Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi kehidupan politik dan ekonomi Indonesia pada masa Orde Baru. Dibahas mengenai pendekatan keamanan, dampak positif dan negatif kebijakan politik, serta dampak pembangunan ekonomi pada masa tersebut. Beberapa soal ditanyakan terkait hasil positif pendekatan keamanan, dampak negatif kebijakan politik dan ekonomi, serta pelanggaran HAM yang terjadi.
1. SEJARAH INDONESIALKS
By: kusmiati
Nama / no
absen
: 1. Sri Rahyuning M / 23
2. Kholilis Indrawati / 09
Kelas XII– MIA-5
3.5 Mengevaluasi kehidupan politikdan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru.
4.5 Melakukan penelitiansederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde
Barudan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
Indikator :
3.5.1
3.5.2
Menganalisis pendek sisi positifdannegative pendekatan keamanan yang dilakukan pada masa orde baru
Membuktikan dampak positifdannegative pembangunan ekonomi yang dilakukan pada masa orde baru
4.5.1 Membuat tulisan sederhana dan menyajikan dalam bentuk akun slide share tentang dampak kehidupan
politik danekonomi pada masa orde baru.
Soal :
1. Pendekatankeamananyang dilakukanpada masa orde barumemberikanhasilyangpositif. Sebutkan hasil
tersebut (6 hasil) !
Menciptakan suasana amanbagi masyarakat Indonesia
Indonesia berhasil mengubah status dari Negara pengimpor beras menjadi bangsa yang bisa
memenuhi kebutuhan beras sendiri
(swasembada beras).
Penurunan angka kemiskinan
perbaikan kesejahteraan rakyat,
penurunan angka kematian bayi dan
angka partisipasi pendidikan dasar yang meningkat.
2. Jelaskanapa yangdimaksuddengandampaknegatif kebijakanpolitikpada masa orde baru dibawah ini !
Pemerintahanyangotoriter : Presidenmempunyai kekuasaan yang sangat besar dalam mengatur
jalannya pemerintahan. Peran negara menjadi semakinkuat yang menyebabkan timbulnya
pemerintahan yang sentralistis.
pemerintahanyangsentralistik : Pemerintahansentralistis ditandai dengan adanya pemusatan
penentuan kebijakan publik pada pemerintah pusat. Pemerintahdaerah diberi peluang yang
sangat kecil untuk mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran daerahnya sendiri.
demokrasi yangsemu : PemerintahOrde Barudinilai gagal memberikan pelajaran berdemokrasi
yang baik, Golkar dianggap menjadi alat politikuntuk mencapai stabilitas yang diinginkan,
sementara dua partai lainnya hanya sebagai alat pendamping agar tercipta citra sebagai negara
demokrasi. Sistem perwakilan bersifat semubahkan hanya dijadikan topeng untuk
melanggengkan sebuah kekuasaan secara sepihak. Demokratisasi yang terbentuk didasarkan
pada KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), sehingga banyak wakil rakyat yang duduk di
MPR/DPR yang tidak mengenal rakyat dan daerahyang diwakilinya.
2. 3. Jelaskan dampak negatif pembangunan ekonomi yang dilakukan pada masa ordebaru !
Dampak negatif ini disebabkan kebijakan Orde Baru yang terlalu memfokuskan/mengejar pada
pertumbuhan ekonomi, yang berdampak buruk bagi terbentuknya mentalitas dan budaya korupsi para
pejabat di Indonesia. Distribusi hasil pembangunan dan pemanfaatan dana untuk pembangunan tidak
dibarengi kontrol yang efektif dari pemerintah terhadap aliran dana tersebut sangat rawan untuk
disalahgunakan. Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan terbukanya akses dan distribusi yang
merata sumber-sumber ekonomi kepada masyarakat. Hal ini berdampak pada munculnya kesenjangan
sosial dalam masyarakat Indonesia, kesenjangan kota dan desa, kesenjangan kaya dan miskin, serta
kesenjangan sektor industri dansektor pertanian.
4. Sebutkanbeberapa peristiwa yangterindikasiterjadi pelanggaranHAMpada masa pemerintahan Orde
Baru :
peristiwa Pulau Buru (Tempat penjara bagi orang-orang yang diindikasikan terlibat PKI) (1969-
1979),
peristiwa Malari (Januari 1974) yang berujung pada depolitisasi kampus.
pencekalan terhadap Petisi 50 (5 Mei 1980).
(1983-1988), terdapat dua peristiwa, yaituperistiwa Penembak Misterius –
Petrus (Juli 1983), Peristiwa Tanjung Priok (September 1984).
Pada kurun 1988-1993, terdapat peristiwa Warsidi (Februari 1989),
DaerahOperasi Militer (DOM) Aceh(1989-1998), Santa Cruz (November 1991), Marsinah
(Mei 1993), Haur Koneng (Juli 1993), danPeristiwa Nipah(September 1993).
Sedangkan dalam kurun 1993-1998 antara lain terjadi peristiwa Jenggawah (Januari 1996),
Padang Bulan (Februari 1996), Freeport (Maret 1996),
Abepura (Maret 1996), Kerusuhan Situbondo (Oktober 1996),
Dukun Santet
Banyuwangi (1998), Tragedi Trisakti (12 Mei 1998).
5. Mengapa keberhasilanpembangunan nasionalyang menjadi kebangganOrde Baru seolahtidakbermakna ?
Karena pembangunan di Indonesia tidak merata tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah
yang justru menjadi penyumbang terbesar devisa negara seperti di Riau, Kalimantan Timur dan Irian
Barat/Papua. Padahal pada masa itu GNP Indonesia berhasil meningkat ke tingkat US$ 600 di awal tahun
1980-an, kemudian meningkat lagi sampai US$ 1300 perkapita diawal dekade 1990-an, sehingga
penobatan Presiden Soeharto pada waktu itu sebagai “ Bapak Pembangunan” menjadi seolah tidak
bermakna.