METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
HIDUP BERNEGARA, KETAATAN PADA HUKUM NEGARA DALAM PANDANGAN KRISTIANI MENURUT YOHANES CALVIN - PDT. SUMAKUL.pptx
1. Hidup Bernegara, Ketaatan pada Hukum
Negara dalam Pandangan Kristiani
menurut Yohanes Calvin
Webinar “Hubungan Gereja dan Negara dalam Pandangan
Yohanes Calvin”
Rabu, 18 Agustus 2021
Jam 15.00 – selesai
Oleh: Pdt. H. W. B. Sumakul, Ph.D.
4. Konteks
Historis
Teologi
Politis
Calvin
Kedua, konteks teologi dan
gereja Anabaptis yang
mengatakan bahwa hal-hal
duniawi tidak perlu diatur oleh
gereja karena urusan gereja
adalah urusan rohani, urusan
surgawi. Masalah politik
termasuk di dalamnya tidak perlu
diatur oleh gereja.
6. Landasan
Dogmatis
Bahwa seperti teologi reformatoris
lain, seperi Martin Luther, Bucer,
Zwingli dll., teologi yang
dikedepankan adalah berpusat pada
Kristus. Rahmat Allah di dalam
Kristus itulah yang menjadi dasar
daripada iman Kristen dan itu
menjadi dasar dari keberagamaan,
kehidupan beriman bergereja. Ini
yang disebut dengan Sola Gratia.
Selain dua sola lain yaitu sola
scriptura dan sola fide.
7. Implikas
i
Etis
Tentu setelah berbicara pentingnya
Kristus Yesus menjadi Juru Selamat
umat manusia maka pengakuan
iman ini tidak hanya berhenti di situ.
Tetapi harus memberi implikasi
dalam hidup berumah-tangga,
ekonomi dan politik.
8. Apa implikasi teologi pembenaran oleh iman
di dalam Yesus Kristus dalam dunia politik?
Inilah yang akan dibahas dalam tulisan
singkat berikut ini.
10. Calvin sebenarnya tidak berbicara tentang negara,
tetapi lebih banyak berbicara tentang politik dalam
artinya the concept of power and exercise of power.
Karena itu kalau tulisan ini berbicara tentang negara
dalam artinya concept of power of magistrates itulah
yang dikedepankan dan bukan arti dari negara
(concept of state).
11. Yang kedua dalam tulisan Calvin, dia tidak berbicara
tentang gereja sebagai institusi tetapi gereja sebagai
individu-individu orang percaya. Oleh karena itu kalau
berbicara gereja dan negara dalam konsep Calvin maka dia
berbicara tentang orang percaya yang mewakili gereja
sebagai komunitas kristiani atau Lembaga gereja. Demikian
juga dalam berbicara negara, lebih banyak Calvin berbicara
tentang peran orang percaya dalam dunia politik dan tidak
langsung berbicara tentang negara.
12. Pokok ini tidak akan
membicarakan lebih dalam
tentang siapa Calvin dan latar
belakang pemikiran
teologisnya,
Pokok ini langsung bicara
tentang pandangan Calvin
dalam hubungan iman Kristen
dan politik. Jadi sebenarnya
pokok ini berbicara tentang
etika politik Calvin.
13. Dalam buku ke empat pasal 20 Institutio, Calvin khusus
bicara tentang pemerintahan sipil. Calvin menjelaskan
tentang perlunya, martabat dan penggunaan
pemerintahan sipil dalam rangka melawan pendapat
golongan Anabaptis tentang pemahaman
pemerintahan sipil.
14. Otoritas pemerintah sipil termasuk jabatan
pemerintahan dilihat sebagai panggilan iman,
hubungan dengan kesalehan dan keadilan atau
kebenaran.
15. Tentang menghukum mereka yang bersalah dan
melindungi mereka yang benar, menekan mereka
yang memberontak, dan bagaimana mengurus pokok
pokok berhubungan dengan perdamaian dan perang.
16. Selanjutnya Calvin juga berbicara tentang hukum,
perlunya hukum, penggunaan hukum, bentuk dan
otoritas hukum, konstitusi dan ruang lingkup hukum.
Dan bagian terakhir dari pokok ini dipaparkan tentang
rakyat atau masyarakat, hubungan dengan hukum,
pengadilan, pemerintahan dan masyarakat Kristen,
bagaimana orang Kristen terlibat dalam pemerintahan
dan ketaatan yang harus diemban orang Kristen dalam
pemerintahan.
17. Calvin menjelaskan keberatannya
mengenai pandangan dari
golongan Anabaptis yang
menyatakan bahwa fokus kita
pada hidup kekal karena itu maka
tidak perlu ada pemerintahan sipil.
