SlideShare a Scribd company logo
1 of 84
Download to read offline
PRAKTIKUM 1
AM - MODULATOR
I. TUJUAN
1.
2.

Dapat memahami proses pada gelombang AM- Modulator.
Serta dapat memahami yang dimaksud DSB-AM, index
modulasi.

II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1.Module com3lab beserta peralatan didalamnya
a. Function generator
b. Oscilloscope
c. Spectrum Analyzer
2. PC 1 unit
III. DASAR TEORI
Modulasi Amplitudo
Modulasi dengan teknik AM yaitu amplitudo gelombang carrier
akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang di
masukkan.

Gambar 1-1. Gelombang AM
63
64

Lampiran

karier termodulasi amplitudo digambarkan dengan :

e(t ) = A(t ) cos{2πft + φ (t )}

(1)

Di mana amplitudo karier A(t) adalah sebanding dengan amplitudo
sinyal pemodulasi.Modulasi amplitudo
juga berarti translasi
(pemindahan) spektrum frekuensi sinyal informasi secara langsung ke
daerah frekuensi karrier.Dalam sistem modulasi amplitudo ini, akan di
bangkitkan dua sinyal yang merupakan penjumlahan dan pengurangan
dari sinyal pemodulasi dan frekuensi pembawa.
DSB-SC
Dibuat dengan mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah
secara proporsional sesuai perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi
(sinyal informasi).
Persamaan Matematis DSB-SC

X DSB − SC (t ) = m(t ) cos ωc t

(2)

Persamaan Matematis

X DSB − SC (ω ) =

1
1
M (ω − ωc ) + M (ω + ωc )
2
2

Gambar Spektrum Sinyal DSB-SC
X DSB − SC (ω )

USB

LSB

LSB
− ωc

0

USB

ωc

Gambar 1-2. Spektrum Sinyal DSB-SC

(3)
65

Lampiran

Dibuat dengan mengalikan sinyal informasi m(t) dengan sinyal carrier
yang dihasilkan oscillator
X DSB − SC (t ) = m(t ) cos ωct

m(t)

cos ωct

Gambar 1-3. Pengalian sinyal info dengan carrier
Spektrum Sinyal AM
Persamaan Matematis
X AM (ω ) = 1 M (ω − ω c ) + 1 M (ω + ω c ) + πA[δ (ω − ω c ) + δ (ω + ω c ) ]
2
2

(4)

Gambar Spektrum Sinyal

XAM (ω)

πAδ(ω +ωc )
USB

πAδ(ω −ωc )
LSB

LSB
−ωc

0

USB

ωc

Gambar 1-4. Spectrum DSB-FC
Index Modulasi
Definisi

m=

Peak _ DSB − SC _ amplitude
Peak _ Carrier _ Amplitude

(5)

Jika dinyatakan dalam index modulasi, maka persamaan sinyal AM
adalah :
66

Lampiran

X AM (t ) = A cos ωc t + mA cos ωmt cos ωc t
X AM (t ) = A(1 + m cos ωmt ) cos ωc t

(6)

Presentase Modulasi

% mod =

(1 + m )A − (1 − m )A *100%
(1 + m )A + (1 − m )A

(7)

IV. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1-5. Rangkaian AM-Modulator
V. PROSEDUR PERCOBAAN DSB-AM
1.
2.
3.
4.

Matikan PC
Pasang board TX 433 (rangkaian TX 433) pada trainer.
Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial
port yang tersedia
Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor.
67

Lampiran
5.
6.
7.

Nyalakan PC.
Jalankan program COM3LAB (pilih TX 433).
Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn ,klik
tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya .

Gambar 1-6. Masukkan nama
8.

Pilih tanda panah seperti gambar 1-3
selanjutnya

untuk ke menu

Gambar 1-7. Pilihan menu panel

Gambar 1-8. Pilihan menu praktikum
(Klik kolom hitam)
9. Hubungkan ragkaian percobaan seperti gambar 1-1.
10. Hidupkan function generator

Gambar 1-9. Panel kontrol
(Function generator)
68

Lampiran
11. Hidupkan oscilloscope dengan menekan tombol
function generator DC, 1 V.

dan seting

Gambar 1-10. Function generator
12. Lihat gambar yang ditunjukkan oscilloscope serta analisa.

Gambar 1-11. Grafik perbandingan y1 dan y2
Catat hasil yang ditunjukkan gambar pada tabel dengan rumus.
kM=Uy1/Uy2

Tabel 1-1. Hasil Perbandingan y1 dan y2
69

Lampiran
Analisa :
Dari rumus

k M = Uy1 / Uy 2
= 0.2 / 3.6
= 0 .5

(8)

Di mana dalam grafik di perlihatkan bahwa y2 menunjukkan
sinyal carrier dan y1 menunjukkan bahwa output setelah ada sinyal info,
dengan demikian melihat hasil percobaan di atas dapat di simpulkan
bahwa karakteristik sinyal carrier di pengaruhi oleh karakteristik sinyal
info.
13. Lanjutkan dengan menekan
14. Kemudian seting function generator :sine, 200 Hz, 10Vpp,dan
. Dan
oscilloscope X/div =0.5 ms, kemudian running
gambarkan gelombang dari hasil percobaan dari Y1 dan Y2
serta analisa .

Gambar 1-12. Set function generator

Gambar 1-13. Grafik Y1
70

Lampiran

Gambar 1-14.Grafik Y2
Analisa:
Gelombang info

: es = cos ωs t

Gelombang pembawa

: ec (t ) = E c cos ω c t

(9)
(10)

Sehingga Setelah mengalami proses modulasi amplitudo :

A(t ) = Ec + es (t )
= Ec + Es cos ω s t

(11)

Dan hasil gelombang setelah mengalami proses modulasi ditunjukkan
pada gambar 4-4.
Dengan input yang diberikan sebagai sinyal info adalah sinyal
sinus maka gelombang yang terlihat seperti gambar di atas dimana
bentuk gelombang juga mengikuti sinyal info yaitu sinus dan adapun
frekuensi input-nya 200Hz hal ini berpengaruh pada kerapatan
gelombang.
15. Lanjutkan dengan mengubah nilai frekuensi 4 kHz pada
) dengan nilai
function generator, dan seting modul FFT (
fmax 20 kHz.
71

Lampiran

Gambar 1-15. Set function generator

Gambar 1-16. Grafik 4 kHz, Sinus

Gambar 1-17. Spectrum 4kHz sinus
Analisa:
Pada percobaan ini untuk persamaan masih sama dengan
percobaan di atas di karenakan masih lingkup gelombang DSB-AM dan
yang membedakan hanya pada nilai frekuensi dan bentuk sinyal adapun
spectrum yang di hasilkan pada gambar 4-8 mempunyai persamaan
sebagai berikut :
72

Lampiran

eAM = A(t ). cos ωct
= Ec (1 + m cos ωst ) cos ωct
= Ec cos ωct + mEct cos ωst cos ωct
mEct
mEc
= Ec cos ωct +
(ωc + ωs )t +
(ωc − ωs )t
2
2

(12)

Saat diberi inputan sebagai sinyal info sebesar 4 kHz , dan pada
grafik terlihat gelombangnya semakin rapat, dan hal ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa semakin besar frekuensi maka gelombang semakin
rapat. Dan pada spectrum dapat dilihat sinyal yang ditimbulkan setelah
ada inputan sebesar 4 kHz sebagai sinyal infonya yang mana LSB
terletak pada 6 kHz dimana fc - fs (10 kHz - 4 kHz), dan adapun USB
terletak pada 14 kHz dimana fc + fs (10 kHz + 4 kHz).
16. Gambar dan amati gelombang yang terjadi pada oscilloscope
dan modul FFT yang menggunakan gelombang kotak, dan segi
tiga.

Gambar 1-21.Grafik kotak 1kHz
73

Lampiran

Gambar 1-22. Spectrum kotak 1kHz
Analisa:
Sedang pada gelombang kotak yang terjadi adalah modulasi
AM mengikuti bentuk gelombang kotak itu sendiri dan pada spectrum
disitu banyak harmonisanya yang kelihatan karena sinyal kotak terdiri
dari banyak sinyal frekuensi yang berbeda-beda. Dan adapun pada
spectrum, sinyal mengikuti besar frekuensi yang jadi inputan yaitu LSB
terletek pada 9 kHz dan USB terletak pada 11 kHz.

Gambar 1-23. Grafik segi tiga 1kHz
74

Lampiran

Gambar 1-24.Spectrum segi tiga
Analisa:
Sedang pada gelombang kotak yang terjadi adalah modulasi
AM mengikuti bentuk gelombang segi tiga dan pada spectrum
menunjukkan harmonisa lebih sedikit dibanding gelombang kotak
karena komponen sinyal juga terdiri dari banyak frekuensi namun tidak
sebanyak sinyal kotak.

Gambar 1-25.Rangkaian untuk melihat sinyal Carrier
17. Rangkai seperti rangkaian di atas
18. Gambar serta analisa gelombang yang terjadi
75

Lampiran

Gambar 1-26.Grafik Carrier setelah ada penambahan

Gambar 1-27.FFT Carrier setelah ada penambahan
Analisa :
Dari gambar yang telah diperoleh dalam percobaan di atas apat
di analisa bahwa adanya tambahan sinyal carrier akan mengakibatkan
hilangnya sinyal LSB dan yang terdeteksi oleh spectrum hanya sinyal
USB nya yang paling tinggi.

DSB-SC
76

Lampiran

Gambar 1-28. Rangkaian DSB-SC

PROSEDUR PERCOBAAN
17. Rangkai seperti gambar di atas (gambar 1.6).
18. Set function generator pada gelombang sine, frequency 1kHz,
10Vpp,DC= 0V, pada Oscilloscope X/div=0.5V.

Gambar 1-29. Set function generator

, gambar dan analisa gelombang yang
19. Kemudian running
terjadi pada Y1 dan Y2.
77

Lampiran

Gambar 1-30. Output Y1

Gambar 1-31. Output Y2
Analisa:
Dari percobaan ini y1 menunjukkan sinyal DSB-SC yang
ditunjukkan adanya penekanan carrier, hal ini terjadi karena adanya
penambahan sinyal carrier yang fasenya terbalik,
Sinyal carrier
: ec (t ) = Ec cos ωct
(13)
Sinyal pemodulasi

: es (t ) = Es cos ωs t

Output modulator DSB-SC :

(14)
78

Lampiran

eDSB − SC (t ) = ec (t ).es (t )
= Ec cos ωct.Es cos ωst
EE
= c s {cos(ωc + ωs )t + cos(ωc − ωs )t}
2

(15)

dan y2 menunjukkan sinyal DSB-AM adapun persamaan matematisnya
bisa dilihat seperti pada persamaan (1.4).
20. Set frekuensi pada function generator antara 500 Hz sampai
2000 Hz (secara random), dan amplitudo antara 0 Vpp sampai
amati gelombang yang terjadi pada
10 Vpp, lalu running
Y1, Y2, dan FFT ( ).

Gambar 1-32. Setting function generator

Gambar 1-33. Grafik f=800Hz, 8 Vpp
21. Kemudian set pada modul FFT pada channel Y1, fmax 20 kHz
, dan function generator pada frekuensi
kemudian running
antara 1 kHz sampai 5 kHz.
79

Lampiran

Gambar 1-34. Setting function generator

Gambar 1-35. Grafik f=1.6 kHz, 8V
Analisa :
Melihat dari kedua hasil yang telah di peroleh antara frekuensi
800 Hz dan 1600 Hz, terjadi adanya perubahan kerapatan gelombang hal
ini dipengaruhi adanya tinggi rendahnya frekuensi, saat frekuensi rendah
gelombang merenggang dan saat frekuensi tinggi gelombang semakin
rapat.
22. Set function generator pada sinyal sinus, kotak, segi
tiga,kemudian gambar dan amati gelombang tersebut sekaligus
yang terdapat pada FFT.
80

Lampiran

Gambar 1-36. Set function generator

Gambar 1-37. Grafik f=4 kHz, 10 Vpp

Gambar 1-38. Grafik f=4kHz, 10 Vpp
Analisa :
Pada percobaan ini yang terjadi gelombang frekuensi semakin
rapat dan level amplitudo juga semakin tinggi hal ini disebabkan adanya
penambahan nilai frekuensi dan amplitudo, sebenarnya pada kedua
percobaan di atas tersebut sama hanya saja yang membedakan adalah
level frekuensinya .
81

Lampiran

Gambar 1-39. Set function Sinyal kotak 4k

Gambar 1-40. Grafik 4 kHz, squere wave, 10 Vpp

Gambar 1-41. Spectrum 4 kHz, squere wave, 10 Vpp
82

Lampiran

Analisa :
Pada hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa sinyal
menunjukkan sesuai dengan inputan yaitu sinyal kotak dan kerapatan
gelombang sama seperti di atas hal ini disebabkan nilai frekuensi yang
tinggi dan pada spectrum terlihat adanya harmonisa yang banyak
dikarenakan sinyal kotak terdiri dari banyak sinyal sinus.

