Dokumen tersebut membahas tentang kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, yang meliputi penentuan indikator asesmen dari tujuan pembelajaran, penyusunan rubrik penilaian, dan penggunaan interval nilai untuk menentukan tingkat pencapaian siswa.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Setiap satuan Pendidikan dan pendidik akan menggunakan Alur
Tujuan pembelajaran dan Modul Ajar yang berbeda, oleh karena
itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran,
pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda baik dalam
angka kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan karakteristik :
• Tujuan pembelajaran
• Aktivitas pembelajaran
• Asesmen yang dilaksanakan
4. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
diturunkan dari indikator asesmen suatu
tujuan pembelajaran, yang mencerminkan
ketercapaian kompetensi pada tujuan
pembelajaran
5. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi
untuk merefleksikan proses
penguasaan
pembelajaran
kompetensi
mendiagnosis
didik agar
tingkat
pendidik dapat memperbaiki
dan
peserta
proses
pembelajaran dan memberi intervensi pembelajaran yang
sesuai kepada peserta didik
7. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian 3 aspek
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran,
disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari
waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju CP
8. TUJUAN PEMBELAJARAN
Rumusan Tujuan Pembelajaran mencakup :
• Kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta), dan dimensi pengetahuan (factual,
konseptual, procedural, metakognitif)
• Perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif dan
kolaboratif)
• Profil Pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, gotongn royong,
kreatif, bernalar kritis dan mandiri)
9. KOMPONEN TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi = kemampuan yang dapat didemonstrasikan siswa
dalam bentuk produk atau kinerja (abstrak dan konkret) yang
menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran
**Gunakan Kata Kerja Operasional dapat diamati, mengacu pada
Taksonomi Bloom yang di revisi
10. KOMPONEN TUJUAN PEMBELAJARAN
Konten = ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh siswa
melalui pemahaman selama proses pembelajaran di akhir satu unit
pembelajaran.
Variasi = keterampilan berfikir yang perlu dikuasai siswa untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran, seperti ketrampilan berpikir kreatif, kritis
mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dll
11. CONTOH TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan rumusan dan isi Pancasila dari 3 tokoh pendiri bangsa dan
membandingkan serta menceritakan dengan menggunakan kata-kata sendiri
secara kritis
Merancang solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang
konservasi energi dalam skala rumah tangga sebagai sikap kreatif dan
inovatif
Mengkaji hukum Newton dengan mengambil contoh dari fenomena
keseharian di lingkungan sekitarnya
12. CONTOH TUJUAN PEMBELAJARAN
Menganalisis ide pokok dari teks deskripsi, narasi, dan eksposisi serta nilai-
nilai yang terkandung dalam teks sastra (prosa, pantun, dan pusi), dari teks
dan/atau audiovisual
Mendeskripsikan pentingnya anggota tubuh dalam melakukan kegiatan
sehari-hari.
Menjelaskan peran diri dan anggota keluarga lainnya di rumah melalui
wawancara anggota keluarga.
14. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik di akhir fase. CP terdiri dari 6 fase (A-
F) atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang Pendidikan dasar
dan menengah
2) Fase tsb : Fase A (kls 1-2), Fase B (kls 3-4) , Fase C (kls 5-6),
Fase D (Kls 7-9), Fase E (kelas 10), dan Fase F (kls 11 -12)
15. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
3) Alur Tujuan Pembelajaran merupakan rangkaian tujuan
pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam
fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal
hingga akhir suatu fase. Alur disusun secara linier sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari
untuk mengukur CP
16. MENYUSUN ATP
• Dari CP Elemen 1 misalnya turun TP 1.1, 1.2, 1.3,1.4…………,
• Dari CP Elemen 2 turun ke TP menjadi TP 2.1, 2.2, 2.3, ………, dst
Catatan :
TP dan ATP isinya sama. ATP itu hanya mengurutkan dari TP, atau membuat
alur dari TP yang disusun, bisa alurnya mulai dari dimensi pengetahuan yang
konseptual sampai dengan metakognitif
18. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KKTP
a. Dari TP langsung dibuatkan RUBRIK PENILAIAN
dengan 4 atau 5 kriteria, sehingga
menentukan pencapaian peserta
guru
didik
dapat
dan
memberikan tindak lanjut, atau
b. Dari TP diturunkan lebih rinci menjadi semacam
INDIKATOR ASESMEN, sehingga indikator asesmen
tsb menjadi ukuran ketercapaian,
19. CONTOH :
TP 1.
