Dokumen tersebut membahas tentang oksigenasi, yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah utama dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya, gejala awal hipoksia, tujuan pemberian oksigen, serta al
2. PENGERTIAN
OKSIGENASI adalah upaya pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan
cara melancarkan saluran masuknya
oksigen dengan cara (1) melancarkan
saluran masuknya oksigen atau (2)
memberikan aliran gas oksigen
sehingga konsentrasi oksigen meningkat
dalam tubuh.
4. SISTEM PERNAFASAN (2)
• Pada keadaan istirahat frekuensi
pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3
langkah dalam proses oksigenasi yaitu
ventilasi, perfusi paru dan difusi.
proses
keluar
masuknya
udara dari
dan ke
paru-paru.
gerakan darah
melewati
sirkulasi paru
untuk
dioksigenasi.
pergerakan molekul dari
area dg konsentrasi
tinggi ke area
konsentrasi rendah,
terjadi antara alveolus dg
membrane kapiler.
5. SISTEM PERNAFASAN YANG
TIDAK ADEKUAT
KERUSAKAN ORGAN/OTAK *) Hipoksia yaitu suatu
kondisi tidak
tercukupinya oksigen
sampai jaringan.
OKSIGENASI
6. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI OKSIGENASI
• Tahap perkembangan (bayi, anak, dewasa dan
orang tua)
• Lingkungan (tempat kerja, suhu dan ketinggian)
• Gaya hidup (nutrisi, exercise, merokok, sering
cemas berlebihan)
• Status Kesehatan (riwayat sakit paru sebelumnya)
• Narkotika
• Perubahan pola nafas
• Obstruksi jalan napas
7. TANDA AWAL HIPOXIA
1. Peningkatan nadi
2. Peningkatan rata-rata dan kedalaman
pernafasan
3. Sedikit peningkatan sistole (tekanan darah
atas)
4. Mual, muntah, kencing sedikit/tidak ada,
nyeri kepala dan kehilangan memori
Kecukupan oksigen merupakan kebutuhan
pokok untuk berfungsinya otak.
Otak hanya dapat mentolerir hipoksia selama 3-5 menit
sebelum terjadi kerusakan permanen.
8. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI
1. Untuk
mempertahankan
oksigen yang
adekuat pada
jaringan
2. Untuk menurunkan
kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan
kerja jantung
Pulse Oxymetri: alat (portabel) untuk
mengetahui kadar oksigen di jaringan
(SpO2). Nilai normalnya: 100%
9. PEMBERIAN OKSIGEN
Merupakan proses memberikan oksigen ke
dalam paru-paru melalui saluran pernafasan
dengan menggunakan ALAT BANTU OKSIGEN.
Pemberian oksigen dapat dilakukan jika
terdapat:
3. Sumber oksigen
4. Alat-alat seplementasi seperti: kanul nasal
dan beberapa macam sungkup muka
11. ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (1)
• Kecepatan aliran 1-6 liter per
menit (lpm)
• Maksimal fraksi oksigen (FiO2)
adalah 44%
• KANUL NASAL
(FiO2) atau fraksi
oksigen inspirasi
adalah konsentrasi
oksigen yang
dihirup pasien
Kecepatan aliran % oksigen
1 liter per menit
2 liter per menit
3 liter per menit
4 liter per menit
5 liter per menit
6 liter per menit
21-24 %
25-28 %
29-32 %
33-36 %
37-40 %
41-44 %
12. ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (2)
• Dikenal dengan sungkup muka
Hudson
• Terdapat lubang-lubang kecil di
sekeliling sungkup muka
• Kecepatan aliran 6-10 liter per
menit (lpm) dengan (FiO2) yang
dicapai sekitar 35-60%
• Aliran oksigen tidak boleh kurang
dari 6 lpm karena akan terjadi
penumpukan CO2 karena dead
space mechanic
• SUNGKUP MUKA SEDERHANA
13. ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (3)
• Dilengkapi kantong reservoar yg terus menerus terisi 02
• Aliran oksigen sebesar 9-15 lpm, mengkasilkan 90-100% 02
• Kantong reservoir harus dijaga kembang-kempisnya
• SUNGKUP MUKA NON-REBREATHING
14. PEMILIHAN ALAT
Nilai Oksimetri Arti Klinis Pilihan Alat
95-100% Dalam batas
normal
O2 4 lpm
kanul nasal
90-95% Hipoksia ringan
sampai sedang
Sungkup muka
sederhana
85-90% Hipoksia sedang
sampai berat
Sungkup muka dg
reservoir O2
<85% Hipoksia berat
mengancam jiwa
Ventilasi dibantu
(di RS)
15. LANGKAH PEMBERIAN OKSIGEN
1. Universal precaution (cuci tangan)
2. Hubungan humidifier serta flowmeter
pada tabung oksigen
3. Sambungkan selang kanul/masker ke
selang sumber oksigen/humidifier
4. Cek aliran oksigen (humidifier akan
bergelembung)
5. Atur aliran oksigen sesuai advis atau
indikasi
6. Pasang kanul/masker pada klien dan
atur pengikat untuk kenyamanan klien
7. Observasi dan evaluasi oksigenasi
dengan klinis pasien
8. Rujuk dan konsultasi bila perlu