1. 31
PANDUAN Baseline Survey SEP Citeureup
PANDUAN Baseline Survey SEP Citeureup .................................................................... 1
I. Penjelasan Tentang Studi ........................................................................................... 2
II. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Enumerator .................................................. 2
II. Kekeliruan dalam Wawancara..................................................................................... 3
III. Pelatihan ...................................................................................................................... 3
IV. Teknis Pelaksanaan Survei.......................................................................................... 5
V. Prosedur Wawancara.................................................................................................... 9
2. 32
I. Penjelasan Tentang Studi
1.1 Tujuan Studi
Penelitian ini merupakan lanjutan dari proses pelingkupan [scoping] yang sudah
dilaksanakan sebelumnya dan bertujuan untuk pendalaman informasi rona lingkungan
awal, yang digunakan dalam memperkirakan dampak penting di wilayah studi serta
menjadi komponen penting dalam proses pelibatan publik [stakeholder]
1.2 Metodologi Studi
Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.
Metode kuantitatif dilakukan melalui pengumpulan data primer melalui kegiatan survei
yang dilakukan secara tatap muka terhadap rumah tangga / masyarakat terdampak dan
para pemangku kepentingan yang ada di 9 Desa Kecamatan Citeureup, Sedangkan
metode kualitatif dilaksanakan melalui diskusi dan konsultasi kepada LSM/Ormas yang
ada di tingkat desa dan kecamatan. organisasi pemerintahan di Pemda Kabupaten
Bogor serta instansi lainnya seperti BNPT, BBWS dan Unhan.
Kegiatan survey akan dilaksanakan oleh enumerator yang melakukan wawancara
kepada responden.
II. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Enumerator
Enumerator dalam studi ini bertugas untuk melakukan wawancara kepada responden
yang sudah ditentukan sebelumnya, di bawah pengawasan langsung oleh koordinator
lapangan (korlap) yang berasal dari Tim Sosial AMF/Mirekel.
Tugas dan tanggung jawab enumerator antara lain:
a. Berpartisipasi aktif dalam pelatihan enumerator.
b. Melakukan wawancara kepada sejumlah responden sesuai dengan daftar
responden yang disediakan pada tingkat desa dan dengan distribusi pekerjaan yang
ditentukan oleh korlap.
c. Mengikuti evaluasi harian oleh korlap dengan pengawasan secara dari tim
AMF/Mirekel, dan bersedia melakukan koreksi jika terjadi kekeliruan.
d. Memenuhi kewajiban administratif dan substantif survei.
e. Enumerator memiliki kewajiban harian, yaitu :
- Memastikan aplikasi survei yang digunakan tidak mengalami kendala
- Mengunggah data hasil wawancara
- Mengisi formulir penerimaan souvenir setiap hari
- Menjalankan arahan dan berkoordinasi dengan koordinator lapangan
- Memenuhi kewajiban dalam proses wawancara responden:
- Merekam wawancara secara jelas, menggunakan bahasa Indonesia baku yang
baik dan benar serta mendekatkan alat perekam kepada responden agar hasil
3. 33
rekaman jernih suaranya.
- Memberikan souvenir
- Mengambil foto responden dan foto penyerahan souvenir dalam setiap
wawancara
- Mengambil koordinat lokasi wawancara
f. Menyerahkan bukti kerja berikut kepada korlap:
- Hasil entri wawancara (digital), yang diunggah ke server
- Rekaman suara persetujuan responden untuk diwawancara (digital)
- Rekaman wawancara (digital)
- Foto responden penerima souvenir (digital)
g. Sudah melakukan tes COVID-19 sebelum waktu pelaksanaan wawancara
h. Menaati protokol kesehatan dan kebijakan perlindungan anak
II. Kekeliruan dalam Wawancara
Enumerator harus memperbaiki isian jawaban pada aplikasi survei jika terdapat
kekeliruan isian jawaban. Jika terdapat informasi yang tidak lengkap atau jawaban yang
tidak konsisten tapi tidak dapat diselesaikan hanya dengan mendengarkan rekaman
wawancara, maka enumerator harus kembali ke responden.
