Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
Total Productive Maintenance (TPM) bertujuan untuk memelihara peralatan produksi dalam kondisi prima dengan melibatkan operator dalam pemeliharaan ringan dan menerapkan prinsip-prinsip 5R. Penerapan TPM bermanfaat untuk mengurangi waktu perawatan tidak terencana, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, meningkatkan kualitas produk, dan membuktikan dampak peningkatan produktivitas peralatan.
Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...Kanaidi ken
Total Productive Maintenance (TPM) adalah sistem pemeliharaan yang melibatkan seluruh karyawan untuk memelihara peralatan produksi agar tetap beroperasi dengan baik dan efisien. TPM bertujuan meningkatkan produktivitas dengan mencegah gangguan produksi dan memperpanjang umur pakai peralatan. Penerapan TPM meliputi evaluasi awal, pelatihan, pembentukan tim, dan program pemeliharaan rutin untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemeliharaan dan keandalan dalam industri manufaktur. Ia menjelaskan bahwa pemeliharaan pencegahan dan perbaikan kerusakan penting untuk menjaga kinerja mesin, sementara simulasi dan sistem pakar dapat membantu pengambilan keputusan pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pemeliharaan mesin, termasuk pemeliharaan berdasarkan kegagalan, pemeliharaan preventif berdasarkan waktu, pemeliharaan prediktif berdasarkan kondisi, dan pemeliharaan proaktif berdasarkan resiko. Dibahas pula manfaat dan kerugian masing-masing jenis pemeliharaan serta kapan jenis manakah yang tepat digunakan. Diuraikan pula konsep OEE untuk
Total Productive Maintenance (TPM) adalah program perawatan yang melibatkan seluruh karyawan perusahaan untuk bekerja sama dalam menghilangkan downtime, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kualitas produk. TPM bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan peralatan dengan melibatkan semua departemen dalam perawatan secara preventif dan terencana.
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan
pemeliharaan, perbaikan penyesuaian,
maupun penggantian sebagian peralatan yang
diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi
yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
Total Productive Maintenance (TPM) bertujuan untuk memelihara peralatan produksi dalam kondisi prima dengan melibatkan operator dalam pemeliharaan ringan dan menerapkan prinsip-prinsip 5R. Penerapan TPM bermanfaat untuk mengurangi waktu perawatan tidak terencana, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, meningkatkan kualitas produk, dan membuktikan dampak peningkatan produktivitas peralatan.
Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...Kanaidi ken
Total Productive Maintenance (TPM) adalah sistem pemeliharaan yang melibatkan seluruh karyawan untuk memelihara peralatan produksi agar tetap beroperasi dengan baik dan efisien. TPM bertujuan meningkatkan produktivitas dengan mencegah gangguan produksi dan memperpanjang umur pakai peralatan. Penerapan TPM meliputi evaluasi awal, pelatihan, pembentukan tim, dan program pemeliharaan rutin untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemeliharaan dan keandalan dalam industri manufaktur. Ia menjelaskan bahwa pemeliharaan pencegahan dan perbaikan kerusakan penting untuk menjaga kinerja mesin, sementara simulasi dan sistem pakar dapat membantu pengambilan keputusan pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pemeliharaan mesin, termasuk pemeliharaan berdasarkan kegagalan, pemeliharaan preventif berdasarkan waktu, pemeliharaan prediktif berdasarkan kondisi, dan pemeliharaan proaktif berdasarkan resiko. Dibahas pula manfaat dan kerugian masing-masing jenis pemeliharaan serta kapan jenis manakah yang tepat digunakan. Diuraikan pula konsep OEE untuk
Total Productive Maintenance (TPM) adalah program perawatan yang melibatkan seluruh karyawan perusahaan untuk bekerja sama dalam menghilangkan downtime, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kualitas produk. TPM bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan peralatan dengan melibatkan semua departemen dalam perawatan secara preventif dan terencana.
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan
pemeliharaan, perbaikan penyesuaian,
maupun penggantian sebagian peralatan yang
diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi
yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Hamid Abdillah
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan mesin yang meliputi pengertian, tujuan, jenis, dan bentuk-bentuk perawatan yang dilakukan untuk memperpanjang umur penggunaan aset dan menjamin ketersediaan serta keselamatan operasi peralatan."
Tiga cara utama dalam perawatan mesin yaitu (1) membersihkan peralatan dari debu dan kotoran, (2) memeriksa bagian-bagian penting peralatan, dan (3) memperbaiki kerusakan pada bagian instalasi. Perawatan dibedakan menjadi terencana seperti pemeliharaan pencegahan dan korektif, serta tidak terencana seperti darurat dan kerusakan.
