1. PENYUSUN :
1. AVEL CLARICIA SENDHY (15531013)
2. FITRI RAMADANI (15531044)
3. FRISKA WASITA (15531045)
4. MIFTAH NURJANNAH ( 15531079 )
5. TRI HARTATI (15531148)
DOSEN PENGAMPU : ASRI KAROLINA, M.Pd
MATA KULIAH : PENGEMBANGAN MATERI PAI DI SMP/SMA
2. MODUL AKHLAK
SMA Kelas 11
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan segala puji syukur kehadrat Allah subhanahuwata’ala
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan modul pembelajaran ini. Shalawat dan salam dengan
ucapan Allahumma sholli ’ala Muhammad wa ’ala ali Muhammad penulis
sampaikan untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw.
Modul ini berisikan materi pembelajaran Akhlak terkhusus materi
Berperilaku Sifat-sifat yang Terpuji. Diharapkan dengan adanya modul ini,
peserta didik mampu belajar secara mandiri, efektif dan efesien. Penyusun
menyadari bahwa tiada kata sempurna bagi makhluk ciptaan Allah ini dan
pastinya dalam penyusunan modul ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis menyadaro sepenuhnya bahwa modul ini banyak kekurangan.
Untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan kritikan
konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.
Akhirnya kepada Allah jualah penulis memohon semoga semua modul ini dapat
menambah khazanah dan bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis
3. Berperilaku Sifat-sifat yang Terpuji
Oleh : Fitri Ramadani
Standar Kompetensi
Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian taubat dan raja’
Menampilkan contoh – contoh perilaku taubat dan raja’
Membiasakn perilaku bertaubat dalam kehidupan sehari – hari
Indikator
Siswa mampu menjelskan pengertian taubat dan raja’
Siswa mampu menunjukkan contoh – contoh perilaku taubat dan raja’
Siswa terbiasa berperilaku taubat dan raja’ dalam kehidupan sehari – hari
Materi pokok
Pengertian taubat dan raja’
Contoh – contoh perilaku taubat dan raja’
Pembiasaan taubat dan raja’ dalam kehidupan sehari – hari
4. A. Taubat
1. Pengertian Tobat
Kata taubat berasal darai kata taba ()تاب yang berasal dari kata At-
taubah ()التوبة yang berarti ar-rujuu’ ()الرجوع yaitu kembali. Taubat berarti
memohon ampunan kepada Allah swt. Atas segala dosa dan kesalahan. Taubat
merupakan bentuk pengakuan atas segala kesalahan dan pernyataan penyesalan
atas dosa – dosa.
Dasar taubat banyak sekali tertulisa dalam ayat ayat Al Quran dan hadis
Nabi Muhammad saw.Yang memuat kewajiban dan anjuran bertaubat antara lain :
Dalam firman Allah swt :
“dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.”(Qs. An nuur[24] : 31)
Disamping itu masalah taubat disampaikan dalam Qs.at-Tahrim [66] ayat
8; Qs. Al-Baqarah [2] ayat 222; Qs. Al-Munafiqun [63] ayat 10-11; Qs. An-nisa
[4] ayat 17-18 dan Qs. Al-Ahzab[33] ayat 73.
ماجه ابن .ُهَل َبْنَذ َال ْنَمَك ِبْنَّذال َنِم ُبِئاَّتلَا :َالَق ص ِّيِبَّنال َِنع رض ٍدُْوعْسَم ِْنب ِهللا ِدْبَع َْنع
الطبرانى و
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Orang
yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak punya dosa”.(HR. Ibnu Majah
dan Thabrani)
Mengapa manusia harus bertaubat ? jawabannya karena perbuatan dosa
yang dilakukan seseorang dapat membawa akibat buruk bagi pelakunya.
Beberapa kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan dosa, antara lain :
- Menjauhkan dari pertolongan Allah swt. Karena Allah swt. Hanya
akan menolong hamba-Nya yang taat (lihat QS. Hud[11] : 44)
- Membuat hidup tidak berkah atau tidak berdaya guna dan tidak
bermanfaat ( lihat Qs. Al-Araf[7] : 96)
- Membuat rusak lingkungan hidup dan penderitaan Qs. Ar-Rum[30] :
41), dan
- Membuat hati menjadi keras sehingga sulit untuk menerima
5. kebenaran.
Dosa sebesar apapun dapat dihilangkan dengan cara bertaubat,
sebagaimana firman Allah swt. Berikut.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Az zumar[39] :53)1
Allah Maha Pengampun dan sifat Allah yang Maha Pengampun
dijelaskan sendiri dalam Al-Quran. Allah swt. mempunyai beberapa nama yang
menunjukkan bahwa Allah Maha Pengampun. Nama-nama itu adalah sebagai
berikut.
a. Al–Ghaffur berarti yang Maha Pengampun, sebagaimana firman-Nya
berikut.
“(yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An nisa[4] : 96)
b. Al–Afwu berarti Maha Pemaaf, sebagaimana firman-Nya sebagai berikut.
“mereka itu, Mudah-mudahan Allah memaafkannya. dan adalah Allah
Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”(Qs. An nisa[4] : 99)
c. At –Tawwab yang berarti yang Maha Penerima Taubat, sebagaimana
firman-Nya berikut.
......
“Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang."(Qs. Al-Baqarah[2] : 542
)
1
Syamsuri, Pendidikan Agama Islam, (jakarta : Penerbit Erlangga, 2006) hlm 39
2
Sulaiman Al-Kumayi, 99Q Kecerdasan 99 Buku Pertama, (Jakarta : Hikmah, 2005),
hlm 2285
6. Tobat dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah memenuhi
syarat yang telah ditentukan. Apabila dosa itu terhadap Allah swt. maka syarat
tobat ada 4 macam, yaitu :
a. Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat (nadam).
b. Meninggalkan perbuatan maksiat itu.
c. Bertekad dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan
mengulangi pernuatan itu maksiat itu.
d. Mengikutinya dengan perbuatan baik. Karena perbuatan baik akan
menghapus keburukan. Allah berfirman .
“dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)
dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-
perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.
Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Qs. Hud[11] : 114)
Namun, apabila dosanya terhadap sesama manusia, maka syarat tobatnya
selain 4 macam tersebut ditambah dengan 2 syarat yaitu :
a. Meminta maaf terhadap orang yang telah dizalimi (dianiaya) tau
dirugikan.
b. Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya,
yang diakibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaannya.3
2. Contoh Perilaku Taubat
Ada begitu banyak contoh contoh perilaku bertaubat. Sebagaimana
terkisahkan dalam kisah Nabi Yunus as.Ketika Nabi Yunus berpaling dari
umatnya yang tidak mau menerima dakwahnya maka Nabi Yunus seraya
memohon kepada Allah agar di timpakan azab, ketika itu pula Nabi Yunus telah
melakukan perbuatan dosa karena ketika itu mereka bertobat sehingga azab Allah
berhenti.
Suatu ketika dengan kehendak Allah Nabi Yunus menjalani hukuman di
dalam perut ikan paus. Selama di dalam perut ikan, Nabi Yunus terus bertobat
diantaranya dengan mengucapkan:
3
Syamsuri, op.Cit.,hlm 39-40
7.
dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan
marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap,"Bahwa
tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah
Termasuk orang-orang yang zalim."(Q.S. Al-Anbiya[21] :87).
Maka dalam waktu yang telah di tentukan Allah dan dengan izin-nya
dikeluarkanlah nabi Yunus dari perut ikan Paus menandakan taubatnya sudah
dikabulkan.
3. Membiasakan Perilaku Bertaubat dalam Kehidupan Sehari-hari.
Taubat itu di lakukan setiap kita melakukan dosa, akan tetapi tentunya
dosa yang berbeda. Bahkan kita harus bertaubat kepada Allah setiap saat karena
mungkin saja ada dosa yang tidak terasa kita lakukan sehingga memerlukan
pembersihan atau taubat.
Kita tahu bahwa berperilaku taubat itu merupakan perbuatan terpuji,
maka dalam hal ini ada baiknya perhatikan beberapa hal di bawah ini:
a. Semua perbuatan tidak baik/dosa atau maksiat sebenarnya hanya akan
merugikan si pelakunya, baik selama kita di dunia maupun di akhirat.
b. Jika sudah menyadari perbuatan dosa itu merugikan, maka
kendalikanlah hawa nafsu kita ketika ingin berbuat dosa dengan segala
usaha dan kemampuan.
c. Yakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu akan memaafkan perbuatan
salah kita asal segera bertaubat.
d. Bersegera untuk memulai berperilaku taubat. Dan biasakan setiap hari.
8. e. Kerahkan segala usaha, berdoalah dan bertawakal kepada-Nya agar
diberi kemudahan untuk membiasakan berperilaku taubat.4
B. Raja’
1. Pengertian Raja’
Pengertian raja’ secara bahasa, berasal dari bahasa arab, yaitu “rojaun”
yang berarti harapan atau berharap. Raja’ yang dikehendaki oleh islam adalah
mempunyai harapan kepada Allah untuk mendapatkan ampunan-Nya,
memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta yang
terpenting adalah mengharap rahmat serta keridhaan Allah.
Raja’ merupakan perbuatan terpuji. Raja’ dapat meningkatkan keimanan
dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Untuk itu, seseorang yang berharap
memperoleh rahmat dan rida Allah serta kebahagiaan di dunia dan di akhirat,
tentunya akan berusaha melakukan perbuatan yang dapat mewujudkan
harapannya tersebut. Namun jika seseorang hanya berharap saja tanpa mau
berusaha, hal ini disebut berangan-angan pada sesuatu yang mustahil atau yang
disebut dengan tamammi, yang dampaknya nanti menyebabkan seseorang
berputus asa, putus harapan terhadap rahmat dan rida Allah. Hal ini merupakan
kebalikan dari sifat raja’. Oleh karena itu, sifat putus asa ini dilarang oleh Allah
swt. sebagaimana firman-Nya.
“Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf
dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
4
Al- Ghazali, Mutiara Ihya’ Ulumuddin, (Bandung : Mizan, 1997), hlm 314
9. tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir".(Qs.Yusuf[12]:87).5
Orang yang berputus asa dari rahmat Allah, berarti ia telah barprasangka
buruk kepada Allah. Seseorang yang mempunuai sifat raja’ tentu akan bersikap
optimis, dinamis, selalu berpikir kritis dan semakin sadar serta mengenal dirinya
sendiri.
a. Optimis
Optimis merupakan sifat terpuji. Sifat optimis seharusnya dimiliki setiap
muslim dan muslimah. Seorang muslim dan muslimah yang optimis agar selalu
berprasangka baik terhadap Allah swt. ia akan berusaha agar kualitasn hidupnya
meningkat.
Kebalikan dari sifat optimis adalah sifat pesimis. Seorang muslim dan
muslimah yang bersifat optimis hendaknya bertawakal terhadap Allah swt. yaitu
berusaha sekuat tenaga untuk meraih apa yang dicita-citakannya, sedangkan
hasilnya diserahkan kepada Allah swt. orang yang bertawakal tentu akan
memperoleh pertolongan dari Allah swt. sebagaimana firman-Nya berikut.
“dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya.” (Qs. At-Talaq[65] : 3)
b. Dinamis
Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang berarti giat
bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Seseorang
yang berjiwa dinamis, tentu selama hidupnya tidak akan diam berpangku tangan.
Sikap perilaku dinamis seperti tersebut sebenarnya sesuai dengan fitrah
(pembawaan) manusia, yang memiliki kecenderungan untuk meningkat ke arah
yang lebih baik. Sebagaimana firman Allah swt.
5
Abdul Qadir Isa, Hakekat Tasawuf ,(Jakrata: Qisthi Press, 2010), hal. 203.
10.
“Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),”
(Qs. Al-insyiqaaq[84] : 19)
Rasulullah saw bersabda yang artinya, “barang siapa yang amal
usahanya lebih baik dari kemarin maka orang itu termasuk orang yang
beruntung, dan jika amal usahanya sama dengan kemarin, termasuk yang merugi,
dan jika amal usahanya lebih buruk dari yang kemarin, maka orang itu termasuk
orang yang tercela.”
Kebalikan dari sifat dinamis adalah sifat statis.
c. Berpikir kritis
Dalam kamus besar Bahasa Indonesi dijelaskan, bahwa berfikir kriis
artinya tajam dalam penganalisaan, bersifat tidak lekas percaya, dan sifat selalu
menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan. Orang yang ahli memberi
kritik atau memberikan pertimbangan apakah sesuatu itu benar atau salah, tepat
atau keliru, sudah lengkap atau masih kurang disebut orang kritikus.
Kritik ada dua macam yaitu, yang termasuk akhlak terpuji dan yang
tercela. Pertama, kritik yang termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat, yang
di dasari dengan niat ikhlas karena Allah swt, tidak menggunakan kata-kata pedas
yang menyakitkn hati, dan dengan maksud untuk memberikan pertolongan kepada
orang yang di kritik agar menyadari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya,
disertai dengan memberikan petunjuk tentang jalan keluar dari kesalahan ,
kekeliruan dan kekurangannya tersebut. Rasulullah bersabda :
“yang dinamakan orang Islam adalah orang yang menyelamatkan
orang-orang muslim lainnya dari gangguan lidah dan tangannya, sedang yang
dinamakan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan semua larangan
Allah.”
Kedua, kritik yang termasuk akhlak tercela yaitu kritik yang merusk,
tidak di dasari nit ikhlas nkarena Allah swt, dengan menggunakan kata-kata keji
dan menyakitkan hati serta tidak memberi petunjuk tentang jalan keluar dari
11. kesalahan, kekeliruan, dan kekurangan. Kritik semacam ini termasuk akhlak
tercela karena dapat merusak hubungan antara yang mengkritik dan yang dikritik,
sehingga antara mereka saling bermusuhan dan saling mendengki, yang sangat di
larang oleh Allah swt.6
2. Contoh Perilaku Raja’
Dalam keseharian sebaiknya selalu berusaha agar seluruh kegiatan
misalnya seorang pelajar harus atau wajib diupayakan dengan serius dan
semaksimal mungkin , karena manusia memiliki keterbatasan maka selaku orang
mukmin berharap kepada Allah merupakan suatu keharusan . Seperti yang
digambarkan dalam kisah nabi Yunus , ketika beliau sedang berada dalam perut
ikan paus yang selalu menggantukan hidupnya kepada Allah SWT . Berikut ini
contoh perilaku raja’.
a. Bekerja dengan mengharap rida Allah atas penghasilan yang ia dapat
b. Bersedekah dengan mengharap rida Allah
c. Membantu orang lain tanpa pamrih dan hanya mengharap ridha Allah
3. Membiasakan perilaku raja’ dalam kehidupan sehari – hari
Agar terbiasa selalu berharap hanya kepada Allah SWT , maka ketika
menghadapi hal – hal yang sekiranya memberatkan kehidupan kita misalnya
kekurangan makanan , terserang penyakit dll kita harus bersabar dan bertawakal
kepada Allah . Kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang menimpa kita dan
terlihat merugikan justru membawa nikmat dan hikmah dibalik itu semua. Selain
itu untuk membiasakan sifat raja’ ialah sebagai berikut.
a. Selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah yaitu agama Islam.
b. Selalu berharap kepada Allah agar selalu diberikan kesuksesan dalam
berbagai macam usaha dan mendapat ridha dari-Nya.
c. Selalu merasa takut kepada ancaman dan siksaan Allah di hari akhir
kelak.
d. Selalu cinta (mahabbah) kepada Allah dalam beragam situasi dan
keadaan.
6
Husni Thoyar, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : pusat kurikulum dan perbukuan,
2011), hlm 55-57
12. e. Yakin bahwa rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang
berbuat baik.7
Rangkuman
1. Taubat berasal darai kata taba ()تاب yang berasal dari kata At-taubah
()التوبة yang berarti ar-rujuu’ ()الرجوع yaitu kembali.
2. Taubat berarti memohon ampunan kepada Allah swt. Atas segala dosa dan
kesalahan. Taubat merupakan bentuk pengakuan atas segala kesalahan dan
pernyataan penyesalan atas dosa – dosa.
3. Pengertian raja’ secara bahasa, berasal dari bahasa arab, yaitu “rojaun”
yang berarti harapan atau berharap.
4. Raja’ yang dikehendaki oleh islam adalah mempunyai harapan kepada
Allah untuk mendapatkan ampunan-Nya, memperoleh kesejahteraan dan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta yang terpenting adalah
mengharap rahmat serta keridhaan Allah.
5. Seseorang yang mempunuai sifat raja’ tentu akan bersikap optimis,
dinamis, selalu berpikir kritis dan semakin sadar serta mengenal dirinya
sendiri.
6. merupakan sifat terpuji. Sifat optimis seharusnya dimiliki setiap muslim
dan muslimah. Seorang muslim dan muslimah yang optimis agar selalu
berprasangka baik terhadap Allah swt. ia akan berusaha agar kualitasn
hidupnya meningkat.
7. Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang berarti giat
bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh.
8. Dalam kamus besar Bahasa Indonesi dijelaskan, bahwa berfikir kriis
artinya tajam dalam penganalisaan, bersifat tidak lekas percaya, dan sifat
selalu menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan.
7
http://nandasmanix.blogspot.co.id/2012/11/bab-taubat-dan-raja.html,diakses pada 20
Maret 2018, pukul : 14:30
13. Evaluasi
A. Pilihlah jawaban yang bemar dan tepat
1. Allah berfirman dalam surah at- Talaq ayat 3 yang artinya “ dan barang
siapa bertawakal kepada Allah maka Allah akan ....
a. Mengampuni dosanya
b. Memberi pahala yang berlipat ganda
c. Mencukupkan keperluannya
d. Memberikan kemudahan
e. Mengabulkan doanya
2. Berikut ini yang bukan merupakan contoh dari sikap yang paling
tepat/benar untuk bertaubat meminta ampun kepada Allah swt adalah ...
a. Menfitnah
b. Banyak beristigfar
c. Tetap mengerjakan perbuatan dosa
d. Tidak menyesal atas dosa yang telah diperbuat
e. Menyiksa/melukai diri sendiri sebagai bentuk penyesalan diri
3. Sebaik-baik manusia yaitu yang apabila berbuat dosa segera bertaubat,
mengakui dan menyadari dosa-dosanya dan .... amal ibadah.
a. Meninggalkan
b. Melupakan
c. Memperbanyak
d. Tidak melaksanakan
e. Menjauhi
4. Seseorang yang mengharap keridhaan Allah swt dan rahmat-Nya dalam
kehidupanny, maka sesungguhnya dalam ia sudah mengamalkan
perilaku/sikap ...
a. qana'ah
b. raja'
c. Tawaqal
d. Bersyukur
e. Taubat
14. 5. Suatu sikap atau perilaku seseorang yang selalu bersikap raja' dalam
kehidupannya akan memperoleh ...
a. kesenangan duniawi tanpa ukhrawi
b. semangat hidup untuk lebih maju dan sukses
c. sikap pesimis yang menjerumuskan
d. ketenteraman dan kedaimaian
e. semangan untuk persaingan
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan ringkas dan tepat !
1. Tulislah firman Allah dalam surah z-zumar ayat 53, kemudian terjemahkan
dalam bahasa indonesia !
2. Jelaskan pengertian taubat dan raja’ !
3. Sebutkan cara membiasakan perilaku raja’ !
4. Tuliskan dalil yang memerintahkan taubat !
5. Sebutkan sifat-sifat raja’ !
Kunci jawaban
A. Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. C
4. B
5. B
B. Esay
1.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap
15. diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Az zumar[39] :53)
2. Taubat berasal darai kata taba (تاب) yang berasal dari kata At-taubah
(بة )التو yang berarti ar-rujuu’ (جوع )الر yaitu kembali. Taubat berarti
memohon ampunan kepada Allah swt. Atas segala dosa dan kesalahan.
Taubat merupakan bentuk pengakuan atas segala kesalahan dan
pernyataan penyesalan atas dosa – dosa.
Raja’ secara bahasa, berasal dari bahasa arab, yaitu “rojaun” yang berarti
harapan atau berharap. Raja’ yang dikehendaki oleh islam adalah
mempunyai harapan kepada Allah untuk mendapatkan ampunan-Nya,
memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta
yang terpenting adalah mengharap rahmat serta keridhaan Allah.
3. Membiasakan perilaku raja antar lain :
a. Selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah yaitu agama Islam.
b. Selalu berharap kepada Allah agar selalu diberikan kesuksesan dalam
berbagai macam usaha dan mendapat ridha dari-Nya.
c. Selalu merasa takut kepada ancaman dan siksaan Allah di hari akhir
kelak.
d. Selalu cinta (mahabbah) kepada Allah dalam beragam situasi dan
keadaan.
e. Yakin bahwa rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang
berbuat baik.
4. Dalil yang memerintahkan taubat
“dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.”(Qs. An nuur[24] : 31)
5. Sifat raja’ yaitu optimis, dinamis dan berpikir kritis.
16. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Qadir Isa, Hakekat Tasawuf ,(Jakrata: Qisthi Press, 2010).
Al – kumayi Sulaiman , 99Q Kecerdasan 99 Buku Pertama, (Jakarta : Hikmah,
2005).
Al- Ghazali, Mutiara Ihya’ Ulumuddin, (Bandung : Mizan, 1997).
http://nandasmanix.blogspot.co.id/2012/11/bab-taubat-dan-raja.html,diakses
pada 20 Maret 2018, pukul : 14:30
Syamsuri, Pendidikan Agama Islam, (jakarta : Penerbit Erlangga, 2006).
Thoyar Husni, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : pusat kurikulum dan
perbukuan, 2011).
17. MODUL
Oleh : Friska wasita
I.Pendahuluan
Allah SWT telah menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa
untuk saling kenal mengenal. Allah SWT juga telah menurunkan kepada ummat
manusia setiap masa seorang Rasul dengan membawa syari’atnya masing-masing.
Kita tahu ada ummat Yahudi, Nasrani, Majusi, dan Islam, serta ummat yang lain.
Setiap ummat pemeluk agama ( Kabilah ) mempunya kiblat sendiri, Orang Yahudi
mempunyia Kiblat sendiri yang mereka menghadap kepadanya. Orang Nasrani
juga mempunyai kiblat sendiri yang mereka menghadap kepadanya. Allah
memberi petunjuk kepada Ummat muhammad kepada Kiblat yang di ridhoi Allah
SWT yaitu Ka’bah. Ummat Islam di perintah oleh Allah SWT untuk berlomba-
lomba dengan ummat yang lain dalam berbuat kebaikan, semua perbuatan akan
mendapatkan penilaian dari Allah SWT, amal siapakah yang dinilai baik oleh
Allah SWT? Jawabannya tentu harus di kembalikan kepada Allah SWT.
Manusia yang baik adalah manusia yang berakhlak budi pekerti dan
memilki ketakwaan yang tinggi. Untuk mencapai derajat yang tinggi diperlukan
akhlak, keimanan, dan ilmu pengetahuan. Itu semua dapat diraih bila manusia
mau berusaha memaksimalkan potensi yang telah Allah berikan untuk digunakan
pada jalan kebaikan. Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
kebaikan. Dan kita pun diperintahkan Allah untuk berlomba-lomba dalam
kebaikan.
II. Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan.
III. Standar kompetensi
1. Membaca Q.S. Al-Baqarah 148 dan Fatir: 32
2. Menjelaskan arti Q.S. Al-Baqarah: 148 dan Fatir: 32
18. 3. Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan.
