Dokumen tersebut membahas tentang Value at Risk (VAR) sebagai ukuran risiko kerugian potensial dalam investasi. VAR dapat dihitung dengan tiga metode yaitu variance-covariance approach, historical simulation, dan Monte Carlo simulation. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Dokumen juga membahas tentang sejarah, proses manajemen risiko, dan limitasi-limitasi dari penggunaan VAR sebagai alat penilaian risiko.
1. BAB 7
“VALUE AT RISK” (VAR)
IZZAN PATRIA
MASYKURIA LEGISTA
NADA HILMIYAH
NAMA KELOMPOK :
2. PENDAHULUAN
Value at risk (VAR) mencoba
memberikan jawaban yang
masuk akal (reasonable) dari
pertanyaan yang berhubungan
dengan risiko kerugian investasi
dalam asset yang berisiko.
3. VAR mengukur kerugian potensial dalam suatu asset
berisiko atau portofolio selama suatu periode
tertentu. Setiap entitas bisa menggunakan VAR untuk
mengukur “risk exposure”-nya, VAR dipergunakan
paling sering oleh bank untuk menangkap kerugian
potensial di dalam nilai dan dibandingkan dengan
modal mereka yang tersedia.
APA ARTI VAR?
4. Melihat VAR lebih dekat, terlihat adanya aspek kunci yang
mencerminkan pembahasan simulasi yaitu:
Menghitung kerugian
dengan interval
keyakinan perkiraan
probabilitas
1 2 3 4
Fokus dalam VAR
secara jelas pada risiko
yang merugikan dan
kerugian yang potensial
VAR
mempunyai
tiga elemen
kunci
VAR tidak bisa
didefinisikan secara
luas atau sempit dalam
konteks tertentu
5. Matematika yang mendasari VAR sebagian besar
dikembangkan dalam konteks teori portofolio oleh
Harry Markowitz dan lainnya, yang fokus pada
risiko dan pengaruh pergerakan bersama dalam
risiko-risiko ini merupakan pusat cara VAR
dihitung. Pada dekade yang lalu, VAR menjadi
ukuran “risk exposure” dalam perusahaan jasa
finansial yang tetap dan bahkan dapat diterima di
dalam perusahaan yang bukan finansial.
SEJARAH SINGKAT
VAR
6. Risiko dan kegiatan operasional yang
dapat dijumpai dalam suatu
organisasi bisa tergolong dalam
faktor internal maupun faktor
eksternal. Diagram dibawah ini
merupakan salah satu contoh drivers
of key risk: dimana yang termasuk
faktor eksternal adalah risiko
keuangan (finansial) dan risiko
strategi. Sebaliknya yang termasuk
dalam faktor internal adalah moral
hazard dan risiko operasional.
Eksternal
7. PROSES DALAM
MANAJEMEN RISIKO
Proses dalam manajemen risiko
meliputi tujuh langkah, yaitu penentuan
tujuan strategik perusahaan, penilaian
risiko (risk assesment), pelaporan risiko
(risk reporting), pengambilan keputusan
(decision), risk treatment, residual risk
reporting dan monitoring.
8. VAR dapat dihitung dengan
menggunakan tiga metode
yang berbeda yaitu:
Analytic VaRiance-Covariance Approach,
Monte Carlo Simulation Approach dan
Historical Simulation Approach.
9. KELEBIHAN DARI VAR
Metode ini fokus pada downside risk, tidak
tergantung pada asumsi distribusi dari return,
dan pengukuran ini dapat diaplikasikan ke
seluruh produk-produk finansial yang
diperdagangkan. Angka yang diperoleh dari
pengukuran dengan metode ini merupakan
hasil perhitungan secara agregat atau
menyeluruh terhadap risiko produk-produk
sebagai suatu kesatuan.
11. Ketiga metode VAR tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan masing-masing,
antara lain:
1
Variance-covariance
approach atau disebut
juga delta normal
method memiliki
keunggulan dari sisi
kemudahan komputasi
dan implementasi.
