Tiga bentuk istiqomah menurut hadis dan ayat Al-Quran yaitu:
1. Berpegang teguh pada iman kepada Allah dan melaksanakan perintah-Nya.
2. Mengikuti jalan yang lurus tanpa menyimpang ke kanan atau kiri.
3. Mendapatkan perlindungan Allah di dunia dan surga di akhirat.
2. MAKNA ISTIQOMAH
• Menurut bahasa, istiqâmah artinya adalah al- i’tidâl (lurus).
• Dikatakan aqâmasy syai-a was taqâma artinya lurus dan mapan.
• Sedang menurut syari’at, istiqâmah adalah meniti jalan lurus yaitu agama yang
lurus (Islam) tanpa menyimpang ke kanan atau ke kiri. Istiqâmah mencakup
melakukan seluruh ketaatan, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi dan
meninggalkan seluruh yang dilarang
3. AYAT AL-QURAN TENTANG ISTIQAMAH (1)
•
ْ
ْمِقَتْسٱَف
ْ
اَمَك
ْْْۚا َْوغْطَتْ َ
َل َْوَكَعَمَْابَتْنَم َْوَت ْرِمُأ
ُۥهَّنِإ
ْ
ْعَتْاَمِب
ْ
رر ِ
َِبَْونَُُم
• “Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertaubat bersamamu, dan
janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.” [Hûd/11:112]
4. AYAT AL-QURAN TENTANG ISTIQAMAH (2)
•
َّْنِإ
َِْرنذَّٱل
َْانُّب َْرْاوُلاَق
ْ
ُ َّ
ٱّلل
َّْمُث
ْ
ْاوُمََٰقَتْسٱ
ْ
ِهْرََُعُْلََّزنَتَت
ُْم
ْ
ُةَكِئَََُٰمْٱل
ُْرِشْبَأ َْوْاوُن َزْحَتْ َ
َل َْوْاوُفَاخَتْ َّ
َلَأ
ْْاو
ْ
ِةَّنَجْٱلِب
ىِتَّٱل
َُْوندَعوُتْْمُتنُك
• Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Rabb kami adalah Allah,” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
(dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
[Fushshilat/41:30]
5. MUTIARA AYAT; BEBERAPA KEUTAMAAN
ISTIQOMAH
Dijelaskan dalam surat Fushilat ayat 30-32.
Mereka yang istiqomah akan dijauhkan oleh Allah dari rasa sedih dengan apa yang terjadi
di masa lalu.
Akan dihilangkan rasa khawatir akan kehidupan di masa yang akan datang.
Orang-orang yang istiqomah juga diberikan perlindungan oleh Allah di dunia.
Allah juga berjanji akan memberikan surga tempat segala kenikmatan dan kebahagiaan
kepada orang-orang yang beristiqomah di jalan-Nya.
6. HADITS TENTANG ISTIQOMAH (1)
•
و ٍ
رْمَع ْيِبَأ ْنَع
–
َةَرْمَع يِبَأ َلْيِق َو
-
اَيْفُس
َلاَق عنه هللا رضي ِهللا ِدْبَع ِْنب َن
:
ُتْلُق
:
َأ َال ًال ْوَق ِمَالْسِاإل ْيِف ْيِل ْلُق ِهللا َلوُسَر اَي
َكَْريَغ ًادَحَأ ُهْنَع ُلَأْس
.
َلاَق
:
ُتْنَمَأ ْلُق
ْمِقَتْسا َّمُث ِهللاِب
.
مسلم رواه
.
• Artinya: Abu amr, (Sufyan) bin Abdillah ra. Berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah,
katakana kepadaku perkataan tentang islam yang tidak akan aku tanyakan kepada selain
engkau!" Beliau bersabda, 'Katakanlah, 'Amantu Billah (Aku beriman kepada Allah), kemudian
istiqamalah'." (Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
7. MUTIARA HADITS
1. Hadis ini termasuk kalimat yang singkat-padat yang diajarkan Allah kepada Nabi SAW
dan itu sesuai dengan firman Allah SWT yang terdapat dalam Q.S Fushshilat: 30.
2. Istiqamah adalah berpegang teguh pada manhaj Islam. Umar bin Khathab r.a. Berkata
“istiqamah yaitu engkau mematuhi perintah dan larangan, serta tidak berbolak-balik
darinya (menyimpang) seperti berbolak-baliknya serigala.
