Tugas bahan mentah ini membahas tentang mollusca. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dari kerajaan binatang setelah arthropoda. Mollusca memiliki ciri-ciri seperti tubuh lunak dan tidak beruas-ruas, serta hidup di air dan darat. Tugas ini juga menjelaskan kelas-kelas mollusca beserta ciri khasnya seperti cephalopoda, gastropoda, bivalvia. Diakhiri dengan pemanfaatan mollusca
1. TUGAS BAHAN MENTAH
OLEH
KELOMPOK 7
1. CYNTIA DIANDRA /
2. DESI SRI WAHYUNI M / 50143210677
3. MARIYANA / 50143210692
4. NI WAYAN EKA K.D / 50143210699
5. RINTO JHON W.S /
2.
3. Mollusca
• Mollusca adalah kelompok hewan yang bersifat tripoblastik slomata
dan invertebrata yang bertubuh lunak dan multiseluler. Istilah
Mollusca berasal dari bahasa Yunani dari kata molluscus yang berarti
lunak. Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan
cangkang ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis
kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-cumi serta kerabatanya.
Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan
binatang (Animalia) setelah filum Arthropoda. Pada saat ini,
diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan ditambah 35 ribu jenis
yang dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar, payau,
dan darat. Habitat Mollusca dapat berada di palung benua laut
sampai pegunungan yang tinggi, dan bahkan dapat ditemukan dengan
mudah di sekitar rumah kita. Molluska dipelajari pada cabang zoologi
yang disebut dengan malakologi (malacology).
4.
5. Ciri-ciri mollusca
• Memiliki ukuran dan tubuh yang bervariasi
• Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas
• Merupakan tripoblastik selomata
• Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang
belakang)
• Hidup di air dan didarat
• Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf
• Organ ekskresi berupa nefridia
6. • Mempunyai radula (lidah bergigi)
• Bersifat hewan heterotrof
• Berkembangbiak secara seksual
• Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral
• Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral
• Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2
kelamin (jantan dan betina) dalam satu tubuh.
• Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala
yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki
yang beradapatasi untuk bertahan di substrat, menggali
dan membor substrat, berang atau melakukan
pergerakan.
7. 1. Sistem Peredaran Darah Mollusca
Sistem peredaran darah Mollusca adalah sistem
peredaran darah terbuka, kecuali pada kelas
cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka
adalah darah mengalir dari rongga terbuka pada
tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang
dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga
tekanan darahnya lambat dan juga organ tergenang
oleh darah. Sistem peredaran darahnya terdiri dari
jantung dan pembuluh darah, jantung terdiri dari satu
atau dua atrium dan satu ventrikel.
8. 2. Sistem Pencernaan Mollusca
Sistem pencernaan Mollusca
terdiri dari mulut, esofagus, lambung,
usus dan anus. Pada jenis Mollusca
tertentu, dibagian mulutnya terdapat
organ seperti rahang dan lidah yang
bergerigi yang dapat bergerak ke
depan dan belakang.
9. 3. Sistem Saraf Mollusca
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang
mengelilingi esofagus dan serabut saraf lainnya
dengan menyebar dari cincin tersebut untuk
mempersarafi berbagai organ.
4. Sistem Ekskresi Mollusca
Sistem ekskresi Mollusca adalah berupa Nefridia
yang berperan mirip dengan ginjal, Nefridia juga
mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk
cairan.
10. 5. Sistem Respirasi Mollusca
Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-
beda, jika hewan yang hidup di air maka yang
berperan adalah insang, sedangkan yang hidup
di darat melalui paru-paru namun juga dapat
terjadi melalui pertukaran udara dengan
menggunakan terdapat di mantel, sistem ini
berfungsi mirip dengan paru-paru.
11. Klasifikasi mollusca
1. Kelas Amphineura
Amphineura adalah kelompok dengan cangkang berjumlah
8 yang tersusun dari atap rumah pada tubuhnya. Cangkang
tersebut berbuat dari zat kapur. Hewan mempunyai tubuh
simetri bilateral dengan tubuh seperti telur dan pipih.
