3. b. Keadaan alam
peradaban romawi
Daerah awal kekuasaan Kerajaan Romawi adalah daerah
Semenanjung Apenina atau daerah Italia sekarang.
Daerah Italia terdiri atas daerah pegunungan dan
dataran rendah. Dataran-dataran rendah itu, merupakan
daerah-daerah yang subur yang didiami bangsa Romawi
yang hidup secara berkelompok dengan mengusahakan
pertanian. Hasil buminya terdiri atas gandum, jagung,
padi, sayur-sayuran dan buah anggur. Sedangkan daerah
padang rumput digunakan untuk usaha perternakan
seperti biri-biri. Pegunungan Apenina juga menghasilkan
bahan mineral diantaranya bijih besi, tembaga, emas, dan
batu pualam/marmer.
4. c. Sistem pemerintahan
Pemerintahan Romawi kuno dibedakan menjadi 3 zaman, yaitu zaman kerajaan, zaman
republik, dan zaman kekaisaran Roma. Ketiga zaman tersebut memiliki sistem
pemerintahan yang berbeda-beda, berikut penjelasannya.
1. Zaman Kerajaan (750-510 SM)
Kerajaan Romawi berasal dari sebuah kota, yaitu kota Roma. Perkembangan pemerintahan
dari kota Roma ini terus berlangsung, hingga menjadi sebuah kerajaan dengan daerah
kekuasaan hanya terbatas pada kota Roma dan sekitarnya.
Pemerintahan di zaman kerajaan ini diperintah oleh para raja. Raja yang meletakkan
dasar-dasar agama Kerajaan Romawi adalah Pompilius. Raja yang menyusun cara-cara
pemerintahan dan perundang-undangan adalah Servius Fullius. Raja didampingi oleh dewan
penasihat (Comitia Curiata) yang terdiri dari kepala-kepala suku.
Bentuk pemerintahan kerajaan ini berlangsung cukup lama, tetapi hal tersebut tidak
menjadikan Kerajaan Romawi menjadi sebuah kerajaan besar. Akhirnya muncul tokoh-
tokoh dari kalangan bawah yang ingin mengembangkan dan memperluas wilayah Romawi.
Tokoh-tokoh tersebut yang mengubah bentuk Kerajaan Romawi menjadi Republik Romawi.
5. 2. Zaman Republik (510-31 SM)
Pada zaman republik, struktur pemerintahan Romawi memiliki lima unsur, yaitu sebagai berikut.
Kepala pemerintahan yang dijabat oleh dua orang konsul yang dipilih dari kaum bangsawan
dengan masa jabatan dua tahun.
Senat, bertugas sebagai dewat penasihat.
Comitia Curiata, semacam parlemen yang terdiri dari wakil-wakil rakyat.
Pontifex Maximus (imam agung), yaitu kepala agama.
Tribune Plebis, semacam dewan daerah dan mempunyai hak veto terhadap keputusan
pemerintah pusat.
6. 3. Zaman Kekaisaran Roma (31 SM-476 M)
Senat Romawi mengangkat Octavianus sebagai kaisar pertama. Octavianus berhasil menjadi
penguasa tunggal dan menjadi pemimpin tertinggi Roma. Octavianus diberi gelar Augustus
(Yang Mulia) serta diakui pula sebagai imperator (panglima militer) dan sebagai Pontifex
Maximus (kepala agama).
Pada masa kekaisaran Octavianus ini, Romawi mengalami masa yang gemilang dan merupakan
puncak kejayaan Romawi. Kebudayaan dan pembangunan juga berkembang dengan pesat.
Kekaisaran Roma mengalami kemunduran setelah ibu kota dipindahkan dari Roma ke
Konstantinopel (sekarang istanbul) pada masa pemerintahan Kaisar Konstantin Agung (306-
337 M). Sejak abad ke-4 M kekaisaran Romawi semakin mengalami kemunduran yang
disebabkan oleh hal-hal berikut.
Beberapa kaisar Romawi tidak memimpin negara dengan baik.
Pertahanan Romawi melemah.
Pecahnya kekaisaran Romawi menjadi dua.
7. E. Kehidupan
sosial budaya
d. Sistem ekonomi
Corak ekonomi Romawi Kuno adalah
perdagangan dan pertanian.
Romawi Kuno yang terletak di
kawasan Laut Tengah sangat cocok
dijadikan sebagai pusat
perdagangan. Pada awalnya,
hubungan dagang Romawi Kuno
dilakukan bersama bangsa-bangsa
di sekitar Laut Tengah. Pada masa
kaisar Octavianus Agustus Romawi
Kuno mampu menjalin perdagangan
dengan Cina melalui Jalur Sutera.
Sektor pertanian Romawi Kuno
mampu menghasilkan komoditas
dagang seperti anggur dan
gandum.
Masyarakat Romawi dalam
kehidupan sosial terdiri dari dua
kelompok yaitu patricia (terdiri
dari bangsawan) dan plebeian
(golongan masyarakat kecil dan
menengah terdiri dari pedagang,
seniman, dan petani). Walaupun
jumlah kaum patricia sangat
sedikit, dominasi kaum patricia
dalam pemerintahan sangat besar.
8. F. PENINGGALAN PERADABAN ROMAWI
1) Colosseum di Roma, Italia 2) Roman Forum, Italia
3) Menara Hercules, Spanyol
9. G. Sistem Pertahanan /Militer
Peradaban Romawi Kuno
Sejarah konstruksi militer berkaitan dengan transformasi besar
dalam organisasi dan konstitusi angkatan bersenjata Romawi kuno.
Dari asal-usulnya 800 SM hingga pembubaran terakhirnya pada
tahun 476 M dengan runtuhnya kekuatan Romawi Barat , organisasi
militer Roma mengalami perubahan struktur yang substansial. Pada
tingkat-tingkat tertinggi, pasukan dipecah menjadi tentara Romawi
dan angkatan laut Romawi, meskipun kedua cabang ini kurang
berbeda dibandingkan dengan banyak pertahanan kekuatan nasional
modern. Baik angkatan darat maupun angkatan laut, perubahan
struktural yang terjadi sebagai hasil dari reformasi militer.
10. H. Sistem Kepercayaan
Pada awalnya, kepercayaan bangsa Romawi adalah
anismisme dan politeisme. Masyarakatnya percaya
terhadap roh-roh leluhur, dan sebagian lainnya percaya
terhadap dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuasaan
terhadap manusia ataupun alam. Kepercayaan terhadap
dewa-dewa ini dipengaruhi oleh masuknya kebudayaan
Yunani.