BAB 1 membahas tentang pengukuran dan besaran fisika. Ia menjelaskan hakikat ilmu fisika, metode ilmiah, besaran dan satuan, konversi satuan, angka penting, ketelitian dan ketepatan pengukuran, serta alat ukur seperti jangka sorong dan mikrometer. Bab ini juga membahas analisis data hasil pengukuran dengan menggunakan analisis grafik dan statistik.
3. Hakikat Ilmu Fisika
Pada tingkat SMA, sains akan dibagi menjadi tiga disiplin ilmu,
yaitu fisika, biologi, dan kimia.
Sebagai bagian dari sains, fisika memiliki dimensi proses dan
produk. Produk dari fisika adalah konsep, prinsip, hukum, dan
teori.
Ilmu fisika mempelajari semua gejala alam yang berupa materi
dalam lingkup ruang dan waktu.
Di tingkat SMA, ruang lingkup materi fisika meliputi mekanika,
termodinamika, gelombang dan optik, listrik serta magnet, fisika
modern, dan keterkaitan sains, lingkungan, teknologi, serta
masyarakat.
Ilmu Fisika
Sumber: pxhere.com
4. Hakikat Ilmu Fisika
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai benda-benda
seperti pada gambar disamping, yang merupakan hasil
penerapan ilmu fisika dalam bidang teknologi.
Peranan ilmu fisika dalam kehidupan tidak bisa lepas dari
peranan ilmu lain yang terkait, sebagai contoh handphone.
Handphone merupakan hasil teknologi yang dikembangkan
berdasarkan ilmu listrik dan magnet.
Penerapan Fisika Dalam Kehidupan
Sumber: pxhere.com
SMADIS
MERDE
KA
5. Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk
memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan
terkontrol.
Cara kerja yang digunakan untuk memecahkan masalah
dengan menerapkan metode ilmiah disebut kerja ilmiah.
Proses metode ilmiah, di antaranya merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, merancang dan melakukan
percobaan, menyajikan serta mengolah data, dan menarik
simpulan.
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Sumber: commons.wikimedia.org
SMADIS
MERDE
KA
6. Rumusan masalah dapat ditentukan dengan mengubah
tujuan percobaan menjadi kalimat tanya. Biasanya,
menggunakan kata tanya bagaimana, mengapa, atau berapa.
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan
masalah yang memuat variabel terikat dan variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang diubah-ubah untuk
diketahui pengaruhnya.
Variabel terikat adalah variabel yang diukur untuk mengetahui
pengaruh dari variabel bebas.
Agar hubungan variabel terikat dan variabel bebas tersebut
tepat, ada variabel yang harus dijaga tetap, variabel ini
dinamakan variabel kontrol.
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Sumber: pexels.com
SMADIS
MERDE
KA
7. Dalam penyajian data sebaiknya dalam bentuk tabel, yang
kolomnya minimal memuat variabel bebas dan variabel
terikat.
Dalam pengolahan data, untuk menyelidiki hubungan
antarbesaran digunakan metode grafik, sedangkan untuk
mengukur suatu besaran digunakan metode perhitungan
statistik.
Pengolahan data dan menarik simpulan dipengaruhi oleh
tujuan percobaan.
Penyajian Data
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Sumber: pexels.com
SMADIS
MERDE
KA
8. Laboratorium adalah ruangan yang dilengkapi dengan peralatan
untuk melakukan percobaan.
Saat bekerja di laboratorium, ada hal-hal yang perlu diperhatikan
untuk keamanan dankeselamatan kerja, di antaranya sebagai
berikut:
a. Terkait api dan benda panas.
b. Bahan kimia berbahaya.
c. Alat-alat yang mudah pecah, tajam, atau berat.
d. Prosedur penggunaan alat dan bahan.
e. Perilaku yang harus dilakukan peserta didik.
Labotarium IPA
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Sumber: pexels.com
SMADIS
MERDE
KA
9. Besaran dan Satuan
Pada gambar di samping terlihat seseorang yang sedang
mengukur dengan penggaris. Kegiatan tersebut dinamakan
kegiatan mengukur.
Berdasarkan satuannya, besaran dibagi menjadi dua jenis,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Mengukur
Sumber: freepik.com
SMADIS
MERDE
KA
11. Konversi Satuan dan Dimensi
Dari banyaknya sistem satuan yang ada, diperlukan
sistem yang berlaku universal, sistem ini dinamakan
Sistem Internasional (SI).
Untuk menyesuaikan berbagai sistem satuan,
diperlukan konversi satuan. Perhatikan gambar
mistar berikut yang memiliki konversi sentimeter dan
inci.
Sistem Satuan
Sumber: pixabay.com
SMADIS
MERDE
KA
12. Konversi Satuan dan Dimensi
Notasi Ilmiah
Sumber: pexels.com
SMADIS
MERDE
KA
13. Angka Penting
Angka penting merupakan semua angka hasil pengukuran
yang menunjukkan ketelitian pengukuran tersebut.
Angka penting memuat angka pasti dan angka taksiran.
Angka pasti diperoleh dari penunjukan angka oleh skala
terakhir alat ukur.
