SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
PENGUKURAN DAN
TEORI RALAT
Pengukuran
Teori
Evaluasi
Prediksi
Observasi
CINTA
• 100
VIOLIN ROBERTO
ANNISA
• TUHAN  50% 75% 100%
• ORANG TUA  25% 20% 20%
• SAUDARA/ KELUARGA  10% 3% 10%
• ”TEMAN”  15% 2% 15%
PENGUKURAN
Hasil pengukuran biasanya berupa angka-angka
yang disajikan sedemikian rupa kepada
khalayak untuk keperluan ilmiah atau untuk
keperluan praktis lainnya.
APAKAH HASIL PENGUKURAN SELALU
TEPAT ?
Masalahnya :
Ko hasilnya beda-beda teruus, kenapa sih ?
Kalo kayak gini trus gimaana donk?
Waduuuh, bikin pusing aja.
Makanya, kalian musti
belajar teori ralat
dengan baik!!
• 0 1 2 (Nilai Skala Utama)
• Jumlah garis dari 0-1
• Nilai Skala Terkecil (nst alat)
• Nst = Nilai SU
• Jumlah Garis
• = 1 = 0,1 cm
• 10
• nst = 1 = 0,5 cm
• 2
1. KESALAHAN SISTEMATIS (SYSTEMATIC ERRORS)
APA YANG MENYEBABKAN ???
 Kesalahan Alat :zerro error, kelelahan alat (fatigue), aus,
baterai lemah dsb.
 Kesalahan Pribadi Pengamat : kesalahan parallax, salah
interpolasi, salah metode, salah teknik penggunaan alat,
kelelahan, ketidak-seriusan dsb.
 Kesalahan Kalibrasi : kesalahan dalam pembuatan skala.
 Beda kondisi pengukuran: suhu, tekanan, kelembaban
dan sebagainya.
2. KESALAHAN RAMBANGAN
(RANDOM ERRORS)
 Fluktuasi tegangan listrik
 Landasan alat tak stabil
 Adanya angin saat pengukuran
 Suasana bising
 Noise pada rangkaian elektronika
 Gerak brown molekul udara
 Dan sebagainya.
Ooo begitu ya!
Tapi kalo hasil ukurnya
beda-beda kayak gitu, trus
yang bener yang manaa?
Yang bener ya nilai yang terbaik.
Naah, sekarang gimana cara
memperoleh nilai yang terbaik ?
OK, perhatikan lagi…
NILAI TERBAIK DAN KETIDAKPASTIAN (RALAT) HASIL
PENGUKURAN
Yaitu pengukuran yang dilakukan hanya
sekali dan menghasilkan satu nilai data
saja.
Ralatnya diperoleh dari :
 1/2 skala terkecil  jika hasil ukur tidak
digunakan untuk menentukan nilai
besaran lain
  
satuan
x
S
x
x 

PENGUKURAN TUNGGAL
Hasil ukur disajikan dalam bentuk
 
 
1
2




N
N
x
x
S
i
x
Yaitu pengukuran yang dilakukan berkali-kali tanpa ada perubahan
setting alat.
Hasil terbaiknya diambil dari nilai rata-rata sampel:
PENGUKURAN BERULANG
N
x
N
x
x
x
x
N
i
i
N






 1
2
1 ...
Dan ralatnya adalah :
CONTOH ANALISIS DATA
PENGUKURAN BERULANG
  )
2
2
(cm
i
x
δ
0,2210
0,0169
0,0289
0,0529
0,0009
0,0529
0,0009
0,0289
0,0049
0,0049
0,0289
(cm)
x
x
x
δ i
i 

0,00
0,13
-0,17
0,23
0,03
0,23
0,03
-0,17
-0,07
-0,07
-0,17
(cm)
i
x
154,70
S
15,60
10
15,30
9
15,70
8
15,50
7
15,70
6
15,50
5
15,30
4
15,40
3
15,40
2
15,30
1
i
cm
47
,
15
10
70
,
154
1





