SlideShare a Scribd company logo
Psikologi Klinis 2 
(Pertemuan 2) 
Kuliahkita.com 
Pengajar: 
Edo Sebastian Jaya, M.Psi 
Retha Arjadi, M.Psi 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Agenda Kuliah 
• Mengenali gangguan perasaan (mood) 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Depresi unipolar 
• Depresi merupakan gangguan mood yang 
ditandai dengan gejala emosi, fisiologis 
dan perilaku, serta gejala kognitif. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Gejala depresi 
Gejala emosi: 
• Kesedihan, mood depresif, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya dilakukan, 
mudah marah, mudah tersinggung 
Gejala fisiologis dan perilaku: 
• Masalah tidur (kurang tidur atau tidur berlebihan), selera makan terganggu, gangguan 
psikomotor (gerakan otot), katatonik (dapat berupa tidak mau bergerak sama sekali atau 
tidak bisa berhenti bergerak), kelelahan, kehilangan energi 
Gejala kognitif: 
• Konsentrasi dan atensi (perhatian) menurun, sulit mengambil keputusan, merasa tidak 
berharga dan merasa bersalah, kepercayaan diri dan harga diri menjadi rendah, merasa 
tidak berdaya, adanya pemikiran mengenai bunuh diri dan kematian, terkadang disertai 
juga dengan adanya delusi atau halusinasi dengan tema-tema depresi (delusi dan 
halusinasi akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan skizofrenia). 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Diagnosis untuk depresi unipolar 
• Ada dua diagnosis yang hanya melibatkan gejala depresi 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
unipolar: 
– Gangguan depresi mayor 
• Diagnosis ini dapat diberikan jika seseorang mengalami mood depresif 
atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dilakukan, ditambah 
dengan setidaknya 4 gejala lain selama paling tidak 2 minggu berturut-turut. 
Gejala-gejala yang dialami pun harus cukup parah hingga 
mengganggu fungsi sehari-hari dari orang yang mengalaminya. 
– Gangguan distimik 
• Gejala depresi yang dialami cenderung lebih ringan daripada gangguan 
depresi mayor, tetapi sifatnya lebih kronis. Diagnosis ini dapat diberikan 
kepada seseorang yang mengalami mood depresif ditambah dengan 2 
gejala lain selama setidaknya 2 TAHUN. Dalam 2 tahun tersebut, orang 
tersebut harus setidaknya pernah terbebas dari gejala depresi sama 
sekali selama 2 bulan atau lebih, tetapi kemudian gejala tersebut 
muncul kembali, seperti datang dan pergi secara konsisten hingga 
mencapai 2 tahun.
Fakta-fakta mengenai depresi 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Depresi dapat dialami oleh 
siapapun, dari latar belakang 
usia, jenis kelamin, sosial 
ekonomi manapun, tanpa 
pandang bulu. 
• Setiap orang pasti pernah 
mengalami gejala-gejala 
depresi dalam hidupnya, dan 
ini sangat WAJAR! Tetapi tidak 
semuanya sampai dapat 
didiagnosis mengalami 
gangguan depresi mayor atau 
gangguan distimik.
Fakta-fakta mengenai depresi 
• Orang yang berada pada masa 
dewasa muda adalah yang 
paling rentan dan banyak 
mengalami depresi (terkait 
tuntutan hidup yang mulai 
berdatangan, harus mulai 
bekerja, mulai benar-benar 
mandiri dan bertanggung jawab 
atas hidup sendiri, memikirkan 
pekerjaan, hubungan dengan 
lawan jenis, dll). 
• Banyak orang yang pernah mengalami depresi selama berbulan-bulan, 
akan berkemungkinan mengalami depresi kembali (relapse/ 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
kambuh) selama hidupnya.
Gangguan mood bipolar 
• Gangguan bipolar 
– Orang dengan gangguan 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
ini mengalami periode 
gejala depresi serta gejala 
mania secara bergantian 
(oleh karena itu disebut 
bipolar, “bi” artinya dua).
Diagnosis mania 