Berikut adalah beberapa kesalahan fatal yang mengharuskan enumerator mengunjungi
kembali responden:
a. Tidak merekam wawancara
b. Melewatkan pertanyaan yang seharusnya ditanyakan
c. Tidak mencantumkan koordinat lokasi rumah responden
d. Tidak mengambil foto responden menerima souvenir
e. Tidak memberikan souvenir
f. Tidak ada rekaman pernyataan persetujuan responden untuk diwawancara
III. Pelatihan
Pelatihan enumerator dilakukan selama 2 (dua) hari pada tanggal
_______________.ditambah dengan praktek lapangan. Pelatihan hari pertama
dilakukan di Kantor AMF/Mirekel, sedangkan pada hari kedua pelatihan dilakukan di
lokasi survei. Pada hari ketiga enumerator akan berlatih/praktek mewawancarai
langsung responden penelitian (pilot) di bawah pengawasan koordinator lapangan dan
diikuti dengan evaluasi di akhir hari.
Evaluasi akan dilakukan berdasarkan hasil wawancara di hari tersebut. Karena data
pilot termasuk ke dalam data survei, maka enumerator perlu melakukan wawancara
ulang responden jika terjadi kesalahan fatal untuk memastikan wawancara telah
selesai dengan tepat.
4. 34
Berikut adalah jadwal pelatihan enumerator:
Tabel 1. Jadwal Pelatihan Enumerator
Tanggal Jam (WIB) Kegiatan Lokasi
... Juli 2023
08.30-09.15 Registrasi Kantor AMF/Mirekel
09.15-09.30
Pembahasan kontrak dan jadwal
pelatihan
09.30-10.00
Pengenalan studi dan jadwal
kegiatan Baseline Survey
10.00-12.00
Pembahasan tugas dan tanggung
jawab enumerator, kekeliruan
dalam wawancara, dan teknis
pelaksanaan survei
12.00-13.30 Istirahat
13.30-16.00 Pembahasan prosedur
wawancara dan Kuesioner
...Juli 2023
08.00-09.30
Pembahasan kuesioner (lanjutan) Lokasi Kontrakan
Enumerator / Hotel
Tempat Tim
AMF/Mirekel
menginap
09.30-12.00
Pembahasan aplikasi survei
12.00-13.00 Istirahat
13.00-14.00
Pembahasan aplikasi survei
(lanjutan)
14.00-15.30 Roleplay menggunakan aplikasi
survei
16.00-17.00
Koordinasi wawancara pilot
keesokan hari
Jumat,
9 September
2022
08.00-09.00 Bertemu di lokasi studi &
koordinasi
Desa/Kel studi
09.00-10.30 Wawancara responden sesi ke 1
(10 orang)
10.30-12.00 Wawancara responden sesi ke 2
(10 orang)
12.30-14.00 Wawancara responden sesi ke 3
(10 orang)
16.00-17.00 Evaluasi
5. 35
Untuk pilot wawancara, enumerator akan disebar langsung ke desa/kelurahan studi
dalam kelompok, di manaa 1 kelompok terdiri dari 10 orang. Koordinator lapangan juga
akan turun langsung ke lapangan untuk membimbing dan mengawasi pelaksanaan
pilot. Setiap kelompok akan melakukan wawancara untuk 10 orang responden per sesi
nya di desa/kelurahan, dimana responden sudah dikumpulkan sesuai waktu
wawancara di masing – masing desa/kelurahan.
Setiap enumerator pada satu kelompok akan melakukan wawancara secara penuh ke
satu responden. Hal-hal yang ingin dilihat pada pilot wawancara antara lain:
1. Kesulitan dalam menanyakan pertanyaan tertentu di kuesioner
2. Durasi wawancara
3. Proses aplikasi Kobo
Sebelum pilot wawancara, korlap dan enumerator wajib melakukan perizinan terlebih
dahulu ke kantor desa/ kelurahan studi masing-masing, setelah sebelumnya dilakukan
proses perijinan kepada instansi berwenang di tigkat kabupaten. Hal ini bertujuan
untuk memastikan keberlancaran proses pengumpulan data selama beberapa hari ke
depan.
IV. Teknis Pelaksanaan Survei
4.1. Jumlah Responden dan Pembagiannya
Pengumpulan data akan dilakukan di 9 desa/kelurahan yang terdapat di kecamatan
Citeureup. Total target responden per desa/kelurahan adalah rata-rata 30 responden.
