SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
TSUNAMI
Disusun Oleh :
Agnes Sulvayenti NIM: 2130001
Gina Monica NIM: 2130008
Apa Itu Tsunami?
Definisi Tsunami
Tsunami adalah gelombang
besar yang disebabkan oleh
gangguan yang terjadi di dasar
laut seperti gempa bumi, letusan
gunung berapi, longsor dan
lainnya.
Proses Terbentuknya Tsunami
Gangguan yang terjadi di dasar
laut merambat dan terjadi gelombang
yang menyebar ke segala arah dan
dengan jarak yang lebih jauh,
gelombang ini tumbuh menjadi suatu
tsunami.
Tanah longsor, runtuhnya lereng perbukitan yang
tumbuh di tepi laut, letusan gunung dan aktivitas
tektonik di dasar laut seperti gempa bumi.
Faktor-Faktor Pemicu
Terjadinya Tsunami
Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar yang berpotensi
tsunami. Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan surut
melewati garis pantai normal dan biasanya akan tercium juga
aroma garam yang menyengat.
o Jika Anda tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke
tempat yang aman jika tsunami terjadi. Seperti jalur tercepat
ke tempat tinggi yang tidak terjangkau oleh gelombang tsunami
atau pilihlah gedung tinggi (minimal 3 lantai) dengan kontruksi
yang kuat.
Hal yang harus di lakukan
dalam menghadapi Tsunami
o Waspadalah selalu karena bencana tsunami akan datang secara
tiba-tiba.
Saat Tsunami Datang
o Janganlah panik. Anda harus bertindak cepat saat tsunami
datang. Kepanikan akan menghambat Anda untuk berpikir dengan
jernih dalam mencari jalan keluar.
o Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika Anda
tidak mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih
tinggi.
o Jika Anda yakin bahwa tanda-tanda yang Anda temui adalah tanda-tanda
terjadinya gelombang tsunami, peringatkan semua orang. Ajaklah keluarga
dan orang-orang sekitarmu ikut menyelamatkan diri.
o Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang konstruksinya
kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang
kelihatan rapuh dan tua. Berlindunglah di lantai yang aman, dan tunggu
hingga keadaan membaik.
o Jika gelombang tsunami menghanyutkan Anda, carilah benda-benda terapung
yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Usahakan tidak meminum
air laut dan tetep di permukaan air untuk bernapas
o Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap
rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan
keadaan tenang.
Setelah Gelombang Tsunami
Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai sekitar kita setelah tsunami
melanda. Janganlah larut dalam suasana itu, usahakan untuk tetap tenang
dan kuatkan hati Anda untuk menghadapi kenyataan. Setelah air surut, Anda
mungkin berniat untuk kembali ke rumah, namun ikuti imbauan regu penyelamat
dan jangan melewati jalan-jalan yang rusak.
Jika Anda telah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadai
jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa
mengecek anggota keluarga Anda satu per satu. Hindari instalasi dan
kabel listrik untuk menghindari sengatan listrik. Sesudah bencana tsunami
banyak orang yang mengalami tekanan fisik maupun mental. Berikanlah
dukungan pada keluarga dan teman-teman Anda, terutama yang
mengalami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan dan kehilangan.
Jagalah kesehatan Anda sendiri dengan pola makan yang baik dan
istirahat yang cukup, sehingga Anda dapat membantu orang lain.
Sistem Peringatan Dini Tsunami di
Indonesia
Di Indonesia, informasi terkait sistem peringatan dini tsunami
dikeluarkan oleh pemerintah melalui pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG). Untuk itu, BMKG memiliki sistem peringatan dini tsunami
yang disebut InaTEWS atau Indonesia Tsunami Early Warning System.
Melansir situs resminya, InaTEWS kemudian berjalan dan berkembang
sebagai Tsunami Service Provider (TSP), yaitu sistem peringatan dini
tsunami untuk wilayah samudra Hindia bersama dengan Incois (India) dan
