SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
UJI LAIK FUNGSI JALAN
Permen PU 11/2010 tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan
Peraturan/Kebijakan terkait Uji Laik Fungsi Jalan
(1) UU 38 / 2004 Tentang Jalan
(2) PP 34 / 2006 Tentang Jalan
(3) UU 22 / 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(5) Permen PU 11/2010 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Laik Fungsi Jalan
Pasal 22
(4) Uji kelaikan fungsi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dilakukan oleh tim uji laik fungsi Jalan yang dibentuk oleh penyelenggara
Jalan
(5) Tim uji laik fungsi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri atas
unsur penyelenggara jalan, instansi yang bertanggung jawab di bidang
sarana dan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Kepolisian
Negara Republik Indonesia
(6) Hasil uji kelaikan fungsi Jalan wajib dipublikasikan dan ditindaklanjuti
oleh penyelenggara Jalan, instansi yang bertanggung jawab di bidang
sarana dan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan/atau
Kepolisian Negara Republik Indonesia
DEFINISI LAIK FUNGSI JALAN
Kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi:
1. Persyaratan teknis LFJ untuk memberikan
keselamatan bagi pengguna jalan, dan
2. Persyaratan administrasi LFJ yang memberikan
kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna
jalan sehingga jalan dapat dioperasikan untuk
umum.
Pasal 8 Huruf (f) mengamanatkan:
• “Penyelenggaraan di bidang Jalan meliputi kegiatan pengaturan, pembinaan,
pembangunan, dan pengawasan prasarana Jalan yang meliputi Uji Kelaikan
Fungsi Jalan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan berlalu lintas”
Pasal 22 Ayat 1 sampai dengan 7 mengamatkan:
1.Jalan yang dioperasikan harus memenuhi persyaratan laik fungsi jalan secara
teknis dan administratif.
2.Penyelenggara Jalan wajib melaksanakan uji kelaikan fungsi jalan sebelum
pengoperasian Jalan.
3.Penyelenggara Jalan wajib melakukan uji kelaikan fungsi Jalan pada Jalan yang
sudah beroperasi secara berkala dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan/atau sesuai dengan kebutuhan.
4.Uji kelaikan fungsi Jalan dilakukan oleh Tim Uji Laik Fungsi Jalan yang dibentuk
oleh penyelenggara Jalan.
Laik Fungsi Jalan dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
5.Tim Uji Laik Fungsi Jalan terdiri atas unsur Penyelenggara Jalan, instansi yang
bertanggung jawab di bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia.
6.Hasil uji kelaikan fungsi Jalan wajib dipublikasikan dan ditindaklanjuti oleh
Penyelenggara Jalan, instansi yang bertanggung jawab di bidang Sarana dan
Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan/atau Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
7.Uji kelaikan fungsi Jalan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Laik Fungsi Jalan dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Melalui penilaian laik fungsi jalan untuk suatu ruas jalan akan diperoleh
data kinerja jalan sampai dengan setidaknya 10 tahun. Kecuali
ditemukan kondisi khusus, maka dilakukan penilaian kembali.
Data yang diperoleh dari Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) bersifat menyeluruh
dan bersama-sama dengan hasil penilaian rutin (sesuai dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 13 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pemeliharaan Dan Penilikan Jalan) merupakan data dasar dalam
penyusunan program pemeliharaan, rekonstruksi, serta peningkatan
kapasitas jalan, yang meliputi pelebaran dan peningkatan struktur. Selain
itu, melalui hasil penilaian laik fungsi jalan, pengawasan dan pengendalian
ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, maupun ruang pengawasan jalan
dapat ditingkatkan.
Pasal 37, mengamanatkan:
Pengoperasian jalan Tol dilakukan setelah memenuhi:
a.Laik Fungsi terhadap ketentuan teknis dan administratif sebagai jalan umum
sebagaimana ditetapkan dengan peraturan Menteri dan menteri terkait.
b.Laik Fungsi terhadap ketentuan sistem tol yang meliputi sistem pengumpulan
tol dan perlengkapan sarana operasi sebagaimana ditetapkan dengan peraturan
Menteri.
Laik Fungsi Jalan dalam
Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
Pasal 102 Ayat 1 - 8 mengamanatkan:
1.Jalan umum dioperasikan setelah ditetapkan memenuhi persyaratan laik fungsi
jalan umum secara teknis dan administratif sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan oleh Menteri dan menteri terkait.
2.Uji kelaikan fungsi jalan umum dilakukan sebelum pengoperasian jalan yang
belum beroperasi.
3.Uji kelaikan fungsi jalan umum pada jalan yang sudah beroperasi dilakukan secara
berkala paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau sesuai dengan kebutuhan.
4.Suatu ruas jalan umum dinyatakan laik fungsi secara teknis apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
• teknis struktur perkerasan jalan;
• teknis struktur bangunan pelengkap jalan;
• teknis geometri jalan;
• teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan;
• teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas; dan
• teknis perlengkapan jalan.
Laik Fungsi Jalan dalam
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Pasal 102 Ayat 1 - 8 mengamanatkan:
5. Suatu ruas jalan umum dinyatakan laik fungsi secara administratif apabila
memenuhi persyaratan administrasi perlengkapan jalan, status jalan, kelas
jalan, kepemilikan tanah ruang milik jalan, leger jalan, dan dokumen lingkungan
(AMDAL).
6. Prosedur pelaksanaan uji kelaikan fungsi jalan umum dilaksanakan oleh Tim Uji
Laik Fungsi Jalan yang dibentuk oleh Penyelenggara Jalan yang bersangkutan
yang terdiri dari unsur penyelenggara jalan, instansi yang menyelenggarakan
urusan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan unsur kepolisian.
7. Penetapan laik fungsi jalan suatu ruas dilakukan oleh penyelenggara jalan
yang bersangkutan berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Tim Uji Laik
Fungsi Jalan.
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan laik fungsi jalan dan
penetapan laik fungsi diatur dengan Peraturan Menteri.
Laik Fungsi Jalan dalam
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Prosedur Pelaksanaan
Kelaikan Fungsi Jalan Secara Umum
DIREKTORAT PEMBANGUNAN
JALAN
DIREKTORAT JEMBATAN
DIREKTORAT
PENGEMBANGAN
JARINGAN JALAN
DIREKTORAT
PRESERVASI
JALAN
BALAI
Subdit
Standar dan
Pedoman
Subdit
Pemantauan dan
Evaluasi
Subdit
Standar dan
Pedoman
Subdit
Teknik
Jembatan
Subdit Teknik
Terowongan dan
Jembatan Khusus
Subdit
Lingkungan dan
Keselamatan
Jalan
Subdit
Pemantauan dan
Evaluasi
penyiapan
kriteria
penetapan laik
fungsi jalan
nasional.
penyiapan
rekomendasi,
pelaksanaan
evaluasi dan
penetapan laik
fungsi jalan
nasional;
penyiapan
kriteria
penetapan laik
fungsi
jembatan.
fasilitasi
penetapan
laik fungsi
jembatan.
pembinaan, bantuan
teknik dan inventarisasi
serta monitoring dan
evaluasi …. laik fungsi
terowongan, underpass,
jembatan
bentang panjang dan fly
over;
