1. VAR memiliki beberapa keterbatasan sebagai alat manajemen resiko karena estimasi VAR dapat salah dan sejarah mungkin bukan peramal yang baik.
2. Fokus VAR terlalu sempit karena hanya mempertimbangkan resiko pasar jangka pendek dan nilai mutlak kerugian.
3. Penggunaan VAR sebagai ukuran resiko dapat menyebabkan keputusan yang kurang optimal karena berfokus pada risiko menengah dan mudah dimanipul
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
tugas manajemen resiko
1. LIMITASI ATAU PEMBATASAN VAR
(LIMITATIONS OF VAR)
• Meskipu var telah mendapatkan suatu “strong following” dalam
komunitas manajemen resiko, ada alasan untuk skeptis mengenai
akurasinya sebagai suatu alat manajemen resiko dan penggunaannya
dalam pengambilan keputusan.
2. VAR bisa salah (VAR can be wrong)
Tidak ada ukuran var yang tepat 100%. Kesalahan var bervariasi:
i. Distribsi imbal hasil (return distributions) = dapat menghasilkan
estimasi var yang salah, dengan “delta-normal estimates of VAR”
ii. Sejarah mungkin bukan peramal yang baik (history may not a good
predictor) = semua ukuran VAR muggunakan data historis “to some
degree or the other”, kemungkinan nilai hilang karena dihitung dari
imbal hasil time series.
iii. “nostationary correlations” = estimasi korelasi ini biasanya
didasarkan pada data histori dan sangat bergejolak (“in historical
simulations”)
3. FOKUS YANG SEMPIT (NARROW FOKUS)
• Meskipun banyak analisis menyukai VAR oleh karena kesederhanaanya dan
daya tarik intuitif, relatif terhadap ukuran resiko lainnya, kesederhanaannya
berasal dari definisi resiko sempit.
i. Jenis resiko (typo of risk) = VAR mengunakan kemungkinan
kekalahan/kerugian dari suatu aset atau portofolio disebabkan karena
adanya resiko pasar. Secara implisit dalam definisi ini ialah adanya
definisi yang sempit, paling tidak dalam model VAR yang komvesional.
ii. Jangka pendek (short term) = VAR nisa dihitung dalam waktu 1 kuartal
atau 1 tahun, tetapi biasanya dihitung selama 1 hari, 1 minggu.
iii. Nilai mutlak = output atau hasil yang hitungan var bukan devisiasi
standar atau ukuran resiko secara menyeluruh akan tetapi dinyatakan
dalam probabilitas bahwa kerugian akan melebihi suatu nilia yang
ditetapkan.
4. KEPUTUSAN SUBOPTIMAL (SUBBOPTIMAL
DECISION)
• Bahkan kalau var diukur secara benar, tidak begitu jelas bahwa penggunaanya
sebagai ukuran resiko mengarah kepada keputusan yang lebih masuk akal.
i. Paparan resiko “overxposure to risk” = anggap bahwa manajer diminta untuk
membuat keputusan investasi, sementara “risk exposure” mereka diukur
dengan menggunakan VAR. manajer mengevaluasi berdasarkan VAR akan lebih
berfokus pada pengindaran resiko menengah “the intermediate risks”.tetapi
fortofolio mereka kemungkinan mengalami kerugian jauh lebih dibawah
keadaan yang paling buruk “the most adverse circumstances”.
ii. Masalah agensi “agency problems” = seperti ukuran setiap resiko,VAR bisa
dimainkan oleh manejer yang memutuskan untuk membuat suatu investasi
.VAR umumnya diukur menggunakan data yang lalu, pedagang dan manajer
yang mengevaluasi dengan menggunakan ukuran akan
mempunyainpemahaman tentang kesalahannya dan bisa memanfaatkannya.
5. PERLUASAN VAR (EXTENSION OF VAR)
• Popularitas VAR, telah meningkatkan banyaknya variasinya
(“numerous variants of it”). Beberapa mencoba mendesain untuk
mengurangi masalah yang berkaitan dengan ukuran asli/orisinil.
• Ada modifikasi VAR yang menyusuaikan ukuran asli dengan
penggunaan yang baru akan tetapi bener paa fokusnya dan pada nilai
keseluruhannya(“overrall value”).
• Arah lainnya yang telah diambil oleh para peneliti ialah memperluas
arah ukuran untuk mencakup nilai lain pada metrik “to cover metrics
other than value”. Pengguna paling luas dari pada ini ialah resiko arus
kas “cash flow at risk”(C-FAR).
6. VAR SEBAGAI ALAT PENILAIAN RESIKO (VAR
AS A RISK ASSESSMENT TOOL)
• Pada tiga bab terakhir, kita mempertimbangkan suatu kisaran ukuran
resiko. Dalam bab 5 nilai sesuai resiko “Risk-Adjusted Value”, kita
perkenalkan resiko dan model imbal hasil yang mencoba baik
meningkatkan/menaikkan tingkat diskonto “the discount rate” atau
mengurangi/menurunkan untuk mengukur nilai aset berisiko, menuju
ke nilai sesuai resiko “the risk-adjusted values”.
• VAR seperti suatu pelemparan kembali (a throwback) dan bukan
suatu kemajuan (“advance”) dalam pemikiran tentang resiko.