SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Yth. Tutor dan Rekan-rekan
Mohon Izin Saya Indra Sofian, NIM 042051183 dari Mahasiswa dari UPBJJ Bogor memaparkan terkait
peristiwa kontrak jual beli Sapi Swedia antara Marco (WN Norwegia) dan Polo (WN Swedia) di Kapal
Swedia merupakan peristiwa Hukum Perdata Internasional karena terdapat unsur asing (Norwegia dan
Swedia) serta ditentukan kalusul hukum Swedia berlaku atas mereka. Adapun peristiwa HPI ini yang
didukung dengan titik taut primer dan titik taut sekunder di bawah ini:
Menurut Zulfa Djoko Basuki dkk dalam Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional, MODUL 2
halaman 2.3. “ Titik Pertalian Primer adalah hal-hal dan keadaan-keadaan yang melahirkan atau
menciptakan hubungan HPI. Persoalan HPI merupakan persoalan perdata biasa yang di dalamnya
terdapat unsur-unsur asing.1
Zulfa Djoko Basuki dkk dalam Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional, MODUL 2 halaman 2.4-
2.6 membagi Titik Pertalian Primer menjadi 2
:
1. Kewarganegaraan: Adanya perbedaan kewarganegaraan antara para pihak dalam suatu
peristiwa hukum tertentu melahirkan hubungan HPI. Indonesa menganut prinsip
kewarganegaraan untuk menentukan dan mengatur status personal seseroang.
2. Domisili: Status personal seseorang ditentukan dan diatur oleg hukum dari negara tempat ia
berdomisili. Domisili mengandung pengertian yuridis (de jure)
3. Tempat Kediaman: Tempat sehari-hari yang bersangkutan dianggap mempunyai kediamnnya, di
mana rumahnya, di mana bekerja. Tempat kediaman mengandung pengertian secara de facto.
4. Bendera Kapal: Bendera kapal diiibaratkan kewarganegaraan seseorang. Hubungan antara kapal
dan penumpangnya ini merupakan suatu hubungan HPI (UU Nomor 1 Tahun 2009)
5. Tempat Kedudukan (Legal Seat) berlaku untuk Badan Hukum: Sama halnya dengan
kewarganegaraan, domisili atau tempat kediaman de facto yang berlaku untuk perseorangan,
tempat kedudukan (legal seat) mempunyai peranan yang sama seperti ketiga hal yang disebut
terhadap suatu badan huku.
6. Pilihan Hukum dalam Hubungan Intern: Choice of law di bidang hukum perikatan apabila
terjadi sengketa dipilih hukum negara tertentu (sebagai unsur asing).
Berdasarkan Definisi dan Bagian-Bagian dari TPP di atas, maka hubungan jual beli antara Marco dan Polo
merupakan peristiwa HPI yang didukung Unsur Pertalian Primer di bawah ini:
1) Kewarganegaraan : Perbedaan kewarganegaraan sebagai titik taut primernya dapat dilihat dari
status Marco adalah Warga Negara Norwegia, Polo adalah Warga Negara Swedia.
1
Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua,
Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.3.
2
Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua,
Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.4-2.6.
2) Pilihan Hukum dalam hubungan intern: Dalam kalusulnya ditentukan hukum Swedia yang
berlaku bagi Marco (WN Norwegia) dan Polo (WN Swedia).
3) Bendera kapal : Peristiwa kontrak jual beli Sapi Swedia antara Marco (WN Norwegia) dan Polo
(WN Swedia) di Kapal Berbendera Swedia
4) Letak Benda (Lex rei) : Sapi Swedia
Menurut Sudargo Gautama dalam Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional, MODUL 2 halaman
2.10, Titik Pertalian Sekunder adalah hal-hal atau keadaan-keadaan yang menentukan stelsel hukum
mana yang akan berlaku atau dipilih apabila terdapat dua atau lebih stelsel hukum yang bertaut atau
bertemu3
.
Zulfa Djoko Basuki dkk dalam Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional, MODUL 2 halaman 2.11-
2.22 membagi Titik Pertalian Sekunder menjadi4
:
1. Kewarganegaraan : Kewarganegaraan dalam TPS tidak hanya berlaku bagi masalah hukum
keluarga, seperti perkawinan, perceraian, hak asuh anak, harta benda dalam perkawainan,a