pembinaan dan
evaluasi
pelaksanaan
kelaikan fungsi
jalan
pelaksanaan
evaluasi fungsi,
kinerja dan
manfaat jalan;
Pelaksanaan
pengujian LFJ
11
Prosedur Pelaksanaan
Kelaikan Fungsi Jalan Nasional
BB/BPJN
• Subdit Pemantauan dan Evaluasi, Direkotrat
Preservasi Jalan
• Subdit Pemantauan dan Evaluasi, Direktorat
Pembangunan Jalan
• Subdit Teknik Jembatan, Direktorat Jembatan
DIRJEN BINA MARGA a.n
MENTERI PUPR
TIM ULFJ
Unsur Perhubungan
dan Kepolisian
2. Mengusulkan Tim
ULFJ
3. Membuat Konsep SK Tim
ULFJ
4. Menugaskan untuk
melaksanakan
pengujian
5. Menyusun
rekomendasi dan
Berita Acara
6. Membuat Konsep
Setifikat ULFJ
7. Sertifikat ULFJ
8. Melaksanakan Pemenuhan
Rekomendasi dan
Melaporkannya
1. Meminta usulan
anggota Tim ULFJ
PENGUJIAN LAIK FUNGSI
JALAN
Tahapan Pelaksanaan
Kelaikan Fungsi jalan
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Penilaian dan Penyusunan Berita Acara ULFJ
3. Tahap Sertifikasi
4. Tahap Publikasi Sertifikat
5. Tahap Tahap Pengawasan (Evaluasi Dan
Pencapaian Kelaikan Fungsi Jalan)
Tahap Persiapan
1. Pembentukan Tim Uji Laik Fungsi Jalan
2. Kompetensi
3. Tugas Tim ULFJ
4. Data hasil ULFJ
Syarat: HARUS INDEPENDEN
TIM Uji Laik Fungsi Jalan
Nasional/ Provinsi/ Kabupaten/
Kota
(minimum 5 orang dan jika lebih
maka harus ganjil)
Ketua merangkap anggota, dari
unsur keBina-Margaan
Sekretaris merangkap anggota
3 Anggota (minimum):
- Unsur keBina-Margaan
- Unsur kePerhubungan
- Unsur kePolisian Lalu-lintas
Persyaratan kompetensi Teknis:
Memahami aspek Keselamatan Jalan dan
berasal dari personil yang memahami:
Perkerasan jalan,
Geoteknik jalan
Geometrik & Teknik Lalu lintas
Bangunan pelengkap jalan
Perlengkapan jalan
Manajemen & Rekayasa Lalin
Penegakan hukum lalu-lintas
Persyaratan kompetensi Administrasi:
Paham ttg dokumen Status jalan,
Paham ttg dokumen Kelas jalan;
Paham ttg dokumen Perlengkapan jalan
Paham ttg dokumen Kepemilikan tanah
Rumija;
Paham ttg dokumen Leger Jalan;
Paham ttg AMDAL/dokumen lingkungan;
14
PEMBENTUKAN TIM UJI LAIK FUNGSI JALAN
PERMEN PU NO. 11/PRT/M/2010
3. Tugas Tim Uji Laik Fungsi Jalan
Secara umum meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Melaksanakan Uji dan Evaluasi LFJ berdasarkan SK Pengangkatan
Tim ULFJ, Surat Perintah uji ruas jalan tertentu.
2. Menyusun BA pengujian yang berisi rekomendasi kelaikan dan
upaya perbaikan, serta usulan tahun pemenuhannya.
3. Melaporkan BA Uji dan Evaluasi LFJ ke UPT/ Unit Kerja dalam hal
ini unsur Perencanaan.
Tahap Persiapan
4. Data Hasil Uji Laik Fungsi Jalan
Data pelaksanaan ULFJ bersifat rahasia, kecuali informasi kategori atau
status suatu ruas jalan yang tercantum pada sertifikat LFJ.
Metode penilaian 
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan uji lapangan dapat
dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu pelaksanaannya dapat dilakukan
oleh 1 (satu) tim (Tim ULFJ saja) atau dengan 2 (dua) tim (Tim ULFJ
sebagai Tim Inti dan dibantu Tim Pendukung
Tim Pendukung ini dibentuk oleh Unit Pelaksana Teknis dan bertugas dengan menggunakan sumber
pembiayaan APBN/APBD melalui kegiatan kontraktual atau swakelola. Secara teknis, Tim Pendukung ini
bertanggung jawab kepada tim ULFJ, tetapi secara adminstratif bertanggung jawab kepada Unit
Pelaksana Teknis yang mengangkatnya.
Penyusunan BA Uji dan Evaluasi Laik Fungsi Jalan
Tahap Penilaian dan Penyusunan Berita Acara ULFJ
Berita Acara berisi usulan yang berkenaan dengan ruas jalan yang dinilai, baik
yang mempunyai satu segmen atau lebih (setiap segmen harus dinilai status
kelaikan fungsi jalannya), rekomendasi yang berisi upaya yang disarankan
dalam rangka memenuhi dan mempertahankan Laik Fungsi, waktu untuk
mencapai pemenuhan Laik Fungsi, serta sketsa ruas jalan dengan
segmentasinya.
Tim ULFJ dalam memberikan usulan rekomendasi dan tahun pemenuhan
sebaiknya menyampaikan dalam bentuk rekomendasi jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Tahapan-tahapan seperti ini sangat diperlukan
Penyelenggara Jalan untuk mempermudah dalam melakukan pemrograman
dan usulan anggaran untuk upaya/aksi pemenuhan secara bertahap agar ruas
jalan yang diizinkan beroperasi (ruas jalan eksisting dengan kategori Laik
Bersyarat) tetap menjamin keselamatan bagi pengguna jalannya.
Contoh Berita acara ULFJ
Tahap Sertifikasi
1. Konsep sertifikat disiapkan oleh unit kerja yang memfasilitasi
pelaksanaan evaluasi di tingkat paling tinggi.
2. Sertifikat hasil Uji Laik Fungsi Jalan diterbitkan oleh Penyelenggara
Jalan sesuai dengan kewenangannya
3. Proses penerbitan dan penyimpanan sertifikat
4. Untuk selain penyelenggara jalan, dokumen yang disampaikan adalah
summary rekomendasi dari berita acara yang isinya memuat
rekomendasi untuk pemenuhan menuju dan mempertahankan laik
fungsi sesuai dengan tanggung jawab dan tugas masing-masing
instansi tersebut.
Contoh Sertifikat ULFJ
Tahap Publikasi Sertifikat
WALIKOTA/BUPATI
Publikasi status kelaikan fungsi ruas-ruas
jalan Nasional, Provinsi, Kota/Kab.
Evaluasi kelaikan jalan
nasional oleh tim Uji LFJ
Nasional
Evaluasi kelaikan jalan
kota/kab. oleh tim Uji LFJ
Kota/Kab.
Evaluasi kelaikan jalan
provinsi oleh tim Uji LFJ
Provinsi
Pelaporan status
kelaikanfungsi jalan
kota/kab.
GUBERNUR
Pelaporan status
kelaikanfungsi jalan
provinsi
MENTERI PU
Pelaporan status
kelaikanfungsi jalan
nasional
Pasal 15
1) Evaluasi dan Pencapaian LFJ diawasi oleh penyelenggara
jalan sesuai kewenangan, dilakukan secara berkala
berdasar hasil pengawasan fungsi dan manfaat
2) Status LFJ dilaporkan oleh Gubernur/ Bupati/
Walikota kepada Menteri setiap akhir TA
3) Status LFJ jalan Nasional, Provinsi, Kabupaten/ Kota
dipublikasikan oleh Menteri pada setiap akhir TA
melalui media publikasi nasional
TAHAP PENGAWASAN LAIK FUNGSI JALAN
TIM EVALUASI/
TIM EVALUASI PUSAT
Tugas: mengevaluasi usulan rekomendasi dan tahun pemenuhan
Tim Evaluasi/Tim Evaluasi Pusat
adalah terdiri dari unsur internal
penyelenggara jalan
Ketua adalah penanggung jawab
program – anggaraan atau
penanggung jawab
perencanaan
- Unsur ke tata usahaan
- Unsur pelaksana
- dll
Persyaratan:
- Paham rencana strategis
- Paham kebijakan secara menyeluruh
- Paham peraturan dan ketentuan dalam
rangka penyelenggaraan jalan
22
Perlu atau tidaknya Tim Evaluasi dan Tim
Evaluasi Pusat bergantung kepada besarnya
Organisasi Penyelenggara Jalan
PEMBIAYAAN
Pasal 15
1) Dua kebutuhan pembiayaan:
a. Uji & Evaluasi LFJ
b. Pemenuhan rekomendasi LFJ
2) Jalan Nasional APBN
3) Jalan Provinsi APBD provinsi.
4) Jalan Kabupaten/Kota APBD Kabupaten
APBD Kota.
23
24
Suatu ruas jalan yang telah ditetapkan kelaikan fungsinya akan diuji dan
dievaluasi kembali dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk jalan lama/ eksisting yang belum dilakukan ujian Kelaikan Fungsi Jalan,
harus segera dilaksanakan ULFJ dalam rangka menjalankan amanat peraturan
dan perundang-undangan.
2. Untuk segmen/ ruas jalan baru, pengujian Kelaikan Laik Fungsi Jalan
dilakukan sebelum Provisional Hand Over (PHO) dengan catatan bahwa
