APD digunakan untuk melindungi petugas kesehatan dari risiko pajanan darah dan cairan tubuh pasien. Ada 3 tingkat perlindungan APD yang direkomendasikan WHO untuk pelayanan pasien COVID-19, sesuai dengan tingkat risiko pajanan. Prinsip penggunaan APD meliputi kebersihan tangan, pemilihan ukuran yang tepat, penggunaan sebelum dan sesudah kontak pasien, serta pembuangan atau dekontaminasi yang benar.
3. Tujuan PemakaianAPD adalah melindungi kulit dan membran mukosa dari resiko
pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput
lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
Indikasi penggunaanAPD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
4. ALAT PELINDUNG DIRI
1. Penggunaan APD harus berpedoman pada
penilaian risiko kontak dengan darah, cairan
tubuh, sekresi dan kulit pasien yg terluka
2. Penggunaan APD untuk dokter, perawat,
petugas laboratorium, gizi dan radiologi sama
Adalah pakaian khusus atau peralatan yang dipakai petugas untuk
memproteksi diri dari bahaya phisikal, kemikal, biologis/bahan infeksius
5. SARUNGTANGAN (STERILE / NONSTERILE)
Sarungtangan adalah itempenting dariAPDdandigunakan untuk
mencegahpetugaskesehatanterkenakontaklangsungdengan
darahataucairan tubuh pasien yangterinfeksi.
Ada3jenis: steril, bersih danrumahtangga
Perhatikan caramelepassarung tangan danbuangkelimbah
medis
Digunkan sesuai indikasi : sarungtangan steril, nonsteril dan
rumahtangga
Source:https://apps.who.int/iris/handle/10665/69793
6. PELINDUNG DIRI KEPALA
Tujuan penggunaan penutup kepala /topi adalah mencegah
jatuhnya rambut atau kotoran di rambut dan kulit kepala
petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya
untuk melindungi kepala/rambut petugas dari percikan
darah, cairan tubuh , sekresi dan ekskresi
-Prinsipnya : semua rambut masuk kedalam topi
-Bahan : single use, reuse mudah di bersihkan dengan air
& deterjen/desinfektan
Indikasi antara lain:
Tindakan Operasi
Pemasangan kateter vena sentral
Pertolongan persalinan
Petugas di bagian dapur, dll
7. PELINDUNG DIRI MULUT DAN HIDUNG
Contoh Indikasi masker bedah
Pemakian sehari-hari di pelayanan kesehatan
Tindakan non aerosol
Contoh Indikasi masker Repirator : N 95
Tindakan intubasi
Pengambilan swab
Perawatan isolasi Airborne
partikel kurang dari 5 mikron
Masker bedah, untuk tindakan bedah atau
mencegah penularan melalui droplet.
Masker respiratorik, untuk mencegah penularan
melalui airborne.
Masker rumah tangga, digunakan di bagian gizi
atau dapur.
9. PERS
AYARATAN R
EUS
ER
ES
PIRATORN95
• Tidak kotor atau terkontaminasi darah, cairan hidung
atau cairan tubuh lain.
• Tidak rusak, misalnya segel logam patah atau karet
putus.
• Digunakan Kembali oleh staf yang sama
• Diberi penandaan, tanggal mulai pemakaian, nama
pemilik dan jumlah reuse
• MemilikiSPO tertulis
10. MASKERN95 : REUSABLE
1. Metode ke 1: Masker N95 disimpan di kantong kertasberlabel nama petugas, tanggal
dan jam. Masker N95 dapat dibuka dan di pasang kembali sebanyak 5 kali selama 8
jam
2. Metode ke 2: Masker N95 dapat digunakan kembali setelah diletakkan kering di
ruangan terbuka dalam suhukamar selama 3– 4 hari. Masker N95 terbuat dari
polypropylene yang bersifat hidrofobik dan sangat kering sehingga Covid -19 tidak
dapat bertahan hidup. Masker N95 tidak boleh di jemur di bawah sinar matahari
karena akan merusak material polypropylene. Masker N95 juga rusak oleh sinar
ultraviolet
3. Metode ke 3: Sterilisasi dengan cara menggantung masker N95 menggunakan jepitan
kayu di dalam oven dapur dengan suhu 70oC selama 30 menit
4. Metode ke 4 Sterilisasi dengan menggantung masker N95 di atasuap air panasdari air
mendidih selama 10menit
11. PROSEDUR DESINFEKSI
• Siapkan alat : kantong, mesin dry heat, APD
• Pemakai mengisi Tanggal nama dan jumlah
pemakaian pada masker
• Setelah digunakan langsung dimasukkan
kantong dan ditempatkan dalam
kontainer
• Kirim ke cssd untuk proses desinfeksi.
