3. SISTEM REM (BRAKE SYSTEM)
1. Pengertian Sistem Rem
Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan suatu perputaran, misalkan perputaran
roda kendaraan. Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah
tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam
pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan
demikian laju perputaran roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti
dikarenakan adanya kerja rem.
Menurut para ahli permobilan rem merupakan kebutuhan sangat penting
untuk keamanan berkendara dan juga dapat berhenti di tempat manapun,
dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.
5. 3. Prinsip Kerja Sistem Rem
Prinsip kerja rem yaitu pengereman terjadi karena gesekan antara ban
dan jalan, gesekan akan bertambah sesuai dengan pembagian beban pada
ban. Saat melakukan pengereman roda depan lebih dahulu melakukan
pengereman dan disusul roda belakang, ini di karenakan saat dilakukan
pengereman maka titik pusat gravitasi kendaraan akan pindah kedepan
disebabkan adanya gaya ineretia dan karena adanya beban yang menyatu
pada bagian depan.
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera ketika mesin dibebaskan
dengan pemindah daya dan kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan
ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak
kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi
kinetik (eneri gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem
mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan
kendaraan.
6. Dan pada pengertian lain rem dapat diartikan Tenaga gerak putar
roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga
panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman dilakukan dengan
cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (break
drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan dan
kendaraan melambat untuk berhenti.
Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas.
Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan
penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking
effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek
/ benda.
7. 4. Perawatan Sistem Rem
Perawatan Sistem Rem adalah merupakan pekerjaan untuk
mempertahankan agar perlatan atau komponen berada dalam kondisi yang
baik dan tidak bermasalah. Berdasarkan keadaan tersebut maka
menghasilkan kinerja yang baik dari sistem rem. Perawatan tersebut tentunya
harus mengikuti prosedur standar bengkel, sesuai SOP yang berlaku dan
dilakukan secara teratur agar sistem rem agar tetap terjaga dan nyaman saat
digunakan. Pekerjaan yang dilakukan dalam perawatan sistem rem yaitu
meliputi pengecekan oli rem, pengecekan kampas rem, membersihkan
kotoran atau debu yang melekat pada komponen kampas rem, cylinder roda,
dan brake booster.
8. Adapun langkah – langkah dalam perawatan dan perbaikan yang dilakukan
pada rem tromol antara lain;
1. Melepas Tromol
Lepaskan tromol rem (brake drum), jika kesulitan untuk melepas tromol rem
gunakan dua buah baut sesuai dengan keperluan dan jangan pernah
mencongkel tromol menggunakan obeng pada bagian belakangnya. Pada saat
mengencangkan baut saat melepas melepas tromol, kencangkan secara
bergantian agar mendapatkan beban yang sama dan menghindari kerusakan
mur tanam pada tromol rem
Catatan :
• Jangan menekan pedal rem pada saat tromol rem dilepaskan
2. Memeriksa Ketebalan Sepatu Rem
Gunakan mistar atau vernier caliper ukur ketebalan kanvas rem. Jika ketebalan
kurang dari spesifikasi, gantilah sepatu rem dengan yang baru
Catatan :
• Limit ketebalan adalah 1,0 mm
3. Memeriksa Kebocoran Minyak Rem Pada Cylinder Roda
Periksa apakah terdapat kebocoran minyak rem pada silinder roda (wheel
cylinder), dengan cara membuka sedikit karet (boot wheel cylinder).
9. 4. Memeriksa Keausan Tromol yang Bersentuhan dengan Sepatu Rem
Gunakan caliper atau vernier caliper, ukur diameter dalam tromol untuk
mengetahui keausan tromol. Jika keausan tromol sudah melebihi batas yang
ditentukan gantilah tromol dengan yang baru. Kemudian ukurlah tromol rem
minimal pada dua posisi yang saling bersilangan, jika ukuran besarnya tromol
dari kedua posisi tersebut tidak sama maka tromol disebut “OVAL“. Keovalan
tromol yang melebihi limit dapat mengakibatkan brake judder (rem bergetar)
pada saat bekerja.
5. Membersihkan Tromol dan Sepatu Rem
Bersihkan brake shoe dari kotoran debu dengan menggunakan sabun dan air
atau bisa juga menggunakan angin dari kompresor, lalu bersihkan minyak,
oli, grease yang menempel pada brake shoe dengan kertas amplas
6. Menyetel Sepatu Rem Secara Manual
Ukur diameter dalam tromol, lalu Putar baut penyetel rem sampai diameter
tromol dan sepatu rem. Selisih ukuran diantara keduanya antara 0,40 ~ 0,60
mm.
Catatan :
• Pada saat akan melakukan pengukuran diameter sepatu rem, pasangkan
tromol rem dan injak pedal agar didapatkan posisi sepatu rem yang benar.
10. Adapun langkah – langkah dalam perawatan dan perbaikan yang dilakukan
pada rem cakram (Disc Brake) antara lain;
1. Lakukan pembersihan pada disc brake jika terdapat kotoran atau debu
yang menempel dengan disc cleaner.
2. Lakukan pengecekan pada kampas rem, jika terjadi penipisan dan
ukuranya tidak sesuai standard, lakukan penggantian kampas rem atau
Brake Pad.
3. Lakukan pengamplasan atau membubut piringan cakram jika
permukaan sudah tidak rata, supaya permukaannya tetap rata. Jika sudah
tipis sebaiknya lakukan penggantian part.