Autonomous Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Autonomous Maintenance adalah salah satu pilar penting dalam Total Productive Maintenance (TPM) yang melibatkan operator produksi dalam kegiatan perawatan mesin secara mandiri untuk mencegah kerusakan dan meningkatkan ketersediaan mesin. Terdapat 7 langkah perawatan mandiri yang meliputi pembersihan awal, pengidentifikasian sumber kontaminasi, pembentukan standar sementara, inspeksi menyelur
PT. APSM mengalami kerusakan mesin secara mendadak dalam proses produksi sol sepatu. Mereka berencana menerapkan metode preventive maintenance dengan age replacement untuk mengurangi downtime mesin dan biaya perawatan. Analisis dilakukan untuk menentukan jadwal perawatan komponen kritis, perbandingan tingkat keandalan, downtime, dan biaya sebelum dan sesudah penerapan. Hasilnya menunjukkan adanya penghematan dengan preventive maintenance.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dalam pemeliharaan (maintenance). Pertama, diberikan definisi bahwa pemeliharaan adalah kegiatan untuk menjaga fasilitas agar tetap berfungsi dengan baik melalui inspeksi, perbaikan, dan penggantian. Kedua, dibahas tiga dasar utama pemeliharaan yaitu membersihkan, memeriksa, dan memperbaiki bila ada kerusakan. Ketiga, dijelaskan jenis-jenis pe
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Kanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas penyebab gagalnya penerapan Total Productive Maintenance (TPM) yang meliputi perubahan budaya, penolakan terhadap perubahan, pemborosan inventori, kurangnya kepekaan dan rasa memiliki, serta kurangnya dukungan dari top management.
2. Beberapa strategi yang dibahas untuk mengatasi penyebab kegagalan TPM adalah menetapkan
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Hamid Abdillah
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan mesin yang meliputi pengertian, tujuan, jenis, dan bentuk-bentuk perawatan yang dilakukan untuk memperpanjang umur penggunaan aset dan menjamin ketersediaan serta keselamatan operasi peralatan."
Tiga cara utama dalam perawatan mesin yaitu (1) membersihkan peralatan dari debu dan kotoran, (2) memeriksa bagian-bagian penting peralatan, dan (3) memperbaiki kerusakan pada bagian instalasi. Perawatan dibedakan menjadi terencana seperti pemeliharaan pencegahan dan korektif, serta tidak terencana seperti darurat dan kerusakan.
Autonomous Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Autonomous Maintenance adalah salah satu pilar penting dalam Total Productive Maintenance (TPM) yang melibatkan operator produksi dalam kegiatan perawatan mesin secara mandiri untuk mencegah kerusakan dan meningkatkan ketersediaan mesin. Terdapat 7 langkah perawatan mandiri yang meliputi pembersihan awal, pengidentifikasian sumber kontaminasi, pembentukan standar sementara, inspeksi menyelur
PT. APSM mengalami kerusakan mesin secara mendadak dalam proses produksi sol sepatu. Mereka berencana menerapkan metode preventive maintenance dengan age replacement untuk mengurangi downtime mesin dan biaya perawatan. Analisis dilakukan untuk menentukan jadwal perawatan komponen kritis, perbandingan tingkat keandalan, downtime, dan biaya sebelum dan sesudah penerapan. Hasilnya menunjukkan adanya penghematan dengan preventive maintenance.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dalam pemeliharaan (maintenance). Pertama, diberikan definisi bahwa pemeliharaan adalah kegiatan untuk menjaga fasilitas agar tetap berfungsi dengan baik melalui inspeksi, perbaikan, dan penggantian. Kedua, dibahas tiga dasar utama pemeliharaan yaitu membersihkan, memeriksa, dan memperbaiki bila ada kerusakan. Ketiga, dijelaskan jenis-jenis pe
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Kanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas penyebab gagalnya penerapan Total Productive Maintenance (TPM) yang meliputi perubahan budaya, penolakan terhadap perubahan, pemborosan inventori, kurangnya kepekaan dan rasa memiliki, serta kurangnya dukungan dari top management.
2. Beberapa strategi yang dibahas untuk mengatasi penyebab kegagalan TPM adalah menetapkan
Similar to Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". (20)
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
1. Fungsi Total Productive
Maintenance (TPM)
Penerapan
Total Productive Maintenance (TPM)
Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP. 08122353284 kanaidi63@gmail.com
TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)
Training
2. • Kerusakan peralatan dalam industri seringkali
disebabkan oleh abainya seorang operator
untuk merawatnya.
• Masalah yang umum terjadi pada peralatan
adalah banyaknya kotoran, mur yang hilang,
oli yang jarang diganti, kebocoran, dan
menimbulkan suara-suara yang tidak normal.
Introduction
3. Tujuan diterapkannya TPM ...
• Tujuan diterapkannya TPM, antara lain:
1. Menjaga Kualitas Produk
2. Produksi Barang yang Baik
3. Jaminan Keselamatan Kerja
4. Meminimalkan Biaya Perawatan
5. Memperpanjang Umur Mesin atau
Peralatan
Tujuan Penerapan
Total Productive Maintenance (TPM)
4. .
