Media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan anak TK dalam mengenal angka. Penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan anak dari 10% pada awal observasi menjadi 40% pada siklus I dan 80% pada siklus II setelah menggunakan media kartu angka. Media kartu angka terbukti efektif untuk menarik perhatian anak dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap angka.
1. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA DENGAN MEDIA KARTU
ANGKA DI TK-B CEMERLANG KABANJAHE
DESI FRONIKA SINURAT
Email: desisinurat2@gmail.com
Mahasiswa PG PAUD FKIP program Universitas Terbuka
Abstrak
Pembelajaran usia dini ialah jenjang pendidikan sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar. Aspek
kecerdasan anak PAUD sangat berarti dilakukan guna melihat perkembangan anak. Penyusunan artikel
ini bertujuan guna mengenali kenaikan keterampilan anak TK Cemerlang dalam memahami angka
memanfaatkan media kartu angka. Adapun cara yang dilakukan dalam penelitian ini memanfaatkan
Penelitian Kegiatan Kelas. Pada mula observasi hasil yang dilihat jika hanya terdapat 10% mampu dapat
memahami angka, oleh sebab itu dilakukan penelitian ulang pada siklus I 40%, siklus II 80%. Mengenal
angka memanfaatkan media kartu angka dapat menaikkan kemampuan anak.
Kata Kunci : Mengenal Angka, Media Kartu Angka, PAUD
Abstract
Early childhood learning is the level of education before entering the basic education level. The
intelligence aspect of PAUD children is very meaningful to see the development of children. The
purpose of this article is to identify the increase in skills of Cemerlang Kindergarten children in
understanding numbers using number cards as media. The method used in this research utilizes
Class Activity Research. At the beginning of the observation the results were seen if there were
only 10% able to understand numbers, therefore a repeat study was carried out in cycle I 40%, cycle
II 80%. Knowing numbers using number card media can improve children's abilities.
Keywords: Recognizing Numbers, Number Card Media, PAUD
2. PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini merupakan tahapan pendidikan yang penting dalam proses
tumbuh kembang anak. Saat ini PAUD semakin mendapat perhatian dari pemerintah, terbukti
dengan adanya lembaga PAUD di pedesaan dan perkotaan. Selain itu dapat dipahami bahwa
perkembangan seorang anak biasanya terjadi pada usia dini. Menurut Subbagian Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), yang membatasi konsep pendidikan anak usia dini untuk anak usia 0 sampai 6
tahun, sampai anak masuk Taman Kanak-kanak. Breedekap (1993:6) Bagi kelompok PAUD
menjadi 3 bagian. Kelompok umur dibawah 2 tahun, anak umur 3-5 tahun dan anak umur 6-8
tahun.
3. Berbagai aspek perkembangan anak dikembangkan antara lain kemampuan kognitif,
bahasa, perkembangan fisik dan motorik, nilai-nilai agama dan moral, perkembangan sosial-
emosional dan seni. Aspek-aspek tersebut harus dikembangkan secara optimal sebagai dasar
perkembangan anak selanjutnya. Bagian dari pembelajaran anak usia dini yang membutuhkan
Tahap perkembangan kognitif Piaget terdiri dari tahap sensorimotor, prafungsional, fungsional-
konkret, dan fungsional-formal. Dari keempat tingkatan tersebut, pendidik dapat memantau anak
secara tepat sesuai dengan kemampuan anak. Pentingnya mengembangkan kemampuan kognitif
anak guru adalah (1). Agar anak dapat mengembangkan pengetahuannya berdasarkan apa yang
dilihat, didengar dan dirasakannya, sehingga anak dapat memilih pemahaman yang utuh dan
menyeluruh (2). Sehingga anak dapat melatih ingatannya terhadap semua kejadian dan kejadian
yang dialaminya (3). Sehingga anak dapat menyelesaikan masalah hidupnya dan akhirnya menjadi
individu yang dapat membantu dirinya sendiri
Menurut temuan TK Cemerlang Kabanjahe, beberapa anak masih kesulitan mengenal
bilangan 1-10 secara berurutan. Kesulitan anak dalam mengidentifikasi angka 1-10 ditunjukkan
saat anak belajar tidak ragu saat guru menyebutkan angka. . Beberapa anak di kelas masih kesulitan
mengenali angka 1-10. Menurut beberapa majalah yang pernah saya baca, mengetahui lambang
angka 1-10 bisa dibantu dengan bermain kartu angka. Lingkungan kartu angka menunjukkan
bahwa kemampuan anak untuk mengenali simbol angka berangsur-angsur membaik. Bermain
kartu angka membantu anak yang masih berpikir konkrit dan memilikirentang perhatian yang
terbatas.
