Dokumen tersebut membahas tentang Disaster Recovery Plan (DRP) yang merupakan rencana kontingensi untuk memulihkan fungsi bisnis yang terdampak gangguan. DRP memuat prosedur dan tindakan pemulihan, serta memiliki tiga fase yaitu aktivasi, pemulihan, dan rekonstitusi. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian bencana serta jenis dan penyebab terjadinya bencana bagi organisasi bisnis.
4. Disaster Recovery Plan (DRP)
• Disaster Recovery Plan (DRP) merupakan
salah satu jenis rencana kontingensi, yang
meliputi persiapan dan respon organisasi
ketika terjadi bencana.
• DRP merupakan dokumen yang
mendefinisikan setiap aktivitas, tindakan serta
prosedur yang harus dilakukan oleh segenap
pemangku kepentingan yang terlibat untuk
menyelamatkan aset perusahaan.
5. • Proses DRP merupakan bagian dari proses BCP
yang berfokus pada pemulihan aspek yang
terdampak oleh gangguan.
• DRP biasanya dijabarkan dalam rangkaian
kebijakan dan prosedur guna mempersiapkan
pemulihan atau menjaga keberlangsungan
fungsi bisnis yang kritis bagi organisasi setelah
terjadinya bencana.
Proses
Disaster Recovery Plan (DRP)
6. Proses …. DRP
• DRP, secara sederhana juga dapat didefinisikan
sebagai dokumen rencana tindakan (response
plan) terhadap kejadian bencana.
• Dalam penyusunannya, DRP memerlukan
beberapa proses seperti pencatatan seluruh aset
yang dimiliki oleh organisasi, pencatatan risiko-
risiko negatif yang berpotensi menjadi sebuah
bencana bagi organisasi, serta analisis dampak
bisnis (Business Impact Analysis – BIA) sebagai
pertimbangan keputusan di dalam DRP itu
sendiri.
7. BENCANA
• Bencana dapat diartikan sebagai kejadian luar
biasa, tiba-tiba dan tidak direncanakan yang
dapat menyebabkan kerusakan dan kehilangan.
• Dalam lingkungan bisnis, bencana dapat
didefinisikan sebagai gangguan terhadap aplikasi-
aplikasi kritis dan data yang terjadi secara meluas
disebabkan karena adanya kegagalan proses dan
gangguan tertentu, Sehingga organisasi tidak
mampu untuk menyelenggarakan fungsi bisnis
dalam waktu tertentu.
9. Fase
Disaster Recovery Plan (DRP)
DRP sebagai rencana kontingensi yang berfokus
pada pemulihan aspek/fungsi bisnis yang
terdampak oleh gangguan memiliki fase, sbb:
1. Fase Aktivasi
2. Fase Pemulihan
3. Fase Rekonstitusi
10. 1. Fase Aktivasi
Fase ini mendefinisikan bagaimana sebuah kejadian
yang terdeteksi sebagai gangguan dapat
dikategorikan sebagai bencana dan menuntut
aktivasi DRP.
Hal tersebut mengingat tidak semua kejadian yang
mengganggu keberlangsungan aspek/fungsi bisnis
akan dikategorikan sebagai bencana.
11. 2. Fase Pemulihan
Fase pemulihan ini akan mulai berjalan ketika DRP
telah diaktifkan dan telah diumumkan kepada
seluruh komponen perusahaan.
Aktivitas pada fase ini akan berfokus pada
pengembalian kapabilitas, memperbaiki kerusakan,
dan menjalankan operasional bisnis pada lokasi
yang telah ditetapkan.
12. 3. Fase Rekonstitusi
Fase rekonstitusi adalah fase dimana proses
pemulihan telah selesai dan akan dikembalikan ke
operasi bisnis secara normal.
Fase ini berfokus pada validasi proses pemulihan
dan deaktivasi DRP.