Dokumen ini membahas upaya peningkatan keselamatan pengguna jalan rentan di Bandung melalui pengelolaan kecepatan, penyeberangan yang aman, trotoar yang terpelihara, fasilitas bersepeda, kampanye promosi, dan koordinasi antar instansi.
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
1. Sistem Aman Pendukung Pengguna Jalan
Rentan
Dr Dale Andrea
VicRoads International
INDONESIA
INFRASTRUCTURE
INITIATIVE
Sistem Aman Pendukung Pengguna Jalan
Rentan
Dr Dale Andrea
VicRoads International
2. 2
Dekade Aksi Untuk Keselamatan Di Jalan
• 1. 3 juta orang tewas di jalanan di seluruh dunia setiap tahunnya
• Sekitar 50 juta orang cedera, banyak yang menjadi cacat
sepanjang hidupnya.
• Biaya ekonomi untuk cedera jalan untuk negara berkembang
adalah US$100 Miliar per tahun
• Kecelakaan lalu lintas bisa dicegah!
• 1.3 million people killed on the world’s roads pa
• 50 million people are injured
• Economic cost to developing countries US$100 Billion pa
• Road crashes are preventable!
3. 3
Dekade Aksi Untuk Keselamatan Di Jalan
46%
Pejalan kaki ,
pengendara sepeda ,
pengendara sepeda
motor
6%
lain
48%
Penghuni mobil
46% dari kematian akibat kecelakaan lalu lintas adalah pejalan kaki,
pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor
4. 4
Sistem Aman Pendukung Pengguna Jalan Rentan
Safe Speed
•Semua Pengguna Jalan
Rentan mendapat
keuntungan dari kecepatan
rendah
•Penegakan untuk kecepatan
rendah
•Didukung oleh prasarana
Safe Roads
•Pemisahan Pengguna Jalan
Rentan dan lalu lintas
•Pengurangan kecepatan
•Prasarana Khusus
•Tempat penyeberangan yang
aman
Safe Road
Users
•Pilihan-pilihan yang aman
•Mematuhi hukum
•Pendidikan & promosi
Safety
management
•Koordinasi Instansi-instansi
•Monitoring & evaluasi
•Strategi pendanaan
5. 5
Kecepatan yang Aman
Resiko tewas oleh kecepatan kendaraan
Kecepatan harus dibawah 40
km/jam
Untuk Pengguna Jalan Rentan… “Tingkat keamanan ditentukan oleh tingkat
kecepatan. Tindakan pencegahan lain hanyalah tambahan” - Spolander, 1999
6. 6
Kecepatan yang Aman – merata-ratakan
kecepatan menjadi dibawah 40 km/jam
Penanggulangan
• Menurunkan batas kecepatan dengan rambu-rambu efektif yang jelas
• Penegakan oleh Polisi (atau Penegakan dengan Kamera Otomatis)
• Rambu untuk daerah penegakan oleh polisi
• Trailer pemantau kecepatan
• Tindakan untuk pengurangan kecepatan
• Pendidikan dan promosi
KECEPATAN MEMBUNUH
7. 7
Jalan yang Aman – prasarana pendukung
pengguna jalan
Prasarana jalan yang mendukung orang untuk menerapkan keselamatan
jalan dan mematuhi hukum, mengelola konflik antara berbagai jenis lalu
lintas dan memisahkan pengguna jalan yang rentan.
Pejalan Kaki dan Pengendara Sepeda
Fasilitas pejalan kaki dan pengendara sepeda harus:
• Dapat digunakan
• Ramah
• Nyaman
• Aman
8. 8
Jalan yang Aman – prasarana pendukung
pengguna jalan
Masalah umum bagi pejalan kaki:
• Permukaan trotoar yang diperbaiki dengan buruk, seperti semen yang
tidak rata atau patah
• Trotoar yang dipenuhi kios pedagang kaki lima/pasar
• Sepeda motor dan sepeda yang diparkir di trotoar
• Lokasi pemberhentian bis yang tinggi (halte) yang dibangun di trotoar,
menghambat pejalan kaki untuk lewat
• Kurangnya tempat yang aman untuk menyeberang jalan
Penting untuk memisahkan pejalan kaki dari lalu lintas – waktu,ruang &
perlindungan!
