Glikoneogenesis adalah proses sintesis glukosa dari sumber bukan karbohidrat. Proses ini terjadi terutama di hati untuk menjaga homeostasis glukosa dalam darah ketika tubuh tidak mendapat asupan makanan. Molekul substrat berasal dari pemecahan lipid, karbohidrat dan protein. Sistem kontrol glukosa melibatkan hormon insulin dan glukagon untuk menstabilkan kadar glukosa selama makan, puasa, dan kelaparan.
2. Member of Team
Liesna Lusyana Nur
P17331123708
Melani Yuda Putri
P17331123710
Rusmindar Diniyani
P17331123713
Vinka Sindika
P17331123715
3. GLIKONEOGENESIS
Definition
GLIKONEOGENESIS
S
i
n
t
e
s
i
s
a
t
a
u
P
e
m
b
e
n
t
u
k
a
n
B
a
r
u
G
l
u
k
o
s
a
Pembentukan/sintesis glukosa baru, yang bukan bahan baku
karbohidrat
Bahan baku: 1.Laktat (otot dan eritrosit/sel darah merah;
2.Asam amino (alanin dari degredasi protein pada saat
kelaparan); 3.Propionat (metabolisme asam lemak dan asam
amino); 4.Gliserol (degredasi lemak)
Sebagian besar terjadi di hati, meski bisa juga terjadi dalam
jumlah lebih kecil di ginjal dan usus kecil
Glukoneogenesis adalah proses kebalikan dari glikolisis,
yaitu pemecahan molekul glukosa menjadi komponen-
komponennya.
6. Utama: menjaga kestabilan glukosa dalam tubuh ketika tubuh tidak mendapatkan asupan
makanan amat penting karena beberapa jaringan tubuh hanya mengandalkan glukosa
sebagai sumber energinya.
Tubuh tetap mampu bekerja secara normal dalam kondisi minim energi.
Proses pembentukan glukosa dari zat non-karbohidrat juga membantu menghindarkan dari
gangguan kesehatan akibat kadar gula yang rendah.
Contoh: otak butuh sekitar 120 gram glukosa untuk dapat berfungsi selama 24 jam. Jika
otak tidak mendapatkan cukup glukosa, komunikasi antarsel saraf yang
mengatur kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat bisa mengalami
gangguan.
GLIKONEOGENESIS
Function
7. GLIKONEOGENESIS
Perlunya Jalur Sintetik
kadar glukosa darah harus tetap terjaga dalam kisaran 3–6 mmol salah satunya dengan sintesis
glukosa endogen (glukoneogenesis).
Skala Waktu
cadangan glikogen cepat habis, diimbangi dengan memproduksi glukosa dari sumber lain.
Substrat
Protein. Protein otot dipecah menjadi amino asam, beberapa di antaranya (asam amino
'glukogenik') berpartisipasi dalam glukoneogenesis
Lemak. Penyimpanan lemak yang dimobilisasi atau lemak yang dicerna ('triasilgliserol')
Karbohidrat. Glikolisis dalam kondisi anaerobik pada akhirnya menghasilkan laktat, yang dapat
diubah kembali menjadi piruvat oleh laktat dehidrogenase. Piruvat pada gilirannya adalah
substrat glukoneogenik.
Berbagai jenis molekul dapat terdegradasi untuk menyediakan substrat
dihidrolisis, melepaskan gliserol dan asam lemak dimana Gliserol memasuki glukoneogenesis.
Propionil KoA (produk oksidasi-b dari asam lemak ganjil) juga memasuki glukoneogenesis.
Namun, asam lemak sendiri tidak menimbulkan kenaikan menjadi glukosa.
8. SUMMARY
Glikoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukan) glukosa dari sumber bukan karbohidrat
Glikoneogenesis adalah jalur yang memakan energi: 6 ATP dikonsumsi per molekul glukosa
yang dihasilkan
Umumnya glikoneogenesis terjadi pada organ-organ yang membutuhkan glukosa dalam jumlah
banyak.
Sebagian besar reaksi glikoneogenesis terjadi di sitoplasma, tetapi dua reaksi terjadi di
mitokondria.
Molekul substrat berasal dari pemecahan dari lipid, karbohidrat dan protein.
Perbandingan glikogenolisis adalah 'lini pertama' mekanisme mencegah kadar glukosa turun di
bawah normal namun cadangan glikogen cepat habis selama puasa atau olahraga
berkepanjangan sehingga dapat diimbangi dengan memproduksi glukosa dari sumber lain
seperti glukoneogenesis.
Fungsi glikoneogenesis menjaga kestabilan glukosa dalam tubuh ketika tubuh tidak
mendapatkan asupan makanan, Tubuh tetap mampu bekerja secara normal dalam kondisi
minim energi, membantu menghindarkan dari gangguan kesehatan
9. HOMEOSTASIS
Definition
cara tubuh untuk menyeimbangkan ke keadaan normal
HOMEOSTASIS
GLUKOSA
Definition
cara tubuh untuk menyeimbangkan kadar gula darah menjadi
normal
11. HOMEOSTASIS
Homeostatis glukosa dapat dilihat dari tiga kondisi dasar, yaitu :
- Setelah makan
- Puasa
- Kelaparan : Kelaparan awal dan kelaparan akhir
12.
13. Makanan yang dimakan -
glukosa masuk ke - sel darah
merah, lalu glukosa dalam
darah me ↑menstimulus sel
beta pancreas melepaskan -
Insulin mengedarkan glukosa
tersebut ke jaringan yang
membutuhkan. Jika glukosa
tetap dalam kadar tinggi
biasanya disimpan di
jaringan adiposa/lemak
14. Tahap2 : 4-12 jam setelah makan (puasa)
Dimana pemecahan glikogen dihati dilakukan untuk pemenuhan glukosa
untuk oksidasi di otak (penyimpanan glukosa didalam otak efektif 12-24
jam). Pada tahap ini juga terjadi hidrolisis triasigliserol dari simpanan
lemak, untuk digunakan sebagai bahan bakar otot dan hati.
15.
16. a. Early fasted
pada tahap ini hormon glucagon dan kortisol memecah lemak,
protein, kh dari otot untuk digunakan sebaagai energi. Selain itu,
terjadi juga terjadi hidrolisis triacigliserol yang melepaskan
gliserol yang ada di jaringan adiposa. Pelepasan asam amino dan
gliserol ini digunakan hati untuk proses glukoneogenesis
(pembentukan glukosa selain dari sumber kh).
Asam lemak yang dikeluarkan dari triasidgliserol juga digunakan
hati untuk dibentuk badan keton sebagai bahan alternatif otak
dalam menjalankan fungsinya.
Tahap3 : 12-16 jam setelah
makan
17. b. Late fasted
Biasanya akibat dari 16 tanpa makanan.
Pemecahan protein melambat karena otak
hanya bisa beradaftasi dengan keton,
proses glukoneogenesis protein kurang
sehingga terjadi penyusutan lemak.
18. REFERENCE
Vanbergen, O. and Wintle, G., 2018. Crash Course Metabolism and Nutrition. Elsevier Health
Sciences.
Chourpiliadis, C. and Mohiuddin, S.S., 2019. Biochemistry, gluconeogenesis.