• Diagnosis mania dapat diberikan jika seseorang menunjukkan mood 
yang meningkat drastis selama setidaknya 1 minggu, ditambah 
dengan setidaknya 3 gejala berikut ini: 
• Mood yang meningkat drastis atau mudah marah 
• Merasa sangat percaya diri atau merasa diri sangat hebat 
• Kebutuhan tidur berkurang 
• Lebih banyak bicara dari sebelumnya, ada dorongan untuk terus berbicara 
• Ada lompatan-lompatan ide atau perasaan bahwa pikiran sedang bekerja 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
sangat cepat dan berkejaran 
• Sulit konsentrasi, pikiran bercabang-cabang, seperti bingung 
• Peningkatan aktivitas yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu 
yang tidak masuk akal/ berlebihan 
• Terlibat pada aktivitas yang berpotensi membahayakan diri 
• Gejala mania yang lebih ringan (tidak parah) dikenal dengan nama: 
hipomania.
Bipolar I dan Bipolar II 
• Ada dua jenis bipolar yang dapat dibedakan berdasakan 
ada atau tidaknya episode depresi mayor, kriteria mania, 
dan episode hipomania. 
Kriteria Bipolar I Bipolar II 
Episode depresi mayor Dapat muncul, tetapi tidak 
harus ada untuk dapat 
diberikan diagnosis ini 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
HARUS ADA untuk dapat 
diberikan diagnosis ini 
Episode memenuhi kriteria 
penuh untuk mania 
HARUS ADA untuk dapat 
diberikan diagnosis ini 
TIDAK BOLEH ada untuk 
dapat diberikan diagnosis ini 
Episode hipomania Dapat muncul antara 
episode mania parah dan 
depresi mayor, tetapi tidak 
harus ada untuk diagnosis 
ini 
HARUS ADA untuk dapat 
diberikan diagnosis ini
Fakta-fakta seputar gangguan bipolar 
• Jumlah orang yang mengalami bipolar lebih 
sedikit dibandingkan orang yang mengalami 
depresi. 
• Laki-laki dan peremuan memiliki peluang yang 
sama untuk mengalami gangguan bipolar. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Penyebab: Teori biologis mengenai gangguan mood 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Teori genetik 
– Ada gen “gangguan” tertentu yang dimiliki seseorang yang 
mengakibatkannya mengalami gangguan depresi atau 
bipolar 
• Teori neurotransmitter 
– Adanya gangguan pada regulasi neurotransmitter dan 
reseptor neurotransmitter menyebabkan depresi dan mania. 
• Abnormalitas neurofisiologis 
– Adanya abnormalitas pada struktur dan fungsi dari daerah-daerah 
yang terkait dengan emosi seseorang: prefrontal 
cortex, hippocampus, anterior cingulate cortex, dan 
amygdala. 
• Abnormalitas neuroendokrin 
– Orang-orang depresi menunjukkan hiperaktivitas kronis pada 
hypothalamic-pituitary adrenal axis, yang bertugas 
membantu mengelola respon emosi. Karena hiperaktivitas 
tersebut, maka respon emosi menjadi tidak normal. 
* Bahasan ini merupakan fokus dari bidang neuropsikologi, pada kuliah ini tidak akan dijelaskan secara detil.
Penyebab: Teori psikologis mengenai gangguan 
mood 
• Teori perilaku (behavioral) 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
– Teori Lewinsohn: 
• Orang dapat menjadi depresi karena mengalami lebih sedikit 
kejadian yang mendatangkan konsekuensi positif 
(reinforcement positif) dan mengalami lebih banyak kejadian-kejadian 
yang tidak menyenangkan dalam hidupnya. Inilah 
yang memunculkan depresi dalam diri mereka. 
– Teori learned helplessness: 
• Orang depresi memiliki kontrol yang minim atas hal-hal yang 
terjadi dalam hidupnya, yang kemudian membuat mereka 
berpikiran bahwa mereka itu tidak berdaya, dan kemudian 
memunculkan gejala-gejala depresi dalam diri mereka.
Penyebab: Teori psikologis mengenai gangguan 
mood 
• Teori kognitif 
– Teori kognitif dari Aaron Beck: 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Orang depresi memiliki pikiran negatif yang mereka 
yakini mengenai dirinya, dunia, dan masa depan, dan 