Hewan ini terdapat di laut dan biasanya menempel di
bebatuan dan bernapas menggunakan insang. Sistem
pencernaan berawal dari mulut dan berakhir dengan anus.
Ia memiliki kaki berbentuk pipih, dan memiliki struktur lidah
parut (Ranula) yang dilengkapi dengan struktur mulut di
bagian kepala. Tidak memiliki tentakel dan tidak
mempunyai mata. Anggotanya sekitar 700 spesies dan
setiap larva hasil pembuahan secara seksual disebut
trafoko.
12. 2. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda adalah kelompok dengan
dua kaki di bagian kepalanya dan hewan yang
tidak memiliki cangkang. Tubuhnya terdiri dari
kepala, leher, dan badan. Bagian kepala relatif
besar dan 2 buah mata dan terdapat 10
bagian memanjang pada bagian kepala, 8
diantaranya berfungsi sebagai lengan
berukuran panjang yang disebut dengan
tentakel.
13. • Hewan ini mempunyai rongga mantel yang ditutupi
oleh mantel khas yang ada padanya. Habitatnya dilaut
dan bernapas dengan insang, memiliki sistem
pencernaan yang lengkap dengan sistem peredaran
darah tertutup, dan fertilisasi terjadi di air laut.
Cephalopoda dapat berubah warna denagn cepat
karena mempunyai otot khusus dan zat kromatofora
yang melakukan kombinasi perubahan warna
tubuhnya. Pada umumnya melarikan diri dari
mangsanya dengan menghasilkan sejenis cairan seperti
tinta. Angggotanya dikenal adalah gurita dan cumi-
cumi.
14. 3. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelompok yang memfungsikan perut sebagai
alat gerak. Istilah Gastropoda berasal dan terdiri dari 2 kata
yaitu gaster yang berarti perut dan Podos yang berarti kaki. Gastropoda
menghasilkan lendir pada bagian perut yang berfungsi untuk melindungi
dan mempermudah dalam bergerak. Gastropoda mempunyai cangkang
dengan bentuk tubuh yang simetri bilateral. Di bagian kepala terdapat 2
buah tentakel yang berfungsi sebagai alat indra penglihatan dan
penciuman.
15. Gastropoda merupakan hewan hermafrodit (2 jenis alat kelamin
dalam 1 tubuh), alat kelaminnya disebut Ovotestis yang menghasilkan
sperma dan ovum. Sistem pernapasan Gastropoda adalah paru-paru atau
insang yang terletak di dalam rongga mantel. Hewan ini memiliki mulut
yang bergerigi dapat dikatakan penuh gigi hal ini disebut dengan radula.
Gastropoda memakan tumbuhan, tetapi ada juga yang memangsa hewan
lainnya. Sistem pencernaan Gastropoda lengkap dan sistem ekskresi hewan
ini melalui nefridia yang bekerja seperti ginjal. Contoh hewan gastropoda
adalah siput.
16. • 4. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelompok hewan yang
mempunyai cangkang dengan bentuk tajam yang mirip
taring atau terompet. Habitat hewan ini terdapat di
daerah berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan
menanamkan diri di daerah tersebut. Di bagian ujung
cangkangnya terdapat lubang yang berfungsi untuk
beradaptasi diri pada habitatnya. Scaphopoda
mempunyai kaki kecil yang digunakan untuk bergerak,
di bagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak
mempunyai insang. Contoh schopoda adalah
dentalium.
17. 5. Kelas Bivalvia/ Pelecypoda/ Lammaelibarachiata
Kelas ini adalah kelompok hewan mollusca yang
mempunyai kaki pipih dan cangkang yang terdiri
dari 3 lapisan. Macam-macam lapisan cangkangnya
adalah sebagai berikut...
Periostrakum, yaitu lapisan paling luar yang terdiri
dari zat kitin dengan fungsi sebagai pelindung
tubuh.
