SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Nama    : Julia Cahyani
Akuntansi Ekstensi 2010
Pemeriksaan Keuangan (Auditing)
STIE MH. Thamrin Jakarta
Banyak Perkara Korupsi di Kementerian Kesehatan


Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merupakan lembaga negara yang mengurusi semua hal
menyangkut kesehatan masyarakat, dari mulai penanggulangan penyakit sampai penyediaan
sarana dan prasarana penunjangnya. Namun, lembaga yang menjunjung tinggi gaya hidup
sehat itu kini sedang menjadi pesakitan. Serangkaian kasus korupsi menyeruak, dan bahkan
melibatkan orang nomor satu di kementerian tersebut.

Salah satu kasus yang masih ditelisik dan dikembangkan oleh penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni dugaan korupsi dalam penyediaan sarana dan
prasarana vaksin flu burung di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kemenkes tahun anggaran 2008-2011. Adapun jumlah dana yang
dianggarkan dalam proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung tersebut
sebesar Rp1,3 triliun. Dana tersebut dikucurkan secara bertahap sebanyak tiga kali, terhitung
dari 2008.

Indikasi korupsi di Kemenkes tersebut terungkap saat BPK menyerahkan dokumen laporan
hasil pemeriksaan ke DPR. Menurut Anggota VI BPK, Rizal Djalil, bahwa sekitar 70% dari
total barang yang diminta dalam proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung
itu masih belum dimanfaatkan dengan baik. Sebagian besar barang masih teronggok di
gudang dan belum terpasang. "Negara berarti harus menyewa gudang untuk menyimpan
barang yang tidak dimanfaatkan tersebut," ujarnya.

Selain itu, Rizal juga menemukan keanehan terkait barang yang belum diuji coba dan
dipasang namun sudah dibayar semuanya. Akibatnya, dari hasil audit BPK, ditemukan
kerugian negara sebesar Rp349,5 miliar. Karena barang yang sudah dibeli tak dimanfaatkan
dengan baik, BPK juga mendapati adanya potensi kerugian keuangan negara sebesar
Rp343,7 miliar. Sehingga total indikasi kerugian negara yang ditemukan BPK secara
keseluruhan sebesar Rp693,2 miliar.
Dari hasil audit BPK terhadap proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung
tersebut, juga didapati adanya dugaan persekongkolan antara pihak-pihak di Kemenkes
dengan pihak luar, seperti PT Anugerah Nusantara yang dimiliki oleh Muhammad
Nazaruddin. Namun, menurut pengakuan pengacaranya, Junimart Girsang, 30% saham yang
dimiliki Nazaruddin di PT Anugerah Nusantara sudah dijual kepada Anas Urbaningrum.
Selain PT Anugerah Nusantara, persekongkolan juga melibatkan PT Bio Farma, serta
Universitas Airlangga.

PT Anugerah Nusantara sendiri adalah pemenang proyek pengadaan sarana dan prasarana
vaksin flu burung tersebut. PT milik Nazaruddin-Anas itu berhasil mengalahkan PT Bio
Farma yang terkenal berpengalaman dalam memproduksi berbagai vaksin dan sudah lama
bergerak di bidang alat kesehatan. Ada kecurigaan bahwa Kemenkes melakukan penunjukan
langsung pelaksana proyek tanpa melalui proses tender. Sehingga PT Anugerah Nusantara
berhasil menggarap proyek yang nilai kontraknya Rp718   miliar.

Nama Universitas Airlangga (Unair) menyeruak, lantaran ada dana sebesar Rp143 miliar
yang mengalir dari Kemenkes ke Unair. Dana yang diduga pengalihan dari Daftar Isian
Pelaksana Anggaran (DIPA) tersebut, digunakan untuk membiayai pembangunan
Laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3. Yang mencengangkan adalah pembangunan
laboratorium tersebut belum terlaksana.

Menindaklanjuti temuan ini, Hasan Basri, Wakil BPK menegaskan pihaknya akan terus
mendalami dan mempelajarinya. Hal ini terkait dengan adanya permintaan dari KPK yang
akan menggunakan hasil audit dan kajian BPK guna pengusutan kasus proyek pengadaan
sarana dan prasarana vaksin flu burung. "Kami lakukan pendalaman agar bisa segera
diserahkan ke KPK," kata Hasan.

Pihak Kemenkes, terutama Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, belum ada yang mau berkomentar. Salah seorang pegawai di Kemenkes
menuturkan bahwa kasus ini merupakan hal sensitif dan membutuhkan kehati-hatian dalam
memberikan informasi.
Tak Hanya Flu Burung

Kasus yang menyeret banyak pejabat di Kemenkes ini semula merupakan pengembangan
dari dugaan korupsi penanggulangan wabah flu burung pada 2006. Kasus itu sendiri telah
menyeret Ratna Dewi Umar (Direktur Bina Pelayanan Medik Kemenkes) dan Mulya A.
Hasjmy (Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kemenkes).