keyakinan ini sulit diubah karena orang tersebut 
memiliki pikiran-pikiran yang tidak rasional. 
– Reformulasi dari teori learned 
helplessness: 
• Orang depresi memiliki kecenderungan untuk 
mengatribukasikan peristiwa-peristiwa yang mereka 
alami secara internal kepada dirinya sendiri, yang 
berkontribusi pada kemunculan gejala depresi. 
– Teori gaya respon ruminasi: 
• Orang depresi memiliki kecenderungan untuk berpikir 
berlarut-larut (ruminasi) mengenai gejala dan masalah 
yang mereka alami.
Penyebab: Teori psikologis mengenai gangguan 
mood 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Psikodinamika 
– Orang depresi secara tidak sadar menghukum diri 
mereka sendiri karena mereka merasa diabaikan oleh 
orang lain tetapi tidak dapat menghukum orang 
tersebut; ketergantungan yang tinggi kepada orang 
lain dan perfeksionisme adalah faktor resiko dari 
depresi. 
• Teori interpersonal 
– Orang yang mengalami depresi biasanya memiliki 
hubungan yang buruk dengan orang lain di 
sekitarnya (keluarga, pasangan, anak-anak, teman, 
kolega, tetangga, dll).
Penyebab: Perspektif sosial mengenai gangguan 
mood 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Penelitian menunjukkan bahwa orang 
yang berasal dari golongan sosial 
ekonomi rendah cenderung lebih 
rentan mengalami depresi. 
– Hal ini juga terkait dengan temuan 
bahwa orang yang berasal dari 
golongan sosial ekonomi rendah lebih 
rentan mengalami kekerasan dalam 
kehidupannya. 
• Budaya dengan industrialisasi memiliki 
kecenderungan meningkatkan peluang 
orang di dalamnya mengalami depresi 
daripada yang non-industrialisasi. 
• Manifestasi depresi dan mania antar 
budaya dapat berbeda satu sama lain. 
Penelitian di berbagai tempat dengan 
latar belakang budaya berbeda sangat 
diperlukan.
Terapi biologis untuk gangguan mood 
• Medikasi (obat-obatan) menggunakan 
antidepresan 
– Hanya dapat diberikan oleh psikiater (bukan 
psikolog), karena psikiater memiliki latar belakang 
pendidikan kedokteran dan berwenang memberi 
penanganan dengan obat-obatan. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Terapi psikologis untuk gangguan mood 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Terapi perilaku 
– Meningkatkan konsekuensi positif (reinforcers positif) dan menurunkan 
peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan dengan cara mengajarkan orang 
depresi mengelola situasi interpersonal yang mereka hadapi dan melakukan 
lebih banyak aktivitas yang menyenangkan/ membuat mereka nyaman. 
• Terapi kognitif-perilaku 
– Terapi ini memiliki prinsip bahwa pikiran yang 
dimiliki seseorang dapat mempengaruhi 
perasaan dan tindakannya, dan pikiran-perasaan- 
tindakan tersebut kemudian akan 
saling mempengaruhi satu sama lain. 
Menantang pikiran-pikiran yang tidak rasional 
dan menolong orang yang mengalami 
depresi untuk mempelajari cara berpikir yang 
lebih adaptif, serta perilaku yang lebih sehat.
Terapi psikologis untuk gangguan mood 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Terapi psikodinamika 
– Menolong orang depresi untuk mendapat insight bahwa ia mengalami 
kebencian yang tidak ia sadari serta perasaan takut diabaikan yang juga tidak 
ia sadari. Hal ini akan memfasilitasi perubahan dalam konsep diri dan perilaku 
mereka. 
• Terapi interpersonal 
– Menolong orang depresi untuk mengubah pola hubungan yang tidak sehat/ 
disfungsional yang ia miliki agar menjadi lebih sehat.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
SELESAI 
Psikologi Klinis 2 – Pertemuan 2 
Oleh: 
Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog 
Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog 
Bahan utama: 
Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw- 
Hill.

