1. ANALISIS BRAND EQUITY DAN KOMUNIKASI PEMASARAN PADA
PERUSAHAAN SAMSUNG
Disusun oleh :
Rina Rosmalina ( 43114210024 )
Faridha Yunia Awanda ( 43117320017 )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………………………………………..…………..i
Daftar isi …………………………………………………………………………………………..………………..ii
Kata pengantar ……………………………………………………………………………………………….……..1
Pendahuluan………………………………………………………………………………………….……………….2
I.I Latar Belakang ………………………………………………………………………………….…….2
Kajian teori ……………………………………………………………………………………………………...……3
Pembahasan ………………………………………………………………………………………………….……….7
3.1 periklanan ……………………………………………………………………………….…………….7
Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………….14
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………………15
I
3. KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segla rahmat dan hidayah -
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini sebagai salah satu Tugas Akhir Semester
jurusan Manajemen Universitas Mercu Buana. Penulis menyadari bahwa makalah ini bukanlah tujuan akhir dari
belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Dan kami ucapakan kepada BapakBarnabas. ST.,MM selaku dosen mata kuliah E-Marketing yang telah
memberikan tugas ini semoga makalah ini berguna dan dapat membantu kita di segala semua aspek kehidupan,
amiiin.
Jakarta, 10 Desember 2018
Penulis
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Pemasaran dan segala aktifitasnya telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari- hari
dan melalui pemasaran juga kita dapat mengetahui dan mengenal merk dari berbagai produk.
Pada awalnya merk hanyalah sebuah nama untuk membedakan satu produk yang lain dan merk
kemudian berkembang menjadi sebuah obyek maupun sifat. Perusahaan yang pekat terhadap
nilai suatu merk akan sepenuhnya menyadari bahwa merk menjadi merupakan identitas diri
perusahaan dan sekaligus menjadi nilai tambah bagi produk yang di jual. Merk memiliki nilai
tertentu bagi perusahaan dan nilai tersebut bias saja berlipat ganda dari nilai gedung,
perusahaan, atau pun mesin-mesin.
Pada era globalisasisaat ini perkembangan teknologi menjadisemakin pesat.
Perkembangan teknologi tersebut salah satunya adalah peralatan teknologi (gadget) yaitu ponsel
pintar atau smartphone. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan pengguna smartphone dengan
pengguna terbanyak yaitu kalangan konsumen muda, persaingan antar perusahaan teknologi juga
semakin ketat untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar dan membangun ekuitas mereknya.
Salah satu perusahaan gadget yang sudah memiliki nama besar adalah Samsung.
Samsung merupakan perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar dan nomor satu di
dunia. Berkantor pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan, perusahaan ini adalah
perusahaan Korea Selatan yang terbesar dan merupakan ikon dari SAMSUNG Group, yang
merupakan konglomerasi terbesar di Korea Selatan.
.
5. BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Aaker dalam Sumarwan (2011), pembagian ekuitas merek berdasarkan 5 unsur
utama, yaitu:
1. Brand awareness
Brand awareness adalah ukuran kekuatan eksistensi merek dibenak pelanggan. Brand
awareness ini mencakup brand recognition (merek yang pernah diketahui pelanggan), brand
recall (merek yang pernah diingat pelanggan untuk suatu kategori produk tertentu), top of
mind (merek pertama apa yang disebut oleh pelanggan sebagai salah satu kategori produk
tertentu), hingga dominant brand (satu-satunya merek yang diingat pelanggan).
2. Brand association
Brand association adalah asosiasi apapun yang terkait dengan merek tertentu. Asosiasi ini bisa
berupa atribut produk. Asosiasi ini biasanya dibentuk oleh identitas yang dimiliki merek tersebut.
Berbagai riset bisa menggunakan asosiasi ini sebagai basis positioning produk. Brand association
ini akan terbentuk di benak pelanggan dan akan membantu proses mengingat dan informasi
terhadap proses tertentu. Selain itu juga dapat menjadi penentu pelanggan dalam menentukan
pembelian. Brand association juga menciptakan positif attitude atau perasaan terhadap
pelanggannya dan seperti persepsi kualitas, brand association ini menjadi basis dalam eksistensi
merek.
3. Perceived quality
Preceived quality adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas dan superior produk relatif
terhadap pesaing. Seringkali perceived kualitas ini sulit ditentukan mengingat perceived
quality merupakan hasil persepsi dan judgement dari pelanggan ,menjadi basis diferensiasi dan
positioning produk, menghasilkan harga premium, serta menjadi daya tarik bagi retailer dan
distributor. Jika merek mamiliki persepsi yang baik maka akan menjadi dasar bagi eksistensi dan
perluasan merek. Dimensi performance dari produk dan service yang melingkupi product:
6. performance, feature, conformance with specification, reliability, durability, serviceability, fir
and finish, service: tangibles, responsiviness, competence, reliability, assurance, emphaty,
responsiveness perlu diketahui untuk mengukur hal tersebut.