Maka bermain kartu angka bergambar merupakan cara yang tepat untuk mengoptimalkan
pengenalan simbol angka pada anak. Tergantung dari jenis media yang digunakan untuk
4. memperluas pengetahuan anak, yaitu (1) bahan chip (2) bahan gambar (3). Ukuran peta sedang.
Media dapat membantu anak-anak lebih bersenang-senang saat belajar.
Dalam wawancara pihak TK Cemerlang, kemampuan anak mengenal angka 1-10 masih
kurang, ketakutan tersebut menjadi masalah di dalam kelas, maka diadakan penelitian di kelas
untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka dengan kartu angka. Penelitian ini dilakukan
karena kemampuan pengenalan angka pada TK-B Brilliant masih kurang. Tujuan penulisan artikel
ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan media kartu angka untuk meningkatkan kemampuan
pengenalan angka Kelompok TK-B Cemerlang Kabanjahe.
Menurut Montessori, kognisi merupakan mengenai logika & keterampilan otak. Menurut
Piaget, perkembangan kognitif anak terdiri berdasarkan empat fase berikut: Tahap sensorimotor
meluas dari lahir sampai sekitar 2 tahun, Fase sebelum operasi dimulai dari tahun ke-2 kehidupan
hingga sekitar tahun ke-6 atauke-7 kehidupan, Fase penggunaan khusus dimulai dengan tahun ke-
6 atau ke-7 kehidupan danberlangsung sampai sekitar tahun ke-11 atau ke-12 kehidupan, Fase
aktivitas formal dimulai pada usia 11-12 dan berlanjut hingga dewasa
Vygotsky mendasarkan teorinya pada premis bahwa interaksi sosial adalah kunci
pembelajaran anak-anak dan kelas juga merupakan bentuk komunitas tempat pembelajaran
berlangsung melalui hubungan positif antara anak-anak dengan anak-anak dan guru. Anak-anak
mempelajari keterampilan yang mereka butuhkan untuk berteman, memecahkan masalah sosial,
dan berbagi.
Pentingnya guru dalam perkembangan kemampuan kognitif anak adalah sebagai berikut: Agar anak
dapat mengembangkan pengetahuannya berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakannya,
sehingga anak dapat memahami secara utuh dan menyeluruh, Agar anak dapat melatih ingatannya
terhadap semua kejadian dan kejadian yang dialaminya, Biarkan anak mengembangkan pikirannya
untuk menghubungkan peristiwaAnak-anak memahami berbagai simbol yang tersebar di sekitar
lingkungan
5. Bagi anak-anak untuk bernalar tentang proses alam, Agar anak bisa menyelesaikan masalah
hidupnya, hingga akhirnya menjadi orang yangbisa menolong dirinya sendiri.
Depdiknas menjelaskan kemampuan mengenal angka (2007:10) kemampuan mengenal
angka untuk anak usia 5-6 tahun yaitu: Anak dapat menyebutkan angka hingga 20 berturut-turut,
Menunjukkan angka 1-20, Menunjukkan jumlah objek dalam antrian yaitu, untuk menemukan
angka dalam jumlahobjek,Mendefinisikan kumpulan benda yang jumlahnya sama, tidak sama,
lebih sedikit banyak
Menurut Genemedia, ada berbagai komponen dalam area anak yang dapat membuat anakuntuk belajar.
Beberapa kriteria APE penerapan media pada perkembangan kognitif anak adalah sebagai berikut:
Penggunaan yang tepat, Mampu memahami ataupun memaparkan konsep tertentu, Memberikan
kesempatan kepada anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi sertamendorong kreativitas
anak, Unsur kebenaran harus terpenuhi yaitu ukuran. Fungsi serta tujuan pelaksanaan media dalam
pengembangan kognitif anak sebagai berikut: Anak-anak didorong untuk terlibat dalam aktivitas sadar
yang membuat mereka merasapeduli dan tertarik, Menggapai tujuan pembelajaran yang optimal, Alat
peraga untuk menjelaskan sesuatu, Kembangkan imajinasi, Selesaikan tugas yang diberikan,
Digunakan sebagai mainan, Menarik menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak-anak,
Melengkapi unsur keindahan dalam bentuk atau warna kombinasi warna dan murni dalam
pembuatannya
6. Pendidik dan anak harus dapat menggunakannya dengan benar.
Menurut hasil observasi di TK Cemerlang Kabanjahe terlihat masih banyak anak yang
kesulitan mengenal angka 1-10 , kemampuan anak mengenal angka masih rendah dikarenakan
masih kurangnya media yang digunakan sebagai alat untuk menyampaikan materi kepada anak-
anak. Kurangnya media belajar membuat anak-anak tidak tertarik mengenal angka yang monoton.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti berencana menggunakan media sebagai alat
bermain sambil belajar khususnya mengenal angka , perbaikan media ini diperuntukkan untuk
meningkatkan hasil belajar anak khususnya mengenal angka 1-10.