More Related Content

What's hot

Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Psikologi klinis 1 pertemuan 4Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Edo Sebastian Jaya
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Edo Sebastian Jaya
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1
Dessy Syahniar
 
Klasifikasi gangguan jiwa
Klasifikasi gangguan jiwaKlasifikasi gangguan jiwa
Klasifikasi gangguan jiwa
Ubaid Muzzaki
 
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwaKp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Ahmad Muhtar
 
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Dr. Umi Adzlin Silim
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
bkupstegal
 
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Muhammad Nasrullah
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
effarahman
 
Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormalFida Fidol
 
Kedaruratan Psikiatrik
Kedaruratan  PsikiatrikKedaruratan  Psikiatrik
Kedaruratan Psikiatrik
David Edward
 
kedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikkedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikJoni Iswanto
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Ahmad Muhtar
 
Laporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalilLaporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalil
Siti Subekti
 
Kecelaruan kebimbangan
Kecelaruan kebimbanganKecelaruan kebimbangan
Kecelaruan kebimbanganAliss Lysa
 

What's hot (20)

Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Psikologi klinis 1 pertemuan 4Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Psikologi klinis 1 pertemuan 4
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1
 
Klasifikasi gangguan jiwa
Klasifikasi gangguan jiwaKlasifikasi gangguan jiwa
Klasifikasi gangguan jiwa
 
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwaKp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
 
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
 
Bilazim
BilazimBilazim
Bilazim
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
 
Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 
Psikologi Abnormal (Terma)
Psikologi Abnormal (Terma)Psikologi Abnormal (Terma)
Psikologi Abnormal (Terma)
 
Kedaruratan Psikiatrik
Kedaruratan  PsikiatrikKedaruratan  Psikiatrik
Kedaruratan Psikiatrik
 
kedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikkedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrik
 
Kedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatriKedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatri
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
 
Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 
Laporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalilLaporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalil
 
Kecelaruan kebimbangan
Kecelaruan kebimbanganKecelaruan kebimbangan
Kecelaruan kebimbangan
 
Psikosis
PsikosisPsikosis
Psikosis
 

Similar to Psikologi klinis 2 pertemuan 2

fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
ZiaDr1
 
psikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptxpsikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptx
AldilaNursalma1
 
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptxParadigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
ArifTriSetyanto
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
kocankocan
 
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentanPerasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
DikaYanuar1
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Lautan Jiwa
 
Depresi remaja
Depresi remajaDepresi remaja
Depresi remaja
alfian_firdaus
 
Gangguan mood
Gangguan moodGangguan mood
Gangguan mood
BMG Training Indonesia
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Lautan Jiwa
 
referat jiwa.pptx
referat jiwa.pptxreferat jiwa.pptx
referat jiwa.pptx
RizkaIsmianaKeneda
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
David Edward
 
KONSELING KOMUNITAS.pptx
KONSELING KOMUNITAS.pptxKONSELING KOMUNITAS.pptx
KONSELING KOMUNITAS.pptx
Henipuspitasari17
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
monaarman
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
Angel Purwanti
 

Similar to Psikologi klinis 2 pertemuan 2 (20)

fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
psikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptxpsikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptx
 
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptxParadigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentanPerasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
 