10. 10
Jalan yang Aman – prasarana
pendukung pengguna jalan
Penanggulangan:
Fasilitas penyeberangan pejalan kaki sesuai
dengan lingkungan kecepatan sekitar
• Perambuan (mis. tempat penyeberangan
dengan menggunakan tombol lampu
penyeberangan (Pelican crossing))
• Pulau perlindungan untuk pejalan kaki
• Perpanjangan kerb untuk mengurangi jarak
menyeberang
• Zebra cross untuk kecepatan rendah, dengan
mempertimbangkan
– Permukaan yang menonjol
– Permukaan yang bermarka
– ZOSS dengan petugas penyeberang
12. 12
Jalan yang Aman – prasarana pendukung pengguna jalan
Penanggulangan:
Pengurangan Kecepatan (Traffic Calming)
• Gundukan, papan atau bantalan untuk mengurangi kecepatan
• Mempersempit lajur dengan cat, tiang atau kerb
• Pengaturan kembali, pengalihan atau penutupan jalan
• Pengerjaan permukaan jalan seperti strip gemuruh
Rambu, marka dan pencahayaan yang jelas
• Zona khusus pejalan kaki dan pengendara sepeda
• Pembatasan, pelarangan dan ambang batas kecepatan yang
tepat
• Pemisahan pejalan kaki dan lalu lintas dimana memungkinkan
Perencanaan efektif pada daerah pejalan kaki
yang penting
• Menilai kawasan perdagangan untuk memastikan pejalan kaki
bisa bergerak dengan efektif dan aman dan area aman untuk
parkir
• Menilai jalan masuk sekolah dan daerah untuk menurunkan
penumpang
13. 13
Jalan yang Aman – prasarana pendukung pengguna jalan
Penanggulangan:
“Jika kita membuatnya, mereka akan datang”
Membuat fasilitas bersepeda yang membuat
para pengendara sepeda merasa aman
sehingga akan digunakan oleh para
pengendara sepeda:
• Pisahkan ruang – jalur atau jalan
• Berkelanjutan
• Perlindungan dari lalu lintas – gundukan, kerb,
hambatan
• Pendidikan dan penegakan
Pengendara sepeda motor mendapatkan
manfaat dari rekayasa berjenis sama:
• Pisahkan ruangan – Ruang Henti Khusus (RHK)
• Perlindungan dari lalu lintas – jalur khusus
dengan hambatan
• Pendidikan mengenai resiko dan penegakan bagi
pengendara motor dan pengedara lainnya
14. 14
Pengguna Jalan yang Aman – Anak-anak
Memahami keterbatasan anak-anak dalam berlalu lintas.
Mendidik mereka mengenai keselamatan, membuat pilihan yang aman,
undang-undang keselamatan jalan dan mematuhinya. Penyediaan pilihan
yang aman.
Tindakan:
Pendidikan
• Menetapkan pedoman untuk keselamatan disekitar
sekolah dengan menggunakan sumber daya yang ada
misalnya Pedoman VicRoads untuk Keselamatan Disekitar
Sekolah, Aman ke Sekolah, Aman kembali ke Rumah.
• Pastikan materi-materi mendukung para guru dan orang
tua untuk memahami resiko dan cara-cara praktis untuk
membantu anak-anak mereka belajar dan aman
15. 15
Pengguna Jalan yang Aman - Sepeda motor
Resiko:
• 30 kali kemungkinannya untuk tewas dibandingkan penumpang kendaraan
• Jika tak menggunakan helm - 6 kali kemungkinannya untuk menderita cedera otak
traumatis ketika terjadi kecelakaan dibandingkan dengan pengendara yang
menggunakan helm
• Pada dasarnya tidak stabil, membawa penumpang atau barang membuatnya lebih
tidak stabil
• Lebih terpengaruh oleh kondisi jalan yang buruk, material yang lepas, minyak dan
hambatan lain
• Helm dengan kualitas tinggi hanya efektif pada kecelakaan dibawah 40km/jam
• Banyak helm yang dijual di Indonesia berkualitas buruk
• Tidak ada pakaian pelindung lain atau dengan visibilitas tinggi yang digunakan
Pengendara sepeda motor sebagian besar tak terlindungi saat kecelakaan,
mereka dapat melaju dengan kecepatan tinggi dan berbaur dengan lalu lintas
yang beragam.
16. 16
Manajemen – Pendekatan kolaboratif untuk pelaksanaan
penerapan yang baik yang sedang berlangsung
Aksi terkoordinasi dengan tujuan bersama untuk meningkatkan
keselamatan jalan. Kemitraan kelembagaan merupakan resep untuk
keberhasilan yang berkelanjutan.
Tindakan-tindakan:
Kemitraan Formal
• Mengembangkan kemitraan dengan tanggung jawab dan rencana aksi
yang jelas
• Pertemuan berkala dan laporan kemajuan
• Memantau kebehasilan dan mempromosikan nilai kemitraan
• Mengidentifikasi peluang atai resiko lebih lanjut untuk diatasi
• Mengembangkan strategi pendanaan
• Mendokumentasikan apa yang telah Anda pelajari untuk digunakan
oleh orang lain
17. 17
Sistem Aman Pendukung Pengguna Jalan Rentan di
Bandung
1. Mengelola kecepatan melalui kombinasi dari perambuan,
penegakan dan pengurangan kecepatan
2. Menggunakan penyeberangan yang sesuai dengan kecepatan di
lingkungan sekitar – preferensi untuk menggunakan tempat
penyeberangan dengan menggunakan tombol lampu
penyeberangan (Pelican crossing) kecuali di daerah kecepatan
rendah yang dikontrol
3. Memastikan tempat berjalan yang tidak terputus, terpelihara dan
bebas bahaya, terdapat tempat khusus untuk parkir dan
menjemput serta kawasan pedagang
4. Menilai kawasan untuk prasarana khusus bersepeda aman dan
desain perbaikan yang tepat
5. Membuat kampanye promosi yang berkaitan dengan resiko-resiko
yang ditargetkan – misalnya penggunaan helem
6. Membentuk kelompok referensi untuk mengkoordinasikan
masukan dari instansi-instansi termasuk Pekerjaan Umum,
Penegakan, Pendidikan dengan menggunakan data untuk
menentukan data dasar dan memantau keberhasilan