BOM (Australia).
Mekanisme Sistem Peringatan Dini Tsunami
Melansir BPBD, penerapan sistem peringatan dini tsunami di
Indonesia agar mampu berjalan secara efektif dan optimal maka
perlu peran serta yang menyeluruh. Mulai dari masyarakat,
pemerintah, dan instansi-instansi terkait. Untuk itu maka perlu
dipahami pula mekanisme alur sistem peringatan dini tsunami di
Indonesia.
Mekanisme sistem alur peringatan dini Tsunami di Indonesia
Peringatan dini tsunami dikeluarkan pertama kali secara resmi
oleh BMKG, hal ini berdasarkan hasil analisis akan terjadinya
tsunami BMKG menyebarluaskan informasi peringatan dini tsunami
kepada masyarakat hingga berbagai institusi perantara terkait
melalui berbagai media komunikasiSelain itu, BMKG memiliki prosedur
standar dalam menyampaikan peringatan dini ke berbagai institusi
perantara tersebut di atas, dimana dalam penyampaian peringatan
dini di bagi menjadi 4 tahap.
Adapun 4 tahapan peringatan dini tsunami oleh BMKG
yaitu:
Peringatan Dini
1
Peringatan Dini
2
Peringatan Dini
3
Peringatan Dini
4
Memuat informasi parameter gempa, waktu
terjadi, posisi episenter (lintang, bujur),
kedalaman, kekuatan, skala intensitas di
beberapa lokasi, dan potensi tidak terjadi/
terjadi tsunami, serta tingkat ancaman
tsunami
Peringatan
Dini 1
Memuat informasi perkiraan ketinggian landaan
tsunami serta prakiraan waktu dan kawasan
yang akan terlanda tsunami
Peringatan
Dini 2
Memuat informasi kondisi kejadian tsunami
pada daerah-daerah lain yang terlanda
tsunami
Peringatan
Dini 3
Memuat informasi bahaya tsunami sudah
berakhi
Peringatan
Dini 4
 ingkat Peringatan AWAS: Tinggi gelombang lebih dari 3 meter,
maka perlu melakukan evakuasi massal sesuai dengan jalur
evakuasi yang telah ditentukan menuju tempat penyelamatan.
 Tingkat Peringatan SIAGA: Tinggi gelombang 0 ,5-3 meer,
maka perlu melakukan evakuasi masyarakat di sekitar wilayah
pantai menuju tempat yang diperkirakan aman dari tsunami.
 Tingkat Peringatan WASPADA: Tinggi gelombang 0-0,5 meter,
maka yang perlu dilakukan adalah menjauhi pantai.
Sedangkan tingkat peringatan dini Tsunami oleh
BMKG beserta sarannya adalah sebagai berikut:
Melansir situs BMKG, langkah tanggap yang perlu dilakukan ketika
memperoleh informasi peringatan dini tsunami adalah untuk segera melakukan
evakuasi menuju tempat evakuasi sementara (TES). Tempat aman yang sudah
ditetapkan sebagai lokasi evakuasi tsunami, seperti dataran tinggi,
dataran/hamparan yang jauh dari pantai, atau gedung/bangunan yang sudah
disepakati sebagai tempat evakuasi yang aman.Setelah ancaman tsunami
berakhir, maka dengan arahan dan petunjuk dari pihak berwenang,
masyarakat dapat pindah menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA), atau jika
tidak terjadi tsunami masyarakat bisa kembali ke rumah.
Langkah Tanggap Peringatan Dini Tsunami
 Sistem peringatan dini tsunami adalah
fasilitas pendeteksian kejadian bencana
alam tsunami untuk memberikan peringatan
dini sebelum bencana alam tsunami datang
atau melanda. Sistem ini menggunakan
peralatan teknologi tinggi sebagai alat
atau sarana untuk memonitor kapan dan
di mana bencana alam tsunami itu akan
terjadi.
 Menurut Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD), tujuan sistem
peringatan dini tsunami adalah agar
masyarakat khususnya di wilayah rawan
bencana tsunami masih memiliki waktu
untuk melakukan evakuasi atau
penyelamatan diri ke wilayah yang
lebih aman dari bencana tersebut. Hal
ini juga mampu meminimalisir jumlah
korban yang kemungkinan terjadi.
Sistem Peringatan Dini
Tsunami
A
C
B
Peringatan dini tsunami akan diberikan oleh pemerintah melalui
sistem pendeteksian dini, dan diinformasikan secara cepat ke
wilayah terdampak.
Peringatan Dini Tsunami
Sekarang banyak kawasan yang sudah dilengkapi dengan sirene
tsunami yang dipasang di area pantai dan dapat
memperingatkan warga ketika terjadi anomali gelombang laut.
Sirene Tsunami
