Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan tertekan dan kehilangan minat atau kesenangan. Terdapat berbagai jenis dan tingkat keparahan depresi. Terapi untuk depresi meliputi psikoterapi, terapi obat, dan terapi lain seperti terapi cahaya.
Pasien berusia 40 tahun ini didiagnosis dengan depresi berat setelah mengalami gejala depresi seperti kehilangan minat, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan rasa bersalah selama lebih dari dua minggu serta mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial. Depresi ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga dengan depresi, kematian istri dua tahun lalu, serta tekan
Dokumen tersebut membahas tentang kemurungan, gangguan mental yang menyebabkan perasaan sedih berkepanjangan dan kehilangan minat. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab, gejala, dan risiko kemurungan serta pencegahan dan pengobatannya.
Depresi adalah gangguan kejiwaan yang ditandai oleh perasaan sedih dan tidak bersemangat berkepanjangan, yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak produktif atau bahkan bunuh diri. Gejalanya meliputi perubahan mood, minat, tidur, dan nafsu makan. Depresi dapat diobati dengan terapi kognitif-perilaku, obat anti depresan, serta rehabilitasi psikososial untuk memulihkan fungsi sehari-hari.
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan depresi, gangguan ansietas, delirium, dementia, dan gangguan somatoform beserta gejala dan penatalaksanaannya.
Depresi adalah gangguan mental yang umum yang ditandai oleh perasaan sedih berkepanjangan, kehilangan minat, dan gejala fisik seperti gangguan tidur dan nafsu makan. Depresi dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, dan stres kehidupan. Pengobatan depresi meliputi terapi obat, terapi kejut listrik, dan psikoterapi. Orang yang mengalami depresi perlu mencari bantuan medis secepatnya.
Pasien berusia 40 tahun ini didiagnosis dengan depresi berat setelah mengalami gejala depresi seperti kehilangan minat, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan rasa bersalah selama lebih dari dua minggu serta mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial. Depresi ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga dengan depresi, kematian istri dua tahun lalu, serta tekan
Dokumen tersebut membahas tentang kemurungan, gangguan mental yang menyebabkan perasaan sedih berkepanjangan dan kehilangan minat. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab, gejala, dan risiko kemurungan serta pencegahan dan pengobatannya.
Depresi adalah gangguan kejiwaan yang ditandai oleh perasaan sedih dan tidak bersemangat berkepanjangan, yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak produktif atau bahkan bunuh diri. Gejalanya meliputi perubahan mood, minat, tidur, dan nafsu makan. Depresi dapat diobati dengan terapi kognitif-perilaku, obat anti depresan, serta rehabilitasi psikososial untuk memulihkan fungsi sehari-hari.
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan depresi, gangguan ansietas, delirium, dementia, dan gangguan somatoform beserta gejala dan penatalaksanaannya.
Depresi adalah gangguan mental yang umum yang ditandai oleh perasaan sedih berkepanjangan, kehilangan minat, dan gejala fisik seperti gangguan tidur dan nafsu makan. Depresi dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, dan stres kehidupan. Pengobatan depresi meliputi terapi obat, terapi kejut listrik, dan psikoterapi. Orang yang mengalami depresi perlu mencari bantuan medis secepatnya.
Dokumen tersebut membahas gangguan mental yang umum menyerang lanjut usia seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar disorder, dan skizofrenia. Jenis gangguan ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti perubahan suasana hati, pikiran, dan perilaku. Pengobatan gangguan mental pada lanjut usia meliputi pemberian obat, psikoterapi, bahkan rawat inap.
Dokumen tersebut membahas gangguan kejiwaan seperti kecemasan, depresi, skizofrenia, gangguan tidur, dan penyalahgunaan zat. Jenis-jenis kecemasan dijelaskan seperti GAD, panik, OCD, fobia sosial, dan PTSD. Penyebab dan pengobatan gangguan kecemasan dan depresi juga diuraikan, termasuk berbagai jenis obat antikecemasan dan antidepresan beserta efek sampingnya. Terapi non-farmasi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pelayanan farmasi pada penderita gangguan depresi. Gangguan depresi merupakan masalah kesehatan mental yang umum dengan gejala seperti kesedihan, kelelahan, dan gangguan tidur. Farmasis berperan penting dalam mengelola pengobatan pasien dengan melakukan evaluasi, menyusun rencana pelayanan, memberikan konseling, dan memantau kepatuhan serta efek samping obat.
