Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan tertekan dan kehilangan minat atau kesenangan. Terdapat berbagai jenis dan tingkat keparahan depresi. Terapi untuk depresi meliputi psikoterapi, terapi obat, dan terapi lain seperti terapi cahaya.
2. DEPRESI
• Gangguan mental umum yang ditandai
dengan perasaan tertekan, kehilangan
minat atau kesenangan, perasaan
bersalah atau rendah diri, tidur atau
nafsu makan yang terganggu, rendahnya
energi, dan konsentrasi yang buruk
3. JENIS DEPRESI
• Berdasarkan sumber/asal
- Depresi endogen
- Depresi eksogen
• Berdasarkan tingkat keparahan
- Distimia
- Depresi mayor
- Gangguan bipolar
- Depresi psikotik
4. EPIDEMIOLOGI
• Terjadi pada pria dan wanita, tapi pada wanita 2-3 kali
lebih sering terjadi.
• Terjadi pada semua umur, tapi paling sering terjadi pada
usia 25-44 tahun.
• Prevalesi depresi yg diperkirakan pada usia 65-80 tahun,
20,4% wanita dan 9,6% pria.
• Sekitar 8-18% pasien depresi mayor berasal dari
keluarga yang salah satu anggotanya memiliki sejarah
depresi, dan hanya 5,6% yang berasal dari keluarga
yang tidak mempunyai sejarah depresi.
6. PATOFISIOLOGI
• Hipotesis amina biogenik
Depresi disebabkan oleh penurunan jumlah
neurotransmiter (NE), serotonin (5-HT), atau dopamin
dalam otak.
• Hipotesisi sensitivitas reseptor
Perubahan sensitivitas reseptor NE dan 5-HT
berpengaruh pada awal munculnya depresi. Pemberian
obat AD secara kronik pada hewan menyebabkan
desensitisasi dan downregulation reseptor NE atau 5-HT.
7. PATOFISIOLOGI
• Hipotesis deregulasi
Kegagalan regulasi homeostatik sistem
neurotransmiter akan berdampak pada
aktivitas neurotransmiter.
• Hipotesis permisif
Kontrol emosi dipengaruhi oleh
keseimbangan antara serotonin dan
noradrenalin.
8. PATOFISIOLOGI
• Hipotesis hubungan 5-HT/NE
Tidak cukup teori neurotransmiter tunggal yang
berkaitan dengan depresi. Hipotesis ini
mempertahankan bahwa sistem serotonin dan
noradrenergik kedua-duanya berfungsi untuk
memperbaiki keadaan depresi.
10. MANIFESTASI KLINIK
• Gejala emosional
- Hilang gairah dan kegembiraan pada segela kegiatan.
- Merasa sedih, tertekan, pesimistik, tidak ada harapan
hidup.
- Sering merasa bersalah yang tidak realistik, shg dia
merasa pantas utk mendapatkan hukuman.
- Halusinasi pendengaran (kadang2 suara itu menyuruh
agar yg bersangkutan melakukan bunuh diri).
11. MANIFESTASI KLINIK
• Gejala fisik
- Mengeluh merasa lelah (pada pagi hari lebih berat)
yg diikuti dg keluhan sakit2 terutama sakit kepala,
menurunnya kemampuan untuk melakukan kegiatan
normal.
- Gangguan tidur (biasanya bangun jauh sebelum pagi
dan sulit untuk tidur kembali), atau sulit untuk
ngantuk dan mudah bangun lagi.
12. MANIFESTASI KLINIK
• Gejala fisik (lanjutan)
- Berkurangnya nafsu makan, shg terjadi penurunan
berat badan, terutama pada orang lanjut usia. Tapi
pada pasien2 tertentu kadang2 nafsu makan
meningkat dan berat badan bertambah.
- Kadang2 ada keluhan pada saluran pencernaan dan
jantung.
- Hilang gairah seksual atau libido.
13. MANIFESTASI KLINIK
• Gejala pikiran/kognitif
- Daya konsentrasi dan berpikir menurun, dan daya
ingat menurun terhadap kejadian2 yang baru terjadi.