Terlepas dari peringatan dini dan sirene tsunami, sudah
menjadi kebutuhan bagi daerah pesisir memiliki peta evakuasi
sebagai materi bahan edukasi warga lokal bagaimana cara
mempersiapkan diri saat terjadi bencana.
Peta Tsunami
Provinsi Sumatera Barat secara astronomis terletak antara 0o
54’ Lintang Utara dan 3o 30’ Lintang Selatan dan antara 98o 36’ -
101o 53’ Bujur Timur. Sumatera Barat terletak di pesisir barat
bagian tengah pulau Sumatera dan mempunyai luas wilayah sekitar
42,01 ribu Km2 . Provinsi Sumatera Barat berbatasan langsung
dengan Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, Provinsi Jambi,
Provinsi Bengkulu dan Samudera Indonesia.
1. Letak Geografi
Geografi sumatera barat
Pulau Sumatra merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang
memiliki kondisi geologis yang cukup rumit. Pulau ini membujur dari
barat laut ke arah tenggara dan terletak pada zona subduksi
antara dua lempeng besar di dunia, yaitu lempeng Indo-Australia
di selatan dan lempeng Eurasia di sebelah utara
2. Sifat geologis
Dalam catatan sejarah, Tsunami di Padang
pernah terjadi sebanyak dua kali.Tsunami di Padang
yang pernah tercatat itu terjadi pada tahun
1797, serta pada tahun. Kedua tsunami ini
tergolong besar dan menghantam perairan Sumatra
Barat dan Bengkulu. Bahkan pada tahun 1833,
tsunami tidak hanya menghantam Padang dan Pulau
Sumatera, tapi juga menghantam sejumlah negara di
dunia.
Sejarah tsunami di sumatera barat
Dari naskah asli catatan sejarah gempa, kejadian
gempa waktu itu terjadi pada 10 Februari 1797
sekitar pukul 22.00 WIB. Tidak diketahui pasti berapa
kekuatan gempa waktu itu. Namun perkiraannya
berkisar M=8,3 hingga M=8,7. Sumber gempa itu
berasal dari zona megathrust Segmen Mentawai. Kota
Padang saat itu berjarak sekitar 184 kilometer dari
pusat gempa.
1. Tsunami Padang 1797
Menurut catatan Du Puy (1845) lama guncangan
gempa yang terasa di Padang adalah satu menit.Gempa
itu menyebabkan banyak rumah warga yang roboh. Tak
lama setelah gempa, air Sungai Batang Arau mendadak
kering dan tepian sungai dipenuhi oleh ikan. Setelah
itu, terjadi tsunami dahsyat.Akibat tsunami itu, kapal
asal Inggris berbobot 150 ton yang ditambatkan di
sekitar Sungai Batang Arau, terseret hingga satu
kilometer dan terdampar di Pasar Burung.
Dalam laporan Du Puy, kapal itu juga menabrak sebuah
rumah batu dan dua rumah kayu yang hancur.Du Puy juga
melaporkan, satu bangunan gudang di residen di tepi sungai
terangkat dan tersapu tsunami hingga kawasan Kampung Cina. Di
kawasan Pantai Air Manis, Du Puy melaporkan banyak rumah
warga yang terendam air.Pagi harinya setelah gempa, banyak
warga di kawasan Pantai Air Manis yang ditemukan meninggal
dunia di atas ranting-ranting pohon. Danny Hilman memperkirakan
tsunami yang menerjang Kota Padang itu ketinggian maksimumnya
mencapai 5-10 meter.
2. Tsunami Padang 1833
Kota Padang juga pernah terjadi tsunami pada tahun 1833,
tepatnya pada tanggal 25 November 1833. Tsunami itu terjadi pada
malam hari setelah terjadinya gempa sekitar pukul 20.00 WIB.
Kekuatan gempa tersebut berkisar M=8,8 hingga M=9,2 yang berpusat
di pantai barat Sumatera. Kuatnya gempa itu memicu terjadinya
tsunami yang juga menerjang beberapa negara di dunia. Namun tidak
ada catatan pasti berapa korban jiwa akibat terdampak gempa dan
tsunami tersebut. Warga Padang merasakan guncangan gempa itu
sekitar 3-5 menit. Danny Hilman menyebut, tsunami mencapai
ketinggian 3-4 meter di Pantai Padang.Tsunami itu menyapu wilayah
pantai sampai beberapa ratus meter ke darat.
3. Tsunami Aceh
Tsunami Aceh adalah salah satu bencana alam terburuk dan
besar di Indonesia. Bencana alam Tsunami Aceh menelan korban
hingga ratusan ribu jiwa. Tsunami terjadi setelah Aceh lebih
dulu terkena gempa berkekuatan 9,2 SR pukul 08.58. Setelah
gempa terjadi, tidak ada yang menduga akan datang gelombang
laut besar setinggi 30 meter yang menghantam Kota Aceh.
