SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Rancangan Dasar Proposal Disertasi
Nama : Johannes Ronald Elyeser Roparulian Hutagalung
NPM: 2307190008
METODE PENELITIAN NORMATIF
Pemisahan Jabatan Fungsional Jaksa Terkait
Kekuasaan Kehakiman Dari Aparatur Sipil Negara
Dr. Aartje Tehupeiory, S.H., M.H.
Fakultas Hukum
Pascasarjana Program Doktoral Hukum
Universitas Kristen Indonesia
2023
Uraian Dasar Proposal Disertasi
Rumusan Masalah Judul Kerangka Teori
1. Bagaimana status Jaksa sebagai Pegawai
Negeri Sipil dengan jabatan fungsional yang
memiliki kekhususan dalam melaksanakan
tugas, fungsi dan kewenangan berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 terkait kekuasaan
kehakiman yang merdeka?
Pemisahan
Jabatan
Fungsional
Jaksa Dari
Aparatur
Sipil
Negara
Grand Theory:
1. Teori Utilitas / Teori Kemanfaatan
2. Bagaimanakah hak dan kewenangan
Jaksa dengan penugasan khusus pada
instansi di luar Kejaksaan dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan
kewenangan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2021 jo Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2004 dan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2023 jo Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014?
Middle Theory:
1. Teori Trias Politica
2. Teori Sistem Hukum dan Penegakan Hukum
3. Teori Negara Hukum dan Demokrasi
3. Mengapa jabatan Jaksa harus
dikecualikan dalam rumpun jabatan
fungsional dari ASN?
Apply Theory:
1. Teori Jabatan
Uraian Dasar Proposal Disertasi
• Teori Utilitas / Teori Kemanfaatan.
Sebagai pena analisa untuk menjawab permasalahan pertama, yaitu:
“Bagaimana status Jaksa sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan
fungsional yang memiliki kekhususan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
kewenangan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 terkait kekuasaan
kehakiman yang merdeka?”
• Teori Trias Politica, Teori Sistem Hukum dan Penegakan Hukum, Teori Negara
Hukum dan Demokrasi.
Sebagai pena analisa untuk menjawab permasalahan kedua, yaitu: “Sejauh
mana hak dan kewenangan Jaksa dengan penugasan khusus pada instansi di
luar Kejaksaan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 jo Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 jo Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014?
• Teori Jabatan.
Sebagai pena analisa untuk menjawab permasalahan ketiga, yaitu: “Mengapa
jabatan Jaksa harus dikecualikan dalam rumpun jabatan fungsional dari ASN?”
Petunjuk Penyusunan
Rumusan Masalah
• Rumusan Masalah paling sedikit 2, paling banyak 3.
• Gunakan kalimat tanya dengan kata tanya: bagaimana, bagaimanakah,
mengapa.
• Rumusan masalah harus terdapat rujukan teori hukum, atau ketentuan
peraturan perundang-undangan yang spesifik.
• Isi dari rumusan masalah:
1. Rumusan masalah pertama, menyampaikan masalah atau kondisi yang terjadi
dalam norma peraturan perundang-undangan dikaitkan dengan teori hukum.
2. Rumusan masalah kedua, menyampaikan masalah atau kondisi tersebut dalam
putusan atau praktik penyelenggaraannya
3. Rumusan masalah ketiga, menyampaikan ide atau gagasan ideal konstruksi
hukum yang sebaiknya diatur atau diusulkan perbaikan sesuai dengan teori
Petunjuk Penyusunan
Rumusan Masalah
01
Bagaimana status Jaksa sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan
fungsional yang memiliki kekhususan dalam melaksanakan tugas, fungsi
dan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 terkait kekuasaan kehakiman yang merdeka?
02
03
Fokus Studi:
Pemisahan Jabatan Fungsional Jaksa Dari Aparatur Sipil Negara
Permasalahan:
Sejauh mana hak dan kewenangan Jaksa dengan penugasan khusus pada
instansi di luar Kejaksaan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
kewenangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 jo
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2023 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014?
Mengapa jabatan Jaksa harus dikecualikan dalam rumpun jabatan
fungsional dari ASN?
Petunjuk Penyusunan Judul
• Judul terdiri atas paling sedikit 8 kata dan paling banyak 24 kata,
jika lebih dari itu harus menggunakan anak judul.
• Hindari penggunaan frasa “perspektif hukum”, “tinjauan hukum”
dan “analisis hukum”.
• Judul memuat rujukan dasar teori hukum dan / atau norma
hukum.
Petunjuk Penyusunan Judul
Petunjuk Penyusunan Landasan Teori
No Teori Pilihan/Penjelasan
1 Grand Theory Pilih dan gunakan 3 tujuan hukum sebagai grand-theory, yaitu:
1. Keadilan;
2. Kemanfataan;
3. Kepastian hukum
Temukan dan cari referensi rujukan filosof dan pemikirannya, buat
kriterianya.
2 Middle Theory Cari teori dalam objek hukum yang dibahas, misalnya objek bahasan
mengenai hukum pertambangan, maka menggunakan teori hak
menguasai negara, temukan 1 doktrin (pendapat ahli).
3 Apply Theory Cari teori dalam kaitannya dengan masalah penelitian, misalnya
mengenai keputusan administrasi, maka menggunakan teori
pengambilan keputusan. Temukan 1 doktrin (pendapat ahli)
Middle Theory
No Teori Pilihan / Penjelasan
1 Teori Utilitas Tujuan:
Menurut teori ini, tujuan hukum adalah memberikan manfaat dan kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin warga masyarakat.
Filsuf:
1. Jeremy Bentham, seorang filsuf asal Inggris
Konsep:
Perspektif ini menunjukkan bahwa hukum tidak hanya bertujuan untuk keadilan dan kepastian, tetapi juga untuk manfaat keseluruhan masyarakat.
2 Teori Trias Politica, dan Teori Negara
Hukum dan Demokrasi
Teori Trias Politica
Tujuan:
Untuk mencegah kekuasaan negara yang bersifat absolut (keadilan).
Filsuf:
1. John Locke, seorang filsuf asal Inggris
2. Charles-Louis Montesquie, seorang filsuf asal Perancis
Konsep:
Membagi suatu pemerintahan negara menjadi tiga kekuasaan, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Indonesia sebagai tanah air merupakan salah
satu negara demokrasi yang menganut konsep ini.
Teori Negara Hukum dan Demokrasi
Tujuan:
Untuk mencapai kehidupan yang paling baik (the best life possible) yang dapat dicapai dengan supremasi hukum.
Filsuf:
1. Plato, seorang filsuf asal Yunani
2. Socrates, seorang filsuf asal Yunani
3. Immanuel Kant, seorang filsul asal Prusia (sekarang Rusia)
Konsep:
Menghendaki bahwa setiap penyelenggaraan pemerintahan negara berdasarkan hukum tidak berdasarkan kekuasaan semata.
Apply Theory
No Teori Pilihan / Penjelasan
1 Teori Jabatan Teori jabatan oleh Johann Heinrich Adolf Logemann merupakan salah satu teori
dalam hukum tata negara yang mengemukakan bahwa jabatan adalah sebuah
lingkungan kerja yang awet dan digarisbawahi, yang disediakan untuk ditempati
oleh pemangku jabatan yang ditunjuk dan disediakan untuk diwakili oleh mereka
secara pribadi dalam sifat perbuatan-perbuatan. Logemann menempatkan jabatan
dari aspek negara sebagai organisasi otoritas yang mempunyai fungsi yang saling
berhubungan dalam suatu totalitas. Teori jabatan ini menekankan pada kepastian
dan kontinuitas pada suatu jabatan supaya organisasi dalam berfungsi dengan baik.
Dalam konteks jabatan Jaksa di Indonesia, teori jabatan oleh Logemann dapat
diaplikasikan untuk memahami peran dan fungsi jaksa sebagai pemangku jabatan
yang memiliki tugas dan wewenang dalam bidang pidana, termasuk melakukan
penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim serta putusan pengadilan.
Teori jabatan ini juga dapat membantu memahami pentingnya kepastian dan
kontinuitas pada jabatan jaksa untuk memastikan bahwa kejaksaan dapat berfungsi
dengan baik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
Putusan Mahkamah Agung dan
Putusan Mahkamah Konstitusi
No Teori Pilihan / Penjelasan
1 Putusan Mahkamah Agung
Nomor 30 P/HUM/2020
tanggal 4 Juni 2020
Jaksa memiliki peran penting dalam bidang perdata dan tata usaha
negara, memberikan bantuan hukum, penegakan hukum,
pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain bagi instansi atau
lembaga maupun masyarakat yang membutuhkan.
2 Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 30/PUU-
XXI/2023 tanggal 24 Juli
2023
Dalam Putusan Nomor 30/PUU-XXI/2023, Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia mengabulkan permohonan uji materi terhadap
Pasal 1 angka 3, Pasal 19 ayat (2), Pasal 20, dan Pasal 21 Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Putusan ini diberikan
berdasarkan kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Pendapat Ahli Hukum
No Teori Pilihan/Penjelasan
1 Andi Hamzah Independensi kekuasaan kehakiman hanya dapat terwujud bila
kekuasaan penuntutan juga memiliki independensi.
2 Asep Nana Mulyana Jaksa dengan segala tugas dan fungsi khas yang melekat kekhususan
dalam keprofesiannya, memperlihatkan adanya perbedaan dan
kekhususan dengan ASN pada umumnya.
3 R. Narendra Jatna Tugas Jaksa menjaga konstitusi dan menjaga hak penduduk, mejaga
keseimbangan.
Johannes Ronald Elyeser Roparulian Hutagalung - Metode Penelitian Normatif: Rancangan Dasar Proposal Disertasi