IV. Deskripsi Modul
Modul ini merupakan modul pembelajaran mata pelajaran untuk SMA
kelas XII yang bila digunakan dengan tepat akan mempermudah dalam proses
pembelajarannya. Di dalam modul ini terdapat 1 kegiatan pebelajaran dengan
tema besar memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan.
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan
10
menit
1) Guru mengajak semua siswa untuk mengucapkan
basmallah sebelum memulai pelajaran
2) Mengkondisikan kelas dan mengkomunikasikan tentang
kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3) Apersepsi mengenai materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya
4) Guru membuka pelajaran dengan bercerita sedikit
tentangsikap syukur, qona’ah, ridha, dan sabar
5) yang terjadi di kehidupan sehari-hari
6) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari
dan kompetensi yang akan dicapai
7) Memotivasi siswa jika pelajaran ini dikuasai, maka siswa
dapat bersikap syukur, qona’ah, ridha dan sabar
Kegiatan Inti 60
menit
1) Guru menjalaskan materi sesuai kompetensi yang ingin
dicapai
2) Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya
secara langsung pada guru, terkait dengan materi
pembelajaran.
3) Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok
19. 4) Guru mempersilahkan siswa untuk mendiskusikannya
denganan kelompok masing-masing
5) Kemudian dipresentasikan kedepan hasil diskusinya
Kegiatan Menutup 10
menit
1) Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Guru memberikan penguatan materi ajar
3) Guru memberikan tugas untuk materi minggu depan
4) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup.
VI. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kepada para pengguna modul
untuk dapat memahami hukum Islam tentang berlomba dalam kebaikan dan
menarik kesimpulan sendiri serta mengambil nilai-nilai untuk diaplikasikan dalam
ibadah kepada Allah.
20. Berkompetisi dalam Kebaikan Sesuai Perintah Allah SWT dalam Surat Al-
Baqarah:148 dan Surat Al Fathir : 32
A.Pengertian Kebaikan
Secara umum kebaikan adalah sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan
dan menjadi tujuan manusia. Tingkah laku manusia adalah baik dan benar,
jikatingkah laku tersebut menuju kesempuranan manusia. Kebaikan disebut
nilai(value), apabila kebaikan itu bagi seseorang menjadi kebaikan yang
konkrit.Manusia menentukan tingkah lakunya untuk tujuan dan memilih
jalanyang ditempuh. Pertama kali yang timbul dalam jiwa adalah tujuan itu,
dalampelaksanaanya yang pertama diperlukan adalah jalan-jalan itu. Jalan
yangditempuh mendapatkan nilai dari tujuan akhir.Manusia harus mempunyai
tujuan akhir untuk arah hidupnya. Tingkah laku atau perbuatan menjadi baik
dalam arti akhlak, apabila membimbing manusia ke arah tujuan akhir, yaitu
dengan melakukan perbuatan yang membuatnya baik sebagai manusia.8
Berdasarkan norma susila, kebaikan atau keburukan perbuatan manusiadapat
dipandang melalui beberapa cara, yaitu :
1. Objektif keadaan perseorangan tidak dipandang.
2. Subjektif keadaan perseorangan diperhitungkan.
3. Batiniah berasal dari dalam perbuatan sendiri (kebatinan, intrinsic)
4. Lahiriah berasal dari perintah atau larangan Hukum Positif
(ekstrinsik)Perbuatan yang sendirinya jahat tidak dapat menjadi baik atau
netralkarena alasan atau keadaan. Biarpun mungkin taraf keburukannya
dapat berubahsedikit sedikit, orang tidak boleh berbuat jahat untuk
mencapai kebaikan.Perbuatan yang baik, tumbuh dalam kebaikannya,
karena kebaikan alasandan keadaannya. Suatu alasan atau keadaan yang
jahat sekali, telah cukup untuk menjahatkan perbuatan. Kalau kejahatan itu
sedikit, maka kebaikan perbuatanhanya akan dikurangi.Perbuatan netral
8
Wahid sy,2.memahami pendidikan agama islam.cv.armico : bandung 2006.
21. memproleh kesusilaannya, karena alasan dan keadaannya. Jika ada
beberapa keadaan, baik dan jahat, sedang perbuatan itu sendiri ada
baik atau netral dipergunakan.
Surah Al-Baqarah: 148, Tentang Anjuran Berlomba Dalam Kebaikan
ءَْيش لك ىَلَع َللا نِإ اًعْيِمَج للا مكِب ِتْأَي واونَكت اَم َْنيَأ ِتاَرْيَخْلا واقِبَتْساَف اَهْيلَوم َوه ةَهْجِو لكِلَو
رْيِدَق
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu(dalam berbuat)
kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu.” (Q.S. Al-Baqarah: 148)
Surah Fatir: 32, Tiga Kelompok Umat Islam
قِباَس ْمهْنِمَو دِصَتْقم ْمهْنِمَو ِهِسْفَنِل مِلاَظ ْمهْنِمَف اَنِداَبِع ْنِم اَنْيَفَطْاص َْنيِذال َبٰتِكْلا اَنْثَرْوَأ مث
رْيِبَكْلا لْضَفْلا َوه َكِل ٰذ ِللا ِنْذِإِب ِتاَرْيَخْلاِب
{23 :{فاطر
Artinya:
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih
di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya
diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara
mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.
Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” (Q.S. Fatir: 32)
Perilaku yang sesuai dengan anjuran Q.S. Al fathir ayat 32 adalah :
1. perilaku orang yang beriman dalam kehidupan sehari-hari akan berbeda
dengan orang yang tidak beriman
2. ketaatan dan kerendahan hati orang yang beriman kepada allah sangat
tulus, gemar berlomba-lomba dalam kebaikan
22. 3. bersemangat dalam beramal saleh yang diikuti dengan rasa ikhlas mencari
ridlo allah.9
B. Isi Kandungan
Kandungan surah Al-baqarah
Tiap tiap umat ada kiblatnya masing masing yang dijadikan arah untuk
ibadah pada zamanya. Umat Islam menhadapkan wajahnya dalam beribadah
menuju ke arah Masjidil Haram yang di dalamnya ada bangunan Kakbah. Umat
nabi Ibrahim dan Ismail juga menghadap ke arah Kakbah sedangkan umat Bani
Izrail dan umat Nasrani menghadap ke arah Baitul Maqdis. Allah swt memberikan
ketentuan bagi setiap umat manusia dalam beribadah kepadaNya dengan
menunjukkan rah kiblat yang sudah di tentukan. Manusia yang taat dan patuh
terhadap apa yang diperintahkan Allah tentu akan melaksanakan dengan penuh
taqwa, sedangkan orang yang ingkar akan mencari dan membuat arah kiblat
sendiri sesuai dengan keinginanya.
Allah swt akan dapat menilai dan melihat hamba hambanya yang patuh
dan taat, dapat pula melihat hambanya yang melanggar serta meninggalkan
perintahnya. Manusia yang senantiasa berbuat baik dan taat pastilah Allah akan
membalasanya dengan pahala berupa Syurga, Sedangkan manusia yang lalai dan
meninggalkan perintah Allah maka tempatnya adalah di Neraka yang apinya
senantiasa menyala nyala. Hari kiamat sebagi hari pembalasan akan menjadi suatu
masa bahwa setiap perbuatan manusia akan diminta pertanggungjawabanya.
Perbuatan baik sekecil appun pasti akan mendapat balasanya demikian juga
perbuatan buruk atau jahat sekecil apapun juga akan mendapat balasan yang
sangat adil dan setimpal. Tak ada satupun manusia di hari kiamat yang akan dapat
meloloskan diri dari pengadilan Allah swt. Kehidupan di akhirat hakekatnya
adalah kehidupan hakiki dan merupakan kehidupan yang sebenarnya,oleh karena
9
https://www.dakwatuna.com/2008/02/09/389/Iberlomba dalam kebaikan -diakses tanggal 24
maret 2018.
23. itu kehidupan yang sebentar di dunia ini hendaklah benar benar digunakan dengan
sebaik baiknya untuk di isi dengan amal perbuatan yang baik. Kebahagiaan
manusia di akhirat sesungguhnya ditentukan oleh kebahagiaan di dunia ini dengan
satu syarat senantiasa melakukan dan melaksanakan syariat Allah dengan sebaik
baiknya.
Selain firman Allah tersbut masih banyak surat dalam Al quran yang
memerintahkan untuk berbuat baik. Maka dengan niat penuh keikhlasan
hendaklah kita awali dan perbaharui hidup ini dengan niat untuk senantiasa
melakukan amal amal perbuatan yang baik.10
Kandungan Q.S. Al-Fatir ayat 32
a. Allah menurunkan kitab suci Al-Qur”an kepada Nabi Muhammad saw. Setelah
Rasulullah wafat, Allah swt mewariskan Al-Qur’an dan petunjuk yang ada di
dalamnya kepada sebagian hamba-hamba-Nya yang terpilih yaitu umat Islam.
b. Sikap umat islam dalam menerima Al-Qur’an terbagi menjadi tiga kelompok
yaitu :
Zalimun linafsihi (orang yang menganiaya dirinya sendiri), yaitu orang yang
mengabaikan Al-Qur’an sehingga lebih banyak kesalahannya dari pada
kebaikannya.
Muqtasyid (Pertengahan), ialah orang yang menerima Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup tetapi masih banyak melakukan penyimpangan (kebaikannya
berbanding dengan kesalahannya).
Sabiqun bil khairat (lebih dahulu dalam berbuat kebaikan), ialah orang-orang
yang selalu berlomba-lomba mengamalkan Al-Qur’an untuk menuju ridha Allah,
sehingga kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.11
10
https://ad3ka160495.wordpress.com/2010/08/12/surah-al-baqarah2-148-surah-fatir-3532/
Diakses tanggal 22 maret 2018
11
Rifai, ilmu fiqh islam lengkap.toha :semarang. 1978
24. C. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Kita harus berusaha untuk menjadi pribadi yang selalu berusaha untuk
berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya, dan juga meyakini bahwa nantinya
akan ada hari kiamat/hari pembalasan.
2. Meyakini bahwa setelah hidup di dunia masih ada kehidupan yang
selanjutnya yaitu di alam kubur dan alam akhirat, sehingga di dunia ini
kita harus berbuat kebaikan yang sebanyak-banyaknya untuk bekal di
akhirat nanti.
3. Sebagai seorang muslim kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-
baiknya, contohnya, adalah menggunakan waktu luang untuk
memperbanyak ibadah kepada Allah swt.
4. Memperbanyak berbuat kebaikan karena nantinya akan mendapatkan
pembalasan di hari pembalasan nanti. Ingat, bahwa kebaikan sekecil
apapun yang kita kerjakan selama di dunia ini pasti akan mendapatkan
balasan, sebaliknya kejahatan sekecil apapun juga akan mendapatkan
balasan.
5. Senang berbuat baik terhadap diri sendiri dan orang lain serta alam
sekitarnya sebagai bukti dari keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah
swt.
6. Di sekolah kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan, misalnya dalam
belajar, dalam mengerjakan ulangan secara jujur, sehingga kita bisa
mendapatkan nilai yang terbaik dan memuaskan.12
12
Departemen pendidikan nasional,.kurikulum standar isi 2006.ditjen diknasmen : jakarta, 2006
25. Rangkuman
Berkompetisi dalam Kebaikan Sesuai Perintah Allah SWT dalam Surat Al-
Baqarah:148 dan Surat Al Fathir : 32
Allah swt akan dapat menilai dan melihat hamba hambanya yang patuh
dan taat, dapat pula melihat hambanya yang melanggar serta meninggalkan
perintahnya. Manusia yang senantiasa berbuat baik dan taat pastilah Allah akan
membalasanya dengan pahala berupa Syurga, Sedangkan manusia yang lalai dan
meninggalkan perintah Allah maka tempatnya adalah di Neraka yang apinya
senantiasa menyala nyala. Hari kiamat sebagi hari pembalasan akan menjadi suatu
masa bahwa setiap perbuatan manusia akan diminta pertanggungjawabanya.
