Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia dikelola oleh BMKG dan memberikan peringatan secara bertahap berdasarkan analisis potensi tsunami. Peringatan disampaikan ke masyarakat untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Sejarah mencatat terjadinya tsunami besar di Padang pada 1797 dan 1833 yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
2. Apa Itu Tsunami?
Definisi Tsunami
Tsunami adalah gelombang
besar yang disebabkan oleh
gangguan yang terjadi di dasar
laut seperti gempa bumi, letusan
gunung berapi, longsor dan
lainnya.
3. Proses Terbentuknya Tsunami
Gangguan yang terjadi di dasar
laut merambat dan terjadi gelombang
yang menyebar ke segala arah dan
dengan jarak yang lebih jauh,
gelombang ini tumbuh menjadi suatu
tsunami.
4. Tanah longsor, runtuhnya lereng perbukitan yang
tumbuh di tepi laut, letusan gunung dan aktivitas
tektonik di dasar laut seperti gempa bumi.
Faktor-Faktor Pemicu
Terjadinya Tsunami
5. Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar yang berpotensi
tsunami. Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan surut
melewati garis pantai normal dan biasanya akan tercium juga
aroma garam yang menyengat.
o Jika Anda tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke
tempat yang aman jika tsunami terjadi. Seperti jalur tercepat
ke tempat tinggi yang tidak terjangkau oleh gelombang tsunami
atau pilihlah gedung tinggi (minimal 3 lantai) dengan kontruksi
yang kuat.
Hal yang harus di lakukan
dalam menghadapi Tsunami
6. o Waspadalah selalu karena bencana tsunami akan datang secara
tiba-tiba.
Saat Tsunami Datang
o Janganlah panik. Anda harus bertindak cepat saat tsunami
datang. Kepanikan akan menghambat Anda untuk berpikir dengan
jernih dalam mencari jalan keluar.
o Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika Anda
tidak mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih
tinggi.
7. o Jika Anda yakin bahwa tanda-tanda yang Anda temui adalah tanda-tanda
terjadinya gelombang tsunami, peringatkan semua orang. Ajaklah keluarga
dan orang-orang sekitarmu ikut menyelamatkan diri.
o Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang konstruksinya
kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang
kelihatan rapuh dan tua. Berlindunglah di lantai yang aman, dan tunggu
hingga keadaan membaik.
o Jika gelombang tsunami menghanyutkan Anda, carilah benda-benda terapung
yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Usahakan tidak meminum
air laut dan tetep di permukaan air untuk bernapas
8. o Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap
rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan
keadaan tenang.
Setelah Gelombang Tsunami
Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai sekitar kita setelah tsunami
melanda. Janganlah larut dalam suasana itu, usahakan untuk tetap tenang
dan kuatkan hati Anda untuk menghadapi kenyataan. Setelah air surut, Anda
mungkin berniat untuk kembali ke rumah, namun ikuti imbauan regu penyelamat
dan jangan melewati jalan-jalan yang rusak.
9. Jika Anda telah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadai
jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa
mengecek anggota keluarga Anda satu per satu. Hindari instalasi dan
kabel listrik untuk menghindari sengatan listrik. Sesudah bencana tsunami
banyak orang yang mengalami tekanan fisik maupun mental. Berikanlah
dukungan pada keluarga dan teman-teman Anda, terutama yang
mengalami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan dan kehilangan.
Jagalah kesehatan Anda sendiri dengan pola makan yang baik dan
istirahat yang cukup, sehingga Anda dapat membantu orang lain.
10. Sistem Peringatan Dini Tsunami di
Indonesia
Di Indonesia, informasi terkait sistem peringatan dini tsunami
dikeluarkan oleh pemerintah melalui pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG). Untuk itu, BMKG memiliki sistem peringatan dini tsunami
yang disebut InaTEWS atau Indonesia Tsunami Early Warning System.
Melansir situs resminya, InaTEWS kemudian berjalan dan berkembang
sebagai Tsunami Service Provider (TSP), yaitu sistem peringatan dini
tsunami untuk wilayah samudra Hindia bersama dengan Incois (India) dan
BOM (Australia).
11. Mekanisme Sistem Peringatan Dini Tsunami
Melansir BPBD, penerapan sistem peringatan dini tsunami di
Indonesia agar mampu berjalan secara efektif dan optimal maka
perlu peran serta yang menyeluruh. Mulai dari masyarakat,
pemerintah, dan instansi-instansi terkait. Untuk itu maka perlu
dipahami pula mekanisme alur sistem peringatan dini tsunami di
Indonesia.
12. Mekanisme sistem alur peringatan dini Tsunami di Indonesia
Peringatan dini tsunami dikeluarkan pertama kali secara resmi
oleh BMKG, hal ini berdasarkan hasil analisis akan terjadinya
tsunami BMKG menyebarluaskan informasi peringatan dini tsunami
kepada masyarakat hingga berbagai institusi perantara terkait
melalui berbagai media komunikasiSelain itu, BMKG memiliki prosedur
standar dalam menyampaikan peringatan dini ke berbagai institusi
perantara tersebut di atas, dimana dalam penyampaian peringatan
dini di bagi menjadi 4 tahap.
13. Adapun 4 tahapan peringatan dini tsunami oleh BMKG
yaitu:
Peringatan Dini
1
Peringatan Dini
2
Peringatan Dini
3
Peringatan Dini
4
14. Memuat informasi parameter gempa, waktu
terjadi, posisi episenter (lintang, bujur),
kedalaman, kekuatan, skala intensitas di
beberapa lokasi, dan potensi tidak terjadi/
terjadi tsunami, serta tingkat ancaman
tsunami
Peringatan
Dini 1
15. Memuat informasi perkiraan ketinggian landaan
tsunami serta prakiraan waktu dan kawasan
yang akan terlanda tsunami
Peringatan
Dini 2
16. Memuat informasi kondisi kejadian tsunami
pada daerah-daerah lain yang terlanda
tsunami
Peringatan
Dini 3
18. ingkat Peringatan AWAS: Tinggi gelombang lebih dari 3 meter,
maka perlu melakukan evakuasi massal sesuai dengan jalur
evakuasi yang telah ditentukan menuju tempat penyelamatan.
Tingkat Peringatan SIAGA: Tinggi gelombang 0 ,5-3 meer,
maka perlu melakukan evakuasi masyarakat di sekitar wilayah
pantai menuju tempat yang diperkirakan aman dari tsunami.
Tingkat Peringatan WASPADA: Tinggi gelombang 0-0,5 meter,
maka yang perlu dilakukan adalah menjauhi pantai.
Sedangkan tingkat peringatan dini Tsunami oleh
BMKG beserta sarannya adalah sebagai berikut:
19. Melansir situs BMKG, langkah tanggap yang perlu dilakukan ketika
memperoleh informasi peringatan dini tsunami adalah untuk segera melakukan
evakuasi menuju tempat evakuasi sementara (TES). Tempat aman yang sudah
ditetapkan sebagai lokasi evakuasi tsunami, seperti dataran tinggi,
dataran/hamparan yang jauh dari pantai, atau gedung/bangunan yang sudah
disepakati sebagai tempat evakuasi yang aman.Setelah ancaman tsunami
berakhir, maka dengan arahan dan petunjuk dari pihak berwenang,
masyarakat dapat pindah menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA), atau jika
tidak terjadi tsunami masyarakat bisa kembali ke rumah.
Langkah Tanggap Peringatan Dini Tsunami
20. Sistem peringatan dini tsunami adalah
fasilitas pendeteksian kejadian bencana
alam tsunami untuk memberikan peringatan
dini sebelum bencana alam tsunami datang
atau melanda. Sistem ini menggunakan
peralatan teknologi tinggi sebagai alat
atau sarana untuk memonitor kapan dan
di mana bencana alam tsunami itu akan
terjadi.
Menurut Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD), tujuan sistem
peringatan dini tsunami adalah agar
masyarakat khususnya di wilayah rawan
bencana tsunami masih memiliki waktu
untuk melakukan evakuasi atau
penyelamatan diri ke wilayah yang
lebih aman dari bencana tersebut. Hal
ini juga mampu meminimalisir jumlah
korban yang kemungkinan terjadi.
22. Peringatan dini tsunami akan diberikan oleh pemerintah melalui
sistem pendeteksian dini, dan diinformasikan secara cepat ke
wilayah terdampak.
Peringatan Dini Tsunami
23. Sekarang banyak kawasan yang sudah dilengkapi dengan sirene
tsunami yang dipasang di area pantai dan dapat
memperingatkan warga ketika terjadi anomali gelombang laut.
Sirene Tsunami
24. Terlepas dari peringatan dini dan sirene tsunami, sudah
menjadi kebutuhan bagi daerah pesisir memiliki peta evakuasi
sebagai materi bahan edukasi warga lokal bagaimana cara
mempersiapkan diri saat terjadi bencana.