Ratna, bahkan sempat secara implisit menuding mantan Menkes, Almarhum Endang Rahayu
Sedianingsih ikut terlibat dalam kasus yang sedang melilitnya. "Saya tidak mengerti apa-apa
kenapa beliau (Endang) dipanggil, kaitannya apa. Yang saya mengerti, yang jelas 2007
beliau sebagai Kepala Pusat Litbang Biomedis dan Farmasi ketika pengadaan 2007," kata
Ratna Dewi Umar usai diperiksa KPK, pada akhir Maret silam.

Sebelumnya, Kemenkes juga terseret kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan pada
2005. Bahkan, mantan Menkes Siti Fadilah Supari, kini sudah ditetapkan sebagai tersangka
oleh Mabes Polri. BPK sendiri mencatat ada kerugian negara sebesar Rp6,1 miliar.
Keterangan ini didapat dari kesaksian salah seorang auditor BPK, Sumarsana, saat bersaksi
di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada pertengahan Mei lalu. "Setelah kami
melakukan pengecekan laporan keuangan di Kemenkes atas harga alat kesehatan PT
Indofarma dengan agen lain yang ada di lapangan, ada selisih yang cukup besar," beber
Sumarsana.

Selain Ratna Dewi Umar, KPK sudah menetapkan mantan pejabat Kemenkes Rustam
Syarifuddin Pakaya sebagai tersangka dalam kasus kasus pengadaan alat kesehatan untuk
pusat penanggulangan krisis di Kementerian Kesehatan tahun 2007 silam. Kasus ini sendiri
ditemukan berdasarkan pengembangan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan untuk
penanggulangan flu burung tahun 2006.


Dalam kasus alat flu burung tersebut, KPK juga sudah menetapkan tersangka lain, yakni
mantan Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Soetedjo Yuwono, dan
mantan Sekretaris Ditjen Pelayanan Medik Kemenkes, Mulya A Hasjim.
Ada kasus korupsi lain yang melilit Kemenkes, misalnya kasus pengadaan alat
rontgen portable dan kasus pengadaan alat bantu belajar mengajar pendidikan dokter. Untuk
kasus terakhir bahkan ada kesan kepolisian dan kejaksaan „berebut‟untuk menanganinya.



Tunjuk Langsung
Siti Fadillah boleh mengaku tak bisa mengawasi satu persatu proyek yang ada di Kemenkes.
Tapi yang pasti dia pernah mengeluarkan surat rekomendasi penunjukan langsung
pengadaan alat kesehatan dan perbekalan rumah sakit dalam rangka wabah Flu Burung
(Avian Influenza). Dalam surat tertanggal 12 Juni 2006, Siti Fadillah memberikan
rekomendasi kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Kemenkes -yang saat itu
dijabat Ratna Dewi Umar- untuk melakukan penunjukan langsung.


“Selanjutnya proses penunjukan langsung tersebut agar dilakukan sesuai ketentuan dan
peraturan yang berlaku dengan memperhatikan kewajaran harga serta akuntabilitas
pelaksanaannya,” demikian Siti Fadillah menutup suratnya. Surat itu juga ditembuskan
kepada Menteri Keuangan, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan dan Sekjen Kemenkes. Siti
Fadillah pernah membantah pernyataan Ratna Dewi yang menyebut hanya menjalankan
perintah Menkes dalam proyek senilai Rp98 miliar itu.


Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch, Febri Hendri
menilai surat tersebut sudah cukup membuktikan bahwa Siti Fadillah mengetahui dan
diduga ikut berkontribusi dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp32 miliar itu. “Ini
adalah bukti bahwa Siti Fadillah mengetahui dan merekomendasi pengadaan diduga ikut
berkontribusi terhadap kasus tersebut.”



Pengusutan berbagai dugaan korupsi yang menjerat Kementrian Kesehatan (Kemenkes)
sepertinya belum akan berhenti. Pasalnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali
menemukan adanya indikasi kecurangan di kementrian itu sebesar Rp693,2miliar.
Sementara atas Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2010, BPK
tidak memberikan pendapat (disclaimer) terkait dengan nilai salah saji yang signifikan
sebesar Rp1,88 triliun. Nilai itu jauh melampaui batas toleransi salah saji sebesar Rp224
milyar.

Uraian salah saji yang signifikan dalam laporan keuangan tahun 2011 adalah Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tidak disetor ke kas negara dan diindikasikan adanya
penyalahgunaan penggunaannya sejak Desember tahun 2005 hingga 31 Desember 2011
sebesar Rp9,60 miliar pada Satker Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia.

Selain itu belanja modal tersebut termasuk didalamnya pembayaran dimuka untuk "material
on site dan purchace order" pekerjaan tahun 2011 senilai Rp77,05 miliar untuk pelaksanaan
pembangunan Rumah Sakit Otak Nasional pada Ditjen Bina Upaya Kesehatan sebesar
Rp75,09 miliar dan sebesar Rp1,96 miliar untuk pembangunan Gedung Layanan Sekretariat
Konsil Kedokteran Indonesia.

Pembayaran dimuka atas "material on site dan purchace order" tersebut tanpa disertai bank
garansi dan bertentangan dengan Perpres No.54 tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah yang menyatakan bahwa pembayaran bulanan/termin untuk
pekerjaan konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang.