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
 
Bipolar
BipolarBipolar
Bipolar
 
Depresi remaja
Depresi remajaDepresi remaja
Depresi remaja
 
Gangguan mood
Gangguan moodGangguan mood
Gangguan mood
 
M n d
M n dM n d
M n d
 
M n d AKPER PEMKAB MUNA
M n d AKPER PEMKAB MUNA M n d AKPER PEMKAB MUNA
M n d AKPER PEMKAB MUNA
 
Bipolar disorder
Bipolar disorderBipolar disorder
Bipolar disorder
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
referat jiwa.pptx
referat jiwa.pptxreferat jiwa.pptx
referat jiwa.pptx
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
KONSELING KOMUNITAS.pptx
KONSELING KOMUNITAS.pptxKONSELING KOMUNITAS.pptx
KONSELING KOMUNITAS.pptx
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
 
konsep DEpresi
konsep DEpresikonsep DEpresi
konsep DEpresi
 

Recently uploaded

2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 

Recently uploaded (8)

2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 

Psikologi klinis 2 pertemuan 2

  • 1. Psikologi Klinis 2 (Pertemuan 2) Kuliahkita.com Pengajar: Edo Sebastian Jaya, M.Psi Retha Arjadi, M.Psi Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 2. Agenda Kuliah • Mengenali gangguan perasaan (mood) Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 3. Depresi unipolar • Depresi merupakan gangguan mood yang ditandai dengan gejala emosi, fisiologis dan perilaku, serta gejala kognitif. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 4. Gejala depresi Gejala emosi: • Kesedihan, mood depresif, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya dilakukan, mudah marah, mudah tersinggung Gejala fisiologis dan perilaku: • Masalah tidur (kurang tidur atau tidur berlebihan), selera makan terganggu, gangguan psikomotor (gerakan otot), katatonik (dapat berupa tidak mau bergerak sama sekali atau tidak bisa berhenti bergerak), kelelahan, kehilangan energi Gejala kognitif: • Konsentrasi dan atensi (perhatian) menurun, sulit mengambil keputusan, merasa tidak berharga dan merasa bersalah, kepercayaan diri dan harga diri menjadi rendah, merasa tidak berdaya, adanya pemikiran mengenai bunuh diri dan kematian, terkadang disertai juga dengan adanya delusi atau halusinasi dengan tema-tema depresi (delusi dan halusinasi akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan skizofrenia). Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 5. Diagnosis untuk depresi unipolar • Ada dua diagnosis yang hanya melibatkan gejala depresi Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) unipolar: – Gangguan depresi mayor • Diagnosis ini dapat diberikan jika seseorang mengalami mood depresif atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dilakukan, ditambah dengan setidaknya 4 gejala lain selama paling tidak 2 minggu berturut-turut. Gejala-gejala yang dialami pun harus cukup parah hingga mengganggu fungsi sehari-hari dari orang yang mengalaminya. – Gangguan distimik • Gejala depresi yang dialami cenderung lebih ringan daripada gangguan depresi mayor, tetapi sifatnya lebih kronis. Diagnosis ini dapat diberikan kepada seseorang yang mengalami mood depresif ditambah dengan 2 gejala lain selama setidaknya 2 TAHUN. Dalam 2 tahun tersebut, orang tersebut harus setidaknya pernah terbebas dari gejala depresi sama sekali selama 2 bulan atau lebih, tetapi kemudian gejala tersebut muncul kembali, seperti datang dan pergi secara konsisten hingga mencapai 2 tahun.
  • 6. Fakta-fakta mengenai depresi Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Depresi dapat dialami oleh siapapun, dari latar belakang usia, jenis kelamin, sosial ekonomi manapun, tanpa pandang bulu. • Setiap orang pasti pernah mengalami gejala-gejala depresi dalam hidupnya, dan ini sangat WAJAR! Tetapi tidak semuanya sampai dapat didiagnosis mengalami gangguan depresi mayor atau gangguan distimik.