seluruh pekerjaan jalan telah selesai termasuk pemasangan perlengkapan
jalan.
3. Ruas yang berkategori Laik Fungsi akan diuji dan dievaluasi kembali maksimal
10 tahun kemudian. Diuji dan evaluasi kembali kurang dari 10 tahun jika
terjadi perubahan signifikan yang mempengaruhi kondisi lalu lintas dan
keselamatan pengguna jalan.
4. Untuk ruas dikategorikan Laik Bersyarat dan Tidak Laik akan diuji dan
dievaluasi kembali jika rekomendasinya telah dipenuhi.
5. Untuk ruas jalan yang berkategori Tidak Laik dapat dibuka kembali setelah
dilakukan penilaian ULFJ dan minimal kategorinya Laik Bersyarat.
Waktu Pelaksanaan Kelaikan Fungsi Jalan:
Ketentuan Teknis
dan Administrasi
pada ULFJ
4
Kategori / Status Kelaikan Fungsi Jalan
Permen. PU 11/PRT/M/2010, menetapkan 4 (empat) kategori status kelaikan
fungsi jalan yaitu:
1. Laik Fungsi (L), adalah kondisi suatu ruas jalan, baik jalan baru maupun
jalan yang sudah dioperasikan sebelum ditetapkannya Permen. PU No.
11/PRT/M/2010, yang memenuhi semua persyaratan teknis dan memiliki
semua persyaratan administratif untuk dioperasikan kepada umum.
2. Laik Fungsi yang persyaratan teknisnya diturunkan (Lt),
3. Laik Fungsi Bersyarat (Ls), adalah kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi
sebagian persyaratan teknis laik fungsi jalan, tetapi masih mampu memberikan
keselamatan bagi pengguna jalan dan/ atau memiliki paling tidak dokumen
penetapan status jalan.
4. Tidak Laik Fungsi (T). adalah kondisi suatu ruas jalan yang sebagian komponen
jalannya tidak memenuhi persyaratan teknis sehingga ruas jalan tersebut tidak
mampu memberikan keselamatan bagi pengguna jalan, dan/ atau tidak memiliki
dokumen status jalan meskipun dokumen administrasi yang lain ada dan legal.
Laik Fungsi dengan
Persyaratan Teknis yang Diturunkan (Lt)
adalah ekuivalen dengan kategori Laik Fungsi yang persyaratan teknisnya
diturunkan, dengan catatan karena kondisi seluruh ruas jalan atau sebagian ruas
jalan masih berkeselamatan sesuai dengan LHRT, beban dan dimensi
kendaraan, serta komposisi kendaraan pada saat ULFJ dilakukan.
Langkah-langkah untuk mendapatkan penetapan kategori Laik Diturunkan
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penilaian, Tim ULFJ menyampaikan usulan komponen
yang persyaratan teknisnya diturunkan kepada Penyelenggara Jalan melalui
Tim Evaluasi.
2. Tim Evaluasi melakukan pemeriksaan dan evaluasi. Jika dinilai layak, maka
usulan ini disampaikan kepada Penyelenggara Jalan untuk mendapatkan
penetapan. Jika dinilai tidak layak, maka komponen tersebut menjadi Laik
Bersyarat.
3. Pertimbangan yang digunakan untuk menurunkan persyaratan teknis suatu
komponen jalan adalah sulitnya pembebasan lahan untuk memperoleh
geometrik yang sesuai dengan persyaratan teknis, dikarenakan daerah
sekitar jalan adalah daerah yang dilestarikan atau merupakan kawasan
konservasi yang dipengaruhi dampak sosial/budaya atau melewati daerah
konservasi hutan lindung.
Persyaratan Uji Laik Fungsi Jalan
Permen PU No. 11/PRT/M/2010
1. Teknis Geometrik Jalan
2. Teknis Struktur Perkerasan Jalan
3. Teknis Struktur Bangunan
Pelengkap Jalan
4. Teknis Pemanfaatan Bagian-
bagian Jalan
5. Teknis Penyelenggaraan
Manajemen Dan Rekayasa Lalu
Lintas
6. Teknis Perlengkapan Jalan
1. Dokumen Petunjuk Dan
Perintah Perlengkapan Jalan
2. Dokumen Penetapan Status
Jalan
3. Dokumen Penetapan Kelas
Jalan
4. Dokumen Penetapan
Kepemilikan Tanah Rumija
5. Dokumen Penetapan Leger
Jalan
6. Dokumen Lingkungan
28
Persyatatan Teknis: Syarat Administrasi:
Persyaratan Teknis Uji Laik Fungsi Jalan
No Komponen dievaluasi Ketentuan
1 teknis geometri jalan;
L =
Seluruh
komponen
memenuhi
PTJ, termasuk
yang PTJ-nya
diturunkan
Ls =
Ada satu
atau lebih
komponen
tidak
memenuhi
PTJ, tetapi
tidak
membahaya-
kan
pengguna
jalan
T =
Ada satu atau
lebih
komponen
tidak
memenuhi
PTJ dan
membahaya-
kan
pengguna
jalan
2 struktur perkerasan jalan;
3 struktur bangunan pelengkap
jalan;
4 teknis pemanfaatan bagian-
bagian jalan;
5 teknis penyelenggaraan
manajemen dan rekayasa lalu
lintas
6 teknis perlengkapan jalan
No Komponen dievaluasi Ketentuan
1 teknis geometri jalan; 1.Fokus penilaian dilakukan terhadap
unsur keberfungsian dan dimensi
terhadap aspek keselamatan jalan.
2.KATEGORINYA dapat menjadi LAIK
DITURUNKAN
Ketentuan Kategori Persyaratan teknis
No Komponen dievaluasi Ketentuan
1. Fokus penilaian dilakukan terhadap
keberfungsian struktur dan kekuatan
konstruksi jalan
2. TIDAK BISA MENJADI LAIK
DITURUNKAN
3. Penilaian Kelaikan Fungsi Jalan dapat
mengacu Nilai IRI, dengan ketentuan:
• untuk Kondisi B (Baik) dan kondisi S
(Sedang) adalah L,
• untuk Kondisi RR (Rusak Ringan)
adalah Ls;
• untuk Kondisi RB (Rusak Berat)
adalah T.
2 struktur perkerasan jalan;
Ketentuan Kategori Persyaratan teknis
Ketentuan Kategori Persyaratan teknis
No Komponen dievaluasi Ketentuan
1. Fokus penilaian dilakukan terhadap
keberfungsian struktur bangunan
pelengkap jalan yang meliputi
keberfungsian konstruksi jembatan,
keberfungsian gorong-gorong, tempat
parkir, saluran tepi jalan, dll.
2. TIDAK BISA MENJADI LAIK
DITURUNKAN
3. Penilaian kelaikan fungsi jembatan dpt
mengacu Nilai Kondisi Bangunan
Pelengkap Jalan dengan:
• Nilai kondisi 0 – 1: Laik Fungsi;
• nilai kondisi 2 – 4: Laik Bersyarat;
• nilai kondisi 5 : Tidak Laik Fungsi.
3 struktur bangunan pelengkap
jalan;
Ketentuan Kategori Persyaratan teknis
No Komponen dievaluasi Ketentuan
1. Fokus penilaian dilakukan terhadap
keberfungsian dan dimensi yang
meliputi lebar, tinggi, serta
pemanfaatannya.
2. DAPAT MENJADI LAIK DITURUNKAN.
Pertimbangan yang digunakan adalah
masalah pembebasan lahan
dikarenakan daerah sekitar jalan
adalah daerah yang dilestarikan,
kawasan konservasi yang dipengaruhi
dampak sosial/budaya atau melewati
daerah konservasi hutan lindung
4 teknis pemanfaatan bagian-bagian
jalan;
Ketentuan Kategori Persyaratan teknis
No Komponen dievaluasi Ketentuan
1. Fokus penilaian dilakukan terhadap
keberfungsian perlengkapan yang
meliputi keberfungsian marka, rambu,
separator, pulau jalan, trotoar, APILL,
serta tempat penyeberangan jalan.
2. Untuk jalan eksisting ataupun jalan
baru, komponen A.5 tidak bisa
berkategori Lt.
5 teknis penyelenggaraan
manajemen dan rekayasa lalu
lintas
Ketentuan Kategori Persyaratan teknis
No Komponen dievaluasi Ketentuan
1. Meskipun komponen yang diuji sama
dengan komponen 5, fokus penilaian
dilakukan terhadap dimensi dan
kondisinya.
2. Untuk jalan eksisting ataupun jalan
baru, komponen A.6 tidak bisa
berkategori Lt.
6 teknis perlengkapan jalan
No dokumen dievaluasi Ketentuan
1 administrasi perlengkapan jalan,
1. Seluruh dokumen tersedia  Laik Fungsi
2. Ada satu atau lebih dokumen tidak
tersedia/ belum ada, minimal dokumen
status jalan  Laik Bersyarat
3. Tidak ada atau tidak jelas status jalannya
Tidak Laik
2 status jalan
3 kelas jalan,
4 kepemilikan tanah ruang milik jalan,
5 leger jalan, dan
6 AMDAL (Dokumen Lingkungan)
Ketentuan Kategori Persyaratan Administrasi
ULFJ NASIONAL

