SRI KOMALA SARI / 2201085005
KELAS 2 A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA
PPT ini menampilkan apa biografi dari Sultan Muhammad Al-Fatih yang menjadi seorang pemimpin untuk menaklukkan kota Konstantinopel di usia muda nya.
PPT KEPEMIMPINAN SRI KOMALA SARI 2A 2201085005.pdf
1. Muhammad
Al Fatih
29 Mei 1453, seorang sultan bernama Mehmed II
menaklukan Konstantinopel di usia 21 tahun. Sebuah
kota yang amat indah dan strategis yang menjadi
pusat Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur).
M
E
H
M
E
D
I
I
M
U
H
A
M
M
A
D
A
L
-
F
A
T
I
H
ABOUT
SRI KOMALA SARI | KELAS 2-A | PENDI DI KAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN I LMU PENDI DI KAN
UNI VERSI TAS MUHAMMADI YAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA 2023
2. " J I K A P E N A K L U K A N K O T A K O N S T A N T I N O P E L S U K S E S , M A K A
S A B D A R A S U L U L L A H S A W T E L A H M E N J A D I K E N Y A T A A N D A N
S A L A H S A T U D A R I M U K J I Z A T N Y A T E L A H T E R B U K T I , M A K A K I T A
A K A N M E N D A P A T K A N B A G I A N D A R I A P A Y A N G T E L A H M E N J A D I
J A N J I D A R I H A D I T S I N I , Y A N G B E R U P A K E M U L I A A N D A N
P E N G H A R G A A N .
O L E H K A R E N A I T U , S A M P A I K A N L A H P A D A P A R A P A S U K A N S A T U
P E R S A T U , B A H W A K E M E N A N G A N B E S A R Y A N G A K A N K I T A C A P A I
I N I , A K A N M E N A M B A H K E T I N G G I A N D A N K E M U L I A A N I S L A M .
U N T U K I T U , W A J I B B A G I S E T I A P P A S U K A N , M E N J A D I K A N
S Y A R I A T S E L A L U D I D E P A N M A T A N Y A D A N J A N G A N S A M P A I A D A
D I A N T A R A M E R E K A Y A N G M E L A N G G A R S Y A R I A T Y A N G M U L I A
I N I . . . "
( S U L T A N M U H A M M A D A L - F A T I H )
P A N G L I M A T E R B A I K P E N A K L U K K O N S T A N T I N O P E L
3. Digelar dengan nama Mahsyurnya adalah Muhammad
Al-Fatih yang memiliki nama asli yaitu Muhammad II bin
Murad bin Muhammad bin Bayazid. Beliau lahir pada tanggal
30 Maret 1432 M/833H di kota Edirne (Adrianopel). Edirne
merupakan kota yang terletak di sebelah barat Turki.
Ditengah ummat Islam beliau terkenal dengan Muhammad
Al-Fatih yaitu sang penakluk yang mampu menaklukkan kota
yang menjadi pusat kekufuran dimasa itu. Dan di kalangan
Eropa beliau dikenal dengan Tuan yang Agung. Dalam
bukunya Al-Munyawi, menggambarkan secara fisik Sultan
Muhammad Al-Fatih berkulit putih, berperawakan sedang,
mempunyai otot yang kuat, sangat percaya diri, memiliki
pandangan yang tajam dan kemampuan untuk memikul
beban yang berat.
Biografi
Muhammad Al-Fatih
4. Muhammad Al-Fatih adalah putra dari Sultan
Murad II, ibunya bernama Huma Hatun atau Turki
Hatun Binti Abdullah, yaitu seorang udak dengan
asal-usul agama kristen. Muhammad Al-Fatih
dengan nama Muhammad II di dalam bahasa
Turki disebut Mehmed.
Muhammad Al Fatih adalah keturunan dinasti
Tukri Utsmani, nama Al-Fatih adalah julukannya
karena berhasil menaklukan Konstantionpel,
yang artinya sanga penakluk.
Muhammad Al-Fatih adalah putra dari Sultan
Murad II, ibunya bernama Huma Hatun atau Turki
Hatun Binti Abdullah, yaitu seorang udak dengan
asal-usul agama kristen. Muhammad Al-Fatih
dengan nama Muhammad II di dalam bahasa
Turki disebut Mehmed.
Muhammad Al Fatih adalah keturunan dinasti
Tukri Utsmani, nama Al-Fatih adalah julukannya
karena berhasil menaklukan Konstantionpel,
yang artinya sanga penakluk.
MEHMED II
Muhammad al-fatih adalah sultan ke-7 kesultanan dinasti turki utsmani, beliau
di angkat menjadi sultan sejak usia 19 tahun.