Ny. T mengalami gangguan depresi berupa episode depresif akut yang ditandai dengan gejala khas seperti kehilangan minat, sulit tidur, kelelahan, rasa bersalah, dan kehilangan nafsu makan selama beberapa minggu.
Dokumen tersebut membahas tentang depresi, termasuk pengertian, faktor penyebab, gejala, ciri kepribadian penderita depresi, dan cara menanggulangi depresi. Topik utama dokumen adalah memahami depresi dan membantu mengurangi gejala depresi baik di lingkungan masyarakat maupun pribadi.
Dokumen tersebut membahas gangguan mood yang mencakup depresi dan mania. Gangguan mood dapat berupa mood normal, tinggi atau terdepresi. Gangguan mood klinis ditandai hilangnya kendali diri dan penderitaan berat. Depresi ditandai kehilangan minat dan energi, sementara mania menunjukkan sikap meluap-luap dan gagasan yang meloncat-loncat. Gangguan mood dapat disebabkan faktor biologis, genetik, dan psikososial sepert
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang psikiatri geriatri yang menyangkut pencegahan, diagnosis, dan terapi gangguan psikologis pada usia lanjut.
2. Gangguan yang paling umum pada usia lanjut adalah gangguan depresi, gangguan kognitif (demensia), gangguan fobia, gangguan penggunaan alkohol, skizofrenia, dan gangguan kecemasan.
3. Usia lanjut memil
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gangguan jiwa yang umum terjadi di masyarakat seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan depresi dan gangguan cemas. Gangguan-gangguan ini ditandai dengan gejala gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Dokumen juga menjelaskan pentingnya deteksi dini, pengobatan, dukungan keluarga dan ter
Tiga hal utama dalam dokumen ini adalah:
1. Kegawatdaruratan psikiatrik merupakan gangguan pikiran, perasaan, dan tindakan yang membutuhkan intervensi segera untuk menjaga keselamatan pasien dan lingkungan.
2. Kondisi seperti gaduh gelisah, tindakan kekerasan, dan percobaan bunuh diri merupakan kondisi darurat psikiatri.
3. Evaluasi darurat bertujuan untuk menilai kondisi pas
Dokumen tersebut membahas gangguan mental yang umum menyerang lanjut usia seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar disorder, dan skizofrenia. Jenis gangguan ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti perubahan suasana hati, pikiran, dan perilaku. Pengobatan gangguan mental pada lanjut usia meliputi pemberian obat, psikoterapi, bahkan rawat inap.
Dokumen tersebut membahas gangguan kejiwaan seperti kecemasan, depresi, skizofrenia, gangguan tidur, dan penyalahgunaan zat. Jenis-jenis kecemasan dijelaskan seperti GAD, panik, OCD, fobia sosial, dan PTSD. Penyebab dan pengobatan gangguan kecemasan dan depresi juga diuraikan, termasuk berbagai jenis obat antikecemasan dan antidepresan beserta efek sampingnya. Terapi non-farmasi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pelayanan farmasi pada penderita gangguan depresi. Gangguan depresi merupakan masalah kesehatan mental yang umum dengan gejala seperti kesedihan, kelelahan, dan gangguan tidur. Farmasis berperan penting dalam mengelola pengobatan pasien dengan melakukan evaluasi, menyusun rencana pelayanan, memberikan konseling, dan memantau kepatuhan serta efek samping obat.
Ny. T mengalami gangguan depresi berupa episode depresif akut yang ditandai dengan gejala khas seperti kehilangan minat, sulit tidur, kelelahan, rasa bersalah, dan kehilangan nafsu makan selama beberapa minggu.
Dokumen tersebut membahas tentang depresi, termasuk pengertian, faktor penyebab, gejala, ciri kepribadian penderita depresi, dan cara menanggulangi depresi. Topik utama dokumen adalah memahami depresi dan membantu mengurangi gejala depresi baik di lingkungan masyarakat maupun pribadi.
Dokumen tersebut membahas gangguan mood yang mencakup depresi dan mania. Gangguan mood dapat berupa mood normal, tinggi atau terdepresi. Gangguan mood klinis ditandai hilangnya kendali diri dan penderitaan berat. Depresi ditandai kehilangan minat dan energi, sementara mania menunjukkan sikap meluap-luap dan gagasan yang meloncat-loncat. Gangguan mood dapat disebabkan faktor biologis, genetik, dan psikososial sepert
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang psikiatri geriatri yang menyangkut pencegahan, diagnosis, dan terapi gangguan psikologis pada usia lanjut.