More Related Content

What's hot

Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalanPanduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalanhilmalistyani
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatanAgus Tri
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan hycal farist
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyalabay31
 
Penampang melintang jalan
Penampang melintang jalanPenampang melintang jalan
Penampang melintang jalanPraboe Rienjany
 
05 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_205 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_2a_agung_kartika
 
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANAgusPratama24
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Kak fs jalan tol tanjung selor tanjung redeb
Kak fs jalan tol tanjung selor   tanjung redebKak fs jalan tol tanjung selor   tanjung redeb
Kak fs jalan tol tanjung selor tanjung redebalamsyahnoor1
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdfPieterHutagalung1
 
Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakueniwijayanti
 

What's hot (20)

Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalanPanduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
Panduan penempatan fasilitas perlengkapan jalan
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
 
Penampang melintang jalan
Penampang melintang jalanPenampang melintang jalan
Penampang melintang jalan
 
05 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_205 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_2
 
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
PPT KP IRIGASI.pptx
PPT KP IRIGASI.pptxPPT KP IRIGASI.pptx
PPT KP IRIGASI.pptx
 
Kak fs jalan tol tanjung selor tanjung redeb
Kak fs jalan tol tanjung selor   tanjung redebKak fs jalan tol tanjung selor   tanjung redeb
Kak fs jalan tol tanjung selor tanjung redeb
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Metode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPLMetode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPL
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
 
Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kaku
 

Similar to ULFJ NASIONAL

Pp no. 80 thn 2012
Pp no. 80 thn 2012Pp no. 80 thn 2012
Pp no. 80 thn 2012Sutra Sutra
 
pp_no._80_tahun_2012.pdfpdf
pp_no._80_tahun_2012.pdfpdfpp_no._80_tahun_2012.pdfpdf
pp_no._80_tahun_2012.pdfpdfagus nesta
 
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...defijay
 
Permen PU No.20 Tahun 2010 - Pedoman Penggunaan dan Pemanfaatan Bagian-Bagian...
Permen PU No.20 Tahun 2010 - Pedoman Penggunaan dan Pemanfaatan Bagian-Bagian...Permen PU No.20 Tahun 2010 - Pedoman Penggunaan dan Pemanfaatan Bagian-Bagian...
Permen PU No.20 Tahun 2010 - Pedoman Penggunaan dan Pemanfaatan Bagian-Bagian...Agis Sugiana
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...Penataan Ruang
 
PP 43 tahun1993, c
PP 43 tahun1993, cPP 43 tahun1993, c
PP 43 tahun1993, cReDy DeLano
 
Peraturan_Perundang_Undangan_di_Lingkung.ppsx
Peraturan_Perundang_Undangan_di_Lingkung.ppsxPeraturan_Perundang_Undangan_di_Lingkung.ppsx
Peraturan_Perundang_Undangan_di_Lingkung.ppsxbudimancs
 