dopsi dan sebagainya, tetapi berlaku pula dalam hal menentukan kemapuan untuk bertindak
dalam hukum dan asas dalam perkawinan (monogami atau poligami)
2. Domisili: Sama seperti TPP, domisili berperan sebagai TPS yaitu menentukan hukum ana yang
akan berlaku apabila dua atau lebih system huykum yang bertemu atau bertaut.
3. Bendera kapal: Selain TPP, Bendera kapal juga dpaat berfungsi sebagai TPS.
4. Tempat Kediaman : Tempat kediaman (sementara) dapat digunakan sebagai alternatif apabila
domisili tidak diketahui atau belum terbentuk.
5. Tempat kedudukan Badan Hukum : tempat pusat administrasi suatu badan hukum (siege social,
centre of administration).
6. Tempat Letaknya benda (Lex Rei Sitae): letaknya benda menentukan hukum yang berlaku atas
benda tersebut (TPS)
7. Tempat dilangsungkannya perbuatan hukum (Lex Loci Actus) Tempat Perjanjian dibuat (Lex Loci
Contractus): Tempat suatu perbuatan hukum dilakukan atau suatu kontrak dibuat merupakan
pula factor yang menentukan hukum yang harus diberlakukan (TPS).
8. Tempat dilaksanakannya Suatu Perjanjian (Lex Loci Solutionis, Lex Loci Executionis): Sebagai TPS,
tempat dilaksanakannya suatu perjanjian menjadi pilihan hukum
9. Tempat terjadinya Perbuatan Melanggar Hukum (Lex Loci Delicti Commissie): Tempat terjadinya
perbuatan melanggar hukum menjadi factor penentu hukum yang berlaku (TPS) apabila terjadi
perbuatan melanggar hukum.
3
Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua,
Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.10.
4
Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua,
Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.11-2.22.
10. Maksud Para Pihak (Autonomie van Partijen, bedoling van Partijen, Choice of Law): Adanya
kehendak para pihak atau maksud para pihak ini dapat menentukan hukum yang akan berlaku
dalam persoalan HPI.
11. Tempat diajukannya Proses Perkara: Hukum formil (Hukum Acara), hukumd ari sang hakum
tempat perkara bersangkutan diajukan merupakan hukum yang berlaku (TPS).
Berdasarkan Definisi dan Bagian-Bagian dari TPS di atas, maka hubungan jual beli antara Marco dan Polo
merupakan peristiwa HPI yang didukung Unsur Pertalian Sekunder di bawah ini:
1) Kewarganegaraan : Status Personal Marco adalah Warga Negara Norwegia, Polo adalah Warga
Negara Swedia
2) Domisili: Klausul Hukum Swedia merupakan hukum yang dipilih karena tidak dijelaskan dimana
domisili Marco dan Polo.
3) Bendera kapal: Perjanjian jual beli dilakukan di Kapal Berbendera Swedia, maka berlaku hukum
Swedia.
4) Tempat letaknya benda (lex rei sitae) : Benda yang jadi objek kontrak adalah Sapi Swedia, maka
berlaku hukum Swedia.
5) Tempat dilangsungkannya perbuatan hukum (Lex Loci Actus): Tempat suatu perbuatan hukum
dilakukan atau suatu kontrak dibuat merupakan pula factor yang menentukan hukum yang
harus diberlakukan (TPS). Kontak dilakukan di Kapal Berbendera Swedia, maka yang berlaku
hukum Swedia.
6) Tempat dilaksanakannya suatu perjanjian (Lex Loci Solutionis, Lex Loci Excecuionis): Tempat
pelaksanaan perjanjian yaitu Sapi Swedia yang berlaku hukum Swedia.
7) Maksud Para Pihak (Autonomie van Partijen, bedoling van Partijen, Choice of Law): Secara tegas
Marco dan Polo dalam klausulnya memilih Hukum Swedia.
Sumber Referensi:
1. Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2.
Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.3.
2. Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2.
Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.4-2.6.
3. Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2.
Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.10.
4. Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2.
Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.11-2.22.
Demikian disampaikan, mohon masukannya.
Terima kasih
Hormat Saya,
Indra Sofian
NIM. 042051183