Gambar 1-42. Function Set 4khz, 10Vpp, 0 V (gel.segi tiga)

Gambar 1-43.Grafik Set Function 4kHz, 10 Vpp,0V (gel.segi tiga)

Gambar 1-44. Spectrum Set Function 4kHz, 10 Vpp,0V (gel.segi tiga)
83

Lampiran
Analisa :

Pada gelombang segitiga ini juga tidak terjadi perbedaaan jauh
seperti percobaan-percobaan di atas yang membedakan hanya pada
harmonisa tidak sebanyak pada gelombang kotak yang terlihat pada
spectrum, hal ini disebabkan adanya bahwa gelombang segi tiga terdiri
dari beberapa sinyal sinus yang tidak sebanyak gelombang kotak.

Rangkaian DSB-SC
23. Rangkai seperti gambar di atas.
24. Buka function generator dengan set : sine, 1kHz, 10 Vpp, 2 V.

Gambar 1-45. function generator
25. Buka oscilloscope gambar dan amati perbandingan perubahan
gelombang y1 dan y2
84

Lampiran

Gambar 1-46. Setting Oscilloscope

Gambar 1-47.Output y1

Gambar 1-48. Setting Oscilloscope

Gambar 1-49. Output y2
85

Lampiran
Analisa :

Output DSB-SC tanpa carrier dapat ditulis persamaanya
sebagai berikut :

eDSB − SC (t ) =

Es
E
cos(ωc + ωs )t − s cos(ωc − ωs )t
2
2

(16)

Dari hasil yang didapat dari percobaan di atas y1 menunjukkan
sinyal carrier mengalami pemotongan sinyal (sinyal terpotong) setelah
mendapat input sinyal DC sebesar 2 V dari function generator, dan
adapun output pada y2 menunjukkan sinyal DSB-SC yang tidak
mengalami perubahan.
Index Modulasi

Gambar 1-50. Rangkaian Pengukuran Indek Modulasi
PROSEDUR PERCOBAAN
23. Rangkai seperti gambar di atas (gambar 1.7).
24. Set function generator sine, 1 kHz, 2 Vpp, kemudian
oscilloscope curve pada posisi XY.
86

Lampiran

Gambar 1-51. Set function generator

Gambar 1-52. Curve XY
25. Setelah itu buka oscilloscope set pada X/div=200
Y2, gambar dan analisa gelombang tersebut.

Gambar 1-53. Curve y2

μ s,Curve=
87

Lampiran
Analisa :

Dari percobaan yang telah dikerjakan didapat index modulasi
sebagiamana terlihat di bawah ini.
Pada kesempatan ini digunakan metode peak to peak dan minimum to
minimum untuk menentukan index modulasi nya.

Emax = 2( Ec + Es )
Emin = 2( Ec − Es )

(17)
(18)

Dengan demikian .

m=

Es E max − E min
=
Ec E max + E min

Gambar 1-54. Hasil pengukuran Index Modulasi

(19)
88

Lampiran

TUGAS :
1.
2.
3.

Dapatkah sinyal modulasi dideteksi melalui curva pada sinyal
DSB ?
Dapatkah suatu modulation depth berada pada sinyal DSB-AM
tanpa carrier ?
Modulation depth membesar ketika ?

Jawab :
1.
2.
3.

Ya bisa, karena curva selubung pada DSB cocok untuk sinyal
modulasi mengalami pembetulan pada gelombang penuh.
Tidak bisa, sebab modulation depth cuma terdapat pada sinyal
DSB-AM dengan carrier.
Modulation depth membesar ketika amplitudo deviasi
membesar.
89

Lampiran
PRAKTIKUM 2
SINGLE - SIDEBAND (SSB-MODULATOR)
I. TUJUAN
1.
2.

Dapat memahami bagaimana sinyal SSB.
Serta mahasiswa dapat memahami spektrum sinyal SSB.

II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Module com3lab beserta peralatan didalamnya
a. Function generator
b. Oscilloscope
c. Spectrum Analyzer
d. Bode Module
2. PC 1 unit
III. DASAR TEORI
Dikembangkan karena DSB-SC membutuhkan Bandwith yang
besar
(2 kali bandwith sinyal informasi), ternyata USB atau LSB
mengandung informasi yang lengkap, sehingga dirasa cukup
mentransmisikan salah satu side band saja.
Spektrum SSB
X SSB (ω )

USB

USB
− ωc

ωc

0

X SSB (ω )

LSB

LSB
− ωc

0

ωc

Gambar 2-1. Spectrum SSB
90

Lampiran

Pembuatan Sinyal SSB
Frequency Discrimination Method
m(t )

X DSB (t )
BPF

X SSB(t )

cos ωc t

Gambar 2-2. Pembuatan Sinyal SSB

IV. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 2-3. Rangkaian SSB (Single -Sideband)
91

Lampiran

V. PROSEDUR PERCOBAAN SSB
1. Matikan PC.
2. Pasang board RX 433 (rangkaian TX 433) pada trainer
3. Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial
port yang tersedia.
4. Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor.
5. Nyalakan PC.
6. Jalankan program COM3LAB (pilih TX 433 ).
7. Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik
tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya .

Gambar 2-4. Masukkan nama

Gambar 2-5. Pilihan menu
(Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya)

Gambar 2-6. Menu praktikum
(Klik kolom hitam)

Gambar 2-7. Pilihan menu
(Klik tanda panah untuk ke menu selanjutnya)
92

Lampiran
8.
9.

Buatlah rangkaian seperti gambar 2-2.
. Set nilai Fmin = 5000 Hz ; Fmax =
Buka Bode modul
25000 Hz ; Steep = 40; Upp = 12 V.Kemudian mulai
pengukuran dengan menekan
.

Gambar 2-8. Bode Modul
10. Untuk melanjutkan pada bagian berikutnya.jawab yang ada
pada kolom-kolom yang tersedia dengan mengacu pada
kemiringan cut-off yang ada pada hasil pengukuran bode
modul dan hitung kemiringan cut-off dengan persamaan yang
ada.

Tabel 2-1. Hasil bode module
Analisa :
93

Lampiran

Melihat hasil yang diperoleh pada percobaan tersebut disini
terjadi pemfeltiren menggunakan HPF sehingga untuk sinyal upper side
band tidak ikut di transmisikan.
Spektrum SSB

Gambar 2.9. Rangkaian Spektrum SSB
11. Rangkai sesuai dengan gambar di atas (gambar 2.7 )
12. Buka function generator . Set : Sine, 2 Vpp, 1 kHz, DC =
0V, dan buka Spektrum Analyzer (FFT) .

Gambar 2-10. Set Function Generator
94

Lampiran

Gambar 2-11. F=1kHz, 2 Vpp

Gambar 2-12. Spectrum f=1kHz, 2Vpp
Analisa :
Persamaan sinyal SSB :
USB : cos(ωc + ωs )t = cos ωct. cos ωs t

− sin ωct.sin ωst
= f (t ) cos ωc t + sin ωs t

Dimana :

f (t ) = cos ωst
f (t ) = sin ωst

shift -90 0

(1)
Lampiran

95

Dari spectrum bisa dilihat bahwa sinyal lower side band sudah
diredam oleh filter HPF sehingga yang ditampilkan hanya sinyal carrier
dan upper side band.
TUGAS :
1. Apakah carrier bergiliran berputar pada transmisi informasi ?
JAWAB :
1.

Tidak, karena carrier dalam keadaan tertekan.
96

Lampiran

*****Sengaja dikosongkan*****
97

Lampiran
PRAKTIKUM 3
FM - MODULATOR
I. TUJUAN
1.
2.

Dapat memahami karakteristik sinyal FM.
Memahami pengukuran sinyal FM
menggunakan characteristic curva plotter.

dengan

II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Module com3lab beserta peralatan didalamnya
a. Function generator
b. Oscilloscope
c. Plotter
d. Frequency Counter
e. Spectrum Analyzer (FFT)
2. PC 1 unit
III. DASAR TEORI
Pengertian modulasi frekuensi adalah suatu sistem modulasi
diamana frekuensi radio carrier sesaat bervariasi atau berubah-ubah
seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya sesuai dengan
amplitudo sinyal pemodulasi, atau bisas juga diartikan suatu sistem
modulasi dimana sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan
menyebabkan frekuensi dari gelombang pembawa berubah-ubah sesuai
perubahan frekuensi dari sinyal modulasi.

Gambar 3-1. Gelombang FM
98

Lampiran

Gambaran matematis.anggap bahwa karier adalah:

ec = Ec sin(ωct + θ o )
ωc : 2πf c : frekuensi sudut karier
θ o : phase awal

(1)

Dan sinyal pemodulasi :

θ s = Es cos ωst
ωs = 2πf s : frekuensi sudut sinyal pemodulasi

(2)

IV. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 3-2. Gambar rangkaian dengan out Y2
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Matikan PC.
Pasang board RX 433 (rangkaian RX 433) pada trainer.
Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial
port yang tersedia.
Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor.
Nyalakan PC.
Jalankan program COM3LAB (pilih TX 433).
99

Lampiran
7.

Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik
tanda panah untuk masuk ke halaman berikutnya .

Gambar 3-3. Masukkan nama
8.

Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya

Gambar 3-4. Pilihan menu

Gambar 3-5. Menu praktikum
(Klik kolom hitam)
9.

Buatlah rangkaian percobaan seperti yang ditunjukkan, pada
gambar di atas.
10. Buka function generator Set DC = 0 V.

Gambar 3-6. Set function generator
100

Lampiran
11. Buka frequency counter.Set trigger +Y2, set juga amplitude
potentiometer yang terdapat pada board dengan max, juga set
frequency potentiometer yang terdapat pada board dengan nilai
10 kHz.

Gambar 3-7. Trigger +y2 dan frequensi counter
12. Buka characteristic curva ploter.

Gambar 3-8. characteristic curva ploter
13. Set function generator pada DC V mulai -10 V tiap step naik
2.5 V sampai mencapai 10 V, kemudian hasil yang ditunjukkan
oleh frekuensi counter setiap diberi masukan melalui function
generator dimasukkan pada tabel yang terdapat pada
characteristic curva ploter.

Gambar 3-9. Set function -10V dan 10 V
14. Tekan show untuk menampilkan grafik pada characteristic
curva ploter.
101

Lampiran

Gambar 3-10. Karakteristik Curve Plotter
15. Isi tabel/kolom dengan nilai yang terdapat pada gradient
characteristic curva ploter.

Tabel 3-1. gradient characteristic curva ploter
16. Next

Gambar 3-10. Muncul bila setelah semua jawaban benar
Analisa :
Berdasarkan dari tabel dan grafik bisa diketahui bahwa
frekuensi sinyal carrier berubah - ubah berdasarkan amplitudo sinyal
input bila amplitudo sinyal input semakin kecil maka frekuensi sinyal
carreir semakin tinggi.
17. Pada posisi amplitudo potentiometer max, buka function
generator, FFT module dengan setting y1, fmax=20 kHz dan
102

Lampiran
oscilloscope untuk percobaan +Y1 sebagai outputnya (sesuai
dengan gambar).

Gambar 3-11. Rangkaian percobaan dengan out Y1
18. Set function generator = sine, 20 Vpp, 1kHz DC= 0V buka
juga oscilloscope kemudian run.