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalanahmad fuadi
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...iniPurwokerto
 
e1363_FUNGSI_DAN_STATUS_JALAN NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN, LINGKUNGAN, JALA...
e1363_FUNGSI_DAN_STATUS_JALAN NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN, LINGKUNGAN, JALA...e1363_FUNGSI_DAN_STATUS_JALAN NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN, LINGKUNGAN, JALA...
e1363_FUNGSI_DAN_STATUS_JALAN NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN, LINGKUNGAN, JALA...FourintanMazmur1
 
Lampiran 1 permen pu no. 3 tahun 2015
Lampiran 1  permen pu no. 3 tahun 2015Lampiran 1  permen pu no. 3 tahun 2015
Lampiran 1 permen pu no. 3 tahun 2015joe okta
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalaniiqsja
 
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan TolPeraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan TolYan Achmad
 
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.pptPRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.pptGinanjarWahyuPambudi
 
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...Di Prihantony
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANMira Pemayun
 
Laporan draft akhir penyelenggaraan angkutan barang its7
Laporan draft akhir penyelenggaraan angkutan barang its7Laporan draft akhir penyelenggaraan angkutan barang its7
Laporan draft akhir penyelenggaraan angkutan barang its7tiopan gultom
 

Similar to ULFJ NASIONAL (20)

Pp no. 80 thn 2012
Pp no. 80 thn 2012Pp no. 80 thn 2012
Pp no. 80 thn 2012
 
pp_no._80_tahun_2012.pdfpdf
pp_no._80_tahun_2012.pdfpdfpp_no._80_tahun_2012.pdfpdf
pp_no._80_tahun_2012.pdfpdf
 
Pp43 1993
Pp43 1993Pp43 1993
Pp43 1993
 
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
94378_MODUL_2_PERATURAN_PERATURAN_DAN_PENGENALAN_JARINGAN_JALAN_SERTA_PENGENA...
 
Permen PU No.20 Tahun 2010 - Pedoman Penggunaan dan Pemanfaatan Bagian-Bagian...
Permen PU No.20 Tahun 2010 - Pedoman Penggunaan dan Pemanfaatan Bagian-Bagian...Permen PU No.20 Tahun 2010 - Pedoman Penggunaan dan Pemanfaatan Bagian-Bagian...
Permen PU No.20 Tahun 2010 - Pedoman Penggunaan dan Pemanfaatan Bagian-Bagian...
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
 
PP 43 tahun1993, c
PP 43 tahun1993, cPP 43 tahun1993, c
PP 43 tahun1993, c
 
Peraturan_Perundang_Undangan_di_Lingkung.ppsx
Peraturan_Perundang_Undangan_di_Lingkung.ppsxPeraturan_Perundang_Undangan_di_Lingkung.ppsx
Peraturan_Perundang_Undangan_di_Lingkung.ppsx
 
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
 
Km14tahun2006
Km14tahun2006Km14tahun2006
Km14tahun2006
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA...
 
e1363_FUNGSI_DAN_STATUS_JALAN NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN, LINGKUNGAN, JALA...
e1363_FUNGSI_DAN_STATUS_JALAN NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN, LINGKUNGAN, JALA...e1363_FUNGSI_DAN_STATUS_JALAN NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN, LINGKUNGAN, JALA...
e1363_FUNGSI_DAN_STATUS_JALAN NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN, LINGKUNGAN, JALA...
 
Lampiran 1 permen pu no. 3 tahun 2015
Lampiran 1  permen pu no. 3 tahun 2015Lampiran 1  permen pu no. 3 tahun 2015
Lampiran 1 permen pu no. 3 tahun 2015
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalan
 
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan TolPeraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
 
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.pptPRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
PRESENTASI-PENILIK-JALAN-7-Januari-2020-ppt.ppt
 
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
 
PRESENTASI.pptx
PRESENTASI.pptxPRESENTASI.pptx
PRESENTASI.pptx
 
Laporan draft akhir penyelenggaraan angkutan barang its7
Laporan draft akhir penyelenggaraan angkutan barang its7Laporan draft akhir penyelenggaraan angkutan barang its7
Laporan draft akhir penyelenggaraan angkutan barang its7
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