Prismatic, adalah lapisan tengah yang terdiri dari
kristal CaCo3
18. • Nakreas, ialah lapisan paling akhir yang terdiri dari
CaCo3 halus, yang berfungsi untuk menghasilkan
sekret lapisan mutiara.
• Kaki, hewan ini memiliki bentuk kaki mirip dengan
katak yang pipih, dan bernapas dengan insang yang
berlapis-lapis. Pelecypoda mempunyai alat
keseimbangan yang disebut dengan statocis yang
terletak dekat ganglion pedal. Reproduksi jenis hewan
ini berlangsung secara seksual dan membentuk larva
yang disebut dengan glosidium. Sistem peredaran
darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Anggotanya sekitar 300 spesies
19. Bivalvia
Bivalvia merupakan Mollusca yang cenderung
menetap pada suatu tempat dan cangkangnya
terdiri atas dua keping. Bivalvia mencakup berbagai
jenis kerang, remis, dan kijing. Kebanyakan bivalvia
hidup dilaut terutama didaerah litoral, sebagian di
daerah pasang surut dan air tawar. Spesies bivalvia
laut hidup pada kedalaman sampai 5000 meter,
umumnya terdapat di dasar perairan berlumpur
atau berpasir.
21. Reproduksi dan pertumbuhan
• Bivalvia bereproduksi dengan cara menyebarkan larva pada
permukaan perairan (terapung) yang jauh dari induknya
sebelum menetap pada dasar perairan atau permukaan
lainnya. Clans menetaskan larva dan membiarkan berenang
bebas sampai beberapa minggu sehingga akhirnya berubah
menjadi clans kecil, kemudian byssal tumbuh melekatkan
diri pada sedimen.
• Faktor lokasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pertumbuhan kerang, seperti kaakteristik air, gelombang,
air pasang, arus, tipe tanah, ukuran partikel serta
mikrobiologi tanah atau perairan. Selain itu pertumbuhan
kerang juga dipengaruhi oleh factor biologi seperti
produktivitas primer, predator, penyakit dan parasit.
22. Makanan
• Sumber makanan bagi hewan yang hidup
didasar perairan terdiri dari detritus, plankton
dan mikroorganisme yang melekat didasar.
• Berdasarkan kebiasaan makanannya Mollusca
dibedakan menjadi herbivora, karnivora,
scavenger, deposit feeder, suspension freeder
dan parasit.
23. Habitat
• Kebanyakan dari kelas bivalvia hidup dilaut
terutama di daerah litorial, sebagian didaerah
pasang surut dan air tawar. Spesies bivalvia
laut hidup pada kedalaman sampai 5000
meter, pada umumnya terdapat didasar
perairan berlumpur atau berpasir. Beberapa
kerang hidup padasubstrat yang lebih keras
seperti lempung, kayu atau batu.
24. Parameter lingkungan
• Suhu mempunyai pengaruh yang besar
terhadap ekosistem pantai. Keberadaan suatu
spesies dan keadaan seluruh kehidupan
komunitas pantai cenderung bervariasi
dengan berubahnya suhu. Suhu dapat
merupakan faktor pembatas bagi beberapa
fungsi biologis hewan air seperti migrasi,
pemijahan, efisiensi makanan, kecepatan
renang, perkembangan embrio dan kecepatan
metabolisme.
25. • Salinitas didefinisikan sebagai jumlah garam
seluruh zat padat yang terlarut dalam satu
liter air laut. Salinitas dapat mempengaruhi
sifat fungsional dan struktural organisme
akuatik melalui perubahan dan total
osmoregulasi (keseimbangan ion dalam cairan
tubuh). Nlai salinitas perairan tawar biasanya
0,5%, payau 0,5-30% dan perairan laut 30-
50%. Nilai salinitas pesisir sangat dipengaruhi
oleh masukan air tawar dari sungai.