Gambar 3-12. Grafik VCO saat 1kHz
19. Buka FFT dan Set Y1 Fmax = 20 kHz kemudian running.
103

Lampiran

20. Gambar serta analisa semua hasil percobaan yang telah
dilakukan.

Gambar 3-13. FFT Grafik VCO saat 1kHz
Analisa :
Persamaan matematis dari gelombang FM :
Sinyal Carrier : ec = E sin(ωct − θ o )

(3)

ωc : 2πf c : frekuensi sudut carrier
θ o = phase awal
Sinyal pemodulasi :

es = Es cos ωst
(4)
ωs : 2πf s : frekuensi sudut pemodulasi

Frekuensi sesaat dari gelombang FM adalah sebagai berikut :

f i = f c + k f es
= f c + k f Es cos ωst
= f c + Δf cos ωst
Dimana :

(5)
104

Lampiran

Δf = k f Es [Hz ]

(6)

kf = kons tan ta[ Hz / V ]
kf [Hz/V] adalah konstanta yang menunjukkan ratio bahwa bagaimana
sinyal pemodulasi mengubah-ubah frekuensi. Δf disebut deviasi
frekuensi maksimum dan ini berarti bahwa frekuensi carrier naik hingga
fc + Δf bila amplitudo sinyal pemodulasi maksimum, yaitu

cos ωst = 1 dan frekuensi carrier turun hingga fc − Δf bila amplitudo
sinyal pemodulasi minimum yaitu cos ωs t = −1 . Jika Δf lebih, besar
maka perubahan frekuensi juga lebih besar.
Dengan mengalikan persamaan (4-15) dengan 2π , frekuensi sudut
didapatkan :

ωi = 2π ( f c + Δf cos ωst )
= ωc + Δω cos ωst
dimana Δω : 2πΔf

(7)

persamaan gelombang FM :
t

θ (t ) = ∫ ωidt
θ

t

= ∫ (ωc + Δω cos ωst )dt
θ

= ωct + m f sin ωst

(8)

Index modulasi FM :

mf =

Δω

ωs

=

Δf
[radian]
fs

(9)

Sehingga dari percobaan di atas didapat persamaan hasil pengalian info
dengan carrier adalah :

eFM = Ec sin(ωct + m f ωst + θ 0 )

θ0 = 0

(4-20)

eFM = Ec sin(ωct + m f ωst )

(10)
Lampiran

105

Dan pada percobaan ini dapat dilihat bahwa sinyal yang
dihasilkan oleh VCO sebagai sinyal FM, sebagaimana yang terlihat pada
gambar di atas.
TUGAS :
1.
2.
3.

Parameter carrier mana yang dapat digunakan pada modulasi
sudut ?
Apa arti preemphasis ?
Parameter apa yang dengan peka dalam menentukan spectrum
sinyal FM ?

JAWAB :
1.
2.
3.

Yang dapat digunakan pada modulasi sudut adalah modulasi
frekuensi dan modulasi phase.
Peningkatan dependent frekuensi pada amplitudo dari
pengurangan gangguan kepekaan pada FM.
parameter yang peka dalam menentukan spectrum sinyal FM
adalah dengan menggunakan index modulasi.
106

Lampiran

*****Sengaja dikosongkan*****
107

Lampiran
PRAKTIKUM 4
AM - DEMODULATOR

I. TUJUAN
1. Dapat memahami sinyal AM-Demodulator.
2. Serta dapat memahami sinyal setelah terjadi rectifier
pada sinyal demodulator.
II. DASAR TEORI
Proses demodulasi dilakukan dengan mengalikan
sinyal carrier termodulasi dengan sinyal local oscillator (pada penerima)
yang sama persis dengan sinyal oscillator pada pemancar, kemudian
memasukan hasilnya ke sebuah low pass filter (LPF).
X DSB− SC (t )

d(t)
LPF

y (t ) = 1 m(t )
2

cos ωc t

Gambar 4-1.Pengalian info dengan carrier pada demodulator DSB
karena perkalian antara XDSB-SC dengan
oscillator) menghasilkan

cos ωct (sinyal dari

d (t ) = 1 m (t ) + 1 m (t ) cos 2ω c t
2
2
maka LPF harus dapat menghilangkan komponen 2ωct dari sinyal.
Hasil demodulasi adalah

y (t ) = 1 m(t )
2
selanjutnya sinyal akan melalui proses perkalian sehingga menghasilkan
y(t)=m(t)
Syarat Penting Dalam Demodulasi Sinyal DSB-SC
108

Lampiran

Local Oscillator harus menghasilkan sinyal cos ωct yang
frequency dan phasa-nya sama dengan yang dihasilkan oleh oscillator
pada pemancar (Synchronous Demodulation/Detection.
III. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Module com3lab 2 buah beserta peralatan didalamnya
a. Function generator
b. Oscilloscope
c. Spectrum Analyzer
2. Personal Computer (PC) 2 unit
IV. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 4-2. Rangkaian AM- Demodulator
V. PROSEDUR PERCOBAAN
Sinyal AM
1.
2.
3.
4.

Matikan PC.
Pasang TX433 board dan RX 433 board pada masing-masing
trainer
Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial
port yang tersedia.
Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor.
109

Lampiran
5.
6.
7.

Nyalakan PC.
Jalankan program COM3LAB .
Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik
tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya .

Gambar 4-3. Masukkan nama
8.

Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya

9.

Gambar 4-4. Pilihan menu
Klik kolom menu praktikum.

Gambar 4-5. Menu praktikum
10. Buatlah rangkaian percobaan seperti yang ditunjukkan , gambar
di atas.
11. Aktifkan AM-modulator pada TX 433 board
12. Buka function generator, Set DC-free, Sine wave, f= 500 Hz,
Upp= 3.8 V.
13. Buka Oscilloscope untuk melihat sinyal amplitudo dan output
dari Low-Pass Filter(LPF).
110

Lampiran

Gambar 4-6. Panel kontrol

Gambar 4-7. Signal AM SET function generator DC-free, Sine wave, f=
500 Hz, Upp= 3.8 V

Gambar 4-8. Rectified Sinyal AM SET function generator DC-free, Sine
wave, f= 500 Hz, Upp= 3.8 V
111

Lampiran

Gambar 4-9. output sinyal low-pass filter
Analisa :
Sinyal AM yang diterima dipotong menggunakan dioda,
disearahkan menggunakan dioda kemudian sinyal tersebut difilter
menggunakan LPF, hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yaitu
sinyal dengan frekuensi rendah.
Synchronous Demodulation dengan Separately Transmitted carrier

Gambar 4-10. Rangkaian Synchronous Demodulation
112

Lampiran

PROSEDUR PERCOBAAN
16. Rangkai sesuai dengan gambar di atas
17. Aktifkan AM-modulator pada TX 433 board.
18. Buka function generator dan Set DC-free, sine, f= 1500 Hz,
Upp= 2 V
19. Buka Oscilloscope untuk melihat modulasi amplitudo pada
receiver dari LPF dan buka FFT(Spectrum Analyzer) untuk
mendeterminasikan dari sinyal individu, pilih range sinyal
frekuensi yang cocok.

Gambar 4-11. AM time signal

Gambar 4-12. AM spectrum
113

Lampiran
Analisa :

Pada bagian ini sesuai gambar frekuensi yangterlihat bahwa
sinyal yang dikirim oleh modulator belum mengalami perubahan yaitu
masih bebenuk sinyal AM-modulator.

.
Gambar 4-13. Time signal of the multiplieroutput

Gambar 4-14. Spectrum of the multiplieroutput
Analisa :
Pada bagian mixer ini, semua sinyal ditampikan semua baik itu
sinyal hasil perkalian maupun band pass, sebagaimana yang terlihat
pada gambar spectrum di atas.
114

Lampiran

Gambar 4-15. Demodulated signal

Gambar 4-16. Spectrum Demodulated signal
Analisa :
Dan setelah semua sinyal dilewatkan pada LPF untuk difilter maka
yang terjadi adalah sinyal informasi sebesar 1500 Hz yang terdeteksi.

Frequency Response of the Band-pass filter
115

Lampiran

Gambar 4-17. Rangkaian Frequency Response
`
PROSEDUR PERCOBAAN
21. Rangkai sesuai dengan gambar di atas pada board Rx 433.
22. Buka Bode module Set Fmin= 1000 Hz, Fmax= 2500 Hz,
Step= 50, Upp= 20 V dan tentukan karakteristik amplitudo dari
band-pass filter.

Gambar 4-18. Grafik Bode Module
Analisa :
Dari percobaan di atas BPF adalah filter yang menfilter sinyal
dengan frekuensi antara frekuensi cut-off rendah dan frekuensi cut-off
tinggi.
116

Lampiran

Synchronous Demodulation with recovered carrier

Gambar 4-19. Rangkaian Synchronous Demodulation
PROSEDUR PERCOBAAN
23. Rangkai sesuai dengan gambar di atas.
24. Aktifkan AM-modulator pada TX 433 board
25. Buka function generator Set DC-free, Sine wave, f= 1500 Hz,
Vpp= 2 V.
26. Buka Oscilloscope untuk menentukan curve pemulihan dari
sinyal carrier(output dari band-pass/ phase-shifter unit).

Gambar 4-20. Recovered carrier
117

Lampiran

Gambar 4-21. Spectrum of recovered carrier
Analisa :
Dengan menggunakan BPF sebagai filter maka sinyal LSB dan
USB mengalami redaman sehingga yang didapatkan hanyalah sinyal
carrier hal ini bertujuan untuk memulihkan sinyal carrier yang
mengalami degradasi dalam perjalanan.
Influence of the Carrier Phase

Gambar 4-22. Rangkaian Percobaan Carrier phase
118

Lampiran

PROSEDUR PERCOBAAN
27. Rangkai sesuai gambar di atas.
28. Aktifkan AM-modulator pada TX 433 board.
29. Buka function generator, Set DC-free,sine, f= 1500 Hz, Upp= 2
V.
30. Buka oscilloscope untuk melihat output variabel dari LPF dan
lihat Phase-shifter potentiometer dimana sinyal amplitudo max
(berada pada master unit).
31. Catat/gambar curva pada transmitter dan receiver carrier yang
ada pada Oscilloscope.

Gambar 4-23.Demodulated signal amplitude=max

Gambar 4-24. Carrier signal for amplitude = max
Analisa :
Dari percobaan yang telah dikerjakan mengahasilkan seperti
gambar di atas yang disitu dengan amplitudo di putar maksimal sinyal
mengalami fase sebesar 180o hal ini menunjukkan bahwa carrier yang
119

Lampiran

dibangkitkan oleh local oscillator sinkron dengan carrier yang dikirim
oleh modulator.
32. Ulangi percobaan untuk mendapatkan setingan Phase-shifter
dimana sinyal demodulator mencapai amplitudo minimum.

Gambar 4-25. Demodulated signal amplitude= min

Gambar 4-26. Carrier signals untuk amplitude=min
Analisa :
Dari percobaan yang telah dikerjakan mengahasilkan seperti
gambar di atas yang disitu dengan amplitudo di putar minimal sinyal
mengalami fase sebesar 90o hal ini menunjukkan bahwa carrier yang
dibangkitkan oleh local oscillator tidak sinkron dengan carrier yang
dikirim oleh modulator.
120

Lampiran

Asynchronous Demodulation

Gambar 4-27. Rangkaian Asynchronous Demodulation
PROSEDUR PERCOBAAN
33. Rangkai sesuai dengan gambar di atas.
34. Aktifkan AM-modulator pada TX433 board.
35. Buka function generator , Set; DC-free,sine, f=1500 Hz, Upp=
2 V dan function generator dari RX433 board, Set; DC-free,
sine, f=10 kHz, Upp= 5.(sebagi pembantu receiver sinyal
carrier).
36. Buka Oscilloscope Set x/div= 1ms.
37. Buka spectrum analyzer pilih range frequency di atas 5000 Hz.
38. Tentukan time curve dan spectrum dari sinyal demodulasi
(sinyal output dari LPF).
121

Lampiran

Gambar 4-28. AM signal

Gambar 4-29. Spectrum AM signal
Analisa :
Pada percobaan di atas dengan frekuensi yang dibangkitkan
function generator sebesar 10 Khz maka yang terjadi adalah sinyal info
terletak pada frekuensi 1500 Hz, hal ini di sebabkan adanya carrier pada
function generator sesuai dengan yang dikirim oleh modulator, sehingga
sinyal info tidak mengalami perubahan.
39. Ulangi percobaan untuk penerima frequency carrier pada 9900
Hz dan 10100 Hz.
122

Lampiran

Gambar 4-30. Time signal for fc’=9.9 kHz

Gambar 4-31. Spectrum for fc’=9.9 kHz

Gambar 4-32.Time signal for fc’=10.1 kHz
123

Lampiran

Gambar 4-33. Spectrum for fc’=10.1 kHz
Analisa :
Pada percobaan ini menggunakan fc’ sebesar 9.9 kHz dan 10.1
kHz maka yang terjadi sebagaimana terlihat pada gambar spectrum di
atas, yang mana sinyal info berada pada frekuensi 1400 Hz dan 1600
Hz, hal ini adanya sinyal info yang mempunyai frekuensi 1500 Hz itu
punya frekuensi offset kurang lebih 100 Hz sehingga frekuensi sinyal
info akan bergerak naik turunnya pada frekuensi 1600 Hz dan 1400 Hz.
124

Lampiran

*****Sengaja dikosongkan*****
125

Lampiran
PRAKTIKUM 5
SINGLE SIDEBAND (SSB) DEMODULATION
I. TUJUAN
1.
2.

