638208 0.007467745336180 58 3.889462000000000 3.982483342144131 -0.009302134214413 59 3.944786000000000 3.837575050941686 0.010721094905832 60 3.701655000000000 3.741408133407171 -0.003975313340717
  • 73. 88 Lampiran 10 Hasil PelatihanANFIS PadaLearning Rate 0.9, Momentum 0.8 dan Hasil SSEANFIS No Target Output Output Jaringan Error 1 3.144543999999999 3.339551429594078 -0.195007429594079 2 3.067104000000000 3.218764378028316 -0.151660378028316 3 3.059288000000000 3.196061288410605 -0.136773288410605 4 3.304190000000000 3.340640456864628 -0.036450456864628 5 3.303421999999999 3.292440828662229 0.010981171337771 6 3.453822000000000 3.343700882010324 0.110121117989676 7 3.290379000000000 3.264559357790074 0.025819642209926 8 3.566273000000000 3.275083830816583 0.291189169183417 9 3.618284000000000 3.351294090177551 0.266989909822449 10 3.226684000000000 3.294771094769213 -0.068087094769214 11 3.602617000000000 3.341193989357022 0.261423010642977 12 3.209201000000000 3.282743542455071 -0.073542542455071 13 3.573662000000000 3.392306570230683 0.181355429769316 14 3.354486000000000 3.330678150746317 0.023807849253683 15 3.231039000000000 3.324334995578569 -0.093295995578569 16 3.692030000000000 3.510713971943306 0.181316028056694 17 3.340866000000000 3.510178346734088 -0.169312346734087 18 3.697875000000000 3.606942066620256 0.090932933379744 19 3.338178000000000 3.501025140321068 -0.162847140321068 20 3.595348000000000 3.666592733961521 -0.071244733961521 21 3.712062000000000 3.690489204047427 0.021572795952573 22 3.345547000000000 3.454886822386531 -0.109339822386531 23 3.765259000000000 3.683477978634758 0.081781021365242 24 3.412801000000000 3.441837589813237 -0.029036589813237 25 3.577273000000000 3.670108286367624 -0.092835286367624 26 3.582495000000000 3.544938583583444 0.037556416416557 27 3.268994000000000 3.458112876513221 -0.189118876513221 28 3.707174000000000 3.723571868757123 -0.016397868757123 29 3.619453000000000 3.535841929589477 0.083611070410522 30 3.740184000000000 3.726432480445172 0.013751519554827 31 3.422852000000000 3.534031184505724 -0.111179184505724 32 3.849307000000000 3.680177364958753 0.169129635041247 33 3.528953000000000 3.733759038274970 -0.204806038274970 34 3.609874000000000 3.538983165870891 0.070890834129109 35 3.720595000000000 3.770944181175928 -0.050349181175928 36 3.535390000000000 3.582314306897680 -0.046924306897679 37 3.785714000000000 3.671809985461725 0.113904014538275
  • 74. 89 38 3.480641000000000 3.674252538344424 -0.193611538344424 39 3.482469000000000 3.485793113861705 -0.003324113861705 40 3.717676000000000 3.731164279007969 -0.013488279007970 41 3.703519000000000 3.691007660529286 0.012511339470713 42 3.741736000000000 3.750800394391331 -0.009064394391330 43 3.523584000000000 3.588481897816972 -0.064897897816973 44 3.966401000000000 3.949233239836654 0.017167760163346 45 3.681234000000000 3.648101165289389 0.033132834710611 46 3.942853000000000 3.686741381373244 0.256111618626756 47 3.787325000000000 3.738506302508549 0.048818697491451 48 3.675384000000000 3.651381492916138 0.024002507083862 49 3.785671000000000 3.793433018936816 -0.007762018936817 50 3.557521000000000 3.622237187370365 -0.064716187370365 51 3.477826000000000 3.623255672288129 -0.145429672288129 52 3.819222000000000 3.736848279860224 0.082373720139776 53 3.739103000000000 3.760863181118268 -0.002176018111826 54 3.872621000000000 3.785431852256006 0.008718914774400 55 3.580751000000000 3.643185523296919 -0.006243452329691 56 4.078840000000000 4.044863585564848 0.003397641443516 57 3.820916000000000 3.746507184931747 0.007440881506826 58 3.889462000000000 3.969380462359323 -0.007991846235932 59 3.944786000000000 3.814975170435565 0.012981082956444 60 3.701655000000000 3.742730849560488 -0.004107584956048
  • 75. 90
  • 76. 91