Menurut mereka Tuhan akan
mengubah dunia ini sehingga
pemerintahan sipil tidak perlu ada.
18. Pandangan seperti ini ditolak oleh Calvin. Memang
pandangan alkitab tentang kebebasan seperti tertulis
dalam Galatia 5:1, 1 Korintus 7:21, Galatia 3:28, Kolose
3:11 semua ayat-ayat ini berbicara tentang kebebasan
yang dianugerahkan Tuhan Yesus kepada manusia
lebih khusus pada orang percaya. Kebebasan yang
sesungguhnya ada pada Kristus Yesus dan kebebasan
ini memberi dampak pada tatanan baru dalam hidup
bergereja dan bermasyarakat.
19. Persoalan yang muncul dalam kehidupan setiap hari
adalah bahwa dalam hidup ini masih ada banyak
penyimpangan, perbuatan jahat yang terjadi dalam
hidup bermasyarakat. Dan bahwa ada orang yang
hidup jujur, benar, saleh bukan hanya secara individual
tetapi juga secara komunal. Bagaimana kekristenan,
gereja melihat fakta ini? Apa yang harus diperbuat
oleh orang Kristen terhadap kenyataan ini?
20. Disinilah, menurut Calvin kita harus memberi jawaban.
Karena itu Calvin menyampaikan perlunya kita orang
Kristen membahas tentang apa fungsi pemerintahan
sipil, panggilan iman yang disetujui oleh Tuhan,
hakekat kewajiban pemerintah, kehidupan rakyat dan
sejauh mana rakyat taat pada pemerintah.
21. Merujuk pada beberapa ayat kesaksian alkitab (sola
scriptura), Calvin mengatakan bahwa pemerintah bukan
hanya disetujui oleh Tuhan tetapi jga pemerintah adalah
gelar-gelar yang sangat terhormat. Ada yang mengatakan
“orang terhormat” bukan berarti memperilah mereka
tetapi lebih pada isi, tanggung jawab yang terkandung
dalam kewajiban pemerintah. Perhatikan Musa Yehosafat,
mereka melakukan bukan untuk diri sendiri tetapi untuk
Tuhan.
22. Amsal 8:15,16. Lihat juga Roma 128, 1 Korintus 12:28,
Roma 13:1,3 menjelaskan bahwa raja-raja seperti Daud,
Yosiah, Hiskia, Yusuf, Daniel, Musa, hakim-hakim
dalam PL, karya pemerintahan mereka, dari kesaksian
Alkitab, bukan hanya dikatakan sacral, dan lawful,
benar, tetapi juga pemerintah adalah jabatan paling
terhormat dari semua jabatan dalam hidup yang fana
di dunia ini.
23. Selagi pemerintah melakukan hal yang baik (berarti
ada juga pemerintah yang jahat), Calvin mengatakan
bahwa tugas pemerintahan tidak boleh dibawa ke
dalam kehidupan pribadi atau kepentingan pribadi
tetapi semua tanggung jawab itu ditundukkan atau
diserahkan pada Kristus (Mazmur 2:10,12).
24. Kings shall be thy nursing-fathers, and their queens thy
nursing mothers (Yesaya 49:23) mau mengatakan
bahwa mereka haruslah menjadi patron, contoh
kehidupan penyembah yang saleh kepada Tuhan.
Rasul Paulus mengatakan bahwa hidup yang tenang
dan damia dalam kesalehan dan kejujuran (1 Timotius
2:2) mengatakan bahwa perlindungan dan pengarahan
pemerintah bagi gereja merupakan fungsi pemerintah.
25. Tugas pemerintah haruslah punya
integritas, keyakinan, kerendahan
hati, menahan diri, dan melakukan
hal yang benar sehingga dia tidak
merasa bersalah (innocence). Mereka
harus melakukan dengan berhati-
hati, rajin sehingga mereka
mendemostrasikan providensi ilahi,
menjadi pengawal, kebaikan dan
kebajikan serta keadilan. Mereka
melakukan tugas bukan untuk
manusia tetapi untuk Tuhan.
26. Panggilan iman dalam tugas pemerintahan adalah
sebagai tanggung jawab iman sebab konsep
kekuasaan bukan pada dirinya tetapi berasal dari
Tuhan sehingga melaksanakan tugas pemerintahan
adalah bersifat ilahi dan bukan untuk manusia.
Disinilah arti teologis dari perilaku berkuasa dari
pemerintah. Bukan seperti pemahaman politik
menurut arti humanistic saintifik ilmiah seperti yang
dibeberkan oleh ilmu politik.