N
x
x
N
i
i
 
 
cm
049554
,
0
90
2210
,
0
1
2






N
N
x
x
S
i
x
 
  cm
05
,
0
47
,
15 


 x
S
x
x
PENGUKURAN TIDAK
LANGSUNG
Yaitu penentuan nilai suatu besaran dengan cara penghitungan
berdasarkan rumus. Misalnya luas suatu bidang, volume suatu
bangun ruang dsb.
Jika nilai suatu besaran dinyatakan sebagai :
F=f(x,y,z…)
Maka ralatnya diperoleh dengan metode rambatan :
...
2
2
2





























 z
y
x
F S
z
F
S
y
F
S
x
F
S
CONTOH PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG
1 2,34 5,99 0,000025 0,000009
2 2,32 5,98 0,000225 0,000169
3 2,35 6,00 0,000225 0,000049
4 2,33 5,97 0,000025 0,000529
5 2,32 6,02 0,000225 0,000729
6 2,35 5,99 0,000225 0,000009
7 2,34 5,98 0,000025 0,000169
8 2,35 6,02 0,000225 0,000729
9 2,31 6,01 0,000625 0,000289
10 2,34 5,97 0,000025 0,000529
23,35 59,93 0,001850 0,003210
Misalkan telah dilakukan pengukuran diameter dan tinggi silinder secara
berulang sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
i i
d i
t 2
)
( d
di  2
)
( t
ti 
S
Menentukan volume silinder
cm
993
5
10
93
59
10
10
1
,
,





i
i
t
t
Nilai terbaik untuk diameter dan tinggi silinder adalah:
cm
335
,
2
10
35
,
23
10
10
1





i
i
d
d
Sedangkan ralatnya masing-masing adalah :
 
cm
004534
0
90
0,001850
1
2
,
)
(






N
N
d
d
S
i
d
 
cm
005972
0
90
0,003210
1
2
,
)
(






N
N
t
t
S
i
t
Hasil-hasil ini disajikan sebagai berikut :
• d = (2335  4) × 10-3 cm atau d = (23,40  0,04) mm.
• t = (5993  6) × 10-3 cm atau t = (59,90  0,06) mm.
Menghitung volume silinder
t
d
π
V 2
4
1

Volume silinder = luas penampang × tinggi silinder
Dengan memasukkan nilai d dan t di atas serta  = 3,14
maka :
3
3
2
cm
6630298
25
mm
0298
25663
90
59
40
23
14
3
4
1
,
,
,
,
,






V
Bagaimanakah dengan ralatnya ?
MENGHITUNG RALAT VOLUME SILINDER
2
2
2
2
2
4
4
2


































t
d
t
d
V
S
d
π
S
dt
π
S
t
V
S
d
V
S
t
d
π
V 2
4
1

Terdapat dua variabel yang menentukan nilai V, yaitu d
dan t, V = f(d,t) maka ralatnya ditentukan dengan
menurunkannya terhadap kedua variabel tersebut.
Perhatikan persamaan di samping !
2
2
mm
9812
21
mm
90
59
4
40
23
14
3
2
4
2
,
,
,
,







t
d
π
d
V
2
2
2
2
mm
2822
4
mm
4
40
23
14
3
4
,
,
,





 d
π
t
V
3
3
2
2
cm
10288778
,
0
mm
88778
,
102
)
06
,
0
16865
,
426
(
)
04
,
0
9812
,
21
(