1. Menjaga Kualitas Produk
• Kualitas mesin atau peralatan yang
digunakan mempengaruhi kualitas produk
yang dihasilkan.
• Jika mesin dan peralatan yang digunakan
kualitasnya sangat baik maka produk yang
dihasilkan juga sangat bagus, begitupun
sebaliknya.
5. Menjaga Kualitas Produk ...
• Akan tetapi, kualitas produk tidak hanya
dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan
tetapi juga bergantung pada proses produksinya.
• Sedangkan untuk proses produksi sangat
bergantung kepada mesin atau peralatan yang
digunakan. Jadi, semakin bagus dan
berkualitasnya mesin yang digunakan maka
kualitas produk yang dihasilkan akan semakin
bagus.
6. .
2. Produksi Barang yang Baik
• Kualitas mesin dan peralatan yang digunakan
sangat mempengaruhi kualitas produk. Oleh
karena itu, mesin dan peralatan tersebut harus
dirawat dengan baik.
• Perawatan pada mesin dan peralatan akan
membuat proses produksi bahan mentah menjadi
barang setengah jadi ataupun barang jadi
menjadi lebih optimal.
• Jika mesin dan peralatan bisa beroperasi dengan
baik maka kemampuan produksi juga akan
semakin maksimal.
7. .
3. Jaminan Keselamatan Kerja
• Mesin dan peralatan yang digunakan perusahaan
manufaktur bisa membahayakan pekerja saat
proses produksi sedang berlangsung.
• Kondisi seperti ini bisa terjadi karena mesin yang
digunakan tidak dalam kondisi baik atau sedang
dalam masalah.
• Untuk itu, perlu dilakukan maintenance supaya
mesin bisa beroperasi dengan baik. Selain itu,
tidak akan mengganggu keselamatan para
pekerja.
8. .
4. Meminimalkan Biaya Perawatan
• Mesin yang digunakan dalam proses produksi
harus dilakukan perawatan secara bertahap.
• Jika ini dilakukan maka akan mengurangi biaya
perawatan saat mesin rusak total. Sebelum
mesin tersebut rusak maka maintenance
harus terus dilakukan.
• Ini bertujuan untuk menghindari kerusakan
yang parah serta menghindari penggantian
spare part secara menyeluruh.
9. .
5. Memperpanjang Umur Mesin atau
Peralatan
• Tidak ada perusahaan yang ingin pemakaian
mesin atau peralatan hanya sebentar.
• Sema perusahaan menginginkan mesin atau
peralatan bisa digunakan dalam jangka waktu
yang lama. Maka dari itu, mesin atau
peralatan tersebut harus dirawat dengan baik
sejak dibeli.
• Jangan menunggu mesin mengalami masalah
atau kerusakan total baru melakukan
perawatan.
10. • Dalam penerapan TPM, operator harus
mampu melakukan pemeliharaan dan
perbaikan ringan apabila terjadi masalah pada
mesin, dengan demikian masalah akan dengan
cepat teratasi sebelum bertambah kompleks.
• Operator harus menerapkan sikap 5R (ringkas,
rapi, resik, rawat, dan rajin) dalam
menggunakan peralatan.
Penerapan TPM
11. 3 Target Utama
Penerapan TPM
Terdapat 3 Targetn Utama dalam penerapan
TPM pada sistem produksi:
• Zero product defect (tidak ada produk yang
cacat);
• Zero equipment unplanned failures (tidak ada
kerusakan peralatan yang tidak tidak
terdeteksi sebelumnya);
• Zero accident (tidak ada kecelakaan kerja).
12. Penerapan TPM
• Penerapan TPM dilakukan dengan cara
menghitung dari performance maintenance.
• Performance terdiri dari 3 bagian, yaitu :
Reliability,
Maintainability, dan
Availability.
13. .
• Reliability adalah sebuah peluang suatu
komponen atau sistem memenuhi fungsi yang
dibutuhkan dalam periode waktu dan kondisi
operasi tertentu;
Reliability
14. .
• Maintainability adalah suatu usaha dan biaya
untuk melakukan pemeliharaan peralatan;
Maintainability
.
• Availability adalah proporsi dari waktu
peralatan untuk melakukan pekerjaan yang
ditargetkan.
Availability
15. Penerap TPM ...
Setelah menghitung performance maintenance, untuk
mendukung penerapan TPM, industri wajib:
• Membentuk program-program pengembangan seperti,
pelatihan-pelatihan khusus untuk para operator dan
divisi maintenance dalam melakukan pemeliharaan
peralatan industri,
• Memberikan pemahaman mendalam tentang
pentingnya menerapkan sikap 5R (ringkas, rapi, resik,
rawat, dan rajin) dalam menggunakan peralatan.
• Membuat standar operasional penggunaan, penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam
penggunaan, serta
• Membuat manajemen peralatan (tools management).