Perkembangan fisik, kognitif, emosi, sosial, dan moral manusia pada usia dewasa meliputi: (1) perubahan fisik seperti uban, keriput, dan penurunan fungsi organ dan otot, (2) perkembangan kognitif menuju tahap tanggung jawab dan eksekutif, (3) kemampuan mengontrol emosi dengan baik dan berkeyakinan terbuka, (4) peningkatan kegiatan sosial namun dipengaruhi status sosial,
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
Presentasi.pptx
1. PERKEMBANGAN FISIK MANUSIA PADA USIA
DEWASA
NAMA:
SIRILIUS HENDRA NARUT (2019001032/PBSI 2A)
RIZKA ALYA AZZAHRA (2019001044/PBSI 2A)
2. PERKEMBANGAN FISIK YANG TERJADI PADA USIA DEWASA
• Timbulnya Uban
• Kulit mulai keriput
• Gigi yang menguning
• Tubuh semakin lama semakin pendek karena otot-otot melemah
• Punggung orang dewasa melemah kerena piringan sendi di tulang belakang mengalami penurunan
• Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang satu dengan yang lainnya
• Sulit melihat objek-objek yang dekat. Daya akomondasi mata, kemampuan untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina
mengalami penurunan paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun
• Penurunan pada sensitivitas pendengaran
• Menopause. pada usia dewasa madya ini mereka akan mengalami periode menopaose, dimana pada periode ini haid dan kemampuan
bereproduksi akan berhenti secara keseluruhan, sehingga dapat menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan bagi wanita, seperti hot
flushses, mual, letih, dan cepatya denyut jantung. hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi hormon estrogen oleh indung telur
• Penurunan kebugaran fisik. masalah kesehatan utama pada masa dewasa madya antara lain penyakit kanker, kardivaskuler, dan obesitas.
3. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Adalah mengenai bagaimana seseorang melakukan adaptasi dan memberi interpretasi pada objek, kondisi
dirinya dan juga berbagai kejadian di sekitar dirinya.
Tahap perkembangan kognitif:
• Tahap Perolehan (Acquisitive Stage)
• Tahap Pencapaian (Achieving Stage)
• Tahap Tanggung Jawab (Responsible Stage)
• Tahap Eksekutif (Executive Stage)
• Tahap Reorganisasional (Reorganizational Stage)
• Tahap Reintegrasi (Reintegrative Stage)
• Tahap Legasi (Legacy Creating Stage)
4. PERKEMBANGAN EMOSI DEWASA
Intelektual
Dari segi tersebut bisa dikatakan dewasa dilihat dari kemampuan pembentukan pendirian yang artinya
seseorang harus memiliki pendirian atau prinsip jelas sehingga tidak akan mudah goyah yang menuntut
seseorang untuk bersikap berbeda dengan perkembangan emosi anak usia dini.
Emosional
Seseorang dikatakan sebagai orang dewasa secara emosional terlihat dari kemampuan dalam menerima
emosi dan juga bagaimana menguasai emosi tersebut dengan sewajarnya sekaligus cara meluapkan emosi
dengan baik.
Spiritual
Dari hal ini bisa terlihat jika cara berkeyakinan sendiri tidaklah sempit. Seseorang bisa bergaul sekaligus
membina hubungan dengan baik bersama orang lain yang memiliki keyakinan berbeda. Jika seseorang
sudah mencapai hal tersebut seperti bisa mencintai orang lain tanpa harus memberi batasan pada agama,
ras, suku atau golongan, maka sudah bisa dikatakan sebagai orang dewasa dalam hal emosi atau sudah
memahami tips menahan emosi yang belum tentu dimiliki seseorang dengan umur lebih tua.
5. PERKEMBANGAN SOSIAL DEWASA
Usia dewasa sering membawa membawa perubahan minat dalam kehidupan sosial, mereka lebih banyak
terlibat dalam kegiatan sosial di bandingkan semasa mudanya. Selama usia dewasa ,orang senang terhadap
kegiatan menjamu teman dalam bentuk acara makan malam pesta dan umumnya kehidupan sosial mereka
senang berkumpul dengan jenis kelamin yang sama. Kegiatan ini biasanya mencapai puncak sekitar umur
empat puluh tahun dan mengalami penurunan pada usia enam puluhan. Bagaimanapun pola kegiatan sosial
dalam usia dewasa sangat di pengaruhi olah stastus sosial seseorang. Mereka yang status ekonominya lebih
tinggi akan lebih aktif pada masa usia tersebut di bandingkan dengan mereka yang berstatus rendah, dimana
sebagian besar dari mereka tidak masuk dalam kelompok sosial manapun, jarang hadir dalam berbagai
pertemuan yang diadakan oleh organisasi yang pernah di masukinya dan hanya mempunyai beberapa teman
saja terutamanya tetangganya. Sebagian besar kontak sosialnya hanya dengan anggota keluarga atau
tetangganya.
6. PERKEMBANGAN MORAL DEWASA
Ditinjau dari teori perkembangan moral dari Piaget yang disebut juga dengan teori perkembangan struktur-
kognitif seseorang yang telah mencapai usia dewasa, sewajarnya telah mencapai tahap “Operasional Formal”
dimana seseorang telah mampu berpikir secara abstrak termasul penalarannya mengenai aturan-aturan dan
moral. Seseorang yang telah mencapai tahap ini menyadari bahwa aturan merupakan suatu kesepakatan
bersama. Dalam perkembangan dari remaja menjadi dewasa awal kemudiam dewasa madya, seseorang dalam
tahap perkembangan moralnya mengalami tahap kodifikasi atau pemantapan peraturan seiring dengan
bertambahnya usia. Menurut teori Bioekologi Brofenbrenner, perkembangan moral seseorang selalu
dipengaruhi oleh faktor lingkungannya. Seperti keluarga, teman sebaya, media massa, budaya, dan sebagainya.
Sehingga sekelompok orang dewasa yang berasal dari (misalnya) budaya dan daerah yang berbeda dapat
terjadi perbedaan dalam perkembangan moralnya.