Dapat memahami sinyal SSB-Demodulasi
Memahami syncrhonous dan asyncrhonous pada SSBDemodulsi.

II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Module com3lab 2 buah (TX & RX) beserta peralatan
didalamnya
a. Function generator
b. Oscilloscope
c. Spectrum Analyzer
2. Personal Computer (PC) 2 unit
III. DASAR TEORI
Sinyal SSB dimodulasi dengan cara yang sama dengan
demodulasi sinyal DSB-SC (Synchronous Detection).

X SSB (t)

d(t)

y(t)

LPF

cosωct

Gambar 5-1. Demodulasi Sinyal SSB
126

Lampiran

IV. GAMBAR RANGKAIAN
Synchronous Demodulation of the SSB-AM Without Carrier

Gambar 5-2. Rangkaian Synchronous Demodulation
PROSEDUR PERCOBAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Matikan PC
Pasang TX433 board dan RX 433 board pada masing-masing
trainer
Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial
port yang tersedia
Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor
NyalakanPC.
Jalankan program COM3LAB.
Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik
tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya.

Gambar 5-3. Masukkan nama
127

Lampiran
8.

Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya

Gambar 5-4. Pilihan menu
(Klik , tanda panah)
9.

Klik kolom menu praktikum

Gambar 5-5. Menu praktikum
10. Rangkai sesuai gambar di atas.
11. Aktifkan AM-modulator pada board TX433.
12. Buka function generator , Set DC-free, sine, f 1500 Hz,Upp
2 V.
13. Tentukan time curve dan spectrum dari sinyal SSB-AM dan
sinyal demodulator (sinyal output dari LPF pada sisi receiver)

Gambar 5-6. AM signal
128

Lampiran

Gambar 5-7. Spectrum AM signal
Analisa :
Pada gambar terlihat bahwa yang diambil pada SSB adalah
sinyal USB yang mempunyai frekuensi 11500 Hz (fc + fi) dan menekan
sinyal LSB.

Gambar 5-8. Demodulated signal
129

Lampiran

Gambar 5-9. Spectrum demodulated signal
Analisa :
Dan setelah melewati filter low-pass filter (LPF) sinyal info
yang terseleksi, hal ini di sebabkan sinyal info mempunyai frekuensi
1500 Hz lebih rendah di banding dengan sinyal carrier yang mempunyai
frekuensi sebesar 10 kHz.

Asynchronous Demodulation of the SSB-AM Without Carrier

Gambar 5-10. Rangkaian Asynchronous Demodulation
130

Lampiran

PROSEDUR PERCOBAAN
14. Rangkai sesuai dengan gambar di atas.
15. Aktifkan AM-modulator pada board TX433.
16. Buka function generator , Set DC-free, sine, F=1500 Hz, Upp=
2 V.
17. Buka function generator dari RX433 board, Set; DC-free, f=10
kHz, Upp= 5 V (untuk membantu receiver sinyal carrier).
18. Tentukan time curve dan spectrum dari sinyal demodulasi
(output LPF), terlebih dulu pilih range frekuensi di atas 5000
Hz pada spectrum analyzer dan x/div= 1ms untuk oscilloscope.

Gambar 5-11. Time signal untuk carrier 10 kHz

Gambar 5-12. Spectrum signal untuk carrier 10 kHz
131

Lampiran
Analisa :

Dari hasil yang didapatkan bahwa pada saat sinyal carrier
sebesar 10 kHz yang dibangkitkan dari function generator, maka
spectrum sinyal yang terlihat adalah sinyal info yang mempunyai
frekuensi 1500 Hz, hal ini adanya kesamaan frekuensi yang dikirim dari
modulator dan yang dibangkitkan dari function generator sehingga tidak
berpengaruh pada letak sinyal informasi.
19. Ulangi percobaan untuk receiver frekuensi karir pada 9900 Hz
dan 10100 Hz.

Gambar 5-13. Time signal untuk frekuensi 9.9 kHz

Gambar 5-14. Spectrum Time signal untuk frekuensi 9.9 kHz
132

Lampiran

Analisa :
Pada percobaan ini yaitu pada saat function generator
membangkitkan frekuensi sebesar 9.9 kHz maka yang terjadi adalah ada
dua sinyal yang tampak pada spectrum yaitu pada frekuensi 1600 Hz dan
1400 Hz yang mengalami penurunan hal ini disebabkan tidak sinkronnya
antara frekuensi carrier dari modulator dan carrier yang dibangkitkan
oleh function generator pada receiver.

Gambar 5-15. Time signal untuk frekuensi 10.1 kHz

Gambar 5-17. Spectrum Time signal untuk frekuensi 10.1 kHz
Analisa :
Dan pada saat frekuensi yang dibangkitkan oleh function
generator sebesar 10.1 kHz maka yang terjadi adalah seprti yang terlihat
Lampiran

133

pada gambar spectrum di atas, yaitu frekuensi 1400 Hz lebih tinggi
dibanding dengan frekuensi 1600 Hz, hal ini dapat di simpulkan bahwa
asyncrhonous terjadi pergeseran frekuensi manakala carrier yang
dibangkitkan oleh function generator tidak sama dengan carrier yang
dikirim modulator.
134

Lampiran

*****Sengaja dikosongkan*****
135

Lampiran
PRAKTIKUM 6
FREQUENCY MODULATIOIN (FM-DEMODULATOR)
I.

TUJUAN
1.

Memahami PLL signal pada FM demodulasi.

II. DASAR TEORI
Phase locked loop (PLL) adalah suatu rangkaian yang
didalamnya terdapat suatu sinyal referensi eksternal untuk mengatur
frekuensi dan phase dari suatu oscillator dalam loopnya. Frekuensi dari
oscillator loop bisa sama atau kelipatan dari frekuensi referensi. Ini
merupakan dasar sintesa frekuensi. Jika sinyal referensi punya frekuensi
yang berubah-rubah maka frekuensi loop akan mengikuti perubahan dari
frekuensi input tersebut, prinsip ini digunakan dalam demodulator FM
dan FSK, filter-filter ”tracking”, dan instrumentasi RF. Pada tahun 1932
teknik phase locked telah diterapkan mendeteksi sinyal-sinyal radio
secara sinkron, sampai akhir 1960 pemakaiannya masih sedikit. Diakhir
tahun ini PLL telah tersedia dalam bentuk rangakian terpadu (IC),
seperti pada COM3LAB ini telah menggunakan PLL-IC (CD4046).

Gambar 6-1. Komponen dasar dari PLL
III. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
136

Lampiran
1. Module com3lab 2 buah (TX & RX) beserta peralatan
didalamnya.
a. Function generator
b. Oscilloscope
c. Spectrum Analyzer
2. Personal Computer (PC) 2 unit

IV. GAMBAR RANGKAIAN
PLL Signals With Unmodulated Carrier

Gambar 6-2. Rangkaian percobaan

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
2.
3.
4.
5.

Matikan PC.
Pasang TX433 board dan RX 433 board pada masing-masing
trainer.
Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial
port yang tersedia.
Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor.
Nyalakan PC.
137

Lampiran
6.
7.

Jalankan program COM3LAB.
Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik
tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya .

Gambar 6-3. Masukkan nama
8.

Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya

Gambar 6-4. Pilihan menu
(Klik , tanda panah)
9.

Buatlah rangkaian percobaan seperti yang ditunjukkan , gambar
di atas.
10. Buka function generator
, Set; DC-free, sine,f= 10 kHz,
Upp= 5 V, kemudian catat hasilnya (gambar dan analisa).

Gambar 6-5. Hasil output percobaan filter
138

Lampiran

Analisa :
Dari grafik yang dihasilkan dari input dan output yang telah
melalui filter tersbut mengindikasikan bahwa sifat dari filter tersebut
adalah mengeluarkan sinyal kotak yang dipersiapkan untuk di masukkan
kedalam VCO.

Input and Output signal of the VCO

Gambar 6-6. Rangkaian Input and Output signal of the VCO
PROSEDUR PERCOBAAN
11. Rangkai sesuai gambar di atas.
12. Atur potentiometer fmin dan fmax, pada board RX433 untuk
medium setting dan mulai pencatatan hasil.
139

Lampiran

Gambar 6-7. Potentimeter fmin dan fmax serta hasil perobaan
Analisa :
Melihat hasil yang diperoleh dari percobaan di atas sinyal input
yang berbentuk seperti gambar di atas dikarenakan adanya penyesuaian
dari loop sehingga ripple dari sinyal tersebut diambil rata-ratanya dan
pada output VCO gelombang berbentuk kotak.

Spectrum of the FM signal

Gambar 6-8. Rangkaian Spectrum of the FM signal
140

Lampiran

PROSEDUR PERCOBAAN
13. Rangkai sesuai dengan gambar di atas.
14. Aktifkan FM-demodulator pada board RX433.
15. Set amplitudo potentiometer pada bagian VCO dengan diputar
ke kanan.
16. Set frequency potentiometer pada VCO sampai fc= 10 kHz
(gunakan frequency counter).

Gambar 6-9. frequency counter
17. Hubungkan output dari function generator ke VCO, Set; DCfree,sine, f= 500 Hz, Upp= 10V, dan determinasikan spektrum
dari sinyal pembangkit FM, (Oscilloscope pada x/div= 1ms).

Gambar 6-10. Spectrum f:500 Hz
Analisa :
Sinyal FM adalah sinyal yang frekuensinya berubah – ubah
berdasarkan amplitudo sinyal input sehingga pada saat dilihat pada
spectrum analyzer frekuensi sinyalnya memiliki banyak frekuensi.
141

Lampiran
PLL Internal Signals

Gambar 6-11. Rangkaian PLL Internal Signals
PROSEDUR PERCOBAAN
18. Rangkai sesuai gambar di atas
19. Set fmin dan fmax, begitu pula dari sinyal penghasil amplitudo
max,500 Hz.
20. Tentukan rangkaian mengenai time curve dan spectrum dari
sinyal husus, kemudian amati bagaimana curve individu
berubah ketika fmin dan fmax dirubah.

Gambar 6-12. Grafik Loop measurement point
142

Lampiran

Gambar 6-13. Spectrum Loop measurement point

Gambar 6-14. Grafik VCO output measurement point

Gambar 6-15. Spectrum VCO output measurement point
143

Lampiran

Gambar 6-16. Grafik VCO output meas. Point of isolating

Gambar 6-17. Spectrum at output of isolating

Gambar 6-18. Grafik at output of LP filter
144

Lampiran

Gambar 6-19. Spectrum at output of LP filter to high

Gambar 6-20.Grafik at output of LP filter

Gambar 6-21. Spectrum at output of LP filter
Lampiran

145

Analisa :
Penggunaan filter LPF pada bercobaan ini berfungsi untuk
membuang sinyal residual sebesar 20kHz sehingga pada hasil akhir
sebagaimana yang terlihaat pada spectrum analyzer (gambar 4-106) hal
ini bertujuan agar sinyal yang dikirim oleh modulator dapat diterima
receiver sesuai dengan sinyal info yang dikirimkan.
146

Lampiran

*****Sengaja dikosongkan*****

More Related Content

What's hot

Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optikampas03
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 20201 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020AdanJauhary
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amFurwadi Rider
 
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiKuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiYeffry Handoko
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisimeko_dp
 
Pengertian Amplifier dan Op - Amp
Pengertian Amplifier dan Op - AmpPengertian Amplifier dan Op - Amp
Pengertian Amplifier dan Op - Ampbayu seto respati
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)Risdawati Hutabarat
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameterampas03
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalBeny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 

What's hot (20)

Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
Propagasi Gelombang Langit
 Propagasi Gelombang Langit Propagasi Gelombang Langit
Propagasi Gelombang Langit
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optik
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 20201 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
 
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiKuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Pengertian Amplifier dan Op - Amp
Pengertian Amplifier dan Op - AmpPengertian Amplifier dan Op - Amp
Pengertian Amplifier dan Op - Amp
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Transmission line waveguide
Transmission line waveguide Transmission line waveguide
Transmission line waveguide
 