Kegiatan baseline studi untuk seluruh responden akan dilaksanakan oleh 10 orang
enumerator selama sekitar 7 hari. Jadi masing-masing enumerator bertanggung jawab
untuk mendata sekitar 21 s/d 42 responden. Target minimal per hari yang harus
dicapai setiap enumerator adalah 3 s/d 6 responden.
Dalam satu desa/kelurahan studi, terdapat 30 responden yang akan diwawancara.
Target minimal per hari yang harus dicapai setiap enumerator adalah 3 s/d 6 orang
responden.
6. 36
Sebaran responden per hari/desa/reponden adalah sebagai berikut :
No Hari Nama Desa/Kel
1 1 Leuwinutug Sukahati
2 2 Karang Asem Timur Karang Asem Barat
3 3 Sanja
4 4 Tangkil
5 5 Citeureup
6 6 Puspanegara
7 7 Puspasari
4.2. Daftar Calon Responden dan Pendistribusiannya
Daftar calon responden untuk setiap desa/kelurahan yang sudah ditentukan oleh tim
peneliti akan dikumpulkan/diundang ke desa/kelurahan masing – masing selama 7
(tujuh) hari pelaksanaan baseline studi.
Pelaksanaan wawancara akan dilaksanakan dengan pembagian 3 (tiga) sesi. Setiap
sesi wawancara adalah 10 orang responden, kecuali untuk Hari Kesatu dan Hari
kedua, wawancara melibatkan 2 desa/kel masing – masing. Sehingga harus ada 6
(enam) sesi pelaksanaan wawancara. Pembagiannya adalah 3 sesi sebelum jam 12
siang untuk desa kesatu dan 3 sesi kedua untuk desa kedua.
Pada saat selesai dilaksanakan wawancara dan masuk pada evaluasi harian, korlap akan
memastikan tentang siapa enumerator yang bertanggungjwab dan bagaimana status
untuk setiap responden sampel yang:
a. Belum diwawancara
b. Sudah diwawancara tapi tidak layak
c. Layak tapi informasi belum lengkap
d. Layak tapi terdapat informasi tentang responden yang diwakilkan
e. Responden lansia sudah meninggal/tidak dikenal
Pada daftar calon responden akan terdapat informasi tentang:
a. Nama responden
b. Jenis kelamin
c. Usia
d. Jabatan/Kelompok Stakeholder
e. Alamat rumah
4.3. Kelayakan Responden
Secara umum, responden akan memenuhi syarat apabila sesuai dengan
informasi pada daftar responden, yaitu memenuhi unsur kelompok masyarakat
yang diperkirakan akan terdampak secara sosial, ekonomi dan lingkungan
7. 37
oleh rencana pendirian STAL.
Penggantian sampel hanya bisa dilakukan atas persetujuan korlap. Apabila
enumerator ragu apakah suatu responden layak menjadi sampel atau tidak,
segera hubungi korlap. Jika responden tidak memenuhi kriteria kelayakan
tersebut dan enumerator sudah mendapatkan persetujuan dari korlap,
enumerator dapat undur diri dengan sopan dan menunggu responden lain
yang tersedia di daftar yang diberikan korlap. Enumerator kemudian
melaporkan calon responden yang batal didata tersebut kepada korlap sebagai
responden yang tidak layak.
Jika pada saat kunjungan responden tidak berada/belum datang ke tempat
wawancara (kantor desa atau tempat lain yang disetujui oleh pihak
desa/kelurahan masing – masing) enumerator dapat melakukan wawancara
kepada responden lain yangsudah datang.
Jika semua responden pada daftar sampel yang diberikan oleh korlap sudah
melalui pemeriksaan kelayakan, tetapi target responden per desa/kelurahan
belum tercapai, korlap akan memberikan daftar responden cadangan kepada
enumerator dengan berkoordinasi bersama pihak desa.
4.4. Menyelidiki Keterwakilan Responden
Perhatikan bahwa di dalam kuesioner terdapat modul yang ditanyakan
langsung kepada responden. Jika responden tidak bisa diwawancara pada
sesi kesatu, enumerator perlu melakukan prosedur berikut:
a. Cari tahu apakah responden bisa ditemui lain waktu atau diwawancara
melalui telepon. Informasi ini bisa diperoleh melalui anggota rumah tangga
lain yang berada di tempat atau dengan menghubungi responden melalui
telepon setelah meminta izin dan meminta nomor telepon/HP responden.