Salah saji lainnya, pengadaan modul dan alat kesehatan rumah sakit bergerak senilai
Rp68,58 miliar yang diperuntukkan bagi 10 kabupaten di daerah terpencil/ tertinggal/
kepulauan pada tujuh provinsi di seluruh Indonesia. Pekerjaan tersebut telah dibayar lunas
pada tanggal 31 Desember 2011. Pihak Kemenkes tidak memiliki mekanisme untuk
memastikan bahwa pengadaan, pengiriman dan pemasangan atas seluruh alat telah secara
lengkap dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2011.

Hasil Konfirmasi kepada pihak-pihak terkait diketahui bahwa sampai dengan tanggal 30
April 2012, pekerjaan pemasangan modul rumah sakit bergerak telah selesai di tiga
kabupaten, sementara di 7 kabupaten lainnya baru mencapai 80 persen, sedangkan alat
kesehatan yang dikirim ke 10 kabupaten tersebut, di delapan kabupaten masih belum dibuka
dari koli pembungkusnya.
Tidak terdapat catatan dan dokumen pendukung yang dapat diberikan oleh Kemenkes untuk
dapat memastikan hak dan kewajiban Kemenkes terkait modul rumah sakit bergerak yang
masih dalam proses pemasangan dan telah lengkapnya alat kesehatan yang dikirim langsung
ke kabupaten pada posisi setelah tanggal neraca hingga 30 April 2012.

Pada 2011, Kemenkes telah melakukan perbaikan atas penatausahaan pendapatan dan
belanja di Badan Layanan Umum (BLU) RSCM, perbaikan sistem monitoring penyaluran
kekurangan gaji dan insentif dokter dan bidan tidak tetap, peningkatan pengendalian atas
pelaksanaan pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas oleh pejabat penguji surat
perintah membayar (SPM) di satker pusat.

Perbaikan lainnya menyangkut persediaan di masing-masing satker Kemenkes telah dikelola
dan dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah ditindaklanjuti oleh satker di
lingkungan Ditjen Bina Gizi, Ditjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, Pusat Kesehatan
Haji, Balitbang, dan BLU RSCM.

Menurut keterangan itu, BPK melakukan pertemuan koordinasi dengan Kemenkes di Kantor
Pusat BPK Jakarta pada Senin (23/7) untuk membahas tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK
tersebut. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Anggota BPK Rizal Djalil, Menkes Nafsiah Mboi,
dan pejabat lain dua instansi tersebut.

Sementara itu uraian salah saji laporan keuangan Kemenkes 2010 meliputi mekanisme
pengendalian internal penerimaan tidak memadai mengakibatkan penerimaan realisasi
pendapatan BLU RSCM sebesar Rp613,48 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya.

Selain itu mekanisme pengendalian penyaluran gaji dokter/bidan pegawai tidak tetap (PTT)
untuk memastikan dana dapat disalurkan tepat waktu dan sepenuhnya dibayarkan kepada
yang berhak tidak memadai, sehingga masih ada gaji dokter/bidan PTT yang telah
dilaporkan belum seluruhnya terjadi dan dibayarkan kepada pegawai yang berhak sebesar
Rp73,12 miliar.
Salah saji lainnya belanja barang senilai Rp715,59 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya,
belanja modal senilai Rp427,22 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya disebabkan
perhitungan yang tidak cermat dan indikasi proses pemilihan penyedia barang yang tidak
melalui persaingan sehat yang mengakibatkan indikasi kemahalan harga, Selain itu
persediaan senilai Rp85,59 miliar yang belum sepenuhnya berdasarkan hasil "stock
opname", hasil "stock opname" belum valid, dan tidak meliputi seluruh persediaan yang
dikelola satker.
Analisis Kasus Korupsi di Kementrian Kesehatan

Kasus korupsi di Kementrian Kesehatan merupakan kasus korupsi di bidang proses
pengadaan barang dan jasa. Proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung di
Kemenkes masih belum dimanfaatkan oleh masyarakat, yang justru menambah beban
kerugian Negara karena barang yang sudah dibeli tak dimanfaatkan dengan baik.

Adanya dugaan persekongkolan antara pihak-pihak di Kemenkes dengan pihak luar berupa
kecurigaan bahwa Kemenkes melakukan penunjukan langsung pelaksana proyek pengadaan
sarana dan prasarana vaksin flu burung tanpa melalui proses tender sehingga PT Anugerah
Nusantara berhasil menggarap      proyek   tsb.      PT   Anugerah   Nusantara   merupakan
perusahaan milik Muhammad Nazaruddin dan Anas Ubaningrum.

Padahal jika Kemenses membuka tender secara terbuka, proyek tsb. Mungkin dapat
menghasilkan proyek lebih bermanfaat digunakan untuk masyarakat tanpa terbengkalai
akibat penyelidikan adanya dugaan korupsi. Dan memungkinkan perusahaan – perusahaan
di Indonesia lebih kreatif, inovatif dan bersaing dengan sehat untuk mendapatkan proyek
pemerintah.