3. Pengakuan iman tidaklah cukup selama tidak ada bukti amal perbuatan yang
menunjukan adanya iman itu, karena amal adalah manifestasi dan buah iman
4. Istiqamah merupakan tingkatan spiritual yang tinggi yang menunjukan kesempurnaan
iman dan tekad yang tinggi
8. HADITS ISTIQOMAH (2)
•
َْلاَق،ُْهْنَعُْهللاَْي ِ
ضََْرةَْرر َرُهْْيِبَأْْنَع
:
ْ
ُهللاْىََُِِّْهللاُْل ْوُس َْرَلاَق
َْمََُّس َْوِهْرََُعْ
:
ْ
َُْعا َْو،ْا ُْودِدَس َاْو ْوُب ِ
ارَق
ْدَحَأْ َوُجْنَرْْنَلُْهَّنَأْا ْوُم
ْ
ِهَُِمَعِبْْمُكْنِم
.
ا ْوُلاَق
:
َْتْنَأْ َ
َل َو
َْل ْوُس َارَر
َْلاَقِْْ؟هللا
:
ْ
ََّلِإْ،َْانْأََل َو
ْْأن
ْ
َيِنَدَّمَغَتَر
ٍْلْضَف َُْوهْنٍِْمةَمحَرِبُْهللا
.
• Arti Hadis Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata: Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersikaplah yang lurus (dekat dengan
kebenaran) dan tetaplah dalam kebenaran. Dan ketahuilah, bahwasanya tidak ada
seorang pun dari kalian yang selamat karena amal perbuatannya”. Para sahabat
bertanya, “Termasuk engkau, wahai Rasûlullâh?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Termasuk aku, hanya saja Allâh meliputi diriku dengan rahmat
dan karunia-Nya.” HR. Muslim
9. MUTIARA HADITS (2)
1. Pahala, siksa dan hukum syar’i tidak ditetapkan dengan akal, melainkan ditetapkan dengan syari’at. Akal adalah
membantu menguatkan
2. Karunia Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya jauh lebih luas dari pada amalan mereka. Allah tidak wajib
melakukan apa pun.
3. Seseorang tidak berhak masuk surga dengan amalnya selama tidak memperoleh rahmat dari Allah SWT. Firman
Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl: 32
4. Manusia tidak ada yang dapat melaksanakan semua hak rububiyah, karena nikmat Allah SWT itu sangat banyak
dan manusia sangat lemah.
5. Amal saleh adalah penyebab seseorang masuk surga. Namun keberhasilan untuk melakukan amal saleh itu
merupakan anugrah, rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
6. Kewajiban seorang mukmin adalah bekerja dengan dibarengi doa, hasil dari Allah, agar memperoleh rahmat dan
pertolongan Allah, mendapatkan surga.
10. HADITS ISTIQOMAH (3)
• هاْقالتَّنعنْعائشةْأمْالمؤمنرنْأ
( :
ْ
َمََُّس َْوِهْرََُعُْهللاْىََُُِّّْيِبَّنْالَلِئُس
:
ْ
ْعَألْاُّيَأ
َْلاَقِْ؟ َّ
ىَّْللاَلِإُّْبَحَأِْلاَم
:
َّْلَقْْنِإ َاْوَهُم َوْدَأ
.
َْلاَق َو
:
َْونُقرِطُتْاَمِْلاَمْعَألْاَنِواْمُفَُْكا
)
• Artinya :” Dari Aisyah r.a. berkata : Nabi pernah ditanya :”Manakah amal yang
paling dicintai Allah? Beliau bersabda :”Yang dilakukan secara terus menerus
meskipun sedikit”. Beliau bersabda lagi :”Dan lakukanlah amal-amal itu, sekadar
kalian sanggup melakukannya.” (HR. Bukhari)
12. BENTUK ISTIQOMAH (1):ISTIQOMAH DALAM
AQIDAH
Seseorang yang telah mengakui Allah sebagai Tuhan, maka dia harus menjadikan
Allah sebagai tempat bergantung, serta mengakui bahwa kesehatan, rezki, jabatan,
hakekatnya dari-Nya. Prinsip-prinsip ini harus terpatri dalam diri agar tidak mudah
goyah karena ragu.