V
S
Jadi hasil pengukuran volume silinder adalah :
V = (25,66 ± 0,10) cm3
REGRESI LINIER (LINIERISASI)
Yakni metode penentuan garis lurus pendekatan terbaik untuk
memperoleh nilai suatu besaran berdasarkan pasangan data
pengukuran dengan variabel diubah-ubah.
Ciri-ciri gejala fisika yang bisa dilinierisasi :
 Terdapat variabel (terikat) yang ikut berubah secara beraturan
(bisa berbanding lurus, terbalik, eksponensial atau logaritmis)
ketika variabel lain (bebas) mengalami perubahan,
 Kedua variabel diukur secara simultan dengan alat ukur yang
berbeda
 Ada suatu konstanta yang biasanya menunjukkan gradien
(kemiringan grafik).
 Secara umum (bisa) mengikuti model persamaan : y = ax + b
Contoh Pengukuran yang Bisa Dilinierisasi
• Penentuan nilai percepatan gravitasi bumi dengan mengukur
periode osilasi pendulum untuk setiap panjang tali yang berbeda
• Penentuan laju gelombang bunyi dengan mengukur panjang
gelombang untuk setiap frekuensi yang berbeda
• Penentuan nilai modulus elastisitas bahan dengan mengukur
perubahan panjang untuk setiap beban pemberat yang berbeda
• Penentuan resistivitas suatu bahan homogen dengan mengukur
resistansinya untuk setiap panjang bahan
• Dan sebagainya.
CONTOH : Eksperimen Ayunan Matematis
Eksperimen
penentuan g
Besaran yang
diukur langsung
adalah panjang
tali, l (var. bebas)
dan periode
osilasi (var.
terikat), T.
i l (cm) T2 (s2)
1 60 15,84
2 55 15,18
3 50 14,59
4 45 13,75
5 40 12,92
6 35 12,28
7 30 11,35
8 25 10,41
9 20 9,35
10 15 8,19
Bagaimana selanjutnya ?
Hubungan antara l dan T dinyatakan dalam persamaan :
g
l
π
T 2

Jika antara l dan T diplot ke grafik maka
akan diperoleh kurva parabolik. Untuk
mendapatkan kurva linier maka
persamaan tersebut harus diubah ke
bentuk linier terlebih dahulu.
l
g
π
T
2
2 4

b
ax
y 

Misalkan T2 = y, l = x dan 42/g = a,
maka akan diperoleh sebuah
persamaan garis lurus :
Dalam hal ini b adalah koefisien titik
potong kurva terhadap sumbu y
Selanjutnya untuk mendapatkan nilai a dan b data di
atas diolah sebagai berikut :
1 60 15,84 250,9056 3600 15054,3360
2 55 15,18 230,4324 3025 12673,7820
3 50 14,59 212,8681 2500 10643,4050
4 45 13,75 189,0625 2025 8507,8125
5 40 12,92 166,9264 1600 6677,0560
6 35 12,28 150,7984 1225 5277,9440
7 30 11,35 128,8225 900 3864,6750
8 25 10,41 108,3681 625 2709,2025
9 20 9,35 87,4225 400 1748,4500
10 15 8,19 67,0761 225 1006,1415
S 375 123,86 1592,6826 16125 68162,8045
(cm)
i
x
l 
i
2
i
x i
i y
x
(s)
T i
y
T 
2
Nilai a dan b masing-masing adalah:
 
   
cm
/
s
0908
,
4
375
16125
10
6826
,
1592
375
8045
,
68162
10
)
(
2
2
2
2










 
  
i
i
i
i
i
i
x
x
N
y
x
y
x
N
a
 
   
2
2
2
2
2
s
8645
,
5
375
16125
10
8045
,
68162
375
6826
,
1592
16125
)
(










 
  