ULFJ NASIONAL

  • 1. UJI LAIK FUNGSI JALAN Permen PU 11/2010 tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan
  • 2. Peraturan/Kebijakan terkait Uji Laik Fungsi Jalan (1) UU 38 / 2004 Tentang Jalan (2) PP 34 / 2006 Tentang Jalan (3) UU 22 / 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (5) Permen PU 11/2010 tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan Pasal 22 (4) Uji kelaikan fungsi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan oleh tim uji laik fungsi Jalan yang dibentuk oleh penyelenggara Jalan (5) Tim uji laik fungsi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri atas unsur penyelenggara jalan, instansi yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia (6) Hasil uji kelaikan fungsi Jalan wajib dipublikasikan dan ditindaklanjuti oleh penyelenggara Jalan, instansi yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan/atau Kepolisian Negara Republik Indonesia
  • 3. DEFINISI LAIK FUNGSI JALAN Kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi: 1. Persyaratan teknis LFJ untuk memberikan keselamatan bagi pengguna jalan, dan 2. Persyaratan administrasi LFJ yang memberikan kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna jalan sehingga jalan dapat dioperasikan untuk umum.
  • 4. Pasal 8 Huruf (f) mengamanatkan: • “Penyelenggaraan di bidang Jalan meliputi kegiatan pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan prasarana Jalan yang meliputi Uji Kelaikan Fungsi Jalan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan berlalu lintas” Pasal 22 Ayat 1 sampai dengan 7 mengamatkan: 1.Jalan yang dioperasikan harus memenuhi persyaratan laik fungsi jalan secara teknis dan administratif. 2.Penyelenggara Jalan wajib melaksanakan uji kelaikan fungsi jalan sebelum pengoperasian Jalan. 3.Penyelenggara Jalan wajib melakukan uji kelaikan fungsi Jalan pada Jalan yang sudah beroperasi secara berkala dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau sesuai dengan kebutuhan. 4.Uji kelaikan fungsi Jalan dilakukan oleh Tim Uji Laik Fungsi Jalan yang dibentuk oleh penyelenggara Jalan. Laik Fungsi Jalan dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
  • 5. 5.Tim Uji Laik Fungsi Jalan terdiri atas unsur Penyelenggara Jalan, instansi yang bertanggung jawab di bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia. 6.Hasil uji kelaikan fungsi Jalan wajib dipublikasikan dan ditindaklanjuti oleh Penyelenggara Jalan, instansi yang bertanggung jawab di bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan/atau Kepolisian Negara Republik Indonesia. 7.Uji kelaikan fungsi Jalan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Laik Fungsi Jalan dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
  • 6. Melalui penilaian laik fungsi jalan untuk suatu ruas jalan akan diperoleh data kinerja jalan sampai dengan setidaknya 10 tahun. Kecuali ditemukan kondisi khusus, maka dilakukan penilaian kembali. Data yang diperoleh dari Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) bersifat menyeluruh dan bersama-sama dengan hasil penilaian rutin (sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 13 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan Dan Penilikan Jalan) merupakan data dasar dalam penyusunan program pemeliharaan, rekonstruksi, serta peningkatan kapasitas jalan, yang meliputi pelebaran dan peningkatan struktur. Selain itu, melalui hasil penilaian laik fungsi jalan, pengawasan dan pengendalian ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, maupun ruang pengawasan jalan dapat ditingkatkan.
  • 7. Pasal 37, mengamanatkan: Pengoperasian jalan Tol dilakukan setelah memenuhi: a.Laik Fungsi terhadap ketentuan teknis dan administratif sebagai jalan umum sebagaimana ditetapkan dengan peraturan Menteri dan menteri terkait. b.Laik Fungsi terhadap ketentuan sistem tol yang meliputi sistem pengumpulan tol dan perlengkapan sarana operasi sebagaimana ditetapkan dengan peraturan Menteri. Laik Fungsi Jalan dalam Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
  • 8. Pasal 102 Ayat 1 - 8 mengamanatkan: 1.Jalan umum dioperasikan setelah ditetapkan memenuhi persyaratan laik fungsi jalan umum secara teknis dan administratif sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri dan menteri terkait. 2.Uji kelaikan fungsi jalan umum dilakukan sebelum pengoperasian jalan yang belum beroperasi. 3.Uji kelaikan fungsi jalan umum pada jalan yang sudah beroperasi dilakukan secara berkala paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau sesuai dengan kebutuhan. 4.Suatu ruas jalan umum dinyatakan laik fungsi secara teknis apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: • teknis struktur perkerasan jalan; • teknis struktur bangunan pelengkap jalan; • teknis geometri jalan; • teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan; • teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas; dan • teknis perlengkapan jalan. Laik Fungsi Jalan dalam Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
  • 9. Pasal 102 Ayat 1 - 8 mengamanatkan: 5. Suatu ruas jalan umum dinyatakan laik fungsi secara administratif apabila memenuhi persyaratan administrasi perlengkapan jalan, status jalan, kelas jalan, kepemilikan tanah ruang milik jalan, leger jalan, dan dokumen lingkungan (AMDAL). 6. Prosedur pelaksanaan uji kelaikan fungsi jalan umum dilaksanakan oleh Tim Uji Laik Fungsi Jalan yang dibentuk oleh Penyelenggara Jalan yang bersangkutan yang terdiri dari unsur penyelenggara jalan, instansi yang menyelenggarakan urusan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan unsur kepolisian. 7. Penetapan laik fungsi jalan suatu ruas dilakukan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Tim Uji Laik Fungsi Jalan. 8. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan laik fungsi jalan dan penetapan laik fungsi diatur dengan Peraturan Menteri. Laik Fungsi Jalan dalam Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
  • 10. Prosedur Pelaksanaan Kelaikan Fungsi Jalan Secara Umum DIREKTORAT PEMBANGUNAN JALAN DIREKTORAT JEMBATAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DIREKTORAT PRESERVASI JALAN BALAI Subdit Standar dan Pedoman Subdit Pemantauan dan Evaluasi Subdit Standar dan Pedoman Subdit Teknik Jembatan Subdit Teknik Terowongan dan Jembatan Khusus Subdit Lingkungan dan Keselamatan Jalan Subdit Pemantauan dan Evaluasi penyiapan kriteria penetapan laik fungsi jalan nasional. penyiapan rekomendasi, pelaksanaan evaluasi dan penetapan laik fungsi jalan nasional; penyiapan kriteria penetapan laik fungsi jembatan. fasilitasi penetapan laik fungsi jembatan. pembinaan, bantuan teknik dan inventarisasi serta monitoring dan evaluasi …. laik fungsi terowongan, underpass, jembatan bentang panjang dan fly over; pembinaan dan evaluasi pelaksanaan kelaikan fungsi jalan pelaksanaan evaluasi fungsi, kinerja dan manfaat jalan; Pelaksanaan pengujian LFJ