Kandungan surah Al-baqarah
Tiap tiap umat ada kiblatnya masing masing yang dijadikan arah untuk
ibadah pada zamanya. Umat Islam menhadapkan wajahnya dalam beribadah
menuju ke arah Masjidil Haram yang di dalamnya ada bangunan Kakbah. Umat
nabi Ibrahim dan Ismail juga menghadap ke arah Kakbah sedangkan umat Bani
Izrail dan umat Nasrani menghadap ke arah Baitul Maqdis. Allah swt memberikan
ketentuan bagi setiap umat manusia dalam beribadah kepadaNya dengan
menunjukkan rah kiblat yang sudah di tentukan. Manusia yang taat dan patuh
terhadap apa yang diperintahkan Allah tentu akan melaksanakan dengan penuh
taqwa, sedangkan orang yang ingkar akan mencari dan membuat arah kiblat
sendiri sesuai dengan keinginanya.
Kandungan Q.S. Al-Fatir
a. Allah menurunkan kitab suci Al-Qur”an kepada Nabi Muhammad saw. Setelah
Rasulullah wafat, Allah swt mewariskan Al-Qur’an dan petunjuk yang ada di
dalamnya kepada sebagian hamba-hamba-Nya yang terpilih yaitu umat Islam.
b. Sikap umat islam dalam menerima Al-Qur’an terbagi menjadi tiga kelompok
yaitu :
26. Zalimun linafsihi (orang yang menganiaya dirinya sendiri), yaitu orang yang
mengabaikan Al-Qur’an sehingga lebih banyak kesalahannya dari pada
kebaikannya.
Muqtasyid (Pertengahan), ialah orang yang menerima Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup tetapi masih banyak melakukan penyimpangan (kebaikannya
berbanding dengan kesalahannya).
Sabiqun bil khairat (lebih dahulu dalam berbuat kebaikan), ialah orang-orang
yang selalu berlomba-lomba mengamalkan Al-Qur’an untuk menuju ridha Allah,
sehingga kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Kita harus berusaha untuk menjadi pribadi yang selalu berusaha untuk
berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya, dan juga meyakini bahwa nantinya
akan ada hari kiamat/hari pembalasan.
2. Meyakini bahwa setelah hidup di dunia masih ada kehidupan yang
selanjutnya yaitu di alam kubur dan alam akhirat, sehingga di dunia ini
kita harus berbuat kebaikan yang sebanyak-banyaknya untuk bekal di
akhirat nanti.
3. Sebagai seorang muslim kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-
baiknya, contohnya, adalah menggunakan waktu luang untuk
memperbanyak ibadah kepada Allah swt.
4. Memperbanyak berbuat kebaikan karena nantinya akan mendapatkan
pembalasan di hari pembalasan nanti. Ingat, bahwa kebaikan sekecil
apapun yang kita kerjakan selama di dunia ini pasti akan mendapatkan
balasan, sebaliknya kejahatan sekecil apapun juga akan mendapatkan
balasan.
5. Senang berbuat baik terhadap diri sendiri dan orang lain serta alam
sekitarnya sebagai bukti dari keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah
swt.
27. 6. Di sekolah kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan, misalnya dalam
belajar, dalam mengerjakan ulangan secara jujur, sehingga kita bisa
mendapatkan nilai yang terbaik dan memuaskan.
28. LATIHAN
Soal-soal Evaluasi
Ganda
1. Orang yang beruntung sebagaimana yang tersebut dalam surah Al-Fatir ayat 32
adalah....
a. orang yang selalu berlomba dalam kebaikan
b. orang yang hidup dalam kekayaan
c. orang yang selalu mendapat kemulian dari orang lain
d. orang yang selalu taat kepada Allah
e. orang yang selalu memperoleh kenikmatan
2. Berikut ini termasuk perilaku muslim/muslimah yang mengamalkan kandungan
surah Al-Baqarah ayat 148, kecuali....
a. dalam mengerjakan sholat berkiblat ke ka’bah/baitullah
b. berlomba dalam menuntut ilmu dan memanfaatkannya
c. berlomba dalam memberikan dukungan kepada pemimpin yang di cintai
d. berlomba dalam mencari rezeki yang halal
e. berlomba dalam mewujudkan kebersihan, keamanan dan ketertiban
3. Berdasarkan surah Al-fatir ayat 32, kelompok yang di sebut sabiqun bil khairat
adalah....
a. melakukan kesalahan lebih banyak dari pada kebaikan
b. kesalahan dan kebaikannya seimbang
c. kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan
29. d. menyekutukan Allah swt
e. banyak melakukan dosa-dosa besar
4. Kelompok umat islam yang mengabaikan Al-qur’an sehingga lebih banyak
kesalahannya daripada kebaikannya adalah....
a. zalimun linafsihi d. murtadin
b. muqtasyid e. mukhlisun
c. sabiqun bil khairat
5. Allah maha kuasa atas segala sesuatu pada konteks ayat 146 Q.S. Al-Baqarah,
maksudnya bahwa Allah maha kuasa untuk....
a. mengetahui perbuatan manusia
b. memberi balasan pada perbuatan manusia
c. memerintahkan nabi muhammad saw untuk berganti kiblat
d. berlomba dalam kebaikan
e. mengumpulkan manusia di hari kiamat
6. Yang mewarisi ilmu para nabi adalah....
a. sahabat d. fuqaha
b. ulama e. kyai
c. tabi’in
7. Suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai kebaikan jika didasarkan pada....
a. kemauan sendiri d. pengaruh orang lain
b. himbauan orang tua e. norma susila
c. perintah Allah dan rasulnya
30. 8. Nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf qaf, hukum bacaannya adalah....
a. izhar d. iqlab
b. idgam bigunnah e. ikhfa
c. idgam bilagunnah
9. Perilaku orang yang beruntung sebagaimana yang tersebut dalam surah Al-Fatir
ayat 32 adalah....
a. orang yang selalu berlomba dalam kebaikan
b. orang yang hidup dalam kekayaan
c. orang yang selalu mendapat kemulian dari orang lain
d. orang yang selalu taat kepada Allah
e. orang yang selalu memperoleh kenikmatan
10. Berikut ini termasuk perilaku muslim/muslimah yang mengamalkan
kandungan surah Al-Baqarah ayat 148 ?
a. dalam mengerjakan sholat berkiblat ke ka’bah/baitullah
b. berlomba dalam menuntut ilmu dan memanfaatkannya
c. berlomba dalam memberikan dukungan kepada pemimpin yang di cintai
d. berlomba dalam mencari rezeki yang halal
e. berlomba dalam mewujudkan kebersihan, keamanan dan ketertiban
31. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan berlomba dalam kebaikan?
2. Apa isi kandungan surah yang menganjurkan berlomba dalam kebaikan?
3. Bagaimana cara menerapkan perilaku berlomba dalam kebaikan?
4. Bagaimana cara menerapkan perilaku berlomba dalam kebaikan?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap sikap kelompok pertama yang hanya
mementingkan ilmu agama saja ?
32. DAFTAR PUSTAKA
Departemen pendidikan nasional,.kurikulum standar isi 2006.ditjen diknasmen :
jakarta, 2006
https://www.dakwatuna.com/2008/02/09/389/Iberlomba dalam kebaikan -diakses
tanggal 24 maret 2018.
https://ad3ka160495.wordpress.com/2010/08/12/surah-al-baqarah2-148-surah-
fatir-3532/diakses tanggal 22 maret 2018.
Rifai, ilmu fiqh islam lengkap.toha :semarang. 1978
Wahid sy,2.memahami pendidikan agama islam.cv.armico : bandung 2006.
33. MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KATA PENGANTAR
Syukur wal hamdu lillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang
telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
mnyelesaikan penyusunan Modul Pembelajaran Materi ini. Sholawat serta salam
terjunjung untuk nabi junjungan segala umat, nabi Muhammad saw, yang telah
menuntun umat manusia kearah kemajuan dan menuju kehakikian.
Modul ini berisikan materi-materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
terkhusus materi Perkembangan Islam Abad Pertengahan. Diharapkan dengan
modul ini, peserta didik dapat belajar secara mandiri, efektif dan efisien.
Penyusun menyadari bahwa taiada kata sempurna bagi makhluk ciptaan Tuhan
ini, dan pastinya dalam penyusunan modul ini masih jauh dari kesemprnaan, maka
saran kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Demikian, semoga dengan mempelajari Pendidikan Agama Islam
terkhusus materi Perkembangan Islam Abad Pertengahan dapat menambah
khazanah keilmuan kita dan memupuk keimanan kita serta meningkatkan kualitas
ibadah kita terhadap Sang Penguasa semesta.
Penyusun
34. PERKEMBANGAN ISLAM ABAD PERTENGAHAN
Oleh : Avel Claricia Sendhy
STANDAR KOMPETENSI
Meningkatkan pengetahuan mengenai sejarah perkembangan
KOMPETENSI DASAR
mengetahui kerajaan-kerajaan yang berkembang pada abad pertengahan
memahami ajaran-ajaran Islam pada abad pertengahan
tokoh-tokoh pengetahuan abad pertengahan
Menunjukkan kebudayaan-kebudayaan Islam yang berkembang pada abad
Pertengahan
Mengetahui seni-seni sastra Islam abad pertengahan
INDIKATOR
Siswi mampu mendeskripsikan kerajaan-kerajaan yang berkembang pada
abad pertengahan
Siswi dapat memahami ajaran-ajaran Islam pada abad pertengahan
Siswi dapat menyebutkan tokoh-tokoh pengetahuan abad pertengahan
Siswi mampu menyebutkan kebudayaan-kebudayaan Islam yang
berkembang pada abad Pertengahan
Siswi mampu menjelaskan dan menyebutkan seni-seni sastra Islam abad
pertengahan
MATERI POKOK
Pembagiam kerajaan-kerajaan yang berkembang pada abad pertengahan
Ajaran-ajaran Islam pada abad pertengahan (kitab-kitab)
tokoh-tokoh pengetahuan abad pertengahan
kebudayaan-kebudayaan Islam yang berkembang pada abad Pertengahan
seni-seni sastra Islam abad pertengahan
35. A. Sekilas tentang Dunia Islam pada abad pertengahan
1. Kerajaan ottoman di turki
Kerajaan ottoman didirikan dan dipromosikan kemerdekaanya oleh
Ustman 1 dari bangsa Turki Usmani, setelah Sultan Alaudin dari dinasti
saljuk meninggal dunia tahun 1300 M.
Ustman dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan
ottoman, yang disusul raja-raja berikutnya. Kerajaan ottoman mengalami
kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad ll (1451-1281 M).
Sultan ini berjasa besar karena telah menyebarluaskan Islam ke benua
Erofa, melalui penaklukan kota Benteng Konstantinopel ibukota romawi
timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya ini, kemudian Sultan
Muhammad ll mendapat julukan Al-fatih yang artinya sang penakluk.
Kerajaan ottoman mengalami masa keemasan pada masa
pemerintahan Sultan Sulaiman 1 (1520-1566 M), yang bergelar Sulaiman
Agung dan Sulaiman Al-qonuni. Pada masa pemerintahannya kerajaan
Ottoman memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas, yaitu: Afrika
Utara, Mesir, Hedjaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Balkan, Yunani,
Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai kebatas sungai Danube
dengan tiga lautan yaitu laut merah, laut tengah dan Laut Hitam.
Namun setelah Selaiman Agung meninggal dunia, kerajaan
ottoman Turki mengalami kemuduran sehingga satu demi satu wilayah
kekuasaannya melepaskan diri.
2. Kerajaan mogul India
Peranan umat Islam dalam penyebarluasan agama Islam dapat
dilihat dalam empat periodde, yaitu periode sebelum kerajaan Mogul
(705-1526 M), periode Mogul (1526-1858 M), periode masa penjajahan
Inggris (1858-1947 M), dan periode negara India sekuler (1947-
sekarang).
