Dokumen ini memberikan petunjuk teknis pelaksanaan pelatihan asfiksia bagi tenaga bidan di Kabupaten Kaimana yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani asfiksia pada bayi baru lahir. Pelatihan akan diselenggarakan pada 30 November 2023 melalui pemberian materi dan latihan keterampilan resusitasi neonatus. Harapannya setelah pelatihan tenaga bidan dapat menangani kasus asfiks
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
Juknis.docx
1. Dinkes Kab.Kaimana | PELATIHAN ASFIKSIA BAGI TENAGA BIDAN 1
PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
DINAS KESEHATAN
Jalan : Casuarina Krooy, No. 5, Telp. 0957-21209, Fax. 0957-21209 Kaimana Papua Barat
PETUNJUK TEKNIS
PELATIHAN ASFIKSIA BAGI TENAGA BIDAN
TAHUN ANGGARAN 2023
A. LATAR BELAKANG
Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah berhasil menurunkan AKB
dengan cukup bermakna dari 59 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1992
menjadi 35 pada tahun 2002. Tapi jika dilihat dari komponen neonatal, penurunan
kematian neonatal sangat lambat, dari 29 per 1000 kelahiran hidup pada tahun
1992 menjadi 20 pada tahun 2002 sehingga proporsi kematian neonatal terhadap
kematian bayi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyebab kematian utama
neonatal adalah Asfiksia bayi baru lahir 27 % prematuritas dan bayi berat lahir
rendah (BBLR) 29%, masalah pemberian makan 10% dan tetanus neonatorum
10%, masalah hematologi termasuk ikterus 6%, infeksi 5 % lainya 13%.
Upaya menurunkan angka kejadian dan angka kematian BBLR akibat
komplikasi yang masih tinggi, diharapkan Bidan terutama Bidan di Puskesmas
sebagai ujung tombak pelayanan yang mungkin menjumpai kasus BBLR dapat
memiliki pengetahuan. Pengetahuan dan ketrampilan yang memadai sesuai
dengan kompetensi dan fasilitas yang tersedia. Untuk itu di perlukan pelatihan
lebih lanjut bagi bidan – bidan agar terampil dan kompeten dalam melaksanakan
manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir sehingga diharapkan dapat menangani kasus
dengan baik dan benar.
B. TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan kepada Bidan agar memiliki pengetahuan
dan keterampilan dalam penanganan Asfiksia pada bayi baru lahir.
C. SASARAN
Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah tenaga Bidan dan Kepala
Puskesmas dari 10 Puskesmas se - kabupaten Kaimana.
2. Dinkes Kab.Kaimana | PELATIHAN ASFIKSIA BAGI TENAGA BIDAN 2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan pokok
In House Trainning Resusitasi Neonatus.
2. Rincian kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan pihak diklat rumah sakit untuk
menentukan jadwal InHouse Trainning.
b. Membuat kerangka acuan kegiatan In House Trainning Resusitasi
Neonatus.
c. Persiapan kegiatan In House Trainning.
d. Pelaksanaan In House Trainning melalui pemberian materi.
e. Latihan Keterampilan Resusitasi Neonatus.
f. Melakukan dokumentasi, pelaporan dan evaluasi kegiatan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan In House Trainning Resusitasi Neonatus dilakukan
dengan cara pemberian materi melalui metode ceramah untuk meningkatkan
pengetahuan petugas Bidan di Puskesmas. Pemberian materi ini selanjutnya
akan ditindaklanjuti dengan latihan keterampilan Resusitasi Neonatus dari
materi yang telah diperoleh sebelumnya, agar skill petugas Bidan di
Puskesmas dalam melakukan penanganan Resusitasi Neonatus dapat
diterapkan.
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
In House Trainning akan dilakukan pada hari Kamis tanggal 30
November 2023 pukul 08.00 – selesai bertempat di Rumah Makan Belia.
G. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Pelatihan Asfiksia bagi Petugas Bidan
Puskesmas bersumber pada DPA bidang Kesmas, APBD Dinas Kesehatan
Kabupaten Kaimana tahun 2023.
3. Dinkes Kab.Kaimana | PELATIHAN ASFIKSIA BAGI TENAGA BIDAN 3
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaporan dan evaluasi kegiatan In House Trainning Resusitasi
Neonatus dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan oleh pemateri.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan dilakukan oleh
pemateri sebagai pencapaian program pengembangan SDM.
J. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan setelah kegiatan ini petugas dapat
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam penanganan Asfiksia pada
bayi baru lahir.
K. PENUTUP.
Demikian petunjuk teknis ini dibuat untuk digunakan sebagai
panduan pelaksanaan kegiatan Pelatihan Asfiksia bagi Tenaga Bidan
Puskesmas.