Untuk itu, sudah seharusnya, transfaransi pengadaan barang dan jasa harus mengatur tentang
keterlibatan masyarakat secara nyata dari proses awal tender sampai pengerjaan proyek di
lapangan. Apa pun ceritanya, masyarakat lah yang akan menikmati baik dan buruknya
kuwalitas proyek yang diciptakan oleh pemerintah. Sehingga, sudah seharusnya masyarakat
dilibatkan untuk mengawasi proses tender tersebut.


Selain itu, harus mengatur tentang pendirian pos pengaduan masyarakat. Jadi, ketika
rekanan tidak mengerjakan proyek dengan baik, kualitas proyek sangat buruk dan lain
sebagainya, masyarakat bisa melaporkan temuan tersebut pada pos pengaduan itu. Pos ini
nantinya secara berkala akan melaporkan ke bupati/walikota dan wajib mengekspose
laporan-laporan dari masyarakat tersebut melalui media massa.


Jika hal ini dilakukan memungkinkan tidak terjadinya sebagian besar barang masih
teronggok di gudang, belum terpasang, dan barang yang belum diuji coba. Ini langkah kecil
untuk menyelematkan kebocoran uang negara dari sektor pengadaan barang dan jasa.
Mempersempit ruang korupsi bagi pejabat dan rekanan proyek barang dan jasa. Perlu upaya
penegakkan hukum yang tegas, cepat , tanpa pandang bulu dan transfaran. , proses
penyidikan di Kejagung tampaknya tidak bisa lepas dari keharusan adanya hasil penelaahan
BPKP dalam menentukan kerugian negara.


Pada sisi lain, ada kecenderungan dalam penanganan korupsi di kejaksaan hanya terfokus
pada soal ada atau tidaknya kerugian negara. Untuk mengatasinya, harus ada peningkatan
kerja sama antara kejaksaan dan BPKP. Di sisi lain, auditor BPKP di daerah juga harus
ditambah seiring dengan semakin meningkatnya kasus korupsi yang disidik kejaksaan.


Kementerian    Kesehatan   harus   membuka     diri dan    bekerjasama   dengan   Komisi
Pemberantasan Korupsi terkait dugaan korupsi pengadaan vaksin flu burung. Kementrian
Kesehatan harus proaktif membantuk KPK untuk menungkap kasus ini. Seperti yang
dilakukan Mahkama Agung membantu KPK menungkap kasus suap hakim. Itu harus
dilakukan Kemenkes.


Kesadaran masing-masing individu merupakan kunci awal dari pemberantasan korupsi di
Indonesia. Masalahnya, korupsi yang dilakukan di Indonesia ini merupakan korupsi jamaah,
sulit sekali ketika kita ingin memberantas korupsi dengan kemudian mengembalikan
permasalahan ini kepada masing-masing individu. Itu asumsi dasar permasalahan ketika kita
ingin menyelesaikan masalah korupsi ini dengan cara primitif.


Harus ada akuntabilitas dan transparansi dalam instrumen pemerintahan. Dalam hal
ini kemudian pertanggungjawaban terhadap sebuah perkara menjadi jelas. Hal ini penting
adanya agar seluruh individu yang tergabung dalam birokrasi selalu waspada terhadap
pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dalam perkara tertentu. Kasus yang terjadi
kebanyakan ialah ketika elemen dalam birokrasi hanya menjadi tikus kecil yang diperalat
dan dijadikan korban untuk diperolok oleh media dan masyarakat demi menyembunyikan
kasus yang memang sampai saat itni belum sempat tersentuh oleh penyelidikan yang
intensif.

More Related Content

What's hot

Peraturan menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakit
Peraturan menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakitPeraturan menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakit
Peraturan menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakitratu ayu
 
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1melodycguitarista
 
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatanPermenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatanNs.Heri Saputro
 
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Universitas Pancasila
 
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakitPmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakitFahrizalChamimZajuli
 
Perizinan rumah sakit
Perizinan rumah sakitPerizinan rumah sakit
Perizinan rumah sakitJoni Iswanto
 
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakitPmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakitBudiasa Gede
 
Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014IdnJournal
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...BPJS Kesehatan RI
 
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014Dokter Tekno
 
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanPermenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanMahar Santoso
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014IdnJournal
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
 

What's hot (20)

UU Tahun 2009 Rumah Sakit
UU Tahun 2009 Rumah SakitUU Tahun 2009 Rumah Sakit
UU Tahun 2009 Rumah Sakit
 
Peraturan menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakit
Peraturan menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakitPeraturan menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakit
Peraturan menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakit
 
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
 
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
 
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatanPermenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
 
Permenkes 56
Permenkes 56Permenkes 56
Permenkes 56
 
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JamkesmasPermenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
 
Mengurus izin rumah bersalin
Mengurus izin rumah bersalinMengurus izin rumah bersalin
Mengurus izin rumah bersalin
 
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
 
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakitPmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
 
Perizinan rumah sakit
Perizinan rumah sakitPerizinan rumah sakit
Perizinan rumah sakit
 
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakitPmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
 
Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
 
Syarat pendirian klinik
Syarat pendirian klinikSyarat pendirian klinik
Syarat pendirian klinik
 
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
 
Sk sop
Sk sopSk sop
Sk sop
 
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanPermenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
 

Similar to KORUPSI KEMENKES

Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfTugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfAyuni945584
 
