2. ANALISIS KINERJA BANK
TUJUAN MATERI :
1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas,
rentabilitas dan solvabilitas.
2. Menyebutkan dan menjelaskan rasio-rasio dalam analisis
rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
3. Menjelaskan hubungan antara analisis rasio likuiditas,
rasio rentabilitas dan rasio solvabilitas.
3/12/2023 2
3. ANALISIS RASIO LIKUIDITAS
Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek
atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai
kinerja suatu bank antara lain:
a. Cash Ratio ( CR )
b. Reserve Requirement ( RR )
c. Loan to deposit ratio ( LDR )
d. Loan to asset ratio ( LAR )
e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM )
3/12/2023 3
4. CASH RATIO
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar
kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan
menggunakan alat-alat likuid yang dimilikinya.
• RUMUS
CR = Alat likuid x 100%
Pinjaman yang harus segera dibayar
• Alat Likuid :
Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang disimpan di
Bank Indonesia.
3/12/2023 4
5. RESERVE REQUIREMENT
(LIKUIDITAS WAJIB MINIMUM)
• Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk
menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang
berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum
yang berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada
Bank Indonesia.
• Besarnya RR telah mengalami perubahan dari 2%, 3%
dan terakhir sejak tahun 1997 sebesar 5%.
• Komponen dana pihak ketiga terdiri dari :
Giro,
Deposito berjangka
Sertifikat deposito
Tabungan
Kewajiban Jangka Pendek Lainnya
3/12/2023 5
6. LOAN TO DEPOSIT RATIO
• Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara seluruh jml.
Kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima
oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah
likuiditas bank tsb.
• RUMUS
LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100%
Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti
3/12/2023 6
7. LOAN TO ASSET RATIO
• Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi
permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang
dimiliki bank.
• RUMUS
LAR = Jumlah Kredit yang diberikan x 100%
Jumlah Assets
• Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah
karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai
kreditnya makin besar.
3/12/2023 7
8. RASIO KEWAJIBAN BERSIH
CALL MONEY
• Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya
kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau
aktiva yang paling likuid dari bank.
• RUMUS
NCM = NET Call Money x 100%
Aktiva Lancar
• Aktiva Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU
• Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin
baik karena bank dapat menutup kewajiban antar bank
dengan alat likuid yang dimilikinya.
3/12/2023 8
9. ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
• Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan
• Analisis rasio profitabilitas suatu bank antara lain :
a. Return On Asset ( ROA )
b. Return On Equity ( ROE )
c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )
d. Net Profit Margin ( NPM )
3/12/2023 9
10. RETURN ON ASSET
• Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
• RUMUS
ROA = Laba Bersih x 100%
Total Assets
• Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar
tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi
bank dari segi penggunaan assets.
3/12/2023 10
11. RETURN ON EQUITY
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh
keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen.
• RUMUS
ROE = Laba Bersih x 100%
Modal Sendiri
• Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba
bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan
menaikan harga saham bank dan semakin besar pula
dividen yang diterima investor.
3/12/2023 11
12. RASIO BIAYA OPERASIONAL
• Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
melakukan kegiatan operasinya.
• RUMUS
OCR = Biaya Operasional x 100%
Pendapatan Operasional
• Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of Loanable
fund)
• Pendapatan Operasionl diperoleh dari jasa pemberian
kredit bank (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision
fee, commitment fee, sindication fee, dll).
3/12/2023 12
13. NET PROFIT MARGIN RATIO
• Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang
diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima dari kegiatan operasionalnya.
• RUMUS
NPM = Laba Bersih x 100%
Pendapatan Operasional
• Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit
dengan resiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit
dalam valas dll.
3/12/2023 13
14. ANALISIS RASIO SOLVABILITAS
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi
likuidasi bank.
• Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas adalah :
a. Capital adequacy ratio (CAR)
b. Debt to Equity ratio
c. Long Term debt to assets ratio
3/12/2023 14
15. CAPITAL ADEQUACY RATIO
• Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,
misalnya kredit yang diberikan.
• RUMUS
CAR = Modal Bank x 100%
Aktiva tertimbang menurut resiko
• Modal Inti : Modal disetor, cadangan, laba ditahan, agio saham dll
• Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT (selisih penilaian
kembali AT dengan persetujuan dirjen pajak), Cad. Penghapusan Aktiva
yang diklasifikasikan (cad. Yang dibentuk dengan cara membebani lap.
R/L tahun berjalan), modal kuasi /capital instrument (warkat yang
memiliki sifat seperti modal), pinjaman subordinasi (pinjaman antar
bank dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan
bila pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI).
3/12/2023 15
16. DEBT TO EQUITY RATIO
• Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup
sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana
yang berasal dari modal sendiri.
• RUMUS
DTE = Jumlah Hutang x 100%
Jumlah Modal Sendiri
• Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan
membayar hutangnya dari modal sendiri.
3/12/2023 16
17. LONG TERM DEBT TO ASSETS
RATIO
• Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank
dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber hutang
jangka panjang
• RUMUS
LTDTA = Hutang Jangka Panjang x 100%
Total Assets
• Hutang jangka panjang berasal dari dana pinjaman dari
bank lain, simpanan masyarakat diatas 1 tahun,
Pinjaman LN, investasi dari investor.
• Semakin besar rasio ini, maka makin kecil kemampuan
untuk membayar hutang dari aktiva.
3/12/2023 17
18. LAPORAN KEUANGAN BANK
Sesuai dengan Sk. Direksi Bank Indonesia No. 27
/ 119/ kep/DIR tgl. 275 Januari 1995 Laporan
keuangan bank terdiri dari :
Neraca
Lap. Komitmen dan kontinjensi
Lap. Laba/ rugi
Lap. Arus kas
Catatan. Atas lap. keuangan
3/12/2023 18
19. Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank
Metode CAMEL’S
URAIAN C A M E L S
Capital Asset Management Earning Liquidity Sensitivity
Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas Sensitivitas
Yg.
Dinilai
Kecukupa
n,
komposisi
&
proyeksi
trend
kedpn
permodala
n serta
kemampua
n dlm
mengcov.
Asset
bermsl
Kualitas
A.P,
Konsent
rasi
eksposu
r resiko
kredit,
perkem
bangan
A.P
bermasa
lah dan
Keckp.
PPAP.
Kualitas
Man. Umum
dan
penerapan
manajemen
resiko.
Kepatuhan
Bank
terhadap
ketentuan yg
berlaku dan
komitmen
kpd BI atau
pihak lain
Pencapaian
ROA, ROE,
NIM dan
tingkat
efisiensi
bank.
Perkemb.
Laba
operasional,
diversifikasi
pendpt,
penerapan
prinsip Ak..
Kemampu
an bank
dlm
menjaga
likuiditas
Kemampua
n modal
bank dlm
mengcov.
Potensi
kerugian
sbg akibat
suku bunga
dan nilai
tukar
3/12/2023 19
20. Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank
Metode CAMEL’S
Kemudian dilakukan perhitungan analisis dgn mempertimbangkan indikator pendukung dan
atau pembanding yang relevan.
Kemudian ditetapkan peringkat setiap faktor.
Ada 5 peringkat bank
Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri
keuangan
Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan
segera dan rutin
Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan
menurunkan peringkat komposit.
Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan
memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.
PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya.
3/12/2023 20
21. Hasil Perhitungan ROA
Bank Devisa tahun 2000 - 2001
Nama Bank 2000 2001
Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
0,498429
0,623499
0,139749
1,873506
0,718853
1,019829
0,904856
0,242459
3,022264
-13,4307
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
3/12/2023 21
22. Hasil Perhitungan ROE
Bank Devisa Tahun 2000 - 2001
Nama Bank 2000 2001
Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
9,341975
4,021941
5,966042
25,72485
11,43772
14,14484
6,52811
12,02646
31,91538
187,8277
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
3/12/2023 22
23. Hasil Perhitungan LDR
Bank Devisa Tahun 2000 - 2001
Nama Bank 2000 2001
Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
63,76667368
36,04878193
61,92979281
8,248526823
53,69379664
65,95012331
47,49994439
45,66211383
13,70797413
20,61624264
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
3/12/2023 23
27. Akuntansi & Laporan Keuangan
Akuntansi sebagai suatu seni untuk mencatat,
mengklasifikasikan, melaporkan dalam bentuk laporan
keuangan atas semua transaksi-transaksi yang telah
dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan akhirnya
mengiterpretasikan laporan tersebut. (Maurice & Moonitz,
1961,23).
Laporan keuangan merupakan produk dari akuntansi, begitu
juga interpretasi LK juga merupakan salah satu fngsi pokok
dari akuntansi
3/12/2023
28. Konsep Dasar Akuntansi
(menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia)
1) Kesatuan akuntansi
2) Kesinambungan
3) Periode Akuntansi
4) Pengukuran dalam nilai uang
5) Harga pertukaranpenetapan beban dan
pendapatan
3/12/2023
30. Kritik terhadap Akuntansi
• Akuntansi selalu mendasarkan diri pada biaya historis sehingga
mengakibatkan terjadinya overstated dalam penetapan laba
perusahaan yg akan mengakibatkan terjadinya kanibalisme modal
pada masa inflasi
• Akuntansi yg berorientasi pada biaya historis kurang
memperhatikan opportunity cost/alternative cost
• Akuntansi hanya memberikan diskripsi kepada hal-hal yg sudah
terjadi saja.
• Akuntansi tidak memperhatikan faktor-faktor non-financial yg
mempengaruhi perusahaan
• Akuntansi lebih merupakan seni (art) dan kurang ilmiah
(scientific)
3/12/2023
31. • Akuntansi banyak menggunakan istilah-istilah tehnis yang
mempunyai arti berbeda apabila dibandingkan dengan pengertian
umum yg ada.
• Laporan keuangan yang dihasilkan adalah bersifat umum dan tidak
dapat menggambarkan/mewakili kepentingan-kepentingan masin-
masing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tsb.
• Akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan itu besifat
konservatif dalam sikapnya mengahadapi ketidakpastian.
• Angka neraca menunjukkan angka pada suatu tanggal tertentu saja
dan hanya menunjukkan nilai buku dan bukannya nilai likuidasi
maupun nilai ekonomis dari aktiva/pasiva yang disajikan.
3/12/2023
32. Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Hasil
Interpretasi LK Bank
Kepentingan masyarakat
Kepentingan pemegang Saham/ Pemilik
Kepentingan Perpajakan
Kepentingan Pemerintah
Karyawan
Management Bank
3/12/2023
33. Laporan Keuangan Bank di Indonesia
Nature of the business
Standar Khusus Akuntansi Perbankan
Indonesia dan Pedoman Akuntansi
perbankan
3/12/2023
34. 3/12/2023
Fungsi bank
1
Menerima
penyimpanan dana
dari masyarakat dari
berbagai bentuk.
2
Menyalurkan dana
tsb dalam bentuk
kredit kepada
masyarakat yg
memerlukan baik
dalam rangka
mengembangakan
usaha maupun
untuk kepentingan
pribadi.
3
Melaksanakan
berbagai jasa yg
diperlukan
masyarakat dalam
kegiatan
perdagangan Ln/DN,
serta berbagai jasa
lainnya dibidang
keuangan.
35. Standar Khusus LK Bank
A. Pengukuran dalam Nilai Uang
B. LaporanKeuangan Bank
C. Neraca
D. Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi
E. Perhitungan Laba-Rugi
F. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
G. Catatan atau Laporan Keuangan
H. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
I. Laporan Keuangan Interim
3/12/2023
36. Persiapan Analisa Laporan Keuangan
Agar hasil yg akan dicapai dari analisa laporan keuangan dapat
memberikan hasil yg memuaskan dan diperoleh prosedur kerja
yg efisien dan terarah, maka sebelu melakukan
analisa/interpretasi LK perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a) Tentukan tujuan yang akan diperoleh dari analisa tersebut.
Perlu dipilih alat analisa (rumus) yg paling sesuai untuk
pemecahan problem.
b) Tentukan kurun waktu yang paling relevan dengan tujuan
analisa.
3/12/2023
39. Nature of Business
Kegiatan pokok bank :
Menerima penyimpanan dana dari
masyarakat (Funding)
Menyalurkan dana dalam bentuk kredit
kepada masyarakat (Lending)
Melaksanakan berbagai jasa-jasa keuangan
(Service).
3/12/2023 39
40. Standar Khusus Laporan Keuangan Bank
A. Pengukuran dalam Nilai Uang
B. LaporanKeuangan Bank
C. Neraca
D. Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi
E. Perhitungan Laba-Rugi
F. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
G. Catatan atau Laporan Keuangan
H. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
I. Laporan Keuangan Interim
3/12/2023 40
41. Pengertian Pos-pos dari Laporan Keuagan Bank
Bank Indonesia telah menetapkan bentuk
standard dari neraca bank yang diumumkan
dalam media cetak sesuai dengan Surat edaran
Bank Indonesia No. 23/19/BPPP tanggal 2
Februari 1991.
3/12/2023 41
42. Neraca
Aktiva
1. Kas
2. Bank Indonesia
3. Tagihan pada bank lain
4. Surat berharga dan
tagihan lain
5. Kredit yang diberikan
6. Penyertaan
7. Cadangan aktiva yang
diklasifikasikan
8. Aktiva tetap dan
inventaris
9. Rupa-rupa aktiva
Neraca
Bank
Pasiva
1. Giro
2. Call Money
3. Tabungan
4. Deposito berjangka
5. Kewajiban lainnya
6. Surat Berharga
7. Pinjaman diterima
8. Rupa-rupa Pasiva
9. Modal
10. Laba/Rugi
3/12/2023 42
43. Rekening Administratif
No Pos-pos Rp Valas Total
1.
2.
3.
4.
4.
5.
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.
Posisi pembelian berjanka valas yang masih berjalan
Posisi penjualan berjangka valas yan masih berjalan
Margin trading :
a. Maksimum transaksi
b. Keuntungan yang belum direalisasikan
c. Kerugian yang belum direalisasikan
Jaminan yang diberikan
a. Garansi bank
b. Aval/Endosemen
c. L/C yang masih berjalan
d. Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka
e. Lainnya
Lain-lain yang bersifat administrasi
Jumlah
3/12/2023 43
44. Laba Rugi Bank
No Pos-Pos Rp Valas Total
I. Pendapatan
1. Pendapatan operasional
1.1. Hasil Bunga
1.2. Provisi dan Komisi
1.3. Pendapatan Valas lainnya
1.4. Pendapatan lainnya
2. Pendapatan Non Operasional
Jumlah
II. Biaya
1. Biaya Operasional
1.1. Biaya Bunga
1.2. Biaya Valuta asing lainnya
1.3. Biaya tenaga kerja
1.4. Penyusutan
1.5. Biaya lainnya
2. Biaya Non Operasional
Jumlah
III. Laba/Rugi sebelum pajak
IV. Sisa laba/rugi tahun-tahun lalu
V. Transfer ke Kantor Pusat
Jumlah
3/12/2023 44
45. Penjelasan Pos-Pos
Aktiva
1. Kas :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua uang kas Rupiah dan
valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantor nya yang ada di luar
negeri, baik uang kartal yang ada dalam kas seperti uang kertas, uang
logam dan commemorative coin yang dikeluarkan oleh BI yang
menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia maupun uang kertas
dan logam serta mata uang emas atau mata uang asing lainnya yang
masih berlaku di negara lain.
2. Bank Indonesia :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah giro dalm Rupiah dan Valas
milik bank pada BI.
3/12/2023 45
46. Penjelasan Pos-Pos
3. Tagihan pada bank lain :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua tagihan bank pelapor
kepada bank lain, baik bank dalam negeri maupun luar negeri, dalam
rupiah dan valas. Pos ini antara lain :
a. Giro
b. Call Money
c. Deposito berjangka
d. Kredit yang diberikan
4. Surat berharga dan tagihan lainnya
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah surat berharga dalam rupiah
dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantornya di LN. (mis:
wesel, saham, obligasi,promes, sertifikat, bukti keuntungan dan surat
jaminan/opsi/hak-ak lainnya yang dimiliki bank untuk diperjual
belikan dan tidak dimaukkan sebagai penyertaan).
3/12/2023 46
47. Penjelasan Pos-Pos
5. Kredit yang diberikan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua semua realisasi kredit
dalam rupiah dan valas yang diberikan oleh bank termasuk kantornya di
LN, kepada pihak ketiga bukan bank, baik di DN maupun di LN.
6. Penyertaan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah penyertaan bank termasuk
kantornya di LN, pada bank, LK atau perusahaan lain, baik dalam rupiah
maupun valas.
3/12/2023 47
48. Penjelasan Pos-Pos
7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah cadangan dalam rupiah dan
valas yang dibentuk untuk menampung resiko kerugian yang mungkin
timbul sebagai akibat dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian
atau seluruh aktiva produktifnya.
8. Aktiva tetap dan inventaris :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalahnilai buku dari tanah, gedung,
kantor, rumah dan perabot milik bank termasuk kantornya di LN,
dalam rupiah dan valas
9. Rupa-rupa Aktiva :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah saldo rekening-rekening
aktiva lainnya dalam rupiah dan valas yang tidak dapat dimasukkan
kedalam salah satu dari pos 1 sampai dengan pos 8 di atas.
3/12/2023 48
54. Analisa Trend/Horizontal
Analisa Trend yaitu membandingkan kegiatan
usaha suatu bank baik secara absolute maupun
dalam bentuk relatif atas kegiatan yang ada dengan
kegiatan-kegiatan yang telah dicapai pada periode-
periode sebelumnya
Analisa ini akan diperoleh suatu kesimpulan apakah
telah terjadi kemajuan atau kemunduran usaha dari
masing-masing bank ybs.
54
55. Cara yang digunakan :
1. Pendekatan Index dasar tungal (single base
index)
Cara yang dipilih dari tahun laporan yang termuda
2. PendekatanIndex dasar berganti (moving
base index) .
Dalam pendekatan cara ini index dasar yang akan
dipakai adalah semua periode laporan yang akan
dianalisa
55
56. Cara pertama akan diperoleh tk perbandngan antara tahun
pertama dengan periode tahun yang dianalisa, hal ini
mengandung kelemahan apabila jarak antara tahun base index
dengan periode laporan yg diperbandingkan yg tidak relevan
lagi karena telah terjadinya perubahan siuasi dan kondisi yang
cukup materiil.
Cara pertama akan diketahui besarnya perkembangan dari
tahun ke tahun atau dari periode yang satu keperiode laporan
berikutnya secara langsung.
Apabila pada periode yg dipilih sebagai base index ini terdapat
peristiwa/kejadian atau keputusan yang penting, maka cara ini
akan menunjukkan hasil yang memuaskan.
56
58. Analisa Common Size
Analisa common size, dilakukan untuk mengetahui
komposisi dari share/peran masing-masing
pos/rekening-rekening kegiatan dalam suatu bentuk
dibandinkan dengan kegiatan totalnya.
Suatu rekening/sub rekening yang melebih
prosentase yang besar akan memberikan petunjuk
kepada manajemen bank ybs untuk mendapatkan
perhatian.
58
61. Analisa Bank Environment
Analisa ini digunakan untuk mengetahui
sejauhmana kemampuan bersaing suatu bank/ suatu
cabang, atau dalam rangka untuk mengetahui
market share bank/cabang yang bersangkutan baik
secara regional maupun secara nasional.
61
62. Manfaat analisa Bank Environment :
a. Untuk mengetahui daya saing/market share dari suatu
bank/cabang baik secara regional maupun secara
nasional
b. Untuk mengetahui tingkat laju perkembangan (rate of
growth) dari industri-industri perbankan dalam skala
nasional maupun regional
c. Dengan membandingkan butir a dan b di atas akan
dapat diukur tingkat perkembangan yang riil dari
suatu bank/cabangnya.
62
63. Agar perbandingan/analisa environment ini dapat
menghasilkan kesimpulan yang memuaskan maka perlu
diadakan beberapa kombinasi analisa al :
1. Sesama bank sejenis
2. Membandingkan dengan perkembangan bank sejenis lain,
mis : bank swasta dgn bank pemerintah atau sebaliknya
3. Antara bank ybs dengan kegiatan industri bank secara
keseluruhan
4. Untuk suatu cabang perbandingannya dapat dikombinasikan
juga seperti butir 1 sampai 3 di atas ataupun
diperbandingkan dengan kegiatan bank ybssecara
keseluruhan/gabungan seluruh cabang yg ada.
63
64. Bank “X”
Analisa Bank Environment – Giro
Periode 2005 s/d 2009
Tahun
Bank “X” Bank-Bank Lainnya Market Share
Jumlah % Jumlah % Bank “X”
2005 100.000 100 250.000 100 40,00 %
2006 116.750 116,75 286.500 114,60 40,75 %
2007 158.180 158,18 507.400 202,96 31,17 %
2008 229.410 229,41 884.425 353,77 25,93 %
2009 257.260 257,26 981.100 392,49 26,22 %
64
1 = Rp 1.000.000 tahun 2005 = 100%
65. Apabila dibandingkan antara hasil analisa Trend dan analisa
Bank Environment sering memberikan kesimpulan yang
berbeda, karena pada analisa trend perkembanngan tersebut
hanya diukur dari bank yang sama sedangkan analisa Bank
Environment diperbandingkan secara riil dengan laju
perkembangan yang ada dala industri perbankan.
Analisa bank Environment akan memberikan ransangan
psychologis kepada bank ybs untuk kerja lebih giat dalam
menghadapi persaingan.
65
67. Analisa Laporan Keuangan Pada Masa Inflasi
(Accounting Infalition Analysis)
Materi Kuliah
3/12/2023 67
68. Pendahuluan
Seluruh proses akuntansi pada umumnya maupun di dunia
perbankan khususnya selalu mendasarkan pada asumsi
adanya stable monetory unit, yang akibatnya semua
transaksi yang dicatat atas dasar historical cost. Padahal kita
ketahui bahwa stabel monetory unit tersebut pada
kenyataannya tidak ada.
Bagi perbankan hal tsb akan mempunyai pengaruh yang
sangat berarti mengingat sebagian assetnya berbentuk
monetary asset dan alat likuid lainnya, sedangkan
kemampuan daya beli rupiah di Indonesia terdapat
kecenderungan yang selalu menurun.
Apabila hal tersebut diabaikan maka dari conventional
3/12/2023 68
69. Kelemahan Conventional Accounting
o Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena
pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu, akan
dibebani biaya yang didasarkan pada suatu ketentuan nilai
uang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat
pencatatan terjadinya biaya tersebut.
o Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai
nilai yang lebih rendah apabila dibandngkan dengan
perkembangan harga daya beli uang terakhir.
o Aokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi akan dibebankan
terlau kecil dan mengakibatkan laba dihitung terlalu besar.
3/12/2023 69
70. o Laba/rugi yang terjadi yang terjadi yang dihasilkan oleh
perhitungan laba/rugiyang didasarkan pada asumsi adanya
stable monitory unit.
o Bank tidak akan mempertahankan real capitalnya dan
adanya kecenderungan terjadinya kanibalisme terhadap
modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan dan
pembagian laba yang lebih besar dari semestinya.
o Laporan akuntansi yang disususn atas dasar asumsi adanya
stable monitory unit.
o Accounting menyalahi mathematical karena berbagai
himpunan yang tidak sama dijumlahkan menjadi satu.
3/12/2023 70
71. Tingkat Penurunan Daya Beli Rupiah
Ukuran yang digunakan untuk mengetahui
tingkat daya beli uang rupiah :
o General Price Index maupun Special Price Index
o Tingkat Perkembangan Harga Emas
o Perkembangan/Kurs Valuta Asing
o Cost of Living Index
3/12/2023 71
72. Accounting Treatment Terhadap Perubahan Daya Beli
Uang
Untuk menyusun neraca yang objektif harus didukung oleh
bukti-bukti yang dapat diverifikasikan, oleh karena itu
penyususnan neraca dn rugi/laba harus mengikuti basic
concept adanya stabel monetary unit assumption yang
sudah diterima sebagai salah satu general Accepted
Accounting Principles.
Sebaiknya, untuk kepentingan manajemen intern perlu
terlebih dahulu disusun price level adjusment terhadap
neraca dan rugi/laba bank agar keputusan dan kebijaksanaan
yangakan diambil akan lebih tepat.
3/12/2023 72
73. Pos-pos yang peka terhadap perubahan daya beli yang perlu
di-Adjustment, antara lain :
Pos-pos aktiva tetap/milik tetap Inventaris (termasuk biaya
depresiasinya)
Pos-pos pinjaman jangka panjang, Kredit Investasi
Pos-pos Aktiva/Pasiva Valuta Asing.
3/12/2023 73
74. Saran Untuk Menghadapi Pengaruh Inflasi terhadap LK
Bank
o Bahwa tingkat inflasi di Indonesia akan berlangsung dimasa yang
akan datang, hal ini akan berpengaruh terhadap reliability dan
accurrancy dari neraca dan R/L Perbankan.
o Apabila terdapat tingkat inflasi > rate of interest minus cost of
fund, dan fixed assets cuku besar hingga mengakibatkan under
depreciaton, maka ada suatu petunjuk manajemen bank untuk
mengadakan price level adjustment.
o Price level adjustment terhadap aktiva tetap merupakan perkaliaan
antara cost of acquisition atas dasar original cost dengan index
harga yang dipilihnya dan adjustment tsb dapat berupa
restatement, replacement, appreciation tergantung tujuan diadakan
adjustment tersebut.
3/12/2023 74
75. o Price level adjustment untuk depresiasi/amortisasi merupakan
perkalian index harga yang dipilih dengan beban depresiasi atas
dasar original costnya dari masing-masing depreciable assets
menurut tahun pembeliannya, rate dan methode depresiasinya.
o Agar perbankan dapat mempertahankan real capitalnya maka
tingkat perkembangan harga harus dimasukkan ke dalam
kalkulasi cost of loanable fund/cost of fun d disamping biaya-
biaya lainnya.
o Penyajian adjusted financial report harus disajikan bersama-sama
antara laporan financial yang disusun secara konventional dan
index harga yang digunakan untuk price level adjustment tsb
3/12/2023 75
76. o Laba yang terjadi karena perubahan daya beli uang yang dimiliki
perbankan yang bersifat non routine tidak dapat dimasukkan kedalam
keuntuntungan sebelum terjadinya realisasi penjualan. Tetapi apabila
terjadi kerugian harus segera diakui sebagai kerugian.
o Untuk memperkecil kerugian akibat menurunnya daya beli uang pada
masa-masa yad maka present value dari pendapatan bunga kredit yang akan
diterima ditambah dengan jumlah angsuran kreditnya ditambah cost of
loanable fund yang akan dibayar oleh bank.
o Pengembangan aplikasi pencatatan valas dengan cara Lifo akan membantu
mengurangi akibat negatif dari pada peruahan daya beli sehubung
terjadinya perubahan Kurs Valas yang cepat.
o Untuk menjaga tercapainya full disclosure di dalam laporan akuntansi
(Neraca & R/L) dari nasabah yang mengajukan kredit, hendaknya pengaruh
inflasi dicantumkan dalan laporan-laporannya
3/12/2023 76
77. Pos-pos yang Terpengaruh terhadap Penurunan daya Beli
Rupiah
Monetary asset, seperti surat-surat berharga, kredit
exploitasi, kredit investasi.
Non Monetary assets secara riil tidak mengalami pengaruh
penurunan daya beli secara riil tetapi dari sudut akuntansi
merupakan pos yang terkena pengaruh penurunan daya beli
namun tidak menjadi masalah yang serius karena dapat
diadakan apraisal
Asset dalam bentuk Valas tidak dipengaruhi oleh penurunan
daya beli rupiah karena langsung dapat dinilai dengan kurs
yang terakhir.
3/12/2023 77
78. Cara Perhitungan Kerugian/keuntungan atas Penurunan
Daya Beli Rupiah.
Monetary assets yang bersifat dormant account yang ada
dikonversikan ke nilai rupiah pada akhir tahun, dan akan
diketemukan jumlah kerugian penurunan daya beli rupiah.
Kerugian di atas diperbandingkan (dikurangi) pos-pos hutang
jangka pendek/panjang yang dikonversikan dengan nilai rupiah
pada akhir tahun.
Ditambah sumber-sumber rekening moneter bersih selama tahun
berjalan yang berupa penjualan dan penghasilan lainnya yang
disesuaikan dengan faktor konversi rata-rata.
Dikurangi dengan penggunaan rekening moneter pembelian,
pengeluaran biaya operasional 9dikurangi penyusutan), pajak
penjualan, pembayaran deviden dan lain-lain pengeluaran setelah
disesuaikan dengan menggunakan faktor konversi rata-rata.
3/12/2023 78
81. BEP pada bank akan sangat bermanfaat untuk
beberapa tujuan analisis sbb:
1. Untuk Profit Planning and Control baik dalam long
run maupun dalam shot run period.
2. Untuk menetapkan minimal target baik bagi unit bank
secara keseluruhan maupun bagian-bagian yang ada
3. Sebagai bahan pengukuran efisiensi dan efektifitas
kerja bank Cabang maupun bagian-bagian. Hal ini
sangat sesuai dengan sistem perbankan yang mengarah
ke Unit Banking System.
3/12/2023 81
83. Klasifikasi Biaya
1
Berdasar
Sifat Biaya
:
- Biaya
Variabel
- Biaya
Tetap
2
Berdasar tempat
terjadinya Biaya :
- Direct Deparement
Cost
- Inderect
Departement Cost
3
Sesuai
dengan
tujuan
daripada
analisa BEP
dengan
memodifikas
i beberapa
perhitungan
3/12/2023 83
84. Dasar-dasar Alokasi Biaya
a. Alokasi ke tempat-tempat Biaya
b. Alokasi biaya Kantor pusat ke tempat- tempat
biaya Cabang
c. Biaya-biaya pada butir b di atas selanjutnya
dialokasikan ke tempat-tempat biaya
3/12/2023 84
85. Distribusi dan Perhitungan Biaya per Bagian
Distribusi/alokasi biaya per bagian kas, kredit, valas,
diperlukan asumsi sbb :
a. Semua biaya yang terjadi diluar bagian operasional
dialokasikan pada masing-masing bagian operasional
berdasarkan alokasi ketentuan yang memadai
b. Alokasi biaya antar bagian umum/personil dengen bagian
pembukuan dimana bagian ini juga saling memberi service,
tidak dilakukan.
c. Dana yang dikumpulkan oleh bagian valas dan kas
diperlakukan sebgai dana yang dijual pada bagian kredit
dengan diperhitungkan bunga antar bagian sebesar X%
perbulan
3/12/2023 85
86. d. Berdasarkan asumsi-asumsi di atas dapatlah dikatakan
alokasi Inderect Departemen Expenses ke bagian-bagian
operasional sebagai pusat biaya.
e. Setelah semua biaya terkumpul dibagian-bagian operasional
langsung dapat diklasifikasikan ke biaya variabel dan biaya
tetap.
f. Kemudia susunah ikhtisar jumlah pendapatan biaya tetap dan
baya variabel.
3/12/2023 86
87. Modifikasi Rumus BEP untuk Perencanaan
3/12/2023 87
%
.
%
.
1
Z
Pend
Z
VC
FC
BEP
Pend
VC
X
FC
BEP
1
%
.
a. Perubahan Volume pendapatan sebesar Z%
b. Perubahan Biaya Tetap sebesar X%
88. 3/12/2023 88
c. Perubahan Biaya Variabel sebesar Y%
Pend
Y
VC
FC
BEP
%
.
1
d. Pencapaian laba sebesar Rp X
Pend
VC
RpX
FC
BEP
1
89. Penggunaan Analisa BEP untuk Perencanaan Dana
3/12/2023 89
DalamRp
Div
Bag
Pendapat
DalamRp
B
A
B
X
BEP
.
.
.
%
:
.
1
R
Rp
dalam
Pd
Rp
dalam
BAB
Pd
BV
RpX
BT
MDM
90. Penggunaan BEP Untuk Tujuan Pengawasan
Dengan dapat ditaksirnya jumlah laba yang diinginkan dan
sekaligus jumlah volme usaha yang harus dicapai akan sangat
bermanfaat untuk mengendalikan/pengawasan kegiatan sehari-
hari
3/12/2023 90
93. Terdapat perbedaan antara industri perbankan dengan
industri manufacturing.
Product yang dijual industri perbankan adalah dalam bentuk
jasa yang beraneka ragam, maka hubungan fungsi-fungsi
output dan input lebih sulit untuk dapat distandardisasikan.
Berhubung sulitnya aplikasi standar costing di industri
perbankan, maka teknik-teknik analisa yang lazim
digunakan dalam industri manufacturing terlambat
dikembangkan di dunia perbankan.
Metode analisa varian yang digunakan di dunia perbankan
hanya terbatas pada single variance method.
3/12/2023 93
95. Single Variance Method
Dalam metode ini analisa variansi langsung
memperbandingkan antara apa-apa yang dianggarkan
dengan realisasi yang dicapai oleh masing-masing mata
anggaran ybs.
Selisih yang ada dapat berupa :
Favorable variance positif (+) bagi bank
Unfaorable variance negatif (-) bagi bank
Misalnya :
Pendapatan yang dicapai > anggaran penyimpangan bersifat
favorable
Biaya yang dicapai > anggaran penyimpangan bersifat unfavorable
3/12/2023 95
96. Analisa Variansi
Pendapatan Usaha Bank “ABCD”
3/12/2023 96
Jenis Mata Anggaran Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Penyimpangan
Rp %
Pendapatan :
1. Bunga kredit 13.456.780 14.356.789 + 900.009 6,6
2. Komisi transfer 2.560.333 2.411.252 (149.081) 5,8
3. Komisi Bank Garansi 488.237 499.756 + 11.519 2,3
4. Komisi Safe Deposit Box 256.200 255.000 (1.200) 0,4
5. Komisi Import dst 6.342.156 6.555.520 + 213.364 3,36
Biaya Bunga 10.342.567 12.432.133 (2.089.566) 20
Keterangan : + = favorable
(-) = unfavorable
97. Kesimpulan :
Jumlah pendapatan bunga kredit yang diterima selama
periode ybs telah melampaui target yang ditetapkan – jadi
terdapat Favorable Variance.
Komisi transfer yang diterima dibawah target yang
diharpkan – jadi terdapat Unfavorable Variance.
Biaya bunga yang dianggarkan ternyata dilampaui sebesar ±
20% dari target yang ditetapkan – jadi terdapat Unfavorable
variance.
3/12/2023 97
98. Two Variance Method
Metode ini untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada
pada single variance methode.
Metode ini, dianalisa 2 aspek sekaligus yang dievaluasi :
1. Menyangkut volume kegiatan usaha itu sendiri
2. Biaya yang dikeluarkan untuk mencapai volume usaha tsb.
Two variance Method lebih mendekati pemakaian konsep
performance-budget. Kesimpulan yang dapat diambil
mempunyai skala yang lebih luas.
3/12/2023 98
99. Manfaat Analisa Two Variance Method :
Untuk mengetahui sejauhmana penggunaan anggaran
Untuk mengetahui sejauhmana realisasi yang dicapai
dibandingkan dengan target
Untuk penyimpangan-penyimpangan yang besar jumlahnya
(significance) akan segera dapat diambil tindakan-tindakan
koreksi yang diperlukan.
Untuk pengukuran prestasi para manajer bank yang
bertanggungjawab untuk pengelolaan masing-masing kegiatan
dll.
3/12/2023 99
100. 3/12/2023 100
Jenis Mata
Anggaran
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Penyimpangan
Rp %
Pendapatan :
1. Bunga Kredit 13.456.730 14.356.789 + 900.000 6,6
Volume Kredit 89.711.866 99.345.671 + 9.633.805 10,7
2. Komisi Transfer 2.560.333 2.411.252 (149.081) 5,8
Volume Tranfer 2.560.333.000 2.455.251.000 105.082.000 49
3. Komisi Bank Garansi 488.237 499.756 + 11.519 2,3
Volume Bank Garansi 97.342.567 99.951.200 + 2.303.800 2,3
5. Biaya Bunga 10.342.567 12.432.133 (2.089.566) 20
Volume Dana 103.425.670 124.321.330 20.895.660 20
Analisa Variansi (Two Variance Method)
Bank “ABCD”
Keterangan : + = favorable Bunga Kredit = 15%/th Komisi Bank Garansi = 0,5%
(-) = unfavorable Komisi Transfer = 1%/∞ Bunga Dana = 10%/th
101. Kesimpulan :
Jumlah pendapatan secara total analisa Single Variance
Method memang menunjukkan kenaikan yang favorable,
tetapi jumlah rupiah tsb lebih kecil dari yg seharusnya
karena dengan melihat volume yang dikeluarkan seharusnya
bunga yang diterima sebesar Rp 99.345.671 x 15% = Rp
14.901.850,- sedangkan yang diterima hanya Rp
14.356.781,- Jadi ada unfavorable variance sebesar (-Rp
545.061,-). Kesimpulan bertolak belakang dengan single
variance method.
Volume kredit yang dikelurkan hanya Rp 95.711.926,- maka
bunga yang diperoleh Rp 14.356.789,- dapat dikatakan
3/12/2023 101
102. Biaya Bunga Dana semula diperoleh kesimpulan (Single Variance Method)
unfavorable sebesar 20% dan dihitng volume dana yang dapat
dikumpulkan terdapat kenaikkan yang seimbang besarnya. Jadi kesimpulan
akhir yang dat diambil Bagian Dana telah berhasil meningkatkan
prestasinya sebesar 20%.
Ditinjau lebih lanjut mengenai pendapatan bunga kredit berarti :
Terdapat tunggakan bunga yang tak tertagih Rp 545.061.00,-
Terjadi kenaikkan dana yangmenganggur dalam bentuk kredit dari Rp 13.713.804.000,-
menjadi Rp 24.975.655.000,- atau terdapat kenaikkan 182,13%.
Indikasi ini akan memperjelek kesimpulan management bagian Kredit,
yang semula menurut analisa Single Variance Method menunjukkan hasil
yang favorable.
3/12/2023 102
103. Sebaiknya Top Management bank meminta para manajer nya
untuk menyajikan analisa variance dengan menggunakan two
variance Method untuk menghindari manipulasi dalam analisa
yang berusaha mengelabui kegagalann dalam mengelola
kegiatannya.
3/12/2023 103
107. Unsur Yang dinilai dalam CAMEL
Liquidity/Tingkat likuiditas bank
Earning/Rentabilitas yang diperoleh
suatu bank
Manajemen suatu bank yang dinilai
atas dasar 250 pertanyaan
Asset/Kualitas assets yang ada
Capital/Permodalan yang dimiliki bank
3/12/2023 107
108. 3/12/2023 Eka Setiajatnika 108
Faktor yang dinilai Komponen Bobot
1. Permodalan Rasio modal terhadap ATMR 25%
2. Kualitas Aktiva Produktif
a. Rasio aktiva produktif yang diklsifikasikan terhadap aktiva
produktif.
b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap
aktiva produktif yang diklasifikasikan.
30%
25%
5%
3. Manajemen
a. Manajemen Permodalan
b. Manajemen Aktiva
c. Manajemen Umum
d. Manajemen Rentabilitas
e. Manajemen Likuiditas
25%
2,5%
5%
12,5%
2,5%
2,5%
4. rentabilitas
a. Rasio laba terhadap total asset
b. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
10%
5%
5%
5. Likuiditas
a. Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar
b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima
10%
5%
5%
110. Pelaksanaan Ketentuan yang
Mempengaruhi Hasil Penilaiaan
1. Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK)
2. Pelaksanaan pemberian Kredit Ekspor
3. Pelanggaran terhadap ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit
4. Pelanggaran terhadap Posisi Devisa Neto (PDN)
3/12/2023 110
112. Faktor Judgement
Apabila dalam analisa dan pengujian lebih
lanjut tsb terdapat inkonsistensi atau
berpengaruh secara materiil terhadap tingkat
kesehatan bank, maka hasil dari penilaian
yang telah dikuantifikasikan tsb, perlu
dilakukan penyesuaian sehingga
mencerminkan tingkat kesehatan yang
sebenarnya.
3/12/2023 112
113. Selain judgement tersebut di atas, tingkat kesehatan bank yang
sehat, atau cukup sehat, atau kurang sehat akan diturunkan
menjadi tidak sehat apabila terdapat :
a. Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan
kesulitan dalam bank ybs;
b. Campur tangan pihak-pihakdi luar bank dlam kepengurusan
(manajemen) bank, termasuk di dalamnya kerjasama yang tidak
wajar sehingga salah satu atau beberapa kantornya berdiri
sendiri;
c. Window dresing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang
secara materiil berpengaruh terhadap keadaan keuangan
sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank
3/12/2023 113
114. d. Praktek “bank dalam bank” atau melakukan usaha bank
di luar pembukuan bank;
e. Kesulitan keuangan yang mengakibatkan penghentian
sementara atau pengunduran diri dari keikutsertaannya
dalam kliring.
3/12/2023 114
120. Analisa Likuiditas
Bank dikatakan likuid apabila :
1. Bank tsb memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan
digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.
2. Bank tsb memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir 1 di atas,
tetapi ybs juga mempunyai assets lainnya (khususnya surat-surat
berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami
penurunan nilai pasarnya.
3. Bank tsb mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets
baru melalui berbagai bentuk hutang.
Pengelolaan likuiditas (liquidity
management) akan meliputi kegiatan dalam
perencanaan dan penyediaan kebutuhan
3/12/2023 120
121. Tujuan Analisa Likuiditas
1. Menurunkan serendah mungkin biaya dana.
2. Memenuhi ketentuan sumber dana yang
diperlukan bank dalam :
Pemberian kredit
Penanaman dana dalam valas
Penanaman dana dalam surat berharga
Penanaman dana dalam aktiva tetap.
3. Menuhi kebutuhan bank terhadap ketentuan
otoritas moneter (central bank) didalam
3/12/2023 121
122. Prinsip Pengelolaan Likuiditas :
1. Bank harus memiliki sumber dana inti (core sources of fund) yg sesuai
dgn sifat bank ybs maupun pasar uang dan sumber dana yg ada di
masyarakat.
2. Bank harus mengelola sumber-sumber dana maupun penempatan
dengan hati-hati.
3. Bank harus memperhatikan different price for different customer
didalam penempatan dananya.
4. Bank harus menaruh perhatian terhadap umur sumber dananya kapan
akan jatuh waktunya jagan sampaii terjadi maturity gap dengan
penempatannya.
5. Bank harus waspada bahwa tingkat suku bunga dana tsb selalu
berfluktuasi .
6. Bank harus secara terkoordinasi kan apabila akan menanamkan
sumber-sumber dananya ke aktiva
3/12/2023 122
124. Bank Liquidity Policy
Self Liquiditing Approach
Assets Sale Ability/
Assets shift Ability
New Fund
Borrowers Earning Flow
Reserve Discount Window
to Central Bank As Lender of Last Resort
Bank
Liquidity
Policy
3/12/2023 124
125. Cara Analisa Likuiditas Bagi Manejemen Bank
1. Klasifikasikan Liabilities dan Capita apakah Reliable atau
sumber dana yang Volatile
2. Klasifikasikan Assets apakah likuid atau tidak likuid
3. Bandingkan volume dan likuid asset dengan volume dari
dana-dana yang Volatile maximum perbandingan 1,00
(balanced liquidity position)
4. Selanjutnya yang menjadi masalah adalah dalam penentuan
:
Reliable Sources of funds
Volatile funds
Liquid assets
Non Liquid assets
3/12/2023 125
126. Teknik Analisa Likuiditas
1. Quick Ratio
2. Investing Policy Ratio
3. Banking Ratio
4. Assets to Loan Ratio
5. Investment Portfolio Ratio 1
6. Investment Risk Ratio
7. Liquidity Risks
8. Cash Ratio
9. Credit Risk ratio
10. Loan to Deposit Ratio
11. Forex Loan to Forex Deposit
12. Liquid Assets Ratio
13. % KUK
3/12/2023 126
127. Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali
simpanan para deposannya dengan alat-alat yang paling likuwid yang
dipunyai oleh pihak bank atau Quick Ratio.
3/12/2023 127
Deposit
Total
Assets
Cash
Ratio
Quick
1.
Deposit
Total
Securities
o
PolicyRati
Investing
2.
Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada
para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya.
128. Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada
para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang
dimilikinya.
3/12/2023 128
Assets
Total
Loans
Total
Ratio
Loan
to
Assets
4.
Securities
Total
year
one
than
less
of
maturity
a
with
Securities
1
Ratio
Portfolio
Invesment
5.
Ratio ini mengukur tingkat likuiditas dalam investasi
pada surat-surat berharga. Untuk menghindarkan
overstatement dalam perhitungan likuiditas, maka
perlu dipertimbangkan jumlah surat-surat berharga
yang digunakan untu
129. 3/12/2023 129
Securities
of
Value
Statement
Securities
of
Value
Market
Ratio
Risk
Investment
6.
Ratio ini mengukur risiko yang terjadi dalam investasi
pada surat-surat berhar-ga yaitu dengan membandingkan
antara harga pasarnya dengan nilai nominal-nya.
Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan adanya
kemampuan bank yg lebih besar dalam menyediakan
alat likuid. Deposit
Total
borrowing
term
Short
-
Assets
Liquidity
Risk
Liquidity
7.
Ratio ini nunjukkan resiko yang dihadapi oleh bank karena mengalami kegagal-an untuk
memenuhi kewajiban terhadap deposannya dengan alat-alat likid yg tersedia yg sangat
terbatas karena harus digunakan oleh bank ybs untuk mem-bayar kewajiban-kewajiban
yg harus segera dilunasi.
130. 3/12/2023 130
borrowing
term
Short
Assets
Liquidity
Ratio
Cash
8.
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk melunasi kewajiban-
kewajiban yang segera harus dibayar dengan alat-alat likuid yang
dipunyainya.
Loans
Total
Debts
Bad
Ratio
Risk
Credit
9.
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas-nya
dengan jalan mengadakan penggeseran/penarikan kreditnya yang outstanding
untuk memenuhi permintaan akan kredit lainnya.
Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan bahwa bank tsb akan me-ngalami
kesulitan likuiditas.
132. 3/12/2023 132
Assets
Total
Bank
with
Deposits
Total
Assets
Liquid
Total
Ratio
Assets
Liquidity
12.
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya dengan alat-alat likuid yang dipunyainya.
Semakin tinggi ratio ini berarti bank tsb semakin likuid tetapi di sisis lain ada
kecenderungan semakin besarnya idle fund yang dimiliki oleh bank ybs.
Kelolaan
Dana
-
KUK
bukan
KBLI
Total
Rupiah
Kredit
KUK
Total
KUK
%
13.
Ratio ini menunjukkan posisi KUK yg diberikan oleh suatu bank
dibandingkan dgn total portfolio kreditnya.
BI menetapkan minimal 20%, kalau posisi < 20% maka bank ybs tidak
eligible uantuk memberikan kredit Non KUK lebih besar lagi.
136. Analisa Solvabilitas
Analisa Solvabilitas Bank atau secara tekhnis
disebut Analysis of Bank Capital.
Fungsi dari Bank Capital
1. Sebagai ukuran kemampuan bank tsb untuk menyerap
kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan
2. Sebagai sumber dana yg diperlukan untuk membiayai
kegiatan usahanya sampai batas tertentu
3. Sebagai alat pengukur besar-kecilnya kekayaan bank tsb
atau kekayaan yg dimiliki oleh para pemegang sahamnya
4. Dengan modal mencukpi memungkinkan bagi management
bank ybs untuk bekerja dgn efisiensi yg tinggi.
3/12/2023 136
137. Hal yg perlu diperhatikan Manajemen Bank dalam hal
permodalan :
1. Rencana kerja bank yang akan datang.
2. Perhitungan ketentuan modal yang memenuhi syarat
otoritas moneter, mauun yang memenuhi ketentuan
business dari bank ybs.
3. Kemampuan bank secara intern menciptakan modal dari
kegiatan usahanya, serta kebijakan pembagian laba
(deviden) yg ada pada masing-masing bank.
4. Sumber-sumber serta mekanisme penciptaan modal dari
pasar modal yang ada pada masyarakat dimana bank tsb
beroperasi.
3/12/2023 137
138. Modal Bank
1. Modal Inti
a. Modal disetor
b. Agio Saham
c. Modal sumbangan
d. Cadangan umum
e. Cadangan tujuan
f. Laba yang ditahan (retained earnings)
g. Laba tahun lalu
h. Laba tahun berjalan
2. Modal Pelengkap
a. Cadangan revaluasi
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
c. Modal Pinjaman
d. Pinjaman subordinasi
3/12/2023 138
139. Capital Adequacy
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kebutuhan
capital suatu bank :
1. Tingkat kualitas manajemen bank ybs
2. Tingkat likuiditas yang dimilikinya
3. Tingkat kualitas dari Assets
4. Struktur dari depositonya
5. Tingkat kualitas dari sistem & Operating Prosedurnya
6. Tingkat kualitas dan Karakter dari Para Pemilkik Sahamnya
7. Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan Jangka Pendek
Maupun Jangka Panjang
8. Riwayat pemupukan Modal dan Peraturan Pembagian Laba yang
Diperolehnya.
3/12/2023 139
140. Capital Ratio
Salah satu cara untuk menghitung apakah jumlah capital yg ada pada
suatu bank telah memadai atau belum dapat dilakukan dengan cara
perhitungan Capital Ratio.
Model perhitungan Capital ratio :
1. Primary Ratio
2. Risk Assets Ratio
3. Secondary Risk Assets Ratio
4. Capital Ratio
5. Capital Risk Ratio
6. CAR1
7. CAR2
8. CAR3
9. Deposit Risk Ratio
3/12/2023 140
141. Capital Ratio
3/12/2023
Assets
Total
Capital
Equity
Ratio
Primary
1.
• Ratio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauhmana penurunan yg
terjadi dalam total asset yg masih dapat ditutup oleh equity Capital yg
tersedia, sehingga ratio ini akan berguna untuk memberikan indikasi
untuk mengukur apakah permodalan yang ada telah memadai.
• Dikatakan Primary ratio karena setiap asset menandung suatu risiko
kerugian dan setiap kerugian akan mengakibatkan pengurangan
terhadap capital dan apakah capital ini mampu untuk menampung
kerugian-kerugian tsb.
141
142. 3/12/2023
Securities
-
Cash
-
Assets
Total
Capital
Equity
Ratio
Assets
Risk
2.
• Risk Assets Ratio ini menyerupai pada Primary Ratio, tetapi lebih
dikonsentrasikan pada kemunginan penurunan dari Risk Assets saja.
Assets
Risk
Low
Other
-
Securities
-
Cash
-
Assets
Total
Capital
Equity
Ratio
Assets
Risk
Secondary
3.
• Kegunaan Secondary Risk Assets Ratio, lebih ditujukan kepada
kemungkinan penurunan dari assets yang mempunyai risiko yang lebih
tinggi.
142
144. 6. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kemampuan permodalan untuk menutup kemungkinan kerugian atas kredit
yang diberikan beserta kerugian pada investasi surat berharga.
Rumus ini ada tiga model yaitu CAR1, CAR2 dan CAR3
3/12/2023
Securities
&
Loans
In
Risk
Estimated
Assets
Fixed
-
Capital
Equity
CAR
6.a. 1
Securities
Loans
Total
Assets
Fixed
-
Capital
Equity
CAR
6.b. 2
Securities
Loans
Total
Capital
Equity
CAR
6.c. 3
144
145. 3/12/2023
Deposit
Total
Capital
Equity
Ratio
Risk
Deposit
7.
• Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemungkinan bank tidak mampu
membayar kembali dana yang disimpan para deposannya, yang harus
dijamin pembayarannya oleh Capital Bank ybs.
(ATMR)
Ratio
Menurut
Tertimbang
Aktiva
Pelengkap
Modal
Inti
Modal
(CAR)
Minimum
Modal
Kebutuhan
8.
145
149. Pendahuluan
Istilah Analisa Rentabilitas
Analisa Income Statemen
Analisa Profitabilitas Usaha
Analisa Kegiatan Usaha.
Maksud dan tujuan analisa ini yaitu untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank ybs.
Dalam analisisa ini akan dicari hubungan yang timbal balik
antara pos-pos yg ada pada income statement itu sendiri
maupun hubungan timbal balik dengan pos-pos yg ada pada
neraca bank ybs guna mendapatkan berbagai indikasi yg
berguna untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas bank ybs.
3/12/2023 149
151. A. Perhitungan Profitabilitas
3/12/2023 151
Income
Operating
Expenses
Operating
-
Income
Operating
Margin
Profit
Gross
1.
• Rumus ini digunakan untuk mengetahui presentase dari laba atas kegiatan
usaha yg murni dri bank ybs sebelum dikurangi dengan biaya-biaya personil,
biaya kantor dan biaya overhead lainnya.
• Rumus ini banyak dipengaruhi oleh :
a. Komposisi dari dananya/deposito mix
b. Tinggi rendahnya tingkat bunga kredit ataupun tingkat bunga dana
c. Besar/kecilnya presentase pembentukan cadangan debitur dubius.
152. Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank ybs dalam menghasilkan Net
Income dari kegiatan Operasi pokok bank ybs
3/12/2023 Eka Setiajatnika 152
Income
Operating
Income
Net
Margin
Profit
Net
2.
Capital
Equity
Income
Net
Capital
Equity
On
Return
3.
• Rumus ini untuk mengukur kemampuan manajemen
dalam mengelola capital yang tersedia untuk mendapat
net income.
• Kenaikan ROE merupakan petunjuk tentang
kemampuan manajemen bank ybs dalam menaikkan
153. Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam menghasilkan
income bagi bank dari pengelolaan assets yang dipercayakan pada management ybs.
3/12/2023 153
Assets
Total
Income
Operating
Assets
Total
on
Yield
Gross
4.a.
Assets
Total
Losses
&
Gains
Security
&
Taxes
Before
Income
Margin
Profit
Gross
.
4.b
Rumus ini pengembangan dari rumus 4.a., yaitu untuk
mengukur kemampuan management dalam
meningkatkan Income bank sekaligus untuk menilai
kemampuan management dalam mengendalikan biaya-
154. Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management bank dalam
memperoleh Profitabilitasnya dan managerial efficiency secara overall dll.
3/12/2023 154
Assets
Total
Income
Net
Assets
Total
on
Income
Net
4.c.
155. b. Return On Specific Assets
Rumus ini akan bermanfaat untuk mengukur kemampuan management dalam
mengelola kegiatan perkreditannya.
3/12/2023 155
Loans
Total
Loans
on
Fees
and
Interest
Loan
on
Return
of
Rate
5.a.
Securities
Total
Securities
on
Interest
(Yield)
Securities
on
Return
of
Rate
5.b.
Rumus ini untuk menilai kemampua management bank ybs dalam mengelola
penanaman kelebihan dananya pada surat-surat berharga.
156. Rumus ini mengukur kemampuan management dalam mengendalikan
besarnya interest expense. Sedangkan assetsnya telah diperluas le lain-lain
assets yg menghasilkan (earning assets)
3/12/2023 156
Assets
Earning
Expense
Interest
-
Income
Interest
Margin
Interest
5.c.
Loans
Total
Expense
Interest
-
Income
Interest
Margin
Interest
5.d.
Rumus ini (misalnya) ingin mengetahui Interest margin khusus dari
perkreditan yang diberikan oleh bank ybs.
157. Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam
mengelola assetsnya dengan mengingat bahwa atas penggunaan aktiva tsb
bank harus membayar sejumlah biaya yg tetap.
3/12/2023 157
Equity
Total
Assets
Total
Multiplier
Leverage
6.
Assets
Total
Income
Operating
Non
Income
Operating
on
Utilizati
Assets
7.
Rumus ini untuk mengetahui sejauhmana kemampuan management suatu bank
dalam mengelola assets yg dipercayakan kepadanya dalam menghasilkan
operating income dan non operating income-nya sekaligus.
158. C. Profit Sensitivity Analysis
Maksud analisa ini untuk menyajikan cara analisa lebih teliti
dan sekaligus akan mengukur faktor-faktor sebab/akibat
yang mempengaruhi profitabilitas bank.
Dalam Profit Sensitivity Analysis ada 3 bidang yang disorot,
yaitu :
Assets management
Liabilities management
Overall management
3/12/2023 158
160. Keterangan :
- RTA = Return on Total Assets
- EBIT = Earning Before Interest & Taxes
- TA = Total Assets
- L M = Leverage Management
- D = Debt
- E = Equity
- C D = Cost Debt Ratio
- T I = Interest
- T D = Total Debt
- S M = Spread Management
- D M = Debt Management
- T E = Total Equity
- T E1 = Total Equity tanpa cadangan lainnya
- ROE = Return On Equity
- T H = Tahun Laporan Keuangan yang bersangkutan
3/12/2023 160
161. 3/12/2023
Uraian TAHUN 20XX TAHUN 20XY
1. Net Income After Taxes % %
2. Cross Operating Income
3.
Bagi butir 1 dengan butir 2
Profit Margin
4. Total Assets
5. Total Equity Capital
6. Assets Utilization
7.
Return Assets
(butir 3 kali butir 6)
8.
Equity Multiplier
(butir 4 dibagi butir 5)
9.
Return On Equity
(butir 1 dibagi butir 5) atau
(butir 7 dikalikan bitir 8)
161
Analisa Return On Equity
162. Rumus ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase dari biaya
penghapusan debitur dubies yang terjadi dibandingkan dengan jumlah kredit
yang diberikannya.
3/12/2023 162
d. Expenses Ratio
Loans
Total
Losses
Loan
for
Provision
Ratio
Losses
Loans
for
Provision
8.a.
Deposit
Total
Paid
Interest
Ratio
Expense
Interest
8.b.
Rumus ini digunakan untuk menghitung besarnya persentase antara bunga
yang dibayarkan pada para deposantnya dengan total deposit (saving, time,
demand deposit) yang dikumpulkan oleh bank.
163. Rumus ini dipakai all inclusive concept karena semua dana yang ada terpakai juga
untuk membiayai baik earning assets maupun non earning assets
3/12/2023 163
Dana
Total
Bunga
Biaya
Funds
of
Cost
9.
Dana
Total
Overhead
Biaya
Dana
Biaya
Total
Money
of
Cost
9.a.
Fund
e
Unloanabl
-
Dana
Total
Dana
Biaya
Total
Fund
Loanable
of
Cost
9.b.
Fund
Idle
-
Fund
e
Unloanabl
-
Dana
Total
Overhead
Biaya
Dana
Biaya
Total
Fund
Operable
of
Cost
9.c.
164. 10. Cost Of efficiency (CE) digunakan untuk mengukur efisiensi usaha yang
dilakukan oleh suatu bank.
Beberapa rumus yang dipakai, yaitu :
3/12/2023 164
Revenues
Losses
Loan
for
Provision
CE
10.a. 1
Rumus ini membandingkan besarnya penghapusan dubius dengan pendapatan
bank
165. 3/12/2023 165
Revenues
Expenses
Benefits
&
Salaries
CE
10.b. 2
Rumus ini mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan besarnya
biaya personil dengan pendapatan yang diperoleh bank.
Employees
Expenses
Benefits
&
Salaries
CE
10.c. 3
Rumus ini digunakan untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan
membandingkan jumlah biaya personil dengan jumlah tenaga kerja yang ada.
166. 3/12/2023 166
Employees
Assets
Total
CE
10.d. 4
Rumus ini untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan
nilai (jumlah) assets yang harus dikelola.
Assets
Earning
Expenses
Total
CE
10.e. 5
Mengukur besarnya biaya bank yang bersangkutan yang digunakan untuk
memperoleh earning assets.
167. D. Pengukuran Resiko
Ditinjau dari sudut resiko yang akan dihadapi oleh bank
maka ada beberapa ratio yang dapat digunakan untuk
mengukur besarnya resiko yang akan timbul untuk masing-
masing kegiatan di bidang perbankan, anatar lain :
1. Resiko penanaman/ Investasi dalam surat-surat berharga
2. Resiko Bank akan mendapatkan kesulitan likuiditas
3. Resiko bank atas kredit yang tidak dapat dibayar kembali oleh para
debitur nya (baik pokok maupun bunganya
4. Resiko Bank atas penurunan yang terjadi pada assetsnya
5. Resiko atas kegagalan bank membayar kembali deposito yang
ditanam oleh para deposannya
6. Resiko atas Interest yang akan diterima dari assets yang dimiliki
oleh bank lebih kecil dari interest yang dibayar oleh bank kepada
3/12/2023 167
170. E. Faktor Separation Analysis
Faktor separation analysis (FASAN) teknik ini untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada kedua methode analisa
(analisa profitabilitas dan sensitivity analysis) di atas.
Fasan teknik ini berguna bagi para pemegang saham/bank yang
bersangkutan untuk mengetahui berapa besarnya saham ang akan
diterimanya dari situasi dan kondisi dari Neraca dan Laporan
Rugi/Laba yang ada pada suatu akhir tahun.
Bagi management, bermanfaat dalam merencanakan berapa nilai
deviden per saham yang akan dibayarkan apabila selama proses
usaha tsb terdapat perubahan dari berbagai komponen/faktor
yang membentuknya.
3/12/2023 170
172. F. Analisa Komparatif Ratio
Keuangan
Untuk memperoleh kesimpuan yang lebih lengkap mengenai
arti dari ratio-ratio keuangan, maka penyajian dari ratio-ratio
keuangan pada penjelasan di atas, maka penyajian analisa
ratio keuangan tsb dapat juga disajikan dlam bentuk
komparatif dari beberapa periode/tahun yang telah dianalisa.
Maksud dari penyajian hasil analisa ratio ini secara
komparatif yaitu untuk mengatasi kekurangan yang ada
dalam analisa ratio (likuiditas, solvabilitas) yang hanya
menggambarkan posisi pada suatu tanggal saja.
3/12/2023 172
173. Bank ABCD
Analisa Komparatif Perkembangan Usaha tah 200A sd 200E
Dengan perbandingan suatu ratio yang sama untuk beberapa tahun seperti tabel di
atas, akan dapat menunjukkan kemampuan management bank ybs di dalam
meningkatkan efisiensi usaha bank ybs dari tahun ketahun, dalam mencapai
rencana/tujuan yang telah ditetapkan oleh pemilik/para pemegang saham.
Cara di atas akan mempunyai arti lebih penting lagi bila tersedia juga financial ratio
dari bank lain yang sejenis.
3/12/2023 173
Ratio yang
Diperbandingkan
Periode
200A 200B 200C 200D 200E
Return On Equity
Assets Utilization
Interest Margin
174. 3/12/2023 174
Ratio Financial yang
Diperbandingkan
Bank
ABCD
Bank-bank Lain
(Rata-rata)
Persentase
Return On Equity X Y X/Y x 100%
Assets Utilization P Q P/Q x 100%
Interest Margin R S R/S x 100%
175. H. Risk Ratio
Selain penilaian tingkat likuiditas, capital adequacy,
rentabilitas, efisiensi serta inflasi, juga perlu
mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin terjadi.
Jenis-jenis Risiko :
1. Financial Risk
2. Delivery Risk
3. Environmental Risk
3/12/2023 175
176. C l i c k t o e d i t c o m p a n y s l o g a n .
3/12/2023
179. Contents
Analisa EIR
1
The Optimal Capital Mix Analysis
2
Temporary Invesment Analysis
3
Analisa Pemilihan Investasi pada
Bank Premisses
4
5 Rasio Keuangan Bagi Kreditur
6
Analisa In Difference Point dalam
Financing Mix
7 Customer Profitability Analysis
179
180. 1. Analisa EIR
Salah satu sumber dana yang umum digunakan oleh pengusaha adalah
hutang dari pihak luar (pihak ketiga).
Hutang diperoleh dri dalam negeri maupun luar negeri (Cross Border
Financing/Of Share Credit = CBF/OC).
Pencarian dana/hutang dalam bentuk CBF mendapat perhatian pihak
yang memerlukan dana, karena adanya perbedaan tingkat suku bunga
DN dengan LN yang cukup besar.
Keputusan mencari dana CBF terkedala oleh peraturan-peraturan
pemerintah dan resiko penurunan nilai mata uang rupiah terhadap valas.
Untuk melindungi terhadap kerugian penurunan daya beli rupiah,
pemerintah menyediakan fasilitas SWAP dari BI yang diajukan lewat
Bank Komersil melalui prosedur tertentu.
180
181. Rumus perhitungan EIR
Note :
NT Rp MTA : Nilai tukar antara rupiah dengan valas yang diperbandingan
NT Rp MTA (n) : Perkiraan nilai tukar antara rupiah dengan valas yang akan
diperbandingkan setelah n hari.
TB. MTA (n) : Tingkat suku bungan Valas ybs selama n hari
TB Rp (n) : Tinkat suku bunga rupiah selama n hari
1
-
(n)
MTA
.
TB
1
MTA
.
Rp
NT
(n)
MTA
.
Rp
NT
EIR
181
182. 2. The Optimal Capital Mix Analysis
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dana, bank dihadapkan
pada suatu masalah, mana yang menguntungkan antara
pemenuhan dana dari sumber jangka pendek (mis : call
money) yang suku bunganya tinggi, atau dipenuhi dari dana
yg bersumber jangka panjang lainnya dengan suku bunga
yang lebih murah atau kombinasi keduanya.
Untuk memecahkannya digunakan The Optimal Least Cost
Mix, yang berarti kesimpulan harus dikuantitatifkan berapa
besarnya masing-masing porsi dari dana tsb.
182
183. Rumus :
Note :
JWK = Jangka Waktu Kritis
BPa = Biaya Dana Jangka Panjang
BPe = Biaya Dana Jangka Pendek
TG = Tingkat Bunga yang diperoleh bila dana tersebut tidak
dapat dimanfaatkan.
hari
1
TG
-
BPe
TG
-
BPa
365
JWK
183
184. 3. Temporary Invesment Analysis
Bank sering mengalami kelebihan dana yang tidak dapat
diserap pemasarannya di bidang kredit, dan juga dalam rangka
penyebaran resiko yang mungkin terjadi pada earning
assetsnya.
Kelebihan dana tersebut dapat ditanamkan keberbagai jenis
surat surat berharga yang ada pada masyarakat.
Alat pengambilan keputusan dalam pemilihan investasidalam
surat berharga tsb oleh bank dilakukan dengan berbagai
pendekatan, antara lain :
a. Short Cut Formula
b. Rate Of Return Saham
c. Present value
184
185. a. Short Cut Formula
Pendekatan ini dicari beberapa surat berharga yang mempunyai tingkat
yield yang paling tinggi, dan untuk mengukur besar kecilnya yield
tersebut .
Rumus : Note :
YTM = Yield to maturity
AI = Annual Interest/Bunga
tahunan.
NS = Nlai Nominal Surat
Berharga ybs.
HP = Harga Pasar
UM = Umur
100%
2
NS
HP
UM
HP
-
NS
AI
YTM
185
186. b. Rate Of Return Saham
Apabila bank akan menanamkan kelebihan dananya / menyebar-kan
resiko investasinya ke dalam surat berharga yang berupa saham, maka
rumus yang digunakan :
Yield
Gain
Capital
Yield
Dividend
ROR
100%
HS
KHS
H.S
YD
D.
ROR
G
HS
DYD
ROR
Pasar
Harga
Preferen
Saham
Lembar
Per
Devidend
Preferen
Saham
ROR
186
187. c. Menggunakan Tabel Present Value
Pada pendekatan ini dasar pemilihan obligasi akan didasarkan pada
obligasi-obligasi yang mempunyai rate of return yang tinggi.
Rumus :
Note :
r = tingkat rate of return
n
1
-
n
2
r)
(1
NS
r)
(1
NS
.
AI
......
r)
(1
NS
.
AI
r)
(1
NS
.
AI
HP
187
188. 4. Analisa Pemilihan Investasi
pada Bank Premisses
Analisa ini digunakan untuk pemenuhan kebutuhan akan
aktiva tetapsebagai sarana untuk menunjang kegiatan bank.
Ada 2 pendekatan yang digunakan dalam analisa ini :
a. Pendekatan arus Cash (Cash Flow)
Metode ii mendasarkan perhitungan pada jumlah Net Cash Flow/
proceeds yang akan dpat diperoleh proyek ybs selama usefulllife, oleh
karena itu sebelumnya perlu disusun cash flow estimation terlebih
dahulu.
b. Pendekatan Income Statement
Pendekatannya dilakukan dengan memperbandingkan laba yang akan
diperoleh
188
189. Cash Flow
Rumus :
1. Rapidity Analysis/Payback Analysis
a. Dengan Proceeds (Net Cash Flow) Konstan
b. Dengan proceeds tidak konstan
Net cash Flow = Cash in Flow – cash out Flow
2. Preset Value
n
0
t
t
r)
(1
t
DF
-
IO
NPV
189
190. 3. Profitability Index
4. Internal Rate Of Return
100%
10
PVP
PI
1
2
1
2
1
1
NPV
-
NPV
IR
-
IR
NPV
IR
IRR
190
191. b. Pendekatan Income Statement
Note :
ARR = Average of Return / Accounting Rate of Return
IO = Investment Outlays dapat juga Cost of Acquisition
minus scrap value.
IT = Jumlah laba yang diharapkan selama Usefull life-nya
100%
IO
IT
ARR
191
192. 5. Ratio Keuangan Bagi Kreditur
a. Arti penting Ratio Keuanga Perusahaan Debitur bagi Bank :
Untuk kredit-kredit jangka pendek yang diberikan para bankers perlu
mengetahui tinkat likuiditas para debitur
Untuk menilai kelancaran perputaran dari aktiva para debitur
Untuk mengetahui apakah objek yang dibiayai dengan kredit tsb
sebanding atau tidak dengan baki debet rekeningnya
Untuk mengetahui kemungkinan mutasi/pengalihan kredit ke obyek
lain secara lebih teliti, akan diketahui dari penyususnan cash Flow
atau Statement of Sources and uses of funds.
192
193. Rasio Rumus Gangguan Efek pada Rasio
Likuiditas
- Current Aktiva lancar
Hutanglancar
Under estimation
Konstan
Under estimation
- Quik atau Acid test Aktiva lancar – Persediaan
Hutang lancar
Konstan
Konstan
Tidak ada
Leverage
- Hutang dibanding dengan total hutang Total hutang
Total Aktiva
Konstan atau estimation
Under estimation
Over estimation
- Times Interest earned Laba sebelum bunga dan pajak
Beban bunga
Over estimation
Konstan
Over estimation
Aktivitas
- Perputaran Persediaan bahan Mentah Biaya bahan yang digunakan
Rata-rata persediaan bahan mentah
Under estimation
Under estimation
Tidak tentu
- Perputaran barang dalam proses Harga Pokok Produksi
Rata-rata persd. Brg dalam proses
Under estimation
Under estimation
Tidak tentu
- Perputaran barang jadi Harga Pokok Penjualan
Rata-rata persediaan barang jadi
Under estimation
Under estimation
Tidak tentu
- Pengumpulan piutang Piutang
Penjualan per hari
Konstan
Konstan
Tidak ada
- Perputaran Aktiva Tetap Penjualan
Aktiva tetap bersih
Konstan
Under estimation
Over estimation
- Perputaran Total Aktiva Penjualan
Total Aktiva
Konstan
Under estimation
Over estimation
Profitabilitas
- (Net) Profir Margin Laba setelah pajak
Penjualan
Over estimation
Konstan
Over estimation
- Return on Total Assets Laba setelah pajak
Total Aktiva
Over estimation
Under estimation
Over estimation
- Return on Net Worth Laba setelah pajak
Modal sendiri
Over estimation
Under estimation
Over estimation
193
194. c. Ratio Keuangan Nasabah Debitur Ratio-ratio Likuiditas
Current Ratio = AL : HL
Acid Test Ratio = (Kas + efek + Piutang) : Hut lancar
Cash Ratio = (Kas + Efek) : Hutang Lancar
Turn Over Piutang = Penjualan : Rata-rata Piutang
Periode Piutang = 365 : Turn Over Piutang
Turn Over Inventory = Harga Pokok : Persd. Brg Jadi
Turn Over Bahan Baku =
Harga Bahan Baku : Persediaan bahan Baku
Periode Persediaan = 365 . Turn Over Persediaan
Perputaran Modal Kerja = Penjualan : Rata-rata Modal Kerja
194
195. Ratio-ratio Rentabilitas
1. Earning Power = Laba Usaha : Aktiva Usaha
2. Turn Over Aktiva Usaha = Penjualan : Aktiva Usaha
3. Gross Margin Ratio = laba Kotor : Penjualan
4. Operating Margin Ratio = Laba Usaha : Penjualan
5. Net Margin Ratio = laba Bersih : Penjualan
6. Operating Ratio = (harga Pokok + Biaya Operasi) : Penjualan
7. Rate Of Return On Invesment = Laba Sebelum Pajak : Jumlah Aktiva
usaha
8. Net Rate Of Return On Invesment = Laba Bersih : Jumlah Aktiva
Usaha
9. Rentabilitas Modal Sendiri = Laba Bersih : Modal Sendiri
10. Laba Per lembar Saham = Laba : Saham Beredar
195
196. Ratio-ratio Solvabilitas :
1. Ratio Modal Dibanding Aktiva
2. Ratio Modal Dibanding Aktiva Tetap
3. Ratio Aktiva Tetap Dibanding Hutang jangka
Panjang
4. Ratio Hutang Jangka Panjang Dibanding Modal
Sendiri
5. Ratio Hutang Dibanding Modal Sendiri
6. Ratio Hutang Dibanding Aktiva 196
197. 6. Analisa In Difference Point dalam
Financing Mix
Dalam memenuhi kebuuhan sumber dana suatu bank,
ditinjau dari jenis biaya dana akan ditempuh dua alternatif
yaitu :
Sumber-sumber dana dengan biaya tetap tiap tahun (mis : hutang-
hutang, obligasi, dll)
Sumber-sumber dana denan biaya yang berubah sesuai dengan laba
yang diperoleh perusahaan ybs (mis : saham).
Apabila pemilik perusahaan menginginkan pendapatan yang
optimal dari pemilikan saham-saham suatu perusahaan ,
maka perlu alternatif dari financing mix tsb.
Pemilihan financing mix dapat dihitung melalui Analisa In
Difference Point . 197
198. Rumus :
a. Obligasi Baru
EBIT = Earning Before Interest and Taxes
TP = Tarip Pajak Perseroan
BOR = Besarnya Bunga Obligasi dalam Rupiah
JLS1 = Jumlah Lembar Saham Biasa yang beredar kalau
hanya mengeluarkan saham biasa saja.
JLS2 = Jumlah lembar saham biasa dan obligasi secara
bersama-sama.
2
1 JLS
TP)
-
(1
Rp)
BO
-
(EBIT
JLS
TP)
-
(1
EBIT
198
199. b. Obligasi Lama
BOR1 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari
pinjaman yang telah ada.
BOR2 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari
pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru.
JLS1 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan
dana dipenuhi dengan hanya menjual saham baru.
JLS2 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan
dana dipenuhi dengan hanya mengeluarkan Obligasi baru
atau mengeluarkan Obligasi baru bersama-sama dengan
pengeluaran saham baru.
2
2
1
1
JLS
TP)
-
(1
)
BOR
-
(EBIT
JLS
TP)
-
1
(
)
BOR
-
(EBIT
199
200. 7. Customer Profitability Analysis
Dengan semakin meningkatnya persaingan dikalangan
perbankan, maka dunia perbankan dituntut untuk bekerja
dengan lebih baik di dalam mengelola para nasabahnya.
Pengelolaan bank mengalami perubahan yang semula Bank
Oriented menjurus ke Customer Oriented.
Untuk pengelolaan para nasabah perlu dikembangkan
perhitungan yang cermat berapa besarnya keuntungan yang
dapat disumbangkan kepada bank dari seorang
nasabah/group nasabah atas pemakaian produk/jasa bank
yang telah disediakan untuknya.
200
201. a. Orientasi Customer Profitability
Orientasi customer proftability untuk mencapai optimalisasi
dari laba yang akan diperoleh kedua belah pihak dalam
melaksanakan hubungan bisnisnya.
201
203. Manfaat customer profitability :
Untuk mengatasi persaingan dari bank lain yang
akan merebut nasabah tersebut, yaitu dengan cara
memberikan berbagai pelayanan dengan berbagai
kemudahan (one stop shoping dan harga bersaing).
Untuk memudahkan dalam penetapan pricing bank
service kepada seorang nasabah/group nasabah.
Mendorong terciptanya produk-produk/jasa-jasa
bank yang baruatau dalam bentuk peningkatan
kualitas. 203
204. Unsur-unsur yang diperhitungkan dalam
Customer Profitability :
Revenue from funds used
Jumlah dana yang dipakai
Interest cost of funds used
Transfer pool dana
Interest Differential
Fees yang diterima dari berbagai jasa Bank
Operating expenses untuk mengelola nasabah Customer Profit
Standar Return on Risk Assets.
204