[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
6. ddst
1.
2. OPS
Setelah mengikuti simulasi
ini diharapkan mahasiswa
mampu melakukan pengisian
tes DDST secara tepat dan
benar sesuai dengan
jobsheet.
3. DENVER DEVELOPMENT SCRINING TES
(DDST)
DDST adalah salah satu metode skrining
terhadap kelainan perkembangan anak bukan
merupakan tes IQ ataupun tes Diagnostic.
Aspek yang dinilai:
Personal social (Prilaku sosial)
Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Language (bahasa)
Gross motor (gerakan motorik kasar)
4. • Sebagai penilaian untuk DDST dapat
dilihat pada buku petunjuk tentang
bagaimana melakukan penilaian apakah
lulus (Passed = P), gagal (Fail = F),
ataukah anak tidak mendapat
kesempatan melakukan tugas
(No.Opportunity = N.O), ataupun
menolak (Refusal = R).
• Berdasarkan pedoman, hasil tes DDST
diklasifikasikan dalam: Normal,
Abnormal, Meragukan (Questionable)
dan tidak dapat dites ( Untestable ).
Lanj…..
5. PETUNJUK
Baca dan pelajari dengan baik
lembaran kerja yang tersedia.
Perhatian dan ikut petunjuk dari
dosen/instruktur.
Tanyakan pada dosen bila terdapat
hal-hal yang kurang dimengerti atau
dipahami.
Pengisian format dilakukan oleh
mahasiswa perkelompok.
6. KESELAMATAN KERJA
Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan
teliti.
Pastikan bahwa semua peralatan dan
perlengkapan yang akan digunakan lengkap.
Tetap teliti dalam pengisian format untuk
setiap aspek yang akan dinilai.
Hati-hati dalam menilai dan
mengklasifikasikan hasil tes yang dilakukan.
7. PERALATAN dan PERLENGKAPAN
Lembar formulit DDST
Alat Tulis (Rol, Pensil, Pulpen atau
Spidol)
Buku petunjuk sebagai referensi yang
menjelaskan cara-cara melakukan tes
dan cara penilaiannya
Ruangan khusus untuk dilakukan tes
DDST
8. No LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Mempersiapkan semua peralatan yang akan
digunakan.
2. Menentukan usia kronologis anak pada saat tes
dilakukan.
3. Menarik garis pada lembar DDST sesuai umur anak.
4. Melihat dan menilai hasil dari pengisian format DDST,
pada masing-masing aspek.
5. Mengklasifikasikan hasil tes (normal, abnormal,
meragukan atau memang tidak dapat di tes).
6. Memberitahu hasil penilaian kepada keluarga.
7. Melakukan pendokumentasian
10. KELOMPOK I
Seorang anak yang bernama Erni lahir pada
tanggal 20 Juni 2015, dibawa oleh ibunya
untuk melekukan tes scrining ke klinik bidan
Sholeha pada tanggal 24 Desember 2015.
Pada saat anak tersebut melihat bidan
Sholeha dia langsung tersenyum spontan
sambil mengamati tangannya. Ibu
mengatakan anaknya belum bisa menceloteh
dan belum bisa untuk menyatakan keinginan.
11. KELOMPOK II
Seorang anak dibawa oleh orangtuanya ke
klinik bidan pada tanggal 28 Desember 2015,
ibu mengeluh bahwa anaknya yang lahir
tanggal 29 Juli 2014 sampai sekarang belum
bisa berjalan dengan baik dan berlari-lari. Ibu
khawatir ada sesuatu yang menyebabkan anak
tersebut belum bisa berjalan dan berlari
terutama pada bagian kakinya.
12. KELOMPOK III
Mira lahir pada tanggal 25 Januari 2015,
biasanya anak seusia mira sekarang sudah bisa
duduk dan makan sendiri, tetapi tidak pada
mira bahkan untuk meniru bunyi, mengoceh
dan mengatakan papa mama pun sulit bagi
mira. Setelah dilakukan tes pada tanggal 23
November 2015 maka diketahuilah memang
mira mengalami keterlambatan dalam
perkembangannya.
13. KELOMPOK IV
Ibu datang ke klinik pada tanggal 10 Oktober
2016 untuk melakukan tes scrining pada
anaknya Hendra yang berusia 2 tahun 10 hari.
Ibu sering memperhatikan jika Hendra sedang
bermain bola dengan temannya, ia belum
mampu untuk menendang bola ke depan dan
melempar bola ke atas. Ibu khawatir dengan
perkembangan anaknya karena usia temannya
tersebut tidak jauh berbeda dengan Hendra.
14. JAWABAN
I. 6 bulan dan Normal
II. 1 tahun 5 bulan yaitu 17 bulan.
Meragukan
III. 10 bulan. Abnormal
IV. 2 tahun yaitu 24 bulan.
Meragukan