26. Komposisi kimia
Kerang-kerangan merupakan makanan laut
sumber protein hewani dengan kategori
complete protein, karena kadar asam amino
essensialnya tinggi dan sekitar 85-95% mudah
dicerna tubuh. Kerang-kerangan adalah
makanan sumber vitamin larut lemak dan air.
Vitamin larut lemak adalah A, D, E dan K,
sedangkan larut air terutama B-kompleks seperti
B-1, B-2, B-6 (pridoxin), B-12 dan niasin.
27. Pemanfaatan
• Kerang banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pangan bagi manusi dan sebagai salah satu
sumber protein hewani. Produk kerang biasanya
tersedia dalam bentuk segar atau beku yang siap
untuk dimasak dan diolah menjadi makanan.
• Clams dan beberapa jenis yang lain dapat diolah
menjadi clams juice dengan dipasteurisasi dan
dikemas dalam botol untuk dijual dipusat
perbelanjaan, sangat popular didaerah Amerika
Utara terutama untuk snacks.
28. Kijjing
• Kerang pada ekositem perairan tawar biasa
disebut kijing. Daging kijing local mengadung
asam lemak tak jenuh eicosapentaenoic avid
(EPA) dan docosahexaenoic (DHA) yang dapat
meningkatkan kecerdasan otak. Daging kijing
juga mengandung protein hewan yang kaya
akan asam amino ( arginin, leusin, dan lisin).
30. Ukuran dan bobot kijjing lokal
NO Parameter Satuan Nilai
1 Panjang Cm 8,23 ± 0,55
2 Lebar Cm 3,62 ± 0,63
3 Tinggi Cm 1,56 ± 0,43
4 Bobot total Gram 18,7 ± 4,08
31. Rendemen kijjing lokal
Kijing lokal segar yang ada diperairan situ
Gede, bogor memiliki nilai rendemen tertinggi pada
cangkang yaitu sebesar 51,93%, rendemen daging
sebesar 20,71% dan rendemen jeroan yang
mengandung banyak cairan sebesar 27,36%. Nilai
penyusutan rendemen kijing local selama proses
pengukusan sebesar 29,73%. Hal ini terjadi karena
selama proses pengukusan kandungan air yang
terdapat pada cangkang, daging dan jeroan keluar
dan tebawa uap sehingga terjadi pengurangan
berat, selain itu daging kijing mengalami
pengkerutan.
33. Komposisi PLA dan PLG Kijing Lokal
• Protein sarkoplasma (PLA) tidak berperan dalam
pembentukan gel dan kemungkinan mengganggu
proses pembentukan gel.
• Protein larut garam merupakan bagian terbesar
dalam jaringan daging komoditas hasil perairan
yang berfungsi untuk kontraksi otot.
• Kandungan protein larut dalam air pada daging
kijing segar sbesar 2,54%.
• Kandungan protein larut garam pada daging kijing
segar sebesar 3,28%.
34. Komposisi Asam Amino dan Taurin
Kijing Lokal
• Hasil analisis asam amino dan taurine menunjukkan
adanya 17 asam amin pada ijing local yang terdiri dari 9
asam amino essensial dan 8 asam amino non essensial
serta adanya komponen bebas yaitu taurin.
• Kandungan taurin kijing lokallebih tinggi bila
dibandingkan dengan udang (63 mg/100 g). Taurin
banyak dibentuk di dalam hati. Taurin dapat mencegah
diabetes, kerusakan hati akibat alcohol, menurunkan
kadar kolestrol darah, menormalkan tekanan darah dan
menyembuhkan masalah penglihatan.
35. Nilai ekonomi
Ekspor produk kerang-kerangan Indonesia bisa
mencapai 1 juta dolar AS per tahun, dengan
volume tangkap 50 ton per hari. Jenis kerang-
kerangan yang dikembangkan antara lain kerang
darah, kerang hijau, clam abalone. Ketiga jenis
kerang tersebuut mempunyai nilai ekonomis
tinggi.