Similar to Modulator

Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-AndiRahmania Rahma
 
Lalporan Pembangkit gelombang segitiga
Lalporan Pembangkit gelombang segitigaLalporan Pembangkit gelombang segitiga
Lalporan Pembangkit gelombang segitigaAbdurrochman Soewarno
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAdam Superman
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLydia Nurkumalawati
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoBeny Nugraha
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
bab 2.pdf
bab 2.pdfbab 2.pdf
bab 2.pdfRizaJr
 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rcSyihab Ikbal
 
Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2heri santosa
 
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistRespon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistFadhly Yusuf
 
Ecorad ecoradiografi
Ecorad ecoradiografiEcorad ecoradiografi
Ecorad ecoradiografiJackTulus1
 
Modulasi analog
Modulasi analogModulasi analog
Modulasi analogar_
 

Similar to Modulator (20)

Uts siskom-2005
Uts siskom-2005Uts siskom-2005
Uts siskom-2005
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
 
4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop
 
Lalporan Pembangkit gelombang segitiga
Lalporan Pembangkit gelombang segitigaLalporan Pembangkit gelombang segitiga
Lalporan Pembangkit gelombang segitiga
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
 
UMPTN Fisika 1997 Rayon B Kode 58
UMPTN Fisika 1997 Rayon B Kode 58UMPTN Fisika 1997 Rayon B Kode 58
UMPTN Fisika 1997 Rayon B Kode 58
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
 
Modul psd2
Modul psd2Modul psd2
Modul psd2
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudoTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 4 - modulasi amplitudo
 
Soleh 2078
Soleh 2078Soleh 2078
Soleh 2078
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
bab 2.pdf
bab 2.pdfbab 2.pdf
bab 2.pdf
 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc
 
Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2
 
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistRespon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
 
Teknik radio
Teknik radioTeknik radio
Teknik radio
 
Modul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensiModul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensi
 
Ecorad ecoradiografi
Ecorad ecoradiografiEcorad ecoradiografi
Ecorad ecoradiografi
 
Modulasi analog
Modulasi analogModulasi analog
Modulasi analog
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Modulator

