Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu proyek sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1970. Potensi bahaya kecelakaan kerja pada proyek gedung diidentifikasi beserta pengendaliannya melalui rambu peringatan, APD, dan safety talk. Manfaat penerapan K3 bagi pekerja dan kontraktor adalah menjaga kesehatan dan produktivitas, meningkatkan mut
2. Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
Yang mengatur tentang :
Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)
Kewajiban dan hak pekerja
Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3)
Ancaman pidana atas pelanggaran peraturan ini
dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga)
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.100.000,
(seratus ribu rupiah)
3. Potensi Bahaya Dan Risiko Kecelakaan Kerja
Pada Pekerjaan Gedung
Identifikasi bahaya
• Terpeleset
• Terbentur alat Berat
• Kecelakaan akibat alat Berat
• Kejatuhan benda /materi
• Terpukul alat pukul
Terluka alat pembesian
dan lain sebagainya
4. Pengendalian Risiko
Memasang rambu peringatan K3 & safety line
Penyediaan APD, rompi, safety shoes, dll
Pengawasan penggunaan APD dan lingkungan kerja
/safety patrol
Melakukan safety talk setiap minggu/setiap pekerja
baru bekerja di proyek
Peringatan dengan pengeras suara
5. Manfaat K3
Bagi Pekerja
• mendapatkan hak mengikuti program asuransi
• menjaga pekerja tetap sehat dan Produktif
• keterampilan pekerja berkembang
• dapat bekerja dalam keadaan tenang
6. Lanjutan
bagi Kontraktor
• ada korelasi yang jelas antara Program K3 dengan Laba
Usaha
• Program K3 dapat meningkatkan Mutu pelaksanaan
Proyek
• Program K3 dapat meningkatkan citra Kontraktor dalam
pandangan Penyedia Jasa ( Owner )