Kerajaan Mogul India didirikkan oleh Zahiruddin muhammad
babur, keturunan jengiz khan bangsa mongol pada tahun 1526 M,
kerajaan Mogul berpusat di Delhi (India).
36. Kerajaan Mogul diperintah secara silih berganti oleh 15 orang raja
(sultan). Sultan pertama kerajaan Mogul bernama zahiruddin muhammad
babur (1526-1530 M) dan sultan Bahadur Syah ll (1837-1858 M).
Kerajaan Mogul mencapai puncak kejayaan tatkala diperintah oleh Akbar
Syah 1 (1556-1605 M), Jahangir atau Nuruddin Muhammad Jahangir
(1605-1627 M), Syah Jihan (1627-1658 M) dan Aurangeb atau Alamgir 1
(1658-1707 M).
Wilayah kekuasaan Mogul meliputi kabul, Lahore, Multan, Delhi,
Agra, Ould, Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bingal, Khandes,
Berar, Ahmad nagar, Ousra, Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan
Trichinopoli.
3. Kerajaan Syafawi di Persia (sekarang Iran)
Umat islam menguasai persia sejak tahun 641 M. Setelah itu,
bangsa persia yang semula beragama zoroaster berbondong-bondong
masuk Islam. Dinasti atau kerajaan Islam silih berganti memerintah
Persia, sampai dengan bangsa Mongol merebutnya pada abad ke-12 M.
Muncul dinasti baru, yaitu Dinati atau kerajaan Syafawi.
Kerajaan Syafawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi (Ismail 1)
pada tahun 907 H (1501 M) di Tabriz. Beliau berkuasa pada tahun 1501-
1524 M, yang wilayah kekuasaannya di sebelah barat berbatasan dengan
kerajaan Ustmani (ottoman) di Turki dan disebelah timur berbatasan
dengan kerajaan Islam Mogul di India. Kerajaan Syafawi Mogul dan
Turki Ustmani merupakan tiga kerajaan besar pada abad pertengahan.
Setelah pemerintahan Syah Ismail Syafawi berakhir, silih berganti sultan
– sultan dinasti Syafawi melanjutkan pemerintahannya hingga sebanyak
17 Sultan, sultan terakhir kerajaan Syafawi bernama Sultan Muhammad.
Kerajaan Syafawi mencapai puncak kejayaan tatkala diperitah oleh
Syah Abbas (1585-1628 M). Beliau berjasa mempersatukan seluruh
Persia, mengusir Portugis dari kepulauan Hormus, dan nama pelabuhan
Gumran diubah menjadi bandar Abbas (sampai sekarang). Syah Abbas
juga memindahkan ibukota kerajaan dari Oizman ke Isfahan.
37. B. Ulama-ulama besar Islam yang lahir pada abad pertengahan
1. Jalaluddin Al-mahalli (mesir 791-964 H) dan Jalaluddin As-suyuti (849-
911 H) mengarang Kitab Tafsir Jalalain yang terdiri dari dua jilid. Kitab
ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
2. Ibnu Katsir (Bosyra 700 H/1300 M- Damaskus 774 H/1373 M)
mengarang Tafsir Al-Qur’an Al-azim yang terdiri dari empat jilid. Kitab
ini sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
3. Imama An-nawawi (Damaskus 631 H/1233 M-676 H/1277 M)
mengarang kitab Hadis Riyad as-shalihin. Kitab ini sudah diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia. Imam An-nawawi (wafat 1277 M) menyusun
kitab fiqih Mazhab Syafi’i dengan judul Manhaj At-tabi’in.
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan di beberapa wilayah kekuasaan Islam, ilmu
pengetahuan mengalami perkembangan walaupun tidak lebih maju dari pada
masa jayanya Daulah Abbasiyah dan tidak mampu menyaingi kemajuan
bangsa Eropa.
Di India pada masa pemerintahan kerajaan Mogul telah dibangun
sekolah-sekolah, yang didaalamnya diajarkan Ilmu pengetahuan umum,
seperti logika, filsafat, geometri, geografi, sejarah, politik dan mate-matika.
Tatkala Sultan Syeh Jehan dan Aungrangzeb memerintah telah dibangun
sekolah-sekolah tinggi, selain pusat pengajaran di sueknon. Selain itu, pada
tahun 1641 M perpusatakaan di Agra telah memiliki 24.000 judul buku dalam
berbagai disiplin Ilmu.
Di mesir tatkala diperintah oleh Dinasti Mamluk (1250-1517 M) telah
muncul para cendikiawan Muslim seperti :
1. Ibnu Abi Usaibah penulis buku Uyun Al-anba Fi tabaqat Al-attiba
(penyampai Informasi dalam tingkatan para Dokter)
2. Abu hasan Ali nafis (wafat 1288 M) kepala rumah sakit kairo yang
menemukan susunan dan perederan darah dalam paru-paru menusia, tiga
abad lebih dulu dari servetus (orang potugis)
38. 3. Abu Al-fida, Ibnu tagri badri atabaki dan Al-maqrizi, terkenal sebagai
penulis sejarah Kedokteran.
4. Nasiruddin At-tusi (1201-1274 M) seorang ahli observatorium dan Abu
Faraj Tabari (1226-1286 M) seorang ahli mate-matika.
Selain itu, ada seorang cendikiawan Muslim yang ahli dalam ilmu
geografi yang bernama Ibnu Batutah (703-779 H) dan juga pengembara
Muslim yang telah berkeliling dunia serta pernah singgah sebanyak dua kali
di Samudera Pasai (Aceh). Beliau telah menyusun buku yang berjudul Rihlah
ibnu Batutah, berisi tentang perjalanan Ibnu Batutah dalam berkeliling dunia.
Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berpuluh-puluh bahasa dunia.
Perlu pula diketahui bahwa pada awal abad pertengahan ini, telah pula
disusun Kitab Mausu’at, yaitu buku yang sangat tebal, berisi tentang
kumpulan berbagai Ilmu pengetahuan yang pada masa sekarang disebut
ensiklopedi. Diantara cendikiawan Muslim yang menyusun Musuat adalah
An-nuwairy (wafat 722 H), Ibnu Fadullah (700-748 H) dan jalaluddin As-
suyuti (849-911 H).
Setelah kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah
dari benua Asia dan Afrika mengalami kemunduran dibidang politik dan
ekonomi, akibat dijajah oleh bangsa Eropa, umat Islam tidak mampu lagi
untuk menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Perkembangan Islam abad pertengahan
1. Arsitektur
Arsitektur Islam adalah ilmu sekaligus seni merancang bangunan
ataupun struktur lain yang fungsional dan dirancang berdasarkan kaiah
estettika Islam yang bertolak dari pangkuan akan keesaan Allah SWT.
arsitektur Islam itu terdapat antara lain pada bangunan masjid, istana dan
makam/kuburan.
Di persia sekarang (Iran) pada masa keemasan dinasti Syafawi di
kota Isfahan telah dibangun Masjid Syah (masjid Imam), masjid Syah
39. Lutfullah Istana cehil sutun, jembatan Khaju dan menara-menara goyang.
Mengingat indah dan megahnya kota Isfahan, orang-orang persia (Iran)
menyebutnya dengan ungkapan Isfahan Nisfe Jahan (isfahan kota
setengah dunia).
Selain itu, dikota Masyad (ibu kota provinsi Khurasan) terdapat
makam Imam Ali Ar-rida (orang Iran biasa menyebutnya Reza, Imam ke-
8 dalam akidah Syi’ah dua belas Imam). Tidak jauh dari makam Imam ali
rida terdapat masjid Imam reza yang uas megah dan indah dengan
arsitektur Islam yang berkualitas tinggi. Kubah masjid ini dihiasi dengan
rastusan kilogram emas murni sehingga menambah kemegahan dan
keindahan masjid. Juga dikota tua Qum (150 KM dari teheran) terdapat
makam Hazrat Fatimah Ma’sunah saudara kandung Imam Ali Rida.
Kedua makam tersebut tidak pernah sepi dari para peziarah, baik dari
wilayah persia maupun negara tetangga seperti Afganistan, Pakistan, dan
Irak.
2. Seni Sastra
Seni sastra sebagai bagian dari kebudayaan terdapat pula berbagai
wilayah kerajaan dan wilayah Islam seperti: Turki, Persia, india, bahkan
Indonesia.
Sastrawan-sastrawana muslim yang hidup di abad pertengahan antara lain
:
a. Farihuddin Al-attar (1119-1230 M)
Beliau lahir di Nisabur, timur laut Persia. Semasa mudanya beliau
mengembara ke berbagai wilayah Islam, seperti Mesir, hejaz, india
dan asia tengah. Beliau menulis puisi dan menyusun pertuah-pertuah
sufi selama 39 tahun. Karya Fahiruddin Al-attar yang sangat terkenal
adalah Mantiq at-tair (musyawarah burung) sebuah sajak alegori yang
mengisahkan pengalaman religius kaum sufi. Buku mantiq at-tair ini
telah diterjemahkan kedalam bahasa perancis oleh J.H. Garcin de
tassy dengan judul mantiq utair, le lanage des oiseau (tahun 1863 M).
40. Juga telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan judul The
conference of the birds (1955).
Buku karya fahiruddin al-attar lainnya adalah tazkiratul auliya.
Buku ini disusun dalam bentuk prosa dengan maksud mengenang para
sufi pendahuluannya (buku ini sudah diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia). Buku laainnya berjudul pend namah (kitab nasihat) dan
sudah diterjemahkan kedalam bahasa prancis.
b. Jalaludin Ar-rumi (1207-1273 M)
Lahir di Afganistan pada 1207 dan wafat di turki 1273. Ia adalah
keturunan sahabat Abu bakar As-sidiq r.a. ia seorang penyair sufi
terbesar pada masanya yang mendapat gelar Maulana. Karya tulis
Jalaludian ar-rumi anatara lainnya:
1) Diwan syamsi tabriz merupakan kumpulan puisi terdiri atas
33.000 bait, yang kesemuanya dalam bentuk gazal sufi.
2) Masnawi, terdiri dari 6 jilid berisi 26.000 bait berisi “ akar-akar
agama dan penemuan kegaiban-kegaiban alam dan pengetahuan
keutuhan” dan buku ini diselesaikan dalam waktu 10 tahun. Buku
ini sudah diterjemahkan dan diberi komentar oleh Renold allyene
Nichloson selama 25 tahun (1925-1950 M).
c. Sa’adi Syiraz (wafat di syiraz antara 1291 dan 1295 M)
Sa’adi syiraz seorang sastrawan persia yang karya tulisannya
berjudul Bustan (kebun buah) dan Gulistan (kebun bunga). Dan
tertulis dalam bentuk prosa berisi kisah-kisah, kata-kata mutiara ,
nasihat, renungan pribadi yang berisi selingan puisi berisi anekdot,
humor dan nasihat. Bustan telah diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia. Berisi kisah-kisah luhur Islam yakni kebenaran, keadilan,
kerendahan hati dan kebebasan. Dalam karya ini sa’adi menampilkan
dirinya sebagai penyair, guru, dan seekaligus sebagai moralis.
d. Fuzuli (wafat sekitar tahun 1556 M)
41. Fuzuli termasuk penyair terkenal dalam sejarah sastra Islam. Salah
satukaryanya yang terkenal berbentuk puisi berjudul shikeyename
(pengaduan). Fuzuli bertempat tinggal di Irak.
Keadaan seni sastra di Indonesia pada abad pertengahan daapat
diketahui dengan munculnya pada sastrawan muslim, seperti di sumatera:
Hamzah Fansuri (akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17), syamsudin pasai
(1630 M), dan Nurudin ar-raniri (wafat 1658 M). Di jawa seperti sunan
kalijaga (wafat abad ke-16), Ki Ageng selo, sunan panggung dan sunan
bonang. Karya mereka pernah pada umunya berisi nasiha-nasihat Agama.