Definisi lain waktu tergantung dari sudah berapa lama enumerator berada
di kelurahan tersebut. Apabila enumerator baru hari pertama di kelurahan
itu maka lain waktu adalah jam lain di hari yang sama atau esok hari.
Apabila enumerator datang pada saat hari terakhir di kelurahan, maka lain
waktu merujuk pada jam lain pada hari yang sama.
b. Jika langkah pertama tidak berhasil, tanyakan apakah anggota rumah
tangga lain yang sanggup untuk diwawancara memiliki status sebagai:
- Kepala rumah tangga
- Pasangan dari kepala rumah tangga
- Saudara kandung dari kepala rumah tangga/pasangan kepala rumah
tangga dan tinggal serumah
- Anggota rumah tangga lain yang berusia 21 tahun yang tercatat
dalam satu KK, tinggal di rumah, dan mengetahui karakteristik rumah
tangga beserta anggota rumah tangga
c. Setelah menemukan anggota rumah tangga yang memiliki status tersebut,
tanyakan apakah mengetahui informasi berikut ini tentang responden:
8. 38
Koordinator Tim Sosial
STAL AMF/Mirekel
- Aktivitas sehari-hari responden selama seminggu lalu (sekolah,
bekerja, sedang mencari pekerjaan, memiliki pekerjaan tapi
sementara tidak bekerja)
- Jika informan mengetahui informasi tentang aktivitas sehari-hari
responden selama seminggu lalu, dan responden tidak bekerja
dalam seminggu lalu, maka informan dapat mewakili responden
untuk menjawab pertanyaan di modul terkait.
4.5. Jadwal Kegiatan Survei
Lini masa kegiatan survei terdapat pada Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 2. Lini masa kegiatan survei
4.6. Jalur dan Media Komunikasi di Lapangan
Jalur komunikasi selama survei adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Alur komunikasi selama survei
No Hari dan tanggal Kegiatan
1 ... Juli 2023 Coaching Tim Sosial dan Pembagian Peran
2 ... Juli 2023 Pelatihan Enumerator hari ke-1
3 ... Juli 2023 Pelatihan Enumerator hari ke-2 di lokasi
4 ... Juli 2023 Pelatihan / Praktek Pengumpulan data hari
ke-1
5 ... Juli 2023 Pengumpulan data hari ke-2
6 ... Juli 2023 Pengumpulan data hari ke-3
7 ... Juli 2023 Pengumpulan data hari ke-4
8 ... Juli 2023 Pengumpulan data hari ke-5
9 ... Juli 2023 Pengumpulan data hari ke-6
10 ... Juli 2023 Pengumpulan data hari ke-7
Enumerator
(10 orang)
Koordinator Lapangan
(1 orang dari Tim Sosial)
9. 39
Komunikasi selama survei berlangsung dilakukan melalui aplikasi whatsapp. Grup
Whatssappyang dapat diakses oleh petugas lapangan di studi ini terdiri dari tiga macam,
seperti yang terlihat di Tabel 5.
Tabel 5. Media komunikasi selama survei
Nama grup
whatsapp
Anggota Topik
pembahasan
Contoh topik yang
dibahas
Baseline Studi
AMF
Tim Sosial Informasi dan
Progress
Baseline Studi
secara umum
a. Pengingat Jadwal
kerja, jadwal rapat,
jadwal ke lapangan,
jadwal makan,
jadwal rapat
evaluasi
b. himbauan untuk
memeriksa jawaban
dari pertanyaan
tertentu
Enumerator
Group Baseline
Studi
Tim Sosial dan
Enumerator
Pengumuman
dan koordinasi
tentang
pelaksanaan
survei
a. Pengingat jadwal
survey, dan
koordinasi teknis
wawancara
b. Update progress,
hambatan dan
masalah di
lapangan
V. Prosedur Wawancara
6.1Kegiatan pre-wawancara
Setiap hari enumerator harus memastikan dan mempersiapkan beberapa hal untuk
keperluan wawancara esok harinya, yaitu
a. Pastikan baterai ponsel telah terisi penuh. Pastikan colokan sudah
terlepas dari ponsel ketika baterai ponsel sudah penuh. Hal ini
bertujuan agar baterai tidak cepat rusak. Jika baterai ponsel rusak,
enumerator akan dirugikan karena menyebabkan enumerator tidak
maksimal dalam melakukan pekerjaan.