4. Brand loyalty
Brand loyalty adalah loyalitas yang diberikan pelanggan kepada merek. Loyalitas ini menjadi
ukuran seberapa besar kemungkinan pelanggan akan pindah ke merek lain. Ia merupakan satu-
satunya unsure equitas merek yang terkait dengan perolehan laba di masa depan. Loyalitas yang
menjamin pelanggan tidak berpindah ke merek lain, walaupun pesaing menerapkan harga yang
lebih murah atau yang berkualitas lebih baik. Manfaat yang didapatkan apabila pelanggan
memiliki loyalitas yang kuat akan menghemat biaya karena meretensi pelanggan lama jauh lebih
murah dari pada pelanggan baru. Pelanggan yang memiliki loyalitas juga mendapatkan ruangan
atau tempat yang dominan di outlet karena peritel melihat merek dengan loyalitas tinggi akan
selalu dicari pelanggan. Loyalitas merek yang tinggi akan memicu word of mouth karena
pelanggan loyal akan cenderung menjadi pengiklanan anda yang sangat fanatik.
5. asset merek lain seperti trademark dan paten.
Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan undang-undang hak cipta yang berlaku. Hasil Ciptaan yang
dilindungi Undang-undang hak cipta ( uu hak cipta No. 19/2002) adalah karya cipta dalam tiga
bidang, yaitu hak cipta ilmu pengetahuan, hak cipta seni dan hak cipta sastra
Merek adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam membandingkan produk-
produk sejenis. Kotler (2009) berpendapat bahwa merek memiliki peranan dilihat dari sudut
pandang produsen, dimana merek memiliki peranan serta kegunaan sebagai berikut:
1. Merek memudahkan proses pemesanan dan penelusuran produk.
2. Merek membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi.
3. Merek menawarkan perlindungan hukum atas ciri dari keunikan produk yang dimiliki.
7. 4. Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas akan melakukan
pembelian berulang (loyalitas konsumen).
5. Merek dapat menjadi alat yang berguna untuk mengamankan keunggulan kompetitif.
Ekuitas merk menjadi sangat penting bagi para pemasar dikarenakan ekuitas merk dapat
meningkatkan preferensi konsumen terhadap sebuah merk, membentuk loyalitas pelanggan,
tidak rentan terhdap krisis, kuat menghadapi serangan pesaing, dapat memperoleh
keuntungan yang besar, memilki peluang perluasan merk dan lisensi serta mendapatkan
dukungan dari berbagai pasar.
8. BAB III
PEMBAHASAN
Samsung memulai sejarahnya pada tahun 1938. Awalnya sebagai perusahan trading,
mengirimkan ikan kering dan buah-buahan ke Manchuria yang dikuasai Jepang. Ketika pecah
Perang Korea, Lee Byung-chull terpaksa meninggalkan Seoul. Pada akhir tahun 1960-an,
SAMSUNG Group mulai masuk ke dalam industri elektronik. Agar perusahaan bisa berkembang
dengan pesat, perusahaan membagi tugas kerja dalam bentuk divisi-divisi elektronik, diantaranya
yaitu SAMSUNG Electronics Co Devices, SAMSUNG Electro-Mekanika Co, SAMSUNG
Corning Co, dan SAMSUNG Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat fasilitas
di Suwon. Produk pertamanya adalah televisi hitam-putih.
Pada tahun 1980, perusahaan yang diakuisisi Hanguk tongsin jeonja di Gumi, mulai
membuat perangkat telekomunikasi. Produk awalnya adalah switchboards. Berawal dari produk
tersebut, SAMSUNG mulai memproduksi telepon dan faks dan akhirnya menjadi SAMSUNG’s
Mobile Phone Manufacturing. Tercatat dari pabrik tersebut SAMSUNG telah menghasilkan
lebih dari 0,8 miliar ponsel sampai hari ini. Pada tahun 1980-an SAMSUNG adalah perusahan
manufaktur, distributor, dan menjual berbagai macam peralatan dan produk elektronik di seluruh
dunia. 7 tahun kemudian, tepatnya di tahun 1987, pendiri dan ketua Perusahaan SAMSUNG, Lee
Byung-Chull meninggal. Perusahaan tersebut kemudian diambil alih oleh Kun-Hee Lee yang
menjabat sebagai ketua Perusahaan SAMSUNG.
