Ilmu hadits adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan sanad (rantai perawi) dan matan (isi) hadits, serta cabang-cabangnya seperti rijal, jarh wa ta'dil, dan gharib hadits. Ilmu ini berkembang melalui 7 periode sejak masa Nabi hingga saat ini."
1. PENGERTIAN ILMU HADITS
Dari segi bahasa, ilmu
hadits terdiri dari dua kata
yakni ilmu dan hadits,
secara sederhana ilmu
artinya pengetahuan,
knowledge, dan science dan
hadits artinya segala
sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad
baik dari perkataan,
perbuatan maupun
persetujuan. Para ulama ahli
hadits banyak yang
memberikan definisi ilmu
hadits, diantaranya Ibnu
Hajar Al-Atsqolani:
Adalah mengetahui
kaidah-kaidah yang
dijadikan sambungan
untuk mengetahui
(keadaan) perawi dan
yang diriwayatkan.
Atau definisi yang lebih
ringkas :
“Kaidah-kaidah yang
mengetahui keadaan
perawi dan yang
diriwayatkannya.”
2. Dari defenisi di atas dapat dijelaskan bahwa ilmu
hadits adalah ilmu yang membicarakan tentang
keadaan atau sifat para perawi dan yang
diriwayatkan. Perawi adalah orang yang membawa,
menerima, dan menyampaikan berita dari Nabi
yaitu mereka yang ada dalam sanad suatu hadits.
3. PEMBAGIAN ILMU HADITS..
Ilmu hadits Riwayah
Ilmu pengetahuan yang mempelajari hadits-hadits yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW., baik berupa
perkataan, perbuatan, taqrir, tabi’at, maupun tingkah lakunya.
Ilmu Hadits Dirayah
Kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan sanad dan matan,
cara menerima dan meriwayatkan, sifat-sifat perawi, dan lain-
lain.
4. FAEDAH MEMPELAJARI ILMU HADITS
Mengetahui istilah-istilah yang disepakati ulama hadits dalam
penelitian hadits.
Mengetahui kaidah-kaidah yang disepakati para ulama dalam
menilai, menyaring (filterisasi) dan mengklasifikasikan ke
dalam beberapa macam baik dari segi kuantitas maupun
kualitas sanad dan matan hadits.
Mengetahui usaha-usaha dan jerih payah yang ditempuh para
ulama dalam menerima dan menyampaikan periwayatan
hadits, kemudian menghimpun dan mengkodifikasikannya ke
dalam berbagai kitab hadits.
Mengenal tokoh-tokoh ilmu hadits baik dirayah maupun
riwayah yang mempunyai peran penting dalam
perkembangan pemeliharaan hadits sebagai sumber syari’ah
Islamiyah sehingga hadits terpelihara dari pemalsuan tangan-
tangan kotor yang tidak bertanggung jawab.
5. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU HADITS
1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits
Yang dimaksud perkembangan hadits adalah masa
atau periode-periode yang telah dilalui oleh hadits
semenjak dari masa lahirnya dan tumbuh dalam
pengenalan, penghayatan dan pengamalan umat
dari generasi ke generasi.
6. PERIODISASI
Para ulama para penulis Hadits berbeda-beda dalam
membagi periode-periode sejarah hadits. Ada yang membagi
3 periode, 5 periode, dan 7 periode.
Periodisasi sejarah hadits yang membaginya pada 7 periode
adalah:
Periode pertama : masa Rasulullah, semenjak Rasulullah
diangkat menjadi Rasul sampai wafatnya, disebut :
(= masa turun wahyu dan pembentukan masyarakat islam).
Periode kedua : Masa sahabat besar, semenjak permulaan
masa pemerintahan Abu Bakar Al-Shiddiq sampai pada
berakhirnya zaman Ali bin Abi Thalib (11 H - 40 H) disebut :
)=zaman pematerian dan penyederhanaan/penyelidikan
riwayah).
Periode ketiga : masa sahabat kecil dan tabi’in besar, dari
berakhirnya zaman Khulafa al-Rasyidin atau permulaan masa
Amawiyah sampai abad pertama, disebut :
(=masa penyebaran riwayah ke kota-kota/ daerah-daerah).
7. Periode keempat : Masa pemerintahan daulah Amawiyah angkatan kedua
sampai masa Daulah Abbasiyah angkatan pertama, dari permulaan abad II
Hijriyah sampai akhir II Hijriyah), disebut :
(=masa penulisan dan pentadwinan).
Periode Kelima : Masa akhir pemerintahan Daulah Abbasiyah angkatan
pertama sampai awal pemerintahan Daulah Abbasiyah angkatan kedua
(sejak Khalifah Ma’mun sampai Khalifah al-Muqtadir) dari awal abad III
Hijriyah sampai akhir abad III Hijriyah, disebut :
(=masa penyaringan, pemeliharaan, dan perlengkapan)
Periode keenam : Masa pemerintahan Abbasiyah angkatan kedua (sejak
Khalifah al-Muqtadir sampai al-Mu’tashim) dari permulaan abad IV Hijriyah
sampai jatuhnya kota Baghdad tahun 656 H, disebut :
(=masa pembersihan, penyusunan, penambahan, dan pengumpulan)
Periode ketujuh : Masa sesudah Daulah Abbasiyah tahun 656 H sampai
sekarang, disebut :
(=masa penyerahan, penghimpunan, pentakhrijan, dan pembahasan).
8. CABANG – CABANG ILMU HADITS
Ilmu Rijal al-Hadits
Ilmu Jarh wa at-Ta’dil
Ilmu Fann Al-Mubhamat
Ilmu Tashhif wa at-Tahrif
Ilmu ‘Ilal al-Hadits
Ilmu Gharib al-Hadits
Ilmu Nasikh wal-Mansukh
Ilmu Asbab Wurud al-Hadits
Ilmu Talfiq al-Hadits
Ilmu Musthalah Ahli Hadits