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Tyo SBS
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdffifinoktaviani
 
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009ponekjogja
 
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornaletika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornalherlina887172
 
MAKALAH CDAKB DINKES.pptx
MAKALAH CDAKB DINKES.pptxMAKALAH CDAKB DINKES.pptx
MAKALAH CDAKB DINKES.pptxssuser50bfe71
 
M6 kb1 infeksi nasokomial
M6 kb1   infeksi nasokomialM6 kb1   infeksi nasokomial
M6 kb1 infeksi nasokomialppghybrid4
 
Friets Benyamin Meturan
Friets Benyamin MeturanFriets Benyamin Meturan
Friets Benyamin MeturanBeniMeturan
 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANPERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANRos dyana
 
Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014hastapurnama
 
Jurnal akun keuangan indonesia
Jurnal akun keuangan indonesiaJurnal akun keuangan indonesia
Jurnal akun keuangan indonesiaDicky Setiawan
 
Konsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptKonsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptTYASLARASATI
 

Similar to KORUPSI KEMENKES (20)

Manajemen farmasi
Manajemen farmasiManajemen farmasi
Manajemen farmasi
 
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfTugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
 
MATERI TPK OK.pptx
MATERI TPK OK.pptxMATERI TPK OK.pptx
MATERI TPK OK.pptx
 
Patient safety (apoteker wajib baca)
Patient safety (apoteker wajib baca)Patient safety (apoteker wajib baca)
Patient safety (apoteker wajib baca)
 
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
 
49308683 kprs
49308683 kprs49308683 kprs
49308683 kprs
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
 
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
 
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornaletika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
 
MAKALAH CDAKB DINKES.pptx
MAKALAH CDAKB DINKES.pptxMAKALAH CDAKB DINKES.pptx
MAKALAH CDAKB DINKES.pptx
 
M6 kb1 infeksi nasokomial
M6 kb1   infeksi nasokomialM6 kb1   infeksi nasokomial
M6 kb1 infeksi nasokomial
 
Tugas kelompok 5 tik
Tugas kelompok 5 tikTugas kelompok 5 tik
Tugas kelompok 5 tik
 
Friets Benyamin Meturan
Friets Benyamin MeturanFriets Benyamin Meturan
Friets Benyamin Meturan
 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANPERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
 
Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014
 
Jurnal akun keuangan indonesia
Jurnal akun keuangan indonesiaJurnal akun keuangan indonesia
Jurnal akun keuangan indonesia
 
Konsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptKonsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.ppt
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
MI1
MI1MI1
MI1
 
Laporan akhir tahun ppid 2017
Laporan akhir tahun ppid 2017Laporan akhir tahun ppid 2017
Laporan akhir tahun ppid 2017
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 