  • 7. Fakta-fakta mengenai depresi • Orang yang berada pada masa dewasa muda adalah yang paling rentan dan banyak mengalami depresi (terkait tuntutan hidup yang mulai berdatangan, harus mulai bekerja, mulai benar-benar mandiri dan bertanggung jawab atas hidup sendiri, memikirkan pekerjaan, hubungan dengan lawan jenis, dll). • Banyak orang yang pernah mengalami depresi selama berbulan-bulan, akan berkemungkinan mengalami depresi kembali (relapse/ Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) kambuh) selama hidupnya.
  • 8. Gangguan mood bipolar • Gangguan bipolar – Orang dengan gangguan Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) ini mengalami periode gejala depresi serta gejala mania secara bergantian (oleh karena itu disebut bipolar, “bi” artinya dua).
  • 9. Diagnosis mania • Diagnosis mania dapat diberikan jika seseorang menunjukkan mood yang meningkat drastis selama setidaknya 1 minggu, ditambah dengan setidaknya 3 gejala berikut ini: • Mood yang meningkat drastis atau mudah marah • Merasa sangat percaya diri atau merasa diri sangat hebat • Kebutuhan tidur berkurang • Lebih banyak bicara dari sebelumnya, ada dorongan untuk terus berbicara • Ada lompatan-lompatan ide atau perasaan bahwa pikiran sedang bekerja Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) sangat cepat dan berkejaran • Sulit konsentrasi, pikiran bercabang-cabang, seperti bingung • Peningkatan aktivitas yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak masuk akal/ berlebihan • Terlibat pada aktivitas yang berpotensi membahayakan diri • Gejala mania yang lebih ringan (tidak parah) dikenal dengan nama: hipomania.
  • 10. Bipolar I dan Bipolar II • Ada dua jenis bipolar yang dapat dibedakan berdasakan ada atau tidaknya episode depresi mayor, kriteria mania, dan episode hipomania. Kriteria Bipolar I Bipolar II Episode depresi mayor Dapat muncul, tetapi tidak harus ada untuk dapat diberikan diagnosis ini Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) HARUS ADA untuk dapat diberikan diagnosis ini Episode memenuhi kriteria penuh untuk mania HARUS ADA untuk dapat diberikan diagnosis ini TIDAK BOLEH ada untuk dapat diberikan diagnosis ini Episode hipomania Dapat muncul antara episode mania parah dan depresi mayor, tetapi tidak harus ada untuk diagnosis ini HARUS ADA untuk dapat diberikan diagnosis ini
  • 11. Fakta-fakta seputar gangguan bipolar • Jumlah orang yang mengalami bipolar lebih sedikit dibandingkan orang yang mengalami depresi. • Laki-laki dan peremuan memiliki peluang yang sama untuk mengalami gangguan bipolar. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 12. Penyebab: Teori biologis mengenai gangguan mood Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Teori genetik – Ada gen “gangguan” tertentu yang dimiliki seseorang yang mengakibatkannya mengalami gangguan depresi atau bipolar • Teori neurotransmitter – Adanya gangguan pada regulasi neurotransmitter dan reseptor neurotransmitter menyebabkan depresi dan mania. • Abnormalitas neurofisiologis – Adanya abnormalitas pada struktur dan fungsi dari daerah-daerah yang terkait dengan emosi seseorang: prefrontal cortex, hippocampus, anterior cingulate cortex, dan amygdala. • Abnormalitas neuroendokrin – Orang-orang depresi menunjukkan hiperaktivitas kronis pada hypothalamic-pituitary adrenal axis, yang bertugas membantu mengelola respon emosi. Karena hiperaktivitas tersebut, maka respon emosi menjadi tidak normal. * Bahasan ini merupakan fokus dari bidang neuropsikologi, pada kuliah ini tidak akan dijelaskan secara detil.
  • 13. Penyebab: Teori psikologis mengenai gangguan mood • Teori perilaku (behavioral) Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) – Teori Lewinsohn: • Orang dapat menjadi depresi karena mengalami lebih sedikit kejadian yang mendatangkan konsekuensi positif (reinforcement positif) dan mengalami lebih banyak kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan dalam hidupnya. Inilah yang memunculkan depresi dalam diri mereka. – Teori learned helplessness: • Orang depresi memiliki kontrol yang minim atas hal-hal yang terjadi dalam hidupnya, yang kemudian membuat mereka berpikiran bahwa mereka itu tidak berdaya, dan kemudian memunculkan gejala-gejala depresi dalam diri mereka.