Historical Simulation Method
merupakan metode yang
paling simple dan paling
transparan dalam perhitungan.
Kelemahan metode ini tidak
menggunakan distribusi
normal pada return assetnya.
Monte Carlo Simulation
Method memiliki
keunggulan dalam
akurasi, namun memiliki
kelemahan dalam hal
komputasi yang lebih
rumit.
2
2 3
12. Kekuatan pendekatan varian-koverlen
ialah bahwa komen VAR mudah untuk
menghitungnya setelah kita membuat
asumsi tentang distribusi imbal hasil
dan “imputted the means, variances,
and covariances of returns”
SUMBANGAN “THE RISK METRICS”
PENILAIAN (ASSESSMENT)
13. Simulasi Historis
(Historical Simulation)
Simulasi historis mewakili cara memperkirakan VAR yang
paling sederhana untuk banyak portofolio. Didalam
pendekatan ini, VAR untuk suatu portofolio diperkirakan
dengan menciptakan suatu “hypothetical time series of
returns on that portofolio", diperoleh dengan menjalankan
portofolio melalui data historis dan menghitung perubahan
yang mungkin terjadi dalam setiap periode.
14. Simulasi ini berguna dalam
mengakses/menilai VAR, dengan
berfokus pada probabilitas kekalahan
melebihi suatu nilai khusus (sudah
ditentukan sebelumnya) daripada
terhadap seluruh distribusi.
Simulasi Monte Carlo
(Monte Carlo Simulation)
15. Seperti halnya dengan pendekatan lainnya, modifikasi
pada Monte Carlo diarahkan pada kelemahan yang
terbesar, yaitu per hitungan yang luar biasa
banyaknya (“its computational bulk"). Untuk
menyediakan ilustrasi yang sederhana, suatu model
kurva hasil dengan 15 tingkat bunga kunci dan 4
kemungkinan nilai untuk masing masing memerlukan
1.073.741.824 simulasi (yaitu 4¹⁵) secara lengkap.
Versi yang diubah mempersempit fokus,
menggunakan teknik yang berbeda. dan mengurangi
banyaknya simulasi yang diperlukan.
Modifikasi
16. Melakukan analisis “over a number of discrate scenario”.
Daripada membolehkan setiap variabel resiko mengambil
seluruh nilai potensial, mereka melihat kemungkinan
kombinasi dari variabel-variabel ini untuk sampai pada
skenario. Nilai-nilai dihitung lintas skenario ini sampai pada
hasil simulasi
Simulasi Skenario
(Scenario Simulation)
17. LIMITASI ATAU PEMBATASAN
VAR (LIMITATIONS OF VAR)
Meskipun VAR telah mendapatkan (acquired)
suatu “strong following” dalam komunitas
manajemen risiko, ada alasan untuk skeptis
mengenai akurasinya sebagai suatu alat
manajemen risiko dan penggunaannya dalam
'pengambilan keputusan. Para peneliti telah
mengambil isu (“issue”) dengan VAR dalam
banyak dimensi dan kita mengkategorikan
kritik ke dalam dimensi-dimensi itu.
18. VAR Sebagai Alat
Penilaian Risiko
(VAR As A Risk
Assessment Tool)
Dari semua alat penilaian risiko yang telah diuji
sebegitu jauh, semuanya berfokus pada
“downside risk”, dan dalam “downside risk” at a
very small slice of it”. Beberapa orang
mengambil keputusan dengan keseluruhan
distribusi probablitas daripada hanya kerugian,
akan tetapi ada harapan kecil bahwa individu
semacam itu bisa dipercaya untuk membuat
keputusan bagus “ in the first place with any risk
assessment measure”
19.
20. Sumber Referensi
Supranto Johannes dan Hakim Lukman.2013.Pengambilan
Risiko Secara Strategis Bagi Pengambil Keputusan
Bisnis.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada