Insulin dan glukagon adalah hormon penting yang mengatur kadar glukosa darah dengan jalur anabolik dan katabolik. Insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan menyimpan glukosa, sementara glukagon meningkatkan kadar glukosa darah dengan mempromosikan produksi glukosa. Somatostatin menghambat sekresi insulin dan glukagon. Glukagon meningkatkan kadar glukosa darah melalui peningkatan glikogenolisis dan glukoneogenesis di hat
4. Insulin adalah hormon polipeptida yang terutama disekresikan oleh sel β di pulau
Langerhans pankreas. Hormon berpotensi berkoordinasi dengan glukagon untuk memodulasi
kadar glukosa darah; insulin bertindak melalui jalur anabolik, sedangkan glukagon melakukan
fungsi katabolik. Insulin mengatur kadar glukosa dalam aliran darah dan menginduksi
penyimpanan glukosa di hati, otot, dan jaringan adiposa, menghasilkan penambahan berat badan
secara keseluruhan.
5.
6. Somatostatin adalah peptida siklik yang terkenal karena efek pengaturannya yang kuat
di seluruh tubuh. Juga dikenal dengan nama hormon penghambat hormon pertumbuhan,
diproduksi di banyak lokasi, termasuk saluran gastrointestinal (GI), pankreas, hipotalamus, dan
sistem saraf pusat (SSP). Ada dua bentuk aktif peptida, dan panjangnya bervariasi masing-masing
pada empat belas asam amino dan dua puluh delapan asam amino. Kedua isoform memiliki
aktivitas yang tumpang tindih dan berbeda terutama dalam lokasi efeknya. Isoform yang lebih
pendek (14 asam amino) bekerja terutama di otak, sedangkan bentuk yang lebih panjang (28 asam
amino) beroperasi di saluran GI. Waktu paruhnya antara 1 hingga 3 menit.
7.
8. Mekanisme kerja glukagon berlawanan dengan insulin yaitu terjadi peningkatan
glikogenolisis, lipolisis dan glukoneogenesis. Pengaruh glukagon pada jaringan hati akan
menyebabkan peningkatan adenilat siklase membran, meningkatkan AMP siklik dan meningkatkan
fan meningkatkan fosforilase selanjutnya peningkatan metabolisme glikogenolisis dimana glikogen
dirubah menjadi glukosa. Somatostatin juga berperan dalam reaksi metabolisme tubuh. Keberadaan
somatostatin perpengaruh pada penurunan sekresi insulin dan glukagon.
9. Peran glukagon dalam metabolism meningkatkan kadar glukosa darah melalui
peningkatan pembentukan cAMP sehingga menstimulasi terjadinya glikogenolisis dan
glukoneogenesis. Glukagon bekerja terutama di hati, tempat hormon ini menimbulkan berbagai
efek pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Peran pada karbohidrat, mengakibatkan
peningkatan pembentukan dan pengeluaran glukosa oleh hati sehingga terjadi peningkatan kadar
glukosa darah. Glukagon menimbulkan efek hiperglikemik dengan menurunkan sintesis glikogen,
meningkatkan glikogenolisis, dan merangsang glukoneogenesis. Peran glukagon pada lemak,
mendorong hidrolisis lemak dan menghambat sintesis triasilgliserida. Glukagon dapat
meningkatkan ketogenesis di hati, meningkatkan asam lemak dalam pembentukan badan keton.
Peran glukagon pada molekul protein, yaitu menghambat sintesis protein dan meningkatkan
hidrolisis protein di hati. Glukagon menstimulasi terjadinya glukoneogenesis melalui mekanisme
metabolisme protein hati.
10.
11. Leptin disekresi oleh jaringan adiposa, terutama jaringan adiposa putih. Selain itu, leptin
juga diekspresikan di otot skelet, epitel kelenjar susu, plasenta, ovarium, lambung, sumsum tulang
dan otak. Peran leptin secara umum yaitu meregulasi homeostasis energi, fungsi neuroendokrin,
metabolisme, regulasi sistem imun dan metabolisme tulang yang sampai saat ini masih dalam
investigasi lebih lanjut. Sedangkan peran utama leptin secara fisiologis adalah menghambat rasa
lapar, meningkatkan pengeluaran energi dan thermogenesis.Leptin sebagai molekul sinyal akan
menyampaikan pesan ke otak mengenai status energi cadangan yang tersedia di dalam lemak
tubuh sehingga otak dapat mengintegrasikan sinyal metabolik tersebut untuk meregulasi
homeostasis energi dengan cara menghambat neuropeptida oreksigenik, menstimulasi
neuropeptida anoreksigenik dan thermogenesis.