  • 14. Penyebab: Teori psikologis mengenai gangguan mood • Teori kognitif – Teori kognitif dari Aaron Beck: Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Orang depresi memiliki pikiran negatif yang mereka yakini mengenai dirinya, dunia, dan masa depan, dan keyakinan ini sulit diubah karena orang tersebut memiliki pikiran-pikiran yang tidak rasional. – Reformulasi dari teori learned helplessness: • Orang depresi memiliki kecenderungan untuk mengatribukasikan peristiwa-peristiwa yang mereka alami secara internal kepada dirinya sendiri, yang berkontribusi pada kemunculan gejala depresi. – Teori gaya respon ruminasi: • Orang depresi memiliki kecenderungan untuk berpikir berlarut-larut (ruminasi) mengenai gejala dan masalah yang mereka alami.
  • 15. Penyebab: Teori psikologis mengenai gangguan mood Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Psikodinamika – Orang depresi secara tidak sadar menghukum diri mereka sendiri karena mereka merasa diabaikan oleh orang lain tetapi tidak dapat menghukum orang tersebut; ketergantungan yang tinggi kepada orang lain dan perfeksionisme adalah faktor resiko dari depresi. • Teori interpersonal – Orang yang mengalami depresi biasanya memiliki hubungan yang buruk dengan orang lain di sekitarnya (keluarga, pasangan, anak-anak, teman, kolega, tetangga, dll).
  • 16. Penyebab: Perspektif sosial mengenai gangguan mood Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berasal dari golongan sosial ekonomi rendah cenderung lebih rentan mengalami depresi. – Hal ini juga terkait dengan temuan bahwa orang yang berasal dari golongan sosial ekonomi rendah lebih rentan mengalami kekerasan dalam kehidupannya. • Budaya dengan industrialisasi memiliki kecenderungan meningkatkan peluang orang di dalamnya mengalami depresi daripada yang non-industrialisasi. • Manifestasi depresi dan mania antar budaya dapat berbeda satu sama lain. Penelitian di berbagai tempat dengan latar belakang budaya berbeda sangat diperlukan.
  • 17. Terapi biologis untuk gangguan mood • Medikasi (obat-obatan) menggunakan antidepresan – Hanya dapat diberikan oleh psikiater (bukan psikolog), karena psikiater memiliki latar belakang pendidikan kedokteran dan berwenang memberi penanganan dengan obat-obatan. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 18. Terapi psikologis untuk gangguan mood Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Terapi perilaku – Meningkatkan konsekuensi positif (reinforcers positif) dan menurunkan peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan dengan cara mengajarkan orang depresi mengelola situasi interpersonal yang mereka hadapi dan melakukan lebih banyak aktivitas yang menyenangkan/ membuat mereka nyaman. • Terapi kognitif-perilaku – Terapi ini memiliki prinsip bahwa pikiran yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi perasaan dan tindakannya, dan pikiran-perasaan- tindakan tersebut kemudian akan saling mempengaruhi satu sama lain. Menantang pikiran-pikiran yang tidak rasional dan menolong orang yang mengalami depresi untuk mempelajari cara berpikir yang lebih adaptif, serta perilaku yang lebih sehat.
  • 19. Terapi psikologis untuk gangguan mood Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Terapi psikodinamika – Menolong orang depresi untuk mendapat insight bahwa ia mengalami kebencian yang tidak ia sadari serta perasaan takut diabaikan yang juga tidak ia sadari. Hal ini akan memfasilitasi perubahan dalam konsep diri dan perilaku mereka. • Terapi interpersonal – Menolong orang depresi untuk mengubah pola hubungan yang tidak sehat/ disfungsional yang ia miliki agar menjadi lebih sehat.
  • 20. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) SELESAI Psikologi Klinis 2 – Pertemuan 2 Oleh: Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog Bahan utama: Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw- Hill.