Tsunami Aceh terjadi pada hari Minggu, 26 Desember 2004
silam.Sekitar pukul 07.50 WIB, kawasan Aceh bagian barat dan
sekitarnya merasakan guncangan gempa sebesar 9,1 hingga 9,3
SR berpusat di 20-25 kilometer barat daya Sumatera.
Tidak berselang lama, warga di pesisir pantai
melihat air laut menjadi surut dan garis pantai
mundur hingga ratusan meter.Tak sampai beberapa
menit, tiba-tiba datang gelombang besar setinggi
kurang lebih 30 meter yang menyapu pantai
barat Sumatera dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.Diperkirakan gelombang tsunami ini
menyapu bersih daratan dengan kecepatan
mencapai 800 km per jam.
1. Bangun infrastruktur yang tahan tsunami
Konstruksi bangunan harus memenuhi standar khusus sehingga
tahan goncangan saat terjadi gempa bumi dan menjaga
terjadinya kerusakan parah.
2. Menjaga hutan mangrove di tepi pantai
Hutan mangrove merupakan jenis tumbuhan yang memiliki
peran penting bagi perlindungan pantai dari gelombang dan
air pasang yang bisa merusak.
Tindakan Mitigasi untuk Mengurangi
Risiko Tsunami
3. Menerapkan sistem evakuasi
Buah hasil dari adanya program peta evakuasi yang
dipraktekkan secara massal akan membuat warga lebih siap
menghadapi situasi penuh tekanan demi keselamatannya dan
keluarganya.
4. Sosialisasi kepada masyarakat tentang tsunami
Sosialisasi tentang bencana penting dilakukan secara berkala
oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri agar kesadaran
warga lebih meningkat agar menghindari hal-hal yang
membahayakan dalam situasi genting.
Tsunami dalam ilmu
fisika
Proses Terjadinya Tsunami Secara
Fisika
Tahukah kalian bagaimana terjadinya tsunami? Tsunami merupakan gelombang
pasang yang terjadi akibat gempa bumi (earthquake) dangkal di dasar laut.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya karena adanya gangguan
(disturbance) yang diakibatkan oleh pergeserean lempeng yang mengakibatkan
gempa bumi, letusan gunung berapi, tumbukan atau jatuhnya benda-benda
langit, longsoran di laut dalam skala besar. Hal ini mengakibatkan terjadi
perubahan dalam dasar laut. Dasar laut bergerak secara mendadak dengan
disertai perpindahan partikel secara vertical karena dasar laut naik turun
secara tiba-tiba (biasanya karena pergeseran lempeng).
Selanjutnya yang terjadi adalah
keseimbangan air laut yang berada di
atas dasar laut tadi terganggu,
akibatnya muncul aliran energi laut di
permukaan yang bisa menjadi gelombang
yang cukup tingggi dan besar serta
bersifat merusak jika sampai ke bibir
pantai.
Secara Fisika ciri gekombang tsunami adalah waktu
rambat gelombangnya lebih lama dibandingkan dengan gelombang
seismik untuk menempuh jarak yang sama. Selain itu gelombang
tsunami juga memiliki kecepatan yang lebih besar saat
merambat di samudra dan energi yang dilepas atau terserap
sangat kecil. Energi yang tinggi inilah yang menjadikan
gelombang tsunami bersifat merusak saat mencapai pantai.
Sifat lainnya dari gelombang tsunami adalah bahwa ternyata besarnya
energi gelombang ini tergantung dengan kedalaman air. Bayangkan, kecepatan
gelombang ini bisa mencapai 800-100 km/ jam di laut yang dalam dan
terbuka. Akan tetapi ketinggian gelombang tsunami di lautan dalam hanya
mencapai 30-60 cm, dan panjang gelombang yang besar yakni ratusan
kilometer. Sehingga sangat susah sekali dibedakan dengan gelombang laut
biasa, hal ini terbukti dengan tidak dapat dirasakan oleh kapal-kapal yang
sedang berhenti di tengah samudra. Pergerakan gelombang tsunami terjadi
pada semua bagian partikel air, mulai dari bawah dasar laut sampai ke
permukaan.
Saat gelombang tsunami sampai pada peraian lebih
dnagkal, kecepatan gelombang menurun padahal energinya tetap besar, maka
ketinggian gelombang meningkat drastis. Selain itu energinya juga masih
mampu menghanyutkan benda-benda yang dilewatinya. Bayangkan saja,
ketinggian gelombang tsunami 70 cm masih bisa menghanyutkan orang.
TERIMA
KASIH
PERTANYAAN
1. NAMA :