2. Gangguan yang paling umum pada usia lanjut adalah gangguan depresi, gangguan kognitif (demensia), gangguan fobia, gangguan penggunaan alkohol, skizofrenia, dan gangguan kecemasan.
3. Usia lanjut memil
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gangguan jiwa yang umum terjadi di masyarakat seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan depresi dan gangguan cemas. Gangguan-gangguan ini ditandai dengan gejala gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Dokumen juga menjelaskan pentingnya deteksi dini, pengobatan, dukungan keluarga dan ter
Tiga hal utama dalam dokumen ini adalah:
1. Kegawatdaruratan psikiatrik merupakan gangguan pikiran, perasaan, dan tindakan yang membutuhkan intervensi segera untuk menjaga keselamatan pasien dan lingkungan.
2. Kondisi seperti gaduh gelisah, tindakan kekerasan, dan percobaan bunuh diri merupakan kondisi darurat psikiatri.
3. Evaluasi darurat bertujuan untuk menilai kondisi pas
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. DEPRESI
• Gangguan mental umum yang ditandai
dengan perasaan tertekan, kehilangan
minat atau kesenangan, perasaan
bersalah atau rendah diri, tidur atau
nafsu makan yang terganggu, rendahnya
energi, dan konsentrasi yang buruk
3. JENIS DEPRESI
• Berdasarkan sumber/asal
- Depresi endogen
- Depresi eksogen
• Berdasarkan tingkat keparahan
- Distimia
- Depresi mayor
- Gangguan bipolar
- Depresi psikotik
4. EPIDEMIOLOGI
• Terjadi pada pria dan wanita, tapi pada wanita 2-3 kali
lebih sering terjadi.
• Terjadi pada semua umur, tapi paling sering terjadi pada
usia 25-44 tahun.
• Prevalesi depresi yg diperkirakan pada usia 65-80 tahun,
20,4% wanita dan 9,6% pria.
• Sekitar 8-18% pasien depresi mayor berasal dari
keluarga yang salah satu anggotanya memiliki sejarah
depresi, dan hanya 5,6% yang berasal dari keluarga
yang tidak mempunyai sejarah depresi.
6. PATOFISIOLOGI
• Hipotesis amina biogenik
Depresi disebabkan oleh penurunan jumlah
neurotransmiter (NE), serotonin (5-HT), atau dopamin
dalam otak.
• Hipotesisi sensitivitas reseptor
Perubahan sensitivitas reseptor NE dan 5-HT
berpengaruh pada awal munculnya depresi. Pemberian
obat AD secara kronik pada hewan menyebabkan
desensitisasi dan downregulation reseptor NE atau 5-HT.
7. PATOFISIOLOGI
• Hipotesis deregulasi
Kegagalan regulasi homeostatik sistem
neurotransmiter akan berdampak pada
aktivitas neurotransmiter.
• Hipotesis permisif
Kontrol emosi dipengaruhi oleh
keseimbangan antara serotonin dan
noradrenalin.
8. PATOFISIOLOGI
• Hipotesis hubungan 5-HT/NE
Tidak cukup teori neurotransmiter tunggal yang
berkaitan dengan depresi. Hipotesis ini
mempertahankan bahwa sistem serotonin dan
noradrenergik kedua-duanya berfungsi untuk
memperbaiki keadaan depresi.
10. MANIFESTASI KLINIK
• Gejala emosional
- Hilang gairah dan kegembiraan pada segela kegiatan.
- Merasa sedih, tertekan, pesimistik, tidak ada harapan
hidup.
- Sering merasa bersalah yang tidak realistik, shg dia
merasa pantas utk mendapatkan hukuman.
- Halusinasi pendengaran (kadang2 suara itu menyuruh
agar yg bersangkutan melakukan bunuh diri).
11. MANIFESTASI KLINIK
• Gejala fisik
- Mengeluh merasa lelah (pada pagi hari lebih berat)
yg diikuti dg keluhan sakit2 terutama sakit kepala,
menurunnya kemampuan untuk melakukan kegiatan
normal.
- Gangguan tidur (biasanya bangun jauh sebelum pagi
dan sulit untuk tidur kembali), atau sulit untuk
ngantuk dan mudah bangun lagi.
12. MANIFESTASI KLINIK
• Gejala fisik (lanjutan)
- Berkurangnya nafsu makan, shg terjadi penurunan
berat badan, terutama pada orang lanjut usia. Tapi
pada pasien2 tertentu kadang2 nafsu makan
meningkat dan berat badan bertambah.