More Related Content

Similar to Diskusi 2 Hukum Perdata Internasional peristiwa HPI titik taut primer dan titik taut sekunder.pdf

Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalMariske Myeke Tampi
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataBetlehemKetarenR
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khususAyuu Ebbol
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliSyifa Fauziyah
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalJesica Grace
 
RESUME_PUTRI AYUNI FEBRIANTI_A1A319034_R002.docx
RESUME_PUTRI AYUNI FEBRIANTI_A1A319034_R002.docxRESUME_PUTRI AYUNI FEBRIANTI_A1A319034_R002.docx
RESUME_PUTRI AYUNI FEBRIANTI_A1A319034_R002.docxPutriayuniFebrianti
 
Diskusi 7 HPI Hukum Acara Materiil Formil Peradilan Perdata Internasional.pdf
Diskusi 7 HPI Hukum Acara Materiil Formil Peradilan Perdata Internasional.pdfDiskusi 7 HPI Hukum Acara Materiil Formil Peradilan Perdata Internasional.pdf
Diskusi 7 HPI Hukum Acara Materiil Formil Peradilan Perdata Internasional.pdfIndra Sofian
 
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalProses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalNidya Milano
 
Bahasa dan Hukum: Kajian mengenai pencemaran nama baik
Bahasa dan Hukum: Kajian mengenai pencemaran nama baikBahasa dan Hukum: Kajian mengenai pencemaran nama baik
Bahasa dan Hukum: Kajian mengenai pencemaran nama baikHanif Mumtaz
 
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaLocus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaIzzatul Ulya
 
Wewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasional
Wewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasionalWewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasional
Wewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasionalAritonang Toba Muara
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Bab IV PENUTUP
Bab IV PENUTUPBab IV PENUTUP
Bab IV PENUTUPRezki2704
 

Similar to Diskusi 2 Hukum Perdata Internasional peristiwa HPI titik taut primer dan titik taut sekunder.pdf (20)

Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khusus
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
 
Penggolongan hukum
Penggolongan hukumPenggolongan hukum
Penggolongan hukum
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum Internasional
 
RESUME_PUTRI AYUNI FEBRIANTI_A1A319034_R002.docx
RESUME_PUTRI AYUNI FEBRIANTI_A1A319034_R002.docxRESUME_PUTRI AYUNI FEBRIANTI_A1A319034_R002.docx
RESUME_PUTRI AYUNI FEBRIANTI_A1A319034_R002.docx
 
Diskusi 7 HPI Hukum Acara Materiil Formil Peradilan Perdata Internasional.pdf
Diskusi 7 HPI Hukum Acara Materiil Formil Peradilan Perdata Internasional.pdfDiskusi 7 HPI Hukum Acara Materiil Formil Peradilan Perdata Internasional.pdf
Diskusi 7 HPI Hukum Acara Materiil Formil Peradilan Perdata Internasional.pdf
 
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalProses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
 
Pkn Kel 4
Pkn Kel 4Pkn Kel 4
Pkn Kel 4
 
Bahasa dan Hukum: Kajian mengenai pencemaran nama baik
Bahasa dan Hukum: Kajian mengenai pencemaran nama baikBahasa dan Hukum: Kajian mengenai pencemaran nama baik
Bahasa dan Hukum: Kajian mengenai pencemaran nama baik
 
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaLocus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
 
Wewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasional
Wewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasionalWewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasional
Wewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasional
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Bab IV PENUTUP
Bab IV PENUTUPBab IV PENUTUP
Bab IV PENUTUP
 

More from Indra Sofian

Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfIndra Sofian
 
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfIndra Sofian
 
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdf
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdfTugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdf
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfIndra Sofian
 
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi  8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi  8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...Indra Sofian
 
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdf
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdfDiskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdf
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdfIndra Sofian
 
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...Indra Sofian
 
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdf
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdfDiskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdf
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdfIndra Sofian
 
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...Indra Sofian
 
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...Indra Sofian
 
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...Indra Sofian
 
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Upaya yang paling tepat dilakukan...
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan  Upaya yang paling tepat dilakukan...Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan  Upaya yang paling tepat dilakukan...
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Upaya yang paling tepat dilakukan...Indra Sofian
 
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...Indra Sofian
 

More from Indra Sofian (20)

Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
 
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdf
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdfTugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdf
Tugas Tutorial 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.pdf
 
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 1 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 6 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
 
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
 
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 4 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
 
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 5 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 2 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdfDiskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
Diskusi 7 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc - Copy.pdf
 
Diskusi 8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi  8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdfDiskusi  8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
Diskusi 8 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183 - Copy.pdf
 
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...
Diskusi 3 Hukum Perdata kewajiban mantan suami kepada Isteri dan Anak Pasca P...
 
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdf
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdfDiskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdf
Diskusi 8 Hukum Perdata pemberian Kuasa, Pinjam mengganti atau Pinjam Pakai.pdf
 
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...
Tugas Tutorial 3 Hukum Perdata Ingkar janji tuntutan ganti rugi perjanjian se...
 
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdf
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdfDiskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdf
Diskusi 1 Hukum Perdata kondisi stress tindakan hukum jual beli tanah.pdf
 
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...
Tugas Tutorial 1 Hukum Perdata pernikahan tersebut SAH secara hukum Indonesia...
 