More Related Content

Similar to TSUNAMI PADANG

Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004dikiiiey
 
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)rifqimuammar
 
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganN Kurniawaty
 
Mitigasi bencana haikal rafi adrian
Mitigasi bencana haikal rafi adrianMitigasi bencana haikal rafi adrian
Mitigasi bencana haikal rafi adrianAdrianJunor
 
Eartquake disaster.pptx
Eartquake disaster.pptxEartquake disaster.pptx
Eartquake disaster.pptxdonny52
 
Daerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaDaerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaNusantara Cimenyan
 
Bangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan GempaBangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan Gempaafifsalim12
 
Pencegahan Terhadap bencana
Pencegahan Terhadap bencanaPencegahan Terhadap bencana
Pencegahan Terhadap bencanaAlvennryu
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxabqary1107
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxdesyomaolidya
 
Bab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamBab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamemri3
 
Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1
Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1
Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1RepublikaDigital
 
Bencana alam dan penanggulangannya
Bencana alam dan penanggulangannya Bencana alam dan penanggulangannya
Bencana alam dan penanggulangannya Robby Yumendra
 
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptx
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptxP3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptx
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptxnadyaanggara
 
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxKELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxIMDigital
 

Similar to TSUNAMI PADANG (20)

Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004
 
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
 
Mitigasi bencana haikal rafi adrian
Mitigasi bencana haikal rafi adrianMitigasi bencana haikal rafi adrian
Mitigasi bencana haikal rafi adrian
 
Eartquake disaster.pptx
Eartquake disaster.pptxEartquake disaster.pptx
Eartquake disaster.pptx
 
Daerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaDaerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesia
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Bangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan GempaBangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan Gempa
 
Pencegahan Terhadap bencana
Pencegahan Terhadap bencanaPencegahan Terhadap bencana
Pencegahan Terhadap bencana
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
Bab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamBab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alam
 
Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1
Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1
Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Bencana alam dan penanggulangannya
Bencana alam dan penanggulangannya Bencana alam dan penanggulangannya
Bencana alam dan penanggulangannya
 
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptx
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptxP3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptx
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptx
 
Fisika - tsunami
Fisika - tsunamiFisika - tsunami
Fisika - tsunami
 
Kesadaran geologi
Kesadaran geologiKesadaran geologi
Kesadaran geologi
 
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxKELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