METODE
Subyek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun TK-B Cemerlang Kabanjahe dengan
menggunakan metode pembelajaran kartu angka jumlah anak ada 5 anak perempuan dan 8 anak
laki-laki. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research/AUTO). Dalam buku (IG.A.K. Wardani Kuswaya Wihardit, 2020) manfaat PTK bagi
guru: Guru dapat menggunakan PTK untuk meningkatkan pembelajaran yang digunakan,karena
tujuan akhir PTK adalah untuk meningkatkan pembelajaran, PTK memnungkinkan guru
berkembang secara profesionak dengan menunjukkankemampuan menilai dan meningkatkan
pembelajaran yang dipimpinnya, PTK membuat guru lebih percaya diri
Ciri-ciri PTK adalah praktis, ada unsur kerjasama, guru berperan ganda, ada beberapa siklus
dalam PTK, biasanya dalam PTK terdapat periode yang dapat diartikan sebagai pengulangan.
Terdapat 4 tahapan dalam siklus ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengumpulan
data/instrumen, refleksi. Penelitian ini juga dilaksanakan dalam dua siklus, dengan Siklus I dan
II.
PTK ini menggunakan perencanaan kegiatan dengan nomor dan flashcards. Kartu angka dibuat
dari bahan bekas, seperti karton bekas, karton bekas dipotong menjadi bentuk kartu sekitar 6 cm,
kemudian dituliskan angka 1-10, dan setiap kartu bergambar terdapat gambar untuk dihitung anak.
Selama pembelajaran guru menggunakan observasi sebagai bentuk evaluasi guru dan melihat
bagaimana reaksi anak pada media kartu angka, suka atau tidak suka.
Ini dilakukan untuk melihat betapa menyenangkannya kartu angka ini untuk anak-anak. Setelah
observasi, guru melakukan refleksi sebagai bentuk perbaikan selanjutnya.
8. Guru melihat keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas dengan bermain kartu angka
dan melakukan berbagai teknik pengumpulan data dengan catatan anekdot dan daftar periksa.
Dalam (Iksan Waseso, dkk, 2020) “Catatan anekdot adalah tulisan pendek tentang suatu peristiwa
atau peristiwa yang berkaitan, berkaitan, peristiwa penting dalam kehidupan sehari-harianak”.
Catatan menarik bisa sangat detail atau pendek.Dalam (Iksan Waseso,dkk,2020) “ceklis adalah
daftar referensi dan verifikasi yaitu daftar sesuatu hal, umpamanya nama orang atau benda, konkret
ataupun anbstrak, yang menjadi rujukan untuk mengecek apakah benar atau tidak tentang “sesuatu
hal’’ itu. Daftar centang juga dapat digunakan untuk mempelajari tentang kinerja, hasil dan proses
siswa. Daftar centang juga dapat dirancang oleh guru sendiri. Skala yang digunakan dalam
penilaian meliputi: BSB (Berkembang Sangat Baik), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), MB
(Mulai berkembang), BB(Belum berkembang)
Teknik pengumpulan data tersebut harus melihat keberhasilan dalam mengenal angka
melalui media kartu angka dan menjadi indikasi bahwa pengenalan angka anak-anak TK
Cemerlang Kabanjahe mengalami peningkatan dengan bantuan media kartu angka.
HASIL
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di TK-B Cemerlang Kabanjahe, hasil implementasi
peningkatan pengenalan anak terhadap lambang bilangan menggunakan kartu bilangan
menunjukkan peningkatan antara Siklus I dan Siklus II.