i
i
i
i
i
i
i
x
x
N
y
x
x
y
x
b
Bagaimana dengan ketidakpastian nilai a dan b ?
Sebelum menentukan ralat a dan b,
haruslah dihitung terlebih dahulu nilai
pendekatan terbaiknya (y estimasi)
beserta ralatnya.
Dengan memasukkan nilai-nilai x, a dan b
ke dalam persamaan y = ax+b maka akan
diperoleh nilai-nilai y estimasi. Untuk
membedakan dengan nilai y hasil ukur
maka digunakan simbol ŷ
Hasilnya disajikan dalam tabel berikut :
Jika penghitungan
dilakukan dengan benar
maka nilai-nilai antara
keduanya akan saling
berdekatan dan jumlah
keduanya akan tepat
sama.
Hasil plot grafiknya
adalah sebagai berikut :
x
1 60 250,9056 251,3105 0,1640
2 55 230,4324 230,8567 0,1800
3 50 212,8681 210,4028 6,0775
4 45 189,0625 189,9490 0,7859
5 40 166,9264 169,4952 6,5986
6 35 150,7984 149,0413 3,0873
7 30 128,8225 128,5875 0,0552
8 25 108,3681 108,1337 0,0550
9 20 87,4225 87,6798 0,0662
10 15 67,0761 67,2260 0,0225
S 375 1592,6826 1592,6826 17,0921
y
i ŷ  2
ŷ
y 
y
y ˆ
dan
nilai
-
nilai
Perhatikan
Grafik Hubungan Panjang Tali terhadap Kuadrat
Osilasi pada Eksperimen Ayunan Matematis
y = 4,0908x + 5,8645
0
50
100
150
200
250
300
0 10 20 30 40 50 60 70
Panjang Tali, l (cm)
Kuadrat
Osilasi,
T
2
(s
2
)
hasil ukur (y) hasil estimasi
 
 
cm
/
s
0321852
,
0
375
16125
10
10
46168
,
1
2
2
2
2
ˆ






  i
i
y
a
x
x
N
N
S
S
 
 
2
2
2
2
2
ˆ
s
2924253
,
1
375
16125
10
16125
46168
,
1






 

i
i
i
y
b
x
x
N
x
S
S
46168
,
1
8
0921
,
17
2
)
ˆ
( 2
ˆ






N
y
y
S
i
i
y
b
a
y dan
,
ˆ
ralat
nilai
an
Penghitung
Penghitungan Nilai g
Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa a
g
π

2
4
  2
m/s
08
,
0
65
,
9 

g
Maka diperoleh :
2
2
2
m/s
9,650615
4,090767
14
,
3
4
4




a
π
g
Sedangkan ralatnya adalah :
   
 
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
m/s
0759287
,
0
0,0321852
4,090767
14
,
3
4
4








 




















 a
a
g S
a
π
S
a
g
S
Jadi hasilnya adalah :
Terima kasih Matur nuwun

More Related Content

Similar to Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt

Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Estrela Bellia Muaja
 
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfPraktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfwildan hoerul
 
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptxbab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptxanas370247
 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxNariyahSilvianaErwan
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaanmas karebet
 
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptxAminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptxAminullah Assagaf
 
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacLaporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacPanji Adnan Coersea M.
 
171050801029 ona dermawan
171050801029 ona dermawan171050801029 ona dermawan
171050801029 ona dermawanMuhajirin Hajir
 
Laporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongLaporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongwindi pujiwati
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasiMizayanti Mizayanti
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-pentingFISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-pentingEko Efendi
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanDewi_Sejarah
 

Similar to Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt (20)

Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
 
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfPraktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
 
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptxbab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
 
7 8-kendali atribut
7 8-kendali atribut7 8-kendali atribut
7 8-kendali atribut
 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaan
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptxAminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Besaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan PengukuranBesaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan Pengukuran
 
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacLaporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
 
171050801029 ona dermawan
171050801029 ona dermawan171050801029 ona dermawan
171050801029 ona dermawan
 
Laporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongLaporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorong
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-pentingFISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
 
REGRESI LINIER BERGANDA
REGRESI LINIER BERGANDAREGRESI LINIER BERGANDA
REGRESI LINIER BERGANDA
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Pertemuan 3-Pengukuran dan Kalibrasi.ppt