b. Pastikan baterai power bank telah terisi penuh. Seperti alat elektronik
lainnya yang daya baterainya dapat diisi ulang, pastikan untuk melepas
kabel colokan dari power bank ketika baterai power bank sudah penuh.
c. Alat tulis seperlunya
d. Cendera mata sesuai jumlah responden yang akan diwawancarai
e. Pastikan kondisi kendaraan siap pakai.
10. 31
0
Berikut adalah daftar perlengkapan yang perlu enumerator bawa setiap hari
saat melakukan pendataan:
No Perlengkapan/Dokumen
Perlengkapan
1 Tablet atau ponsel pintar yang telah terpasang aplikasi survei. Pastikan
baterai tablet atau ponsel terisi penuh
2 Charger ponsel
3 Power bank
4 Buku catatan
5 Pulpen/pensil
6 APD (masker)
7 Map plastik
8 Souvenir
9 Jas hujan
Dokumen-kegiatan
1 Surat tugas enumerator
2 Surat izin penelitian
3 Kuesioner kertas dan petunjuk kuesioner
4 Buku Panduan enumerator
6.2 Kegiatan saat wawancara
Di awal wawancara, enumerator harus memastikan terlebih dahulu apakah calon
responden sudah pernah disurvei sebelumnya, untuk menghindari terjadinya
pencacahan berulang. Setelah enumerator memastikan kelayakan responden,
enumerator dapat mulai melakukan wawancara. Terdapat tiga tahapan utama dalam
wawancara, yaitu pembukaan, proses wawancara, dan menutup wawancara, sebagai
berikut:
a. Pembukaan wawancara
Prosedur umum dalam membuka wawancara adalah:
(1) Ketika wawancara akan dimulai perkenalan diri dan tunjukkan surat tugas.
Tunjukkan surat izin bila diperlukan.
(2) Penjelasan institusi yang melakukan penelitian ini, yaitu AMF/Mirekel
(3) Penjelasan tujuan dari penelitian. Studi ini bertujuan untuk pendalaman
informasi rona lingkungan awal, yang digunakan dalam memperkirakan
dampak penting di wilayah studi serta menjadi komponen penting dalam
proses pelibatan publik [stakeholder]
(4) Penjelasan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai. Responden
terpilih sebagai kelompok masyarakat terdampak.
11. 31
1
(5) Nyalakan recorder (untuk merekam suara), sebutkan id responden, kode
enumerator, dan nama responden. Apabila wawancara dilakukan lebih dari
sekali, mulai rekaman seterusnya dengan menyebutkan id responden, kode
enumerator, dan nama responden di awal rekaman.
(6) Minta secara verbal kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam studi
ini.
(7) Penjelasan bahwa wawancara menggunakan protokol kesehatan, yaitu:
Enumerator akan menggunakan masker selama proses wawancara.
Responden diharapkan mengenakan minimal masker. Apabila responden
tidak memiliki masker, berikan masker medis kepada responden.
Sampaikan bahwa masker tersebut harus dirusak dan dibuang ke tempat
sampah setelah wawancara selesai. Enumerator wajib selalu
menggunakan masker selama proses wawancara berlangsung
Bila memungkinkan, memohon kesediaan responden untuk diwawancara
di ruang tertutup agar suara rekaman terdengar jernih
(8) Penjelasan bahwa wawancara ini merupakan hal yang konfidensial atau
rahasia. Jelaskan/bacakan pernyataan persetujuan diwawancara. Pastikan
responden mempunyai kesempatan untuk bertanya apapun mengenai
penelitian dan pendataan ini. Setelah itu mintalah kesediaan responden
secara lisan untuk diwawancara.