- Rasa bingung dan bimbang/ragu.
• Gangguan psikomotor
- Gerakan fisik dan berbicara lambat.
- Depresi juga kadang2 diikuti oleh agitasi
psikomotor, melakukan gerakan2 yg tidak
berhenti (spt melangkah-langkah, meremas-remas
tangan, atau berteriak- teriak).
14. KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
A. Terdapat 5 atau lebih gejala selama 2 minggu, dan
minimal harus terdapat gejala no. 1 atau no. 2
1. Gangguan mood/perasaan hampir setiap hari
2. Penurunan ketertarikan atau kegembiraan pada semua
aktivitas sehari-hari
3. Penurunan berat badan yang signifikan walaupun tidak
diet atau peningkatan berat badan (perubahan berat
badan lebih dari 5% dalam sebulan), atau
penurunan/peningkatan nafsu makan hampir setiap
hari
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
15. KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari
6. Lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang
berlebihan hampir setiap hari
8. Penurunan kemampuan untuk berpikir atau
berkonsentrasi hampir setiap hari
9. Berpikir berulang-ulang tentang kematian (tidak takut
atas kematian), ide bunuh diri berulang-ulang tanpa
rencana khusus atau percobaan untuk bunuh diri.
16. KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
B. Gejala-gejala tersebut menyebabkan keadaan
menderita atau buruk pada kehidupan sosial,
pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
C. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologi
secara langsung dari suatu zat/obat (mis. Obat yg
disalahdunakan) atau kondisi medis umum (mis.
hipotiroid).
17. TERAPI DEPRESI
Non Farmakologi
• Electro Convulsive Therapy (ECT)
• Psikoterapi
• Terapi Cahaya (Bright Light Therapy
Terapi Farmakologi
• Antidepresiva klasik
• Obat generasi kedua
• Obat generasi ketiga (Penghambat MAO)
• Obat-obat antidepresan lainnya
18. TERAPI DEPRESI
• HASIL YANG DIINGINKAN
- Mengurangi gejala-gejala depresi.
- Mencegah episode depresi lebih
lanjut.
- Mengembalikan ke keadaan normal
seperti semula.
• PENDEKATAN UMUM TERAPI DEPRESI
- Terapi non-farmakologi
- Terapi farmakologi
19. TERAPI DEPRESI
• TERAPI NON-FARMAKOLOGI
1. Psikoterapi
Untuk depresi yang ringan sampai sedang,
psikoterapi menjadi the first-line therapy, tapi
untuk depresi mayor yg berat, tidak
direkomendasikan.
2. Electro Convulsive Therapy (ETC)
ETC efektif utk hampair semua jenis depresi mayor, dan
dapat memberikan efek yang lebih cepat.
20. TERAPI DEPRESI
• TERAPI NON-FARMAKOLOGI (lanjutan)
Efek samping ETC : disfungsi kognitif, disfungsi
kardiovaskular, apnea yg berkepanjangan, sakit kepala,
mual, dan nyeri otot.
3. Terapi cahaya (Bright Light Therapy)
Beberapa individu mengalami episode depresi selama
musim tertentu (seasonal affective disorder),
umumnya terjadi pada musim dingin. Cahaya
lingkungan yg berkurang mungkin sbg faktor utama
terjadinya depresi musim dingin.
21. TERAPI DEPRESI
• TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi farmakologi adalah terapi dengan
menggunakan obat antidepresi. Obat antidepresi
diklasifikasikan berdasarkan struktur kimia atau
mekanisme kerjanya.
22. KLASIFIKASI OBAT AD
No Mekanisme Kerja Obat AD
1 Penghambat reuptake
5-HT/NE (tidak
selektif)
Antidepresi trisiklik
(mis. amitriptilin,
imipramin, doxepin,
desipramin)
2 Penghambat reuptake
5-HT (selektif)
SSRI (mis. fluoksetin,
paroksetin, sertralin)
3 Penghambat reuptake
NE (selektif)
Reboksetin
4 Penghambat MAO Fenelzin,
tranlisipromin