Muhammad Al-Fatih adalah sultan Turki Utsmaniyah yang berjasa menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Ia dilahirkan pada tahun 1432 dan memimpin Turki Utsmaniyah dari tahun 1444-1446 dan 1451-1481. Penaklukan Konstantinopel membuatnya mendapat gelar Al-Fatih yang berarti sang penakluk. Ia dikenal memiliki kepemimpinan yang adil dan disiplin serta mempelajari
2. Banyak orang yang telah meninggal, tetapi nama baik mereka tetap kekal. Dan
banyak orang yang masih hidup, tetapi seakan mereka orang mati yang tak
berguna.
Imam Syafi’i
3. Tentang
Muhammad Al Fatih
• Lahir di Erdine, Eyalet Rumelia,
Kesultanan Utsmaniyah, 30 Maret 1432
• Lahir dari pasangan Sultan Murad II
dan Huma Hatun
• Nama aslinya adalah Mehmed II
• Wafat di Hunkarcayiri, dekat Kesultanan
Ustmaniyah pada 3 Mei 1481 di usia 49
tahun
• Dimakamkan di Masjid Fatih, Istanbul,
Turki
4. Pada usia 12 tahun, Muhammad Al Fatih
sempat naik tahta menggantikan ayahnya,
Sultan Murad II. Namun karena serangan
bangsa Hungaria kala itu membuat ayahnya
Sultan Murad II kembali naik tahta dan
memimpin pasukan turki memadamkan
perlawanan Bangsa Hungaria kala itu.
5. Masa Kepemimpinan
Muhammad Al Fatih
Periode Pertama
Agustus 1444 – September 1446
Periode Kedua
3 Februari 1451 – 3 Mei 1481
7. Sejak dahulu, Para khalifah dan pemimpin
Islam pun selalu berusaha menaklukkan
Kostantinopel. Usaha pertama dilancarkan
tahun 44 H di zaman Mu’awiyah bin Abi Sufyan
Radhiallahu ‘Anhu.Akan tetapi, usaha itu gagal.
Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman
Khilafah Umayyah. Di zaman pemerintahan
Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi
masih menemui kegagalan termasuk di zaman
Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H.
8. Kemudian ayah Muhammad Al Fatih juga
beberapa kali melakukan pengepuangan
Konstantinopel namun berkali-kali mengalami
kegagalan. Semenjak kecil, Sultan Muhammad
Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya
menaklukkan Kostantinopel. Bahkan beliau
mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat
sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga
menimbulkan keinginan yang kuat baginya
meneruskan cita-cita umat Islam.
Kemudian, saat dia sudah Kembali naik
tahta rencana penaklukan dimulai.
Beberapa strategi diterapkan. Pasukan
Muhammad Al fatih mengepung benteng
selama 54 hari.
9. Beberapa strategi pengepungan
dilakukan seperti :
Dari sebelah selatan dan utara
menggunakan kapal
• Sebelah selatan 400 kapal dari laut
Marmara
• Sebelah utara beberapa kapal
ditugaskan melalui Tanduk emas
11. Pada tanggal 29 Mei 1453, Sultan Mehmed II
atau Muhammad Al Fatih bersama dengan
pasukan Turki Utsmani berhasil menaklukan
dan merebut kota Konstantinopel dari kerajaan
Byzantium. Dan menjadi penanda jatuhnya
Romawi Timur ke tangan Turki Ustmani.
Setelah penaklukan ini Mehmed II atau
Muhammad Al faith mendapatkan gelar Al
Fatih yang berarti “sang penakluk”
13. Keteladanan dari Muhammad Al
Fatih
Menguasi
banyak
Bahasa
Mempelajari
banyak ilmu
Giat beribadah
Pekerja Keras
14.
15. Dalam sejarah penaklukan Konstantinopel terdapat peristiwa menakjubkan
lainnya, Muhammad Al fatih yang waktu itu memimpin pertempuran, mengadakan
solat Jumat dengan jamaah terbanyak sepanjang sejarah. Dan dalam khutbah di
Solat Jumat itu, sebagai seorang pemimpin menyemangati para pasukannya.
16. Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses,
maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi
kenyataan
dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti,
maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang
telah menjadi janji dari hadits ini,
yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh
karena itu,
sampaikanlah pada para pasukan satu persatu,
bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini,
akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam.
Kutipan Khutbah
Muhammad Al Fatih
17. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan,
menjadikan syariat selalu didepan
matanya dan jangan sampai ada
diantara mereka yang melanggar syariat
yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak
mengusik tempat-tempat peribadatan
dan gereja-gereja. Hendaknya mereka
jangan mengganggu para pendeta dan
orang-orang lemah tak berdaya yang
tidak ikut terjun dalam pertempuran
Kutipan Khutbah
Muhammad Al Fatih
18. Wafatnya Muhammad Al Fatih
Awal tahun 886 H/1481 M, Sultan
Muhammad Al Fatih pergi dari Istanbul
untuk berjihad, padahal ia sedang dalam
kondisi tidak sehat. Di tengah perjalanan
sakit yang ia derita kian parah dan semakin
berat ia rasakan. Dokter pun didatangkan
untuk mengobatinya, namun dokter dan obat
tidak lagi bermanfaat bagi sang “Penakluk”, ia
pun wafat di tengah pasukannya pada hari
Kamis, tanggal 4 Rabiul Awal 886 H/3 Mei
1481 M. Lalu dimakamkan di Masjid Fatih,
Istanbul, Turki