Pendidikan Kewarganegaraan penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi masalah di masa depan, seperti penyalahgunaan teknologi dan dampak negatif globalisasi seperti kriminalitas dan pengaruh budaya asing. Pendidikan Kewarganegaraan perlu diajarkan dengan efektif untuk membentuk sikap nasionalisme dan menghadapi tantangan global sambil mempertahankan identitas bangsa.
1. Tugas Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan (15-09-2021)
Nama: Kanisius Kevin Widjaja
NRP/Absen: 2151017 / 6
Masalah yang Dapat Diantisipasi Melalui Pendidikan
Kewarganegaraan
Pada tahun 2045 tepatnya setelah 100 tahun kemerdekaan Negara Indonesia, Indonesia
akan memasuki masa “Golden Moment”, yaitu masa dimana Indonesia akan mendapat bonus
demografi/mempunyai warga negara dengan usia produktif yang berlimpah, yaitu usia sekitar
15-64 tahun. Untuk itu kita perlu mempersiapkan mereka dari saat ini agar dapat
mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin muncul di masa yang akan datang. Salah
satunya adalah dengan memberi mereka pengetahuan tentang kewarganegaraan. Melalui
Pendidikan Kewarganegaraan, kita dapat belajar menjadi manusia yang berkepribadian
Indonesia, membangun rasa kebangsaan dan meningkatkan rasa cinta tanah air.
Pada era globalisasi sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa peranan IPTEK sangat
penting dalam keseharian kita. Contohnya untuk kegiatan belajar mengajar, belanja kebutuhan
sehari-hari dan mendukung kegiatan kita dalam bekerja. Meskipun IPTEK banyak digunakan
untuk kegiatan sehari-hari, kita juga harus menyadari bahwa IPTEK dapat membawa dampak
negatif apabila kita menyalahgunakan IPTEK. Penyalahgunaan IPTEK yang sering kali kita
temui diantaranya: penyebaran hoax, pornografi, pencemaran nama baik, penyebaran kata-kata
kebencian dan juga penipuan. Maka dari itu, kita harus mensosialisasikan generasi penerus
bangsa dalam mempergunakan IPTEK dengan baik dan benar.
Banyak masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada era globalisasi yang terjadi
pada saat ini dan masa yang akan datang. Masalah yang sering kali ditemui adalah
meningkatnya kriminalitas, kenakalan remaja, kesenjangan sosial dan masyarakat yang
terpengaruh oleh budaya luar. Masalah-masalah tersebut merupakan dampak dari proses
globalisasi yang dapat mempengaruhi identitas bangsa ini. Meningkatnya kriminalitas
diakibatkan oleh perilaku konsumtif dan individualistis yang menyebabkan kecemburuan
sosial sehingga mendorong mereka untuk melakukan tindakan kriminal. Kenakalan remaja
seperti tawuran, minum minuman keras, penggunaan narkoba dan seks bebas juga merupakan
dampak dari arus globalisasi yang melanggar nilai-nilai norma dan adat istiadat. Selain itu
budaya masyarakat terpengaruh oleh budaya luar, seperti budaya barat dan budaya luar negri
lainnya sehingga kesadaran masyarakat Indonesia untuk melestarikan budaya Indonesia
sangatlah minim.
Dengan adanya arus globalisasi dan perkembangan IPTEK yang ada di zaman ini,
Pendidikan Kewarganegaraan harus dijadikan sarana untuk membentuk sikap nasionalisme
dan untuk mengantisipasi masalah-masalah global yang dihadapi. Oleh karena itu, Pendidikan
Kewarganegaraan harus diajarkan secara efektif untuk membentuk sikap dan mental dalam
mempertahankan jati diri bangsa ditengah arus globalisasi. Pendidikan Kewarganegaraan juga
dapat menjadikan masyarakat Indonesia untuk hidup secara demokratis. Jadi dengan adanya
Pendidikan Kewarganegaraan kita dapat mengatasi berbagai macam permasalahan yang timbul
akibat arus globalisasi dan dapat mempertahankan kedaulatan dan identitas bangsa Indonesia.