7. Why
Self diagnose?
❖ rasa penasaran dengan gejala yang sedang
dialami yang kemudian dibandingkan
dengan referensi yang dimiliki
❖ karena merasa khawatir akan diberi
diagnosis penyakit yang buruk setelah
berkonsultasi dengan dokter (Akbar, 2019)
❖ Kurangnya kepercayaan terhadap dokter
(Kim & Kim, 2009)
❖ merasa penasaran dengan gejala yang
dialami, bingung, tertekan dan tidak dapat
menahan emosi negatif (Maskanah, 2022)
13. ANSIETAS (GANGGUAN CEMAS)
FISIK
Jantung berdebar,
nafas pendek,
berkeringat, gemetar,
kesemutan, mual,
muntah, kepala berat,
nyeri dada, dll
PSIKOLOGIS
Cemas, mudah
marah, emosi, pikiran
berlebihan, takut
mati, takut gila, takut
kehilangan kontrol,
sulit fokus,
konsetrasi, mudah
lupa
PERILAKU
Perilaku berulang,
menghindar,
gangguan tidur,
gangguan makan,
gelisah, banyak
bergerak tanpa tujuan,
bicara tidak jelas
14. JENIS GANGGUAN KECEMASAN
GANGGUAN PANIK
Gejala ansietas yang berat,
seperti mau mati, tercekik,
seperti kena serangan jantung
à Panic Attack, episodik
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Kecemasan yg kurang
rasional tentang kehidupan
sehari hari, dirasakan
sepanjang hari, gelisah
FOBIA
Kecemasan yg kurang
rasional tentang kehidupan
sehari hari, dirasakan
sepanjang hari, gelisah
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
Kecemasan yang ditandai
dengan pikiran yang
berlebihan dan perilaku
berulang ulang
GANGGUAN STRESS PASCA
TRAUMA
Pengalaman peristiwa
traumatik, re-experiencing,
menghindar, kewaspadaan
berlebihan
HIPOKONDRIASIS
Cemas memikirkan
terkena suatu penyakit
tertentu yang berat dan
fatal
15. 03
Energi berkurang, hilang,
mudah lelah
02 Semangat/minat menurun,
hilang, tidak bergairah
01
Mood sedih, murung,
menangis
Gejala Utama
Gangguan Depresi
(2 minggu)
16. Gejala Tambahan Depresi
01
Gangguan pola
tidur
02
Gangguan pola
makan
03 Fokus,
konsentrasi,
memori menurun
04
Nyeri, gatal di beberapa
anggota tubuh yg
berpindah dan hilang timbul
05
Pandangan masa
depan suram
06
Pikiran tentang kematian,
melukai diri, bunuh diri
17. Gejala Gangguan Psikotik/Skizofrenia
Gejala Positif
Halusinasi
Waham/delusi
Pembicaraan dan
perilaku kacau
Gejala Negatif
Komunikasi yang kurang
Ekspresi emosi tumpul
Sosialisai yang kurang
Motivasi rendah
Gerakan yang lambat
Gejala Kognitif
Atensi/perhatian
Konsentrasi
Memori
Kelancaran verbal
Membuat keputusan
18. UPAYA KESEHATAN JIWA
PROMOTIF KURATIF REHABILITATIF
PREVENTIF
• penyembuhan atau
pemulihan
• pengurangan
penderitaan
• pengendalian
disabilitas
• pengendalian
gejala penyakit
• mencegah atau
mengendalikan disabilitas
• memulihkan fungsi sosial
• memulihkan fungsi
okupasional
• mempersiapkan dan
memberi kemampuan
ODGJ agar mandiri di
masvarakat
• Mencegah timbulnya
masalah kejiwaan
• Mencegah
kambuhnya gangguan
jiwa
• Mengurangi faktor
risiko
• Mencegah dampak
masalah psikososial
• Meningkatkan derajat
keswa masyarakat
• Hilangkan stigma
dan diskriminasi
• Meningkatkan
pemahaman, peran
serta, dan
penerimaan
masyarakat
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014: Tentang Kesehatan Jiwa)
19. 1 2 3 4
Pendekatan Terapi Gangguan Jiwa
Masa
Lalu
Obat dan terapi
semakin banyak,
perawatan ODGJ
mulai berpusat di
RS dan komunitas
Orang dengan
gangguan jiwa
ditempatkan di RS
Jiwa, bersifat
custodial, obat dan
terapi masih sedikit
ODGJ dapat hidup
mandiri, berfungsi
dan produktif
dengan pilihan
terapi yang modern
Orang dengan
gangguan jiwa
dianggap aib,
kerasukan, kutukan
sehingga
diasingkan
Pendekatan
Medis awal
Pendekatan Medis
& Komunitas
Pendekatan Bio,
Psiko, Sosial,
Spiritual
20. Pola Hidup
Sehat
Makanan bergizi
Hindari rokok,
kopi, alkohol,
narkoba
Olah raga teratur
Tidur cukup
Psikofarmaka
Obat anti depresi
Obat anti ansietas
Obat anti psikotik
Obat ‘Mood
Stabilizer”
Psikoterapi
Suportif
Rehabilitasi
Psikososial
Remediasi
kognitif
Latihan
keterampilan
sosial
Latihan okupasi
dan vokasional
Transcranial
Magnetik
Stimulation,
Neurofeedback
Memberikan
stimulasi
gelombang
elektromagnetik
di otak dan
latihan
gelombang otak
untuk
memulihkan sel
saraf otak yang
terganggu
Penatalaksanaan Gangguan Jiwa
21. Tips Mencegah Self Diagnosis
Self Diagnosis NO, Self Awareness YES
Tidak melakukan tes Kesehatan jiwa dari sumber yang tidak kredibel
Tidak melakukan Self Diagnosis melalui media sosial (Tik tok, Instagram, Youtube, dll)
Tidak membandingkan gejala dengan orang lain
Segera konsultasi ke professional Kesehatan jiwa bila mengalami gejala gangguan jiwa agar
mendapat diagnosis yg pasti dan terapi yg cepat dan tepat