Firman Allah Swt: QS.Hud : 109
•
ُْدُبْعَرْاَّمٍِْمةَر ْرِْمْيِفَُْكتْ َ
َلَف
ِْءۤ َ
َُلؤَٰه
اَمۗ
ْ
َمَكْ َّ
َِلاَْن ُْودُبْعَر
ُْدُبْعَرْا
ْ
ْمُهُؤۤاَبَٰا
ُْلْبَقْْنِم
اَّنِا َو
ْ
ُه ْوُّف َوُمَل
ٍْ
ص ْوُقْنَمَْْررَغْْمُهَبْر ِ
َِنْْم
“Maka janganlah engkau (Muhammad) ragu-ragu tentang apa yang mereka
sembah. Mereka menyembah sebagaimana nenek moyang mereka dahulu
menyembah. Kami pasti akan menyempurnakan pembalasan (terhadap) mereka
tanpa dikurangi sedikit pun.”
13. BENTUK ISTIQOMAH (2) ISTIQOMAH DALAM
SYARIAH DAN AKHLAK
Sebagai bentuk konsekwensi kita yang telah ikrarkan, maka kita harus mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
ketentuan Syaria dan akhlak.
Firman-Nya QS. Jaatsiyah : 18
ْْعِبَّتَتْ َ
َل َاْوَهْعِبَّتاَفْ ِ
رْمَ ْ
ْاَلَنٍِْمةَعْر ِ
َرشْىََُٰعَْكَٰنَُْعَجَّْمُث
ْ
َءۤا َوْهَا
َْن ْوُمَُْعَرْ َ
َْلَْنرِذَّلا
‘Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui.”
Ayat yang lain, QS. Al An’am : 153,
ُْۚه ْوُعِبَّتاَفْاًمْرِقَتْسُمْْيِاط َر ِ
ِْاَذَْٰهَّنَا َو
َْ
َل َو
ِْهُْرِبَسْْنَعْْمُكِبَْق ََّرفَتَفَْلُبُّسواْالُعِبَّتَت
ْ
ْمُكِلَٰذ
ْ
ْمُكىِّٰ َو
ْ
َعَلْهِب
َْن ْوُقَّتَتْْمُكَُّ
“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan
kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.”
14. BENTUK ISTIQOMAH(3):ISTIQOMAH DALAM
PERJUANGAN
Berjuang di jalan Allah akan berhadapan dengan berbagai macam kendala, tantangan dan
kesulitan yang tentu sangat berat. Oleh karena itulah , sangat diperlukan sikap istiqomah dan
tidak mudah kendur karena adanya tantangan dan sebagainya.
Allah memberikan peringatan kepada kita dalam firman-Nya, QS.Hud 12
َْكََُّعََُف
ْ
ك ِ
ارَت
ْاَمْ َ
ضْعَب
ْ
ى َٰح ُْور
َْْكرَلِا
ْ
قِٕىۤاَض َو
ْا ْوُل ْوُقَّرْْنَاَْكُرْدَِْ ٖهِب
َْ
َل ْوَل
ْ ْوَاْزْنَكِْهْرََُعَْل ِ
زْنُا
ْ
َءۤاَج
ْكََُمْٗهَعَم
ْ
اَمَّنِا
ْْررِذَنَْتْنَا
ْْلرِك َّْوٍءْيَشِْلُكْىََُٰعُْ ّٰ
َّللا َو
“Maka boleh jadi engkau (Muhammad) hendak meninggalkan sebagian dari apa yang
diwahyukan kepadamu dan dadamu sempit karenanya, karena mereka akan mengatakan,
“Mengapa tidak diturunkan kepadanya harta (kekayaan) atau datang bersamanya malaikat?”
Sungguh, engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah pemelihara “
16. ISTIQOMAH HATI
• Hati merupakan tempat iman seseorang. Apabila hati telah istiqomah dan tunduk
atas segala perintah Allah, seorang Muslim akan selalu menjadikan-Nya sebagai
tujuan serta tumpuan dari segala doa dan harapannya.
• Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah, bahwa di dalam badan terdapat segumpal
darah. Jika iabaik, maka semua aggota badan akan baik. Jika ia rusak, maka
semua anggota badan akan rusak. Segumpal darah tersebut adalah hati.”