Peta Tsunami
25. Provinsi Sumatera Barat secara astronomis terletak antara 0o
54’ Lintang Utara dan 3o 30’ Lintang Selatan dan antara 98o 36’ -
101o 53’ Bujur Timur. Sumatera Barat terletak di pesisir barat
bagian tengah pulau Sumatera dan mempunyai luas wilayah sekitar
42,01 ribu Km2 . Provinsi Sumatera Barat berbatasan langsung
dengan Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, Provinsi Jambi,
Provinsi Bengkulu dan Samudera Indonesia.
1. Letak Geografi
Geografi sumatera barat
26. Pulau Sumatra merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang
memiliki kondisi geologis yang cukup rumit. Pulau ini membujur dari
barat laut ke arah tenggara dan terletak pada zona subduksi
antara dua lempeng besar di dunia, yaitu lempeng Indo-Australia
di selatan dan lempeng Eurasia di sebelah utara
2. Sifat geologis
27. Dalam catatan sejarah, Tsunami di Padang
pernah terjadi sebanyak dua kali.Tsunami di Padang
yang pernah tercatat itu terjadi pada tahun
1797, serta pada tahun. Kedua tsunami ini
tergolong besar dan menghantam perairan Sumatra
Barat dan Bengkulu. Bahkan pada tahun 1833,
tsunami tidak hanya menghantam Padang dan Pulau
Sumatera, tapi juga menghantam sejumlah negara di
dunia.
Sejarah tsunami di sumatera barat
28. Dari naskah asli catatan sejarah gempa, kejadian
gempa waktu itu terjadi pada 10 Februari 1797
sekitar pukul 22.00 WIB. Tidak diketahui pasti berapa
kekuatan gempa waktu itu. Namun perkiraannya
berkisar M=8,3 hingga M=8,7. Sumber gempa itu
berasal dari zona megathrust Segmen Mentawai. Kota
Padang saat itu berjarak sekitar 184 kilometer dari
pusat gempa.
1. Tsunami Padang 1797
29. Menurut catatan Du Puy (1845) lama guncangan
gempa yang terasa di Padang adalah satu menit.Gempa
itu menyebabkan banyak rumah warga yang roboh. Tak
lama setelah gempa, air Sungai Batang Arau mendadak
kering dan tepian sungai dipenuhi oleh ikan. Setelah
itu, terjadi tsunami dahsyat.Akibat tsunami itu, kapal
asal Inggris berbobot 150 ton yang ditambatkan di
sekitar Sungai Batang Arau, terseret hingga satu
kilometer dan terdampar di Pasar Burung.
30. Dalam laporan Du Puy, kapal itu juga menabrak sebuah
rumah batu dan dua rumah kayu yang hancur.Du Puy juga
melaporkan, satu bangunan gudang di residen di tepi sungai
terangkat dan tersapu tsunami hingga kawasan Kampung Cina. Di
kawasan Pantai Air Manis, Du Puy melaporkan banyak rumah
warga yang terendam air.Pagi harinya setelah gempa, banyak
warga di kawasan Pantai Air Manis yang ditemukan meninggal
dunia di atas ranting-ranting pohon. Danny Hilman memperkirakan
tsunami yang menerjang Kota Padang itu ketinggian maksimumnya
mencapai 5-10 meter.
31. 2. Tsunami Padang 1833
Kota Padang juga pernah terjadi tsunami pada tahun 1833,
tepatnya pada tanggal 25 November 1833. Tsunami itu terjadi pada
malam hari setelah terjadinya gempa sekitar pukul 20.00 WIB.
Kekuatan gempa tersebut berkisar M=8,8 hingga M=9,2 yang berpusat
di pantai barat Sumatera. Kuatnya gempa itu memicu terjadinya
tsunami yang juga menerjang beberapa negara di dunia. Namun tidak
ada catatan pasti berapa korban jiwa akibat terdampak gempa dan
tsunami tersebut. Warga Padang merasakan guncangan gempa itu
sekitar 3-5 menit. Danny Hilman menyebut, tsunami mencapai
ketinggian 3-4 meter di Pantai Padang.Tsunami itu menyapu wilayah
pantai sampai beberapa ratus meter ke darat.
32. 3. Tsunami Aceh
Tsunami Aceh adalah salah satu bencana alam terburuk dan
besar di Indonesia. Bencana alam Tsunami Aceh menelan korban
hingga ratusan ribu jiwa. Tsunami terjadi setelah Aceh lebih
dulu terkena gempa berkekuatan 9,2 SR pukul 08.58. Setelah
gempa terjadi, tidak ada yang menduga akan datang gelombang
laut besar setinggi 30 meter yang menghantam Kota Aceh.