Recently uploaded (19)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 

KORUPSI KEMENKES

  • 1. Nama : Julia Cahyani Akuntansi Ekstensi 2010 Pemeriksaan Keuangan (Auditing) STIE MH. Thamrin Jakarta
  • 2. Banyak Perkara Korupsi di Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merupakan lembaga negara yang mengurusi semua hal menyangkut kesehatan masyarakat, dari mulai penanggulangan penyakit sampai penyediaan sarana dan prasarana penunjangnya. Namun, lembaga yang menjunjung tinggi gaya hidup sehat itu kini sedang menjadi pesakitan. Serangkaian kasus korupsi menyeruak, dan bahkan melibatkan orang nomor satu di kementerian tersebut. Salah satu kasus yang masih ditelisik dan dikembangkan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni dugaan korupsi dalam penyediaan sarana dan prasarana vaksin flu burung di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes tahun anggaran 2008-2011. Adapun jumlah dana yang dianggarkan dalam proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung tersebut sebesar Rp1,3 triliun. Dana tersebut dikucurkan secara bertahap sebanyak tiga kali, terhitung dari 2008. Indikasi korupsi di Kemenkes tersebut terungkap saat BPK menyerahkan dokumen laporan hasil pemeriksaan ke DPR. Menurut Anggota VI BPK, Rizal Djalil, bahwa sekitar 70% dari total barang yang diminta dalam proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung itu masih belum dimanfaatkan dengan baik. Sebagian besar barang masih teronggok di gudang dan belum terpasang. "Negara berarti harus menyewa gudang untuk menyimpan barang yang tidak dimanfaatkan tersebut," ujarnya. Selain itu, Rizal juga menemukan keanehan terkait barang yang belum diuji coba dan dipasang namun sudah dibayar semuanya. Akibatnya, dari hasil audit BPK, ditemukan kerugian negara sebesar Rp349,5 miliar. Karena barang yang sudah dibeli tak dimanfaatkan dengan baik, BPK juga mendapati adanya potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp343,7 miliar. Sehingga total indikasi kerugian negara yang ditemukan BPK secara keseluruhan sebesar Rp693,2 miliar.
  • 3. Dari hasil audit BPK terhadap proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung tersebut, juga didapati adanya dugaan persekongkolan antara pihak-pihak di Kemenkes dengan pihak luar, seperti PT Anugerah Nusantara yang dimiliki oleh Muhammad Nazaruddin. Namun, menurut pengakuan pengacaranya, Junimart Girsang, 30% saham yang dimiliki Nazaruddin di PT Anugerah Nusantara sudah dijual kepada Anas Urbaningrum. Selain PT Anugerah Nusantara, persekongkolan juga melibatkan PT Bio Farma, serta Universitas Airlangga. PT Anugerah Nusantara sendiri adalah pemenang proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung tersebut. PT milik Nazaruddin-Anas itu berhasil mengalahkan PT Bio Farma yang terkenal berpengalaman dalam memproduksi berbagai vaksin dan sudah lama bergerak di bidang alat kesehatan. Ada kecurigaan bahwa Kemenkes melakukan penunjukan langsung pelaksana proyek tanpa melalui proses tender. Sehingga PT Anugerah Nusantara berhasil menggarap proyek yang nilai kontraknya Rp718 miliar. Nama Universitas Airlangga (Unair) menyeruak, lantaran ada dana sebesar Rp143 miliar yang mengalir dari Kemenkes ke Unair. Dana yang diduga pengalihan dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) tersebut, digunakan untuk membiayai pembangunan Laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3. Yang mencengangkan adalah pembangunan laboratorium tersebut belum terlaksana. Menindaklanjuti temuan ini, Hasan Basri, Wakil BPK menegaskan pihaknya akan terus mendalami dan mempelajarinya. Hal ini terkait dengan adanya permintaan dari KPK yang akan menggunakan hasil audit dan kajian BPK guna pengusutan kasus proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung. "Kami lakukan pendalaman agar bisa segera diserahkan ke KPK," kata Hasan. Pihak Kemenkes, terutama Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, belum ada yang mau berkomentar. Salah seorang pegawai di Kemenkes menuturkan bahwa kasus ini merupakan hal sensitif dan membutuhkan kehati-hatian dalam memberikan informasi.
  • 4. Tak Hanya Flu Burung Kasus yang menyeret banyak pejabat di Kemenkes ini semula merupakan pengembangan dari dugaan korupsi penanggulangan wabah flu burung pada 2006. Kasus itu sendiri telah menyeret Ratna Dewi Umar (Direktur Bina Pelayanan Medik Kemenkes) dan Mulya A. Hasjmy (Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kemenkes). Ratna, bahkan sempat secara implisit menuding mantan Menkes, Almarhum Endang Rahayu Sedianingsih ikut terlibat dalam kasus yang sedang melilitnya. "Saya tidak mengerti apa-apa kenapa beliau (Endang) dipanggil, kaitannya apa. Yang saya mengerti, yang jelas 2007 beliau sebagai Kepala Pusat Litbang Biomedis dan Farmasi ketika pengadaan 2007," kata Ratna Dewi Umar usai diperiksa KPK, pada akhir Maret silam. Sebelumnya, Kemenkes juga terseret kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan pada 2005. Bahkan, mantan Menkes Siti Fadilah Supari, kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri. BPK sendiri mencatat ada kerugian negara sebesar Rp6,1 miliar. Keterangan ini didapat dari kesaksian salah seorang auditor BPK, Sumarsana, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada pertengahan Mei lalu. "Setelah kami melakukan pengecekan laporan keuangan di Kemenkes atas harga alat kesehatan PT Indofarma dengan agen lain yang ada di lapangan, ada selisih yang cukup besar," beber Sumarsana. Selain Ratna Dewi Umar, KPK sudah menetapkan mantan pejabat Kemenkes Rustam Syarifuddin Pakaya sebagai tersangka dalam kasus kasus pengadaan alat kesehatan untuk pusat penanggulangan krisis di Kementerian Kesehatan tahun 2007 silam. Kasus ini sendiri ditemukan berdasarkan pengembangan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan untuk penanggulangan flu burung tahun 2006. Dalam kasus alat flu burung tersebut, KPK juga sudah menetapkan tersangka lain, yakni mantan Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Soetedjo Yuwono, dan mantan Sekretaris Ditjen Pelayanan Medik Kemenkes, Mulya A Hasjim.