Narasi pembukaan wawancara tercantum pada modul Pendahuluan di aplikasi
survei.
b. Proses wawancara
Ketika responden menyetujui untuk diwawancara, enumerator dapat
memulai wawancara. Ketentuan selama proses wawancara adalah
sebagai berikut:
(1) Proses wawancara akan menggunakan ponsel pribadi enumerator sebagai
pengganti kuesioner kertas. Ikuti Panduan Penggunaan Aplikasi Survey
untuk mengetahui petunjuk penggunaannya dan hubungi koordinator
lapangan jika terdapat kendala teknis.
(2) Lakukan proses wawancara dengan mematuhi protokol kesehatan.
(3) Pada saat wawancara, usahakan untuk menanyakan pertanyaan sesuai
dengan apa yang tertulis.
(4) Usahakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baku selama proses
wawancara.
(5) Dilarang untuk menebak jawaban responden atau berasumsi bahwa
Anda telah mengetahui jawaban yang benar. Pastikan Anda menghargai
orang yang Anda ajak bicara dengan menanyakan pertanyaan dan
memberi mereka kesempatan untuk menjawab.
(6) Konfirmasi jawaban responden sebelum memasukkan jawaban ke
aplikasi survei.
(7) Jangan lupa untuk memastikan seluruh proses wawancara telah terekam
12. 31
2
c. Penutupan wawancara Setelah selesai wawancara:
(1) Berikan cendera mata kepada responden.
(2) Ambil foto setelah wawancara selesai dilakukan
(3) Jangan lupa ucapkan terima kasih kepada responden dan pamit undur
diri.
Studi kasus: Ketika wawancara, bagaimana jika responden yang tidak dapat
ditemui di hari wawancara? Kemungkinan besar pada saat pencacahan rumah
tangga, enumerator tidak dapat bertemu responden.
Bila hal ini terjadi, lewatkan isian responden yang belum bisa ditemui pada saat itu dan
dahulukan responden yang ada.
6.3Kegiatan post-wawancara
Setelah wawancara, lakukan hal-hal di bawah ini:
a. Memberikan nama file sesuai ketentuan. Enumerator wajib
menyerahkan/mengunggah file rekaman dan foto. Setelah enumerator selesai
melakukan wawancaral. Enumerator wajib mengubah nama file foto dan rekaman
dengan menggunakan format berikut:
kode wilayah/nama desa_jenis responden_nama enumerator_nomor urut
foto/rekaman
Usahakan enumerator untuk melakukan penamaan ulang setiap hari. Hal ini dapat
mencegah enumerator lupa foto tertentu itu mengacu ke responden yang mana.
Selain itu, penamaan ulang juga akan membantu proses evaluasi harian.
b. Mengunggah data hasil wawancara ke server
Enumerator harus mengunggah hasil entri wawancara digital ke dalam server
SETIAP HARI. Walupun selama wawancara tidak dibutuhkan ponsel terhubung
ke internet, proses unggah hanya dapat dilakukan dengan koneksi internet.
Cara untuk mengunggah data hasil wawancara dapat dilihat di Panduan
Penggunaan Aplikasi yang digunakan
Hasil entri wawancara yang diunggah akan melalui proses pengecekan data
oleh koordinator lapangan. Selanjutnya, koordinator lapangan akan
mengkonfirmasi hasil entri tersebut kepada enumerator jika terdapat jawaban
yang inkonsisten atau meragukan. Hal ini dapat pula didukung dengan hasil
rekaman wawancara.
13. 31
3
Selain itu, koordinator lapangan juga akan mengevaluasi proses wawancara
dan cara enumerator bertanya berdasarkan temuan dari spot-check. Proses
evaluasi ini dilakukan secara individu untuk masing- masing enumerator dan
secara bersama-sama untuk hal-hal yang dapat menjadi pembelajaran
bersama.
c. Mengikuti evaluasi harian dengan korlap. Dalam evaluasi harian, terdapat 2 (dua) hal
yang harus dilakukan enumerator:
(1) Melaporkan capaian survei harian beserta status masing-masing target
responden yang telah diberikan kepada enumerator.
(2) Menyerahkan bukti kerja yang terdiri dari:
a. hasil entri wawancara (digital)
b. pernyataan kesediaan wawancara responden (digital)
c. rekaman wawancara (digital). Penamaan file rekaman mengikuti
aturan yang sudah dijelaskan di bagian atas dan prosedur unggah file
rekaman mengikuti aturan di bagian atas