  • 11. 11 Prosedur Pelaksanaan Kelaikan Fungsi Jalan Nasional BB/BPJN • Subdit Pemantauan dan Evaluasi, Direkotrat Preservasi Jalan • Subdit Pemantauan dan Evaluasi, Direktorat Pembangunan Jalan • Subdit Teknik Jembatan, Direktorat Jembatan DIRJEN BINA MARGA a.n MENTERI PUPR TIM ULFJ Unsur Perhubungan dan Kepolisian 2. Mengusulkan Tim ULFJ 3. Membuat Konsep SK Tim ULFJ 4. Menugaskan untuk melaksanakan pengujian 5. Menyusun rekomendasi dan Berita Acara 6. Membuat Konsep Setifikat ULFJ 7. Sertifikat ULFJ 8. Melaksanakan Pemenuhan Rekomendasi dan Melaporkannya 1. Meminta usulan anggota Tim ULFJ PENGUJIAN LAIK FUNGSI JALAN
  • 12. Tahapan Pelaksanaan Kelaikan Fungsi jalan 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Penilaian dan Penyusunan Berita Acara ULFJ 3. Tahap Sertifikasi 4. Tahap Publikasi Sertifikat 5. Tahap Tahap Pengawasan (Evaluasi Dan Pencapaian Kelaikan Fungsi Jalan)
  • 13. Tahap Persiapan 1. Pembentukan Tim Uji Laik Fungsi Jalan 2. Kompetensi 3. Tugas Tim ULFJ 4. Data hasil ULFJ
  • 14. Syarat: HARUS INDEPENDEN TIM Uji Laik Fungsi Jalan Nasional/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota (minimum 5 orang dan jika lebih maka harus ganjil) Ketua merangkap anggota, dari unsur keBina-Margaan Sekretaris merangkap anggota 3 Anggota (minimum): - Unsur keBina-Margaan - Unsur kePerhubungan - Unsur kePolisian Lalu-lintas Persyaratan kompetensi Teknis: Memahami aspek Keselamatan Jalan dan berasal dari personil yang memahami: Perkerasan jalan, Geoteknik jalan Geometrik & Teknik Lalu lintas Bangunan pelengkap jalan Perlengkapan jalan Manajemen & Rekayasa Lalin Penegakan hukum lalu-lintas Persyaratan kompetensi Administrasi: Paham ttg dokumen Status jalan, Paham ttg dokumen Kelas jalan; Paham ttg dokumen Perlengkapan jalan Paham ttg dokumen Kepemilikan tanah Rumija; Paham ttg dokumen Leger Jalan; Paham ttg AMDAL/dokumen lingkungan; 14 PEMBENTUKAN TIM UJI LAIK FUNGSI JALAN PERMEN PU NO. 11/PRT/M/2010
  • 15. 3. Tugas Tim Uji Laik Fungsi Jalan Secara umum meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Melaksanakan Uji dan Evaluasi LFJ berdasarkan SK Pengangkatan Tim ULFJ, Surat Perintah uji ruas jalan tertentu. 2. Menyusun BA pengujian yang berisi rekomendasi kelaikan dan upaya perbaikan, serta usulan tahun pemenuhannya. 3. Melaporkan BA Uji dan Evaluasi LFJ ke UPT/ Unit Kerja dalam hal ini unsur Perencanaan. Tahap Persiapan 4. Data Hasil Uji Laik Fungsi Jalan Data pelaksanaan ULFJ bersifat rahasia, kecuali informasi kategori atau status suatu ruas jalan yang tercantum pada sertifikat LFJ.
  • 16. Metode penilaian  Metode yang digunakan dalam pelaksanaan uji lapangan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu pelaksanaannya dapat dilakukan oleh 1 (satu) tim (Tim ULFJ saja) atau dengan 2 (dua) tim (Tim ULFJ sebagai Tim Inti dan dibantu Tim Pendukung Tim Pendukung ini dibentuk oleh Unit Pelaksana Teknis dan bertugas dengan menggunakan sumber pembiayaan APBN/APBD melalui kegiatan kontraktual atau swakelola. Secara teknis, Tim Pendukung ini bertanggung jawab kepada tim ULFJ, tetapi secara adminstratif bertanggung jawab kepada Unit Pelaksana Teknis yang mengangkatnya.
  • 17. Penyusunan BA Uji dan Evaluasi Laik Fungsi Jalan Tahap Penilaian dan Penyusunan Berita Acara ULFJ Berita Acara berisi usulan yang berkenaan dengan ruas jalan yang dinilai, baik yang mempunyai satu segmen atau lebih (setiap segmen harus dinilai status kelaikan fungsi jalannya), rekomendasi yang berisi upaya yang disarankan dalam rangka memenuhi dan mempertahankan Laik Fungsi, waktu untuk mencapai pemenuhan Laik Fungsi, serta sketsa ruas jalan dengan segmentasinya. Tim ULFJ dalam memberikan usulan rekomendasi dan tahun pemenuhan sebaiknya menyampaikan dalam bentuk rekomendasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tahapan-tahapan seperti ini sangat diperlukan Penyelenggara Jalan untuk mempermudah dalam melakukan pemrograman dan usulan anggaran untuk upaya/aksi pemenuhan secara bertahap agar ruas jalan yang diizinkan beroperasi (ruas jalan eksisting dengan kategori Laik Bersyarat) tetap menjamin keselamatan bagi pengguna jalannya.
  • 19. Tahap Sertifikasi 1. Konsep sertifikat disiapkan oleh unit kerja yang memfasilitasi pelaksanaan evaluasi di tingkat paling tinggi. 2. Sertifikat hasil Uji Laik Fungsi Jalan diterbitkan oleh Penyelenggara Jalan sesuai dengan kewenangannya 3. Proses penerbitan dan penyimpanan sertifikat 4. Untuk selain penyelenggara jalan, dokumen yang disampaikan adalah summary rekomendasi dari berita acara yang isinya memuat rekomendasi untuk pemenuhan menuju dan mempertahankan laik fungsi sesuai dengan tanggung jawab dan tugas masing-masing instansi tersebut. Contoh Sertifikat ULFJ
  • 20. Tahap Publikasi Sertifikat WALIKOTA/BUPATI Publikasi status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan Nasional, Provinsi, Kota/Kab. Evaluasi kelaikan jalan nasional oleh tim Uji LFJ Nasional Evaluasi kelaikan jalan kota/kab. oleh tim Uji LFJ Kota/Kab. Evaluasi kelaikan jalan provinsi oleh tim Uji LFJ Provinsi Pelaporan status kelaikanfungsi jalan kota/kab. GUBERNUR Pelaporan status kelaikanfungsi jalan provinsi MENTERI PU Pelaporan status kelaikanfungsi jalan nasional
  • 21. Pasal 15 1) Evaluasi dan Pencapaian LFJ diawasi oleh penyelenggara jalan sesuai kewenangan, dilakukan secara berkala berdasar hasil pengawasan fungsi dan manfaat 2) Status LFJ dilaporkan oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota kepada Menteri setiap akhir TA 3) Status LFJ jalan Nasional, Provinsi, Kabupaten/ Kota dipublikasikan oleh Menteri pada setiap akhir TA melalui media publikasi nasional TAHAP PENGAWASAN LAIK FUNGSI JALAN
  • 22. TIM EVALUASI/ TIM EVALUASI PUSAT Tugas: mengevaluasi usulan rekomendasi dan tahun pemenuhan Tim Evaluasi/Tim Evaluasi Pusat adalah terdiri dari unsur internal penyelenggara jalan Ketua adalah penanggung jawab program – anggaraan atau penanggung jawab perencanaan - Unsur ke tata usahaan - Unsur pelaksana - dll Persyaratan: - Paham rencana strategis - Paham kebijakan secara menyeluruh - Paham peraturan dan ketentuan dalam rangka penyelenggaraan jalan 22 Perlu atau tidaknya Tim Evaluasi dan Tim Evaluasi Pusat bergantung kepada besarnya Organisasi Penyelenggara Jalan
  • 23. PEMBIAYAAN Pasal 15 1) Dua kebutuhan pembiayaan: a. Uji & Evaluasi LFJ b. Pemenuhan rekomendasi LFJ 2) Jalan Nasional APBN 3) Jalan Provinsi APBD provinsi. 4) Jalan Kabupaten/Kota APBD Kabupaten APBD Kota. 23