  • 1. PRAKTIKUM 1 AM - MODULATOR I. TUJUAN 1. 2. Dapat memahami proses pada gelombang AM- Modulator. Serta dapat memahami yang dimaksud DSB-AM, index modulasi. II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 1.Module com3lab beserta peralatan didalamnya a. Function generator b. Oscilloscope c. Spectrum Analyzer 2. PC 1 unit III. DASAR TEORI Modulasi Amplitudo Modulasi dengan teknik AM yaitu amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang di masukkan. Gambar 1-1. Gelombang AM 63
  • 2. 64 Lampiran karier termodulasi amplitudo digambarkan dengan : e(t ) = A(t ) cos{2πft + φ (t )} (1) Di mana amplitudo karier A(t) adalah sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi.Modulasi amplitudo juga berarti translasi (pemindahan) spektrum frekuensi sinyal informasi secara langsung ke daerah frekuensi karrier.Dalam sistem modulasi amplitudo ini, akan di bangkitkan dua sinyal yang merupakan penjumlahan dan pengurangan dari sinyal pemodulasi dan frekuensi pembawa. DSB-SC Dibuat dengan mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah secara proporsional sesuai perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Persamaan Matematis DSB-SC X DSB − SC (t ) = m(t ) cos ωc t (2) Persamaan Matematis X DSB − SC (ω ) = 1 1 M (ω − ωc ) + M (ω + ωc ) 2 2 Gambar Spektrum Sinyal DSB-SC X DSB − SC (ω ) USB LSB LSB − ωc 0 USB ωc Gambar 1-2. Spektrum Sinyal DSB-SC (3)
  • 3. 65 Lampiran Dibuat dengan mengalikan sinyal informasi m(t) dengan sinyal carrier yang dihasilkan oscillator X DSB − SC (t ) = m(t ) cos ωct m(t) cos ωct Gambar 1-3. Pengalian sinyal info dengan carrier Spektrum Sinyal AM Persamaan Matematis X AM (ω ) = 1 M (ω − ω c ) + 1 M (ω + ω c ) + πA[δ (ω − ω c ) + δ (ω + ω c ) ] 2 2 (4) Gambar Spektrum Sinyal XAM (ω) πAδ(ω +ωc ) USB πAδ(ω −ωc ) LSB LSB −ωc 0 USB ωc Gambar 1-4. Spectrum DSB-FC Index Modulasi Definisi m= Peak _ DSB − SC _ amplitude Peak _ Carrier _ Amplitude (5) Jika dinyatakan dalam index modulasi, maka persamaan sinyal AM adalah :
  • 4. 66 Lampiran X AM (t ) = A cos ωc t + mA cos ωmt cos ωc t X AM (t ) = A(1 + m cos ωmt ) cos ωc t (6) Presentase Modulasi % mod = (1 + m )A − (1 − m )A *100% (1 + m )A + (1 − m )A (7) IV. GAMBAR RANGKAIAN Gambar 1-5. Rangkaian AM-Modulator V. PROSEDUR PERCOBAAN DSB-AM 1. 2. 3. 4. Matikan PC Pasang board TX 433 (rangkaian TX 433) pada trainer. Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial port yang tersedia Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor.
  • 5. 67 Lampiran 5. 6. 7. Nyalakan PC. Jalankan program COM3LAB (pilih TX 433). Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn ,klik tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya . Gambar 1-6. Masukkan nama 8. Pilih tanda panah seperti gambar 1-3 selanjutnya untuk ke menu Gambar 1-7. Pilihan menu panel Gambar 1-8. Pilihan menu praktikum (Klik kolom hitam) 9. Hubungkan ragkaian percobaan seperti gambar 1-1. 10. Hidupkan function generator Gambar 1-9. Panel kontrol (Function generator)
  • 6. 68 Lampiran 11. Hidupkan oscilloscope dengan menekan tombol function generator DC, 1 V. dan seting Gambar 1-10. Function generator 12. Lihat gambar yang ditunjukkan oscilloscope serta analisa. Gambar 1-11. Grafik perbandingan y1 dan y2 Catat hasil yang ditunjukkan gambar pada tabel dengan rumus. kM=Uy1/Uy2 Tabel 1-1. Hasil Perbandingan y1 dan y2
  • 7. 69 Lampiran Analisa : Dari rumus k M = Uy1 / Uy 2 = 0.2 / 3.6 = 0 .5 (8) Di mana dalam grafik di perlihatkan bahwa y2 menunjukkan sinyal carrier dan y1 menunjukkan bahwa output setelah ada sinyal info, dengan demikian melihat hasil percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa karakteristik sinyal carrier di pengaruhi oleh karakteristik sinyal info. 13. Lanjutkan dengan menekan 14. Kemudian seting function generator :sine, 200 Hz, 10Vpp,dan . Dan oscilloscope X/div =0.5 ms, kemudian running gambarkan gelombang dari hasil percobaan dari Y1 dan Y2 serta analisa . Gambar 1-12. Set function generator Gambar 1-13. Grafik Y1
  • 8. 70 Lampiran Gambar 1-14.Grafik Y2 Analisa: Gelombang info : es = cos ωs t Gelombang pembawa : ec (t ) = E c cos ω c t (9) (10) Sehingga Setelah mengalami proses modulasi amplitudo : A(t ) = Ec + es (t ) = Ec + Es cos ω s t (11) Dan hasil gelombang setelah mengalami proses modulasi ditunjukkan pada gambar 4-4. Dengan input yang diberikan sebagai sinyal info adalah sinyal sinus maka gelombang yang terlihat seperti gambar di atas dimana bentuk gelombang juga mengikuti sinyal info yaitu sinus dan adapun frekuensi input-nya 200Hz hal ini berpengaruh pada kerapatan gelombang. 15. Lanjutkan dengan mengubah nilai frekuensi 4 kHz pada ) dengan nilai function generator, dan seting modul FFT ( fmax 20 kHz.
  • 9. 71 Lampiran Gambar 1-15. Set function generator Gambar 1-16. Grafik 4 kHz, Sinus Gambar 1-17. Spectrum 4kHz sinus Analisa: Pada percobaan ini untuk persamaan masih sama dengan percobaan di atas di karenakan masih lingkup gelombang DSB-AM dan yang membedakan hanya pada nilai frekuensi dan bentuk sinyal adapun spectrum yang di hasilkan pada gambar 4-8 mempunyai persamaan sebagai berikut :
  • 10. 72 Lampiran eAM = A(t ). cos ωct = Ec (1 + m cos ωst ) cos ωct = Ec cos ωct + mEct cos ωst cos ωct mEct mEc = Ec cos ωct + (ωc + ωs )t + (ωc − ωs )t 2 2 (12) Saat diberi inputan sebagai sinyal info sebesar 4 kHz , dan pada grafik terlihat gelombangnya semakin rapat, dan hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar frekuensi maka gelombang semakin rapat. Dan pada spectrum dapat dilihat sinyal yang ditimbulkan setelah ada inputan sebesar 4 kHz sebagai sinyal infonya yang mana LSB terletak pada 6 kHz dimana fc - fs (10 kHz - 4 kHz), dan adapun USB terletak pada 14 kHz dimana fc + fs (10 kHz + 4 kHz). 16. Gambar dan amati gelombang yang terjadi pada oscilloscope dan modul FFT yang menggunakan gelombang kotak, dan segi tiga. Gambar 1-21.Grafik kotak 1kHz
  • 11. 73 Lampiran Gambar 1-22. Spectrum kotak 1kHz Analisa: Sedang pada gelombang kotak yang terjadi adalah modulasi AM mengikuti bentuk gelombang kotak itu sendiri dan pada spectrum disitu banyak harmonisanya yang kelihatan karena sinyal kotak terdiri dari banyak sinyal frekuensi yang berbeda-beda. Dan adapun pada spectrum, sinyal mengikuti besar frekuensi yang jadi inputan yaitu LSB terletek pada 9 kHz dan USB terletak pada 11 kHz. Gambar 1-23. Grafik segi tiga 1kHz
  • 12. 74 Lampiran Gambar 1-24.Spectrum segi tiga Analisa: Sedang pada gelombang kotak yang terjadi adalah modulasi AM mengikuti bentuk gelombang segi tiga dan pada spectrum menunjukkan harmonisa lebih sedikit dibanding gelombang kotak karena komponen sinyal juga terdiri dari banyak frekuensi namun tidak sebanyak sinyal kotak. Gambar 1-25.Rangkaian untuk melihat sinyal Carrier 17. Rangkai seperti rangkaian di atas 18. Gambar serta analisa gelombang yang terjadi
  • 13. 75 Lampiran Gambar 1-26.Grafik Carrier setelah ada penambahan Gambar 1-27.FFT Carrier setelah ada penambahan Analisa : Dari gambar yang telah diperoleh dalam percobaan di atas apat di analisa bahwa adanya tambahan sinyal carrier akan mengakibatkan hilangnya sinyal LSB dan yang terdeteksi oleh spectrum hanya sinyal USB nya yang paling tinggi. DSB-SC
  • 14. 76 Lampiran Gambar 1-28. Rangkaian DSB-SC PROSEDUR PERCOBAAN 17. Rangkai seperti gambar di atas (gambar 1.6). 18. Set function generator pada gelombang sine, frequency 1kHz, 10Vpp,DC= 0V, pada Oscilloscope X/div=0.5V. Gambar 1-29. Set function generator , gambar dan analisa gelombang yang 19. Kemudian running terjadi pada Y1 dan Y2.
  • 15. 77 Lampiran Gambar 1-30. Output Y1 Gambar 1-31. Output Y2 Analisa: Dari percobaan ini y1 menunjukkan sinyal DSB-SC yang ditunjukkan adanya penekanan carrier, hal ini terjadi karena adanya penambahan sinyal carrier yang fasenya terbalik, Sinyal carrier : ec (t ) = Ec cos ωct (13) Sinyal pemodulasi : es (t ) = Es cos ωs t Output modulator DSB-SC : (14)
  • 16. 78 Lampiran eDSB − SC (t ) = ec (t ).es (t ) = Ec cos ωct.Es cos ωst EE = c s {cos(ωc + ωs )t + cos(ωc − ωs )t} 2 (15) dan y2 menunjukkan sinyal DSB-AM adapun persamaan matematisnya bisa dilihat seperti pada persamaan (1.4). 20. Set frekuensi pada function generator antara 500 Hz sampai 2000 Hz (secara random), dan amplitudo antara 0 Vpp sampai amati gelombang yang terjadi pada 10 Vpp, lalu running Y1, Y2, dan FFT ( ). Gambar 1-32. Setting function generator Gambar 1-33. Grafik f=800Hz, 8 Vpp 21. Kemudian set pada modul FFT pada channel Y1, fmax 20 kHz , dan function generator pada frekuensi kemudian running antara 1 kHz sampai 5 kHz.
  • 17. 79 Lampiran Gambar 1-34. Setting function generator Gambar 1-35. Grafik f=1.6 kHz, 8V Analisa : Melihat dari kedua hasil yang telah di peroleh antara frekuensi 800 Hz dan 1600 Hz, terjadi adanya perubahan kerapatan gelombang hal ini dipengaruhi adanya tinggi rendahnya frekuensi, saat frekuensi rendah gelombang merenggang dan saat frekuensi tinggi gelombang semakin rapat. 22. Set function generator pada sinyal sinus, kotak, segi tiga,kemudian gambar dan amati gelombang tersebut sekaligus yang terdapat pada FFT.
  • 18. 80 Lampiran Gambar 1-36. Set function generator Gambar 1-37. Grafik f=4 kHz, 10 Vpp Gambar 1-38. Grafik f=4kHz, 10 Vpp Analisa : Pada percobaan ini yang terjadi gelombang frekuensi semakin rapat dan level amplitudo juga semakin tinggi hal ini disebabkan adanya penambahan nilai frekuensi dan amplitudo, sebenarnya pada kedua percobaan di atas tersebut sama hanya saja yang membedakan adalah level frekuensinya .
  • 19. 81 Lampiran Gambar 1-39. Set function Sinyal kotak 4k Gambar 1-40. Grafik 4 kHz, squere wave, 10 Vpp Gambar 1-41. Spectrum 4 kHz, squere wave, 10 Vpp
  • 20. 82 Lampiran Analisa : Pada hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa sinyal menunjukkan sesuai dengan inputan yaitu sinyal kotak dan kerapatan gelombang sama seperti di atas hal ini disebabkan nilai frekuensi yang tinggi dan pada spectrum terlihat adanya harmonisa yang banyak dikarenakan sinyal kotak terdiri dari banyak sinyal sinus. Gambar 1-42. Function Set 4khz, 10Vpp, 0 V (gel.segi tiga) Gambar 1-43.Grafik Set Function 4kHz, 10 Vpp,0V (gel.segi tiga) Gambar 1-44. Spectrum Set Function 4kHz, 10 Vpp,0V (gel.segi tiga)
  • 21. 83 Lampiran Analisa : Pada gelombang segitiga ini juga tidak terjadi perbedaaan jauh seperti percobaan-percobaan di atas yang membedakan hanya pada harmonisa tidak sebanyak pada gelombang kotak yang terlihat pada spectrum, hal ini disebabkan adanya bahwa gelombang segi tiga terdiri dari beberapa sinyal sinus yang tidak sebanyak gelombang kotak. Rangkaian DSB-SC 23. Rangkai seperti gambar di atas. 24. Buka function generator dengan set : sine, 1kHz, 10 Vpp, 2 V. Gambar 1-45. function generator 25. Buka oscilloscope gambar dan amati perbandingan perubahan gelombang y1 dan y2
  • 22. 84 Lampiran Gambar 1-46. Setting Oscilloscope Gambar 1-47.Output y1 Gambar 1-48. Setting Oscilloscope Gambar 1-49. Output y2
  • 23. 85 Lampiran Analisa : Output DSB-SC tanpa carrier dapat ditulis persamaanya sebagai berikut : eDSB − SC (t ) = Es E cos(ωc + ωs )t − s cos(ωc − ωs )t 2 2 (16) Dari hasil yang didapat dari percobaan di atas y1 menunjukkan sinyal carrier mengalami pemotongan sinyal (sinyal terpotong) setelah mendapat input sinyal DC sebesar 2 V dari function generator, dan adapun output pada y2 menunjukkan sinyal DSB-SC yang tidak mengalami perubahan. Index Modulasi Gambar 1-50. Rangkaian Pengukuran Indek Modulasi PROSEDUR PERCOBAAN 23. Rangkai seperti gambar di atas (gambar 1.7). 24. Set function generator sine, 1 kHz, 2 Vpp, kemudian oscilloscope curve pada posisi XY.
  • 24. 86 Lampiran Gambar 1-51. Set function generator Gambar 1-52. Curve XY 25. Setelah itu buka oscilloscope set pada X/div=200 Y2, gambar dan analisa gelombang tersebut. Gambar 1-53. Curve y2 μ s,Curve=
  • 25. 87 Lampiran Analisa : Dari percobaan yang telah dikerjakan didapat index modulasi sebagiamana terlihat di bawah ini. Pada kesempatan ini digunakan metode peak to peak dan minimum to minimum untuk menentukan index modulasi nya. Emax = 2( Ec + Es ) Emin = 2( Ec − Es ) (17) (18) Dengan demikian . m= Es E max − E min = Ec E max + E min Gambar 1-54. Hasil pengukuran Index Modulasi (19)
  • 26. 88 Lampiran TUGAS : 1. 2. 3. Dapatkah sinyal modulasi dideteksi melalui curva pada sinyal DSB ? Dapatkah suatu modulation depth berada pada sinyal DSB-AM tanpa carrier ? Modulation depth membesar ketika ? Jawab : 1. 2. 3. Ya bisa, karena curva selubung pada DSB cocok untuk sinyal modulasi mengalami pembetulan pada gelombang penuh. Tidak bisa, sebab modulation depth cuma terdapat pada sinyal DSB-AM dengan carrier. Modulation depth membesar ketika amplitudo deviasi membesar.