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...
Diskusi 2 Hukum Perdata menikah warga negara asing sah di mata hukum indonesi...
 
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...
Diskusi 7 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Pemeriksaan SPT Pajak oleh Pemerin...
 
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Upaya yang paling tepat dilakukan...
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan  Upaya yang paling tepat dilakukan...Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan  Upaya yang paling tepat dilakukan...
Diskusi 2 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan Upaya yang paling tepat dilakukan...
 
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...
Diskusi 6 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan menyaksikan video melalui internet...
 

Recently uploaded

BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 

Recently uploaded (10)

BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 

Diskusi 2 Hukum Perdata Internasional peristiwa HPI titik taut primer dan titik taut sekunder.pdf

  • 1. Yth. Tutor dan Rekan-rekan Mohon Izin Saya Indra Sofian, NIM 042051183 dari Mahasiswa dari UPBJJ Bogor memaparkan terkait peristiwa kontrak jual beli Sapi Swedia antara Marco (WN Norwegia) dan Polo (WN Swedia) di Kapal Swedia merupakan peristiwa Hukum Perdata Internasional karena terdapat unsur asing (Norwegia dan Swedia) serta ditentukan kalusul hukum Swedia berlaku atas mereka. Adapun peristiwa HPI ini yang didukung dengan titik taut primer dan titik taut sekunder di bawah ini: Menurut Zulfa Djoko Basuki dkk dalam Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional, MODUL 2 halaman 2.3. “ Titik Pertalian Primer adalah hal-hal dan keadaan-keadaan yang melahirkan atau menciptakan hubungan HPI. Persoalan HPI merupakan persoalan perdata biasa yang di dalamnya terdapat unsur-unsur asing.1 Zulfa Djoko Basuki dkk dalam Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional, MODUL 2 halaman 2.4- 2.6 membagi Titik Pertalian Primer menjadi 2 : 1. Kewarganegaraan: Adanya perbedaan kewarganegaraan antara para pihak dalam suatu peristiwa hukum tertentu melahirkan hubungan HPI. Indonesa menganut prinsip kewarganegaraan untuk menentukan dan mengatur status personal seseroang. 2. Domisili: Status personal seseorang ditentukan dan diatur oleg hukum dari negara tempat ia berdomisili. Domisili mengandung pengertian yuridis (de jure) 3. Tempat Kediaman: Tempat sehari-hari yang bersangkutan dianggap mempunyai kediamnnya, di mana rumahnya, di mana bekerja. Tempat kediaman mengandung pengertian secara de facto. 4. Bendera Kapal: Bendera kapal diiibaratkan kewarganegaraan seseorang. Hubungan antara kapal dan penumpangnya ini merupakan suatu hubungan HPI (UU Nomor 1 Tahun 2009) 5. Tempat Kedudukan (Legal Seat) berlaku untuk Badan Hukum: Sama halnya dengan kewarganegaraan, domisili atau tempat kediaman de facto yang berlaku untuk perseorangan, tempat kedudukan (legal seat) mempunyai peranan yang sama seperti ketiga hal yang disebut terhadap suatu badan huku. 6. Pilihan Hukum dalam Hubungan Intern: Choice of law di bidang hukum perikatan apabila terjadi sengketa dipilih hukum negara tertentu (sebagai unsur asing). Berdasarkan Definisi dan Bagian-Bagian dari TPP di atas, maka hubungan jual beli antara Marco dan Polo merupakan peristiwa HPI yang didukung Unsur Pertalian Primer di bawah ini: 1) Kewarganegaraan : Perbedaan kewarganegaraan sebagai titik taut primernya dapat dilihat dari status Marco adalah Warga Negara Norwegia, Polo adalah Warga Negara Swedia. 1 Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.3. 2 Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.4-2.6.