More Related Content

Similar to Johannes Ronald Elyeser Roparulian Hutagalung - Metode Penelitian Normatif: Rancangan Dasar Proposal Disertasi

Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdfKelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdfAzrasyawal09
 
PHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptxPHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptxKhiyaroh1
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasAndri Yulipan
 
Diskusi 1 Hukum Administrasi Negara Pengertian Hukum Residu.pdf
Diskusi 1 Hukum Administrasi Negara Pengertian Hukum Residu.pdfDiskusi 1 Hukum Administrasi Negara Pengertian Hukum Residu.pdf
Diskusi 1 Hukum Administrasi Negara Pengertian Hukum Residu.pdfIndra Sofian
 
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMAlfirdausDaus
 
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Ahmad Solihin
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamrayhanf
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLatuulll
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLatuulll
 
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptx
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptxXIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptx
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptxdonihasmanto
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amirKasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amirbaim hukum
 
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptBAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptasifsardari
 
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.pdf
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.pdfArgumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.pdf
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.pdfZukét Printing
 
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.docx
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.docxArgumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.docx
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.docxZukét Printing
 
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)R Maulana
 

Similar to Johannes Ronald Elyeser Roparulian Hutagalung - Metode Penelitian Normatif: Rancangan Dasar Proposal Disertasi (20)

Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdfKelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
 
PHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptxPHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptx
 
PHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptxPHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptx
 
Jenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan HukumJenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan Hukum
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
 
Diskusi 1 Hukum Administrasi Negara Pengertian Hukum Residu.pdf
Diskusi 1 Hukum Administrasi Negara Pengertian Hukum Residu.pdfDiskusi 1 Hukum Administrasi Negara Pengertian Hukum Residu.pdf
Diskusi 1 Hukum Administrasi Negara Pengertian Hukum Residu.pdf
 
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
 
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan InterdisiplinerKebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptx
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptxXIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptx
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptx
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amirKasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
 
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptBAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
 
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.pdf
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.pdfArgumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.pdf
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.docx
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.docxArgumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.docx
Argumentasi Hukum dalam Kehidupan Masyarakat.docx
 
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
 

Recently uploaded

HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 

Recently uploaded (10)

HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 

Johannes Ronald Elyeser Roparulian Hutagalung - Metode Penelitian Normatif: Rancangan Dasar Proposal Disertasi

