2. Mekanisme Hipoksia
Berdasarkan mekanismenya, penyebab hipoksia jaringan dibagi dalam
3 kategori :
1. Hipoksemia arteri
2. Berkurangnya aliran oksigen karena adanya kegagalan transport
tanpa adanya hipoksemia arteri
3. Penggunaan oksigen yang berlebihan di jaringan
Pemeliharaan oksigenasi jaringan tergantung pada 3 system organ
yaitu, kardiovaskular, hematologi, respirasi
3.
4. Manifestasi Klinik Hipoksia
1. Perubahan status mental/bersikap labil
2. Pusing
3. Dispneu
4. Takipneu
5. Respiratory distress
6. Aritmia
5. • Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang lain
1. Invasif Saturasi O2 ( PaO2 Arteri)
2. Noninvasif Pulse oxymetri
6. Manfaat Terapi Oksigen
1. Mengoptimalkan oksigenasi jaringan
2. Meminimalkan asidosis respiratorik
3. Pada pasien PPOK : Mengurangi sesak nafas saat beraktivitas dan
Meningkatkan kemampuan beraktivitas
4. Memperbaiki hemodinamik paru, kapasitas Latihan, kor pulmonal
5. Menurunkan kardiak output
6. Meningkatkan fungsi jantung
7. Memperbaiki fungsi neuropsikiatrik
8. Mengurangi hipertensi pulmonal
9. Memperbaiki metabolism otot
10. Memperbaiki impotensi
7. Indikasi Terapi Oksigen
Ada beberapa indikasi terapi oksigen
1. Apakah pasien benar-benar membutuhkan terapi oksigen
2. Apakah dibutuhkan terapi oksigen jangka pendek atau terapi
oksigen jangka Panjang
3. Oksigen yang diberikan harus diatur dalam jumlah yang tepat
4. Harus diatur agar mendapat manfaat terapi dan menghindari
toksisitas
10. Kontraindikasi
Suplemen oksigen tidak direkomendasikan pada :
1. Pasien dengan keterbatasan jalan nafas yang berat dengan keluhan
utama dispneu, tetapi dengan PaO2 lebih atau sama dengan 60
mmHg dan tidak mempunyai hipoksia kronik
2. Pasien yang meneruskan merokok, karena kemungkinan prognosis
yang buruk dan dapat meningkatkan resiko kebakaran
3. Pasien yang tidak menerima terapi yang adekuat
12. 1. Sistem arus rendah menggunakan nasal kanul, simple mask,
reservoir mask, kateter transtrakeal
• Nasal kanul mengalirkan oksigen ke nasofaring dengan aliran 1-6 L/I
dengan FiO2 antara 0,24-0,44 atau 24% - 44%. Kekurangannya dapat
mengakibatkan mukosa membrane menjadi kering. Untuk
memperbaiki efisiensi pemberian oksigen didesain beberapa alat:
Electronic demand divices : menghemat penggunaan oksigen 50%-
86 %, kekurangannya bunyi yang gaduh
Reservoir nasal canules : menghemat 50%-75%, kerugiannya tidak
nyaman bagi pasien diantaranya harus bernafas dengan cara bibir
dikatup
Transtrakeal oxygen : mengalirkan oksigen langsung ke trakea, sering
digunakan pada hipoksia yang refrakter. Menghemat oksigen 30%-
60%. Kerugiannya biaya yang tinggi, resiko infeksi lokal
13.
14. 2. Aliran arus tinggi
• Venturi mask menggunakan system jet mixing mask. Mask dengan arus
tinggi berguna untuk mengirimkan secara akurat oksigen dosis rendah (24-
35%)
• Reservoir nebulizer blender
3. Sistem Suplai Oksigen
• Oksigen konsentrator : secara elektrik bertenaga mesin, menyaring molekul
oksigen udara lingkungan dengan konsentrasi oksigen 90-98%
• Compressed Gas Cylinder : silinder dengan gas yang dipadatkan
menyediakan oksigen kurang lebih 57 jam dengan aliran oksigen
2L/isampai 15 L/I
• Liquid Oxygen Reservoir :oksigen dalam bentuk cair yang bertahan 5-7 hari
dengan aliran oksigen 2L/i dan dapat diisi ulang