Perhatikan karya sunan Bonang berikut:
“jangan terlalu jauh mencari keindahan. Keindahan berada didalam
diri seluruh jagad raya terbentang dalam dirimu. Jadikan dirimu
cinta, maka kau akan dapat memahami Dunia”.
Selain seni bangunan (arsitektur) dan seni sastra pada abad
pertengahan, masih juga terdapat di beberapa wilayah islam berbagai
macam seni lainnya, seperti seni musik, seni suara, seni lukis, seni pahat,
seni tari dan seni kaligrafi.
RANGKUMAN
1. Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal itu ditandai antara
lain dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh, yang meliputi
seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam menjadi banyak kerajaan. Juga
kerajaan Islam besar pada abad pertengahan adalah kerajaan ottoman di
Turki, kerajaan Mogul di India dan kerajaan syafawi di Persia.
2. Pada abad pertengahan bangsa Eropa lebih maju dari pada kerajaan-kerajaan
Islam dan umat Islam khususnya di bidang ekonomi, militer dan ilmu
pengetahuan. Hal ini mendorong bangsa Eropa untuk menjajah wilayah-
wilayah Islam, baik di Asia maupun Afrika. Tujuan penjajahan bangsa Eropa
adalah Gold, glory dan gospel.
42. 3. Pada awal abad pertengahan terutama 3 kerajaan besar yakni kerajaan ottoma,
mogul dan syafawi. Ilmu pengetahuan tentang Islam, ilmu pengetahuan
umum dan kebudayaan mengalami kemajuan, walaupun tidak semaju zaman
keemasan.
LATIHAN
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, c atau d sesuai dengan jawaban yang tepat
!
1. Ada berapakah kerajaan Islam yang berkembang pada abad pertengahan ?
a. 4 b. 5 c. 3 d.2
2. Dimanakah kerajaan Ottoman berkembang pada masa pertengahan?
a. Turki c. Persia
b. India d. Mesir
3. Pada masa kepemimpinan siapa kerajaan Syafawi mencapai masa
kejayaannya?
a. Syah ismail Syafawi c. Sultan saleiman 1
b. Syah Abbas d. Ustmani
4. Berapakali pergantian kepemimpinan pada masa kerajaan Mogul India ?
a. 15 kali c. 10 kali
b. 20 kali d. 8 kali
5. Makam siapakah yang berada di Masyad ibu kota provinsi khurasan?
a. Sultan saleman 1 c. Imam ali ar-rida
b. Syah abbas d. Ustmani
6. Nasirudin at-tusi merupakan penulis Observaterium, pernyataan tersebut
benar atau salah?
a. Benar c. Dua-duanya salah
b. Salah d. Dua-duanya benar
7. Jalaludin Ar-rumi mendapat gelar Maulana dan mempunyai dua hasil karya
tulis diwan dan masnawi, terdiri dari berapa jilid karya masnawi tersebut ?
a. 5 jilid c. 6 jilid
b. 7 jilid d. 8 jilid
43. 8. Fuzuli merupakan salah satu sastrwan Islam. Salh satu karyanya yang
terkenal berbentuk puisi yang berjudul ?
a. Shikeyetname c. aotname
b. Shasaotname d. Shikeyename
9. Pada kisaran abad berapa para sastrawan Muslim masuk ke Indonesia ?
a. Akhir abad 12 dan awal abad 13 c. Ahir bad 20 dan awal abad 21
b. Abad 15 d. Ahir abad ke-16 dan awal abad
ke-17
10. Benua asia dan afrika mengalami kemunduran akinat dijajah oleh negara .....
a. Timor c. Asia
b. Eropa d. Afrika
44. Modul Akidah
SMA Kelas 11
PENDAHULUAN
Landasan hidup yang pertama seorang muslim adalah iman. Berdasarkan
iman inilah seorang muslim bertindak dan berperilaku. Iman akan menjadi cahaya
penuntun sehingga mengarahkan gerak-gerik seorang muslim. Iman kepada rosul
Allah merupakan salah satu rukun dari rukun - rukun aqidah, dengan demikian manusia haruslah
beriman kepada rosul tanpa membeda - bedakan mereka. Maka adalah wajib bagi setiap manusia
untuk mengetahui tentang semua kebenaran yang telah ada pada setiap Rosul Allah.
45. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Oleh : Miftah Nurjannah
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Menggunakan Model Think Talk
Swite, Peserta Didik Diharapkan Mampu:
1. Peerta Didik Mampu Menjelaskan Pengertian Beriman Kepada Rasul
Alah Swt
2. Peserta Didik Mampu Menjelaskan Sifat-Sifat Rosul
3. Peserta Didik Mampu Menjelaskan Hikmah Beriman Kepada Rasul
B. MATERI
No Standar Kopetensi Kopetensi Dasar
1 Menjelaskan Pengertian
Beriman Kepada Rosul
Allah.
Menjelaskan Sifat-Sifat
Rosul.
Menjelaskan Hikmah
Beriman Kepada Rosul.
Meyakini Nabi
Muhammad Saw Sebagai
Nabi Akhir Zaman
Menghargai Perilaku
Semangat Menumbuh
Kembangkan Ilmu
Pengetahuansebagai
Implementasi Dari
Pemahaman
Memahami Makna
Beriman Kepada Rasul
Allah Swt
Menyajikan Dalil Naqli
Tentang Beriman
Kepada Rasul Allah Swt
a) PENGERTIAN BERIMAN KEPADA ROSUL ALLAH
Iman Kepada Rasul Berarti Meyakini Bahwa Rasul Itu Benar
Benar Utusan Allah Swt Yang Di Tugaskan Untuk Membimbing Umatnya
Ke Jalan Yang Benar Agar Selamat Di Dunia Dan Akhirat.Pengertian
Rasul Dan Nabi Berbeda. Rasul Adalah Manusia Pilihan Yang Diberi
Wahyu Oleh Allah Swt Untuk Dirinya Sendiri Dan Mempunyai
Kewajiban Untuk Menyampaikan Kepada Umatnya. Nabi Adalah Manusia
Pilihan Yang Di Beri Wahyu Oleh Allah Swt Untuk Dirinya Sendiri
Tetapi Tidak Wajib Menyampaikan Pada Umatnya. Dengan Demikian
46. Seorang Rasul Pasti Nabi Tetapi Nabi Belum Tentu Rasul. Meskipun
Demikian Kita Wajib Meyakini Keduanya.
Firman Allah Swt :13
“Dan Kami Mengutus Para Rasul Itu Melainkan Untuk Memberikan
Kabar Gembira Dan Memberi Peringatan.Barangsiapa Yang Beriman
Dan Mengadakan Perbaikan, Maka Tidak Ada Kekawatiran Terhadap
Mereka Dan Tidak (Pula) Mereka Bersedih Hati.”(Qs. Al An’am 6 : 48)
b) SIFAT-SIFAT RASUL
1) Sifat Wajib Adalah Sifat Yang Pasti Dimiliki Oleh Rosul Allah : Da 4
Sifat Wajib Yaitu:
a. Sidiq : Benar
b. Amanah : Dapat Dipercaya
c. Tabliq : Menyampaikan
d. Fatanah : Cerdas 14
2) Sifat Mustahil Adalah Sifat Yang Tidak Mungkin Dimiliki Oleh Para
Rosul Allah Sifat Mustahil Ada 4 Yaitu:
a. Kazib : Dusta
b. Khianat : Tidak Dapat Dipercaya
c. Kitman : Menyembunyikan
d. Baladah : Bodoh
3) Sifat Ja’iz Adalah Sifat Yang Boleh Dimiliki Oleh Para Rosul Allah
Seperti Sifat-Sifat Manusia Pada Umumnya. Sifat Jaiz Yitu:
a. Makan : Punya Anak
b. Minum : Merasa Sakit
c. Tidur : Senang
d. Menikah : Dll
c) HIKMAH BERIMAN KEPADA RASUL
Beriman Kepada Rosul Allah Merupakan Salah Satu Dari Rukun
Iman . Dalam Mengimani Nabi Dan Rasul Tentu Terdapat Banyak
Hikmah Yang Terkandung Di Dalamnya . Bebrapa Hikmah Tersebut
Diantaranya Ialah:
1. Menambah Keimanan Serta Ketaqwaan Dari Kepada Allah Swt
Melalui Contoh Yang Telah Diteladani Oleh Nabi Dan Rosul
2. Menjadikan Nabi Dan Rosul Sebagai Contoh Manusia Yang Hanya
Mengesahkan Allah Dan Mengajarkan Ketauhitannya Serta
13
Wiyadi, Membina Akidah dan Akhlak, Untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah, (Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2014), 91.
14
Haya Binti Mubarok al-Barik, Ensiklopedi Wanita Muslimah, (Jakarta: Darul Falah, 2005), 22.
47. Mengejarkan Tentang Keutuhan Aqidah Yag Dibawanya . Perhatikan
Firman Allah Swt Dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 36 . Berikut
Yang Artinya :”Dan Sesungguhnya Kami Telah Mengutus Para Rosul
Pada Tiap-Tiap Umat (Untuk Menyuruhkan) : “Sembahlah Allah
Sunhanahu Wa Taala (Saja). Dan Jauhila Thagu Itu” (Qs An-
Nahl:36)15
3. Meniru Sifat Nabi Dan Rosul Yang Memiliki Sifat-Sifat Wajib Yakni
Sidiq,Amanah,Fatonah,Dan Tabligh. Sebagai Umat Rosullullah
Muhammaad Saw Sebisa Mungkin Kita Menirukan Segala Sesuatu
Yang Dilakukan Olehnya Juga Semua Yang Menjadi Kareteristiknya .
Nabi Muhammad Saw Berfikir Benar , Cerdas,Amanah Dan Tabliq.
Meskipun Dari Segi Tingkatan Sangatlah Mustahil Diri Kita
Menyamai Kecerdasan Dan Sifat Lainnyan Yang Ada Pada Nabi ,
Setidaknya Diri Kita Telah Berupaya Mencontohkan Beliau Dengan
Segenap Kemampuan Diri Kita.16
4. Beriman Kepada Nabi Dan Rosul Dapat Membuat Kita Termoitifasi
Dalam Berdakwa Dijalan Allah Swt. Mengingat Tugas Nabi Dan
Rosul Adalah Menyampaikan Wahyu Dan Risalah Dari Allah Swt.
Kepada Umatnya. Perhatiakn Alqur’an Surat Al Jumuahayat 2 Berikut
Yang Artinya:
“Dialah Yang Mengutus Kepada Kaum Yang Buta Huruf Seseorang
Rosul Diantaranya Mereka Yang Membacanya Ayat-Ayat Nya Kepada
Mereka , Mensucikan Mereka Dan Mengajarkan Kepada Mereka Kitab
Dan Hikmah . Dan Sesungguhnya Mereka Sebelumnya Benar-Benar
Dalam Kesesatan Yang Nyata”. (Qs Al Jum’ah :2)17
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. PENDAHULUAN
Guru Membuka Pembelajaran Dengan Salam Dan Berdoa Bersama
Dipimpin Oleh Guru Dengan Penuh Khidmat.
15
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit J-Art, 2005), 476.
16
Syekh Kholid bin Abdurraman Al Akk, Cara Islam Mendidik Anak, (Yogyakarta: Arruzz
Media,
2006), 129.
17
Wiyadi, Membina …, , (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014), 95.
48. Guru Memeriksa Kehadiran Peserta Didik, Kerapihan Berpakaian,
Posisi Tempat Duduk Yang Disesuaikan Dengan Kegiatan
Pembelajaran;
Guru Melakukan Apersepsi Sebelum Memulai Pelajaran;
Guru Menanyakan Secara Komunikatif Mengenai Hal Yang
Terkait Dengan Materi Pengertian Al-Qur’an Dan Pembagiannya.