Setelah diambil alih oleh Kun-Hee Lee, SAMSUNG mulai membangun pabrik dan
memperluas pemasarannya secara global di Amerika Serikat, Britania Raya, Jerman, Thailand,
Meksiko, Spanyol dan Cina pada tahun 1990-an sampai 1997. Perusahaan SAMSUNG
mengalami pasang surut di tahun 1997. Hampir semua bisnisnya di Korea mengalami krisis
besar dan tidak terkecuali dengan produk SAMSUNG. Berkat industri elektronik mereka berhasil
untuk bertahan dan terus berkembang hingga saat ini
9. Pada dimensi Brand Awareness berada peringkat ratarata sebesar Samsung 218.65. dan
peringkat di atas nya adalah di duduki oleh Apple.Konsumen muda mengingat logo merek Apple
lebih baik dibandingkan Samsung, konsumen muda dapat mengenali merek Apple diantara
merek smartphone lainnya dengan baik dan merasa akrab dengan merek Apple dibandingkan
merek Samsung, dan Konsumen muda lebih mengetahui fitur-fitur dan bentuk smartphone Apple
dibandingkan Samsung. Merek cenderung dipertimbangkan atau dipilih berdasarkan kesadaran
merek konsumen. Pada dimensi Perceived Quality Apple lebih unggul dari Samsung dengan
nilai peringkat rata-rata 317.64 dan Samsung 221.36. Berdasarkan pendapat responden kinerja,
kualitas, dan fitus smartphone Apple lebih baik dibandingkan smartphone Samsung. Pada
dimensi Perceived Quality terdapat beberapa hal yang mempengaruhi, dimana baik smartphone
Apple ataupun Samsung sebenarnya memiliki keunggulannya masing-masing. Sebagaimana
dijelaskan oleh Aaker bahwa Perceived Quality merupakan penilaian konsumen dan didasarkan
pada evaluasi subyektif konsumen, jika Perceived Quality merupakan penilaian konsumen maka
akan melibatkan apa yang penting bagi konsumen dan setiap konsumen memiliki kepentingan
yang berbeda pada suatu produk. Pada dimensi Brand Associations terdapat perbedaan antara
Apple dan Samsung, Apple dengan peringkat rata-rata sebesar 312.16 sedangkan Samsung
226.84. Hasil menunjukkan bahwa Apple unggul dalam hal ciri khas dibandingkan Samsung,
seperti diketahui Apple memiliki software yang dikelola sendiri yaitu iOS sedangkan Samsung
menggunakan software Android yang juga digunakan oleh merek smartphone merek lainnya.
Samsung lebih unggul dari Apple dalam hal terdapat alasan untuk membeli smartphone, hal ini
dipengaruhi oleh beragamya seri smartphone dengan spesifikasi yang berbeda-beda yang
ditawarkan Samsung sehingga lebih dapat menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya (Pine, 1993; da Silveira,
1998) yang menunjukkan bahwa penyediaan efisien berbagai produk serta kemampuan untuk
menyesuaikan produk dengan kebutuhan pelanggan telah diidentifikasi sebagai sarana untuk
memberikan keunggulan kompetitif. Pada dimensi Brand Loyalty Apple terdapat perbedaan
antara Apple dan Samsung, Apple dengan peringkat rata-rata sebesar 313.23 sedangkan
Samsung 225.77. Responden Apple lebih bersedia membayar lebih dan lebih berkomitmen pada
merek smartphone yang digunakan dibandingkan responden Samsung. Apple unggul sebagai
pilihan pertama responden dalam memilih merek smartphone dan dalam hal memberikan
kepuasan kepada konsumen, Apple lebih unggul dibandingkan Samsung. Hasil yang sejalan
10. dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa konsumen muda biasanya
menempatkan produk atau merek yang mereka kenal akrab sebagai pilihan pertama mereka
untuk evaluasi dan seleksi dibandingkan produk atau merek lain untuk meminimalkan risiko
persepsi. Ketika konsumen muda merasa puas dengan produk atau merek, mereka tidak akan
berganti ke produk atau merek lain.
11. KESIMPULAN
Smartphone merek Samsung merupakan merek dengan ekuitas merek yang kuat. Saran
yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah pihak perusahaan Samsung perlu melakukan
promosi yang lebih gencar dan menarik, misalkan dengan memperbanyak iklan-iklan pada pusat-
pusat keramaian seperti pada pusat perbelanjaan atau promosi langsung kepada konsumen,
seperti mengikuti pameran smartphone yang semakin ditingkatkan karena dalam promosi ini
dapat menarik minat masyarakat dan konsumen dapat membuktikan secara langsung kualitas
dari smartphone Samsung. Jika sudah terbentuk asosiasi seperti ini maka sebaiknya PT. Samsung
Elektronik tetap konsisten pada brand image yang telah terbentuk agar konsumen tidak bingung
dengan ciri khas produk tersebut.