TSUNAMI PADANG

  • 1. TSUNAMI Disusun Oleh : Agnes Sulvayenti NIM: 2130001 Gina Monica NIM: 2130008
  • 2. Apa Itu Tsunami? Definisi Tsunami Tsunami adalah gelombang besar yang disebabkan oleh gangguan yang terjadi di dasar laut seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, longsor dan lainnya.
  • 3. Proses Terbentuknya Tsunami Gangguan yang terjadi di dasar laut merambat dan terjadi gelombang yang menyebar ke segala arah dan dengan jarak yang lebih jauh, gelombang ini tumbuh menjadi suatu tsunami.
  • 4. Tanah longsor, runtuhnya lereng perbukitan yang tumbuh di tepi laut, letusan gunung dan aktivitas tektonik di dasar laut seperti gempa bumi. Faktor-Faktor Pemicu Terjadinya Tsunami
  • 5. Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar yang berpotensi tsunami. Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan surut melewati garis pantai normal dan biasanya akan tercium juga aroma garam yang menyengat. o Jika Anda tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang aman jika tsunami terjadi. Seperti jalur tercepat ke tempat tinggi yang tidak terjangkau oleh gelombang tsunami atau pilihlah gedung tinggi (minimal 3 lantai) dengan kontruksi yang kuat. Hal yang harus di lakukan dalam menghadapi Tsunami
  • 6. o Waspadalah selalu karena bencana tsunami akan datang secara tiba-tiba. Saat Tsunami Datang o Janganlah panik. Anda harus bertindak cepat saat tsunami datang. Kepanikan akan menghambat Anda untuk berpikir dengan jernih dalam mencari jalan keluar. o Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika Anda tidak mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi.
  • 7. o Jika Anda yakin bahwa tanda-tanda yang Anda temui adalah tanda-tanda terjadinya gelombang tsunami, peringatkan semua orang. Ajaklah keluarga dan orang-orang sekitarmu ikut menyelamatkan diri. o Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang konstruksinya kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan tua. Berlindunglah di lantai yang aman, dan tunggu hingga keadaan membaik. o Jika gelombang tsunami menghanyutkan Anda, carilah benda-benda terapung yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Usahakan tidak meminum air laut dan tetep di permukaan air untuk bernapas
  • 8. o Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan keadaan tenang. Setelah Gelombang Tsunami Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai sekitar kita setelah tsunami melanda. Janganlah larut dalam suasana itu, usahakan untuk tetap tenang dan kuatkan hati Anda untuk menghadapi kenyataan. Setelah air surut, Anda mungkin berniat untuk kembali ke rumah, namun ikuti imbauan regu penyelamat dan jangan melewati jalan-jalan yang rusak.
  • 9. Jika Anda telah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluarga Anda satu per satu. Hindari instalasi dan kabel listrik untuk menghindari sengatan listrik. Sesudah bencana tsunami banyak orang yang mengalami tekanan fisik maupun mental. Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-teman Anda, terutama yang mengalami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan dan kehilangan. Jagalah kesehatan Anda sendiri dengan pola makan yang baik dan istirahat yang cukup, sehingga Anda dapat membantu orang lain.
  • 10. Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia Di Indonesia, informasi terkait sistem peringatan dini tsunami dikeluarkan oleh pemerintah melalui pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Untuk itu, BMKG memiliki sistem peringatan dini tsunami yang disebut InaTEWS atau Indonesia Tsunami Early Warning System. Melansir situs resminya, InaTEWS kemudian berjalan dan berkembang sebagai Tsunami Service Provider (TSP), yaitu sistem peringatan dini tsunami untuk wilayah samudra Hindia bersama dengan Incois (India) dan BOM (Australia).
  • 11. Mekanisme Sistem Peringatan Dini Tsunami Melansir BPBD, penerapan sistem peringatan dini tsunami di Indonesia agar mampu berjalan secara efektif dan optimal maka perlu peran serta yang menyeluruh. Mulai dari masyarakat, pemerintah, dan instansi-instansi terkait. Untuk itu maka perlu dipahami pula mekanisme alur sistem peringatan dini tsunami di Indonesia.
  • 12. Mekanisme sistem alur peringatan dini Tsunami di Indonesia Peringatan dini tsunami dikeluarkan pertama kali secara resmi oleh BMKG, hal ini berdasarkan hasil analisis akan terjadinya tsunami BMKG menyebarluaskan informasi peringatan dini tsunami kepada masyarakat hingga berbagai institusi perantara terkait melalui berbagai media komunikasiSelain itu, BMKG memiliki prosedur standar dalam menyampaikan peringatan dini ke berbagai institusi perantara tersebut di atas, dimana dalam penyampaian peringatan dini di bagi menjadi 4 tahap.
  • 13. Adapun 4 tahapan peringatan dini tsunami oleh BMKG yaitu: Peringatan Dini 1 Peringatan Dini 2 Peringatan Dini 3 Peringatan Dini 4
  • 14. Memuat informasi parameter gempa, waktu terjadi, posisi episenter (lintang, bujur), kedalaman, kekuatan, skala intensitas di beberapa lokasi, dan potensi tidak terjadi/ terjadi tsunami, serta tingkat ancaman tsunami Peringatan Dini 1
  • 15. Memuat informasi perkiraan ketinggian landaan tsunami serta prakiraan waktu dan kawasan yang akan terlanda tsunami Peringatan Dini 2
