2. - Cornelius ferdinand s - Imelda aurelia
- Dea agustiana - Orlean wonkly k
- Fachri arzu baari - Putri ferdiana q
- Tiara astuti
KELOMPOK 4 XI IPS 2
5. a. Kekalahan Tiongkok dalam perang melawan Inggris dalam Perang Candu
(1839-1842). Inggris memasukkan candu secara besar-besaran ke
Tiongkok.
b. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap Dinasti Manchu.
c. Pemerintahan Manchu dianggap kolot dan bobrok
d. Kekalahan Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang I (1894-1895)
e. Anggapan orang Tionghoa bahwa Dinasti Manchu yang memerintah
adalah bukan orang asli Tionghoa.
f. Muncul tokoh nasionalisme di Tiongkok dan yang terkenal adalah Dr.Sun
Yat Sen. Ajarannya dikenal dengan istilah San Min Chu I atau tiga asas
kerakyatan yang terdiri dari min t’sen (kebangsaan atau nasionalisme, min
tsu (kerakyatan atau demokrasi) dan min sheng (kesejahteraan atau
sosialisme). Melalui ajarannya ini, Sun Yat Sen bercita-cita membentuk
pemerintahan pusat yang demokratis yang juga akan mengangkat harkat
dan martabat bangsa Tionghoa agar sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya
LATAR
BELAKANG
6. PERANG CANDU
Pada 1856-1860 terjadi Perang Candu II antara Dinasti
Qing dengan Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis.
Penyebabnya karena bangsa barat berambisi untuk
memperluas wilayah kekuasaan ke Tiongkok. Penyebab
lainnya adalah karena Tiongkok menghentikan kapal The
Arrow milik Inggris. Untuk mengakhiri perang, muncullah
perjanjian Treaty of Nanjing pada Juni 1858.
8. Pada Tanggal 10 Oktober 1911,
meletuslah revolusi di Wuchang
(Wuchang Day) di bawah pimpinan
Li Yuan Hung dan berhasil
menggulingkan kekuasaan
Manchu. Itulah sebabnya, tanggal
10 Oktober 1911 kemudian
dijadikan Hari Kemerdekaan
Tiongkok.
JALANNYA
REVOLUSI
Pada Tanggal 1 Januari 1912, Sun Yat
Sen dipilih sebagai Presiden Tiongkok.
Saat itu, wilayah Tiongkok baru meliputi
wilayah Tiongkok Selatan dengan
Nanking sebagai ibukotanya.
Selanjutnya pada 12 februari 1912,
Tiongkok Utara yang diperintah Kaisar
Hsuan Tsung ya ng masih belia
menyerahkan kekuasaan kepada rakyat
Tiongkok melalui utusannya Yuan Shih
Kai.
Yuan Shih Kai yang turut
menandatangani penyerahan
kekuasaan, ternyata juga berambisi
besar untuk menjadi presiden.Demi
tetap tegaknya Republik Tiongkok
dan mencegah perang saudara, Sun
Yat Sen mengundurkan diri dari
jabatan presiden pada 15 Februari
1912 dan menyerahkannya pada
Yuan Shih Kai.
9. Sun Yat Sen mengundurkan
diri ke Kanton pada Agustus
1912 dan mendirikan partai
Kuo Min Tang yang
berhaluan nasionalis dengan
tetap melanjutkan asas San
Min Chu I.
JALANNYA
REVOLUSI Tahun 1916 Yuan Shih Kai
meninggal dan meninggalkan
negara dalam perpecahan.
Tiongkok Utara dikuasai partai
berhaluan komunis bernama
Partai Kung Chang Tang di
bawah pimpinan Li Li-san untuk
menandingi Partai Kuo Min
Tang.
Sun Yat Sen hanya memimpin
Tiongkok Selatan. Sun Yat
Sen masih berharap bisa
menyatukan seluruh
Tiongkok, tetapi ia meninggal
dunia pada tahun 1925 dan
digantikan oleh Chiang Kai
Shek (1887-1975)
10. Chiang Kai Sek memerangi
Partai Komunis Tiongkok, dan
berlangsung terus sselama
pendudukan Jepang atas
Tiongkok (1937-1945)
JALANNYA
REVOLUSI Setelah Perang Dunia II, perang
saudara antara kaum nasionalis dan
kaum komunis mulai berkobar lagi.
Perang baru selesai pada tahun 1949
dan dimenangi oleh kaum komunis di
bawah pimpinan Mao Zedong.
Kemenangan ini ditandai dengan
diproklamasikannya Republik Rakyat
Tiongkok pada 1 Oktober 1949.
Chiang Kai Sek pun melarikan
diri ke Pulai Formosa (Taiwan),
berharap suatu hari bisa
membebaskan Tiongkok daratan
secara keseluruhan dari
penguasaan Partai Komunis
Tiongkok.
12. Revolusi Tiongkok berhasil menubangkan kekaisaran Dinasti Manchu pada 1911 dan mengubah
bentuk pemerintahan Tiongkok menjadi Republik. Salah satu penyebab timbulya revolusi adalah
munculnya kaum intelektual yang sadar akan kondisi bangsa dan perkembangan paham-paham
barat. Salah satu kaum intelektual yang membawa ide-ide perubahan di Tiongkok adalah Dr.Sun
Yat Sen yang memimpikan pemerintahan Tiongkok didasarkan pada ajaran San Min Chu I yaitu
nasionalisme, demokrasi dan sosialisme. Ajaran San Min Chu I dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Three Principles of The People atau San Min Doctrine. Ajaran-ajaran tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Min Ts’u (Nasionalisme)
Ajaran min ts’u berarti negara atau bangsa. Melalui ajaran ini, Dr.Sun Yat Sen menginginkan
kemerdekaan Tiongkok dari dominasi asing. Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Dr.Sun
Yat Sen dibutuhkan nasionalisme Tiongkok yang mampu menyatukan selutuh komponen etnis
yang berbeda di Tiongkok
Min Ch’uan (Demokrasi)
Min Ch’uan diterjemahkan sebagai demokrasi. Ajaran ini berarti kekuatan rakyat atau
pemerintahan yang dijalanka oleh rakyat. Dr.Sun Yat Sen membagi kehidupan politik menjadi
dua bagian yaitu kekuatan politik (power of politics) dan kekuatan pemerintahan (power of
governance)
PENGARUH
REVOLUSI
TERHADAP
KEHIDUPAN
MANUSIA
13. Min Sheng (Sosialisme)
Min Sheng oleh Dr.Sun Yat Sen diartikan sebagai penghidupan (people’s livelihood),
keberadaan sosial (social existence), ekonomi nasional (national economy), dan kebersamaan
(group life). Dr.Sun Yat Sen cenderung menginginkan sosialisme sebagai asas penghidupan)
Revolusi Tiongkok memberikan Pengaruh pada negara-negara Lain yang juga
Mengalami Penjajahan, termasuk Indonesia. Ajaran San Min Chu I memberikan
ide-ide bagi negara-negara untuk bangkit menentang kolonialisme
dan memberikan nasib menentukan nasib bangsa sendiri ke tangan
rakyat.
PENGARUH
REVOLUSI
TERHADAP
KEHIDUPAN
MANUSIA