  • 1. Rancangan Dasar Proposal Disertasi Nama : Johannes Ronald Elyeser Roparulian Hutagalung NPM: 2307190008 METODE PENELITIAN NORMATIF Pemisahan Jabatan Fungsional Jaksa Terkait Kekuasaan Kehakiman Dari Aparatur Sipil Negara Dr. Aartje Tehupeiory, S.H., M.H. Fakultas Hukum Pascasarjana Program Doktoral Hukum Universitas Kristen Indonesia 2023
  • 2. Uraian Dasar Proposal Disertasi Rumusan Masalah Judul Kerangka Teori 1. Bagaimana status Jaksa sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan fungsional yang memiliki kekhususan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 terkait kekuasaan kehakiman yang merdeka? Pemisahan Jabatan Fungsional Jaksa Dari Aparatur Sipil Negara Grand Theory: 1. Teori Utilitas / Teori Kemanfaatan 2. Bagaimanakah hak dan kewenangan Jaksa dengan penugasan khusus pada instansi di luar Kejaksaan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 jo Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014? Middle Theory: 1. Teori Trias Politica 2. Teori Sistem Hukum dan Penegakan Hukum 3. Teori Negara Hukum dan Demokrasi 3. Mengapa jabatan Jaksa harus dikecualikan dalam rumpun jabatan fungsional dari ASN? Apply Theory: 1. Teori Jabatan
  • 3. Uraian Dasar Proposal Disertasi • Teori Utilitas / Teori Kemanfaatan. Sebagai pena analisa untuk menjawab permasalahan pertama, yaitu: “Bagaimana status Jaksa sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan fungsional yang memiliki kekhususan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 terkait kekuasaan kehakiman yang merdeka?” • Teori Trias Politica, Teori Sistem Hukum dan Penegakan Hukum, Teori Negara Hukum dan Demokrasi. Sebagai pena analisa untuk menjawab permasalahan kedua, yaitu: “Sejauh mana hak dan kewenangan Jaksa dengan penugasan khusus pada instansi di luar Kejaksaan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 jo Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014? • Teori Jabatan. Sebagai pena analisa untuk menjawab permasalahan ketiga, yaitu: “Mengapa jabatan Jaksa harus dikecualikan dalam rumpun jabatan fungsional dari ASN?”
  • 4. Petunjuk Penyusunan Rumusan Masalah • Rumusan Masalah paling sedikit 2, paling banyak 3. • Gunakan kalimat tanya dengan kata tanya: bagaimana, bagaimanakah, mengapa. • Rumusan masalah harus terdapat rujukan teori hukum, atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang spesifik. • Isi dari rumusan masalah: 1. Rumusan masalah pertama, menyampaikan masalah atau kondisi yang terjadi dalam norma peraturan perundang-undangan dikaitkan dengan teori hukum. 2. Rumusan masalah kedua, menyampaikan masalah atau kondisi tersebut dalam putusan atau praktik penyelenggaraannya 3. Rumusan masalah ketiga, menyampaikan ide atau gagasan ideal konstruksi hukum yang sebaiknya diatur atau diusulkan perbaikan sesuai dengan teori
  • 5. Petunjuk Penyusunan Rumusan Masalah 01 Bagaimana status Jaksa sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan fungsional yang memiliki kekhususan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 terkait kekuasaan kehakiman yang merdeka? 02 03 Fokus Studi: Pemisahan Jabatan Fungsional Jaksa Dari Aparatur Sipil Negara Permasalahan: Sejauh mana hak dan kewenangan Jaksa dengan penugasan khusus pada instansi di luar Kejaksaan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 jo Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014? Mengapa jabatan Jaksa harus dikecualikan dalam rumpun jabatan fungsional dari ASN?
  • 6. Petunjuk Penyusunan Judul • Judul terdiri atas paling sedikit 8 kata dan paling banyak 24 kata, jika lebih dari itu harus menggunakan anak judul. • Hindari penggunaan frasa “perspektif hukum”, “tinjauan hukum” dan “analisis hukum”. • Judul memuat rujukan dasar teori hukum dan / atau norma hukum.
  • 8. Petunjuk Penyusunan Landasan Teori No Teori Pilihan/Penjelasan 1 Grand Theory Pilih dan gunakan 3 tujuan hukum sebagai grand-theory, yaitu: 1. Keadilan; 2. Kemanfataan; 3. Kepastian hukum Temukan dan cari referensi rujukan filosof dan pemikirannya, buat kriterianya. 2 Middle Theory Cari teori dalam objek hukum yang dibahas, misalnya objek bahasan mengenai hukum pertambangan, maka menggunakan teori hak menguasai negara, temukan 1 doktrin (pendapat ahli). 3 Apply Theory Cari teori dalam kaitannya dengan masalah penelitian, misalnya mengenai keputusan administrasi, maka menggunakan teori pengambilan keputusan. Temukan 1 doktrin (pendapat ahli)