  • 16. Memuat informasi kondisi kejadian tsunami pada daerah-daerah lain yang terlanda tsunami Peringatan Dini 3
  • 17. Memuat informasi bahaya tsunami sudah berakhi Peringatan Dini 4
  • 18.  ingkat Peringatan AWAS: Tinggi gelombang lebih dari 3 meter, maka perlu melakukan evakuasi massal sesuai dengan jalur evakuasi yang telah ditentukan menuju tempat penyelamatan.  Tingkat Peringatan SIAGA: Tinggi gelombang 0 ,5-3 meer, maka perlu melakukan evakuasi masyarakat di sekitar wilayah pantai menuju tempat yang diperkirakan aman dari tsunami.  Tingkat Peringatan WASPADA: Tinggi gelombang 0-0,5 meter, maka yang perlu dilakukan adalah menjauhi pantai. Sedangkan tingkat peringatan dini Tsunami oleh BMKG beserta sarannya adalah sebagai berikut:
  • 19. Melansir situs BMKG, langkah tanggap yang perlu dilakukan ketika memperoleh informasi peringatan dini tsunami adalah untuk segera melakukan evakuasi menuju tempat evakuasi sementara (TES). Tempat aman yang sudah ditetapkan sebagai lokasi evakuasi tsunami, seperti dataran tinggi, dataran/hamparan yang jauh dari pantai, atau gedung/bangunan yang sudah disepakati sebagai tempat evakuasi yang aman.Setelah ancaman tsunami berakhir, maka dengan arahan dan petunjuk dari pihak berwenang, masyarakat dapat pindah menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA), atau jika tidak terjadi tsunami masyarakat bisa kembali ke rumah. Langkah Tanggap Peringatan Dini Tsunami
  • 20.  Sistem peringatan dini tsunami adalah fasilitas pendeteksian kejadian bencana alam tsunami untuk memberikan peringatan dini sebelum bencana alam tsunami datang atau melanda. Sistem ini menggunakan peralatan teknologi tinggi sebagai alat atau sarana untuk memonitor kapan dan di mana bencana alam tsunami itu akan terjadi.  Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tujuan sistem peringatan dini tsunami adalah agar masyarakat khususnya di wilayah rawan bencana tsunami masih memiliki waktu untuk melakukan evakuasi atau penyelamatan diri ke wilayah yang lebih aman dari bencana tersebut. Hal ini juga mampu meminimalisir jumlah korban yang kemungkinan terjadi.
  • 22. Peringatan dini tsunami akan diberikan oleh pemerintah melalui sistem pendeteksian dini, dan diinformasikan secara cepat ke wilayah terdampak. Peringatan Dini Tsunami
  • 23. Sekarang banyak kawasan yang sudah dilengkapi dengan sirene tsunami yang dipasang di area pantai dan dapat memperingatkan warga ketika terjadi anomali gelombang laut. Sirene Tsunami
  • 24. Terlepas dari peringatan dini dan sirene tsunami, sudah menjadi kebutuhan bagi daerah pesisir memiliki peta evakuasi sebagai materi bahan edukasi warga lokal bagaimana cara mempersiapkan diri saat terjadi bencana. Peta Tsunami
  • 25. Provinsi Sumatera Barat secara astronomis terletak antara 0o 54’ Lintang Utara dan 3o 30’ Lintang Selatan dan antara 98o 36’ - 101o 53’ Bujur Timur. Sumatera Barat terletak di pesisir barat bagian tengah pulau Sumatera dan mempunyai luas wilayah sekitar 42,01 ribu Km2 . Provinsi Sumatera Barat berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu dan Samudera Indonesia. 1. Letak Geografi Geografi sumatera barat
  • 26. Pulau Sumatra merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang memiliki kondisi geologis yang cukup rumit. Pulau ini membujur dari barat laut ke arah tenggara dan terletak pada zona subduksi antara dua lempeng besar di dunia, yaitu lempeng Indo-Australia di selatan dan lempeng Eurasia di sebelah utara 2. Sifat geologis
  • 27. Dalam catatan sejarah, Tsunami di Padang pernah terjadi sebanyak dua kali.Tsunami di Padang yang pernah tercatat itu terjadi pada tahun 1797, serta pada tahun. Kedua tsunami ini tergolong besar dan menghantam perairan Sumatra Barat dan Bengkulu. Bahkan pada tahun 1833, tsunami tidak hanya menghantam Padang dan Pulau Sumatera, tapi juga menghantam sejumlah negara di dunia. Sejarah tsunami di sumatera barat
  • 28. Dari naskah asli catatan sejarah gempa, kejadian gempa waktu itu terjadi pada 10 Februari 1797 sekitar pukul 22.00 WIB. Tidak diketahui pasti berapa kekuatan gempa waktu itu. Namun perkiraannya berkisar M=8,3 hingga M=8,7. Sumber gempa itu berasal dari zona megathrust Segmen Mentawai. Kota Padang saat itu berjarak sekitar 184 kilometer dari pusat gempa. 1. Tsunami Padang 1797
  • 29. Menurut catatan Du Puy (1845) lama guncangan gempa yang terasa di Padang adalah satu menit.Gempa itu menyebabkan banyak rumah warga yang roboh. Tak lama setelah gempa, air Sungai Batang Arau mendadak kering dan tepian sungai dipenuhi oleh ikan. Setelah itu, terjadi tsunami dahsyat.Akibat tsunami itu, kapal asal Inggris berbobot 150 ton yang ditambatkan di sekitar Sungai Batang Arau, terseret hingga satu kilometer dan terdampar di Pasar Burung.
  • 30. Dalam laporan Du Puy, kapal itu juga menabrak sebuah rumah batu dan dua rumah kayu yang hancur.Du Puy juga melaporkan, satu bangunan gudang di residen di tepi sungai terangkat dan tersapu tsunami hingga kawasan Kampung Cina. Di kawasan Pantai Air Manis, Du Puy melaporkan banyak rumah warga yang terendam air.Pagi harinya setelah gempa, banyak warga di kawasan Pantai Air Manis yang ditemukan meninggal dunia di atas ranting-ranting pohon. Danny Hilman memperkirakan tsunami yang menerjang Kota Padang itu ketinggian maksimumnya mencapai 5-10 meter.