(HR.Ibnu Majah)
17. ISTIQOMAH LISAN
• Lisan merupakan salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada manusia. Jenis
istiqomah ini menjadi istiqomah yang paling penting setelah istiqomah hati. Hal
tersebut dijelaskan dalam sebuah riwayat hadits Tirmidzi yang artinya:
• Dari Abu Saidal khudri, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak Adam berada
pada waktu pagi, anggota-anggota tubuhnya tunduk kepada lisan dan berkata,
bertakwalah kepada Allah dalam memimpin kami karena sesungguhnya kami
adalah pengikutmu, jika kamu menempuh jalan yang lurus (beristiqamah), kami
juga menempuh jalan yang lurus, dan jika kamu menempuh jalan yang bengkok,
kami juga menempuh jalan yang bengkok.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
18. ISTIQOMAH PERBUATAN
• Istiqomah perbuatan ialah tekun bekerja atau melakukan amalan hanya untuk
mencapai ridhai Allah.
• Adapun ciri-ciri orang yang istiqomah dalam perbuatan, yaitu selalu menjalankan
segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, melaksanakan sholat
lima waktu dengan tidak menunda-nunda, senantiasa berbuat baik dalam
kehidupan sehari-hari, dan mendahulukan kewajiban daripada hak.
19. FENOMENA BERKURANGNYA KEISTIQOMAHAN
• Tidak siap berkorban dalam ketaatan dan menjauhi maksiat (Ibadah, menuntut
ilmu, berdakwah / amar ma’ruf nahi munkar)
• Riya’ dan Nifaq dalam beramal
• Bohong, inkar janji dan berbuat kejahatan
20. CARA MERAIH ISTIQOMAH (1)
1. Memelihara ketaatan dengan kesungguhan Sembari mengendalikan hawa nafsu
iman mukmin bertambah dan berkurang, maka penting untuk menjaga ketaatan (wajib,
sunnah)
2. Ikhlas dalam Ilmu dan Amal
Niat ruhnya amal (
اًفرِنَحِْرنِدُِلْ َكَهْج َْوْمِقَأَف
)
3. Merutinkan Tilawah Qur’an,
Sebagai wirid harian, mentadabburinya, usaha menghafalnya. Menjadi sarana keistiqamahan
(
َْرنِمَلاَعُِْلْرْكِذْ َّ
َلِإْ َوُهْ ْنِإ
*
ْ
َرمِقَتْسَرْنَْأْمُكنِْمَءَاشْنَمِل
.)
21. CARA MERAIH ISTIQOMAH (2)
4. Berdo’a ( ْالدعاءْمخْالعبادة
–
الدعاءْسَلحْالمؤمن )
َْنتَْأَكَّنِإًْةَمْحَْرَُنكدَّنْلَِاْمنَلْ َْبه ََاْونَتْرَدَهْْذِإَْدْعَبَْانَبوُُُقْْغ ِ
زُتْ َ
َاَْلنَّب َر
ُْابَّه َوْٱل
راْمقُبْالقُوبْثبتْقُبيْعُىْدرنك
4. Bergaul / dekat dengan orang Sholeh
Akan menambah ketaatan, sebagai kontrol dan motivator
6. Berislam washatiyah ( (
َلْتفررطْوَلْإفراط
Muslim harus bersikap moderat, pertengahan. Tidak ekstrim, ghuluw / berlebihan dalam
bersikap dan beramal. Dan tidak boleh bersikap meremehkan agama dan mengikuti hawa nafsu
22. AGAR TETAP ISTIQÂMAH
1. Ikhlas dalam beramal dan mutâba’ah (mengikuti contoh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ).
2. Menuntut ilmu syar’i.
3. Menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah di masjid.
4. Berani dalam melakukan amar ma’rûf dan nahi munkar.
5. Takut kepada Allah Azza wa Jalla dengan mengingat siksa Neraka yang sangat pedih.
6. Mencari teman yang shalih.
7. Menjaga hati, lisan, dan anggota badan dari yang diharamkan.
8. Mengetahui langkah-langkah setan.
9. Senantiasa berdzikir dan berdo’a agar diteguhkan di atas istiqâmah.
23. ALHAMDULILLAH, SEMOGA ALLAH BERKAHI ILMU DAN
KEHIDUPAN, MENERIMA AMAL SHOLEH DAN MENGAMPUNI
DOSA-DOSA KITA SEMUA
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR WB