  • 9. Middle Theory No Teori Pilihan / Penjelasan 1 Teori Utilitas Tujuan: Menurut teori ini, tujuan hukum adalah memberikan manfaat dan kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin warga masyarakat. Filsuf: 1. Jeremy Bentham, seorang filsuf asal Inggris Konsep: Perspektif ini menunjukkan bahwa hukum tidak hanya bertujuan untuk keadilan dan kepastian, tetapi juga untuk manfaat keseluruhan masyarakat. 2 Teori Trias Politica, dan Teori Negara Hukum dan Demokrasi Teori Trias Politica Tujuan: Untuk mencegah kekuasaan negara yang bersifat absolut (keadilan). Filsuf: 1. John Locke, seorang filsuf asal Inggris 2. Charles-Louis Montesquie, seorang filsuf asal Perancis Konsep: Membagi suatu pemerintahan negara menjadi tiga kekuasaan, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Indonesia sebagai tanah air merupakan salah satu negara demokrasi yang menganut konsep ini. Teori Negara Hukum dan Demokrasi Tujuan: Untuk mencapai kehidupan yang paling baik (the best life possible) yang dapat dicapai dengan supremasi hukum. Filsuf: 1. Plato, seorang filsuf asal Yunani 2. Socrates, seorang filsuf asal Yunani 3. Immanuel Kant, seorang filsul asal Prusia (sekarang Rusia) Konsep: Menghendaki bahwa setiap penyelenggaraan pemerintahan negara berdasarkan hukum tidak berdasarkan kekuasaan semata.
  • 10. Apply Theory No Teori Pilihan / Penjelasan 1 Teori Jabatan Teori jabatan oleh Johann Heinrich Adolf Logemann merupakan salah satu teori dalam hukum tata negara yang mengemukakan bahwa jabatan adalah sebuah lingkungan kerja yang awet dan digarisbawahi, yang disediakan untuk ditempati oleh pemangku jabatan yang ditunjuk dan disediakan untuk diwakili oleh mereka secara pribadi dalam sifat perbuatan-perbuatan. Logemann menempatkan jabatan dari aspek negara sebagai organisasi otoritas yang mempunyai fungsi yang saling berhubungan dalam suatu totalitas. Teori jabatan ini menekankan pada kepastian dan kontinuitas pada suatu jabatan supaya organisasi dalam berfungsi dengan baik. Dalam konteks jabatan Jaksa di Indonesia, teori jabatan oleh Logemann dapat diaplikasikan untuk memahami peran dan fungsi jaksa sebagai pemangku jabatan yang memiliki tugas dan wewenang dalam bidang pidana, termasuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim serta putusan pengadilan. Teori jabatan ini juga dapat membantu memahami pentingnya kepastian dan kontinuitas pada jabatan jaksa untuk memastikan bahwa kejaksaan dapat berfungsi dengan baik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
  • 11. Putusan Mahkamah Agung dan Putusan Mahkamah Konstitusi No Teori Pilihan / Penjelasan 1 Putusan Mahkamah Agung Nomor 30 P/HUM/2020 tanggal 4 Juni 2020 Jaksa memiliki peran penting dalam bidang perdata dan tata usaha negara, memberikan bantuan hukum, penegakan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain bagi instansi atau lembaga maupun masyarakat yang membutuhkan. 2 Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 30/PUU- XXI/2023 tanggal 24 Juli 2023 Dalam Putusan Nomor 30/PUU-XXI/2023, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia mengabulkan permohonan uji materi terhadap Pasal 1 angka 3, Pasal 19 ayat (2), Pasal 20, dan Pasal 21 Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Putusan ini diberikan berdasarkan kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
  • 12. Pendapat Ahli Hukum No Teori Pilihan/Penjelasan 1 Andi Hamzah Independensi kekuasaan kehakiman hanya dapat terwujud bila kekuasaan penuntutan juga memiliki independensi. 2 Asep Nana Mulyana Jaksa dengan segala tugas dan fungsi khas yang melekat kekhususan dalam keprofesiannya, memperlihatkan adanya perbedaan dan kekhususan dengan ASN pada umumnya. 3 R. Narendra Jatna Tugas Jaksa menjaga konstitusi dan menjaga hak penduduk, mejaga keseimbangan.