• Masker dalam kantongdilakukan sealing
tanpa mengeluarkan masker.
• Masukkan masker ke mesin untuk desinfeksi
di suhu 75◦ selama 30 menit.
• Lakukan Fit Test Sebelum Masker digunakan
12. PELINDUNG DIRI : WAJAH& MATA
Contoh Indikasi
Tindakan operasi
Pertolongan persalinan
13. APD GAUN/JUBAH
• Kegunaan: Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dari
penyebaran infeksi atau penyakit, hanya melindungi bagian depan,
lengan dan setengah kaki.
• Material: Non woven,Serat Sintetik (Polypropilen, polyester, polyetilen,
dupont tyvex).
• Frekuensi penggunaan: Sekali pakai (SingleUse)
• Berwarna terang/cerah agar jika terdapat kontaminan dapat terdeteksi
dengan mudah.
• Tahan terhadap penetrasi cairan darah dan cairan tubuh lainnya, virus.
• Tahan terhadap aerosol, airborne, partikel padat.
• Panjang gaun setengah betis untuk menutupi bagian atas sepatu boots.
• Terdapat lingkaran (cuff) yang elastis pada pergelangan tangan.
• Lulus uji fluid penetration resistant atau blood borne pathogens penetration
resistant dan partial body protection
15. ALAT PELINDUNG DIRI KAKI
Tujuanpemakaiansepatupelindung adalah
melindungkaki petugasdari tumpahan/percikandarahataucairan
tubuh,sekresi danekskresi danmencegahdari kemungkinan
tusukanbendatajamataukejatuhanalatkesehatan
Rekomendasi : untuk
operasi besar,CS,CSSD
area kotor
Rekomendasi :
untuk sehari-hari perawatan pasien
termasuk di ruang isolasi covid
Rekomendasi : kamarOK,
dispensing obat kemo dll
16. CARA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD
✓ Menggunakan baju kerja (scrub suit)
✓ lepaskan seluruh perhiasan / aksesoris yg digunakan
✓ Melakukan kebersihan tangan SETIAP MELEPASKAN APD
✓Gunakan APD mulai dari anteroroom dan melepas APD di
anteroroom/ruang ganti , kecuali sarung tangan segera lepas
setiap selesai tindakan dekat pasien
✓ Mandi setelah selesai melepaskan APD terutama setelah
selesai pelayanan diruang ruang isolasi
contoh ScrubSuit atau baju kerja
17. AREA PENGGUNAAN dan PELEPASAN APD PETUGAS
Cara “MEMAKAI” dengan benar URUTAN
BENAR
Cara “MELEPASKAN” dengan benar URUTAN BENAR
1. Lakukan kebersihan
tangan
2. Sepatu tertutup
3. Melakukan
kebersihan tangan
4. Apron/gaun
5. Masker bedah atau
N 96
6. Penutup kepala/topi
7. Google/ Kaca mata
8. Sarung tangan
tangan
1. Sarung tangan
2. Lakukan kebersihan
3. Apron/gaun
4. Kaca mata masukan dalam
kontainer yang tertutup
5. Penutup kepala/topi
6. Kebersihan tangan
7. Cover shoesjika ada atau
mengganti sepatu dengan
sepatu sehar hari
8. Melakukan kebersihan tangan
9. Masker bedah atau N 96
10. Melakukan kebersihan tangan
DI AREA /TEMPAT YANG BERBEDA
18. APD YANG DIREKOMENDASIKAN WHO
UNTUK PELAYANAN PASIEN COVID-19
Pedoman Penanganan Covid Revisi 4: 27 Maret 2020.