Peserta didik menyelidiki ragam dan sumber energi yang
dimanfaatkan di lingkungan sekitarnya melalui pengamatan
Indikator Asesmen :
1.Mampu mendeskripsikan berbagai sumber energi yang
terdapat di lingkungan sekitar
2. Mampu menguraikan manfaat sumber energi yang
dipergunakan di lingkungan sekitar
20. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KKTP
c. Atau gabungan (a) dan (b) :
dibuatkan Indikator Asesmen dan Rubrik Ketercapaiannya
Catatan :
Ke 3 langkah tsb lebih memberikan ruang pada Guru mengambil alternatif
sesuai kebutuhan. Masing-masing punya plus minus :
Opsi a
Opsi b
Opsi c
: Lebih simple, tapi kurang detail
: Lebih detail, tetapi pemetaannya lebih sulit karena tidak ada
rubrik
: Lebih detail, mudah memetakan, tetapi lebih kompleks
mengerjakannya
24. 3. Menggunakan interval nilai
a. Untuk nilai yang berasal dari tes tertulis, pendidik
menentukan interval nilai
b. Menggunakan interval nilai yang berasal dari rubrik
Contoh untuk opsi a
0 - 40% = Belum tercapai, remedial seluruhnya.
41 – 65% = Belum mencapai ketuntasan, remedial pada
bagian yang diperlukan.
66 – 85% = Sudah mencapai ketuntasan tidak perlu remedial
86 – 100% = Sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan
atau tantangan lebih
26. Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki bobot yang sama sehingga pembagi
merupakan total dari jumlah kriteria (dalam hal ini ada 4 kriteria) dengan skor
maksimum 4, SP /guru dapat memberikan bobot sehingga perhitungan disesuaikan
dengan bobot kriteria, kemudian guru menentukan interval nilai untuk ketuntasannya.
0 - 40% = Belum tercapai, remedial seluruhnya.
41 – 60% = Belum mencapai ketuntasan, remedial pada bagian yang
diperlukan.
61 – 80% = Sudah mencapai ketuntasan tidak perlu remedial
81 – 100% = Sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan
lebih
29. MENENTUKAN BENTUK ASESMEN
TP 10.1 Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan dan persamaan norma
agama, hukum, kesopanan dan kesusilaan melalui menceritakan dengan
kata-katanya sendiri dalam bentuk essai
Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
Ditayangkan dan bertanya jawab dari gambar gambar tentang penerapan
norma agama, hukum, kesopanan dan kesusilaan (Asesmen Formatif =
mengamati / observasi)
Profil Pelajar
Pancasila
• Bernalar kritis
• Mandiri
Contoh 1
Formatif
dilakukan setiap
aktivitas
pembelajaran
30. MENENTUKAN BENTUK ASESMEN
Aktivitas 2
Persamaan dan perbedaan norma agama, hukum, kesopanan
dan kesusilaan dalam bentuk tulisan/Essai
(Asesmen formatif = Essai)
Asesmen Sumatif 1 => Tes
Rubrik Penilaian :
1. Observasi keaktifan peserta didik
2. Rubrik penilaian Essai
3. Rubrik penilaian Tes
Profil Pelajar
Pancasila
• Bernalar kritis
• Mandiri
31. INSTRUMEN ASESMEN KINERJA
Indikator
Asesmen
Skor
1 2 3 4
Penerapan norma agama, Belum mampu Memberi contoh Memberi contoh Memberi contoh
hukum, kesopanan,
kesusilaan
memberi contoh
penerapan norma
penerapan norma
tetapi tidak dengan
konsep norma yang
penerapan norma
namun kurang tepat
penerapan norma
dengan tepat dan
terkait konsep norma
tepat
Penjelasan pada aktivitas
mengamati tayangan dan
tanya jawab
Belum mampu
menjelaskan
dengan percaya
diri
Mampu menjelaskan,
Sebagian penjelasan
kurang relevan dan
kurang percaya diri
Mampu menjelaskan,
ada bagian kecil
penjelasan yang
kurang relevan
Mampu menjelaskan
kegiatan yang
dilakukan secara
relevan
Kemandirian dalam
melakukan kegiatan
Seluruh kegiatan
dilakukan dengan
bantuan guru dan
teman
Kegiatan
dilakukan dengan
bantuan guru pada
bagian tertentu
Kegiatan dilakukan
dengan bantuan
teman pada bagian
tertentu
Seluruh kegiatan
dilakukan
sendiri
32. Skor minimal = 3
Skor maksimal = 12
Nilai asesmen yang diperoleh dapat dihitung dengan cara :
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
𝐱 𝟏𝟎𝟎
34. KESIMPULAN
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut :
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti
untuk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan
proses pembelajaran.
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja,
produk, proyek, portofolio), maupun tes.
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan
balik atau melakukan intervensi.
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal,
lembar ceklist untuk mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung
35. KESIMPULAN
Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal
berikut :
• Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur
kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan pembelajaran dan pada
akhir semester.
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio,
performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes.
• Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan umpan balik
atau melakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
36. KESIMPULAN
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi
standar minimum yang harus dicapai setiap peserta
didik.
Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria
pencapaian yang berbeda, dengan demikian kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber
informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan
tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai
kondisi peserta didik