  • 27. 89 Lampiran PRAKTIKUM 2 SINGLE - SIDEBAND (SSB-MODULATOR) I. TUJUAN 1. 2. Dapat memahami bagaimana sinyal SSB. Serta mahasiswa dapat memahami spektrum sinyal SSB. II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Module com3lab beserta peralatan didalamnya a. Function generator b. Oscilloscope c. Spectrum Analyzer d. Bode Module 2. PC 1 unit III. DASAR TEORI Dikembangkan karena DSB-SC membutuhkan Bandwith yang besar (2 kali bandwith sinyal informasi), ternyata USB atau LSB mengandung informasi yang lengkap, sehingga dirasa cukup mentransmisikan salah satu side band saja. Spektrum SSB X SSB (ω ) USB USB − ωc ωc 0 X SSB (ω ) LSB LSB − ωc 0 ωc Gambar 2-1. Spectrum SSB
  • 28. 90 Lampiran Pembuatan Sinyal SSB Frequency Discrimination Method m(t ) X DSB (t ) BPF X SSB(t ) cos ωc t Gambar 2-2. Pembuatan Sinyal SSB IV. GAMBAR RANGKAIAN Gambar 2-3. Rangkaian SSB (Single -Sideband)
  • 29. 91 Lampiran V. PROSEDUR PERCOBAAN SSB 1. Matikan PC. 2. Pasang board RX 433 (rangkaian TX 433) pada trainer 3. Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial port yang tersedia. 4. Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor. 5. Nyalakan PC. 6. Jalankan program COM3LAB (pilih TX 433 ). 7. Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya . Gambar 2-4. Masukkan nama Gambar 2-5. Pilihan menu (Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya) Gambar 2-6. Menu praktikum (Klik kolom hitam) Gambar 2-7. Pilihan menu (Klik tanda panah untuk ke menu selanjutnya)
  • 30. 92 Lampiran 8. 9. Buatlah rangkaian seperti gambar 2-2. . Set nilai Fmin = 5000 Hz ; Fmax = Buka Bode modul 25000 Hz ; Steep = 40; Upp = 12 V.Kemudian mulai pengukuran dengan menekan . Gambar 2-8. Bode Modul 10. Untuk melanjutkan pada bagian berikutnya.jawab yang ada pada kolom-kolom yang tersedia dengan mengacu pada kemiringan cut-off yang ada pada hasil pengukuran bode modul dan hitung kemiringan cut-off dengan persamaan yang ada. Tabel 2-1. Hasil bode module Analisa :
  • 31. 93 Lampiran Melihat hasil yang diperoleh pada percobaan tersebut disini terjadi pemfeltiren menggunakan HPF sehingga untuk sinyal upper side band tidak ikut di transmisikan. Spektrum SSB Gambar 2.9. Rangkaian Spektrum SSB 11. Rangkai sesuai dengan gambar di atas (gambar 2.7 ) 12. Buka function generator . Set : Sine, 2 Vpp, 1 kHz, DC = 0V, dan buka Spektrum Analyzer (FFT) . Gambar 2-10. Set Function Generator
  • 32. 94 Lampiran Gambar 2-11. F=1kHz, 2 Vpp Gambar 2-12. Spectrum f=1kHz, 2Vpp Analisa : Persamaan sinyal SSB : USB : cos(ωc + ωs )t = cos ωct. cos ωs t − sin ωct.sin ωst = f (t ) cos ωc t + sin ωs t Dimana : f (t ) = cos ωst f (t ) = sin ωst shift -90 0 (1)
  • 33. Lampiran 95 Dari spectrum bisa dilihat bahwa sinyal lower side band sudah diredam oleh filter HPF sehingga yang ditampilkan hanya sinyal carrier dan upper side band. TUGAS : 1. Apakah carrier bergiliran berputar pada transmisi informasi ? JAWAB : 1. Tidak, karena carrier dalam keadaan tertekan.
  • 35. 97 Lampiran PRAKTIKUM 3 FM - MODULATOR I. TUJUAN 1. 2. Dapat memahami karakteristik sinyal FM. Memahami pengukuran sinyal FM menggunakan characteristic curva plotter. dengan II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Module com3lab beserta peralatan didalamnya a. Function generator b. Oscilloscope c. Plotter d. Frequency Counter e. Spectrum Analyzer (FFT) 2. PC 1 unit III. DASAR TEORI Pengertian modulasi frekuensi adalah suatu sistem modulasi diamana frekuensi radio carrier sesaat bervariasi atau berubah-ubah seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya sesuai dengan amplitudo sinyal pemodulasi, atau bisas juga diartikan suatu sistem modulasi dimana sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan menyebabkan frekuensi dari gelombang pembawa berubah-ubah sesuai perubahan frekuensi dari sinyal modulasi. Gambar 3-1. Gelombang FM
  • 36. 98 Lampiran Gambaran matematis.anggap bahwa karier adalah: ec = Ec sin(ωct + θ o ) ωc : 2πf c : frekuensi sudut karier θ o : phase awal (1) Dan sinyal pemodulasi : θ s = Es cos ωst ωs = 2πf s : frekuensi sudut sinyal pemodulasi (2) IV. GAMBAR RANGKAIAN Gambar 3-2. Gambar rangkaian dengan out Y2 V. PROSEDUR PERCOBAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Matikan PC. Pasang board RX 433 (rangkaian RX 433) pada trainer. Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial port yang tersedia. Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor. Nyalakan PC. Jalankan program COM3LAB (pilih TX 433).
  • 37. 99 Lampiran 7. Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik tanda panah untuk masuk ke halaman berikutnya . Gambar 3-3. Masukkan nama 8. Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya Gambar 3-4. Pilihan menu Gambar 3-5. Menu praktikum (Klik kolom hitam) 9. Buatlah rangkaian percobaan seperti yang ditunjukkan, pada gambar di atas. 10. Buka function generator Set DC = 0 V. Gambar 3-6. Set function generator
  • 38. 100 Lampiran 11. Buka frequency counter.Set trigger +Y2, set juga amplitude potentiometer yang terdapat pada board dengan max, juga set frequency potentiometer yang terdapat pada board dengan nilai 10 kHz. Gambar 3-7. Trigger +y2 dan frequensi counter 12. Buka characteristic curva ploter. Gambar 3-8. characteristic curva ploter 13. Set function generator pada DC V mulai -10 V tiap step naik 2.5 V sampai mencapai 10 V, kemudian hasil yang ditunjukkan oleh frekuensi counter setiap diberi masukan melalui function generator dimasukkan pada tabel yang terdapat pada characteristic curva ploter. Gambar 3-9. Set function -10V dan 10 V 14. Tekan show untuk menampilkan grafik pada characteristic curva ploter.
  • 39. 101 Lampiran Gambar 3-10. Karakteristik Curve Plotter 15. Isi tabel/kolom dengan nilai yang terdapat pada gradient characteristic curva ploter. Tabel 3-1. gradient characteristic curva ploter 16. Next Gambar 3-10. Muncul bila setelah semua jawaban benar Analisa : Berdasarkan dari tabel dan grafik bisa diketahui bahwa frekuensi sinyal carrier berubah - ubah berdasarkan amplitudo sinyal input bila amplitudo sinyal input semakin kecil maka frekuensi sinyal carreir semakin tinggi. 17. Pada posisi amplitudo potentiometer max, buka function generator, FFT module dengan setting y1, fmax=20 kHz dan
  • 40. 102 Lampiran oscilloscope untuk percobaan +Y1 sebagai outputnya (sesuai dengan gambar). Gambar 3-11. Rangkaian percobaan dengan out Y1 18. Set function generator = sine, 20 Vpp, 1kHz DC= 0V buka juga oscilloscope kemudian run. Gambar 3-12. Grafik VCO saat 1kHz 19. Buka FFT dan Set Y1 Fmax = 20 kHz kemudian running.
  • 41. 103 Lampiran 20. Gambar serta analisa semua hasil percobaan yang telah dilakukan. Gambar 3-13. FFT Grafik VCO saat 1kHz Analisa : Persamaan matematis dari gelombang FM : Sinyal Carrier : ec = E sin(ωct − θ o ) (3) ωc : 2πf c : frekuensi sudut carrier θ o = phase awal Sinyal pemodulasi : es = Es cos ωst (4) ωs : 2πf s : frekuensi sudut pemodulasi Frekuensi sesaat dari gelombang FM adalah sebagai berikut : f i = f c + k f es = f c + k f Es cos ωst = f c + Δf cos ωst Dimana : (5)
  • 42. 104 Lampiran Δf = k f Es [Hz ] (6) kf = kons tan ta[ Hz / V ] kf [Hz/V] adalah konstanta yang menunjukkan ratio bahwa bagaimana sinyal pemodulasi mengubah-ubah frekuensi. Δf disebut deviasi frekuensi maksimum dan ini berarti bahwa frekuensi carrier naik hingga fc + Δf bila amplitudo sinyal pemodulasi maksimum, yaitu cos ωst = 1 dan frekuensi carrier turun hingga fc − Δf bila amplitudo sinyal pemodulasi minimum yaitu cos ωs t = −1 . Jika Δf lebih, besar maka perubahan frekuensi juga lebih besar. Dengan mengalikan persamaan (4-15) dengan 2π , frekuensi sudut didapatkan : ωi = 2π ( f c + Δf cos ωst ) = ωc + Δω cos ωst dimana Δω : 2πΔf (7) persamaan gelombang FM : t θ (t ) = ∫ ωidt θ t = ∫ (ωc + Δω cos ωst )dt θ = ωct + m f sin ωst (8) Index modulasi FM : mf = Δω ωs = Δf [radian] fs (9) Sehingga dari percobaan di atas didapat persamaan hasil pengalian info dengan carrier adalah : eFM = Ec sin(ωct + m f ωst + θ 0 ) θ0 = 0 (4-20) eFM = Ec sin(ωct + m f ωst ) (10)
  • 43. Lampiran 105 Dan pada percobaan ini dapat dilihat bahwa sinyal yang dihasilkan oleh VCO sebagai sinyal FM, sebagaimana yang terlihat pada gambar di atas. TUGAS : 1. 2. 3. Parameter carrier mana yang dapat digunakan pada modulasi sudut ? Apa arti preemphasis ? Parameter apa yang dengan peka dalam menentukan spectrum sinyal FM ? JAWAB : 1. 2. 3. Yang dapat digunakan pada modulasi sudut adalah modulasi frekuensi dan modulasi phase. Peningkatan dependent frekuensi pada amplitudo dari pengurangan gangguan kepekaan pada FM. parameter yang peka dalam menentukan spectrum sinyal FM adalah dengan menggunakan index modulasi.
  • 45. 107 Lampiran PRAKTIKUM 4 AM - DEMODULATOR I. TUJUAN 1. Dapat memahami sinyal AM-Demodulator. 2. Serta dapat memahami sinyal setelah terjadi rectifier pada sinyal demodulator. II. DASAR TEORI Proses demodulasi dilakukan dengan mengalikan sinyal carrier termodulasi dengan sinyal local oscillator (pada penerima) yang sama persis dengan sinyal oscillator pada pemancar, kemudian memasukan hasilnya ke sebuah low pass filter (LPF). X DSB− SC (t ) d(t) LPF y (t ) = 1 m(t ) 2 cos ωc t Gambar 4-1.Pengalian info dengan carrier pada demodulator DSB karena perkalian antara XDSB-SC dengan oscillator) menghasilkan cos ωct (sinyal dari d (t ) = 1 m (t ) + 1 m (t ) cos 2ω c t 2 2 maka LPF harus dapat menghilangkan komponen 2ωct dari sinyal. Hasil demodulasi adalah y (t ) = 1 m(t ) 2 selanjutnya sinyal akan melalui proses perkalian sehingga menghasilkan y(t)=m(t) Syarat Penting Dalam Demodulasi Sinyal DSB-SC
  • 46. 108 Lampiran Local Oscillator harus menghasilkan sinyal cos ωct yang frequency dan phasa-nya sama dengan yang dihasilkan oleh oscillator pada pemancar (Synchronous Demodulation/Detection. III. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Module com3lab 2 buah beserta peralatan didalamnya a. Function generator b. Oscilloscope c. Spectrum Analyzer 2. Personal Computer (PC) 2 unit IV. GAMBAR RANGKAIAN Gambar 4-2. Rangkaian AM- Demodulator V. PROSEDUR PERCOBAAN Sinyal AM 1. 2. 3. 4. Matikan PC. Pasang TX433 board dan RX 433 board pada masing-masing trainer Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial port yang tersedia. Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor.
  • 47. 109 Lampiran 5. 6. 7. Nyalakan PC. Jalankan program COM3LAB . Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya . Gambar 4-3. Masukkan nama 8. Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya 9. Gambar 4-4. Pilihan menu Klik kolom menu praktikum. Gambar 4-5. Menu praktikum 10. Buatlah rangkaian percobaan seperti yang ditunjukkan , gambar di atas. 11. Aktifkan AM-modulator pada TX 433 board 12. Buka function generator, Set DC-free, Sine wave, f= 500 Hz, Upp= 3.8 V. 13. Buka Oscilloscope untuk melihat sinyal amplitudo dan output dari Low-Pass Filter(LPF).
  • 48. 110 Lampiran Gambar 4-6. Panel kontrol Gambar 4-7. Signal AM SET function generator DC-free, Sine wave, f= 500 Hz, Upp= 3.8 V Gambar 4-8. Rectified Sinyal AM SET function generator DC-free, Sine wave, f= 500 Hz, Upp= 3.8 V
  • 49. 111 Lampiran Gambar 4-9. output sinyal low-pass filter Analisa : Sinyal AM yang diterima dipotong menggunakan dioda, disearahkan menggunakan dioda kemudian sinyal tersebut difilter menggunakan LPF, hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yaitu sinyal dengan frekuensi rendah. Synchronous Demodulation dengan Separately Transmitted carrier Gambar 4-10. Rangkaian Synchronous Demodulation
  • 50. 112 Lampiran PROSEDUR PERCOBAAN 16. Rangkai sesuai dengan gambar di atas 17. Aktifkan AM-modulator pada TX 433 board. 18. Buka function generator dan Set DC-free, sine, f= 1500 Hz, Upp= 2 V 19. Buka Oscilloscope untuk melihat modulasi amplitudo pada receiver dari LPF dan buka FFT(Spectrum Analyzer) untuk mendeterminasikan dari sinyal individu, pilih range sinyal frekuensi yang cocok. Gambar 4-11. AM time signal Gambar 4-12. AM spectrum
  • 51. 113 Lampiran Analisa : Pada bagian ini sesuai gambar frekuensi yangterlihat bahwa sinyal yang dikirim oleh modulator belum mengalami perubahan yaitu masih bebenuk sinyal AM-modulator. . Gambar 4-13. Time signal of the multiplieroutput Gambar 4-14. Spectrum of the multiplieroutput Analisa : Pada bagian mixer ini, semua sinyal ditampikan semua baik itu sinyal hasil perkalian maupun band pass, sebagaimana yang terlihat pada gambar spectrum di atas.
  • 52. 114 Lampiran Gambar 4-15. Demodulated signal Gambar 4-16. Spectrum Demodulated signal Analisa : Dan setelah semua sinyal dilewatkan pada LPF untuk difilter maka yang terjadi adalah sinyal informasi sebesar 1500 Hz yang terdeteksi. Frequency Response of the Band-pass filter
  • 53. 115 Lampiran Gambar 4-17. Rangkaian Frequency Response ` PROSEDUR PERCOBAAN 21. Rangkai sesuai dengan gambar di atas pada board Rx 433. 22. Buka Bode module Set Fmin= 1000 Hz, Fmax= 2500 Hz, Step= 50, Upp= 20 V dan tentukan karakteristik amplitudo dari band-pass filter. Gambar 4-18. Grafik Bode Module Analisa : Dari percobaan di atas BPF adalah filter yang menfilter sinyal dengan frekuensi antara frekuensi cut-off rendah dan frekuensi cut-off tinggi.