2. KEGIATAN INTI
Mengamati
Guru Meminta Peserta Didik Untuk Mengamati Buku Yang Berisi
Materi Terkait Dengan Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah.
Menanya
Peserta Didik Saling Mengajukan Pertanyaan Mengenai Hal-Hal
Yang Berkaitan Dengan Materi Beriman Kepada Rasul-Rasul
Allah Baik Dari Buku Siswa Pendidikan Agama Islam Kelas Viii
Yang Di Sediakan Oleh Pihak Sekolah, Maupun Sumber Lain
Seperti Internet,Dll.
Eksplorasi/Menalar
Guru Membagi Kelompok Menjadi 8 Kelompok Yang Terdiri Dari
3-5 Orang Di Tiap Kelompoknya.
Guru Membagi Kelompok Dengan Cara Menyebutkan Angka.
Cara Membaginya Adalah:
Peserta Didik Berhitung Secara Berurutan Dari Nomor Urut 1
Sampai 5 Dan Masing-Masing Siswa Menghafalkan Nomornya.
Nomor Urut 1 Berkumpul Dengan Nomor Urut 1 Menjadi
Kelompok 1, Nomor Urut 2 Berkumpul Dengan Nomor Urut 2
Menjadi Kelompok 2, Dan Begitu Seterusnya.
Sesuaikan Dengan Jumlah Peserta Didik Dalam Satu Kelas
Guru Bisa Mengembangkannya Berdasarkan Jumlah Siswa.
Guru Memerintahkan Peserta Didik Untuk Berkumpul Dengan
Nomor Urut Yang Sama.
Guru Menjelaskan Pengantar Tentang Tata Cara Berdiskusi,
Antara Lain:
49. Setiap Kelompok Mendiskusikan Materi Dengan Mengkaji Materi
Terkait Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah Dan
Pembagiannya Baik Dari Buku Siswa Pendidikan Agama Islam
Kelas Viii Yang Di Sediakan Oleh Guru Maupun Melihat Sumber
Lain Seperti Internet Dll.
Setiap Kelompok Merumuskan Hasil Diskusi Yang Telah
Didiskusikan Terkait Materi Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah
Dan Pembagiannya.
Guru Membagikan Lembar Penilaian Kepada Setiap Siswa
Asosiasi/Menalar
Peserta Didik Mempersiapkan Materi Untuk Dipresentasikan.
Setiap Kelompok Mengirimkan Satu Delegasi Atau Perwakilan
Untuk Presentasi Di Depan Kelas.
Mengomunikasikan
Setiap Kelompok Mempresentasikan Atau Menjelaskan Hasil
Diskusi Didepan Kelas, Sedangkan Kelompok Lainnya
Memperhatikan Atau Menyimak.
Guru Memberikan Penguatan Jawaban Serta Membandingkan
Antara Materi Yang Disampaikan Peserta Didik Dengan Materi
Yang Telah Disiapkan Guru.
Guru Memberikan Pengamatan Sekaligus Memberikan Penilaian
Selama Proses Kegiatan Berlangsung.
3. PENUTUP
Guru Memberikan Motivasi Dan Kesimpulan Materi Yang
Disampaikan.
Guru Melakukan Penilaian Dan Refleksi Terhadap Kegiatan Yang
Sudah Dilaksanakan Secara Konsisten Dan Terprogram Serta
Memberikan Penghargaan Bagi Kelompok Yang Berdiskusi
Dengan Baik
Guru Bersama-Sama Dengan Peserta Didik Membaca Do’a Untuk
Mengakhiri Kegiatan Pembelajaran.
4. PENILAIAN
50. 1. Aspek Kognitif
a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri
b. Bentuk Instumen : Lembar Penilaian Soal Pilihan Ganda
D. RANGKUMAN
Iman Kepada Rasul Berarti Meyakini Bahwa Rasul Itu Benar
Benar Utusan Allah Swt Yang Di Tugaskan Untuk Membimbing Umatnya
Ke Jalan Yang Benar Agar Selamat Di Dunia Dan Akhirat.Pengertian
Rasul Dan Nabi Berbeda. Rasul Adalah Manusia Pilihan Yang Diberi
Wahyu Oleh Allah Swt Untuk Dirinya Sendiri Dan Mempunyai
Kewajiban Untuk Menyampaikan Kepada Umatnya. Nabi Adalah Manusia
Pilihan Yang Di Beri Wahyu Oleh Allah Swt Untuk Dirinya Sendiri
Tetapi Tidak Wajib Menyampaikan Pada Umatnya. Dengan Demikian
Seorang Rasul Pasti Nabi Tetapi Nabi Belum Tentu Rasul.
Rasul Rasul Yang Wajib Kita Imani Berjumlah 25 Orang. Seluruh
Rasul Mempunyai Sifat Yang Sangat Terpuji Dan Terhindar Dari Sifat-
Sifat Tercela. Sifat-Sifat Terpuji Yang Harus Dimiliki Rasul Disebut Sifat
Wajib Rasul, Sedangkan Sifat-Sifat Tercela Yang Tidak Mungkin Ada
Pada Diri Rasul Disebut Sifat Mustahil Para Rasul.
Fungsi Beriman Kepada Rasul (1.) Meningkatkan Kepercayaan
Bahwa Ajaran Dan Janji Allah Adalah Benar. (2.) Memantapkan
Keyakinan Bahwa Hal-Hal Yang Dilakukan Dari Ajaran Rasul Adalah
Benar. (3.) Meningkatkan Beramal Saleh Dan Melakukan Perbuatan Yang
Bermanfaat Bagi Dirinya Serta Masyarakat Untuk Kehidupan Di Dunia
Dan Akhirat. (4.) Memperkuat Kepercayaan Bahwa Para Rasul Adalah
Teladan Hidup Yang Wajib Diikuti Dalam Meraih Kebahagiaan.
E. EVALUASI
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat, dan berilah tanda (x) untuk
menjawabnya!
1. Meyakini Bahwa Rasul Itu Benar Benar Utusan Allah Swt Yang Di
Tugaskan Untuk Membimbing Umatnya Ke Jalan Yang Benar Agar
Selamat Di Dunia Dan Akhirat Disebut ...
a. Iman Kepada Allah C. Iman Kepada Malaikat
b. Iman Kepada Rasul D. Iman Kepada Kitab
2. Manusia Pilihan Yang Di Beri Wahyu Oleh Allah Swt Untuk Dirinya
Sendiri Tetapi Tidak Wajib Menyampaikan Pada Umatnya Disebut ...
a. Rasul C. Ulama
51. b. Nabi D. Ustad
3. Firman Allah Tentang Meyakini Nabi Dan Rasul Terdapat Dalam
Surat ...
a. Q.S. Al Qalam 4 C. Q.S. Al Ahzab Ayat 21
b. Q.S. Al Hasyr Ayat 7 D. Qs. Al An’am Ayat 48
4. Nabi Yang Wajib Kita Imani Berjumlah ...
a. 20 C. 25
b. 15 D. 100
5. Rasul Allah Yang Terakhir Adalah ...
a. Adam As C. Muhammad Saw
b. Idris As D. Nuh As
6. Nabi Memiliki Sifat Dapat Dipercaya Disebut ...
a. Sidiq C. Tabligh
b. Amanah D. Fatonah
7. Nabi Memiliki Sifat Fatonah Yang Berarti ...
a. Cerdas C. Menyampaikan
b. Jujur D. Dapat Dipercaya
8. Kebalikan Dari Sifat Nabi Tabligh Yaitu ...
a. Kizid C. Khianat
b. Baladah D. Kitman
9. Nabi Tidk Mungkin Bersifat Kizid Yang Berarti ...
a. Berkata Bohong C. Tidak Dapat Dipercaya
b. Menyembunyikan D. Bodoh
10. Nabi Muhammad Saw. Sebagai Pemimpin Para Rasul Disebut ...
a. Al Amin C. Ulul Azmi
b. Uswatun Hasanah D. Sayyidul Mursalin
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!
1. Seorang laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah SWT kepadanya
berupa syariat, dan ia wajib menyampaikan risalah kepada ummatnya
disebut…
2. Wujud dari iman seseorang kepada Rasul antara lain...
52. 3. Salah satu sifat yang dimiliki rasul adalah Tabligh yakni...
4. Maksud dari Rasul Ulul Azmi adalah ...
5. Sebutkan sifat mustahil Rasul...
KUNCI JAWABAN
1.
1. B
2. B
3. D
4. C
5. C
6. B
7. A
8. D
9. A
10.D
II.
1. Rasul
2. Meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah SWT telah mengutus para utusan-Nya
untuk membimbing ummatnya.
3. Menyampaikan wahyu
4. Rasul Ulul Azmi adalah rasul yang derajatnya dilebihkan dari yang lainnya karena
keuletan dan ketabahan dalam mengemban risalah.
5. Kidzib, Khianat, Kitman, Baladah
53. Daftar Pustaka .
Wiyadi, Membina Akidah Dan Akhlak, Untuk Kelas Iv Madrasah Ibtidaiyah,
(Solo: Pt. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2014), 91.
Haya Binti Mubarok Al-Barik, Ensiklopedi Wanita Muslimah, (Jakarta: Darul
Falah, 2005), 22.
Departemen Agama Ri, Al Quran Dan Terjemahnya, (Bandung: Cv. Penerbit J-
Art, 2005), 476.
Syekh Kholid Bin Abdurraman Al Akk, Cara Islam Mendidik Anak, (Yogyakarta:
Arruzz Media,
2006), 129.
54. MODUL
Aqidah Akhlak
Kata Pengantar
Akidah adalah pokok (usul) dan dasar dalam agama. Ajaran Islam meliputi
tiga hal, yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Akidah adalah hal yang pertama dan
utama yang harus kita miliki. Akidah adalah pondasi dari segala amal yang akan
kita lakukan. Amal dan akhlak tidak ada nilainya bila tidak didasarkan pada
akidah atau keimanan yang benar.
Modul ini berisikan materi-materi pembelajaran Aqidah terkhusus materi
mengenai ayat alqur’an surat al isra’ :26-27 dan Al baqarah : 177 anjuran
menyantuni kaum duafa. Diharapkan dengan modul ini, peserta didik dapat
belajar secara mandiri, efektif dan efisien. Penyusun menyadari bahwa taiada kata
sempurna bagi makhluk ciptaan Tuhan ini, dan pastinya dalam penyusunan modul
ini masih jauh dari kesemprnaan, maka saran kritik yang membangun sangat kami
harapkan.
Untuk memberikan pemahaman secara benar dan mendalam, pada bab ini
kita akan membahas tentang pengertian kaum duafa, mengetahui terjemah dari
surat al isra’ : 26-27 dan Al baqarah : 177, isi kandungan dari ayat-ayat tersebut,
dan contoh perilaku yang memahami ayat-ayat tersebut.
55. Surah Al isra’ ayat 26-27 dan Surah Al baqarah ayat 177 tentang anjuran
menyantuni kaum duafa
Oleh : Tri Hartati
KOMPETENSI DASAR
Meningkatkan pemahaman siswa tentang anjuran menyantuni kaum duafa
berrdasarkan surah al isra’ ayat 26-27 dan surah al baqarah ayat 177
STANDAR KOMPETENSI
Pengertian kaum duafa
Ayat-dan terjemahan
Isi kandungan
Contoh perilaku yang mencerminkan memahami ayat tersebut
INDIKATOR
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian kaum duafa
Siswa mampu membaca surat al isra’ ayat 26-27 dan surah al baqarah ayat
177
Siswa mampu memahami isi kandungan dari surah al isra’ ayat 26-27 dan
surah al baqarah ayat 177
Siswa mampu menerapkan contoh perilaku yang mencerminkan
memahami surah al isra’ ayat 26-27 dan al baqarah ayat 177
MATERI POKOK
Pengertian kaum duafa
Ayat dan terjemahan dari surah al isra’ ayat 26-27 dan surah al baqarah
ayat 177
Isi kandungan
Contoh perilaku yang mencerminkan memahami surah al isra’ ayat 26-27
dan surah al baqarah ayat 177
56. A. Pengertian Kaum Duafa
Menyantuni berasal dari kata santun yang berarti halus dan baik (budi
bahasanya, tingkah lakunya), suka menolong dan belas kasih. Jadi yang dimaksud
menyantuni adalah sikap penuh belas kasih sehingga menyebabkannya untuk suka
menolong. Sedangkan kaum dhuafa secara umum dapat di artikan sebagai
golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan,
ketertindasan dan ketidak berdayaan yang tiada putus. Kaum duafa terdiri dari
orang-orang terlantar, fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Oleh karena
itu yang dimaksud menyantuni kaum dhuafa adalah memberikan harta atau barang
yang bermanfaat untuk kaum duafa.
