Dokumen tersebut membahas konsep dasar syok dan penatalaksanaannya. Syok terjadi ketika perfusi jaringan tidak mencukupi akibat ketidakmampuan sistem sirkulasi untuk mensuplai oksigen. Dokumen ini menjelaskan penyebab, tahapan, dan pengelolaan syok hipovolemik khususnya, termasuk posisi syok, penggantian volume darah yang hilang, dan kontrol pendarahan.
2. Syok pada awalnya terjadi pada tingkat sellular
( mikro-sirkulasi ), kemudian berkembang ke tingkat
jaringan ,tingkat organ / multiple ( MOD ) dan
pada akhirnya menyebabkan kematian
Jika sel tidak menerima oksigen yang cukup atau
tidak bisa menggunakan oksigen dengan baik
maka terjadilah metabolisme anaerobik
Syok / renjatan :
suatu syndroma dimana perfusi jaringan tidak
adekwat, akibat dari ketidak mampuan sistim
sirkulasi untuk mensuplai oksigen
3. A. glycolisis, metabolisme
anaerob
(tanpa oksigen),menghasilkan
asam piruvat--- asam laktat
dengan sedikit energy (2ATP) +
panas (32 Kcal)
B. Metabolisme aerobik lewat
siklus Crebb / asam cytric
asam piruvat dipecah
menjadi H2O dan CO2 +
energi tinggi (36 ATP) + panas
(417 Kcal)
4. Metabolisme Anaerobik, apa yang terjadi
?
Oksigenasi sel
Tidak adekwat
Anaerobic
Metabolism
Metabolic
Failure
Metabolic
Acidosis
Inadequate
Energy
Production
Lactic Acid
Production
Cell Death!
5. Penyebab:
Keadaan apapun yang membuat/mempengaruhi
kemampuan sistim sirkulasi untuk menyalurkan oksigen
( mikrosirkulasi )
Komponen pada sisitim sirkulasi :
1. Jantung --- sebagai pompa.
2. Darah + plasma----- sebagai pembawa oksigen ( +
nutrisi )
3. Pembuluh darah ---- sebagai wadah.
“ jika terjadi suatu masalah pada ke 3 komponen tersebut,
maka akan menyebabkan perfusi jaringan terganggu /
tidak adekwat “
7. Jantung
◼ Sebagai pompa , memompa darah dari sistim vena ke
paru untuk oksigenisasi, dan memompakan darah yang
teroksigenisasi lewat arteri ke jaringan periperal.
◼ Stroke Volume / isi volume sekuncup dipengaruhi :
1. Preload = jumlah darah yang diterima jantung
selama diastole
2. Contractility = kekuatan kontraksi otot jantung
“Hukum Frank starling”
3. Afterload = tahananan terhadap kontraksi
ventrikel.
8. Hukum Frank-Starling
“ peregangan serabut miokardium
selama diastole melalui peningkatan
volume akhir diastole akan
meningkatkan kontraksi pada saat
sistole “
9. - Contractility : dipengaruhi oleh hormon epineprin dan
norepineprin.
-Cardiac Out-put (CO) : jumlah darah yang dipompa kan
jantung selama 1 menit.
Cardiac Output = Stroke Volume X denyut 1 menit.(HR)
-Tekanan darah : tahanan dari pembuluh peripheral yang
harus dilawan jantung ketika memompa darah.
tekanan darah = Cardiac Output X PVR/SVR
10. Darah
◼ Darah : berisi sel darah (ery,leu, platelets )
plasma, oksigen transports,
CO,nutrisi,hormon, zat sisa dan
panas harus dalam keadaan cukup.
- berkurangnya volume : pendarahan,
dehidrasi dsb. Menyebabkan syok
24. AIRWAY
Open airway : head tilt & chin lift , modification
jaw trust(trauma)
Secure airway: Oro-pharingeal , naso-pharyngeal . ETT
Control secret : Rigid suction cateter ( Yangkeur ) for Trauma Px
25. BREATHING
AIR 20,9% O2 + 80% N2
pO2 150
ALVEOLI 16% 02 + 80% N2 + 4% CO2
pO2 120
DARAH
pO2 100
Hypoxia = paO2 < 90mmhg
Terapi Oksigen = meningkatkan paO2 dengan cara
meningkatkan pO2 Udara
28. Shock Position Lift both foots
“auto-transfusion”
300-500 cc
If necessary up both arm
29. HYPOVOLUMIC SHOCK
SHOCK POSITION
2 LARGE I.V CATHETER LINE ( 14,16G )
TAKEN BLOOD SAMPLE
PERFUSION
WARM,DRY,RED
PULSE < 100
BP-SIST >100
POOR PERFUSION,BP-
SIST<100, PULSE<100
RINGER LAKTAT 1000 CC
SLOW
ADD RL UNTIL 3-4 X EBV
BLOOD IF READY
30. Hemodilution technic
Estimate Wieght : 60 kg
Estimate Blood volume: 70 ml/kg x 60 = 4200 ml
Estimate blood loss : ---- % EBV = …… ml
100
100
pale
<90
>120
cold
<60-70
>140/weak
Cold&wet
120
80
warm
BP-sist
Pulse
perfus
Normo
volume
-15%EBV
-30%EBV
-50%EBV
EBL 0 600 1200 2000 ml
Infusion 1200-2000 2500-5000 4000-8000ml
31. End-point of fluid resuscitation
-perfusion back to normal
-BP (sistole) about 90 – 100 mmhg
-Urine production 0,5 –1 ml/kgBW/hour
NOT normal BP ---- re-bleeding risk !