5. Masa Kepemimpinan
Muhammad Al-Fatih
Pada tahun 885H, Muhammad Al-Fatih diangkat menjadi
Sultan setelah kematian Ayahnya. Al-Fatih adalah Sultan ketujuh
dalam silsilah bani Utsmaniyah yang berhasil membawa
pemerintahan mencapai kegemilangan serta mewarnai kaum
muslimin dengan kebaikan dan kemuliaan. Walaupun masih
berusia relatif muda, Muhammad Al-Fatih berhasil membawa
pemerintahan Utsmani mencapai kejayaan atau masa keemasan,
sehingga Al-Fatih sering disebut sebagai bapak kebaikan atau Abu
Khairat oleh rakyat.
6. SETELAH DIANGKAT MENJADI SULTAN, MUHAMMAD AL-FATIH
BERUSAHA MEREALISASIKAN CITA-CITANYA UNTUK DAPAT
MENAKLUKKAN KONSTANTINOPEL. PADA MASA
PEMERINTAHANNYA, FUTUHAT ATAU PERLUASAN WILAYAH
DAULAH UTSMANI KEMBALI DILAKUKAN SECARA INTENSIF,
HAL INI SEJALAN DENGAN PENDAPAT ILAIHI BAHWA "DAULAH
UTSMANIYAH MENCAPAI PUNCAK KEJAYAANNYA KETIKA
MUHAMMAD AL-FATIH BERKUASA MENGGANTIKAN AYAHNYA
MURAD 11 TAHUN 855H / 1451 M. BELIAU MEMERINTAH DARI
TAHUN 1451 HINGGA 1481 M.
7. Perluas wilayah Islam bergairah
kembali. Hasilnya Konstantinopel jatuh
tahun 857H / 1453 M. Prestasi yang
gemilang bagi kaum Muslimin pada
masa Pemerintahan Muhammad Al-
Fatih adalah takluknya kota
Konstantinopel (Byzantium) pada tahun
1453 M. Al-Fatih berhasil menaklukkan
pusat pertahanan dan peradaban agama
Nasrani yang terakhir.
8. Muhammad Al-Fatih memerintah
selama 30 tahun dan wafat saat
merencanakan penaklukan ke
Italia pada tahun 1481 M.
Kematiannya mewarsikan prestasi
yang besar dalam sejarah
penaklukan wilayah. Ia
dimakamkan di Istanbul.
MEHMED II
1481
9. Keunggulan Kepemimpinan Muhammad Al-Fatih
Mengapa Mehmed II mampu menjadi "sebaik-baik
pemimpin dan memiliki sebaik-baik pasukan?
Rasulullah bersabda, “Setiap anak itu dilahirkan dalam
keadaan fitrah, lalu kedua orang tuanya lah yang
menjadikannya sebagai seorang yahudi, nasrani &
majusi (penyembah api). (HR. Muslim No.4807)
Sabda Rasul di atas menjelaskan bagaimana
berpengaruhnya orangtua terhadap masa depan
anaknya. Kita bisa belajar dari Sultan Murad yang
punya peran besar dalam membentuk Muhammad Al-
Fatih yang kelak menjadi penakluk kota
Konstantinopel.
Apa saja yang dilakukan Sultan Murad II
ayahanda Mehmed II??
10. 1. Bersahabat dengan Anak
Sultan Murad pada anaknya sangat bersahabat.
Aktivitas setelah bangun tidur yang dilakukan
Sultan adalah mengajak anaknya Shalat Subuh
lalu menikmati fajar sembari bercengkrama
dengan suasana yang menyenangkan. Di
setiap mereka berjalan menikmati udara fajar,
tangan Sultan tak lepas dari menggenggam
tangan Mehmed.
Sultan Murad tidak sedang memanjakan Mehmed.
Sultan hanya ingin Mehmed merasakan ayahnya
selalu ada untuknya hingga Mehmed tidak sungkan
untuk bercerita. Mehmed tak perlu mengadu pada
yang lain, Ayahnya sudah lebih dari segalanya.
SULTAN MURAD II
11. 2. Motivasi dengan Ucapan yang Baik
Sultan Murad setiap hari selalu memberikan motivasi dengan kalimat yang baik bahkan
mungkin bagi orang lain adalah gila. Tapi keyakinan dan kepercayaan Sultan pada
anaknya membuat anaknya semakin berani dan percaya diri.
Setiap hari Sultan mengajak anaknya duduk di puncak menara masjid yang tertinggi, lalu
Sultan menunjuk tangannya jauh di sebuah cakrawala. Apa yang disampaikan Sultan?
Sultan menyampaikan motivasi, visi pada seorang anak yang masih sangat kecil.
“Mehmed, lihatlah! Di depan, jauh di depan sana, di sanalah Konstantinopel. Kota itu
adalah salah satu pusat dari kekufuran. Ibu kota Romawi Timur yang sangat kuat. Kota
itu akan jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Dan engkaulah, Insyaallah, yang akan
menaklukkannya kelak.”