  • 3. CINTA • 100 VIOLIN ROBERTO ANNISA • TUHAN  50% 75% 100% • ORANG TUA  25% 20% 20% • SAUDARA/ KELUARGA  10% 3% 10% • ”TEMAN”  15% 2% 15%
  • 4. PENGUKURAN Hasil pengukuran biasanya berupa angka-angka yang disajikan sedemikian rupa kepada khalayak untuk keperluan ilmiah atau untuk keperluan praktis lainnya. APAKAH HASIL PENGUKURAN SELALU TEPAT ? Masalahnya :
  • 5. Ko hasilnya beda-beda teruus, kenapa sih ? Kalo kayak gini trus gimaana donk? Waduuuh, bikin pusing aja.
  • 6. Makanya, kalian musti belajar teori ralat dengan baik!!
  • 7. • 0 1 2 (Nilai Skala Utama) • Jumlah garis dari 0-1 • Nilai Skala Terkecil (nst alat) • Nst = Nilai SU • Jumlah Garis • = 1 = 0,1 cm • 10 • nst = 1 = 0,5 cm • 2
  • 8. 1. KESALAHAN SISTEMATIS (SYSTEMATIC ERRORS) APA YANG MENYEBABKAN ???  Kesalahan Alat :zerro error, kelelahan alat (fatigue), aus, baterai lemah dsb.  Kesalahan Pribadi Pengamat : kesalahan parallax, salah interpolasi, salah metode, salah teknik penggunaan alat, kelelahan, ketidak-seriusan dsb.  Kesalahan Kalibrasi : kesalahan dalam pembuatan skala.  Beda kondisi pengukuran: suhu, tekanan, kelembaban dan sebagainya.
  • 9. 2. KESALAHAN RAMBANGAN (RANDOM ERRORS)  Fluktuasi tegangan listrik  Landasan alat tak stabil  Adanya angin saat pengukuran  Suasana bising  Noise pada rangkaian elektronika  Gerak brown molekul udara  Dan sebagainya.
  • 10. Ooo begitu ya! Tapi kalo hasil ukurnya beda-beda kayak gitu, trus yang bener yang manaa? Yang bener ya nilai yang terbaik. Naah, sekarang gimana cara memperoleh nilai yang terbaik ? OK, perhatikan lagi…
  • 11. NILAI TERBAIK DAN KETIDAKPASTIAN (RALAT) HASIL PENGUKURAN Yaitu pengukuran yang dilakukan hanya sekali dan menghasilkan satu nilai data saja. Ralatnya diperoleh dari :  1/2 skala terkecil  jika hasil ukur tidak digunakan untuk menentukan nilai besaran lain    satuan x S x x   PENGUKURAN TUNGGAL Hasil ukur disajikan dalam bentuk
  • 12.     1 2     N N x x S i x Yaitu pengukuran yang dilakukan berkali-kali tanpa ada perubahan setting alat. Hasil terbaiknya diambil dari nilai rata-rata sampel: PENGUKURAN BERULANG N x N x x x x N i i N        1 2 1 ... Dan ralatnya adalah :
  • 13. CONTOH ANALISIS DATA PENGUKURAN BERULANG   ) 2 2 (cm i x δ 0,2210 0,0169 0,0289 0,0529 0,0009 0,0529 0,0009 0,0289 0,0049 0,0049 0,0289 (cm) x x x δ i i   0,00 0,13 -0,17 0,23 0,03 0,23 0,03 -0,17 -0,07 -0,07 -0,17 (cm) i x 154,70 S 15,60 10 15,30 9 15,70 8 15,50 7 15,70 6 15,50 5 15,30 4 15,40 3 15,40 2 15,30 1 i cm 47 , 15 10 70 , 154 1      N x x N i i     cm 049554 , 0 90 2210 , 0 1 2       N N x x S i x     cm 05 , 0 47 , 15     x S x x
  • 14. PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG Yaitu penentuan nilai suatu besaran dengan cara penghitungan berdasarkan rumus. Misalnya luas suatu bidang, volume suatu bangun ruang dsb. Jika nilai suatu besaran dinyatakan sebagai : F=f(x,y,z…) Maka ralatnya diperoleh dengan metode rambatan : ... 2 2 2                               z y x F S z F S y F S x F S