  • 2. 2) Pilihan Hukum dalam hubungan intern: Dalam kalusulnya ditentukan hukum Swedia yang berlaku bagi Marco (WN Norwegia) dan Polo (WN Swedia). 3) Bendera kapal : Peristiwa kontrak jual beli Sapi Swedia antara Marco (WN Norwegia) dan Polo (WN Swedia) di Kapal Berbendera Swedia 4) Letak Benda (Lex rei) : Sapi Swedia Menurut Sudargo Gautama dalam Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional, MODUL 2 halaman 2.10, Titik Pertalian Sekunder adalah hal-hal atau keadaan-keadaan yang menentukan stelsel hukum mana yang akan berlaku atau dipilih apabila terdapat dua atau lebih stelsel hukum yang bertaut atau bertemu3 . Zulfa Djoko Basuki dkk dalam Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional, MODUL 2 halaman 2.11- 2.22 membagi Titik Pertalian Sekunder menjadi4 : 1. Kewarganegaraan : Kewarganegaraan dalam TPS tidak hanya berlaku bagi masalah hukum keluarga, seperti perkawinan, perceraian, hak asuh anak, harta benda dalam perkawainan,a dopsi dan sebagainya, tetapi berlaku pula dalam hal menentukan kemapuan untuk bertindak dalam hukum dan asas dalam perkawinan (monogami atau poligami) 2. Domisili: Sama seperti TPP, domisili berperan sebagai TPS yaitu menentukan hukum ana yang akan berlaku apabila dua atau lebih system huykum yang bertemu atau bertaut. 3. Bendera kapal: Selain TPP, Bendera kapal juga dpaat berfungsi sebagai TPS. 4. Tempat Kediaman : Tempat kediaman (sementara) dapat digunakan sebagai alternatif apabila domisili tidak diketahui atau belum terbentuk. 5. Tempat kedudukan Badan Hukum : tempat pusat administrasi suatu badan hukum (siege social, centre of administration). 6. Tempat Letaknya benda (Lex Rei Sitae): letaknya benda menentukan hukum yang berlaku atas benda tersebut (TPS) 7. Tempat dilangsungkannya perbuatan hukum (Lex Loci Actus) Tempat Perjanjian dibuat (Lex Loci Contractus): Tempat suatu perbuatan hukum dilakukan atau suatu kontrak dibuat merupakan pula factor yang menentukan hukum yang harus diberlakukan (TPS). 8. Tempat dilaksanakannya Suatu Perjanjian (Lex Loci Solutionis, Lex Loci Executionis): Sebagai TPS, tempat dilaksanakannya suatu perjanjian menjadi pilihan hukum 9. Tempat terjadinya Perbuatan Melanggar Hukum (Lex Loci Delicti Commissie): Tempat terjadinya perbuatan melanggar hukum menjadi factor penentu hukum yang berlaku (TPS) apabila terjadi perbuatan melanggar hukum. 3 Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.10. 4 Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.11-2.22.
  • 3. 10. Maksud Para Pihak (Autonomie van Partijen, bedoling van Partijen, Choice of Law): Adanya kehendak para pihak atau maksud para pihak ini dapat menentukan hukum yang akan berlaku dalam persoalan HPI. 11. Tempat diajukannya Proses Perkara: Hukum formil (Hukum Acara), hukumd ari sang hakum tempat perkara bersangkutan diajukan merupakan hukum yang berlaku (TPS). Berdasarkan Definisi dan Bagian-Bagian dari TPS di atas, maka hubungan jual beli antara Marco dan Polo merupakan peristiwa HPI yang didukung Unsur Pertalian Sekunder di bawah ini: 1) Kewarganegaraan : Status Personal Marco adalah Warga Negara Norwegia, Polo adalah Warga Negara Swedia 2) Domisili: Klausul Hukum Swedia merupakan hukum yang dipilih karena tidak dijelaskan dimana domisili Marco dan Polo. 3) Bendera kapal: Perjanjian jual beli dilakukan di Kapal Berbendera Swedia, maka berlaku hukum Swedia. 4) Tempat letaknya benda (lex rei sitae) : Benda yang jadi objek kontrak adalah Sapi Swedia, maka berlaku hukum Swedia. 5) Tempat dilangsungkannya perbuatan hukum (Lex Loci Actus): Tempat suatu perbuatan hukum dilakukan atau suatu kontrak dibuat merupakan pula factor yang menentukan hukum yang harus diberlakukan (TPS). Kontak dilakukan di Kapal Berbendera Swedia, maka yang berlaku hukum Swedia. 6) Tempat dilaksanakannya suatu perjanjian (Lex Loci Solutionis, Lex Loci Excecuionis): Tempat pelaksanaan perjanjian yaitu Sapi Swedia yang berlaku hukum Swedia. 7) Maksud Para Pihak (Autonomie van Partijen, bedoling van Partijen, Choice of Law): Secara tegas Marco dan Polo dalam klausulnya memilih Hukum Swedia. Sumber Referensi: 1. Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.3. 2. Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.4-2.6. 3. Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.10. 4. Basuki, Zulfa Djoko dkk, Buku Materi Pokok Hukum Perdata Internasional HKUM4304/MODUL2. Edisi Kedua, Cetakan Pertama,Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, 2020. hal. 2.11-2.22. Demikian disampaikan, mohon masukannya. Terima kasih Hormat Saya, Indra Sofian NIM. 042051183