- Kadang2 ada keluhan pada saluran pencernaan dan
jantung.
- Hilang gairah seksual atau libido.
13. MANIFESTASI KLINIK
• Gejala pikiran/kognitif
- Daya konsentrasi dan berpikir menurun, dan daya
ingat menurun terhadap kejadian2 yang baru terjadi.
- Rasa bingung dan bimbang/ragu.
• Gangguan psikomotor
- Gerakan fisik dan berbicara lambat.
- Depresi juga kadang2 diikuti oleh agitasi
psikomotor, melakukan gerakan2 yg tidak
berhenti (spt melangkah-langkah, meremas-remas
tangan, atau berteriak- teriak).
14. KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
A. Terdapat 5 atau lebih gejala selama 2 minggu, dan
minimal harus terdapat gejala no. 1 atau no. 2
1. Gangguan mood/perasaan hampir setiap hari
2. Penurunan ketertarikan atau kegembiraan pada semua
aktivitas sehari-hari
3. Penurunan berat badan yang signifikan walaupun tidak
diet atau peningkatan berat badan (perubahan berat
badan lebih dari 5% dalam sebulan), atau
penurunan/peningkatan nafsu makan hampir setiap
hari
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
15. KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari
6. Lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang
berlebihan hampir setiap hari
8. Penurunan kemampuan untuk berpikir atau
berkonsentrasi hampir setiap hari
9. Berpikir berulang-ulang tentang kematian (tidak takut
atas kematian), ide bunuh diri berulang-ulang tanpa
rencana khusus atau percobaan untuk bunuh diri.
16. KRITERIA DEPRESI (DSM-IV-TR)
B. Gejala-gejala tersebut menyebabkan keadaan
menderita atau buruk pada kehidupan sosial,
pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
C. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologi
secara langsung dari suatu zat/obat (mis. Obat yg
disalahdunakan) atau kondisi medis umum (mis.
hipotiroid).
17. TERAPI DEPRESI
Non Farmakologi
• Electro Convulsive Therapy (ECT)
• Psikoterapi
• Terapi Cahaya (Bright Light Therapy
Terapi Farmakologi
• Antidepresiva klasik
• Obat generasi kedua
• Obat generasi ketiga (Penghambat MAO)
• Obat-obat antidepresan lainnya
18. TERAPI DEPRESI
• HASIL YANG DIINGINKAN
- Mengurangi gejala-gejala depresi.
- Mencegah episode depresi lebih
lanjut.
- Mengembalikan ke keadaan normal
seperti semula.
• PENDEKATAN UMUM TERAPI DEPRESI
- Terapi non-farmakologi
- Terapi farmakologi
19. TERAPI DEPRESI
• TERAPI NON-FARMAKOLOGI
1. Psikoterapi
Untuk depresi yang ringan sampai sedang,
psikoterapi menjadi the first-line therapy, tapi
untuk depresi mayor yg berat, tidak
direkomendasikan.
2. Electro Convulsive Therapy (ETC)
ETC efektif utk hampair semua jenis depresi mayor, dan
dapat memberikan efek yang lebih cepat.
20. TERAPI DEPRESI
• TERAPI NON-FARMAKOLOGI (lanjutan)
Efek samping ETC : disfungsi kognitif, disfungsi
kardiovaskular, apnea yg berkepanjangan, sakit kepala,
mual, dan nyeri otot.
3. Terapi cahaya (Bright Light Therapy)
Beberapa individu mengalami episode depresi selama
musim tertentu (seasonal affective disorder),
umumnya terjadi pada musim dingin. Cahaya
lingkungan yg berkurang mungkin sbg faktor utama
terjadinya depresi musim dingin.
21. TERAPI DEPRESI
• TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi farmakologi adalah terapi dengan
menggunakan obat antidepresi. Obat antidepresi
diklasifikasikan berdasarkan struktur kimia atau
mekanisme kerjanya.
22. KLASIFIKASI OBAT AD
No Mekanisme Kerja Obat AD
1 Penghambat reuptake
5-HT/NE (tidak
selektif)
Antidepresi trisiklik
(mis. amitriptilin,
imipramin, doxepin,
desipramin)
2 Penghambat reuptake
5-HT (selektif)
SSRI (mis. fluoksetin,
paroksetin, sertralin)
3 Penghambat reuptake
NE (selektif)
Reboksetin
4 Penghambat MAO Fenelzin,
tranlisipromin