  • 15. CONTOH PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG 1 2,34 5,99 0,000025 0,000009 2 2,32 5,98 0,000225 0,000169 3 2,35 6,00 0,000225 0,000049 4 2,33 5,97 0,000025 0,000529 5 2,32 6,02 0,000225 0,000729 6 2,35 5,99 0,000225 0,000009 7 2,34 5,98 0,000025 0,000169 8 2,35 6,02 0,000225 0,000729 9 2,31 6,01 0,000625 0,000289 10 2,34 5,97 0,000025 0,000529 23,35 59,93 0,001850 0,003210 Misalkan telah dilakukan pengukuran diameter dan tinggi silinder secara berulang sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: i i d i t 2 ) ( d di  2 ) ( t ti  S Menentukan volume silinder
  • 16. cm 993 5 10 93 59 10 10 1 , ,      i i t t Nilai terbaik untuk diameter dan tinggi silinder adalah: cm 335 , 2 10 35 , 23 10 10 1      i i d d Sedangkan ralatnya masing-masing adalah :   cm 004534 0 90 0,001850 1 2 , ) (       N N d d S i d   cm 005972 0 90 0,003210 1 2 , ) (       N N t t S i t Hasil-hasil ini disajikan sebagai berikut : • d = (2335  4) × 10-3 cm atau d = (23,40  0,04) mm. • t = (5993  6) × 10-3 cm atau t = (59,90  0,06) mm.
  • 17. Menghitung volume silinder t d π V 2 4 1  Volume silinder = luas penampang × tinggi silinder Dengan memasukkan nilai d dan t di atas serta  = 3,14 maka : 3 3 2 cm 6630298 25 mm 0298 25663 90 59 40 23 14 3 4 1 , , , , ,       V Bagaimanakah dengan ralatnya ?
  • 18. MENGHITUNG RALAT VOLUME SILINDER 2 2 2 2 2 4 4 2                                   t d t d V S d π S dt π S t V S d V S t d π V 2 4 1  Terdapat dua variabel yang menentukan nilai V, yaitu d dan t, V = f(d,t) maka ralatnya ditentukan dengan menurunkannya terhadap kedua variabel tersebut. Perhatikan persamaan di samping !
  • 20. REGRESI LINIER (LINIERISASI) Yakni metode penentuan garis lurus pendekatan terbaik untuk memperoleh nilai suatu besaran berdasarkan pasangan data pengukuran dengan variabel diubah-ubah. Ciri-ciri gejala fisika yang bisa dilinierisasi :  Terdapat variabel (terikat) yang ikut berubah secara beraturan (bisa berbanding lurus, terbalik, eksponensial atau logaritmis) ketika variabel lain (bebas) mengalami perubahan,  Kedua variabel diukur secara simultan dengan alat ukur yang berbeda  Ada suatu konstanta yang biasanya menunjukkan gradien (kemiringan grafik).  Secara umum (bisa) mengikuti model persamaan : y = ax + b
  • 21. Contoh Pengukuran yang Bisa Dilinierisasi • Penentuan nilai percepatan gravitasi bumi dengan mengukur periode osilasi pendulum untuk setiap panjang tali yang berbeda • Penentuan laju gelombang bunyi dengan mengukur panjang gelombang untuk setiap frekuensi yang berbeda • Penentuan nilai modulus elastisitas bahan dengan mengukur perubahan panjang untuk setiap beban pemberat yang berbeda • Penentuan resistivitas suatu bahan homogen dengan mengukur resistansinya untuk setiap panjang bahan • Dan sebagainya.
  • 22. CONTOH : Eksperimen Ayunan Matematis Eksperimen penentuan g Besaran yang diukur langsung adalah panjang tali, l (var. bebas) dan periode osilasi (var. terikat), T. i l (cm) T2 (s2) 1 60 15,84 2 55 15,18 3 50 14,59 4 45 13,75 5 40 12,92 6 35 12,28 7 30 11,35 8 25 10,41 9 20 9,35 10 15 8,19 Bagaimana selanjutnya ?
  • 23. Hubungan antara l dan T dinyatakan dalam persamaan : g l π T 2  Jika antara l dan T diplot ke grafik maka akan diperoleh kurva parabolik. Untuk mendapatkan kurva linier maka persamaan tersebut harus diubah ke bentuk linier terlebih dahulu. l g π T 2 2 4  b ax y   Misalkan T2 = y, l = x dan 42/g = a, maka akan diperoleh sebuah persamaan garis lurus : Dalam hal ini b adalah koefisien titik potong kurva terhadap sumbu y Selanjutnya untuk mendapatkan nilai a dan b data di atas diolah sebagai berikut :
  • 24. 1 60 15,84 250,9056 3600 15054,3360 2 55 15,18 230,4324 3025 12673,7820 3 50 14,59 212,8681 2500 10643,4050 4 45 13,75 189,0625 2025 8507,8125 5 40 12,92 166,9264 1600 6677,0560 6 35 12,28 150,7984 1225 5277,9440 7 30 11,35 128,8225 900 3864,6750 8 25 10,41 108,3681 625 2709,2025 9 20 9,35 87,4225 400 1748,4500 10 15 8,19 67,0761 225 1006,1415 S 375 123,86 1592,6826 16125 68162,8045 (cm) i x l  i 2 i x i i y x (s) T i y T  2
  • 25. Nilai a dan b masing-masing adalah:       cm / s 0908 , 4 375 16125 10 6826 , 1592 375 8045 , 68162 10 ) ( 2 2 2 2                i i i i i i x x N y x y x N a       2 2 2 2 2 s 8645 , 5 375 16125 10 8045 , 68162 375 6826 , 1592 16125 ) (                 i i i i i i i x x N y x x y x b Bagaimana dengan ketidakpastian nilai a dan b ?
  • 26. Sebelum menentukan ralat a dan b, haruslah dihitung terlebih dahulu nilai pendekatan terbaiknya (y estimasi) beserta ralatnya. Dengan memasukkan nilai-nilai x, a dan b ke dalam persamaan y = ax+b maka akan diperoleh nilai-nilai y estimasi. Untuk membedakan dengan nilai y hasil ukur maka digunakan simbol ŷ Hasilnya disajikan dalam tabel berikut :
  • 27. Jika penghitungan dilakukan dengan benar maka nilai-nilai antara keduanya akan saling berdekatan dan jumlah keduanya akan tepat sama. Hasil plot grafiknya adalah sebagai berikut : x 1 60 250,9056 251,3105 0,1640 2 55 230,4324 230,8567 0,1800 3 50 212,8681 210,4028 6,0775 4 45 189,0625 189,9490 0,7859 5 40 166,9264 169,4952 6,5986 6 35 150,7984 149,0413 3,0873 7 30 128,8225 128,5875 0,0552 8 25 108,3681 108,1337 0,0550 9 20 87,4225 87,6798 0,0662 10 15 67,0761 67,2260 0,0225 S 375 1592,6826 1592,6826 17,0921 y i ŷ  2 ŷ y  y y ˆ dan nilai - nilai Perhatikan
  • 28. Grafik Hubungan Panjang Tali terhadap Kuadrat Osilasi pada Eksperimen Ayunan Matematis y = 4,0908x + 5,8645 0 50 100 150 200 250 300 0 10 20 30 40 50 60 70 Panjang Tali, l (cm) Kuadrat Osilasi, T 2 (s 2 ) hasil ukur (y) hasil estimasi
  • 29.     cm / s 0321852 , 0 375 16125 10 10 46168 , 1 2 2 2 2 ˆ         i i y a x x N N S S     2 2 2 2 2 ˆ s 2924253 , 1 375 16125 10 16125 46168 , 1          i i i y b x x N x S S 46168 , 1 8 0921 , 17 2 ) ˆ ( 2 ˆ       N y y S i i y b a y dan , ˆ ralat nilai an Penghitung
  • 30. Penghitungan Nilai g Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa a g π  2 4   2 m/s 08 , 0 65 , 9   g Maka diperoleh : 2 2 2 m/s 9,650615 4,090767 14 , 3 4 4     a π g Sedangkan ralatnya adalah :       2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 m/s 0759287 , 0 0,0321852 4,090767 14 , 3 4 4                                a a g S a π S a g S Jadi hasilnya adalah :