  • 31. 2. Tsunami Padang 1833 Kota Padang juga pernah terjadi tsunami pada tahun 1833, tepatnya pada tanggal 25 November 1833. Tsunami itu terjadi pada malam hari setelah terjadinya gempa sekitar pukul 20.00 WIB. Kekuatan gempa tersebut berkisar M=8,8 hingga M=9,2 yang berpusat di pantai barat Sumatera. Kuatnya gempa itu memicu terjadinya tsunami yang juga menerjang beberapa negara di dunia. Namun tidak ada catatan pasti berapa korban jiwa akibat terdampak gempa dan tsunami tersebut. Warga Padang merasakan guncangan gempa itu sekitar 3-5 menit. Danny Hilman menyebut, tsunami mencapai ketinggian 3-4 meter di Pantai Padang.Tsunami itu menyapu wilayah pantai sampai beberapa ratus meter ke darat.
  • 32. 3. Tsunami Aceh Tsunami Aceh adalah salah satu bencana alam terburuk dan besar di Indonesia. Bencana alam Tsunami Aceh menelan korban hingga ratusan ribu jiwa. Tsunami terjadi setelah Aceh lebih dulu terkena gempa berkekuatan 9,2 SR pukul 08.58. Setelah gempa terjadi, tidak ada yang menduga akan datang gelombang laut besar setinggi 30 meter yang menghantam Kota Aceh. Tsunami Aceh terjadi pada hari Minggu, 26 Desember 2004 silam.Sekitar pukul 07.50 WIB, kawasan Aceh bagian barat dan sekitarnya merasakan guncangan gempa sebesar 9,1 hingga 9,3 SR berpusat di 20-25 kilometer barat daya Sumatera.
  • 33. Tidak berselang lama, warga di pesisir pantai melihat air laut menjadi surut dan garis pantai mundur hingga ratusan meter.Tak sampai beberapa menit, tiba-tiba datang gelombang besar setinggi kurang lebih 30 meter yang menyapu pantai barat Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.Diperkirakan gelombang tsunami ini menyapu bersih daratan dengan kecepatan mencapai 800 km per jam.
  • 34. 1. Bangun infrastruktur yang tahan tsunami Konstruksi bangunan harus memenuhi standar khusus sehingga tahan goncangan saat terjadi gempa bumi dan menjaga terjadinya kerusakan parah. 2. Menjaga hutan mangrove di tepi pantai Hutan mangrove merupakan jenis tumbuhan yang memiliki peran penting bagi perlindungan pantai dari gelombang dan air pasang yang bisa merusak. Tindakan Mitigasi untuk Mengurangi Risiko Tsunami
  • 35. 3. Menerapkan sistem evakuasi Buah hasil dari adanya program peta evakuasi yang dipraktekkan secara massal akan membuat warga lebih siap menghadapi situasi penuh tekanan demi keselamatannya dan keluarganya. 4. Sosialisasi kepada masyarakat tentang tsunami Sosialisasi tentang bencana penting dilakukan secara berkala oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri agar kesadaran warga lebih meningkat agar menghindari hal-hal yang membahayakan dalam situasi genting.
  • 37. Proses Terjadinya Tsunami Secara Fisika Tahukah kalian bagaimana terjadinya tsunami? Tsunami merupakan gelombang pasang yang terjadi akibat gempa bumi (earthquake) dangkal di dasar laut. Penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya karena adanya gangguan (disturbance) yang diakibatkan oleh pergeserean lempeng yang mengakibatkan gempa bumi, letusan gunung berapi, tumbukan atau jatuhnya benda-benda langit, longsoran di laut dalam skala besar. Hal ini mengakibatkan terjadi perubahan dalam dasar laut. Dasar laut bergerak secara mendadak dengan disertai perpindahan partikel secara vertical karena dasar laut naik turun secara tiba-tiba (biasanya karena pergeseran lempeng).
  • 38. Selanjutnya yang terjadi adalah keseimbangan air laut yang berada di atas dasar laut tadi terganggu, akibatnya muncul aliran energi laut di permukaan yang bisa menjadi gelombang yang cukup tingggi dan besar serta bersifat merusak jika sampai ke bibir pantai.
  • 39. Secara Fisika ciri gekombang tsunami adalah waktu rambat gelombangnya lebih lama dibandingkan dengan gelombang seismik untuk menempuh jarak yang sama. Selain itu gelombang tsunami juga memiliki kecepatan yang lebih besar saat merambat di samudra dan energi yang dilepas atau terserap sangat kecil. Energi yang tinggi inilah yang menjadikan gelombang tsunami bersifat merusak saat mencapai pantai.
  • 40. Sifat lainnya dari gelombang tsunami adalah bahwa ternyata besarnya energi gelombang ini tergantung dengan kedalaman air. Bayangkan, kecepatan gelombang ini bisa mencapai 800-100 km/ jam di laut yang dalam dan terbuka. Akan tetapi ketinggian gelombang tsunami di lautan dalam hanya mencapai 30-60 cm, dan panjang gelombang yang besar yakni ratusan kilometer. Sehingga sangat susah sekali dibedakan dengan gelombang laut biasa, hal ini terbukti dengan tidak dapat dirasakan oleh kapal-kapal yang sedang berhenti di tengah samudra. Pergerakan gelombang tsunami terjadi pada semua bagian partikel air, mulai dari bawah dasar laut sampai ke permukaan. Saat gelombang tsunami sampai pada peraian lebih dnagkal, kecepatan gelombang menurun padahal energinya tetap besar, maka ketinggian gelombang meningkat drastis. Selain itu energinya juga masih mampu menghanyutkan benda-benda yang dilewatinya. Bayangkan saja, ketinggian gelombang tsunami 70 cm masih bisa menghanyutkan orang.