12. 3. Berikan Guru Terbaik
Sultan Murad punya mimpi untuk menaklukkan Konstantinopel dan mimpinya itu
diwariskan pada anaknya Mehmed II. Maka Sultan harus memberikan yang terbaik
pada anaknya termasuk dalam pendidikan.
Sejak kecil Mehmed telah diajari oleh seorang Ulama besar yang nasabnya tersambung
sampai pada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq, Syaikh Aaq Syamsuddin namanya.
Syaikh Aaq Syamsuddin punya peran besar dalam menjadikan Mehmed sebagai
pemimpin dunia. Ilmu dan nasehat menjadi semacam makanan pokok tak tergantikan.
Hingga jadilah Mehmed II sebagai sebaik-baik pemimpin yang pernah disabdakan
Rasul.
13. Keteladanan Kepemimpinan Muhammad Al-Fatih
1. Menguasai Banyak Bahasa
Dalam bukunya Ali Muhammad Ash-Shalabi menulis, Sulṭān Muhammad Al-Fātiḥ
sedikitnya menguasai tiga bahasa Islam dengan sangat baik yang biasanya dikuasai orang-
orang berpendidikan pad zaman itu, yakni bahasa Arab, Persia, dan Turki.
Selain Ash-Shalabi, Ramzi Al-Munyawi dalam bukunya juga menyebutkan, Sulṭān
Muhammad Al-Fātiḥ menguasai Bahasa Yunani dan 6 bahasa lainnya ketika berusia 21
tahun. Sebagaimana telah disebutkan di atas, pada usia itu pulalah A-Fatih berhasil
menaklukkan Konstantinopel.
14. Software yang belum pernah Anda temukan sebelumnya
2. Mempelajari Banyak Ilmu
Ash-Shalabi menulis dalam bukunya bahwa sejak kecil
Muhammad Al-Fatih telah belajar Al-Qur’ān, hadis, fikih, dan
ilmu modern lainnya seperti ilmu berhitung, ilmu falak, sejarah,
serta pendidikan kemiliteran, secara teori maupun praktis.
15. 3. Giat Beribadah
Melalui pesan singkat, Felix Siauw mengatakan
kepada kumparan, “Saya sampaikan, Rasulullah
pernah bersabda, ‘Akan dibebaskan
Konstantinopel, dan sebaik-baik pemimpin
adalah dia.’ dan ini sebuah indikasi yang baik.”
Untuk meraih janji Rasulullah itu, tutur Siauw,
sang Sultan Muhammad Al-Fatih senantiasa
melatih dirinya dengan karakter ksatria dan
mendekakan dirinya pada Allah dengan banyak
beribadah.
16. 4. Pekerja Keras
Felix Siauw juga mengatakan karakter rajin
beribadah yang ada pada diri sang Sultan juga
ditunjang dengan karakter pekerja kerasnya.
“Karena itu, tidak heran, beliau mendapatkan
gelar "Al-Fatih" atau "Sang Pembebas" ketika
beliau baru berusia 21 tahun. Sebab prestasi
memang tak mengenal umur,” tutur Siauw.
Siauw menekankan, “Hasil takkan pernah
mengkhianati kerja keras, dan inilah yang ada
pada Sultan Mehmed, ia adalah kulminasi kerja
keras para pendahulu dan ulama yang istimewa.”
17. 5. Berani
Sulṭān Muhammad Al-Fātiḥ terjun sendiri ke medan laga saat perang. Sang sultan
tidak gentar berperang melawan musuh dengan pedangnya sendiri.
Ash-Shalabi menceritakan, keberanian Al-Fatih tampak dalam sebuah
pertempuran di wilayah Balkan. Saat itu pasukan Turki Uṡtmānĩ tengah
berhadapan dengan pasukan Bughanda yang dipimpin oleh Steven. Saat itu ada
moncong meriam telah diarahkan pada pasukannya, sehingga para pasukan segera
tiarap ke tanah.
18. Untuk menyemangati pasukannya, Al-Fatih berteriak dengan lantang,
“Wahai pasukan mujahidin, jadilah kalian tentara Allāh, dan hendaklah ada
dalam dada kalian semangat Islam yang membara.” Kemudian dengan gagah
berani ia memegang tameng dan menghunus pedangnya serta segera
memacu kudanya berlari ke depan dan tak menoleh pada apa pun.
19. Jejak Kepemimpinan Muhammad Al-Fatih
M. Asep Yusuf Tanggerang
Universitas Islam Syekh Yusuf Tanggerang.
Peranan Muhammad Al-Fatih dalam Penaklukan
Konstantinopel Tahun 1453 Masehi
Sarkowi
STKIP-PGRI Lubuklingau.
Sejarah Kebudayaan Islam
Camelia & Nazriyah.
11 Hal yang Patut Diteladani dari Muhammad Al-Fatih
kumparanNEWS.
Mengapa Muhammad Al-Fatih Menjadi Sebaik-baiknya
Pemimpin
Karta Raharja Ucu.
Referensi