Tsunami Aceh terjadi pada hari Minggu, 26 Desember 2004
silam.Sekitar pukul 07.50 WIB, kawasan Aceh bagian barat dan
sekitarnya merasakan guncangan gempa sebesar 9,1 hingga 9,3
SR berpusat di 20-25 kilometer barat daya Sumatera.
33. Tidak berselang lama, warga di pesisir pantai
melihat air laut menjadi surut dan garis pantai
mundur hingga ratusan meter.Tak sampai beberapa
menit, tiba-tiba datang gelombang besar setinggi
kurang lebih 30 meter yang menyapu pantai
barat Sumatera dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.Diperkirakan gelombang tsunami ini
menyapu bersih daratan dengan kecepatan
mencapai 800 km per jam.
34. 1. Bangun infrastruktur yang tahan tsunami
Konstruksi bangunan harus memenuhi standar khusus sehingga
tahan goncangan saat terjadi gempa bumi dan menjaga
terjadinya kerusakan parah.
2. Menjaga hutan mangrove di tepi pantai
Hutan mangrove merupakan jenis tumbuhan yang memiliki
peran penting bagi perlindungan pantai dari gelombang dan
air pasang yang bisa merusak.
Tindakan Mitigasi untuk Mengurangi
Risiko Tsunami
35. 3. Menerapkan sistem evakuasi
Buah hasil dari adanya program peta evakuasi yang
dipraktekkan secara massal akan membuat warga lebih siap
menghadapi situasi penuh tekanan demi keselamatannya dan
keluarganya.
4. Sosialisasi kepada masyarakat tentang tsunami
Sosialisasi tentang bencana penting dilakukan secara berkala
oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri agar kesadaran
warga lebih meningkat agar menghindari hal-hal yang
membahayakan dalam situasi genting.
37. Proses Terjadinya Tsunami Secara
Fisika
Tahukah kalian bagaimana terjadinya tsunami? Tsunami merupakan gelombang
pasang yang terjadi akibat gempa bumi (earthquake) dangkal di dasar laut.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya karena adanya gangguan
(disturbance) yang diakibatkan oleh pergeserean lempeng yang mengakibatkan
gempa bumi, letusan gunung berapi, tumbukan atau jatuhnya benda-benda
langit, longsoran di laut dalam skala besar. Hal ini mengakibatkan terjadi
perubahan dalam dasar laut. Dasar laut bergerak secara mendadak dengan
disertai perpindahan partikel secara vertical karena dasar laut naik turun
secara tiba-tiba (biasanya karena pergeseran lempeng).
38. Selanjutnya yang terjadi adalah
keseimbangan air laut yang berada di
atas dasar laut tadi terganggu,
akibatnya muncul aliran energi laut di
permukaan yang bisa menjadi gelombang
yang cukup tingggi dan besar serta
bersifat merusak jika sampai ke bibir
pantai.
39. Secara Fisika ciri gekombang tsunami adalah waktu
rambat gelombangnya lebih lama dibandingkan dengan gelombang
seismik untuk menempuh jarak yang sama. Selain itu gelombang
tsunami juga memiliki kecepatan yang lebih besar saat
merambat di samudra dan energi yang dilepas atau terserap
sangat kecil. Energi yang tinggi inilah yang menjadikan
gelombang tsunami bersifat merusak saat mencapai pantai.
40. Sifat lainnya dari gelombang tsunami adalah bahwa ternyata besarnya
energi gelombang ini tergantung dengan kedalaman air. Bayangkan, kecepatan
gelombang ini bisa mencapai 800-100 km/ jam di laut yang dalam dan
terbuka. Akan tetapi ketinggian gelombang tsunami di lautan dalam hanya
mencapai 30-60 cm, dan panjang gelombang yang besar yakni ratusan
kilometer. Sehingga sangat susah sekali dibedakan dengan gelombang laut
biasa, hal ini terbukti dengan tidak dapat dirasakan oleh kapal-kapal yang
sedang berhenti di tengah samudra. Pergerakan gelombang tsunami terjadi
pada semua bagian partikel air, mulai dari bawah dasar laut sampai ke
permukaan.
Saat gelombang tsunami sampai pada peraian lebih
dnagkal, kecepatan gelombang menurun padahal energinya tetap besar, maka
ketinggian gelombang meningkat drastis. Selain itu energinya juga masih
mampu menghanyutkan benda-benda yang dilewatinya. Bayangkan saja,
ketinggian gelombang tsunami 70 cm masih bisa menghanyutkan orang.