1. Adapun ayat tentang perintah menyantuni kaum dhuafa sebagai berikut
Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 26-27
ِتآَو اَذ ىَبْرُقْال ُهَّقَح َينِكْسِمْالَو َنْباَو ِليِبَّسال َالَو ْرِّذَبُت اًريِذْبَت . َّنِإ َينِرِّذَبُمْال واُناَك ْخِإَانَو ِنيِطاَيَّشال ۖ
َانَكَو ُانَطْيَّشال ِهِّبَرِل اًورُفَك
Artinya : "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan ( hartamu ) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros
itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al
Isra’ : 26 - 27)
Penjelasan Ayat Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 26-27 Pada ayat 26-27
menerangkan kewajiban seseorang untuk memberikan hak-hak kaum kerabat
meliputi : kasih sayang, rasa hormat, nafkah, keamanan dan pertolongan bila
diperlukan. Hak fakir miskin adalah memperoleh santunan dan sedekah, serta
kasih sayang. Sedangkan hak orang yang dalam perjalanan adalah memperoleh
bantuan materi bila diperlukan, bantuan pikiran, dan pertolongan untuk dapat
sampai kepada tujuannya. Allah melarang orang yang menghambur-hamburkan
harta, yaitu membelanjakan harta bendanya yang tidak ada manfaatnya, bahkan
57. sebaliknya membelanjakan harta yang berakibat akan membawa kerusakan pada
diri mereka baik fisik maupun mental.
Al – Baqarah 177
ْوَيْال َو ِ َّاَّللِب َنَمآ ْنَم َّرِبْال َّنِكَل َو ِبِر ْغَمْال َو ِقِرْشَمْال َلَبِق ْمُكَهو ُجُو واُّل َوُت ْنَأ َّرِبْال َسْيَلِم
ِبَاتِكْال َو ِةَكِئ ََلَمْال َو ِر ِخ ْاْلىَمَاتَيْال َو ىَب ْرُقْال يِوَذ ِهِّبُح ىَلَع َلاَمْال َىتآ َو َنِّييِبَّنال َو
َنوُفوُمْال َو َةاَك َّزال َىتآ َو َة ََلَّصال َماَقَأ َو ِباَق ِّرال يِف َو َنيِلِئاَّسال َو ِليِبَّسال َنْبا َو َنيِكاَسَمْال َو
َبْال يِف َنيِرِبا َّصال َو ُوادَهاَع اَذِإ ْمِهِدْهَعِبَنيِذَّلا َكِئَلوُأ ۗ ِسْأَبْال َني ِح َو ِءا َّر َّضال َو ِءاَسْأ
َنوُقَّتُمْال ُمُه َكِئَلوُأ َو واُقَد َص
Artinya : “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-
orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
B. Isi Kandungan
1. Isi Kandungan Surah Al Isra’ ayat 26-27
Adapun isi kandungan yang terdapat dalam surah al isra’ ayat 26-27 ialah sebagai
berikut :
1. Allah AWT telah berfirman dan memerintahkan kepada kita semua
sebagai umat islam untuk memberikan atau menunaikan hak (berzakat,
shadaqah, infak, dll) kepada keluarga-keluarga yang dekat, orang miskin,
musafir
58. 2. Hak lainnya yang harus ditunaikan adalah “mempererat tali persaudaraan
dan hubungan kasih sayang satu sama lain, saling bersilaturahmi, bersikap
lemah lembut dan sopan santun, memberikan bantuan kepada mereka, dan
memberikan sebagian rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita semua
3. Dalam ayat ini berisi perintah untuk berbuat baik kepada kaum dhuafa
seperti orang orang miskin, orang terlantar, dan juga orang yang dalam
perjalanan.
4. Selanjutnya Allah swt memberikan penegasan bahwa kita dilarang untuk
menghambur-hamburkan harta yang kita miliki secara boros atau
berlebihan, Islam mengajarkan kita kesederhanaan, sehingga kita harus
membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan saja, seperlunya saja dan
tidak boleh berlebihan.
5. Dalam ayat yang ke 27 Allah berfirman bahwa orang-orang yang
berperilaku boros adalah saudara-saudaranya setan, tentu kita tidak mau
bukan menjadi saudara setan. Karena setan adalah makhluk yang Allah
swt ciptakan, tetapi ia ingkar kepada Allah swt atau tidak mau
menjalankan yang Allah swt perintahkan. Sehingga setan nantinya akan
masuk ke dalam neraka, setan akan selalu menggoda manusia untuk
mengajak kita masuk ke dalam neraka, tentu kita sebagai seorang muslim
yang beriman tidak mau masuk ke dalam neraka, mengingat sangat
pedihnya siksa di dalam neraka.
2. Isi Kandungan Surah Al Baqarah ayat 177
Adapun isi kandungan yang terdapat dala surah al baqarah ayat 177 ialah sebagai
berikut :
1. Memberikan harta yang di cintainya kepada kerabat yang membutuhkan
2. Memberikan bantuan kepada anak-anak yatim karena mereka
membutuhkan pertolongan
3. Memberikan harta kepada orang-orang miskin, seperti orang-orang yang
terpaksa meminta-minta karena tidak ada cara lain baginya untuk
mencukupi kebutuhan
59. 4. Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan bantuan agar
mereka tdiak terlantar dalam perjalanan dan terhindar dari kesulitan
5. Memberikan harta untuk memerdekakan hamba sahay sehingga ia
memperoleh kemerdekaan dan kebebasan dirinya
C. Contoh perilaku yang mencerminkan memahami surah al isra’ ayat
26-27 dan surah al baqarah ayat 177
1. Contoh perilaku yang mencerminkan memahami surah al isra’ ayat
26-27
Adapun contoh-contoh nya ialah sebagai berikut :
1. Peduli terhadap sesama
2. Memiliki sikap murah hati dengan cara memperbanyak sedekah kepada
kaum duafa
3. Menghindari sikap-sikap tercela seperti egois, individualisme, pelit, kikir,
dan boros
4. Menahan hawa nafsu sehingga mampu berperilaku hemat dan menjauhkan
diri dari sifat materialistik.
5. Menyayangi anak yatim
6. Menunaikan zakat secara teratur
RANGKUMAN
1. kaum dhuafa secara umum dapat di artikan sebagai golongan manusia
yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketertindasan
dan ketidak berdayaan yang tiada putus. Kaum duafa terdiri dari orang-
orang terlantar, fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Oleh
karena itu yang dimaksud menyantuni kaum dhuafa adalah memberikan
harta atau barang yang bermanfaat untuk kaum duafa.
2. Surah al isra’ ayat 26-27
ِتآَو اَذ ىَبْرُقْال ُهَّقَح َينِكْسِمْالَو َنْباَو ِليِبَّسال َالَو ْرِّذَبُت اًريِذْبَت . َّنِإ َينِرِّذَبُمْال واُناَك َانَوْخِإ ِنيِطاَيَّشال ۖ
َانَكَو ُانَطْيَّشال ِهِّبَرِل اًورُفَك
60. Artinya : "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan ( hartamu ) secara boros. Sesungguhnya orang-
orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar
kepada Tuhannya." (QS. Al Isra’ : 26 - 27).
3. Surah al baqarah ayat 177
ْوَيْال َو ِ َّاَّللِب َنَمآ ْنَم َّرِبْال َّنِكَل َو ِبِر ْغَمْال َو ِقِرْشَمْال َلَبِق ْمُكَهو ُجُو واُّل َوُت ْنَأ َّرِبْال َسْي َِۖم
َب ْرُقْال يِوَذ ِهِّبُح ىَلَع َلاَمْال َىتآ َو َنِّييِبَّنال َو ِبَاتِكْال َو ِةَكِئ ََلَمْال َو ِر ِخ ْاْلىَمَاتَيْال َو ى
َنوُفوُمْال َو َةاَك َّزال َىتآ َو َة ََلَّصال َماَقَأ َو ِباَق ِّرال يِف َو َنيِلِئاَّسال َو ِليِبَّسال َنْبا َو َنيِكاَسَمْال َو
يِذَّلا َكِئَلوُأ ۗ ِسْأَبْال َني ِح َو ِءا َّر َّضال َو ِءاَسْأَبْال يِف َنيِرِبا َّصال َو ُوادَهاَع اَذِإ ْمِهِدْهَعِبَن
َنوُقَّتُمْال ُمُه َكِئَلوُأ َو واُقَد َص
Artinya : “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
4. Dalam ayat yang ke 27 Allah berfirman bahwa orang-orang yang
berperilaku boros adalah saudara-saudaranya setan, tentu kita tidak mau
bukan menjadi saudara setan. Karena setan adalah makhluk yang Allah
swt ciptakan, tetapi ia ingkar kepada Allah swt atau tidak mau
menjalankan yang Allah swt perintahkan. Sehingga setan nantinya akan
61. masuk ke dalam neraka, setan akan selalu menggoda manusia untuk
mengajak kita masuk ke dalam neraka, tentu kita sebagai seorang muslim
yang beriman tidak mau masuk ke dalam neraka, mengingat sangat
pedihnya siksa di dalam neraka.
5. Memiliki sikap murah hati dengan cara memperbanyak sedekah kepada
kaum duafa. Menahan hawa nafsu sehingga mampu berperilaku hemat dan
menjauhkan diri dari sifat materialistik, menyayangi anak yatim,
menunaikan zakat secara teratur.
LATIHAN
Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar
1. Sebutkan isi kandungan yang terdapat dalam quran surah al isra’ ayat 26-
27 !
2. Sebutkan contoh perilaku yang mencerminkan bahwa orang tersebut telah
memahami quran surah al isra’ ayat 26-27 !
KUNCI JAWABAN
1. Isi kandungan
a. Allah AWT telah berfirman dan memerintahkan kepada kita semua
sebagai umat islam untuk memberikan atau menunaikan hak
(berzakat, shadaqah, infak, dll) kepada keluarga-keluarga yang
dekat, orang miskin, musafir
b. Hak lainnya yang harus ditunaikan adalah “mempererat tali
persaudaraan dan hubungan kasih sayang satu sama lain, saling
bersilaturahmi, bersikap lemah lembut dan sopan santun,
memberikan bantuan kepada mereka, dan memberikan sebagian
rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita semua
2. Contoh
a. Peduli terhadap sesama
62. b. Memiliki sikap murah hati dengan cara memperbanyak sedekah
kepada kaum duafa
c. Menghindari sikap-sikap tercela seperti egois, individualisme, pelit,
kikir, dan boros
d. Menahan hawa nafsu sehingga mampu berperilaku hemat dan
menjauhkan diri dari sifat materialistik.
e. Menyayangi anak yatim
f. Menunaikan zakat secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
Departemen pendidikan nasional,.kurikulum standar isi 2006.ditjen diknasmen :
jakarta, 2006
http://www.menyantuni-kaum-dhuafa.blogspot.com/
https://www.dakwatuna.com/2008/02/09/389/menyantuni kaum duafa -diakses
tanggal 24 maret 2018
Rifai, ilmu fiqh islam lengkap.toha :semarang. 1978