Data dan hasil pengamatan mengenal lambang bilangan melalui metode bermain kartu
angka Siklus I
Pertemuan Kriteria Mengenal
Angka 1-10
melalui media
kartu angka
Menyamakan
kartu angka
dengan kartu
gambar sesuai
jumlah
Menulis
angka 1-10
secara lisan
9. Data hasil pengamatan mengenal lambang bilangan melalui metode bermain kartuangka
Siklus II
PEMBAHASAN
Membandingkan tabel Siklus I dan Siklus II, terlihat bahwa pemahaman anak tentang angka
meningkat dengan kartu bergambar. Pembelajaran mengenal lambang bilangan menggunakan
media LKA atau kotak besar mengurangi suasana kelas. Beberapa anak tidak memperhatikan
penjelasan guru di depan kelas, namun terlihat beberapa anak mudah bosan dan mengalihkan
pembelajarannya dengan mengganggu temannya atau melakukan kegiatan sendiri. yang
memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas. Beberapa anak masih kesulitan bekerja
Jumlah
anak
-
1
3
9
13
Jumlah %
anak
8
3
3
7
Jumlah
anak
-
1
3
9
17-21
oktober
2022
BSB
BSH
MB
BB
Jumlah
7,6
23,2
69,2
23,2
23,2
53,1
7,6
23,2
69,2
Pertemuan Kriteria Mengenal
Angka 1-10
melalui media
kartu angka
Menyamakan
kartu angka
dengan kartu
gambar sesuai
jumlah
Menulis
angka 1-10
secara lisan
Jumlah
anak
3
6
2
2
13
Jumlah %
anak
5
4
2
2
BSB
BSH
MB
BB
Jumlah
23,2
46,1
15,4
15,4
38,1
30,8
15,4
15,4
Jumlah %
anak
3
6
2
2
31
Oktober-4
November
2022
23,2
46,1
15,4
15,4
10. dengan LKA dan menulis dalam kotak besar. Sebelum melakukan studi aktivitas kelas, peneliti
melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh informasi dasar. Informasi yang diperoleh dari
Data yang diperoleh dari pra tindakan digunakan untuk mengukur kemampuan pengenalan
lambang bilangan kelompok B. Peneliti meningkatkan pengenalan lambang bilangan anak
kelompok B dengan bermain kartu bilangan. Pratindakan dilakukan sebagai pembanding sebelum
dan sesudah dilakukan penelitian tindakan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mengenal lambang bilangan anak kelompok B TK CEMERLANG Kabanjahe dapat ditingkatkan
melalui permainan kartu bilangan. Peningkatan ini tercermin dari peningkatan persentase Siklus I
dan II setelah tindakan kelas ditutup. Tahapan bermain kartu bilangan dapat meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan ketika guru menyiapkan alat permainan
edukatif berupa kartu bilangan dan menunjukkan cara memainkannya. Kegiatan belajar selama
permainan dapat meningkatkan kemampuan anak dan rasa bosan anak saat belajar. Pembelajaran
dengan menggunakan metode permainan membuat anak merasa mendapatkan pengalaman yang
menyenangkan dalam belajar, serta meningkatkan minat dan motivasi anak untuk belajar sendiri.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
Bagi guru, bermain kartu bilangan berbeda dapat dijadikan alternatif pembelajaran
lambang bilangan, karena terbukti dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang
bilangan pada anak kelompok B di TK CEMERLANG Kabanjahe.
Bagi peneliti selanjutnya selain dapat mengembangkan kemampuan aspek perkembangan
kognitif khususnya kemampuan mengenal lambang bilangan anak juga dapat
mengembangkan kemampuan mengenal bentuk dan warna serta melatih daya ingat anak.
Dengan demikian, dapat dijadikan alternatif bagi peneliti lain untuk mengembangkan
aspek pengembangan lainnya.
Bagi siswa, diharapkan setelah mempelajari permainan kartu, anak akan lebih aktif dan
senang dalam bermain dan belajar
13. Iksan Waseso,dkk.(2022).Evaluasi Pembelajaran TK. Penerbitan Universitas Terbuka
Ari kusuma Sulyandani.(2021).Perkembangan kognitifdan bahasa anak usia dini.penerbit
Guepedia
Yuliani Nurani Sujiono, dkk.(2019).Metode pengembangan Kognitif.penerbitan
Universitas Terbuka
Nunik primaningsih.,Purwanti.,Halida.Penggunaan Media kartu angka bergambar dalam
mengenal konsep bilangan usia 5-6 tahun dimTK
Mufarizuddin.2017.Peningkatan kecerdasan logikamatematika anak melalui bermain
kartuangka kelompok B di TK Pembina Bangkinang kota.Jurnal pendidikan AUD
Irma Kalfatariza.,Youlandhani.,Parwoto.,Suriani(2021).Meningkatkan kemampuan
mengenalangka melalui media kartu angka pada anak kelompok B TK Setia Budi
Latukan Kab. Lamongan Jawa Timur.Vol 4,No.2,Mei-Agustus.51
Siti maryam(2019).Meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui bermain kartu
angka pada kelompok B TK NW Lelupi Kecamatan Sikar. Jurnal pendidikan dan ilmu
social volume 1, Nomor 1, Maret 2019, 87-102
Sudarti,S.pd.AUD(2020).Upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui
media kartu angka pada anak kelompok B di TK Tat Twam Asi Kecamatan Margorejo
KabupatenPati.Vol.2 no.6