Dokumen tersebut merangkum tentang kepemimpinan, termasuk definisi kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, sifat dan syarat seorang pemimpin, falsafah kepemimpinan di Indonesia, serta tantangan kepemimpinan di era reformasi.
2. PENDAHULUAN
Kepemimpinan adalah merupakan masalah sentral dalam
kepengurusan suatu organisasi.
Maju mundurnya, mati hidupnya organisasi, tumbuh kembang,
senang tidaknya bekerja dalam suatu organisasi serta tercapai
tidaknya tujuan organisasi sebagian ditentukan oleh tepat
tidaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi
yang bersangkutan.
Untuk dapat menjalankan kepemimpinannya agar tujuan
organisasi dapat tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan
oleh anggotanya, tetapi yang dikenal adalah pemimpin itu
sendiri.
Pada pembahasan materi kepemimpinan ini dibatasi oleh
kepemimpinan khas Indonesia
3. Leadership berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya
bimbing atau tuntun, atau dalam kata kerja “memimpin”
yaitu membimbing atau menuntun.
Sedangkan kepemimpinan (menunjukkan kata sifat) adalah
perilaku seseorang yang dibentuk oleh gabungan karakter
positif seorang pemimpin.
Ada sifat-sifat yang melekat dan karenanya ia lebih bersifat
Universal sebab didalamnya menyangkut parameter nilai
(standar value).
PENGERTIAN
KEPEMIMPINAN
4. Adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau
kelompok dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi
tertentu.
Kepemimpinan mempunyai dua hal yang dominan,
yaitu mempengaruhi dan saling pengaruh.
Saling pengaruh mengandung makna timbal balik.
Karena berupa kemampuan mempengaruhi perilaku
orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya
KEPEMIMPINAN
5. Pemimpin adalah orang yang memiliki
kelebihan sehingga dia mempunyai
kekuasaan dan kewibawaan untuk
menggerakkan, mengerahkan, dan
membimbing bawahan.
PEMIMPIN
6. memprakarsai tingkah laku sosial dengan,
mengatur,
menunjukkan,
mengorganisir dan
mengontrol usaha orang lain
PEMIMPIN
Seseorang yang :
8. bagaimana pemimpin mempengaruhi
bawahan/anggota bias bermacammacam, antara lain
dengan memberikan gambaran masa depan yang
lebih baik, memberi perintah, memberi imbalan,
melimpahkan wewenang, memberi penghargaan,
memberi kedudukan, membujuk, mengajak,
memberi kesempatan berperan, memberi motivasi,
memberikan arah, mendorong kemajuan,
menciptakan perubahan, memberikan ancaman,
hukuman dll.
MEMIMPIN
Cara Mempengaruhi :
9. Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu
dilahirkan dan bukan dibentuk” [Leaders are born and not
made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi
pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan
“membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat
saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “memiliki
potensi” termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk
memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam
realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan
bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya
menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan
tersebut akan diangkan menjadi raja.
Teori
KEPEMIMPINAN
Teori GENETIK PEMIMPIN dilahirkan
10. Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang
yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan
dilahirkan [Leaders are made and not born]. Penganut
teori berkeyakinan bahwa semua mempunyai potensi
untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai
bakat untuk menjadi pemimpin, faktor lingkungan
atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi
tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik
dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau
“latihan”.
Teori Sosial/Situasional :
PEMIMPIN Karena SITUASI
Teori
KEPEMIMPINAN
11. Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang
dapat dididik, diajar, dan dilatih untuk menjadi
pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki
potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia
bukan merupakan atau berasal dari keturunan
dari seorang pemimpin atau seorang raja, asalkan
dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi
pemimpin.
Teori Sosial/Situasional :
PEMIMPIN Karena SITUASI
Teori
KEPEMIMPINAN
12. Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi
pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat
kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui
pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang
memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat
yang telah dimiliki.
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi
pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat
dan lingkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-
pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut dapat
teraktualisasikan dengan baik.
Teori EKOLOGIK :
Teori
KEPEMIMPINAN
13. Bakat kepemimpinan yang dimilikinya.
Pengalaman pendidikan, Latihan
kepemimpinan yang pernah diperolehnya, dan
Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat
kepemimpinan tersebut.
Teori Kontigensi/Teori Tiga Dimensi.
Ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses
perkembangan seseorang menjadi pemimpin atau tidak,
yaitu:
Teori
KEPEMIMPINAN
14. 1. Mempunyai intelegensia diatas rata-rata
2. Sehat
3. Berasal dari golongan menengah atau atas
4. Mempunyai keinginan yang kuat
5. Seringkali anak pertama atau anak laki-laki pertama
Syarat
PEMIMPIN
Faktual, seringkali, seorang pemimpin :
15. 1. Kekuatan fisik dan susunan syaraf yang bagus
2. Penghayatan terhadap arah dan tujuan
3. Antusiasme
4. Integritas
5. Keahlian teknis
6. Kemampuan memutuskan
7. Keramah tamahan
8. Intelegensia
9. Keterampilan mengajar
10. Kepercayaan diri Self Convidence
Syarat
PEMIMPIN
Seorang Pemimpin harus memiliki:
16. Konsisten dan Konsekwen
Mengayomi, suka memberi perlindungan atau
memberi teguh sehingga pengikutnya selalu
merasa aman dan tentram dalam perlindungannya.
Sikap Dasar
PEMIMPIN
Seorang Pemimpin harus memiliki Sikap :
17. a. Adil
b. Arif bijaksana
c. Penuh prakarsa/inisiatf
d. Percaya diri
e. Penuh daya pikat
f. Ulet
g. Mudah mengambil keputusan
h. Jujur
i. Berani mawas diri
j. Komunikatif
SIFAT
PEMIMPIN
Seorang Pemimpin harus memiliki Sifat :
18. Taqwa; percaya pada Tuhan Yang Maha Esa
Ing Ngarso Sung Tulodo ; didepan memberi teladan
Ing Madya Mangun Karso ; ditengah membangun
kemampuan, tekad dan prakarsa.
Tutwuri Handayani ; dibelakang memberi dorongan,
penggerak, pengarah
Waspada Urwowiseso ; senantiasa waspada, sanggup
mengawasi dan berani memberikan koreksi
Secara Operasional, Kepemimpinan
Didasarkan azas :
AZAS
KEPEMIMPINAN
19. Ambeg Paramarta ; harus mampu menentukan segala
sesuatu dengan tepat dan menentukan prioritas
Prasojo ; senan tiasa bersahaja, sederhana dan tidak
berlebihan
Setyo ; selalu setia, loyal terhadap organisasi
Geminastiti ; hemat dan cermat
Beloko Suto ; jujur, terbuka dan berani bertanggung
jawab.
Legowo ; ikhlas, bersedia dan rela.
Secara Operasional, Kepemimpinan
Didasarkan azas :
AZAS
KEPEMIMPINAN
20. Senajano Kowe Banter nanging ojo ndisiki Walaupun
engkau Cepat tapi jangan meninggalkan
Senajano kowe pinter nanging ojo minteri Walaupun
engkau Pintar tapi jangan Membodohi
Senajano kowe landhep nanging ojo natoni Walaupun
engkau Pintar tapi jangan Membodohi
FALSAFAH
Dalam MEMIMPIN
Konteks Indonesia (Jawa)
Beberapa Falsafah Jawa yang dipegang oleh pemimpin :
21. Oja Adigang Adigung Adiguno Jangan Engkau Semena-mena
Ora Makan Tapak Paluning pandhe Kebal dari segala senjata buatan
manusia
Weruh sadurunge Winarah Memiliki Insting yang Kuat
Mangan ora mangan kumpul Mengutamakan Kebersamaan,
Persatuan dan Kesatuan.
FALSAFAH
Dalam MEMIMPIN
Konteks Indonesia (Jawa)
Beberapa Falsafah Jawa yang dipegang oleh pemimpin :
22. KEPEMIMPINAN
dalam era Reformasi
Era reformasi diwarnai dengan perubahan-
perubahan menuju kearah perbaikan.
Untuk menyikapi terhadap tuntutan perubahan
(reformasi ), maka seorang pemimpin
organisasi harus memiliki dasar-dasar kesiapan
sebagai berikut :
23. MATUR NUWUN
Semoga Apa yang saya sampaikan
Dapat menjadi Inspirasi bagi pengembangan diri kita
selanjutnya
Dengan Harapan Kita Semua Dapat….
Dan Harus menjadi Pemimpin Yang Baik,
Dimanapun Kita Berada.