Dirjen P3 Kemenkes
Pedoman Penanganan Covid Revisi 5: 13 Juli 2020. &
Juknis APD 6 April 2020 Dirjen P3 Kemenkes WHO 23 Desember 2020
Hazmat/
cover all masih
rekomendasi
??
19. Standar penggunaanAPD
Tingkat perlindungan 1 Tingkat perlindungan 2 Tingkat perlindungan 3
• Fasilitas Umum (kegiatan harus
dilakukan di luar rumah) (relawan)
• Tempat Praktik Umum dan kegiatan
yang tidak menimbulkan aerosol
(dokter)
• Triase pra-pemeriksaan,
bagian rawat jalan umum
(dokter)
• Masuk ke ruang perawatan, tanpa
memberikan bantuan langsung
(admin)
• Ambulans, tidak kontak langsung
dengan pasien, kabin tidak terpisah
(ambulans)
• Ruang poliklinik, pemeriksaan
pasien
dengan gejala infeksi pernapasan
• Ruang perawatan pasien
COVID-19
• Mengantar pasien ODP dan PDP
COVID-19 (dokter, perawat)
• Ambulans, ketika membantu
menaikan dan menurunkan pasien
ODP dan PDP COVID-19
(ambulans)
• Pengambilan sampel nonpernapasan
yang tidak menimbulkan aerosol
(dokter, perawat)
• Pemeriksaan pencitraan pada pasien
ODP dan PDP atau konfirmasi
COVID- 19 (radiologi)
• Membersihkan ruangan pasien
COVID-19 (OB)
• Ruang prosedur dan tindakan
operasi pada pasien ODP dan PDP
atau konfirmasi COVID-19
• Kegiatan yang menimbulkan aerosol
(intubasi, ekstubasi, trakeotomi,
resusitasi jantung paru,
bronkoskopi, pemasangan NGT,
endoskopi gastrointestinal) pada
pasien ODP dan PDP atau
konfirmasi COVID-19
• Pengambilan sample pernapasan
(swab nasofaring dan orofaring)
(dokter, perawat, lab)
21. PRINSIP PENGGUNAAN APD PADA
KASUS COVID19
1. Lakukan “HAND HYGIENE” sebelum dan sesudah memakai
APD.
2. Sesuaikan UKURAN APD dengan pemakai.
3. Gunakan APD SEBELUM KONTAK dg pasien
4. KAJIAN RISIKO PAJANAN ke pasien harus mengikuti prinsip
Prof Spaulding
5. APD SEGERA LEPASKAN setelah menyelesaikan tugas dan
atau meninggalkan area pasien.
6. JANGAN PAKAI-ULANG APD yg dirancang DISPOSABLE atau
Tanpa Kajian
22. 7. Lakukan PROSES DEKONTAMINASI APD “reuse”
sebelum dipakai ulang.
8. SEGERA GANTI APD bila tampak terpajan atau rusak.
9. Hindari MENGATUR KEMBALI atau MENYENTUH APD
selama melakukan pelayanan / tindakan.
10. Pemilihan APD selain untuk melindungi petugas juga
harus MELINDUNGI PASIEN.
23. REUSEABLE, GAUN, COVERALL, APRON, SURGICAL
HOOD, MASKER KAIN
Gaun reusable,coverall, apron, surgical hood dan
masker kain dapat digunakan kembali setelah
dilakukan pencucian dan desinfektan dengan
cara :
1. Pencucian gaun dilakukan pada suhu 57.2°C – 71°C
selama minimal 25 menit.
2. Desinfektan yang digunakan adalah klorin dengan
konsentrasi1: 99
24. PENUTUP
1. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi harus
dilaksanakan setiap saat, dimanapun, kapanpun oleh
siapapun yang memberikan pelayanan kesehatan
2. Penggunaan APD dilakukan sesuai indikasi dengan
konsepmenggunakan dengan Benar, melepaskan
dengan benar dan membuang atau menempatkan
dengan benar