36. Kerang Hijau
• Kerang hijau menurut Aliskin (1982)
diklasifikasikan sebagai berikut :
• Fillum: moluska, kelas: Pelecypoda
(Lamellabranchiata), ordo: filibranchia, family :
mytilidae, genus: mylitus, spesies: mylitus
viridis
38. • Kerang Hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai green
mussels adalah binatang lunak yang hidup dilaut,
bercangkang dua dan berwarna hijau. Kerang hijau
merupakan organisme yang termasuk
kelas Pelecypoda.Golongan biota yang bertubuh lunak
(mollusca). Kerang hijau termasuk Hewan dari
kelas pelecipoda, kelas ini selalu mempunyai cangkang
katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Hewan ini
disebut juga pelecys yang artinya kapak kecil
dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan
berkaki pipih seperti mata kapak.Hewan kelas ini pun
berinsang berlapis-lapis sering disebut Lamelli
branchiata.Kerang hijau juga memiliki nama-nama lokal
antara lain kijing Jakarta, kemudi kapal , kedaung Banten.
39. KERANG DARAH
Klasifikasi dan ciri-ciri kerang darah menurut Pratt (1935)
dan Barnes (1974) seperti dijelaskan dibawah ini:
Klasifikasi
• Filum : Mollusca
• Subkelas: Lamelladibaranchia (Polysyringia)
• Ordo : Taxodonta
• Famili : Arcidae
• Genus : Anadara
40. Ciri-ciri kerang darah
Cangkang 2 keping, biasanya simetri bilateral
dengan hinge dan ligamen di bagian dorsal, otot aduktor
1 atau 2 buah, biasanya tepi mantel posterior
membentuk siphon inhalant dan ekshalant, insang 1
pasang, kepala dan radula tidak ada, umumnya dioecious,
beberapa prontandri. Filamen insang memanjang dan
melipat, seperti huruf W, antara filamen dihubungkan
oleh cilia atau jaringan. Gigi pada hinge banyak dan sama,
kedua otot aduktor berukuran kurang lebih sama,
pertautan antara filamen insang tidak ada. Mempunyai 2
otot adduktor yang sama besar, terdapat dilaut,
periostracum “coterminous” dengan cangkang, hinge
terdiri atas sederetan gigi yag serupa.
41. Kerang pisau (solen)
Klasifikasi Kerang pisau (solen spp) menurut Dunker
(1862), Tuaycharoen dan Matsukusuma (2011) yaitu:
• Kingdom : Animalia
• Filum : Mollusca
• Sub fillum: Conchifera
• Kelas : Bivalvia
• Ordo : Heterodonta
• Sub ordo : Veneroida
• Genus : Solen
• Spesies : Solen spp
42. • Spesies kerang pisau (Solen spp) disebut juga
short razor, mempunyai panjang hanya 2 atau 3 inchi
(5-7,5 cm) pada pertumbuhan maksimal. Kerang jenis
ini berbentuk tipis, memanjang, hinge line-nya
semuanya lurus, dan katupnya terbuka satu sama lain.
Permukaannya halus dan agak mengkilat, dengan
kerutan konsentris sangat redup. Seperti halnya Razor
Calms yang lain, kelompok kecil ini bersembunyi atau
menggali secara vertikal pada substrat berpasir . sedikit
keluar pada saat pasang surut. Kelompok Bivalvia ini
biasanya hidup berkoloni ini biasanya hidup berkoloni
(Morris 1951).
43. Mutu kerang
Mutu didefinisikan sebagai kelompok sifat atau
faktor pada komoditas yang membedakan tingkat
pemuas atau akseptabilitas dari komoditas tersebut
bagi seorang konsumen. Sifat mutu merupakan
sifat-sofat yang lansung dapat diamati, dianalisis
atau diukur dari produk yang dapat berupa sifat
fisik objektif ataupun sifat organoleptik subjektif
seperti rasa, bau dan tekstur. Sifat fisik obyektif
mencakup susunan kimia, kadar air, berat, ukuran
derajat putih, dan indeks refraksi. Semua sifat-sifat
ini dapat diukur dengan alat fisik maupun secara
organoleptik (Soekarto 1990).