  • 54. 116 Lampiran Synchronous Demodulation with recovered carrier Gambar 4-19. Rangkaian Synchronous Demodulation PROSEDUR PERCOBAAN 23. Rangkai sesuai dengan gambar di atas. 24. Aktifkan AM-modulator pada TX 433 board 25. Buka function generator Set DC-free, Sine wave, f= 1500 Hz, Vpp= 2 V. 26. Buka Oscilloscope untuk menentukan curve pemulihan dari sinyal carrier(output dari band-pass/ phase-shifter unit). Gambar 4-20. Recovered carrier
  • 55. 117 Lampiran Gambar 4-21. Spectrum of recovered carrier Analisa : Dengan menggunakan BPF sebagai filter maka sinyal LSB dan USB mengalami redaman sehingga yang didapatkan hanyalah sinyal carrier hal ini bertujuan untuk memulihkan sinyal carrier yang mengalami degradasi dalam perjalanan. Influence of the Carrier Phase Gambar 4-22. Rangkaian Percobaan Carrier phase
  • 56. 118 Lampiran PROSEDUR PERCOBAAN 27. Rangkai sesuai gambar di atas. 28. Aktifkan AM-modulator pada TX 433 board. 29. Buka function generator, Set DC-free,sine, f= 1500 Hz, Upp= 2 V. 30. Buka oscilloscope untuk melihat output variabel dari LPF dan lihat Phase-shifter potentiometer dimana sinyal amplitudo max (berada pada master unit). 31. Catat/gambar curva pada transmitter dan receiver carrier yang ada pada Oscilloscope. Gambar 4-23.Demodulated signal amplitude=max Gambar 4-24. Carrier signal for amplitude = max Analisa : Dari percobaan yang telah dikerjakan mengahasilkan seperti gambar di atas yang disitu dengan amplitudo di putar maksimal sinyal mengalami fase sebesar 180o hal ini menunjukkan bahwa carrier yang
  • 57. 119 Lampiran dibangkitkan oleh local oscillator sinkron dengan carrier yang dikirim oleh modulator. 32. Ulangi percobaan untuk mendapatkan setingan Phase-shifter dimana sinyal demodulator mencapai amplitudo minimum. Gambar 4-25. Demodulated signal amplitude= min Gambar 4-26. Carrier signals untuk amplitude=min Analisa : Dari percobaan yang telah dikerjakan mengahasilkan seperti gambar di atas yang disitu dengan amplitudo di putar minimal sinyal mengalami fase sebesar 90o hal ini menunjukkan bahwa carrier yang dibangkitkan oleh local oscillator tidak sinkron dengan carrier yang dikirim oleh modulator.
  • 58. 120 Lampiran Asynchronous Demodulation Gambar 4-27. Rangkaian Asynchronous Demodulation PROSEDUR PERCOBAAN 33. Rangkai sesuai dengan gambar di atas. 34. Aktifkan AM-modulator pada TX433 board. 35. Buka function generator , Set; DC-free,sine, f=1500 Hz, Upp= 2 V dan function generator dari RX433 board, Set; DC-free, sine, f=10 kHz, Upp= 5.(sebagi pembantu receiver sinyal carrier). 36. Buka Oscilloscope Set x/div= 1ms. 37. Buka spectrum analyzer pilih range frequency di atas 5000 Hz. 38. Tentukan time curve dan spectrum dari sinyal demodulasi (sinyal output dari LPF).
  • 59. 121 Lampiran Gambar 4-28. AM signal Gambar 4-29. Spectrum AM signal Analisa : Pada percobaan di atas dengan frekuensi yang dibangkitkan function generator sebesar 10 Khz maka yang terjadi adalah sinyal info terletak pada frekuensi 1500 Hz, hal ini di sebabkan adanya carrier pada function generator sesuai dengan yang dikirim oleh modulator, sehingga sinyal info tidak mengalami perubahan. 39. Ulangi percobaan untuk penerima frequency carrier pada 9900 Hz dan 10100 Hz.
  • 60. 122 Lampiran Gambar 4-30. Time signal for fc’=9.9 kHz Gambar 4-31. Spectrum for fc’=9.9 kHz Gambar 4-32.Time signal for fc’=10.1 kHz
  • 61. 123 Lampiran Gambar 4-33. Spectrum for fc’=10.1 kHz Analisa : Pada percobaan ini menggunakan fc’ sebesar 9.9 kHz dan 10.1 kHz maka yang terjadi sebagaimana terlihat pada gambar spectrum di atas, yang mana sinyal info berada pada frekuensi 1400 Hz dan 1600 Hz, hal ini adanya sinyal info yang mempunyai frekuensi 1500 Hz itu punya frekuensi offset kurang lebih 100 Hz sehingga frekuensi sinyal info akan bergerak naik turunnya pada frekuensi 1600 Hz dan 1400 Hz.
  • 63. 125 Lampiran PRAKTIKUM 5 SINGLE SIDEBAND (SSB) DEMODULATION I. TUJUAN 1. 2. Dapat memahami sinyal SSB-Demodulasi Memahami syncrhonous dan asyncrhonous pada SSBDemodulsi. II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Module com3lab 2 buah (TX & RX) beserta peralatan didalamnya a. Function generator b. Oscilloscope c. Spectrum Analyzer 2. Personal Computer (PC) 2 unit III. DASAR TEORI Sinyal SSB dimodulasi dengan cara yang sama dengan demodulasi sinyal DSB-SC (Synchronous Detection). X SSB (t) d(t) y(t) LPF cosωct Gambar 5-1. Demodulasi Sinyal SSB
  • 64. 126 Lampiran IV. GAMBAR RANGKAIAN Synchronous Demodulation of the SSB-AM Without Carrier Gambar 5-2. Rangkaian Synchronous Demodulation PROSEDUR PERCOBAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Matikan PC Pasang TX433 board dan RX 433 board pada masing-masing trainer Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial port yang tersedia Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor NyalakanPC. Jalankan program COM3LAB. Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya. Gambar 5-3. Masukkan nama
  • 65. 127 Lampiran 8. Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya Gambar 5-4. Pilihan menu (Klik , tanda panah) 9. Klik kolom menu praktikum Gambar 5-5. Menu praktikum 10. Rangkai sesuai gambar di atas. 11. Aktifkan AM-modulator pada board TX433. 12. Buka function generator , Set DC-free, sine, f 1500 Hz,Upp 2 V. 13. Tentukan time curve dan spectrum dari sinyal SSB-AM dan sinyal demodulator (sinyal output dari LPF pada sisi receiver) Gambar 5-6. AM signal
  • 66. 128 Lampiran Gambar 5-7. Spectrum AM signal Analisa : Pada gambar terlihat bahwa yang diambil pada SSB adalah sinyal USB yang mempunyai frekuensi 11500 Hz (fc + fi) dan menekan sinyal LSB. Gambar 5-8. Demodulated signal
  • 67. 129 Lampiran Gambar 5-9. Spectrum demodulated signal Analisa : Dan setelah melewati filter low-pass filter (LPF) sinyal info yang terseleksi, hal ini di sebabkan sinyal info mempunyai frekuensi 1500 Hz lebih rendah di banding dengan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi sebesar 10 kHz. Asynchronous Demodulation of the SSB-AM Without Carrier Gambar 5-10. Rangkaian Asynchronous Demodulation
  • 68. 130 Lampiran PROSEDUR PERCOBAAN 14. Rangkai sesuai dengan gambar di atas. 15. Aktifkan AM-modulator pada board TX433. 16. Buka function generator , Set DC-free, sine, F=1500 Hz, Upp= 2 V. 17. Buka function generator dari RX433 board, Set; DC-free, f=10 kHz, Upp= 5 V (untuk membantu receiver sinyal carrier). 18. Tentukan time curve dan spectrum dari sinyal demodulasi (output LPF), terlebih dulu pilih range frekuensi di atas 5000 Hz pada spectrum analyzer dan x/div= 1ms untuk oscilloscope. Gambar 5-11. Time signal untuk carrier 10 kHz Gambar 5-12. Spectrum signal untuk carrier 10 kHz
  • 69. 131 Lampiran Analisa : Dari hasil yang didapatkan bahwa pada saat sinyal carrier sebesar 10 kHz yang dibangkitkan dari function generator, maka spectrum sinyal yang terlihat adalah sinyal info yang mempunyai frekuensi 1500 Hz, hal ini adanya kesamaan frekuensi yang dikirim dari modulator dan yang dibangkitkan dari function generator sehingga tidak berpengaruh pada letak sinyal informasi. 19. Ulangi percobaan untuk receiver frekuensi karir pada 9900 Hz dan 10100 Hz. Gambar 5-13. Time signal untuk frekuensi 9.9 kHz Gambar 5-14. Spectrum Time signal untuk frekuensi 9.9 kHz
  • 70. 132 Lampiran Analisa : Pada percobaan ini yaitu pada saat function generator membangkitkan frekuensi sebesar 9.9 kHz maka yang terjadi adalah ada dua sinyal yang tampak pada spectrum yaitu pada frekuensi 1600 Hz dan 1400 Hz yang mengalami penurunan hal ini disebabkan tidak sinkronnya antara frekuensi carrier dari modulator dan carrier yang dibangkitkan oleh function generator pada receiver. Gambar 5-15. Time signal untuk frekuensi 10.1 kHz Gambar 5-17. Spectrum Time signal untuk frekuensi 10.1 kHz Analisa : Dan pada saat frekuensi yang dibangkitkan oleh function generator sebesar 10.1 kHz maka yang terjadi adalah seprti yang terlihat
  • 71. Lampiran 133 pada gambar spectrum di atas, yaitu frekuensi 1400 Hz lebih tinggi dibanding dengan frekuensi 1600 Hz, hal ini dapat di simpulkan bahwa asyncrhonous terjadi pergeseran frekuensi manakala carrier yang dibangkitkan oleh function generator tidak sama dengan carrier yang dikirim modulator.
  • 73. 135 Lampiran PRAKTIKUM 6 FREQUENCY MODULATIOIN (FM-DEMODULATOR) I. TUJUAN 1. Memahami PLL signal pada FM demodulasi. II. DASAR TEORI Phase locked loop (PLL) adalah suatu rangkaian yang didalamnya terdapat suatu sinyal referensi eksternal untuk mengatur frekuensi dan phase dari suatu oscillator dalam loopnya. Frekuensi dari oscillator loop bisa sama atau kelipatan dari frekuensi referensi. Ini merupakan dasar sintesa frekuensi. Jika sinyal referensi punya frekuensi yang berubah-rubah maka frekuensi loop akan mengikuti perubahan dari frekuensi input tersebut, prinsip ini digunakan dalam demodulator FM dan FSK, filter-filter ”tracking”, dan instrumentasi RF. Pada tahun 1932 teknik phase locked telah diterapkan mendeteksi sinyal-sinyal radio secara sinkron, sampai akhir 1960 pemakaiannya masih sedikit. Diakhir tahun ini PLL telah tersedia dalam bentuk rangakian terpadu (IC), seperti pada COM3LAB ini telah menggunakan PLL-IC (CD4046). Gambar 6-1. Komponen dasar dari PLL III. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
  • 74. 136 Lampiran 1. Module com3lab 2 buah (TX & RX) beserta peralatan didalamnya. a. Function generator b. Oscilloscope c. Spectrum Analyzer 2. Personal Computer (PC) 2 unit IV. GAMBAR RANGKAIAN PLL Signals With Unmodulated Carrier Gambar 6-2. Rangkaian percobaan V. PROSEDUR PERCOBAAN 1. 2. 3. 4. 5. Matikan PC. Pasang TX433 board dan RX 433 board pada masing-masing trainer. Hubungkan modul COM3LAB ke PC menggunakan kabel serial port yang tersedia. Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor. Nyalakan PC.
  • 75. 137 Lampiran 6. 7. Jalankan program COM3LAB. Ketikkan nama anda , kolom yang tersedia , contoh; hyn , klik tanda panah untuk untuk masuk ke halaman berikutnya . Gambar 6-3. Masukkan nama 8. Pilih tanda panah untuk ke menu selanjutnya Gambar 6-4. Pilihan menu (Klik , tanda panah) 9. Buatlah rangkaian percobaan seperti yang ditunjukkan , gambar di atas. 10. Buka function generator , Set; DC-free, sine,f= 10 kHz, Upp= 5 V, kemudian catat hasilnya (gambar dan analisa). Gambar 6-5. Hasil output percobaan filter
  • 76. 138 Lampiran Analisa : Dari grafik yang dihasilkan dari input dan output yang telah melalui filter tersbut mengindikasikan bahwa sifat dari filter tersebut adalah mengeluarkan sinyal kotak yang dipersiapkan untuk di masukkan kedalam VCO. Input and Output signal of the VCO Gambar 6-6. Rangkaian Input and Output signal of the VCO PROSEDUR PERCOBAAN 11. Rangkai sesuai gambar di atas. 12. Atur potentiometer fmin dan fmax, pada board RX433 untuk medium setting dan mulai pencatatan hasil.
  • 77. 139 Lampiran Gambar 6-7. Potentimeter fmin dan fmax serta hasil perobaan Analisa : Melihat hasil yang diperoleh dari percobaan di atas sinyal input yang berbentuk seperti gambar di atas dikarenakan adanya penyesuaian dari loop sehingga ripple dari sinyal tersebut diambil rata-ratanya dan pada output VCO gelombang berbentuk kotak. Spectrum of the FM signal Gambar 6-8. Rangkaian Spectrum of the FM signal
  • 78. 140 Lampiran PROSEDUR PERCOBAAN 13. Rangkai sesuai dengan gambar di atas. 14. Aktifkan FM-demodulator pada board RX433. 15. Set amplitudo potentiometer pada bagian VCO dengan diputar ke kanan. 16. Set frequency potentiometer pada VCO sampai fc= 10 kHz (gunakan frequency counter). Gambar 6-9. frequency counter 17. Hubungkan output dari function generator ke VCO, Set; DCfree,sine, f= 500 Hz, Upp= 10V, dan determinasikan spektrum dari sinyal pembangkit FM, (Oscilloscope pada x/div= 1ms). Gambar 6-10. Spectrum f:500 Hz Analisa : Sinyal FM adalah sinyal yang frekuensinya berubah – ubah berdasarkan amplitudo sinyal input sehingga pada saat dilihat pada spectrum analyzer frekuensi sinyalnya memiliki banyak frekuensi.
  • 79. 141 Lampiran PLL Internal Signals Gambar 6-11. Rangkaian PLL Internal Signals PROSEDUR PERCOBAAN 18. Rangkai sesuai gambar di atas 19. Set fmin dan fmax, begitu pula dari sinyal penghasil amplitudo max,500 Hz. 20. Tentukan rangkaian mengenai time curve dan spectrum dari sinyal husus, kemudian amati bagaimana curve individu berubah ketika fmin dan fmax dirubah. Gambar 6-12. Grafik Loop measurement point
  • 80. 142 Lampiran Gambar 6-13. Spectrum Loop measurement point Gambar 6-14. Grafik VCO output measurement point Gambar 6-15. Spectrum VCO output measurement point
  • 81. 143 Lampiran Gambar 6-16. Grafik VCO output meas. Point of isolating Gambar 6-17. Spectrum at output of isolating Gambar 6-18. Grafik at output of LP filter
  • 82. 144 Lampiran Gambar 6-19. Spectrum at output of LP filter to high Gambar 6-20.Grafik at output of LP filter Gambar 6-21. Spectrum at output of LP filter
  • 83. Lampiran 145 Analisa : Penggunaan filter LPF pada bercobaan ini berfungsi untuk membuang sinyal residual sebesar 20kHz sehingga pada hasil akhir sebagaimana yang terlihaat pada spectrum analyzer (gambar 4-106) hal ini bertujuan agar sinyal yang dikirim oleh modulator dapat diterima receiver sesuai dengan sinyal info yang dikirimkan.