Penelitian pustaka merupakan metode pengumpulan data secara kualitatif dengan menggunakan sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, dan laporan penelitian terdahulu. Prosedur penelitian pustaka meliputi menentukan variabel penelitian, mencari sumber terkait, mengumpulkan data relevan, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian.
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
OPTIMASI PENELITIAN PUSTAKA
1. 1
PENELITIAN PUSTAKA DAN PROSEDURNYA
PENDAHULUAN
Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta secara terus menerus, ingin
mengetahui dirinya dan sekitarnya. Supaya manusia terus hidup baik secara fisik maupun
emosional. Pengetahuan seperti memungkinkan manusia memahami, meramalkan reaksi orang
lain, serta mengambil keputusan untuk tindakan selanjutnya. Kemampuan berfikir manusia
menyebabkan rasa ingin tahu yang berkembang. Dengan kemampuan mengingat dan berfikir,
manusia dapat mendayagunakan pengetahuannya terdahulu dan kemudian menggabungkan
dengan pengetahuannya yang diproleh hingga menghasilkan pengetahuan baru, peroses seperti
ini terus berlangsung. Akibatnya terjadi akumulasi pengetahuan seperti yang kita rasakan
sekarang ini.
Penelitian adalah bagian terpenting dari pada suatu bidang ilmu pengetahuan yang
berperan penting di dalam suatu pembangunan ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan
kegiatan ilmiah yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu
penegetahuan. Sebuah kegiatan ilmiah mengandung tiga persyaratan yakni: memiliki tujuan,
terencana dan sistematis.
Penelitian pada umumnya dibagi mejadi dua jenis yakni penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif, salah satu dari jeis penelitian kualitatif adalah penelitiaan pustaka.
Menurut Zed beliau membedakan antara riset lapangan dan riset kepustakaan yaitu:
1. Riset lapangan dijadikan langkah awal dalam mencari informasi yang memiliki
hubungan dengan penelitian.
2. Riset kepustakaan merupakan alat yang dijadikan batasan dalam melakukan penelitian
dimana hanya terbatas pada koleksi perpustakaan dan tidak memerlukan riset
lapangan1
.
Penelitian pustaka banyak dilakukan oleh teman-teman mahasiswa khsusnya pada
beberapa tahun terahir karena tuntutan dari kondisi yang masih terjadi sehingga kebijakan yang
diberikan oleh instansi perguruan tinggi lebih mengarahkan mahasiswanya untuk mengambil
penelitian pustaka. Berdasarkn kondisi tersebut maka penelitian pustaka merupakan pilihan
yang sangat tepat, akan tetapi ada beberap mahasiswa yang kurang memahami penelitian
pustaka itu sendiri khususnya dalam bidang pendidikan yang pada umumnya mereka lebih
mengarah pada penelitian lapangan.
1
Milya Sari dan Asmendri, Penelitian Kepustakaan (Libarary Reaserch) dalam Penelitian Pendidikan
IPA, NATURAL SCIENCE : Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA (2020), h. 42.
2. 2
METODE
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian deskriptif dengan cara
pengumpulan melalui library reserch, library reserch berkaitan dengan metode pengumpulan
data secara pustaka yang bersumber dari buku, jurnal, prosiding, laporan penelitian, skripsi,
tesis, disertasi dan sumber lainnya yang ada di perpustakaan. Teknik pengumpulan data pada
penelitin pustaka meliputi dokument yang ada di perpustakaan dengan mencari variabel yang
sesuai dengan judul penelitian. Teknik analisis datanya adalah dengan melakukan ananlisis
terhadap isi materi dengan langkah-langkah sebagai berikut
1. Menentukan tujuan khusus penelitian
2. Menjabarkan istilah penting kemudian dijelaskan
3. Mengerucutkan variabel yang ingin dianalisis
4. Mendeskripsikan data yang relevan
5. Membangun kerangka rasional antara tujuan dan pembahasan
6. Melakukan kategorisasi
Setelah melakukan semua langkah yang telah dijealskan maka selanjutnya adalah pengambilan
kesimpulan dengan mrujuk pada tujuan penenlitian yang diangkat2
.
PEMBAHASAN
Defenisi Penelitian Pustaka
Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan
yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut. Penelitian Pustaka adalah penelitian yang dilaksanakan dengan
menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil
penelitian dari peneliti terdahulu.3
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli tentang pengertian Studi
Kepustakaan antara lain:
1. Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul “Memahami Penelitian Kualitatif”
dijelaskan bahwa studi pustaka merupakan suatu kajian teoritis, referensi serta berbagai
literatur ilmiah yang berkaitan dengan budaya, norma serta nilai yang berkembang pada
konidsi dan situasi sosial yang diteliti. Sugiyono juga memaparkan bahwa hasil
2
Sari, Rita Kumala, "Penelitian Kepustakaan dalam Penelitian Pengembangan Pendidikan Bahasa
Indonesia", Jurnal Borneo Humaniora, (Agustus, 2021), h. 65–66.
3
Mukhtazar, Prosedur Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Absolute Media, 2020), h. 9
3. 3
penelitian ini akan semakin kredibel apabila didukung dengan karya tulis akademik
maupun seni yang telah ada.
2. Menurut Sarwono, Studi Pustaka merupakan kegiatan mempelajari beberapa buku
referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk
mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.secara sederhana
sarwono mengemukakan bahwa studi kepustakaan adalah kegiatan membaca sejumlah
buku atau referensi.
3. Studi pustaka, menurut Nazir teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaah terhadap buku-buku, literatur literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan
yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk
memperoleh dasar-dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini
juga dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang akan digunakan sebagai
landasan perbandingan antara teori dengan prakteknya di lapangan. Data sekunder
melalui metode ini diperoleh dengan browsing di internet, membaca berbagai literatur,
hasil kajian dari peneliti terdahulu, catatan perkuliahan, serta sumber-sumber lain yang
relevan.4
Dari pengertian tersebut dapatlah difahami secara luas, penelitian dapat diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan
menyimpulkan data dengan menggunakan metode/teknik tertentu guna mencari jawaban atas
permasalahan yang dihadapi dalam penelitian kepustakaan. Tulis non ilmiah. Kemudian istilah
ini menjadi familiar untuk kegiatan penelitian
Studi pustaka menempati posisi yang sangat penting dalam penelitian. Walaupun
sebagian orang membedakan antara riset kepustakaan dan riset lapangan, akan tetapi kedua-
duanya memerlukan penelusuran pustaka. Ada perbedaan yang melekat pada riset kepustakaan
dengan riset lapangan, perbedaannya yang utama adalah terletak pada tujuan, fungsi atau
kedudukan studi pustaka dalam masing-masing penelitian tersebut. Riset lapangan sebagai
langkah awal dalam rangka untuk menyiapkan kerangka penelitian yang bertujuan memperoleh
informasi penelitian sejenis, memperdalam kajian teoritis. Sementara dalam riset pustaka,
penelusuran pustaka lebih daripada sekedar melayani fungsi-fungsi yang disebutkan untuk
4
Moh Nazir, Metode Penelitian (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), h.42
4. 4
memperoleh data penelitian. Tegasnya riset pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-
bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan. 5
Banyak orang beranggapan bahwa penelitian perpustakaan itu adalah membaca dan
mempelajari buku-buku kemudian disimpulkan. Tidak perlu meneliti, baca saja sejumlah buku
yang berhubungan dengan objek penelitian, maka pasti akan mendapatkan hasilnya.
Pernyataan tersebut ada benarnya, akan tetapi sudah berabad-abad lamanya perpustakaan
standar sebagai tempat menyimpan ilmu pengetahuan, baik itu berbentuk buku, dokumen,
naskah kuno dan bahan non cetak lainnya. Berbagai jenis media cetak atau non cetak dapat
disimpan di perpustakaan. Kemudian dikoleksi dengan menggunakan katalog, atau bentuk
koleksi yang lain. Dalam koleksi tersebut telah diklasifikasi berdasarkan kelompok ilmu
pengetahuan diberbagai disiplin ilmu6
.
Adapun ciri utama penelitian kepustakaan yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa atau
calon peneliti dan keempat ciri itu akan mempengaruhi sifat dan cara kerja penelitian.
1. Peneliti berhadapan langsung dengan teks/naskah atau data angka dan bukan dengan
pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi-mata atas kejadian, orang atau benda-
benda lainnya. Teks memiliki sifat-sifatnya sendiri dan memerlukan pendekatan
tersendiri pula.
2. Data pustaka bersifat siap pakai artinya peneliti tidak pergi kemana-mana kecuali
hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.
Ibarat belajar sepeda, orang tak perlu membaca buku atau artikel tentang bagaimana
teori naik sepeda begitu pula halnya dengan riset pustaka. Untuk melakukan riset
pustaka orang tak perlu menguasai ilmu perpustakaan. satu-satunya cara untuk belajar
menguunakan perpustakaan dengan tepat ialah langsung saja menggunakannya.
Meskipun demikian, calon peneliti yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan tentu
masih perlu mengenal seluk-beluk studi perpustakaan untuk kepentingan penelitian
atau untuk kepentingan membuat makalah
3. Data pustaka umumnya adalah sumber sekunder, dalam arti bahwa peneliti
memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di
lapangan. Sumber pustaka sedikit banyak mengandung bias (prasangka) atau titik
pandangan orang yang membuatnya. Misalnya ketika seseorang peneliti berharap
menemukan data tertentu dalam sebuah monogrof nagari di perpustakaan, ia mungkin
5
Mestika Zed, Metode Penelitian kepustakaan (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2008), h.1-2
6
Khatibah, “Penelitian Kepustakaan”, Jurnal Iqra’ 05 No.01 (Mei, 2011), h. 38.
5. 5
dapat menemukan monografnya tetapi tak selalu dapat menemukan informasi yang
diperlukan karena informasi yang tersedia dibuat sesuai kepentingan penyusunnya
4. Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan
informasi tetap, artinya kapan pun ia datang dan pergi data tersebut tidak akan pernah
berubah karena ia sudah merupakan data mati yang tersimpan dalam rekaman tertulis
(teks, angka, gambar, rekaman tape atau film). Karena alasan itu pula, maka peneliti
yang menggunakan bahan kepustakaan memerlukan pengetahuan teknis yang memadai
tentang system informasi dan teknik-teknik penelusuran data pustaka secukupnya.7
Berdasarkan ciri yang telah disebutkan bahwa nampak sekali perbedaan ciri dari
penelitian pustaka dengan peneilitian lapangan diamana dalam penelitian pustaka kebanyakan
peneliti akan melakukan interaksi langsug dengan teks atau naskah yang menjadi objek
penelitian sehingga data yang didapatkan merupakan hasil orientasi pemikiran oarng lain bukan
data pertama yang bersumber langsugn dari lapangan serta data yang didapatkan bersifat tetap.
Prosedur Penelitian Pustaka
Prosedur penelitian adalah tata cara atau Langkah yang dilakukakan dalam melakukan
sebuah penelitian. Penelitian pustaka merupakan jenis penelitian kualitatif yang pada
umumnya tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya. Penelitian ini merupakan
metode yang digunakan dalam pencarian data, atau cara pengamatan (bentuk observasi) secara
mendalam terhadap tema yang diteliti untuk menemukan jawaban sementara dari masalah yang
ditemukan di awal sebelum penelitian ditindaklanjuti.
1. Langkah –langkah Studi Kepustakaan
a) Mendaftar semua variable yang perlu diteliti.
b) Mencari setiap variable pada subjek encyclopedia.
c) Memilih deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia.
d) Memeriksa indeks yang memuat variable-variable dan topik masalah yang diteliti.
e) Selanjutnya yang menjadi lebih khusus adalah mencari artikel-artikel, buku-buku, dan
biografi yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan yang relevan dengan
masalah yang diteliti.
f) Setelah informasi yang relevan ditemukan, peneliti kemudian mereview dan menyusun
bahan pustaka sesuai dengan urusan kepentingan dan relevansinya dengan masalah yang
diteliti.
7
Mestika Zed, Metode Penelitian kepustakaan, h. 4-5
6. 6
g) Bahan-bahan informasi yang diperoleh kemudian dibaca, dicatat, diatur, dan ditulis
kembali. Untuk keperluan ini biasanya peneliti dapat menggunakan dua macam kartu, yaitu
kartu bibliografi dan kartu catatan. Agar dapat dibedakan, kedua kartu tersebut dapat
berbeda namanya. Kartu bibliografi dibuat untuk mencatat keterangan dengan judul buku,
majalah, surat kabar, dan jurnal. Catatan pada kartu bibliografi berisikan nama pengarang,
judul buku, penerbit, dan tahun penerbitannya. Sedangkan pada kartu catatan, peneliti dapat
menulis kutipan (quotation) dari tulisan tertentu, saduran, ringkasan, tanggapan atau
komentar peneliti terhadap apa yang telah dibaca.
h) Dalam langkah terakhir, yaitu proses penulisan penelitian dari bahan- bahan yang telah
terkumpul dijadikan satu dalam sebuah konsep penelitian.8
2. Metode pengumpulan data
Aktifitas penelitian tidak terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan baku
informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian. Data adalah fakta
empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau
menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang
dikumpulkan denganmenggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.
Dalam proses penelitian data dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data yang terstruktur.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai startegi dan berbagai
sumber baik data primer maupun sekunder9.
3. Metode Analisis Data Library Research
Analisis data merupakan kegiatan yang paling sulit disebut demikian karena aktivitas
ilmiah ini memerlukan kerja keras, daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi serta
rumit, karena tujuannya adalah mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu
hal, menemuakan solusi suatu masalah, memperoleh pengertian juga pemahaman yang tepat
atas suatu pokok perkara dan mengemukakan penjabaran yang tepat dari kajian-kajian yang
diadakan10
.
8
Mestika, Zed. Metode Penelitian kepustakaan, h. 16
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Cet. I: Bandung: Alfabeta, 2005), h. 308
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, h. 88
7. 7
Berdasarkan pernyataan yang disebutkan sebelumnya sekaligus mengisyaratkan
urgensi analisis dokumen dalam sebuah penelitian, demikian halnya dalam penelitian yang
menggunakan metode studi kepustakaan. Selain buku, dokumen seperti otobiografi, memoar,
catatan harian, surat pribadi, berita koran dan artikel majalah dan buletin, merupakan
referensiyang dapat digunakan dalam metode penelitian ini11
.
Teknik analisis data menggambarkan bagaimana data dikelola, dianalisa mengerucut
mencapai suatu kesimpulan. berikut contoh langkah-langkah Analisis data dalam metode
penelitian studi kepustakaan, mengangkat judul pola pendidikan anak dalam alqur;an Surah
luqman ayat 13-19.
a) Menulis, menelaah, sekaligus memahami surah luqman ayat 13-19 berikut arti, pandangan
dan penafsiran para ulama mengenai kandungan ayat yang ada.
b) Mendaftar semua variable yang perlu diteliti dalam hal ini pendidikan dan anak termasuk
dalam hal ini pendidikan islam
c) Mencari setiap variable tersebut pada subjek encyglopedia berikut definisi setiap variabel
yang ada.
d) Deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia yang ada
kaitannya dengan judul penelitian
e) Mereview semua bahan pustaka lalu kemudian melakukan proses analisis data yang
bersumber dari literatur atau referensi yang telah ada. Dalam proses analisis tersebut
dikemukakanlah pendapat-pendapat para ulama atau ahli pendidikan kaitannya dengan
pendidikan islam
4. Tujuan penelitian Pustaka
Penelitian kepustakaan mempunyai beberapa tujuan tertentu meliputi :
a) Menemukan suatu masalah untuk diteliti. Dalam arti bukti-bukti atau pernyataan bahwa
masalah yang akan diteliti itu belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan
atau belum pernah diteliti orang mengenai tujuan, data dan metode, analisa dan hasil untuk
waktu dan tempat yang sama.
b) Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
c) Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Menggali
teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian dan melakukan komparasi-
11
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. VII; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
h. 195
8. 8
komparasi dan menemukan konsep-konsep yang relevan dengan pokok masalah yang
dibahas dalam penelitian.
d) Mencari landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah dan
pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Sebab dalam ilmu
pengetahuan pada umumnya teori mempunyai dua fungsi pokok yaitu: pertama,
menerangkan generalisasi data yangtelah diketahui, kedua, malakukan interpretasi general
terhadap data yang belum diketahui
e) Untuk membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan dengan faktor, indikator,
variabel dan parameter penelitian yang tercermin di dalam masalah-masalah yang ingin
dipecahkan.
f) Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan diteliti.
g) Agar peneliti dapat pandai-pandai memanfaatkan informasi dari suatu makalah yang
diperlukan bagi penelitiannya, terutama yang terkait dengan objek dan atau sasaran
penelitiannya.
h) Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti dan atau
mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti.
i) Menelaah basil penelitian sebelumnya diarahkan pada sebagian atau seluruh dari unsur-
unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan.
Hasilnya berupa ulasan tentang penelitian yang sama atau serupa dengan masalah yang
akan diteliti, hal itu telah dilakukan di tempat lain atau tempat yang sama dengan daerah
penelitian. Dan untuk menunjukkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian
yang akan dilakukan.12
Peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan
dengan penelitiannya. untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu
tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk
dikumpulkan,dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan.
5. Jenis penelitian kepustakaan
a) Kajian pemikiran tokoh merupakan penelitian yang berupaya untuk menggali atau
memahami pemikiran tokoh tetentu melalui karya karya yang ditinggalkan. Karya tersebut
dapat berbentuk buku, surat, pesan atau dokumen-dokumen lain yang menjadi cermin atas
pemikirannya. Namun, apabila tokoh yang akan dikaji pemikirannya tersebut tidak
12
Purnomo, Studi kepustakaan ( Pustaka Utama UGM. t.th), h. 67
9. 9
meninggalkan karya, maka untuk mendapatkan data penelitian, peneliti harus melibatkan
bebagai pihak yang terkait dengan tokoh yang ingin diteliti. Peneliti biasanya hanya
mencantumkan alasan akademik yang sangat ilmiah berkaitan dengan ketertarikannya
untuk mengkaji pemikiran tokoh tertentu. Salah satu pertimbangan dalam mengkaji
pemikiran tokoh tertentu ialah karya-karya yang ditinggalkannya, baik secara kualitas
maupun kuantitas. Pertimbangan lainnya yaitu karya tokoh yang bersangkutan dalam
kehidupan bermasyarakat, seperti pendiri lembaga pendidikan tekemuka atau sejenisnya.
Jadi hampir tidak mungkin penelitian pemikiran tokoh tanpa mengkaji karya-karya orisinil
dari tokoh yang diteliti. Studi kepustakaan ini menjadikan pemikiran atau pola pikir seorang
tokoh menjadi topik tulisan maupun penelitian. Sebagai contoh adalah mengusung topik
buah pikiran dari Ki Hajar Dewantara untuk penelitian mahasiswa atau penelitian dosen.
b) Analisis buku teks, buku teks yang dimaksud dalam hal ini mencakup buku pelajaran (SD,
SMP, SMA, dan buku-buku referensi di Perguruan Tinggi). Penelitian berbasis analisis
buku teks tehadap buku-buku pelajaran di sekolah biasanya bersifat evaluasi guna
mengukur relevansi materi pelajaran dengan perkembnagan yang mutakhir. Sedangkan
penelitian kepustakaan tehadap buku-buku referensi di perguruan tinggi lebih bersifat
pengembangan atau implementasi teori yang telah ada, dan relevansinya dengan
perkembangan zaman.
c) Kajian sejarah, hampir semua penelitian sejarah selalu menggunakan penelitian
kepustakaan dengan teknik pengumpulan data dokumenter. Akan tetapi data- data dalam
penelitian sejarah tidak terbatas pada buku atau karya, melainkan juga mencakup benda-
benda peninggalan sejarah. Meskipun demikian, penelitian sejarah tidak hanya sebatas
untuk mencari tahu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, tetapi lebih
menitikberatkan pada analisis sejarah yang berupaya mengungkap peristiwa-peristiwa
dibalik bukti-bukti sejarah yang ada13
.
Berdasarkan pemamaparan jenis penelitan pustaka maka dapat diartikan bahwa semua
penelitian yang menagarah pada kepustakaan sumber datanya berupa data sekunder dan data
primer, akan tetapi objek kajian kepustakaan dapat berbagi macam seperti buku teks, kajian
tokoh dan kajian sejarah.
13
Evanirosa dkk, Metode Penelitian Kepustakaan ( Bandung : Cv media sains indonesia, 2022), h. 19-
20
10. 10
Kesimpulan
1. Penelitian pustaka adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur
(kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti
terdahulu
2. Prosedur penelitian adalah tata cara atau langkah yang dilakukakan dalam melakukan
sebuah penelitian. Dalam mencapai prosedur penelitian pustaka harus meliputi berbagai
langkah, metode pengumpulan data, analisis data dan tujuan penelitian pustaka itu
sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Evanirosa dkk. Metode Penelitian Kepustakaan. Bandung: Cv media sains indonesia, 2022.
Khatibah, Penelitian Kepustakaan, Jurnal Iqra’ 05 No.01 (Mei, 2011).
Mukhtazar, Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Absolute Media, 2020.
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. VII: Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010.
Nazir,Moh. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia, 2009.
Purnomo, Studi kepustakaan. Pustaka Utama UGM. t.th.
Sari, Milya dan Asmendri, "Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Dalam Penelitian
Pendidikan IPA", NATURAL SCIENCE : Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan
IPA (2020), h. 41–53.
Sari, Rita Kumala, "Penelitian Kepustakaan dalam Penelitian Pengembangan Pendidikan
Bahasa Indonesia", Jurnal Borneo Humaniora, (Agustus 2021), h. 60–69.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif . Cet, I: Bandung: Alfabeta, 2005.
Zed, Mestika. Metode Penelitian kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2008.
Nama :Fauzy Mustamin Hamid Nama :Muhammad Isya Marsaoly
Nim : 8040022017 Nim : 8040022025
Nama :Ahmad Firdaus Nama :Muhammad Alwiyansa
Nim : 8040022029 Nim : 8040022032