44. Kesulitan yang dihadapi dalam pemgolahan mutu
makanan menurut Ilyas (1993) antara lain:
• Banyaknya jenis da variasi dari setiap golongan
makanan )ikan, sayur, daging dan lain-lain)
sehingga perlu disusun standar menurut
golongan dan setiap jenis atau tipe.
• Belum ditemukan metode obyektif yang dapat
dipergunakan untuk menyusun golongan mutu
sehingga terpaksa mengikuti cara penilaian
sensoris yang sangat subjektif sifatnyanyang
membutuhkan banyak keahlian, pengalamanm,
dan waktu.
45. Secara organoleptik bahan baku kerang yang akan diperoses menjadi
produk daging kerang beku harus memenuhi standar SNI 01-3465-1994
yaitu bahan baku harus hidup dengan cangkang tertutup kuat dan daging
kerang mempunyai karakteristik kesegaran sekurang-kurangnnya sebagai
berikut:
• Rupa : Cemerlang, warna spesifik jenis
kerang
• Bau : Segar, spesifik jenis kerang segar
• Tekstur : Kenyal dan kompak
• Rasa : Netral agak manis
46. Gastropoda
• Keong mas atau golden apple snail (GAS)n merupakan
salah satu jenis moluska air tawar yang berasal dari
dataran hujan di sepanjang Sungai Paraguay dan
Parana yang memotong Paraguay, Brazil, Bolivia, dan
Argentina. Di Asia, keong mas pertama kali dikenal di
Taiwan pada tahun 1979 dan saat ini telah tersebar
luas di seluruh penjuru benua Asia. Seiring dengan
proses penyebarannya, keong mas kini telah menjadi
salah satu hama padi yang paling berbahaya di negara-
negara penghasil beras di Asia, yaitu Filipina, Vietnam,
Thailand dan Indonesia (Jhosi 2005).
47. Klasifikasi keong mas (Pomacea Canaliculata) menurut
lamarck (1822) adalah sebagai berikut (Pennak 1989;
Cazzaniga 2002):
• Filum : Molusca
• Kelas : Gastropoda
• Subkelas: prosobranchiata
• Ordo : Mesogastropoda
• Famili : Ampullaridae
• Genus : Promacea
• Spesies : Promacea canaliculata
48. Nudibranch
• Lintah laut (discordis sp) adalahh biota laut
yang termasuk filum Moluska, kelas
Gastropoda, subkelas Opistobranchia, ordo
Nudibranchia, subordo Dordinia, famili
Dorididae, genus Discordis sp. Perlu digaris
bawahi di sini bahwa lintah laut bukanlah
kelompok annelida (lintah yang habitatnya di
air tawar),lintah laut yang dimaksud adalah
kelompok Moluska dari kelas Gastropoda (kaki
di perut)
50. Mekanisme pertahanan nudibranch
• Hormochromy, menyesuaikan dengan warna
lingkungan, sumber warna berasal dari
pakannya yang terakumulasi
• Countershanding, meminimumkan ukuran dan
bentuk tubuh
• Distruptive coloration, pembentukan warna
untuk kamuflase
51. • Ukuran dan bentuk tubuh
• Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi.
Misalnya, siput yang panjangnya hanya
beberapa milimeterdengan bentuk bulat telur. Namun, ada
juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap
yang panjangnya lebih dari 18m.
• Strukur dan fungsi tubuh
• Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki,
badan, dan mantel.
• Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang
memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.
Sistem pencernaannya lengkap, terdiri
dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
52. • Anatomi moluska relatif mirip dengan
vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli
memperkirakan bahwa vertebrata dan
moluska masih memiliki kedekatan hubungan
evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan
kenyataan bahwa moluska, terutama
Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang
baik dan beberapa di antaranya terbukti
memiliki kemampuan mengingat yang
kuat.Inilah ciri-ciri moluska