  • 5. Ada kasus korupsi lain yang melilit Kemenkes, misalnya kasus pengadaan alat rontgen portable dan kasus pengadaan alat bantu belajar mengajar pendidikan dokter. Untuk kasus terakhir bahkan ada kesan kepolisian dan kejaksaan „berebut‟untuk menanganinya. Tunjuk Langsung Siti Fadillah boleh mengaku tak bisa mengawasi satu persatu proyek yang ada di Kemenkes. Tapi yang pasti dia pernah mengeluarkan surat rekomendasi penunjukan langsung pengadaan alat kesehatan dan perbekalan rumah sakit dalam rangka wabah Flu Burung (Avian Influenza). Dalam surat tertanggal 12 Juni 2006, Siti Fadillah memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Kemenkes -yang saat itu dijabat Ratna Dewi Umar- untuk melakukan penunjukan langsung. “Selanjutnya proses penunjukan langsung tersebut agar dilakukan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku dengan memperhatikan kewajaran harga serta akuntabilitas pelaksanaannya,” demikian Siti Fadillah menutup suratnya. Surat itu juga ditembuskan kepada Menteri Keuangan, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan dan Sekjen Kemenkes. Siti Fadillah pernah membantah pernyataan Ratna Dewi yang menyebut hanya menjalankan perintah Menkes dalam proyek senilai Rp98 miliar itu. Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch, Febri Hendri menilai surat tersebut sudah cukup membuktikan bahwa Siti Fadillah mengetahui dan diduga ikut berkontribusi dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp32 miliar itu. “Ini adalah bukti bahwa Siti Fadillah mengetahui dan merekomendasi pengadaan diduga ikut berkontribusi terhadap kasus tersebut.” Pengusutan berbagai dugaan korupsi yang menjerat Kementrian Kesehatan (Kemenkes) sepertinya belum akan berhenti. Pasalnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali menemukan adanya indikasi kecurangan di kementrian itu sebesar Rp693,2miliar.
  • 6. Sementara atas Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2010, BPK tidak memberikan pendapat (disclaimer) terkait dengan nilai salah saji yang signifikan sebesar Rp1,88 triliun. Nilai itu jauh melampaui batas toleransi salah saji sebesar Rp224 milyar. Uraian salah saji yang signifikan dalam laporan keuangan tahun 2011 adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tidak disetor ke kas negara dan diindikasikan adanya penyalahgunaan penggunaannya sejak Desember tahun 2005 hingga 31 Desember 2011 sebesar Rp9,60 miliar pada Satker Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia. Selain itu belanja modal tersebut termasuk didalamnya pembayaran dimuka untuk "material on site dan purchace order" pekerjaan tahun 2011 senilai Rp77,05 miliar untuk pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit Otak Nasional pada Ditjen Bina Upaya Kesehatan sebesar Rp75,09 miliar dan sebesar Rp1,96 miliar untuk pembangunan Gedung Layanan Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia. Pembayaran dimuka atas "material on site dan purchace order" tersebut tanpa disertai bank garansi dan bertentangan dengan Perpres No.54 tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang menyatakan bahwa pembayaran bulanan/termin untuk pekerjaan konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang. Salah saji lainnya, pengadaan modul dan alat kesehatan rumah sakit bergerak senilai Rp68,58 miliar yang diperuntukkan bagi 10 kabupaten di daerah terpencil/ tertinggal/ kepulauan pada tujuh provinsi di seluruh Indonesia. Pekerjaan tersebut telah dibayar lunas pada tanggal 31 Desember 2011. Pihak Kemenkes tidak memiliki mekanisme untuk memastikan bahwa pengadaan, pengiriman dan pemasangan atas seluruh alat telah secara lengkap dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2011. Hasil Konfirmasi kepada pihak-pihak terkait diketahui bahwa sampai dengan tanggal 30 April 2012, pekerjaan pemasangan modul rumah sakit bergerak telah selesai di tiga kabupaten, sementara di 7 kabupaten lainnya baru mencapai 80 persen, sedangkan alat kesehatan yang dikirim ke 10 kabupaten tersebut, di delapan kabupaten masih belum dibuka dari koli pembungkusnya.
  • 7. Tidak terdapat catatan dan dokumen pendukung yang dapat diberikan oleh Kemenkes untuk dapat memastikan hak dan kewajiban Kemenkes terkait modul rumah sakit bergerak yang masih dalam proses pemasangan dan telah lengkapnya alat kesehatan yang dikirim langsung ke kabupaten pada posisi setelah tanggal neraca hingga 30 April 2012. Pada 2011, Kemenkes telah melakukan perbaikan atas penatausahaan pendapatan dan belanja di Badan Layanan Umum (BLU) RSCM, perbaikan sistem monitoring penyaluran kekurangan gaji dan insentif dokter dan bidan tidak tetap, peningkatan pengendalian atas pelaksanaan pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas oleh pejabat penguji surat perintah membayar (SPM) di satker pusat. Perbaikan lainnya menyangkut persediaan di masing-masing satker Kemenkes telah dikelola dan dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah ditindaklanjuti oleh satker di lingkungan Ditjen Bina Gizi, Ditjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, Pusat Kesehatan Haji, Balitbang, dan BLU RSCM. Menurut keterangan itu, BPK melakukan pertemuan koordinasi dengan Kemenkes di Kantor Pusat BPK Jakarta pada Senin (23/7) untuk membahas tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK tersebut. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Anggota BPK Rizal Djalil, Menkes Nafsiah Mboi, dan pejabat lain dua instansi tersebut. Sementara itu uraian salah saji laporan keuangan Kemenkes 2010 meliputi mekanisme pengendalian internal penerimaan tidak memadai mengakibatkan penerimaan realisasi pendapatan BLU RSCM sebesar Rp613,48 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya. Selain itu mekanisme pengendalian penyaluran gaji dokter/bidan pegawai tidak tetap (PTT) untuk memastikan dana dapat disalurkan tepat waktu dan sepenuhnya dibayarkan kepada yang berhak tidak memadai, sehingga masih ada gaji dokter/bidan PTT yang telah dilaporkan belum seluruhnya terjadi dan dibayarkan kepada pegawai yang berhak sebesar Rp73,12 miliar.
  • 8. Salah saji lainnya belanja barang senilai Rp715,59 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya, belanja modal senilai Rp427,22 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya disebabkan perhitungan yang tidak cermat dan indikasi proses pemilihan penyedia barang yang tidak melalui persaingan sehat yang mengakibatkan indikasi kemahalan harga, Selain itu persediaan senilai Rp85,59 miliar yang belum sepenuhnya berdasarkan hasil "stock opname", hasil "stock opname" belum valid, dan tidak meliputi seluruh persediaan yang dikelola satker.
  • 9. Analisis Kasus Korupsi di Kementrian Kesehatan Kasus korupsi di Kementrian Kesehatan merupakan kasus korupsi di bidang proses pengadaan barang dan jasa. Proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung di Kemenkes masih belum dimanfaatkan oleh masyarakat, yang justru menambah beban kerugian Negara karena barang yang sudah dibeli tak dimanfaatkan dengan baik. Adanya dugaan persekongkolan antara pihak-pihak di Kemenkes dengan pihak luar berupa kecurigaan bahwa Kemenkes melakukan penunjukan langsung pelaksana proyek pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung tanpa melalui proses tender sehingga PT Anugerah Nusantara berhasil menggarap proyek tsb. PT Anugerah Nusantara merupakan perusahaan milik Muhammad Nazaruddin dan Anas Ubaningrum. Padahal jika Kemenses membuka tender secara terbuka, proyek tsb. Mungkin dapat menghasilkan proyek lebih bermanfaat digunakan untuk masyarakat tanpa terbengkalai akibat penyelidikan adanya dugaan korupsi. Dan memungkinkan perusahaan – perusahaan di Indonesia lebih kreatif, inovatif dan bersaing dengan sehat untuk mendapatkan proyek pemerintah. Untuk itu, sudah seharusnya, transfaransi pengadaan barang dan jasa harus mengatur tentang keterlibatan masyarakat secara nyata dari proses awal tender sampai pengerjaan proyek di lapangan. Apa pun ceritanya, masyarakat lah yang akan menikmati baik dan buruknya kuwalitas proyek yang diciptakan oleh pemerintah. Sehingga, sudah seharusnya masyarakat dilibatkan untuk mengawasi proses tender tersebut. Selain itu, harus mengatur tentang pendirian pos pengaduan masyarakat. Jadi, ketika rekanan tidak mengerjakan proyek dengan baik, kualitas proyek sangat buruk dan lain sebagainya, masyarakat bisa melaporkan temuan tersebut pada pos pengaduan itu. Pos ini nantinya secara berkala akan melaporkan ke bupati/walikota dan wajib mengekspose laporan-laporan dari masyarakat tersebut melalui media massa. Jika hal ini dilakukan memungkinkan tidak terjadinya sebagian besar barang masih teronggok di gudang, belum terpasang, dan barang yang belum diuji coba. Ini langkah kecil
  • 10. untuk menyelematkan kebocoran uang negara dari sektor pengadaan barang dan jasa. Mempersempit ruang korupsi bagi pejabat dan rekanan proyek barang dan jasa. Perlu upaya penegakkan hukum yang tegas, cepat , tanpa pandang bulu dan transfaran. , proses penyidikan di Kejagung tampaknya tidak bisa lepas dari keharusan adanya hasil penelaahan BPKP dalam menentukan kerugian negara. Pada sisi lain, ada kecenderungan dalam penanganan korupsi di kejaksaan hanya terfokus pada soal ada atau tidaknya kerugian negara. Untuk mengatasinya, harus ada peningkatan kerja sama antara kejaksaan dan BPKP. Di sisi lain, auditor BPKP di daerah juga harus ditambah seiring dengan semakin meningkatnya kasus korupsi yang disidik kejaksaan. Kementerian Kesehatan harus membuka diri dan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan korupsi pengadaan vaksin flu burung. Kementrian Kesehatan harus proaktif membantuk KPK untuk menungkap kasus ini. Seperti yang dilakukan Mahkama Agung membantu KPK menungkap kasus suap hakim. Itu harus dilakukan Kemenkes. Kesadaran masing-masing individu merupakan kunci awal dari pemberantasan korupsi di Indonesia. Masalahnya, korupsi yang dilakukan di Indonesia ini merupakan korupsi jamaah, sulit sekali ketika kita ingin memberantas korupsi dengan kemudian mengembalikan permasalahan ini kepada masing-masing individu. Itu asumsi dasar permasalahan ketika kita ingin menyelesaikan masalah korupsi ini dengan cara primitif. Harus ada akuntabilitas dan transparansi dalam instrumen pemerintahan. Dalam hal ini kemudian pertanggungjawaban terhadap sebuah perkara menjadi jelas. Hal ini penting adanya agar seluruh individu yang tergabung dalam birokrasi selalu waspada terhadap pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dalam perkara tertentu. Kasus yang terjadi kebanyakan ialah ketika elemen dalam birokrasi hanya menjadi tikus kecil yang diperalat dan dijadikan korban untuk diperolok oleh media dan masyarakat demi menyembunyikan kasus yang memang sampai saat itni belum sempat tersentuh oleh penyelidikan yang intensif.