Angka taksiran diperoleh dari hasil perkiraan kelebihan skala
dalam pengukuran.
Penjumlahan dan pengurangan angka penting yang
melibatkan angka taksiran akan menghasilkan angka
taksiran.
Sumber: pexels.com
SMADIS
MERDE
KA
14. Angka Penting
Angka pasti ± angka pasti = angka pasti
Angka pasti ± angka taksiran = angka taksiran
Angka taksiran ± angka taksiran = angka taksiran
Hasil penjumlahan dan pengurangan harus dibulatkan
sehingga hanya memuat satu angka taksiran.
Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
SMADIS
MERDE
KA
15. Angka Penting
Perkalian dan pembagian angka penting dilakukan seperti operasi bilangan biasa, tetapi
hasilnya harus memuat satu angka taksiran. Artinya, hasil operasi perkalian dan
pembagian akan memiliki jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting yang
lebih sedikit.
Perkalian dan pembagian angka penting dilakukan seperti operasi bilangan biasa.
Hasil operasinya harus memuat satu angka taksiran.
Hasil operasinya memiliki jumlah angka penting sama dengan angka penting yang
jumlahnya paling sedikit.
Perkalian dan Pembagian Angka Penting
SMADIS
MERDE
KA
16. Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran
Faktor-faktor yang memengaruhi ketelitian pengukuran, di antaranya adalah
kepekaan alat ukur, kalibrasi alat ukur, posisi pengamatan, keadaan tempat
pengamatan, dan pengukuran berulang.
Sumber: pixabay.com
SMADIS
MERDE
KA
17. Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran
Ketepatan (presisi) pengukuran didefinisikan sebagai suatu
aspek yang menyatakan seberapa konsistennya hasil dari
suatu pengukuran berulang.
Ketepatan suatu pengukuran dapat dilihat dari selisih antar
data hasil pengukuran, sehingga yang digunakan
pembanding adalah data-data hasil pengukuran itu sendiri.
Makin kecil selisih antar data, ketepatan pengukuran akan
makin tinggi.
Ketepatan
Sumber: pexels.com
SMADIS
MERDE
KA
18. Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur panjang.
Hasil pembacaan skalanya, yaitu sebagai berikut:
Hasil pengukuran (x) = skala utama (𝑥0) + (skala nonius (n) ∙ ketelitian).
(x) = (𝑥0) + (n ∙ ketelitian)
Penggunaan jangka sorong, diantaranya untuk mengukur diameter luar, diameter
dalam pipa berongga, dan kedalaman pipa atau lubang.
Jangka Sorong
SMADIS
MERDE
KA
19. Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
Alat ukur panjang lainnya selain jangka sorong adalah mikrometer sekrup.
Hasil pembacaan skalanya yaitu, sebagai berikut:
Hasil pengukuran (x) = skala utama (𝑥0) + (skala nonius (n) ∙ ketelitian).
x = 𝑥0 + (n ∙ 0,01 mm)
Mikrometer Sekrup
SMADIS
MERDE
KA
20. Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
Alat ukur massa dinamakan neraca.
Contoh neraca, di antaranya timbangan (ketelitian 0,1
ons), neraca pegas (ketelitian 1 g), neraca tiga lengan
(ketelitian 0,1 g),dan neraca analitik (ketelitian 1 mg).
Adapun hasil pengukuran massa menggunakan neraca
sama dengan jumlah pendudukan skalanya
Neraca
Sumber: commons.wikimedia.org
21. Analisis Data Hasil Pengukuran
Terdapat dua jenis analisis data ,yaitu analisis hubungan
antarbesaran dan analisis pengukuran suatu besaran.
Analisis hubungan antarbesaran bertujuan untuk
menyelidiki hubungan antarbesaran yang dinamakan
variabel bebas dan variabel terikat.
Analisis hubungan antarbesaran dapat dilanjutkan
dengan menentukan rumus fisika. Sumber: pixabay.com
SMADIS
MERDE
KA
22. Analisis Data Hasil Pengukuran
Metode yang dapat digunakan adalah analisis grafik.
VariabeI bebas digambarkan sebagai sumbu horizontal
dan variabel terikat diatur sebagai sumbu vertikal.
Setelah dibuat plot titik-titik data, dilanjutkan membuat
kecenderungan kurvanya.
Pada umumnya, diatur agar kurva yang diperoleh
cenderung linear dan naik, sehingga memenuhi
hubungan sebanding atau berbanding lurus.
Analisis Grafik
Sumber: pixabay.com
SMADIS
MERDE
KA
23. Analisis Data Hasil Pengukuran
Membuat tabel dengan kolom minimal memuat nomor
data, variabel bebas, variabel terikat, besaran yang
diukur (misalnya 𝑥), dan ditambah 𝑥2
.
Menghitung nilai rata-rata besarannya (𝑥).
Menghitung nilai ketidakpastian pengukuran dengan
menghitung nilai standar deviasi (Δ𝑥).
Menyusun simpulan dengan menentukan nilai besaran
dalam bentuk seperti berikut.
𝑥 = 𝑥 ± Δ𝑥
Langkah-Langkah Analisis
Sumber: pixabay.com
SMADIS
MERDE
KA