  • 24. 24 Suatu ruas jalan yang telah ditetapkan kelaikan fungsinya akan diuji dan dievaluasi kembali dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Untuk jalan lama/ eksisting yang belum dilakukan ujian Kelaikan Fungsi Jalan, harus segera dilaksanakan ULFJ dalam rangka menjalankan amanat peraturan dan perundang-undangan. 2. Untuk segmen/ ruas jalan baru, pengujian Kelaikan Laik Fungsi Jalan dilakukan sebelum Provisional Hand Over (PHO) dengan catatan bahwa seluruh pekerjaan jalan telah selesai termasuk pemasangan perlengkapan jalan. 3. Ruas yang berkategori Laik Fungsi akan diuji dan dievaluasi kembali maksimal 10 tahun kemudian. Diuji dan evaluasi kembali kurang dari 10 tahun jika terjadi perubahan signifikan yang mempengaruhi kondisi lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan. 4. Untuk ruas dikategorikan Laik Bersyarat dan Tidak Laik akan diuji dan dievaluasi kembali jika rekomendasinya telah dipenuhi. 5. Untuk ruas jalan yang berkategori Tidak Laik dapat dibuka kembali setelah dilakukan penilaian ULFJ dan minimal kategorinya Laik Bersyarat. Waktu Pelaksanaan Kelaikan Fungsi Jalan:
  • 26. Kategori / Status Kelaikan Fungsi Jalan Permen. PU 11/PRT/M/2010, menetapkan 4 (empat) kategori status kelaikan fungsi jalan yaitu: 1. Laik Fungsi (L), adalah kondisi suatu ruas jalan, baik jalan baru maupun jalan yang sudah dioperasikan sebelum ditetapkannya Permen. PU No. 11/PRT/M/2010, yang memenuhi semua persyaratan teknis dan memiliki semua persyaratan administratif untuk dioperasikan kepada umum. 2. Laik Fungsi yang persyaratan teknisnya diturunkan (Lt), 3. Laik Fungsi Bersyarat (Ls), adalah kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi sebagian persyaratan teknis laik fungsi jalan, tetapi masih mampu memberikan keselamatan bagi pengguna jalan dan/ atau memiliki paling tidak dokumen penetapan status jalan. 4. Tidak Laik Fungsi (T). adalah kondisi suatu ruas jalan yang sebagian komponen jalannya tidak memenuhi persyaratan teknis sehingga ruas jalan tersebut tidak mampu memberikan keselamatan bagi pengguna jalan, dan/ atau tidak memiliki dokumen status jalan meskipun dokumen administrasi yang lain ada dan legal.
  • 27. Laik Fungsi dengan Persyaratan Teknis yang Diturunkan (Lt) adalah ekuivalen dengan kategori Laik Fungsi yang persyaratan teknisnya diturunkan, dengan catatan karena kondisi seluruh ruas jalan atau sebagian ruas jalan masih berkeselamatan sesuai dengan LHRT, beban dan dimensi kendaraan, serta komposisi kendaraan pada saat ULFJ dilakukan. Langkah-langkah untuk mendapatkan penetapan kategori Laik Diturunkan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penilaian, Tim ULFJ menyampaikan usulan komponen yang persyaratan teknisnya diturunkan kepada Penyelenggara Jalan melalui Tim Evaluasi. 2. Tim Evaluasi melakukan pemeriksaan dan evaluasi. Jika dinilai layak, maka usulan ini disampaikan kepada Penyelenggara Jalan untuk mendapatkan penetapan. Jika dinilai tidak layak, maka komponen tersebut menjadi Laik Bersyarat. 3. Pertimbangan yang digunakan untuk menurunkan persyaratan teknis suatu komponen jalan adalah sulitnya pembebasan lahan untuk memperoleh geometrik yang sesuai dengan persyaratan teknis, dikarenakan daerah sekitar jalan adalah daerah yang dilestarikan atau merupakan kawasan konservasi yang dipengaruhi dampak sosial/budaya atau melewati daerah konservasi hutan lindung.
  • 28. Persyaratan Uji Laik Fungsi Jalan Permen PU No. 11/PRT/M/2010 1. Teknis Geometrik Jalan 2. Teknis Struktur Perkerasan Jalan 3. Teknis Struktur Bangunan Pelengkap Jalan 4. Teknis Pemanfaatan Bagian- bagian Jalan 5. Teknis Penyelenggaraan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas 6. Teknis Perlengkapan Jalan 1. Dokumen Petunjuk Dan Perintah Perlengkapan Jalan 2. Dokumen Penetapan Status Jalan 3. Dokumen Penetapan Kelas Jalan 4. Dokumen Penetapan Kepemilikan Tanah Rumija 5. Dokumen Penetapan Leger Jalan 6. Dokumen Lingkungan 28 Persyatatan Teknis: Syarat Administrasi:
  • 29. Persyaratan Teknis Uji Laik Fungsi Jalan No Komponen dievaluasi Ketentuan 1 teknis geometri jalan; L = Seluruh komponen memenuhi PTJ, termasuk yang PTJ-nya diturunkan Ls = Ada satu atau lebih komponen tidak memenuhi PTJ, tetapi tidak membahaya- kan pengguna jalan T = Ada satu atau lebih komponen tidak memenuhi PTJ dan membahaya- kan pengguna jalan 2 struktur perkerasan jalan; 3 struktur bangunan pelengkap jalan; 4 teknis pemanfaatan bagian- bagian jalan; 5 teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas 6 teknis perlengkapan jalan
  • 30. No Komponen dievaluasi Ketentuan 1 teknis geometri jalan; 1.Fokus penilaian dilakukan terhadap unsur keberfungsian dan dimensi terhadap aspek keselamatan jalan. 2.KATEGORINYA dapat menjadi LAIK DITURUNKAN Ketentuan Kategori Persyaratan teknis
  • 31. No Komponen dievaluasi Ketentuan 1. Fokus penilaian dilakukan terhadap keberfungsian struktur dan kekuatan konstruksi jalan 2. TIDAK BISA MENJADI LAIK DITURUNKAN 3. Penilaian Kelaikan Fungsi Jalan dapat mengacu Nilai IRI, dengan ketentuan: • untuk Kondisi B (Baik) dan kondisi S (Sedang) adalah L, • untuk Kondisi RR (Rusak Ringan) adalah Ls; • untuk Kondisi RB (Rusak Berat) adalah T. 2 struktur perkerasan jalan; Ketentuan Kategori Persyaratan teknis
  • 32. Ketentuan Kategori Persyaratan teknis No Komponen dievaluasi Ketentuan 1. Fokus penilaian dilakukan terhadap keberfungsian struktur bangunan pelengkap jalan yang meliputi keberfungsian konstruksi jembatan, keberfungsian gorong-gorong, tempat parkir, saluran tepi jalan, dll. 2. TIDAK BISA MENJADI LAIK DITURUNKAN 3. Penilaian kelaikan fungsi jembatan dpt mengacu Nilai Kondisi Bangunan Pelengkap Jalan dengan: • Nilai kondisi 0 – 1: Laik Fungsi; • nilai kondisi 2 – 4: Laik Bersyarat; • nilai kondisi 5 : Tidak Laik Fungsi. 3 struktur bangunan pelengkap jalan;
  • 33. Ketentuan Kategori Persyaratan teknis No Komponen dievaluasi Ketentuan 1. Fokus penilaian dilakukan terhadap keberfungsian dan dimensi yang meliputi lebar, tinggi, serta pemanfaatannya. 2. DAPAT MENJADI LAIK DITURUNKAN. Pertimbangan yang digunakan adalah masalah pembebasan lahan dikarenakan daerah sekitar jalan adalah daerah yang dilestarikan, kawasan konservasi yang dipengaruhi dampak sosial/budaya atau melewati daerah konservasi hutan lindung 4 teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan;
  • 34. Ketentuan Kategori Persyaratan teknis No Komponen dievaluasi Ketentuan 1. Fokus penilaian dilakukan terhadap keberfungsian perlengkapan yang meliputi keberfungsian marka, rambu, separator, pulau jalan, trotoar, APILL, serta tempat penyeberangan jalan. 2. Untuk jalan eksisting ataupun jalan baru, komponen A.5 tidak bisa berkategori Lt. 5 teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas
  • 35. Ketentuan Kategori Persyaratan teknis No Komponen dievaluasi Ketentuan 1. Meskipun komponen yang diuji sama dengan komponen 5, fokus penilaian dilakukan terhadap dimensi dan kondisinya. 2. Untuk jalan eksisting ataupun jalan baru, komponen A.6 tidak bisa berkategori Lt. 6 teknis perlengkapan jalan
  • 36. No dokumen dievaluasi Ketentuan 1 administrasi perlengkapan jalan, 1. Seluruh dokumen tersedia  Laik Fungsi 2. Ada satu atau lebih dokumen tidak tersedia/ belum ada, minimal dokumen status jalan  Laik Bersyarat 3. Tidak ada atau tidak jelas status jalannya Tidak Laik 2 status jalan 3 kelas jalan, 4 kepemilikan tanah ruang milik jalan, 5 leger jalan, dan 6 AMDAL (Dokumen Lingkungan) Ketentuan Kategori Persyaratan Administrasi